Anda di halaman 1dari 36

KEWIRAUSAHAAN DALAM PRAKTEK

KEBIDANAN
KEWIRAUSAHAAN DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seorang bidan yang membuka praktik mandiri dapat disebut juga sebagai

wirausahawan. Dimana wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian menjual,

mulai menawarkan ide hinggá komoditas yakni layanan jasa. Sebagai pelaku usaha

mandiri dalam bentuk layanan jasa kesehatan dituntut untuk mengetahui dengan baik

manajemen usaha. Bidan sebagai pelaku usaha mandiri dapat berhasil baik dituntut

untuk mampu sebagai manajerial dan pelaksana usaha, di dukung pula kemampuan

menyusun perencanaan berdasarkan visi yang diimplementasikan secara strategis dan

mempunyai ke mampuan personal selling yang baik guna meraih sukses. Diharapkan

bidan nantinya mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai profesi dan mampu

mengelola manajemen pelayanan secara profesional, serta mempunyai jiwa

entrepreneur.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN, MANFAAT, FUNGSI, DAN PRINSIP KEWIRAUSAHAAN
a. PENGERTIAN
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani

mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani

mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi

rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007:18).
John J.Kao (1993) mendefinisikan berkewirausahaan sebagai usaha untuk

menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis, manajemen pengambilan

resiko yang tepat, dan melalui keterampilan komunikasi dan manajemen untuk

memobilisasi manusia, uang, dan bahan-bahan baku atau sumber daya lain yang

diperlukan untuk menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan baik.


Menurut Robert D. Hisrich et al. (2005) adalah proses dinamis atas penciptaan

tambahan kekayaan. Kekayaan diciptakan oleh individu yang berani mengambil resiko

utama dengan syarat-syarat kewajaran, waktu, dan atau komitmen karier atau

penyediaan nilai untuk berbagai barang dan jasa. Produk dan jasa tersebut tidak atau

mungkin baru atau unik, tetapi nilai tersebut bagaimanapun juga harus dipompa oleh

usahawan dengan penerimaan dan penempatan kebutuhan keterampilan dan sumber-

sumber daya.
Menurut Instruksi Presiden RI No. 4 Tahun 1995: “kewirausahaan adalah semangat,

sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan

yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja baru,

teknologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan

pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar”.
Menurut Heri Wibowo (Buku Kewirausahaan , Heri Wibowo:2011), Kewirausahaan

adalah sebuah mindset (pola pikir) dan method (metode). Keduanya dapat berdiri

sendiri maupun bersama-sama.


Sebagai mindset , kewirausahaan mewakili pola pikir, asumsi dasar, nilai atau yang

mendasari pemikiran kita. Ia adalah ‘sesuatu’ yang berbeda diantara stimulus dan

respon. Ia adalah pembeda antara seorang individu dengan individu lainnya. Mindset

adalah hal yang berpotensi mewarnai pemikiran-pemikiran dan tindakan-tindakan kita.

Mindset wirausaha dalam hal ini adalah pola pikir positif, pantang menyerah, selalu

berusaha melihat peluang.


Selanjutnya, sebagai metode (method), tentu saja aktivitas wira usaha memiliki

langkah/cara/strategi tertentu untuk dapat sukses (tidak terlalu mudah gagal). Dari

sekian banyak kasus, tentunya ditemukan formula/rumus ideal bagaimana cara

memulai aktivitas wirausaha dengan baik, dalam arti berpeluang mendapatkan profit

sekaligus memiliki sedikit peluang untuk bangkrut. Metoda dalam hal ini bagaimana

aktivitas kewirausahaan ini dijalankan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari

sehingga menghasilkan keuntungan bagi pengelolanya. Secara umum metode ini juga

dapat dibagi dua yaitu business content (jenis bisnisnya/produk/barang), dan business

context (yaitu perrangkat bisnisnya, mulai dari manajemen keuangannya, pemasaran,

sdm, dan lain-lain).

Dari definisi-definisi di atas, bila dihubungkan dengan praktik Kebidanan, maka penulis

menyimpulkan bahwa: kewirausahaan dalam praktek kebidanan adalah Sebuah

mindset dan method yang harus dikuasai seorang Bidan sebagai wirausahawan dalam

memulai dan/atau mengelola sebuah usaha praktek profesional (Bidan Praktek Swasta

maupun Klinik Bersalin) dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan berbasis

kreativitas dan inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan klien, keluarga, dan

masyarakat untuk kemajuan/keberhasilan praktek profesional kebidanannya.

b. MANFAAT KEWIRAUSAHAAN
Thomas W. Zimmerer et al. (2005) merumuskan manfaat kewirausahaan adalah

sebagai berikut:
1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri
2. Memberi peluang melakukan perubahan
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
4. Memiliki peluang untu meraih keuntungan seoptimal mungkin
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan

atas usahanya
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa

senang dalam mengerjakannya


c. FUNGSI WIRAUSAHA
Setiap wirausaha memiliki fungsi pokok dan fungsi tambahan sebagai berikut:
1. Fungsi pokok wirausaha, yaitu:
a. Membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil risiko tentang tujuan dan

sasaran perusahaan.
b. Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan
c. Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani
d. Menghitung skala usaha yang diinginkannya
e. Menentukan permodalan yang diinginkannya (modal sendiri dan modal dari luar)
f. Memilih dan menetapkan kriteria pegawai/karyawan dan memotivasinya
g. Mengendalikan secara efektif dan efisien
h. Mencari dan menciptakan berbagai cara baru
i. Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau input, serta mengolahnya

menjadi barang atau jasa yang menarik


j. Memasarkan barang dan atau jasa yang menarik
k. Memasarkan barang dan atau jasa tersebut untuk memuaskan pelanggan dan

sekaligus dapat memperoleh dan mempertahankan keuntungan maksimal.


2. Fungsi tambahan wirausaha, yaitu:
a. Mengenali lingkungan perusahaan dalam rangka mencari dan menciptakan peluang

usaha.
b. Mengendalikan lingkungan ke arah yang menguntungkan bagi perusahaan.
c. Menjaga lingkungan usaha agar tidak merugikan masyarakat maupun merusak

lingkungan akibat dari limbah usaha yang mungkin dihasilkannya.


d. Meluangkan dan peduli atas CSR (Corporate Social Responsibility) . Setiap pengusaha

harus peduli dan turut serta bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial di

sekitarnya.
d. PRINSIP-PRINSIP KEWIRAUSAHAAN
Dari prinsip-prinsip entrepreneurship yang diungkapkan oleh Dhidiek D. Machyudin,

Khafidlul Ulum dan Leonardus Saiman, maka prinsip-prinsip berwirausaha dapat

disempurnakan menjadi 14 prinsip, antara lain:


1. mulailah dan jangan takut gagal;
2. penuh semangat;
3. kreatif dan inovatif;
4. sabar, tekun, tabah;
5. optimis;
6. membangun relasi dan network dengan sesama wirausahawan;
7. bertindak dengan penuh perhitungan;
8. pantang menyerah;
9. ambisius;
10. peka terhadap pasar;
11. berbisnis dengan standar etika;
12. mandiri;
13. jujur; dan
14. peduli terhadap lingkungan merupakan modal penting dalam mencapai kunci sukses

berwirausaha.
e. POLA PIKIR WIRAUSAHA
Menurut Neal Thornberry, Pola pikir wirausaha melibatkan 10 kualitas, sebagai berikut:
1. Memiliki Locus of Control internal
Menggambarkan bagaimana seseorang berpikir tentang kendali hidupnya.
2. Memiliki toleransi untuk ambiguitas
Seorang wirausaha memiliki toleransi untuk berbuat berbeda dan melanggar hal-hal

yang dianggap pakem. Sebagai contoh: pakem yang umum buat mereka yang ingin

membuka restoran adalah; bukalah di tempat yang ramai. Namun demikian, saat ini

sudah banyak contohnya dimana restoran yang dibuka di tempat terpencil justru

diserbu pelanggannya. Begitu pula dengan pendirian sebuah BPS maupun Klinik

bersalin, tidak harus di tempat yang ramai.


3. Kesediaan untuk mengaji orang yang lebih cerdas dari dirinya.
Seorang Bidan yang membuka praktek mandiri maupun klinik bisa bekerja sama

dengan bidan lain maupun dokter spesialis kebidanan dan anak sehingga bersinergi.
4. Konsistensi untuk selalu berkreativitas, membangun dan mengubah berbagai hal.
Sebagai contoh: Dalam menjalankan praktek sebagai penolong persalinan seorang

bidan bukan hanya menolong persalinan saja tetapi juga menawarkan jasa lain satu

paket dengan jasa persalinan dengan tarif tertentu. Misalnya: Paket A :`Tarif 1.000.000

dengan layanan sebagai berikut: persalinan normal 2 hari+ biaya mecuci ari-ari+biaya

mengurus akte lahir bayi+ biaya pijat ibu dan bayi.


5. Dorongan yang kuat untuk peluang dan kesempatan
Bidan selaku wirausahawan selalu awas terhadap peluang-peluang baru. Bidan dengan

kemampuan intuisinya yang selalu ditempa mampu membaca trend jaman.


6. Rasa urgenitas yang tinggi.
Para tokoh bisnis sering mengatakan pameo ini “inovasi atau mati”. Apa artinya? Artinya

adalah bahwa inovasi sudah merupakan sesuatu harga mati, ini adalah sesuatu yang

urgen dan tidak bisa ditunda-tunda lagi.


7. Perseverance
Usaha untuk menemukan ide baru kemudian berusaha mematangkan dan

mewujudkannya.
8. Resilience (ketahanan)
Wirausaha yang tangguh memiliki sikap seperti boneka anak-anak yang jika dipukul

selalu kembali ke posisi semula.


Inilah sikap ketahanan yang perlu dimiliki setiap kita yang sadar bahwa hidup adalah

perjuangan, dan perjuangan selalu memerlukan kekuatan untuk bangkit setelah jatuh

dan bangun setelah terjerambab oleh kerasnya kehidupan.


9. Optimis
Secara sederhana dapat diartikan sebagai lompatan dari satu aktivitas ke aktivitas lain,

tanpa kehilangan antusiasme. Optimis adalah juga bentuk keyakinan bahwa tujuan

akan tercapai dan target akan terpenuhi dengan kekuatan sendiri.


10. Rasa humor tentang diri sendiri
Ini adalah bentuk rasa besar hati. Kemampuan mentertawakan diri sendiri adalah

bentuk kapabilitas untuk mengkoreksi bahkan mengkritik diri sendiri. Ini adalah sebuah

rasa legowo untuk tidak menilai diri sendiri sudah mencapai prestasi yang optimal.
B. KEWIRAUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN DIRI
1. Kewirausahaan dan Softskill
Softskill, dalam konteks dunia pendidikan sering kali dibedakan dengan hardskill.

Hardskill sering diidentikkan dengan kemampuan/keterampilan atau kapabilitas yang

didapatkan dari pembelajaran pada bidang ilmu tertentu. Sedangkan softskill lebih

merupakan karakter/keahlian umum dalam hubungan interpersonal, kepemimpinan,

keterampialn berkomunikasi,
kemampuan mengorganisasi, kesediaan menerima kritik dan lan-lain yang cenderung

bersifat generalis dan melekat dengan hardskill apapun. Artinya, hardskill lebih bersifat

spesifik (berbasis ilmu pengetahuan), dan softskill lebih umum dan generalis.
Soft Skill yang dibutuhkan dalam bekerja:
1. Inisiatif
2. Integritas
3. Berpikir kritis
4. Kemauan belajar
5. Komitmen
6. Motivasi
7. Bersemangat
8. Dapat diandalkan
9. Komunikasi lisan
10. Kreatif
11. Kemampuan analitis
12. Dapat mengatasi stress
13. Manajemen diri
14. Menyelesaikan persoalan
15. Dapat meringkas
16. Berkooperasi
17. Fleksibel
18. Kerja dalam tim
19. Mandiri
20. Mau mendengarkan
21. Tangguh
22. Berargumentasi logis
23. Manajemen waktu
2. Kewirausahaan dan Berpikir Apresiatif
Berpikir apresiatif adalah upaya menghargai apa yang ada pada diri kita, mengambil

hikmah dari setiap kejadian yang kita lalui. Kita diajak untuk lebih fokus pada apa yang

terbaik dari manusia.


Salah satu cara melatih diri kita agar mampu berpikir apresiatif adalah dengan mencoba

praktik berwirausaha. Mencoba berwirausaha adalah suatu aktivitas pembelajaran yang

luar bisa. Begitu terjun, kita akan dihadapkan pada sejumlah tantangan yang menuntut

pemikiran kreatif dan inovatif serta positif. Aktivitas ini, lambat laun, jika ditekuni dengan

serius, secara perlahan-lahan akan dapat mendorong kita untuk memiliki pemikiran

yang apresiatif.
3. Kewirausahaan dan Penentuan Tujuan
Sangat penting bagi seorang wirausaha menetapkan sebuah tujuan. Salah satu alasan

mengapa banyak orang yang tidak mencapai tujuan-tujuannya adalah karena mereka

tidak pernah menuliskan tujuan-tujuan mereka tersebut.


Sering kita lihat, bidan-bidan yang sukses dengan BPS maupun klinik bersalinnya

menuliskan visi dan misi yang akan dicapai pada dinding praktek mereka.
C. KEWIRAUSAHAAN dan, KREATIVITAS dan INOVASI
Usaha Bidan Praktek Swasta / klinik bersalin yang sukses dan berhasil dalam waktu

yang cukup lama, biasanya dimulai dengan kreativitas dan inovasi dari pengelolanya.
Perbedaan kreativitas dan Inovatif :
Kreatif:
a. Menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang lain
b. Menghubungkan ide-ide/hal-hal yang tadinya tidak berhubungan

Inovatif:

a. Menciptakan sesuatu yang belum ada menjadi ada


b. Pembaruan/menciptakan sesuatu yang sama sekali berbeda
D. KEWIRAUSAHAAN DAN NETWORKING
Berikut dikemukakan 2 pengertian tentang networking atau jejaring yaitu : Networking

adalah seni dan praktek untuk menghadiri peristiwa sosial dan berhubungan atau

melakukan kontak dengan orang-orang yang memiliki kemungkinan membantu usaha

atau bisnis (Atomic Dog Publishing, 2006). Definisi ini diambil dari pengalaman dunia

usaha atau sektor komersial. Sedangkan definisi yang berikut lebih dilihat dari

pengalaman dalam bidang sosial dimana jejaring dapat juga diartikan sebagai suatu
proses dimana dua atau lebih individu atau organisasi bekerja bersama untuk mencapai

tujuan bersama (Pratomo, 2010).

Penerapan Networking dalam bidan pribadi (praktek profesional) dapat berupa :

Promosi dan pemasaran pelayanan bidan secara getok tular untuk menjaring klien

baru. Hal ini diperoleh ketika ada seorang klien atau pasien yang merasa puas dengan

pelayanan profesional bidan tersebut, dia dapat menjadi sumber informasi untuk

menyebarkan informasi tersebut kepada klien lain maupun calon klien lain terutama

yang mengalami ketidakpuasan untuk pindah ke pelayanan profesional oleh bidan

tersebut. 2. Promosi dan pemasaran pelayanan bidan melalui jejaring media sosial.

Bidan yang up to date (mahir dan tidak ketinggalan jaman) dengan teknologi kini dan

tidak gatek dapat sharing informasi dan pengalaman dan berkomunikasi dengan klien

atau calon klien menggunakan media sosial misalnya FB, Twitter dsb.

Penerapan Networking dalam bidan pribadi (praktek profesional) dapat berupa :

Promosi dan pemasaran pelayanan bidan secara getok tular untuk menjaring klien

baru. Hal ini diperoleh ketika ada seorang klien atau pasien yang merasa puas dengan

pelayanan profesional bidan tersebut, dia dapat menjadi sumber informasi untuk

menyebarkan informasi tersebut kepada klien lain maupun calon klien lain terutama

yang mengalami ketidakpuasan untuk pindah ke pelayanan profesional oleh bidan

tersebut. 2. Promosi dan pemasaran pelayanan bidan melalui jejaring media sosial.

Bidan yang up to date (mahir dan tidak ketinggalan jaman) dengan teknologi kini dan

tidak gatek dapat sharing informasi dan pengalaman dan berkomunikasi dengan klien

atau calon klien menggunakan media sosial misalnya FB, Twitter dsb.
BAB II

TINJAUAN TEORI

KEWIRAUSAHAAN DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

A. PENGERTIAN, MANFAAT, FUNGSI, DAN PRINSIP BERKEWIRAUSAHAAN

a. Pengertian Organisasi

Menurut Trewatha dan Newport organisasi dapt dinyatakan sebagai struktur social yang

didesain guna mengordinasi kegiatan dua orang atau lebih, melalui suatu pembagian

kerja dan hierarki dan otoritas, guna pencapaian tujuan umum tertentu. Sedangkan

menurut Dr. H. R. Soedarto. W. W. Sp.OG organisasi adalah kumpulan individu


membentuk golongan untuk mencapai sesuatu secara bersama-sama untuk mencapai

manajemen ( Input, proses, output ) untuk bisa bekerja atau berjalan perlu aturan atau

tata kerja, hubungan satu sama lain ( Cara koordinasi satu bagian dengan bagian yang

lain ).

Contoh organisasi yang paling sempurna yaitu :

1. Fungsi-fungsi tubuh kita

2. Fungsi-fungsi alam kita

Sebuah organisasi mempunyai tujuan seiring berjalannya waktu. Organisasi juga

mengalami perubahan sehingga mempengaruhi system, tujuan, visi, dan misi

organisasi. Klinik bersalin atau tempat praktik bidan yang dipimpin dengan kegiatan

memberi pelayanan kebidanan yang dilandasi oleh etik dan moral, keahlian,

kewenangan, dan peningkatan mutu yang terus menerus.

Bidan juga akan terlibat dan berhubungan dengan organisasi kemasyarakatan maupun

organisasi profesi. Dalam menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya bidan juga dapat

merancang, membuat, mendirikan, serta mengelola organisasi sehingga pengetahuan

bidan tentang organisasi dipandang perlu agar menjadi pengelola dan perancang

organisasi yang baik.

b. Macam Organisasi

Organisasi dapat dibagi dalam :

a. Organisasi profesi yaitu badan yang akan menerima masukan dari pelanggan

tentang output

b. Organisasi beretika yaitu menentukan standar sejauh mana tingkah laku dan

pengambilan keputusan yang dianggap baik atau buruk


c. Manfaat Organisasi

Organisasi memberi faedah dan manfaat ( Utilities ) kepada anggotanya. Faedah yang

dihasilkan oleh organisasi berupa :

a. Faedah ekonomi, berupa barang dan jasa yang menjamin kebutuhan material

manusia.

b. Faedah Politik, menjamin suatu keadaan yang stabil dalam masyarakat, situasi politik

yang stabil dapat mencapai kemakmuran.

c. Faedah social, diperoleh melalui interaksi social, manusia adalah makhluk social,

faedah yang diperlukan manusia karena manusia memerlukan adanya interaksi social.

d. Faedah waktu ( Utility 0f time ), faedah yang diperoleh karena waktu. Waktu

seseorang bergabung dalam organisasi atau lamanya organisasi itu berdiri, contoh

pemberian kredit.

e. Utility of Place, faedah karena tempat

f. Utility of Form, faedah karena bentuk

d. Organisasi sebagai Sebuah Sistem

Organisasi merupakan sebuah system, tempat terjadinya kerjasama sekelompok orang,

penetapan tanggung jawab secara jelas, otoritas yang sesuai dengan tanggung jawab,

kesatuan penugasan ( Unity of assignment ), rentang pengawasan, dan komunikasi.

Pembagian kerja dan spesialisasi. Spesialisasi dipandang dari dua sudut pandang :

a. Dengan jalan membagi suatu pekerjaan dalam bagian yang kecil

b. Dengan memusatkan usaha individual pada aktifitas yang memanfaatkan

bakatnya semaksimal mungkin.

Penetapan tanggung jawabnya jelas. Setiap orang harus mengerti dengan baik
tugasnya dan untuk apa ia bertanggung jawab, kepada siapa ia bertanggung jawab

untuk melakukan tugas-tugasnya.

Otoritas sesuai dengan tanggung jawab. Penetapan tanggung jawab harus diikuti

dengan otoritas yang cukup untuk melaksanakannya. Otoritas untuk membuat

keputusan harus diberikan hingga bidang tempat masalah timbul dan kapan keputusan

akan diterapkan.

Kesatuan Penugasan. Fungsi-fungsi yang serupa sebaiknya berhubungan erat didalam

struktur yang ada, fungsi yang berhubungan dengan masing-masing posisi harus

konsisten dan harus ada syarat-syarat yang cukup sama dengan keterampilan.

Rentang pengawasan. Seorang manajer diharapkan dapat mengawasi sejumlah

bawahan ( dalam jumlah yang layak ). Hal yang mempengaruhi rentang pengawasan

adalah perbedaan individual pada penyedia (supervisor ), ukuran dan pentingnya unit-

unit bawahan, sifat aktifitas, mudah atau tidaknya komunikasi, usia organisasi yang

bersangkutan, dan periode waktu.

Bidan sebagai manager dalam sebuah organisasi sebaiknya memahami bahwa tidak

selamanya pekerjaan pelayanan kebidanan yang diberikan dalam orgainisasinya hanya

membutuhkan tenaga bidan, namun sangat penting apabila bidan menyadari bahwa ia

juga membutuhkan orang-orang yang ahli dalam bidang manajemen dan administrasi.

Bidan harus benar-benar membedakan tugas administrasi dan tugas pelayanan

kebidanan. Administrasi yang dimaksud dalam hal ini adalah yang terlibat dalam unsure

manajemen, sementara bidan sendiri dalam melaksanakan fungsinya sebagai pemberi

pelayanan tetap melakukan pencatatan dan pelaporan atau pendokumentasian segala

tindakan yang diberikan dalam asuhan kebidanan kepada klien sebagai bentuk
pertanggung jawaban secara hukum.

e. Struktur Organisasi

1. Struktur Linier

Adalah struktur paling awal yang diciptakan oleh Henry Fayol mengingat setiap

organisasi selalu berkaitan dengan wewenang dan tanggung jawab yang semuanya di

arahkan untuk mencapai tujuan dan sesuai dengan kebutuhannya. Ciri-cirinya :

a. Mempunyai wewenang dan tanggung jawab secara langsung secara vertical yang

dikaitkan dengan jabatan dan tugas tiap tingkatan

b. Bawahan hanya mempunyai satu atasan

c. Adanya kesatuan komando atau perintah

d. Tidak mempunyai tenaga staf penasehat

e. Cocok untuk organisasi kecil dan sederhana

2. Struktur Linie dan Staf

Ada staf ahli yang bertindak sebagai penasehat sesuai dengan bidangnya, memberikan

pelayanan, dan bantuan terhadap pimpinan. Ciri struktur Linie ini adalah mempunyai

beberapa tenaga staf penasehat ahli sesuai dengan bidang yang dibutuhkan.

3. Struktur Fungsional

Struktur ini menunjukkan bahwa masing-masing kepala unit dapat memberi komando

kepada unit lain sesuai dengan bidang dan fungsinya. Disamping itu tiap unit bertugas

sebagai penasehat dan pemberi bantuan, baik kepada pucuk pimpinan maupun kepada

unit lain sesuai dengan bidang dan tugas masing-masing.

B. MANAJEMEN
a. Pengertian

Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi

usaha- usaha dari anggota organisasi dan dari sumber organisasi lainnya untuk

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan dan suatu proses yang melibatkan

hubungan interpersonal dan teknologi, yang akan digunakan untuk mencapai seluruh

atau setidaknya sebagian tujuan organisasi dengan menggunakan tenaga manusia

yang ada serta sumber daya lain dan tekhnologi yang tersedia.

Manajemen dapat dikatakan sebagai suatu rentetan langkah yang terpadu yang

mengembangkan suatu organisasi sebagai suatu sistem yang bersifat sosial, ekonomis,

dan teknis. Sosial berarti menunjukan peran penting manusia dalam menggerakan

seluruh sistem organisasi, ekonomi berarti kegiatan dalam sistem organisasi yang

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hakiki manusia, sedangkan teknis berarti dalam

kegiatan ini digunakan alat dan cara tertentu secara sistematis.

Gaya manajemen yang banyak dianut adalah Total Quality Management (TQM)..

TQM adalah sistem manajemen yang mengelola perusahaan dan kegiatannya dengan

mengikutsertakan seluruh jajaran karyawan untuk berperan serta dalam

mengembangkan dan meningkatkan mutu disegala bidang demi kepuasan custumer.

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai

metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,

temuan, keterampilan dalam rangkaian tahapan logis untuk pengambilan keputusan

yang berfokus pada klien

b. Manajemen Varney
Langkah manajemen Varney :

1. Pengumpulan data dasar

2. Interpretasi data dasar

3. Mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial

4. Identifikasi perlunya penanganan segera

5. Perencanaan asuhan komprehensif

6. Pelaksanaan rencana

7. Evaluasi

c. Macam-macam Manajemen

Manajemen mengandung tiga pengertian yaitu: pertama, manajemen sebagai proses,

kedua manajemen sebagai kolektivitas, ketiga manajemen sebagai suatu seni (art) dan

suatu ilmu.Hal-hal yang bersifat khusus yang menjadi kajian keilmuan manajemen

antara lain adalah: perencanaan, organisasi, penyusunan, pengarahan, pengawasan,

dan manajemen sumberdaya manusia. Macam-macam manajemen :

1. Manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para

ahli. Menurut Haiman, manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu dengan

melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai

tujuan utama bersama. Selanjutnya menurut GR. Terry mengatakan bahwa manajeman

adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan

kegiatan orang lain. dari dua defenisi tersebut dapat disimplkan bahwa ada tiga pokok

penting dalam definisi tersebut yaitu, pertama adanya tujuan yang ingin dicapai, kedua
tujuan yang dicapai dengan mempergunakan kegiatan orang lain, dan ketiga kegiatan

orang lain itu harus dibimbing dan diawasi.

2. Manajeman sebagai kolektivitas, orang-orang yang melakukan aktivitas manajeman.

Jadi setiap orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu

disebut manajeman. Dalam arti tunggal disebut manejer. Manejer adalah pejabat yan

bertanggung jawab atas terselenggaranya aktivitas-aktivtas manajemen agar tujuan unit

pimpinannya tercapai dengan menggunakan bantuan orang lain.

3. Manajemen sebagai suatu seni dan ilmu, manajemen sebagai seni berfungsi untuk

mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajeman

sebagai ilmu berfungsi menerangkan fenomena-fenomena, kejadian-kejadian, kedaan-

keadaan. Jadi memberikan penjelasan-penjelasan.

d. Unsur manajemen

1. SDM

2. Uang

3. Tata cara, prosedur

4. Alat-alat, mesin

5. Market (pasar, pelanggan, pembeli, pasien)

6. Material bahan dasar

7. Informasi

e. Prinsip manajemen dalam pelayanan kebidanan

1. Kepatuhan terhadap hukum

2. Etika dan kode etik profesi

3. Profesionalisme dan keahlian


4. Orientasi pelayanan

5. Kesinambungan usaha

6. Sinergi dan kerjasama

7. Pengembangan bertahap

8. Bisnis adalah bisnis

f. Kegiatan manajemen mutu

Pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi dimulai dengan standar etika manajerial

yang tinggi pula, manajemen mutu meliputi kegiatan :

1. Sistem untuk memberlakukan standar profesional, baik dari sudut tingkah laku,

organisasi serta penilaian kegiatan sehari-hari.

2. Sistem pengamatan agar pelayanan selalu diberikan sesuai standar dan deteksi bila

terdapat penyimpangan

3. Sistem untuk senantiasa menunjang berlakunya standar profesional

Kegiatan manajemen meliputi : planning, organizing, staffing, directing, dan controlling

(pengawasan).

D. WIRAUSAHA BIDAN

Bidan yang telah menyelesaikan pendidikannya minimal DIII (Diploma Tiga Kebidanan

dapat melakukan wirausaha


Kebidanan

a.Pengertian Organisasi

Menurut Trewatha dan Newport organisasi dapt dinyatakan sebagai struktur social yang

didesain guna mengordinasi kegiatan dua orang atau lebih, melalui suatu pembagian

kerja dan hierarki dan otoritas, guna pencapaian tujuan umum tertentu. Sedangkan

menurut Dr. H. R. Soedarto. W. W. Sp.OG organisasi adalah kumpulan individu

membentuk golongan untuk mencapai sesuatu secara bersama-sama untuk mencapai

manajemen ( Input, proses, output ) untuk bisa bekerja atau berjalan perlu aturan atau

tata kerja, hubungan satu sama lain ( Cara koordinasi satu bagian dengan bagian yang

D. BIDAN PRAKTEK SWASTA

Jasa praktek bidan swasta biasanya merupakan usaha yang dijalankan oleh seorang

yang memiliki keahlian atau berprofesi sebagai seorang bidan. Kadangkala usaha

praktek bidan yang mereka jalankan bisa menghasilkan pendapatan yang lebih

dibandingkan dengan gaji bulanan mereka.


Beberapa jasa usaha ini adalah persalinan, imunisasi balita, kesehatan ibu dan anak

(KIA) yang meliputi pemeriksaan kehamilan dan pemeriksaan balita tahap awal.

Besarnya tarif biasanya disesuaikan dengan kondisi wilayah mereka tinggal dan

kesenioritasan yang mencangkup keahlian bidan tersebut.

Untuk bidan praktek swasta di daerah pedesaan tarif yang ditetapkan untuk persalinan

sebesar 450.000 sampai 500.000 rupiah. Untuk imuninasi (dalam bentuk paket)

ditetapkan tarif seharga 10.000 rupiah. Pemeriksaan kehamilan berkisar antara 17.000

(sudah termasuk pemberian vitamin plus kalsium) dan 25.000 rupiah jika terdapat

keluhan seperti batuk dan pilek.

Harga pemeriksaan balita tahap awal sebesar 15.000-20.000 rupiah mencangkup

tumbuh kembang balita, gerak motorik dan sensorik apakah sesuai dengan umur balita

atau tidak, BB/TB dan pengobatan sementara jika ada keluhan. Namun jika dalam 3

hari tidak ada perubahan akan dilakukan rujukan ke dokter umum ataupun spesialis.

Pelayanannya-pun semakin hari semakin inovatif. Ada bidan yang memberikan

tambahan pelayanan dengan menjemput pasien yang akan melahirkan. Tidak hanya

sebatas itu, si pasienpun diantar pulang setelah proses persalinan.

Persalinan

Pengguna layanan jasa praktek bidan swasta ini adalah ibu hamil, anak balita, wanita

usia subur, pasangan usia subur dan wanita-wanita yang mengalami masa menopause.

Layanan yang paling sering dibutuhkan adalah partus atau persalinan.


Untuk pasien persalinan, pertama-tama biasanya dilakukan anamnesa atau pertanyaan

seputar nama dan umur pasien, kapan mulai dirasakan kencang-kencang, kapan mens

terakhir dan pemeriksaan BB/TB. Setelah itu dilakukan pemeriksaan umum seperti

pemeriksaan tensi, suhu, nadi dan dilihat keadaan umum ibu tersebut apakah dalam

kondisi baik atau tidak. Kemudian dilakukan analisa lengkap dan pemeriksaan obstetri

terhadap kandungan tersebut lalu berlanjut ke pemeriksaan dalam. Dan jika memang

dirasa kehlahiran akan terjadi dilakukan pemeriksaan sekitar 4 jam sekali jika

pembukaan sudah diatas 4.

Pemeriksaan sebelumnya juga harus dilakukan untuk pendeteksian faktor resiko

apakah termasuk kehamilan normal atau yang berisiko sehingga dapat dilakukan

penanganan untuk mengantisipasi.

Peralatan & Ruang Praktek

Usaha ini sebenarnya memerlukan peralatan pendukung yang cukup banyak. Peralatan

yang digunakan dalam praktek bidan swasta meliputi alat tensi, timbangan injak,

timbangan bayi, metlin, dopler, lineks, stetoskop, HB set, partus set, perlak, scoop,

sarung tangan dan sepatu boot. Selain itu, peralatan yang tak kalah pentingnya yang

harus dimiliki adalah meja ginekologi, lampu sorot, sterilisator, kateter, tutup rambut,

kacamata, isap lendir, sungkup, penjepit tali pusar, haeting set, box bayi, inkubator,

kamar VK atau kamar persalinan dan kamar biasa serta harus dilengkapi dengan obat-

obatan yang menunjang dan infus.


Untuk ruangan praktek, disarankan minimal mempunyai 4 ruang (kamar). Satu ruang

difungsikan sebagai kamar VK (kamar bersalin), satu ruang lagi untuk perawatan dan 2

buah ruang untuk dijadikan kamar ibu hamil setelah bersalin. Hal penting yang harus

diperhatikan adalah kelengkapan peralatan yang menunjang untuk persalinan dan

pemeriksaan ibu dan anak, sterilisasi akan peralatan tersebut dan kebersihan akan 3B

yakni bersih alat, bersih tempat dan bersih penolong.

Kendala

Kendala yang dirasakan dalam usaha praktek bidan swasta ini biasanya hanya seputar

masalah teknis persalinan. Salah satu contohnya adalah anjuran untuk belum saatnya

mengejan tapi ternyata pasien tidak mengindahkannya dan tetap mengejan. Tentu hal

ini sangat merepotkan apabila bidan tidak terbiasa menangani hal seperti itu. Selain

kendala diatas, untuk jasa praktek bidan swasta yang berada di wilayah pedesaan,

kendala yang sering dirasakan adalah apabila ibu hamil tinggal di daerah pegunungan

dan jalan menuju daerah tersebut sulit dijangkau. dan hal ini memang sering terjadi,

mengingat rata-rata kondisi jalan daerah pedesaan tidak sebagus dan semudah di kota.

Untuk jam praktek, mereka bisa dibilang 24 jam penuh nonstop. Salah satu

penyebabnya adalah proses persalinan yang sering tidak bisa diperkirakan. Ini

merupakan resiko jika mereka benar-benar terjun di usaha ini.


Sumber

http://bisnisukm.com/jasa-praktik-bidan-swasta.html

A . L ATA R B E L A K A N G

Praktek Bidan Bersama “Candra Wanaprastha” dibuka

b e r d a s a r k a n pertimbangan bahwa minat masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan yang bermutu dan berkualitas semakin meningkat. Tidak hanya

masyarakat lokal, minat masyarakat asing.

yang banyak bermukim di Bali, khususnya di daerah pariwisata Kuta dalam

mengakses p e l a y a n a n k e s e h a t a n j u g a s e m a k i n m e n i n g k a t . H a l

i n i d a p a t d i l i h a t d a r i t i n g g i n y a kunjungan pasien khusunya pasien

k e b i d a n a n k e i n s t i t u s i p e l a y a n a n k e s e h a t a n n e g e r i maupun swasta di

daerah Kuta cukup tinggi.Pertimbangan lainnya yaitu di daerah ini masih sedikit

fasilitas kesehatan sepertiBPS dan rumah bersalin yang menyediakan pelayanan

bilingual, yaitu pelayanan dengan 2 bahasa. Kebanyakan pelayanan kesehatan

yang tersedia hanya terbatas melayani pasienmasyarakat lokal saja.

Padahal, banyak masyarakat asing yang bermukim di daerah Kuta juga


membutuhkan pelayanan kesehatan yang sama dengan masyarakat lokal, sehingga

haltersebut dapat dimanfaatkan sebagai peluang dalam mendirikan usaha.B e r b e k a l

pendidikan DIII Kebidanan, maka membuka usaha Praktek

B i d a n Bersama merupakan suatu usaha yang sesuai dengan keahlian yang

dimiliki (vocasionalentrepreneurship).Pengetahuan dalam bidang manajemen dan

administrasi yang diperoleh dari bangkuk u l i a h , s e r t a p r i n s i p

kewirausahaan yang dipegang teguh, akan membantu

d a l a m pengelolaan Praktek Bidan Bersama ini sehingga mampu untuk menghasilkan

keuntunganyang menjanjikan.Dilihat dari segi sosial maka usaha membuka Praktek

Bidan Bersama ini merupakansalah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yaitu

tempat untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama kesehatan ibu dan anak.

B.DESKRIPSI BISNIS

1 . V i s i Kepercayaan Anda Modal Utama Kami2 . M i s i

Memberikan Pelayanan Professional, Berkualitas dalam Era Globalisasi dengan

PrinsipAsuhan Sayang IbuPraktek Bidan Bersama “Candra Wanaprasta” akan didirikan

di Jalan Raya Umalas.Letak yang strategis yaitu diantara pemukiman penduduk

lokal dan asing, dekat dengan jalan utama yang menghubungkan daerah

Kuta Utara dengan pusat kota, sehingga lalulintas ini cukup ramai dilalui oleh

masyarakat termasuk juga transportasi umum. Praktek Bidan Bersama

“Candra Wanaprastha” menggunakan konsep “Back To Nature”

dalammemberikan pelayanan yang ditawarkan. Konsep “Back To Nature”


diaplikasikan dalammemberikan pelayanan kebidanan dan dalam jasa penitipan

anak yang ditawarkan.Produk yang dipasarkan adalah berupa jasa pelayanan

dibidang kebidanan yangmeliputi pelayanan pemeriksaan hamil, bersalin, nifas

(setelah melahirkan), bayi, balita dankeluarga berencana (KB). Produk unggulan

yang ditawarkan yaitu pelayanan kebidanan bilingual dengan menggunakan 2

bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, senamhamil, senam nifas lanjutan,

USG 2 dimensi dengan bekerjasama bersama Dr. SpOG sertamenawarkan fasilitas

penitipan anak. Untuk memperkenalkan program unggulan senam hamil

ditempuh melalui promosi kesehatan dengan memperkenalkan senam hamil pada

ibuyang melalukan pemeriksaan antenatal tentang manfaat dan keuntungan melakukan

senamhamil.Program unggulan lainnya disosialisasikan melalui 2 jalur, yaitu

jalur nyata danm a y a . P r o m o s i m e l a l u i j a l u r n y a t a d i t e m p u h d e n g a n

p e m a s a n g a n i k l a n , p e n y e b a r a n pamflet, poster, brosur dan opini dari mulut ke

mulut. Untuk jalur maya ditempuh melalui penyebaran di dunia internet dengan

sarana mikrobloging seperti Facebook, My Space, Twitter, E-Commerce dan

melalui Website. Penyebaran melalui dua jalur ini diharapakanmampu menarik minat

masyarakat lokal dan asing untuk mengakses pelayanan ke Praktek Bidan Bersama

“Candra Wanaprastha”.Strategi yang ditempuh untuk dapat menarik perhatian klien

adalah dengan menjadi bidan yang professional, efektif dan efisien dalam

memberikan pelayanan, ramah, cepatt a n g g a p t e r h a d a p k e a d a a n

klien, tidak membeda – bedakan pasien.


MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN DALAM PRAKTEK KEBIDANAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK III :

1. Ermina Vestina.L
2. Herlina Hayati
3. Siti Norhana

PROGRAM DIV KLINIK KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENTERIAN KALTIM

2012
Hakikat dan Konsep Dasar Kewirausahaan

Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-

penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah

pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan

kekayaan bukan tujuan utama.

Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani

mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani

mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi

rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007:18).

Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan

titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah

penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang

baru (Schumpeter, 1934), eksplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi

ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi


(Say, 1803). Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah

sebagai berikut:

Richard Cantillon (1775)

Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self employment). Seorang

wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa

yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada

bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian.

Jean Baptista Say (1816)

Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan

menemukan nilai dari produksinya.

Frank Knight (1921)

Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi

ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada

dinamika pasar. Seorang wirausahawan diisyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi

manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan.

Joseph Schumpeter (1934)

Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-

perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut

bisa dalam bentuk :

1. Memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,

2. Memperkenalkan metoda produksi baru,

3. Membuka pasar yang baru (new market),


4. Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau

5. Menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha

dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya

dengan kombinasi sumber daya. Penrose (1963) Kegiatan kewirausahaan mencakup

identifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan

manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.

Harvey Leibenstein (1968, 1979)

Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau

melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum teridentifikasi dengan jelas,

atau komponen produksinya belum diketahui sepenuhnya.

Israel Kirzner 91979)

Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar

Entrepreneurship Centre At Miami University of Ohio

Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi,mengembangkan,dan membawa visi

ke dalam kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ide inovatif,peluang,cara lebih baik dalam

menjalankan sesuatu.Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru

yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.

Peter F.Drucker

Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan

berbeda.Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausaha adalah orang

yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang

lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada

sebelumnya.
Zimmere

Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam

memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan

(usaha).

Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah

bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang

peluang yang muncul di pasar.

Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau

kombinasi input yang produktif.Seorang wira usahawan selalu di haruskan menghadapi

resiko atau peluang yang muncul, serta di kaitkan dengan tindakan yang inovatif dan

kreatif.Wira usahawan adalah orang yang merubah nilai sumberdaya, tenaga kerja,

bahan dan faktor produksi lainya menjadi lebih besar dari pada sebelumnya dan juga

orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara- cara baru.

Kesimpulan lain dari kewirausahaan

Adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda dengan menggunakan usaha dan

waktu yang di perlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang

menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.


Hakikat dan Konsep Dasar Kewirausahaan

Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani

mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani

mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi

rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007:18).

Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan

titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda:

- Entrepreneurship Centre At Miami University of Ohio

Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi,mengembangkan,dan membawa visi

ke dalam kehidupan.Visi tersebut bisa berupa ide inovatif,peluang,cara lebih baik dalam

menjalankan sesuatu.Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru

yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.

- Peter F.Drucker

Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan

berbeda.Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausaha adalah orang

yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang

lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada

sebelumnya.

- Zimmere
Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam

memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan

(usaha).

Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah

bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluang

peluang yang muncul di pasar.

Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau

kombinasi input yang produktif.Seorang wirausahawan selalu di haruskan menghadapi

resiko atau peluang yang muncul, serta di kaitkan dengan tindakan yang inovatif dan

kreatif. Wira usahawan adalah orang yang merubah nilai sumberdaya, tenaga kerja,

bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar dari pada sebelumnya dan juga

orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara- cara baru.

Kesimpulan lain dari kewirausahaan

Adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda dengan menggunakan usaha dan

waktu yang di perlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang

menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.


Daftar Pustaka :

- Kepmenkes RI Permenkes 1464/2010 Tentang Praktik Bidan, Jakarta 2010


- PP-IBI, 50 Tahun Ikatan Bidan Indonesia, Cetakan ke-3 Tahun 2011
- Anonim. Tanpa tahun. Hakikat dan Konsep Dasar Kewirausahaan. Adesyams.

Blogspot.com/.../hakikat-dan-konsep-dasar-kewirausahaan. diunduh 29 Desember 2011


- Anonim. Tanpa tahun. BPS. http://bisnisukm.com/jasa-praktik-bidan-swasta.html.

diunduh 03 Januari 2012


- Hariz Sastrawinata. Kepemimpinan Organisasi dalam manajemen Kebidanan

Komunitas. Harizsastrawinata.blogspot.com/2011. diunduh


04 Januari 2012

Diposting 20th January 2012 oleh sitinorhana


2

Lihat komentar

1.

Arif Anggratama5 Januari 2016 00.33

betul, wirausaha kaitannya dengan peluang.. termasuk bidang kebidanan

Balas
2.

Software Klinik21 Maret 2016 01.30

terima kasih atas penjelasannya, ijin share gan,

Aplikasi Klinik

Balas

Memuat
Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai