Conceptual framework untuk Pelaporan Keuangan atau biasa disebut IFRS Framework
menyajikan dasar dimana seluruh IFRS berdiri. IFRS framework menggambarkan prinsip-
prinsip dasar untuk penyajian dan persiapan laporan-laporan keuangan yang berkenaan
dengan IFRS. Menurut pendapat saya, IFRS framework merupakan dokumen yg wajib dibaca
sebelum menggali segala sesuatu yang berhubungan dengan IFRS dan IAS.
IFRS framework telah mengalami berbagai perubahan dimasa lalu. Sebelumnya disebut
“Framework for Preparation and Presentation of Financial Statements”. IASB sebagai Badan
penyusun IFRS masih dalam proses pembaharuan terus atas IFRS framework ini.
1. First Level
Di sini, dijelaskan siapa yang membutuhkan informasi tentang kondisi keuangan suatu
entitas dan mengapa para investor, lenders, creditors, juga pihak-pihak lainnya
membutuhkannya.
2. Second Level
a. Karakteristik Kualitatif
IASB mengidentifikasi karakteristik kualitatif informasi akuntansi untuk
membedakan informasi yang lebih baik (lebih berguna) dan lnformasi yang inferior
(kurang bermanfaat) untuk keperluan pembuatan keputusan.
3. Third Level
Recognition, measurement, and disclosure concept
a. Asumsi Dasar
1) Economic entity: Perusahaan merupakan entitas ekonomi yang terpisah dan
berbeda dari pemiliknya dan unit bisnis lainnya.
2) Going concern: Perusahaan dianggap sebagai entitas yang memiliki kelangsungan
hidup yang berkelanjutan sehingga perencanaan atas pembuatan laporan
keuangan masa kini dan yang akan datang dilaksanakan terus-menerus.
3) Monetary unit: uang adalah common denominator
4) Periodicity: Untuk tujuan laporan keuangan, sebuah entitas bisnis dibagi ke dalam
periode-periode akuntansi.
5) Accrual basis of accounting: transaksi dicatat dalam periode di mana peristiwa
terjadi.
b. Prinsip Dasar
1) Measurement
a) Cost - penyajian secara wajar dari jumlah yang dibayarkan untuk barang yang
diterima.
b) Fair value - jumlah nilai dimana aset dapat ditukarkan antara pihak-pihak
yang berpengetahuan dan bersedia dalam arm‘s length transaction.
c) ASB telah mengambil langkah yang memberikan perusahaan pilihan
untuk menggunakan nilai wajar sebagai dasar untuk pengukuran aset keuangan
dan kewajiban keuangan.
2) Revenue recognition
Pendapatan harus diakui apabila kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomi
masa depan akan mengalir ke perusahaan dan pengukuran dapat dilakukan secara
andal.
3) Expense recognition
Pengeluaran atau penggunaan aset atau menimbulkan kewajiban (atau kombinasi
dari keduanya) selama periode sebagai akibat dari penyerahan atau produksi
barang dan / atau memberikan jasa.
4) Full disclosure
Memberikan informasi yang penting dalam jumlah cukup yang dapat
mempengaruhi penilaian dan keputusan dari pengguna informasi.
c. Constraint
1) Biaya: biaya dan penyediaan informasi harus mempertimbangkan manfaat yang
dapat ditimbulkan dari menggunakannya.
2) Materialitas: suatu item dianggap material jika dimasukkannya atau kelalaian
memasukkannya akan mempengaruhi atau mengubah penilaian dari orang yang
menggunakannya.
Sumber:
http://pustakaclicker.blogspot.com/2012/02/ifrs-kerangka-konseptual.html#ixzz3LNxfF0gq
http://ruhaeti.blogspot.com/2014/06/rangkuman-ifrs-tentang-conceptual.html