Anda di halaman 1dari 58

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI - NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

OPTIMALISASI KESADARAN SISWA DALAM MENJAGA


KEBERSIHAN DAN KERAPIAN KELAS
DI SD NEGERI SENDEN KABUPATEN BOYOLALI
PELATIHAN DASAR PRAJABATAN GOLONGAN III

Disusun Oleh:
Nama : Herwiyanti,S.Pd
NIP : 19920605 201902 2 003
Angkatan /Kelompok/No. Absensi : XXVII / 2 / 17
Jabatan : Guru Kelas Ahli Pertama
Unit Kerja : SD Negeri Senden
Coach : Ir. Djoko Suwarso,MP
Mentor : Warjono,S.Pd.SD

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH


PROVINSI JAWA TENGAH BEKERJASAMA DENGAN
BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH
KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2019
HALAMAN PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR


PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

Judul : “Optimalisasi Kesadaran Siswa dalam Menjaga Kebersihan dan


Kerapian Kelas di SD Negeri Senden Kabupaten Boyolali”

Dinyatakan setuju untuk diseminarkan pada :


Hari : Sabtu
Tanggal : 02 Mei 2019
Tempat : LPPKS
Boyolali, 30 April 2019
Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Herwiyanti,S.Pd
NIP. 19920605 201902 2 003

Menyetujui :
Coach Mentor

Ir. Djoko Suwarso,MP Warjono,S.Pd.SD


Widyaiswara Ahli Madya Kepala Sekolah
NIP.19640916 199103 1 009 NIP.19701203 199903 1 005

LEMBAR PENGESAHAN

ii
Judul Kegiatan : Optimalisasi Kesadaran Siswa dalam Menjaga
Kebersihan dan Kerapian Kelas di SD Negeri Senden
Kabupaten Boyolali
Nama Penyusun : Herwiyanti,S.Pd
NIP : 19920605 201902 2 003
Unit Kerja : SD Negeri Senden Kabupaten Boyolali
Telah diseminarkan
Di : Karanganyar
Hari/Tanggal : 2 Mei 2019

Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Herwiyanti,S.Pd
NIP 19920605 201902 2 003

Coach, Mentor

Ir.Djoko Suwarso, MP Warjono,S.Pd.SD


Widyaiswara Ahli Madya Kepala Sekolah
NIP 19640916 199103 1 009 NIP 19701203 199903 1 005

Narasumber

Ir. Surata
Widyaiswara Ahli Madya
NIP 19590617 199103 1 002

iii
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat,
hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
“Optimalisasi Kesadaran Siswa dalam Menjaga Kebersihan dan Kerapian
Kelas di SD Negeri Senden Kabupaten Boyolali”, sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh surat keterangan lulus diklat prajabatan.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang senantiasa mencurahkan Rahmat serta KaruniaNya yang
tak terhingga.
2. Keluarga yang selalu memberikan doa dan dukungannya baik secara moril
maupun materil.
3. Bapak Warjono,S.Pd.SD dan keluarga besar SD Negeri Senden, UPT.
DIKDAS LS Selo, Boyolali yang senantiasa mendukung penuh dalam
penyusunan kegiatan ini.
4. Bapak Ir.Djoko Suwarso, MP selaku coach yang senantiasa sabar dan teliti
dalam proses pembimbingan dan penyusunan rancangan aktualisasi ini.
5. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dan memberikan
pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat terapkan di instansi.
6. Seluruh Panitia dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi
kegiatan latsar.
7. Keluarga besar peserta Diklatsar CPNS Golongan III Angkatan XXVII
Tahun 2019 yang selama ini telah banyak berbagi bersama selama proses
Diklatsar.
Semoga rancangan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan
memberikan wawasan tambahan bagi para pembaca dan khususnya bagi
penulis sendiri.
Boyolali, Mei 2019

Penulis

iv
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................... iii
PRAKATA.......................................................................................... iv
DAFTAR ISI....................................................................................... v
DAFTAR TABEL................................................................................ vi

BAB I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang.................................................................... 1
B.Identifikasi Isu...................................................................... 2
C.Tujuan.................................................................................. 8
D.Manfaat............................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI


A.Sikap Perilaku Bela Negara................................................ 10
B.Nilai-Nilai Dasar ASN.......................................................... 11
C.Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI........................... 20

BAB III TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA


A.Profil Sekolah...................................................................... 26
B.Tugas dan Jabatan Peserta Diklat...................................... 34
C.Role Model.......................................................................... 39

BAB IV RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI


A.Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan
dengan Nilai ANEKA........................................................... 40
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi 30 Hari.............................. 46
C.Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala..................... 48

BAB V PENUTUP
A.Simpulan.............................................................................. 43
B.Pentingnya Rancangan Aktualisasi..................................... 49

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Identifikasi Isu...................................................................... 3

Tabel 1.2 Analisis Strategis.................................................................. 5

Tabel 1.3 Analisis Strategis.................................................................. 6

Tabel 3.1 Pembagian tugas mengajar................................................. 32

Tabel 3.2 Pembagian Tugas kependidikan.......................................... 33

Tabel 3.3 Data siswa........................................................................... 34

Tabel 3.4 Data Guru dan Karyawan.................................................... 34

Tabel 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi......................................... 41

Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi.......................................... 47

Tabel 4.3 Antisipasi Menghadapi Kendala........................................... 49

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Struktur Organisasi............................................................ 29

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan
tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki integritas, profesional, netral
dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara Bab I Pasal 1 Ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai Aparatur Sipil Negara
yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan
Pendidik sebagai seorang ASN harus memegang teguh nilai-nilai
dasar ASN dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Nilai-nilai dasar
tersebut yaitu: akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu,
dan anti korupsi (ANEKA). Nilai-nilai dasar inilah yang menjadi pedoman
seorang pendidik guna menciptakan pendidikan yang berkualitas dan
bermutu.
Keberhasilan sebuah pendidikan salah satunya ditentukan oleh
lingkungan kelas yang menyenangkan. Lingkungan kelas yang
menyenangkan.Salah satu ciri kelas yang menyenangkan adalah dilihat
dari kebersihan dan kerapian kelas. Ciri-ciri kelas yang bersih dan rapi

1
adalah pengaturan tata letak kursi meja dan peralatan belajar yang
tersusun dengan baik dan rapi,tidak ada sampah yang berceceran di
lantai/laci meja belajar,tidak ada hewan-hewan (kecoa,nyamuk,lalat),
sirkulasi udara dan cahaya yang baik, dan ruangan bersih dari
debu/kotoran semacamnya.
Kebersihan dan kerapian kelas menjadi salah satu factor penting
dalam keberlangsungan kegiatan belajar mengajar di kelas. Berdasarkan
pengamatan ruang kelas di SD Negeri Senden sudah cukup baik, namun
kebersihan dan kerapian kelas yang masih sangat memprihatinkan
Permasalahan yang terjadi di atas memerlukan solusi pemecahan
masalah, agar sekolah dapat berperan maksimal dalam memberikan
pelayanan, dan memenuhi kebutuhan akan pendidikan pada peserta
didik, maka perlu membuat rancangan aktualisasi nilai dasar profesi ASN
dengan judul “Optimalisasi Kesadaran Siswa dalam Menjaga Kebersihan
dan Kerapian Kelas di SD Negeri Senden Kabupaten Boyolali”. Dengan
rancangan aktualisasi ini diharapkan ASN dapat meningkatkan kualitas
pelayanan pendidikan di sekolah dasar
A. Identifikasi Isu
Rencana kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan di SD
Negeri Senden Kabupaten Boyolali sesuai dengan nilai-nilai dasar
Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA) dan sesuai dengan
peran dan kedudukan ASN dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi dibuat berdasarakan
identifikasi isu dengan mempertimbangkan keaktualan, problematik,
kekhalayakan dan kelayakan isu tersebut (metode APKL). Aktual artinya
Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat.
Problematik artinya Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,
sehingga perlu dicarikan segera solusinya. Kekhalayakan artinya Isu
yang menyangkut hajat hidup orang banyak, dan Kelayakan artinya Isu
yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif

2
pemecahan masalahnya. Kemudian prioritas isu ditentukan dengan
analisis USG dengan menetapkan rentang penilaian (1-5). Urgency
artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti. Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus
dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth artinya
seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani segera.
Prioritas isu yang telah ditentukan kemudian diidentifikasi
berdasarkan sumber isu, aktor yang terlibat, peran masing-masing aktor
yang terlibat dan keterkaitan dengan mata pelatihan yang relevan, dan
kegiatan-kegiatan yang digagas untuk menyelesaikan permasalahan
yang ada di SD Negeri Senden Kabupaten Boyolali.
Daftar isu yang diperoleh dalam lingkungan kerja penulis yang
dikaitkan dengan agenda ketiga Pelatihan Dasar CPNS (Manajemen
ASN, Whole of Government (WoG), dan Pelayanan Publik) dapat
ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
1. Kurang Pelayanan Pepustakaan Sekolah dapat
optimalnya Publik tidak difungsikan meningkatkan
fungsi sebagaimana mutu pelayanan
perpustakaan mestinya dengan
sebagai mengaktifkan
sumber belajar kembali
siswa di SD perpustakaan
Negeri Senden sekolah sehingga
Kabupaten dapat
Boyolali dimanfaatkan
dengan baik
menjadi sumber
belajar siswa di
sekolah.
2. Belum Pelayanan Kondisi kelas Siswa sadar a
optimalnya Publik yang sering kotor kan pentingnya
kesadaran dan tidak rapi kebersihan dan
siswa dalam Siswa masih kerapian kelas
menjaga membuang serta dapat
kebersihan sampah membuang
dan kerapian sembarangan sampah pada

3
Kondisi yang
No. Identifikasi Isu Sumber Isu Kondisi Saat Ini
Diharapkan
kelas tempatnya dengan
di SD Negeri benar, sehingga
Senden kelas menjadi
Kabupaten bersih,rapi, dan
Boyolali nyaman.
3. Belum Manajemen Penggunaan alat Meningkatnya
maksimalnya ASN peraga belum kualitas
pemanfaatan Akuntabilitas maksimal pembelajaran
alat peraga dengan
dalam memanfaatkan alat
pembelajaran peraga dalam
di SD Negeri proses
Senden pembelajaran.
Kabupaten
Boyolali
4. Belum Manajemen Penyampaian Meningkatnya
optimalnya ASN pembelajaran kualitas
penggunaan yang masih pembelajaran
model sering dengan dengan
pembelajaran metode penggunaan model
oleh guru di konvensional pembelajaran
SD Negeri dalam proses
Senden pembelajaran.
Kabupaten
Boyolali
5. Kurang Pelayanan Sudah Meningkatnya
optimalnya Publik berkurangnya motivasi budaya
budaya kegiatan budaya pembiasaan
pembiasaan pembiasaan membaca 15 menit
membaca 15 membaca 15 sebelum pelajaran
menit sebelum menit sebelum
pelajaran pada pelajaran
siswa SD
Negeri Senden
Kabupaten
Boyolali

Penetapan Isu dilakukan melalui analisis isu dengan menggunakan


alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Analisis isu ini bertujuan untuk
menetapkan kualitas isu dan menentukan prioritas isu yang perlu diangkat
untuk diselesaikan melalui gagasan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
Analisis isu dilakukan dengan menggunakan alat bantu APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, Kelayakan) dan USG (Urgency, Seriousness,

4
dan Growth). Identifikasi penentuan kelayakan isu dilihat dari nilai APKL,
sedangkan penentuan prioritas isu yang akan dipecahkan dapat dilihat dari
nilai USG yang dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut:

Tabel 1.2 Analisis Isu dengan Metode APKL

KRITERIA A
No SUMBER ISU
A P K L KET

1 Pelayanan Kurang optimalnya fungsi perpustakaan sebagai


Publik sumber belajar siswa di SD Negeri Senden Kabupaten
+ - - + TMS
Boyolali

2 Pelayanan Masih rendahnya kesadaran siswa dalam menjaga


Publik kebersihan dan kerapian kelas di SD Negeri Senden
Kabupaten Boyolali + + + + MS

3 Manajemen Belum maksimalnya pemanfaatan alat peraga dalam


ASN pembelajaran di SD Negeri Senden Kabupaten Boyolali
+ + + + MS

4 Manajemen Belum optimalnya penggunaan model pembelajaran


ASN oleh guru di SD Negeri Senden Kabupaten Boyolali
+ + + + MS

5 Manajemen Kurang optimalnya budaya pembiasaan membaca 15


ASN menit sebelum pelajaran pada siswa SD Negeri Senden
Kabupaten Boyolali + - - + TMS

Keterangan:
A = Aktual
P = Problematik
K = Khalayak
L = Layak
5
MS = Memenuhi Syarat
TMS = Tidak Memenuhi Syarat
Dari hasil analisis APKL didapatkan isu yang dinyatakan memenuhi
kriteria, yang kemudian isu-isu tersebut dianalisis lebih lanjut dengan
menggunakan metode USG. Isu nomor 1 dan 5 tidak memenuhi syarat
karena tidak memenuhi syarat problematic dan khalayak sehingga hanya ada
3 isu yang dapat dilanjutkan ke metode USG

Tabel 1.3 Analisis Isu dengan Metode USG

KRITERIA B
No SUMBER ISU
U S G ∑ PERINGKAT
1 Pelayanan Masih rendahnya kesadaran siswa
Publik dalam menjaga kebersihan dan
kerapian kelas di SD Negeri 5 5 5 15 I
Senden Kabupaten Boyolali
2 Manajemen Belum maksimalnya pemanfaatan
ASN alat peraga dalam pembelajaran di
5 5 4 14 II
SD Negeri Senden Kabupaten
Boyolali
3 Manajemen Belum optimalnya penggunaan
ASN model pembelajaran oleh guru di
SD Negeri Senden Kabupaten 4 5 4 13 III
Boyolali

Keterangan: Skala Linkert:


U = Urgency 1 = Tidak U/S/G
S = Seriousness 2 = Kurang U/S/G
G = Growth 3 = Cukup U/S/G
4 = baik U/S/G
5 = Sangat U/S/G

Analisis USG merupakan alat analisis yang dilakukan untuk


menentukan prioritas isu melalui tingkat kegawatan, keseriusan, dan tingkat

6
pertumbuhan suatu isu atau masalah. Isu dengan total skor tertinggi
merupakan isu prioritas yang akan ditetapkan untuk diselesaikan dengan
kegiatan-kegiatan yang diusulkan.
Dari hasil analisis APKL dan USG, ditetapkan isu yang dipilih dan
ditindaklanjuti dengan gagasan rencana kegiatan yang akan dilakukan
untuk mengatasi isu tersebut. Hasil perumusan isu yang terpilih adalah
“Kurang optimalnya Kesadaran Siswa dalam Menjaga Kebersihan dan
Kerapian Kelas di SD Negeri Senden Kabupaten Boyolali”.
B. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan
Dampak Isu kurang optimalnya Kesadaran Siswa dalam Menjaga
Kebersihan dan Kerapian Kelas di SD Negeri Senden Kabupaten Boyolali
jika tidak dilakukan upaya peningkatan adalah:
1. Suasana kelas kurang nyaman.
Karena kondisi kelas yang terlihat kotor, banyak debu, dan meja kursi
tidak tertata rapi.
2. Menganggu kegiatan proses belajar mengajar.
Karena kondisi kelas yang kurang bersih dan rapi anak-anak menjadi
kurang fikus dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah pada rancangan
aktualisasi ini adalah:
1. Bagaimana cara mengoptimalkan Kesadaran Siswa Dalam Menjaga
Kebersihan dan Kerapian Kelas di SD Negeri Senden Kabupaten
Boyolali?
2. Bagaimana Nilai Dasar PNS (ANEKA) dapat diimplementasikan
selama kegiatan aktualisasi melalui habituasi di unit kerja?
3. Bagaimana keterkaitan antara visi, misi, dan nilai organisasi dengan
hasil kegiatan dari isu yang diangkat?
Dari rumusan masalah tersebut saya dapat mengambil judul
“Optimalisasi Kesadaran Siswa dalam Menjaga Kebersihan dan
Kerapian Kelas di SD Negeri Senden Kabupaten Boyolali”

7
D. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada rancangan aktulisasi ini adalah :
1. Untuk mengoptimalkan Kesadaran Siswa dalam Menjaga Kebersihan
dan Kerapian Kelas di SD Negeri Senden Kabupaten Boyolali.
2. Mengimplementasikan Nilai Dasar PNS (ANEKA) selama kegiatan
aktualisasi dan habituasi di unit kerja.
3. Mengetahui keterkaitan antara visi, misi, dan tujuan dengan hasil
kegiatan dari isu yang diangkat.
E. Manfaat
Manfaat dari rancangan aktualisasi ini yaitu :
1. Peserta Pelatihan Dasar CPNS
a. Menjadi penuntun dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi nilai
dasar di unit kerja serta dasar pelaporan aktualisasi nilai-nilai
dasar ANEKA di SD Negeri Senden Kabupaten Boyolali.
b. Meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai dasar ANEKA
sebagai landasan dalam menjalankan profesi di tempat kerja.
2. SD Negeri Senden Kabupaten Boyolali
a. Membantu mengoptimalkan Kesadaran Siswa dalam Menjaga
Kebersihan dan Kerapian Kelas.
b. Membantu mewujudkan visi dan misi SD Negeri Senden
Kabupaten Boyolali.
c. Meningkatkan mutu pelayanan pendidikan di SD Negeri Senden
Kabupaten

3. Stakeholder
a. Meningkatkan kualitas pelayanan dalam bidang pendidikan
menjadi lebih baik.
b. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas
pendidikan.

8
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Sikap Perilaku Bela Negara


Bela negara merupakan sebuah konsep yang disusun oleh
perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme
seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara
dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut. Dilihat
dari segi fisik, bela negara merupakan upaya pertahanan yang dilakukan
dalam menghadapi ancaman, serangan dan agresi dari pihak-pihak yang
dapat mengancam keberadaan negara. Sedangkan dari segi non fisik,
diartikan sebagai sebagai upaya yang dilakukan dalam rangka berperan

9
aktif untuk memajukan bangsa dan negara, yang dapat dilakukan melalui
berbagai bidang misalnya pendidikan, kesehatan, moral, sosial maupun
peningkatan kesejahteraan masyarakat yang ada di dalamnya.
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai
oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin
kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. Dalam
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 3, menyebutkan bahwa
“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara”. Begitu pula dengan seorang Aparatur Sipil Negara
(ASN) sebagai bagian dari warga masyarakat tentu memiliki hak dan
kewajiban yang sama untuk melakukan bela Negara sebagaimana
diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945 tersebut.
Seorang ASN harus mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar
PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi di unit kerja
masing-masing. Peran ASN dalam memajukan bangsa dan negara
melalui pelayanan di masing-masing institusi merupakan salah satu
wujud dari bela negara.
Dengan melaksanakan kewajiban bela negara tersebut,
merupakan bukti dan proses bagi ASN untuk menunjukkan kesediaan
mereka dalam berbakti kepada Nusa dan Bangsa, serta kesadaran untuk
mengorbankan diri guna membela negara.
B. Nilai Dasar PNS
Di dalam menjalankan tugasnya, seorang ASN dituntut untuk
mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani masyarakat.
Sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5
Tahun 2014, yaitu mencetak PNS dengan mengedepankan penguatan
nilai-nilai dan pembangunan karakter. Oleh karena itu, seorang PNS
harus mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi (ANEKA). Harapannya karakter PNS akan kuat, sehingga

10
berkompeten dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Adapun
nilai-nilai dasar PNS adalah sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban yang
harus dicapai. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Akuntabilitas seorang ASN dapat dikatakan
terwujud apabila dapat memenuhi indikator-indikator: kepemimpinan,
transparansi, integritas, tanggung jawab, keadilan, kejelasan,
keseimbangan, konsistensi, dan kepercayaan. Penjelasan lebih
lengkapnya sebagai berikut:
a. Kepemimpinan : Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke
bawah dimana pimpinan memainkan peranan yang penting
dalam menciptakan lingkungannya.
b. Transparansi : Keterbukaan atas semua tindakan dan kebijakan
yang dilakukan oleh individu maupun kelompok/instansi.
c. Integritas : Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
d. Tanggung Jawab : Kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.
Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
e. Keadilan : Kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai
sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang.
f. Kepercayaan : Rasa keadilan akan membawa pada sebuah
kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan
akuntabilitas.
g. Keseimbangan : Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan
kerja, maka diperlukan keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas.

11
h. Kejelasan : Pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab harus
memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi tujuan
dan hasil yang diharapkan.
i. Konsistensi : Sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan
sesuatu sampai pada tercapai tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang
wajar terhadap bangsa dan negara, sekaligus menghormati bangsa
lain. Nasionalisme Pancasila merupakan pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Ada lima nilai dasar dari
nasionalisme yang harus diperhatikan, yaitu:
a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbedabeda terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama
dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain

12
b. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradap
1) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan
harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha
Esa.
2) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban
asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
3) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang
lain.
6) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.
c. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia
1) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai
kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
2) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa apabila diperlukan.
3) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
5) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
7) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
d. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

13
1) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan
kewajiban yang sama.
2) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang
dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan
hati nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
e. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia
1) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4) Menghormati hak orang lain.
5) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
6) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
7) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.

14
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
3. Etika Publik
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku
dalam suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan
pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik profesi
dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok
khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu.
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam
Undang-Undang ASN, melalui indikator sebagai berikut:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945.
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f. Mmelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik.
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepa,
tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

15
n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk
menghargai efektivitas, efisiensi, inovasi, dan kinerja yang
berorientasi mutu dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelayanan publik.
Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang
harus diperhatikan, yaitu:
a. Profesionalisme: bertindak secara profesional sesuai dengan
profesi yang dijabat dalam menjaga kualitas pelayanan.
b. Efektivitas: dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat
mencapai hasil sesuai dengan target. Sedangkan efektivitas
menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
Efektivitas organisasi tidak hanya diukur dari performans untuk
mencapai target (rencana) mutu, kuantitas, ketepatan waktu, dan
alokasi sumber daya, melainkan juga diukur dari kepuasan dan
terpenuhinya kebutuhan pelanggan.
c. Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Tingkat efisiensi
diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam
melaksanakan kegiatan. Efisiensi organisasi ditentukan oleh
berapa banyak bahan baku, uang dan manusia yang dibutuhkan
untuk menghasilkan jumlah keluaran tertentu.
d. Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam (internal)
untuk melakukan perubahan, atau bisa juga karena ada desakan
kebutuhan dari pihak eksternal misalnya permintaan pasar.
Inovasi dalam layanan publik harus mencerminkan hasil
pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan memotivasi

16
setiap individu untuk membangun karakter dan mindset baru
sebagai aparatur penyelenggara pemerintahan, yang diwujudkan
dalam bentuk profesionalisme layanan publik yang berbeda
dengan sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau
menggugurkan tugas rutin.
e. Orientasi mutu: mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu menjadi
salah satu alat vital untuk mempertahankan keberlanjutan
organisasi dan menjaga kredibilitas institusi. Orientasi mutu
berkomitmen untuk senantiasa melakukan pekerjaan dengan
arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan sehingga pelanggan
menjadi puas dalam pelayanan.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang
artinya kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi dikatakan
sebagai kejahatan yang luar biasa karena dampaknya yang luar
biasa yaitu mampu merusak tatanan kehidupan dalam ranah pribadi,
keluarga, masyarakat maupun ranah kehidupan yang lebih luas lagi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama dengan pakar
telah melakukan identifikasi nilai-nilai dasar anti korupsi. Ada 9
(sembilan) nilai-nilai anti korupsi yang harus diperhatikan, yaitu :
a. Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama
bagi penegakan integritas diri. Seseorang yang dapat berkata
jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri sendiri
maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri dari
perbuatan curang.
b. Peduli
Adanya kepedulian terhadap orang lain menjadikan seseorang
memiliki rasa kasih sayang antar sesama. Pribadi dengan jiwa
sosial yang tinggi tidak akan tergoda untuk mmeperkaya diri
sendiri dengan cara yang tidak benar.

17
c. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter pada diri seseorang untuk tidak
mudah bergantung kepada pihak lain. Pribadi yang mandiri tidak
akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.
d. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Seseorang yang
mempunyai pegangan kuat terhadap nilai kedisiplinan tidak akan
terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan kekayaan
dengan cara yang mudah.
e. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Dengan
kesadaran seperti ini maka seseorang tidak akan tergelincir dalam
perbuatan tercela dan nista.
f. Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas
hasil kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang
sebesar-besarnya.
g. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang
menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya
dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan.
h. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian
untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan.
i. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa
yang dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Adil merupakan
kemampuan seseorang untuk memperlakukan orang lain sesuai
dengan hak dan kewajibannya.

18
C. Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Untuk menciptakan Pegawai Negeri Sipil yang baik, maka
diundangkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-
Pokok Kepegawaian yang telah diubah menjadi Undang-Undang Nomor
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. PNS memegang peranan
besar dalam kelaancaran pemerintahan dan pembangunan, maka PNS
memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting dalam berjalannya
sistem pemerintahan serta pelayanan lembaga negara kepada
masyarakat.
Kedudukan ASN dalam NKRI yaitu
1. Pegawai ASN berkedudukan sebagai Aparatur Negara.
2. Pegawai ASN melaksanakan kebijakan yg ditetapkan oleh Pimpinan
Instansi Pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan Intervensi
semua Golongan dan Parpol.
3. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai
politik.
4. Kedudukan ASN berada di Pusat, Daerah dan Luar Negeri, namun
demikian Pegawai ASN merupakan satu kesatuan.
Bagian Ketiga Peran Pasal 12 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, pegawai
ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
pemerintahan dan penyelenggaraan pembangunan tugas umum nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional,
bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Setiap kegiatan yang dilakukan PNS pasti terdapat
konsekuensi baik berupa penghargaan maupun sanksi, semestinya
sebagai PNS kita tidak boleh melalaikan kewajiban kita di kantor. Dengan
adanya Peraturan Pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang Disiplin
PNS dalam pasal 3 dijelaskan tentang kewajiban selaku PNS sebagai
berikut:

19
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Pemerintah;
2. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
4. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat
PNS;
5. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang, dan/atau golongan;
6. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus dirahasiakan;
7. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
8. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui
ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau
Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;
9. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
10. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
11. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan
sebaik-baiknya;
12. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
13. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
14. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan
karier; dan
15. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam

20
menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus mengutamakan
pelayanan yang berorientasi pada kepentingan publik.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi,
kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN meliputi Manajemen PNS
dan Manajemen PPPK. PNS diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki suatu jabatan pemerintahan dan
memilili nomor induk pegawai nasional. Sementara itu, PPPK
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian
kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka
waktu tertentu.
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit.
Manajemen ASN meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan;
pengadaan; pangkat dan jabatan; pengembangan karier; pola karier;
promosi; mutasi; penilaian kinerja; penggajian dan tunjangan;
penghargaan; disiplin; pemberhentian; jaminan pensiun dan jaminan
hari tua; dan perlindungan (LAN, Manajemen Aparatur Sipil Negara,
2014).
2. Whole of Goverment
Whole of Goverment (WoG) merupakan suatu pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program, dan pelayanan
publik. Oleh karena itu, WoG dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan dengan menunjuk sejumlah
kelembagaan yang terkait urusan-urusan yang relevan (Suwarno &
Sejati, 2016).

21
WoG dipandang sebagai metode suatu instansi pelayanan
publik bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan
bersama dan sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu
tertentu (Shergold & lain-lain, 2004).
Alasan penerapan WoG dalam sistem aparatur sipil Indonesia
adalah:
a. Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam
mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan lebih
baik, selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan
dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong
pentingnya WoG.
b. Faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan
kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi
antar sektor dalam pembangunan.
c. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta
bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi
disintegrtasi bangsa.
3. Pelayanan Publik
LAN (1998), mengartikan pelayanan publik sebagai segala
bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintahan di Pusat dan Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD
dalam bentuk barang dan /atau jasa, baik dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat. Dalam UU No. 25 tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik, Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan Peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara Pelayanan Publik.
Barang/jasa publik adalah barang/jasa yang memiliki rivalry
(rivalitas) dan excludability (ekskludabilitas) yang rendah. Barang/jasa

22
publik yang murni yang memiliki ciri-ciri: tidak dapat diproduksi oleh
sektor swasta karena adanya free rider problem, non-rivalry, dan
non-excludable, serta cara mengkonsumsinya dapat dilakukan
secara kolektif. Perkembangan paradigma pelayanan: Old Public
Administration (OPA), New Public Management (NPM) dan
seterusnya menjadi New Public Service (NPS).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah: partisipatif, transparan,
responsif, non diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien,
aksesibel, akuntabel, dan berkeadilan. Fundamen Pelayanan Publik
yaitu:
a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat
konstitusi.
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak warga negara.
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk
mencapai hal-hal strategis untuk memajukan bangsa di masa
yang akan datang.
d. Pelayanan publik tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan warga negara tetapi juga untuk proteksi.

23
BAB III

PROFIL UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA

A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
Nama sekolah : SD Negeri Senden
NPSN : 20308218
Status : Negeri
Bentuk Pendidikan : SD
SK Pendirian Sekolah : 421.2/013/VII/21/85
Tanggal SK Pendirian : 01-04-1985
Alamat : Senden RT 001 RW 005 Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali. Kode Pos 57363
e-mail : sdnsenden@gmail.com

2. Visi, Misi, Nilai, dan Tujuan Sekolah


a. Visi SD Negeri Senden
Terwujudnya Sekolah Sebagai Lembaga Yang Efektif Dalam
Membangun Generasi Yang Berakhlak Mulia, Berkarakter Kuat,
Berbudaya, Terampil, dan Berwawasan IPTEK”
b. Misi SD Negeri Senden
1. Menanamkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dengan menumbuh kembangkan Penghayatan dan
Pengamalan Ajaran Agama.
2. Menyiapkan generasi penerus yang berkarakter kuat dengan
mendidik siswa dalam bersikap dan bertindak.
3. Membangkitkan pengetahuan di bidang IPTEK, olah raga, seni
budaya sesuai dengan bakat, minat dan potensi siswa.
4. Menanamkan sikap gemar membaca, gemar menulis dan
gemar belajar.
5. Menanamkan sikap disiplin dalam arti luas.
6. Menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan norma hidup yang
tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat.
7. Membudayakan pola hidup bersih, sehat dan peduli terhadap
lingkungan.

24
8. Memberikan keterampilan yang berguna bagi siswa untuk
dirinya sendiri, keluarga, maupun masyarakat.
9. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menuntaskan
program wajib belajar pendidikan 9 tahun.
c. Tujuan SD Negeri Senden
1. Taat beribadah sesuai dengan Agama dan keyakinan yang
dianut.
2. Menciptakan suasana kondusif dalam upaya peningkatan
prestasi.
3. Memiliki kesadaran untuk selalu menjunjung tinggi budaya, nilai-
nilai norma yang berlaku di Masyarakat.
4. Dapat menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, keterampilan
dan seni dalam praktik kehidupan sehari-hari.
5. Berpola hidup sehat, bersih, dan peduli terhadap lingkungan.
6. Memiliki kesadaran tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
7. Memiliki kesadaran untuk menjadi warga Negara yang baik,
memahami hak dan kewajiban sebagai warga Negara dan
masyarakat, demokrasi, dan bertanggung jawab.
8. Memiliki sikap percaya diri, santun jujur, peduli, dan
bertanggung jawab atas perilaku dan perbuatan yang dilakukan.

d. Nilai SD Negeri Senden


Berdasarkan visi, misi, dan tujuan SDN Senden Kabupaten
Boyolali, mengandung nilai-nilai yang dikembangkan yaitu
profesional, akuntabel, inovatif, kerjasama, orientasi mutu, dan
transparan.
1. Profesional
SD Negeri Senden adalah lembaga pendidikan yang bekerja
keras untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan
bidang tugasnya, menjunjung tinggi etika dan integritas profesi.
2. Akuntabel
Setiap Kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pendidikan
dapa dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai
dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku.

25
3. Inovatif
SD Negeri Senden mendukung kreativitas dan
mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan
dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya.
4. Kerjasama
Sebagai lembaga pendidikan SD Negeri Senden menjalin
kerjasama yang baik antara personil yang ada dalam sekolah
maupun luar sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan.
5. Orientasi Mutu
SD Negeri Senden berkomitmen untuk senantiasa melakukan
pekerjaan dengan arah dan tujuan untuk kualitas pelayanan.
6. Transparan
SD Negeri Senden terbuka dalam informasi tentang
penyelenggaraan pendidikan, yakni informasi tentang kebijakan,
proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang
dicapai.

26
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi
a. Struktur Organisasi

Bagan 3.1 Struktur Organisasi

Ketua Komite Kepala Sekolah


Gianto Warjono,S.Pd.SD

Unit Perpustakaan Operator Sekolah


- -

Kelas I
Siti Kelas III
Fadhilah,S.Pd Sugiarto,S.Pd

Kelas II Kelas IV
Penjaga Sekolah Kelas V Kelas VI Guru PAI Guru PJOK
Rina Septiani,S.Pd Parmin,A.Ma.PdTrisnoHafidyah Restu Arddiyani,S.Pd Herwiyanti,S.Pd Suyamto,A.Ma Gito,S.Pd

27
b. Job Deskripsi
1. Kepala Sekolah
a) Peran sebagai educator, kepala sekolah berperan dalam
pembentukan karakter yang didasari nilai-nilai pendidik.
b) Peran sebagai manager,kepala sekolah berperan dalam mengelola
sumber daya untuk mencapai tujuan institusi secara efektif dan
efisien.
c) Peran sebagai administrator, kepala sekolah berperan dalam
mengatur tata laksana sistem administrasi di sekolah sehingga
efektif dan efisien
d) Peran sebagai supervisor, kepala sekolah berperan dalam upaya
membantu mengembangkan profesionalitas guru dan tenaga
kependidikan lainnya.
e) Peran sebagai leader, kepala sekolah berperan dalam
mempengaruhi orang-orang untuk bekerja sama dalam mencapai
visi dan tujuan bersama.
f) Peran sebagai innovator, kepala sekolah adalah pribadi yang
dinamis dan kreatif yang tidak terjebak dalam rutinitas
g) Peran sebagai motivator, kepala sekolah harus mampu memberi
dorongan sehingga seluruh komponen pendidikan dapat
berkembang secara profesional
h) Peran sebagai entrepreneur, kepala sekolah berperan untuk melihat
adanya peluang dan memanfaatkan peluang untuk kepentingan
sekolah
2. Komite Sekolah
a) Pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan
kebijakan pendidikan di satuan pendidikan.
b) Pendukung baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga
dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
c) Pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
d) Mediator antara pemerintah dengan masyarakat di satuan
pendidikan.

28
3. Guru
a) Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap
b) Melaksanakan kegiatan pembelajaran
c) Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan, dan ujian.
d) Melaksanakan analisis hasil ulangan harian
e) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan
f) Mengisi daftar nilai anak didik
g) Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan),
kepada guru lain dalam proses pembelajaran
h) Membuat alat pelajaran/alat peraga
i) Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni
j) Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum
k) Melaksanakan tugas tertentu di sekolah
l) Mengadakan pengembangan program pembelajaran
m)Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar anak didik
n) Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaran
o) Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya
p) Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan
pangkat
Disamping itu guru juga diberi tugas tambahan sebagai bendahara
bos, Operator sekolah dan tugas kegiatan lain untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan seperti lomba dan acara hari besar keagamaan.
4. Penjaga
a) Melaksanakan tugas pengamanan sekolah
b) Memonitor lingkungan sekolah sebanyak 3 (tiga) kali
c) Mengawasi dan menjaga keamanan lahan parkir sekolah
d) Memelihara dan menjaga barang-barang milik sekolah
e) Mengatasi hal-hal yang mengganggu

Tabel 3.1 Pembagian Tugas Mengajar dan Tugas Tambahan Guru SD Negeri Senden,
Kabupaten Boyolali

29
Mata Pelajaran dan Jumlah
NAMA
NO / Kelas / Jam Per Minggu
NIP
Tugas Tambahan Siswa
1. WARJONO,S.Pd.SD Kepala Sekolah
NIP. 19701203 199903 - 24
1 005
2. SUGIARTO,S.Pd Guru Kelas / Kelas III /
NIP. 19620609 198304 Wali Kelas 23 Siswa 24
1 005
3. SUYAMTO,A.Ma Guru PAI Kelas I-VI 18
NIP. 19660921 199111 18
1 001 (Mengampu SDN
Gunungsari 9
jam)
4. PARMIN,A.Ma.Pd Guru Kelas / Kelas IV /
NIP. 19631013 Wali Kelas 20 Siswa 24
198901 1 001
5. HAFIDYAH RESTU Guru Kelas / Kelas V /
ARDDIYANI,S.Pd Wali Kelas 9 Siswa
24
NIP. 19821225 201406
2 010
6. HERWIYANTI, S.Pd. Guru Kelas / Kelas VI / 24
NIP. 19920605 Wali Kelas 8 Siswa
201902 2 003
7. SITI FADHILAH, S.Pd Guru Kelas WB / Kelas II / 24
NIP. – Wali Kelas 21 Siswa
8. RINA SEPTIANI,S.Pd Guru Kelas WB / Kelas II / 24
NIP. – Wali Kelas 20 Siswa
9. GITO,S.Pd Guru PJOK Kelas III,VI 6
NIP. 19631103 198608
1 002
Sumber: SDN Senden Kabupaten Boyolali.2019

Tabel 3.2 Pembagian Tugas Tenaga Kependidikan SD Negeri Senden, Kabupaten Boyolali

Gol.
No. Nama / NIP Jabatan / Tugas JJM
Ruang
TRISNO
1. - Penjaga Sekolah
NIP :-
Sumber: SDN Senden Kabupaten Boyolali.2019

30
3. Deskripsi SDM, Sarpras, dan Sumber Daya Lain
a. Lingkungan Sekolah :
Luas Tanah : 850 m2
b. Rombongan Belajar
Kelas I : 1 Rombongan Belajar
Kelas II : 1 Rombongan Belajar
Kelas III : 1 Rombongan Belajar
Kelas IV : 1 Rombongan Belajar
Kelas V : 1 Rombongan Belajar
Kelas VI : 1 Rombongan Belajar
c. Data dan Kondisi Ruang Kelas
Kelas I : 1 ruang dengan kondisi cukup baik
kelas II : 1 ruang dengan kondisi cukup baik
kelas III : 1 ruang dengan kondisi cukup baik
kelas IV : 1 ruang dengan kondisi cukup baik
kelas V : 1 ruang dengan kondisi cukup baik
kelas VI : 1 ruang dengan kondisi cukup Baik
d. Data Bangunan dan Ruang Lainnya
1. Ruang Guru : 1 Ruang dengan kondisi cukup baik
2. Km/ WC : 2 Ruang dengan kondisi cukup baik
3. Gudang : 1 Ruang dengan kondisi cukup baik
4. Perpustakaan : 1 Ruang dengan kondisi cukup baik
e. Data Siswa
1) Data siswa dan rombongan belajar SD Negeri Senden
Kabupaten Boyolali

Tabel 3.3 Data Siswa SD Negeri Senden Kabupaten Boyolali


Kelas
Kelamin
Jumlah Ket.
Jumlah I II III IV V VI

L 14 9 8 11 6 7 55
P 7 11 16 9 3 1 47
Jumlah 21 20 24 20 9 8 102
a 1 1 1 1 1 1 6

31
Jumlah
Rombongan b - - - - - - -
Belajar
Jumlah kelas 1 1 1 1 1 6
Sumber: SDN Senden Kabupaten Boyolali.2019
2) Data Guru dan Karyawan SDN Senden Kabupaten Boyolali
Tabel 3.4 Keadaan Guru dan Karyawan SDN Senden Kabupaten Boyolali
PENDIDIKAN
No. STATUS GURU
SLTA D1 D2 D3 D4
S1 S2
1 Kepala Sekolah - - - -
1 --
2 Guru Kelas PNS - - 1 -
3 --
3 Guru Kelas non PNS - - - -
2 --
4 Guru Mapel PNS - - - -
2 --
5 Guru Mapel Non - - - -
- --
PNS
6 Tenaga Administrasi - - - - - - -
7 Penjaga 1 - - - - - -
JUMLAH 1 0 1 0 0 8 0
Sumber: SDN Senden Kabupaten Boyolali.2019
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat
1. Tugas Aparatur Sipil Negara
Berdasarkan UU ASN Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 11, tugas
Aparatur Sipil Negara adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Negara;
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Kewajiban ASN adalah sebagai berikut:
a. Setia dan taat kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan
pemerintah yang sah;
b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;

32
e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian,
kejujuran, kesadaran, dan tanggungjawab;
f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di
luar kedinasan;
g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan
rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan;
dan
h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
2. Jabatan Fungsional Guru
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (Permenegpan RB) No. 16 tahun 2009
menjelaskan bahwa jabatan fungsional guru adalah jabatan fungsional
yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab, dan
wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil
Guru adalah pendidik profesional yang menduduki jabatan
pelaksana teknis fungsional di bidang pembelajaran/bimbingan dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
Tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah serta tugas tambahan yang relevan dengan
fungsi sekolah/madrasah.

33
3. Tugas Pokok dan Tugas Fungsional Guru Kelas
Tugas guru dijelaskan dalam BAB XI Pasal 39 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 20 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008
tentang Guru yaitu :
a. Merencanakan pembelajaran
b. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu
c. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran
d. Membimbing dan melatih peserta didik
e. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
f. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok
yang sesuai dengan beban kerja guru
g. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan.
Tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam
Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 tentang petunjuk Teknis Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan
b. Menyusun silabus pembelajaran
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
e. Menyusun alat ukur soal sesuai mata pelajaran
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata
pelajaran di kelasnya
g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran
h. Melaksanakan pembelajaran, perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi
i. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi
tanggung jawabnya (khusus guru kelas)
j. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan
hasil belajar tingkat sekolah/madrasah dan nasional
k. Membimbing guru pemula dalam program induksi
l. Membimbing siswadalam kegiatan ekstra kurikuler proses
pembelajaran
m. Melaksanakan pengembangan diri
n. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/ atau karya inovatif
o. Melakukan presentasi ilmiah

34
Lebih lanjut Sesuai dengan Sasaran Kinerja Pegawai, tugas
guru di sebutkan :
a. Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran
b. Mengevaluasi dan menilai hasil pembelajaran
c. Menganalisis hasil pembelajaran
d. Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian.
Fungsi guru yang dimaksudkan di sini juga termasuk dalam
tugas guru yang sudah dijabarkan di atas, namun terdapat beberapa
fungsi lain yang terkandung dalam poin D dan E Pasal 20 Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a,
b, dan c Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
a. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
b. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan
kode etik guru serta nilai-nilai agama dan etika
c. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis dan dialogis
d. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan
mutu pendidikan dan
e. Memberi teladan dan menjaga nama baik, lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan
kepadanya.

C. Role Model
Peranan adalah suatu perilaku yang diharapkan oleh orang lain
dari seseorang yang menduduki status tertentu. Peranan atau role juga
memiliki beberapa bagian, salah satunya yaitu model peranan (Role
Model) adalah seseorang yang tingkah lakunya kita contoh, tiru, diikuti.
Dalam kegiatan aktualisasi ini, yang menjadi role model adalah Kepala
SD Negeri Senden Kabupaten Boyolali yaitu Bapak Warjono,S.Pd.SD.
Alasan beliau dijadikan role model pada pelaksanaan rencana aktualisasi
ini yaitu karena beliau adalah sosok pemimpin yang Akuntabel.
Seperti yang diketahui penulis, bahwa di dalam keseharian, beliau
layak dijadikan contoh dan panutan. Sebagai sosok pemimpin, sifat yang

35
ramah berhasil membawa suasana nyaman di dalam maupun di luar
kantor. Sebagai manajemen di sekolah, beliau telah berhasil
mengkoordinasikan tugas dan fungsi guru sebagai mana mestinya.
Sebagai fasilitator beliau selalu menjembatani baik guru, siswa maupun
stakeholder untuk melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung
jawab. Sebagai motivator, beliau tidak pernah lelah untuk menyemangati
guru, untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan dan
kesulitan dalam dunia pendidikan.

36
BAB IV

RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterkaitan dengan


Nilai ANEKA
Unit Kerja : SD Negeri Senden Kabupaten Boyolali
Isu yang diangkat : Kurang optimalnya kesadaran siswa dalam menjaga
kebersihan dan kerapian kelas di SD Negeri Senden
Kabupaten Boyolali
Judul :Optimalisasi Kesadaran Siswa dalam Menjaga
Kebersihan dan Kerapian Kelas di SD Negeri
Senden Kabupaten Boyolali
Gagasan Penyelesaian Isu:
1. Berkoordinasi dengan kepala sekolah dan guru.
2. Memberikan penjelasan tentang kebersihan dan kerapian kelas.
3. Membuat slogan tentang kebersihan dan kerapian kelas
4. Pelaksanan penataan ulang kelas dan kebersihan
5. Melakukan pengamatan rutin dan pemberian penghargaan.

37
Tabel 4.1 Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Pen
gua
Kontribusi
tan
Keterkaitan Kegiatan terhadap Visi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan Nilai-Nilai Dasar Nilai-
ASN (ANEKA) Misi
Nilai
Organisasi
Organi
sasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Berkoordin 1. Melakukan musyawarah 1. Mendapatkan saran dan  Etika Publik Misi: Kegiata
asi dengan dengan kepala sekolah dan masukan dari guru senior dan (Menghargai komunikasi, Sesuai dengan misi n ini
kepala guru tentang kebersihan Kepala Sekolah serta konsultasi, dan kerjasama sekolah yang ke mencer
sekolah dan kerapian kelas mendapatkan izin dari Kepala dengan atasan ketika akan enam yaitu minkan
dan guru. 2. Membuat jadwal kegiatan Sekolah untuk pelaksanaan mengadakan suatu menjunjung tinggi nilai
kebersihan dan kerapian kegiatan. kegiatan, mengutamakan nilai-nilai budaya organisa
kelas 2. Terwujudnya jadwal kegiatan kepemimpinan) dan norma hidup si
kebersihan dan kerapian kelas  Komitmen Mutu yang tumbuh dan kerjasa
berkomitmen untuk berkembang di ma,orien
memberikan pelayanan lingkungan tasi
publik yang berkualitas masyarakat mutu
kepada stakeholder)
 Nasionalisme
Sila keempat yaitu
melakukan musyawarah
dengan atasan untuk
mencapai mufakat
 Akuntabilitas
Jadwal tersusun dengan
jelas dan transparan

38
Pen
gua
Kontribusi
tan
Keterkaitan Kegiatan terhadap Visi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan Nilai-Nilai Dasar Nilai-
ASN (ANEKA) Misi
Nilai
Organisasi
Organi
sasi
2. Memberika 1. Melakukan sosialisasi 1. Siswa lebih memahami  Akuntabilitas Sesuai dengan misi Kegiata
n tentang kebersihan dan pentingnya kebersihan dan (Kejelasan) sekolah yang ke n ini
penjelasan kerapian kelas kepada kerapian kelas  Nasionalisme tujuh yaitu mencer
tentang siswa 2. Siswa dapat menyanyikan yel- (cinta tanah air) membudayakan minkan
kebersihan 2. Mengenalkan yel-yel yel yang disampaikan guru Penyampaian dengan pola hidup bersih, nilai
dan tentang kebersihan dan untuk menambah semangat bahasa yang jelas dan sehat, dan peduli, organisa
kerapian kerapian kelas mudah dipahami terhadap si
kelas. dengan bahasa lingkungan orientasi
Indonesia yang benar mutu
 Komitmen Mutu dan
(Inovasi) inovatif
Yel-yel untuk menambah
semangat siswa

3. Membuat 1. Mencetak Slogan tentang 1.Slogan Hasil karya anak  Komitmen Mutu Misi: Kegiata
Slogan kebersihan dan kerapian 2.Tertempelnya slogan edukatif (Efektif dan efisien, yaitu Sesuai dengan misi n ini
tentang kelas yang baik dan berkualitas. slogan edukatif sangat organisasi ke 3 mencer
kebersihan 2. Anak-anak membuat efektif dan efisien tentang yaitu minkan
dan slogan . kebersihan dan kerapian Membangkitkan nilai
kerapian kelas untuk meningkatkan pengetahuan di organisa

39
Pen
gua
Kontribusi
tan
Keterkaitan Kegiatan terhadap Visi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan Nilai-Nilai Dasar Nilai-
ASN (ANEKA) Misi
Nilai
Organisasi
Organi
sasi
kelas kesadaran siswa bidang IPTEK, olah si
 Anti Korupsi raga, seni budaya kerjasa
(Peduli dan tanggung sesuai dengan ma,
jawab, yaitu penempelan bakat, minat dan inovatif,
slogan merupakan potensi siswa dan
kepedulian penulis dalam transpar
meningkatkan kesadaran ansi
siswa tentang kebersihan
dan kerapian kelas serta
melakukan tugasnya
dengan penuh tanggung
jawab)
4. Pelaksanan 1. Menyiapkan alat-alat yang 1. Tersedianya alat-alat yang  Pelayanan Publik Kegiata
penataan digunakan untuk menata berkualitas Menyediakan alat-alat n ini
ulang kelas dan membersihkan kelas 2. siswa bersama guru melakukan kebersihan yang memadai mencer
dan 2. Menata dan penataan dan kebersihan kelas  Akuntabilitas minkan
kebersihan membersihkan kelas 3. Kelas menjadi tertata dan Tanggungjawab siswa nilai
3. Menghias kelas bersih dalam menjaga kerapian organisa
(Menempel Struktur 4. Alat kebersihan menjadi tertata dan kebersihan kelas si
Organisasi Kelas,Jadwal rapi secara rutin kerjasa
Piket,Media,dll)  Komitmen Mutu ma,inov
4. Menyimpan kembali alat Inovasi dalam menata dan atif, dan
menghias kelas orientasi

40
Pen
gua
Kontribusi
tan
Keterkaitan Kegiatan terhadap Visi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan Nilai-Nilai Dasar Nilai-
ASN (ANEKA) Misi
Nilai
Organisasi
Organi
sasi
 Anti Korupsi mutu
Tanggungjawab dengan
Kerapian alat, rapi aman
Kecermatan ketelitian

5. Melakukan 1. Membuat form 1. Tersedianya form  Anti Korupsi Misi organisasi: Kegiata
pengamata pengamatan pengamatan (mandiri, disiplin, dan membudidayakn n ini
n rutin dan 2. Pembuatan jadwal 2. Terwujudnya jadwal tanggung jawab, yaitu pola hidup mencer
pemberian 3. Melakukan kunjungan 3. Terlaksananya kunjungan kunjungan rutin kelas bersih,sehat, dan minkan
pengharga rutin ke kelas rutin kelas secara disiplin melatih jiwa mandiri peduli, terhadap nilai
an 4. Merekap dan 4. Rekap pengamatan disiplin, dan tanggung lingkungan organisa
menentukan hasil 5. Terlaksananya pemberian jawab pada diri siswa) si
pengamatan terbaik penghargaan berupa  Nasionalisme profesio
5. Pemberian hadiah (Sila ke lima, yaitu nal,
penghargaan mengembangkan sikap adil inovatif
terhadap sesama, artinya dan
dalam menentukan tanggun
pemberian penghargaan g jawab
tidak berpihak kepada
salah satu siswa)

 Komitmen mutu
(Inovasi, pemberian

41
Pen
gua
Kontribusi
tan
Keterkaitan Kegiatan terhadap Visi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan Nilai-Nilai Dasar Nilai-
ASN (ANEKA) Misi
Nilai
Organisasi
Organi
sasi
penghargaan merupakan
inovasi dalam
meningkatkan kesadaran
siswa dalam kebersihan
dan kerapian kelas)
 Anti Korupsi
(Jujur, tanggung jawab,
dan adil, artinya dalam
menentukan kelas terbaik
dilakukan dengan penuh
tanggung jawab, jujur
(tidak dimanipulasi) dan
adil)
 Akuntabilitas
(Transparansi, tanggung
jawab, dan keadilan,
artinya artinya dalam
memberi penghargaan
harus transparan,
tanngung jawab, dan adil)
 Etika Publik
(dalam penyeleksian kelas
terbaik dilakukan seleksi

42
Pen
gua
Kontribusi
tan
Keterkaitan Kegiatan terhadap Visi
No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Kegiatan dengan Nilai-Nilai Dasar Nilai-
ASN (ANEKA) Misi
Nilai
Organisasi
Organi
sasi
secara profesional dan
tidak berpihak)

B. Jadwal Rancangan Aktualisasi

Tabel 4.2. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi di SD Negeri Senden Kabupaten Boyolali

43
Mei Juni Bukti
Kegia
No Kegiatan
tan
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2

MINGGU

LIBUR AWAL RAMADHAN

MINGGU

MINGGU

MINGGU

LIBUR KENAIKAN ISA AL MASIH

HARI LAHIR PANCASILA

MINGGU
Berkoordinasi
dengan
Foto/
1 kepala video
sekolah dan
guru.
Memberikan
penjelasan
tentang Foto/
2 video
kebersihan
dan kerapian
kelas.
Membuat
slogan dan
tentang Foto/
3 video
kebersihan
dan kerapian
kelas
4 Pelaksanan Foto/
video
penataan
ulang kelas
dan
kebersihan

44
Melakukan
pengamatan
rutin dan Foto/
5 Pemberian video
penghargaan

Keterangan:

Hari Libur

Ujian Akhir Sekolah


Kegiatan Aktualisasi

45
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN akan dilaksanakan pada
minggu pertama bulan Mei 2019 sampai dengan minggu ketiga bulan Mei
2019 pada institusi tempat kerja. Dalam pelaksanaannya dimungkinkan
terjadinya kendala-kendala yang berisiko menghambat kegiatan yang
telah direncanakan menjadi kurang optimal. Oleh karena itu diperlukan
antisipasi untuk menghadapi kendala-kendala tersebut, sehingga dampak
yang menghambat kegiatan tersebut dapat diminimalisir. Antisipasi dalam
menghadapi kendala-kendala selama aktualisasi dapat dijelaskan lebih
lanjut pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3 Antisipasi Menghadapi Kendala-kendala Aktualisasi


Antisipasi Strategi
No. Kegiatan Kendala menghadapi menghadapi
kendala kendala
1. Memberikan Siswa tidak Melakukan Guru
penjelasan antusias koordinasi memberikan
tentang mengikuti dengan semua motivasi
kebersihan dan arahan/bimbin guru kelas kepada siswa
kerapian kelas. gan

2. Membuat slogan Belum adanya Melakukan Guru


tentang desain yang koordinasi memberikan
kebersihan dan sesuai dengan semua motivasi
kerapian kelas guru kelas kepada siswa

46
BAB V

PENUTUP

A. Simpulan
Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan bagian dari Aparatur Sipil
Negara (ASN) yang memiliki peranan penting dalam menentukan
keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di
Indonesia saat ini. Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
ASN, terdapat 3 fungsi ASN yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik,
pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Terdapat beberapa nilai-
nilai dasar yang harus dikuasai oleh ASN. Nilai-nilai dasar tersebut
diantaranya akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan
anti korupsi. Kelima nilai-nilai dasar tersebut harus dimiliki oleh ASN agar
dapat menjalankan tugasnya dengan baik sebagai ASN yang profesional.
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah pendidikan.
Dalam upaya optimalisasi pelayanan publik di sekolah khususnya
Optimalisasi Peningkatan Kesadaran Siswa Dalam Menjaga Kebersihan
dan Kerapian Kelas di SD Negeri Senden Kabupaten Boyolali, guru
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang terdiri dari Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA)
yang diimplementasikan pada 7 rancangan kegiatan aktualisasi, yang
dalam penerapannya diharapkan dapat mengoptimalkan Kesadaran
Siswa dalam Menjaga Kebersihan dan Kerapian Kelas di SD Negeri
Senden Kabupaten Boyolali. Karena kebersihan dan kerapian kelas
merupakan salah satu tugas guru dalam penataan ruang kelas. Apabila
kebersihan dan kerapian kelas kurang maka akan dapat menghambat
kegiatan belajar mengajar di kelas.
Rancangan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu perwujudan
nyata nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas, yang diperoleh oleh
penulis selama mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III

47
Angkatan XXVII. Begitu juga dalam menjalankan aktualisasi dan
habituasi, selain mendasari pelaksanaan tugas pokok nilai-nilai dasar ini
juga senantiasa diaktualisasikan oleh penulis dalam rangka mewujudkan
visi dan misi SD Negeri Senden Kabupaten Boyolali.

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul pendidikan dan


pelatihan prajabatan golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi
Negara.

48
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul pendidikan dan
pelatihan prajabatan golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul pendidikan dan


pelatihan prajabatan golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul pendidikan dan


pelatihan prajabatan golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi
Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul pendidikandan


pelatihan prajabatan golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi
Negara.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang


petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Tersedia di file:///D:/AKTUALISASI/juknik%20jabatan%20fungsional
%20guru.pdf (diunduh 30 April 2019).

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru. Tersedia di


https://unnes.ac.id/wp-content/uploads/PP_74_Tahun_2008.pdf
(diunduh 30 April 2019).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur


Sipil Negara. Tersedia di http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU5-
2014AparaturSipilNegara.pdf. (diunduh 30 April 2019)

49
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen. Tersedia di luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU14-
2005GuruDosen.pdf. (diunduh 30 April 2019).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional. Tersedia di
https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-
content/uploads/2016/08/UU_no_20_th_2003.pdf. (diunduh 30 April
2019).

Undang-Undang Tentang Tupoksi Kepala Sekolah 19 Tahun 2007 Tersedia


di http://www.aplikasi-guru.xyz/2016/08/download-tupoksi-tugas-
pokok-dan-fungsi.html (Diunduh 30 April 2019)

UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN


No. 20/2003). Tersedia di
https://newjohnywuss.blogspot.com/2016/07/tugas-pokok-dan-fungsi-
komite-sekolah.html (Diunduh 30 April 2019)

Wikipedia. Bela Negara. Tersedia di https://id.wikipedia.org/wiki/Bela_ negara


(diunduh 30 April 2019).

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

50
Nama Lengkap (dengan gelar) Herwiyanti, S.Pd.
Formasi Jabatan Guru Kelas
NIP 19920605 201902 2 003
Tempat dan Tanggal lahir Boyolali, 5 Juni 1992
a. Jalan Danyangan RT 003 RW 002
b. Kelurahan/Desa Banyudono
Alamat c. Kecamatan Banyudono
d. Kabupaten/Kota Boyolali
e. Provinsi Jawa Tengah
Nomor Telepon/Faks/HP 085647292996
e-mail Her_why0917@rocketmail.com
Instasi Kantor SD Negeri Senden Kabupaten
Boyolali
Alamat Kantor Senden, Selo Kabupaten
Boyolali. Kode Pos: 57363
Nomor Telepon Kantor -
Alamat email Kantor sdnsenden@gmail.com

B. Riwayat Pendidikan

Nama Sekolah /
No Tingkat Tempat Jurusan Lulus
Perguruan Tinggi

1 SD SD N 2 BANYUDONO BOYOLALI - 2004

2 SMP SMP N 1 BANYUDONO BOYOLALI - 2007

3 SMA SMA N 1 TERAS BOYOLALI IPA 2010

UNIVERSITAS NEGERI
4 S-1 SEMARANG PGSD 2014
SEMARANG

51
52

Anda mungkin juga menyukai