Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI

PEMBIMBING KLINIK

Ns. Ilit Puspita S.Kep

DI SUSUN OLEH

1. Shintya Putri Pallen


2. Siti Marlina
3. Sucitra Astika Sari
4. Tia Rahma Djayanti
5. Wahyu Kusuma Wardani
6. Waiz Al-qorniadi

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII KEPERAWATAN

TAHUN 2019
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

A TOPIK
Terapi Aktivitas Kelompok Gangguan Persepsi Sensorik : Halusinasi
B TUJUAN
1 Tujuan Umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi
dalam kelompok secara bertahap.
2 Tujuan Khusus
a. Klien mampu mengidentifikasi halusinasi
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

C LANDASAN TEORI
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi adalah pengalaman panca indera
tanpa adanya rangsangan (stimulus) misalnya penderita mendengar suara-suara,
bisikan di telinganya padahal tidak ada sumber dari suara bisikan itu (Hawari,
2001). Terapi Aktivitas Kelompok adalah merupakan salah satu terapi modalitas
yang dilakikan perawat kepada kelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama.Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok
digunakan sebagai target asuhan. Didalam kelompok terjadi dinamika interaksi
yang saling tergantung, saling membutuhkan, dan menjadi laboratorium tempat
klien berlatih prilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki prilaku lama yang
maladaptif.

Setiap peserta membutuhkan terapi aktivitas kelompok,dimana


aktivitas inimemungkinkan peserta agar berorientasi dengan orang lain dan
mengenal lingkungan di sekitarmereka. Dimana pengertian kelompok itu
sendiri adalah kumpulan individu yang lain, saling tergantung dan memiliki
norma yang sama .(stuart dan Laraia.2001).
D KLIEN
1. Karakteristik Klien :
Terapi aktivitas kelompok jenis ini digunakan pada klien dengan gangguan
persepsi sensori halusinasi pendengaran dengan criteria :
a Klien yang kooperatif dan tidak menggangu berlangsungnya terapi
aktivitas kelompok
b Klien tenang
c Kondisi fisik dalam keadaan baik
d Mau mengikuti kegiatan terapi aktifitas.
2. Proses Seleksi Klien
a Mengidentifikasi klien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi
pendengaran
b Klien yang bersedia menjadi peserta
c Klien tidak cacat fisik : Tuli, buta, ketergantungan berat dan lumpuh
d Klien yang memiliki riwayat gangguan persepsi sensori halusinasi
3. Jumlah Peserta TAK
Jumlah peserta TAK meliputi : Jumlah Klien 5 Orang dan jumlah perawat 6
orang.

E PENGORGANISASIAN
1. Uraian Struktur Kelompok
a Tempat Pertemuan : Ruang TAK di Ruang Bangau RS. Ernaldi
Bahar Palembang
b Hari/tanggal : Kamis/25 Juli 2019
c Waktu : pukul 12.30 - selesai
d Hasil Yang Diharapkan :
 Klien mampu mengidentifikasi halusinasi
 Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik, dan
mengobrol dengan teman
2. Tim Terapis
a. Leader : Waiz Al Qorniadi
1) Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
2) Merencanakan, mengatur, mengontrol, dan mengembangkan jalannya
terapi aktivitas kelompok
3) Membuka Acara terapi aktivitas kelompok
4) Memimpin diskusi kelompok
5) Memberikan informasi
6) Menutup acara
b. Co Leader : Sucitra Astika Sari
1) Mendampingi leader
2) Mengambil posisi leader jika pasif
3) Mengarahkan kembali posisi pemimpin kepada leader
4) Menjadi motivator
c. Fasilitator :
1. Siti Marlina
2. Tia Rahma Djayanti
3. Wahyu Kusuma Wardani
1) Membantu dan menjelaskan tugas yang harus dilakukan klien
sebagai anggota kelompok
2) Membantu mempersiapkan klien dan sasaran yang menunjang
ketika kegiatan kelompok berlangsung
3) Memberikan motivasi kepada klien untuk tetap aktif
dalammelaksanakan terapi aktivitas kelompok
d. Observer : Shintya Putri Pallen
1) Mengobsevasi persiapan pelaksanaan terapi aktivitas kelompok
2) Mengobservasi setiap respon klien
3) Mencatat semua aktivitas terapi aktivitas kelompok
4) Mengevaluasi hasil kegiatan aktivitas kelompok
3. Metode dan Media

Metode : Diskusi dan tanya jawab

Media :

a) Name tag peserta


b) Handphone (suara)
c) Spidol
d) Kertas
e) Pena
f) Bola

4. Setting Tempat

L CL

O F

K
F

K K

K F

K
Keterangan :

L : Leader

CO : Co Leader

F : Fasilitator

O : Observer

K : Klien
TAK STIMULASI PERSEPSI MENGONTROL HALUSINASI

SESI II : Mengontrol Halusinasi : Menghardik

A. Tujuan
1) Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan mengatasi
halusinasi
2) Klien dapat memahami dinamika halusinasi
3) Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
4) Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

B. Setting
1. Klien duduk melingkar
2. Kelompok ditempat yang tenang

C. Alat
1. Sound System

D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab

E. Langkah- Langkah Kegiatan


1. Persiapan
a) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu pasien dengan gangguan
persepsi sensori
b) Membuat kontrak dengan klien
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a) Memberi salam terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Perkenalkan nama dan panggilan terapis
 Menanyakan nama dan panggilan semua klien
b) Evaluasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Menanyakan masalah yang dirasakan
c) Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu cara mengontrol halusinasi
 Menjelaskan aturan main berikut :
 Lama Kegiatan 60 menit
 Setiap klien mengikuti jadwal dari awal sampai selesai
 Jika ada peserta yang minggalkan kelompok harus meminta
ijin kepada perawat
3. Tata Tertib
1) Peserta bersedia mengikuti terapi aktivitas kelompok
2) Peserta tidak diperbolehkan makan,minum,merokok selama
mengikuti terapi aktivitas kelompok
3) Peserta harus hadir 5 menit sebelum acara berlangsung
4) Peserta tidak boleh meninggalkan ruangan selama terapi aktivitas
kelompok berlangsung. Namun jika ada peserta yang ingin BAK,
harus minta izin kepada perawat.
5) Jika ada pertanyaan peserta mengangkat tangan terlebih dahulu dan
berbicara setelah dipersilahkan oleh leader.
6) Anggota harus berperan aktif dalam terapi aktivitas kelompok.
7) Anggota harus bersikap terbuka.
8) Menyepakati waktu:pukul
9) Menyepakati tempat:Ruang TAK Bangau
4. Tahap Kerja
1) Perawat menjelaskan aturan permainan dan
memperagakan/memberi contoh terlebih dahulu cara bermain antar
sesame perawat/fasilitator.
2) Perawat memperagakan langkah kerja terapi kemudian fassilitator
memutar lagu kemudian pasien mengocok nama dalam gelas yang
sudah di persiapkan oleh perawat, lalu nama pasien yang keluar
harus mempraktikkan cara menghardik halusinasi
3) Apabila pasien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi.
Pasien akan di beri reward dengan cara yel yel ( tepuk salut ).
4) Ulangi langkah diatas sampai semua anggota kelompok mendapat
giliran.
5) Beri pujian dan ajak klien bertepuk tangan setiap keberhasilan
anggota kelompok.
5. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
a) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti Terapi Aktivitas
Kelompok
b) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.

b. Rencana Tindak Lanjut

Menganjurkan pada pasien untuk mengingat cara mengontrol halusinasi


dengan cara menghardik haluinasi.

c. Kontrak yang akan datang


Menyepakati belajar cara baru yang sehat untuk mencegah halusinasi
pendengaran.
F. Evaluasi dan Dokumentasi
Nama peserta TAK
Aspek yang
No.
dinilai

1. Menyebutkan
cara yang
selama ini
digunakan
untuk
mengatasi
halusinasi
2. Menyebutkan
efektifitas cara
3. Menyebutkan
cara mengatasi
halusinasi
dengan
menghardik
4. Memperagakan
menghardik
halusinasi

Keterangan :
Dilakukan :1
Tidak dilakukan :0

Anda mungkin juga menyukai