Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FISIKA

“ FLUIDA STATIS”

OLEH:
AFIFAH SAFIRA
ADINDA

[Type text]
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Hukum
Acara Peradilan Agama dengan judul “Kanker dan Pengobatannya”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
guru Bahasa Indonesia kami Bapak Tanjun yang telah membimbing kami dalam
menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Kediri, 29 Mei 2018

Penyusun

[Type text]
DAFTAR ISI
Judul.................................................................................................................................. i
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………ii
Daftar isi.............................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah.................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................ 1
1.4 Manfaat Penulisan...................................................................................................... 1
BAB II..............................................................................................................................2
2.1 Pengertian Fluida statis.................................................................................................2
2.2 Pengertian Fluida dinamis ............................................................................................2
2.3 hukum pokok hidrostatis..............................................................................................2
2.4 hukum pascal daam penerapan sehari hari………………………………………………3
2.5 hukum Archimedes dan penerapannya………………………………………………….4
2.6 gejala kapilaritas dan meniskus…………………………………………………..............7
BAB III...........................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan............................................................................................................... 9
3.2 Saran.........................................................................................................................9
Daftar Pustaka................................................................................................................. 9

[Type text]
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Suatu zat yang mempunyai kemampuan mengalir dinamakan Fluida. Cairan adalah salah
satu jenis fluida yang mempunyai kerapatan mendekati zat padat. Letak partikelnya lebih
merenggang karena gaya interaksi antar partikelnya lemah. Gas juga merupakan fluida yang
interaksi antar partikelnya sangat lemah sehingga diabaikan.
Dengan demikian kerapatannya akan lebih kecil. Karena itu, fluida dapat ditinjau sebagai
sistem partikel dan kita dapat menelaah sifatnya dengan menggunakan konsep mekanika partikel.
Apabila fluida mengalami gaya geser maka akan siap untuk mengalir. Jika kita mengamati fluida
statis misalnya di air tempayan. Berdasarkan uraian diatas, maka pada makalah ini akan dibahas
mengenai fluida statis.

1.2 Perumusan Masalah


Dalam penyusunan makalah ini penulis mencoba mengidentifikasi beberapa pertanyaan yang
akan dijadikan bahan dalam penyusunan dan penyelesaian makalah. Diantaranya yaitu :
1.Pengertian Fluida statis
2. Pengertian Fluida dinamis
3. hukum pokok hidrostatis
4. hukum pascal dalam penerapan sehari hari
5. hukum Archimedes dan penerapannya
6. gejala kapilaritas dan meniskus

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1.Pengertian Fluida statis
2. Pengertian Fluida dinamis
3. hukum pokok hidrostatis
4. hukum pascal dalam penerapan sehari hari
5. hukum Archimedes dan penerapannya
6. gejala kapilaritas dan meniskus

1.4 Manfaat Penulisan


Manfa’at dari penyusunan makalah ini adalah :
1.Pengertian Fluida statis
2. Pengertian Fluida dinamis
3. hukum pokok hidrostatis
4. hukum pascal dalam penerapan sehari hari
5. hukum Archimedes dan penerapannya
6. gejala kapilaritas dan meniskus

[Type text]
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 pengertian fluida statis

Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam keadaan
bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan
bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan seragam sehingga tidak memiliki
gaya geser.

2.2 pengertian fluida dinamis

Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. Untuk memudahkan dalam
mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai kecepatan yang konstan terhadap waktu),
tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak
mengalami putaran-putaran).

2.3 hukum pokok hidrostatis

Hukum pokok hidrostatika berbunyi: semua titik yang teletak pada suatu bidang datar di
dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan yang sama. Misalkan sebuah pipa U diisi
oleh dua jenis zat cair yang tidak bercampur maka akan terdapat perbedaan ketinggian
zat cair pada kedua kaki pipa U (lihat Gambar ).

Pada kaki kiri di mana terdapat dua jenis zat cair kita buat garis lurus mendatar yang
memisahkan kedua jenis zat cair tersebut. Garisini disebut bidang batas. Kita ambil dua
titik yangterletak pada bidang batas ini, A di kaki kiri danB di kaki kanan. Sesuai dengan
hukum pokokhidrostatika, tekanan pada kedua titik ini sama besar.

Contoh Soal
Sebuah pipa U mula-mula diisi dengan raksa (massa jenis = 13 600 kg/m3). Jika
kemudian air setinggi 68 cm dituangkan ke dalam kaki kanan, berapakah kenaikan
tinggi raksa di dalam kaki kiri akan naik dari tingginya semula? Jawaban: 2,5 cm. (ref:
Seribu Pena Fisika SMU Kelas 1, Erlangga, 1999, Marthen Kanginan)

[Type text]
2.4 hukum pascal dan penerapanya dalam kehidupan sehari hari

Hukum Pascal
Hukum Pascal berbunyi: tekanan yang diberikan kepada fluida di dalam ruang tertutup
diteruskan sama besar ke segala arah. Dari hukum ini diperoleh prinsip bahwa dengan gaya
kecil dapat dihasilkan gaya lebih besar. Prinsip ini dimanfaatkan dalam: (1) dongkrak hidrolik,
(2) pompa hidrolik ban sepeda, (3) mesin hidrolik pengangkat mobil, (4) mesin pengepres
hidrolik, dan (5) rem piringan hidrolik pada mobil.
Perhatikan sebuah dongkrak hidrolik yang penampangnya ditunjukkan seperti pada Gambar di
samping. Jika pengisap kecil dengan luas penampangA1 ditekan dengan gaya input F1 maka
pada pengisap besar akan dihasilkan gaya angkat output F2.

Sesuai hukum Pascal:

Penerapan Hukum Pascal


1) Dongkrak hidrolik
2) Rem hidrolik
3) Mesin hidrolik pengangkat mobil
4) Mesin pengepres kapas
5) Pompa hidrolik

[Type text]
2.5 hukum Archimedes dan penerapanya

Hukum Archimedes

Pada saat kita berjalan atau berlari di dalam air, kita tentunya akan merasakan bahwa langkah kita lebih
berat dibandingkan jika kitamelangkah di tempat biasa. Gejala ini disebabkan adanya tekanan dari zat
cair. Pengamatan ini memunculkan sebuah hukum yang dikenal Hukum , yaitu :

“Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan mendapat gaya yang
disebut gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair yang dipindahkannya”
Akibat adanya gaya apung, berat benda dalam zat cair akan berkurang. Benda yang diangkat dalam zat
cair akan terasa lebih ringan dibandingkan diangkat di darat. Jadi, telah jelas bahwa berat benda seakan
berkurang bila benda dimasukkan ke dalam air. Hal itu karena adanya gaya ke atas yang ditimbulkan
oleh air dan diterima benda. Dengan demikian maka resultan gaya antara gaya berat dengan gaya ke
atas merupakan berat benda dalam air. Selanjutnya berat disebut dengan berat semu yaitu berat benda
tidak sebenarnya karena benda berada dalam zat cair. Benda dalam air diberi simbol W S.
Hubungan antara berat benda di udara (W), gaya ke atas (Fa) dan berat semu (W s) adalah :
Ws = W-Fa

dengan:

Ws = berat benda dalam zat cair (Kg⋅m/s2)


W = berat benda sebenarnya (Kg⋅m/s2)
Fa = gaya apung (N)
dan besarnya gaya apung (Fa) dirumuskan sebagai berikut :
Fa = ρcair Vb g

dengan:

ρcair = massa jenis zat cair (kg/m 3)


Vb = volume benda yang tercelup (m 3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Benda Dalam Hukum Archimedes

Bila benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka ada 3 kemungkinan yang terjadi yaitu tenggelam,
melayang, dan terapung.
1. Benda Tenggelam

Benda disebut tenggelam dalam zat cair apabila posisi benda selalu terletak pada dasar tempat zat cair
berada.

[Type text]
Benda Tenggelam

Pada benda tenggelam terdapat tiga gaya yaitu :

W = gaya berat benda


Fa = gaya archimedes
N = gaya normal bidang
Dalam keadaan seimbang maka W = N + Fa sehingga :
W > Fa
m . g > ρZC . Vb . g
ρb . Vb . g > ρZC . Vb . g
ρb > ρzc
ρb = massa jenis benda
ρZC = massa jenis zat cair
2. Benda Melayang

Benda melayang dalam zat cair apabila posisi benda di bawah permukaan zat cair dan di atas dasar
tempat zat cair berada.

Benda Melayang
Pada benda melayang terdapat dua gaya yaitu: Fa dan W. Dalam keadaan seimbang maka :

[Type text]
W = Fa
ρb . Vb . g = ρZC . Vb . g
ρb = ρzc
3. Benda Terapung

Benda terapung dalam zat cair apabila posisi benda sebagian muncul dipermukaan zat cair dan sebagian
terbenam dalam zat cair.

Benda Terapung

Pada benda terapung terdapat dua gaya yaitu :Fa dan W. Dalam keadaan seimbang maka :

W = Fa
ρb . Vb . g = ρZC . V2 . g
ρb . Vb = ρZC . V2
karena Vb > V2 maka : ρb < ρZC
Penerapan Hukum Archimedes
Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan Hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan Hukum Archimedes Untuk Menentukan Massa Jenis Benda

(ingat hukum archimedes tentang, Vbenda = V air)

karena

dengan:

Vair = volume air yang dipindahkan


m = massa benda di udara
ms = massa semu benda (di air)
ρbenda = massa jenis benda
ρair = massa jenis air
Penerapan Hukum Archimedes Dalam Bidang Teknik

Penerapan Hukum Archimedes dalam bidang teknik adalah sebagai berikut.

[Type text]
a) Kran otomatis pada penampungan air

Jika di rumah kita menggunakan mesin pompa air, maka dapat kita lihat bahwa tangki penampungnya
harus diletakkan pada ketinggian tertentu. Tujuannya adalah agar diperoleh tekanan besar untuk
mengalirkan air. Dalam tangki tersebut terdapat pelampung yang berfungsi sebagai kran otomatis. Kran
ini dibuat mengapung di air sehingga ia akan bergerak naik seiring dengan ketinggian air. Ketika air
kosong, pelampung akan membuka kran untuk mengalirkan air. Sebaliknya, jika tangki sudah terisi
penuh, pelampung akan membuat kran tertutup sehingga secara otomatis kran tertutup.
b) Kapal selam

Pada kapal selam terdapat tangki yang jika di darat ia terisi udara sehingga ia dapat mengapung di
permukaan air. Ketika kapal dimasukkan ke dalam air, tangki ini akan terisi air sehingga kapal dapat
menyelam.
c) Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair. Alat ini berbentuk tabung
yang berisi pemberat dan ruang udara sehingga akan terapung tegak dan stabil seketika. Hidrometer
bekerja sesuai dengan prinsip Hukum Archimedes.

2.6 gejala kapilaritas dan meniskus

Gejala meniskus adalah kelengkungan permukaan suatu zat cair di dalam tabung. Meniskus yang kita
kenaldalam dunia fisika ada meniskus cekung dan meniskuscembung. Apabila kita menuangkan raksa ke
dalam suatu tabung kaca dan air pada tabung kaca lainnya, kemudian kita perhatikan bentuk
permukaannya. Apa yang kita dapatkan? kita akan mendapatkan bentuk kedua permukaan seperti yang
dilukiskan pada gambar berikut.
Advertisment
Gejala Meniskus

Jika pada lengkungan air dan raksa kita tarik garis lurus, maka garis itu akan membentuk sudut θ
terhadap dinding vertikal tabung kaca. Sudut
θ tersebut dinamakan sudut kontak. Oleh karena itu, sudut kontak adalah sudut yang dibentuk antara
permukaan zat cair dengan permukaan dinding pada titik persentuhan zat cair dengan dinding.

Gaya kohesi dan adhesi pada zat cair yang


membasahi dinding dan tidak membasahi dinding
Gaya Kohesi Dan Adhesi Pada Gejala Meniskus
Untuk menjelaskan memahami peristiwa tersebut, kita harus mengingat kembali konsep gaya adhesi dan
gaya kohesi. Akibat adanya gaya kohesi antara partikel air (FA) lebih besar daripada gaya adhesi antara

[Type text]
partikel air dengan partikel kaca (Fk), maka resultan kedua gaya (FR) arahnya keluar. Agar tercapai
keadaan yang seimbang, permukaan air yang menempel pada dinding kaca harus melengkung ke atas.
Kelengkungan permukaan suatu zat cair di dalam tabung disebut meniskus. Karena bentuknya cekung
maka meniskus air dalam bejana kaca dinamakan meniskus cekung. Sudut yang dibentuk oleh
kelengkungan air terhadap garis vertikal dinamakan sudut kontak
θ. Besarnya sudut kontak untuk meniskus cekung lebih kecil dari 90°.
Bagaimana dengan bentuk kelengkungan permukaan raksa dalam tabung? Gaya kohesi antara partikel-
partikel raksa (FA) lebih kecil daripada gaya adhesi antara partikel raksa dengan partikel kaca (Fk),
sehingga resultan kedua gaya (FR) mengarah ke dalam. Agar tercapai keseimbangan, maka permukaan
raksa yang menempel pada dinding kaca harus tegak lurus terhadap gaya resultan FR. Akibatnya
permukaan raksa yang menempel pada tabung kaca melengkung ke bawah dan disebut sebagai
meniskus cembung. Besarnya sudut kontak untuk meniskus cembung ini lebih besar dari 90 o.
Terdapat hubungan antara kemampuan membasahi air dengan tegangan permukaan air. Makin kecil nilai
tegangan permukaan air, makin besar kemampuan air untuk membasahi benda. Makin tinggi suhu air,
makin kecil tegangan permukaan. Artinya makin baik air tersebut untuk membasahi benda. Itulah
sebabnya mencuci dengan air panas dan air sabun hasilnya lebih bersih daripada menggunakan air
biasa, hal ini terjadi karena adanya gejala meniskus.

[Type text]
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Fluida adalah suatu bentuk materi yang mudah mengalir misalnya zat cair dan gas. Sifat
kemudahan mengalir dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan tempatnya berada merupakan
aspek yang membedakan fluida dengan zat benda tegar.
Dalam kehidupan sehari-hari, dapat ditemukan aplikasi Hukum Bernoulli yang sudah banyak
diterapkan pada sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan manusia masa kini seperti
untuk menentukan gaya angkat pada sayap dan badan pesawat terbang, penyemprot parfum,
penyemprot racun serangga dan lain sebagainya.
3.2 Saran
Saran-saran dari kami adalah :
1. Semoga penerapan Fluida dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari semaksimal mungkin.
2. Bagi masyarakat semoga dapat memanfaatkan penerapan fluida dengan baik.
3. Bagi masyarakat haruslah memahami fluida dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://finda-novelia.blogspot.com/2012/05/makalah-fluida-statis.html.
2. http://www.scribd.com/doc/35522039/Makalah-Fisika.
3. http://fisikastudycenter.com/fisika-xi-sma/37-fluida-statis#ixzz2P0J9AuBq.
4. http://nellahutasoit.wordpress.com/2011/11/25/fluida/#more-208.
5. Palupi,Dwi Satya.,Suharyanto,dan Karyono.2009.Fisika Untuk SMA dan MA Kelas XI.Jakarta :
CV.Sahabat.
6. Saripudin,Arip.,Rustiawan K.,Dede,dan Suganda,Agit.2009.Praktis Belajar Fisika.Jakarta :
Visindo Media Persada.
7. Handayani,Sri.,dan Damari,Ari.2009.Fisika Untuk SMA dan MA Kelas XI.Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
8. Sagufindo kinarya.

[Type text]
MAKALAH FISIKA
“ FLUIDA STATIS”

DISUSUN OLEH:
1.Fatimah Azzahra
2.Nurul Rikmayanti Z

[Type text]
MAKALAH FISIKA
“FLUIDA STATIS”

DISUSUN OLEH:
1. ZAHRA RAHMADANI
2. RIZKA KARTIKA

[Type text]

Anda mungkin juga menyukai