Anda di halaman 1dari 5

Studio Tugas Akhir Arsitektur – AR 38313 S Christian Center di Bandung

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Masuknya agama kristen di Indonesia tidak terlepas dari usaha para misionaris dan
misi Zending (terutama dari dunia barat) pada masa penjajahan. Catatan tertua yang
ada adalah mengenai seorang penginjil Belanda yang bernama Sebastian Danckaerts
yang bekerja di Ambon (1618-1622) dan Jakarta (1624-1634). Di Ambon ia
berkhotbah dalam bahasa Belanda dan Melayu. Terutama ia mementingkan
persekolahan; atas usulnya, tiap-tiap hari pemerintah memberi beras kepada anak-
anak sekolah, sehingga banyak anak tertarik.

Pun dibukanya sebuah sekolah guru untuk melatih penolong-penolong yang cakap
bagi pekerjaan di jemaat dan di sekolah. Dengan karangannya tentang keadaan
agama Kristen di Ambon, Danckaerts menghidupkan perhatian Gereja Belanda
terhadap Pekabaran Injil. Tambahan pula, ia berusaha mendapat tata gereja yang
teratur bagi jemaat-jemaat di Indonesia, tatkala ia berlibur di Belanda.

Beratus tahun kemudian, Agama Kristen terus tumbuh dan berkembang. Saat ini,
banyak gereja berdiri sebagai respon atas tumbuh dan berkembangnya kekristenan di
Indonesia.

Sayangnya, tidak seperti di negara-negara lain, yang memiliki pusat informasi /


Christian Center, gereja – gereja di Indonesia tidak memilikinya. Hal ini
dikarenakan agama kristen merupakan agama minoritas. Akibatnya, banyak gereja
yang justru tidak saling mengenal satu sama lain. Misalnya, gereja – gereja beraliran
Betel, yang bukan merupakan anggota PGI, terkesan terpisah dari gereja – gereja
tradisional yang merupakan anggota PGI.

Karenanya, keberadaan Christian Center ini dirasa perlu untuk menjembatani


“jurang “ yang selama ini ada. Sekaligus, Christian Center ini dapat berfungsi
sebagai pusat informasi kekristenan bagi masyarakat kota Bandung..

Seprianus Kristanto – 1 04 00 034 1


Studio Tugas Akhir Arsitektur – AR 38313 S Christian Center di Bandung

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud didirikannya wadah ini adalah sebagai :

 tempat permusyawaratan dan usaha bersama menuju keesaan gereja di Indonesia

 sebagai hasil dari gerakan oikumene

 sebagai wadah dari wadah oikumene

 sebagai alat dan sarana dari gerakan oikumene

Sedangkan tujuannya, selain untuk melatih siswa dalam mengembangkan kemampuan saat

mengerjakan proyek dalam skala besar, dalam bentuk tugas akhir.

1.3. Masalah perancangan


 Penyatuan dan pengaturan berbagai fungsi ruang dengan karakteristik berbeda
dalam satu kawasan sehingga membentuk satu kesatuan fungsi
 Masalah perancangan tapak, yaitu bagaimana merencanakan dan merancang
tapak suatu bangunan fungsional menjadi harmonis dengan lingkungan, tanpa
meninggalkan nilai – nilai keagamaan.
 Bagaimana menyiasati penempatan kawasan keagamaan pada area dengan
tingkat kepadatan tinggi, yang berbeda keyakinan.

1.4. Lingkup Perencanaan


Dalam proyek ini akan direncanakan seluruh bangunan di dalam kompleks sebagai usulan
dalam bentuk rencana tapak, tetapi yang akan direncanakan lebih lanjutadalah fungsi
bangunan gerejanya mengingat batasan yang ada :
a. potensi gereja sebagai bangunan peribadatan yang memungkinkan menjadi bangunan
monumental dan landmark bagi lingkungannya
b. kompleksnya struktur organisasi gereja yang tentu saja berakibat pada bervariasinya
fungsi tiap-tiap bagian

Seprianus Kristanto – 1 04 00 034 2


Studio Tugas Akhir Arsitektur – AR 38313 S Christian Center di Bandung

c. kompleks pendukung kegiatan kekristenan lainnya yang mendukung gereja sebagai


pusat dari Christian Center.
1.5. Kerangka Berpikir

Latar Belakang Christian Center di Bandung


Tujuan :
Kebutuhan akan fasilitas penunjang
kegiatan gerejawi yang berkualitas.

Ide / Gagasan

Permasalahan
Umum

Studi Banding Studi lapangan Studi Literatur

- analisa kondisi dan


potensi tapak
- peraturan – peraturan
membangun

Identifikasi Masalah

Kriteria Desain dan Konsep


Perancangan

Hasil Rancangan

Preliminay Design

Hasil Rancangan

Seprianus Kristanto – 1 04 00 034 3


Studio Tugas Akhir Arsitektur – AR 38313 S Christian Center di Bandung

1.6. Sistematika Laporan

Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN
Berisi penjelasan antara lain mengenai : Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Masalah
Perancangan, Pendekatan, Lingkup atau Batasan, Kerangka Berpikir dan Sistematika
Laporan.

BAB II DESKRIPSI PROYEK


Bagian ini memuat penjelasan mengenai data-data umum proyek, seperti lokasi
membangun, peraturan GSB, KDB, KLB, luas dan tinggi bangunan, pemilik, pemilik,
sumber dana, kelengkapan fasilitas.

Bab ini juga berisi program kegiatan yang terdapat dalam rancangan, kebutuhan ruang,
serta studi banding proyek sejenis.

BAB III ELABORASI TEMA


Merupakan bab yang menjelaskan yang menjelaskan mengenai tema, yang melandasi
perencanaan Christian Center ini. Hal yang dibahas disini meliputi pengertian tema,
interpretasi tema serta studi banding tema sejenis.

BAB IV ANALISIS
Berisi penjelasan mengenai analisis fungsional, meliputi organisasi ruang, pemintakatan,
program ruang, serta persyaratan teknis. Disamping itu, terdapat juga penjelasan mengenai
analisis kondisi lingkungan sekitar lokasi, berupa keadaan lokasi, kondisi dan dan potensi
lahan, peraturan, bangunan sekitar, prasarana, karakter lingkungan, pemandangan,
orientasi, lalu lintas, sirkulasi, dan lain–lain.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Seprianus Kristanto – 1 04 00 034 4


Studio Tugas Akhir Arsitektur – AR 38313 S Christian Center di Bandung

Bab ini berisi penjelasan mengenai konsep perancangan yang digunakan sebagai dasar
perencanaan. Bagian ini berisi konsep dasar, rencana tapak, yang meliputi pemintakatan,
tata letak, gubahan massa, pencapaian, hirarki ruang, sirkulasi, parkir, utilitas, tata hijau,
serta konsep dasar bangunan, antara lain bentuk, fungsi, sirkulasi, struktur dan konstruksi,
bahan, desain interior, utilitas, pencegahan bahaya kebakaran, penahapan pembangunan,
penyelesaian ruang luar/lansekap.

BAB VI HASIL RANCANGAN


Berisi gambar-gambar hasil rancangan, antara lain peta situasi, serta foto-foto maket.

LAMPIRAN
Berisi lampiran-lampiran yang digunakan sebagai acuan dalam laporan.

Seprianus Kristanto – 1 04 00 034 5

Anda mungkin juga menyukai