Anda di halaman 1dari 14

LaporanKegiatanPelayananKesehatanMasyarakat Primer (PKMP) danUsaha

KesehatanMasyarakat( UKM )

F.2. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN

Kunjungan Rumah Pasien Tuberculosis Abdomen

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh


Program Dokter Internsip Indonesia
Puskesmas Wates Mojokerto

oleh:

dr. Erlinda Krida Ristanti

Pendamping:

dr. Mar’atus Sholikhah

PUSKESMAS WATES MOJOKERTO

2019
HALAMAN PENGESAHAN

Nama : dr. Erlinda Krida Ristanti

Judul : Kunjungan Rumah Pasien Tuberculosis Abdomen

Laporan “Kunjungan Rumah Pasien Tuberculosis Abdomen” telah disetujui

guna melengkapi tugas Dokter Internsip Indonesia dalam Pelayanan Kesehatan

Masyarakat Primer (PKMP) dan Usaha Kesehatan Masyarakat di bidang Upaya

Kesehatan lingkungan.

Mojokerto, 25 Mei 2019

Mengetahui,
Pendamping Dokter Internsip

dr. Mar’atus Sholikhah

NIP 198901042014032003
PRAKATA

Puji syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan YME karena atas rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini
adalah sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh Program Dokter Internsip Indonesia
di Puskesmas Wates, Kota Mojokerto.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. drg. Citra Mayangsari, KepalaPuskesmasWates Kota Mojokerto.


2. dr. Mar’atusSholikhah,selaku pembimbing di Puskesmas Wates Kota Mojokerto.
3. Hayantin Yuraidha, selaku pemegang program Perkesmasdi PuskesmasWates Kota
Mojokerto
4. Semua rekan Dokter Internsip dan Staff Pegawai Puskesmas Wates Kota Mojokerto
periode Februari – Juni 2019 yang telah banyak membantu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, karena itu penulis
membutuhkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Penulis
berharap semoga laporan kasus ini dapat menjadi bahan informasi yang bermanfaat bagi
pengembangan ilmu kedokteran, khususnya bidang kesehatan masyarakat.

Mojokerto,25 Mei 2019

Dokter Internsip

dr. Erlinda Krida Ristanti


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Tuberkulosis merupakan masalah kesehatan yang besar di dunia. Dalam 20 tahun

World Health Organitation (WHO) dengan negara-negara yang tergabung di dalamnya

mengupayakan untuk mengurangi TB Paru. Tuberkulosis paru adalah suatu penyakit

infeksi menular yang di sebabkan oleh infeksi menular oleh bakteri Mycobacterium

tuberkulosis. Sumber penularan yaitu pasien TB BTA positif melalui percik renik dahak

yang dikeluarkannya. Penyakit ini apabila tidak segera diobati atau pengobatannya tidak

tuntas dapat menimbulkan komplikasi berbahaya hingga kematian (Kemenkes RI, 2015).

Pada tahun 2015 di Indonesia terdapat peningkatan kasus tuberkulosis

dibandingkan dengan tahun 2014. Pada tahun 2015 terjadi 330.910 kasus tuberkulosis

lebih banyak dibandingkan tahun 2014 yang hanya 324.539 2 kasus. Jumlah kasus

tertinggi terdapat di provinsi dengan jumlah penduduk yang besar yaitu Jawa Barat, Jawa

Timur, dan Jawa tengah (Kemenkes RI, 2016).

Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang sebagian besar

menyerang bagian paru, namun tak jarang dapat menyebar ke organ – organ lain.

penyebaran infeksi keluar organ pernapasan sehingga menyebabkan TB jenis lainnya. TB

yang terjadi di organ lain selain paru disebut Tuberkulosis Ekstra Paru (TBEP ). Kuman

TB masuk melalui saluran pernafasan dan kemudian bersarang di organ paru, selanjutnya

di paru membentuk suatu sarang pneumonik atau disebut juga sarang primer dan dari

sarang primer kuman dapat menyebar melalui kelenjar getah bening atau melalui jalur

hematogen ke saluran atau tertelan ke saluran cerna.

Mengingat kasus ini masih banyak ditemukan di masyarakat khususnya di daerah


Puskesmas Wates Mojokerto beserta permasalahannya seperti masih kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang TB terutama masalah penularannya dan mengenai
kepatuhan meminum obat anti TB. Oleh karena itu penting kiranya bagi penulis untuk
memperhatikan dan mencermatinya untuk kemudian bisa menjadikannya sebagai
pengalaman di lapangan.
BAB II
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

 METODE : Kunjungan rumah dan memberikan pengertian tentang Penyakit


Tuberculosis, tanda dan gejala, pengobatan dan edukasi.

 INTERVENSI : Melakukan pemeriksaan, memberikan pengertian mengenai


pengobatan dan pencegahan Tuberculosis serta memberikan pengertian tentang
komplikasi yang terjadi apabila tidak rutin diobati.

f
BAB III
PELAKSANAAN
A. Pelaksanaan
Proses Intervensi dilakukan pada :
Hari/tanggal :Sabtu , 25 Mei 2019
Tempat : Kediaman Ny. L
Pukul : 08.30 - Selesai
Acara : Kunjungan Rumah
Intervensi :Melakukan kunjungan rumah, pemeriksaan fisik pasien dan edukasi

B. DATA PASIEN
Identitas Pasien
Nama :Ny. L
Umur :35 Tahun
Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga
Alamat : Wates gang Flamboyan no. 7
Agama : Islam
Suku : Jawa

1. Anamnesis
a. Keluhan Utama
nyeri ulu hati
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Nyeri ulu hati sejak 3 hari yang lalu nyeri kumat-kumatan, kadang muncul kadang
hilang, nyeri muncul bila pasien kecapean. Penurunan berat badan(+). Meriang
pada malam hari (+)kadang-kadang. Mual (+) kadang-kadang. Muntah (-) batuk(+)
kadang-kadang, sesak nafas (-). Makan minum biasa.mata kabur(-), bliyur (-).
Tanda-tanda komplikasi (-)
Awalnya pasien merasa demam dan nyeri perut di sekitar bawah, nyeri hilang
timbul, sudah diobati dengan obat maag namun masih tetap. Keluhan tersebut
dirasakan selama kurang lebih 1 bulan, kemudian pasien datang ke puskesmas
wates untuk berobat karena pasien merasa mens nya juga tidak teratur, perut juga
terasa agak kaku, setelah diperiksa, pasien diberi rujukan ke poli kandungan di
RSUD dr. Soetomo Surabaya. Kemudian pasien datang ke RSUD dr. Soetomo
Surabaya untuk memeriksakan diri ke poli kandungan, setelah diperiksa di poli
kandungan, didapatkan benjolan, kemudian dilakukan PA dan dari hasil PA
didapatkan ada bakteri mycobacterium tuberculosa.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat kontak dengan penderita TB : tetangga batuk batuk lama
- Riwayat batuk lama : (+)
- Riwayat batuk darah : disangkal
- Riwayat Imunisasi : Tidak Lengkap
- Riwayat sakit gula : disangkal
- Riwayat asma : disangkal
- Riwayat alergi obat/makanan : disangkal
- Riwayat penyakit jantung : disangkal
- Riwayat Hipertensi : disangkal

d. Riwayat Pengobatan
pasien mengaku mengkonsumsi obat maag

e. Riwayat Sosial
Pasien tinggal di rumah dengan suami, kedua anak laki-laki dan ibu mertua dan
beraktifitas seperti biasa. Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga.
f. Riwayat Penyakit Keluarga
Penyakit yang sama dalam keluarga disangkal. Riwayat penyakit kronis dalam
keluarga seperti hipertensi, asma, diabetes, jantung, stroke, kanker, dan TB
disangkal.
g.Riwayat Kebiasaan

- Riwayat merokok : disangkal


- Riwayat Keluarga merokok : disangkal
- Riwayat olah raga : jarang sekali
- Riwayat pengisian waktu luang dengan berbincang bincang dengan keluarga dan
tetangga , berekreasi jarang
2.Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital : 120/80 mmHg, RR 19x /menit, Nadi86x /menit, suhu 36,7 C
Kepala : anemis (-/-),ikterus (-/-), cyanosis(-/-), dyspnea (-/-)
THT : Telinga: sekret -/-
Hidung: sekret (-), mukosa nasalis intak/intak
Bibir : Stomatitis angularis (-), ulkus (-)
Tenggorokan: Tonsil T1/T1, faring hiperemis (-)
Leher : distensi vena jugularis (-)tidak didapatkan pembesaran kelenjar(-)
Thorax : simetris,retraksi (-)
Paru : suara nafas vesikuler,Wheezing dan Rhonki (-) di semua lapang paru
Jantung : S1S2 tunggal, regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : Soefl, meteorismus (-), bising usus (+) normal, hepar lien tidak
teraba
Ekstremitas :akral hangat (+) oedem (-) , atrophy (-), deformitas (-)

2. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan BTA

4. DIAGNOSIS
TB Abdomen + dispepsia

5. TERAPI MEDIKAMENTOSA
Rencana medikamentosa yang akan diberikan adalah FDC Kategori 1
Antasida tab 3x1

6. EDUKASI
 Menjelaskan kepada pasien tentang sakitnya, pengobatan, komplikasi jika tidak
rutin
 Memotivasi keluarga pasien untuk memeriksakan diri jika terdapat keluhan yang
menyerupai gejala TB
 Memotivasi pasien untuk memeriksakan anak-anaknya agar mendapatkan obat
profilaksis TB
 Memotivasi pasien untuk tidak stres dan istirahat yang cukup serta konsumsi
sayuran dan buah.
 Memotivasi pasien agar rutin kontrol ke puskesmas untuk meghindari komplikasi
yang bisa terjadi.
 Disarankan kepada pasien untuk kontrol setiap 2 minggu sekali untuk dilakukan
pemeriksaan, karena pasien sudah masuk pengobatan tb fase lanjutan
 Diharapkan agar penderita makan makanan yang bergizi tinggi, juga minum
susu untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga mempercepat kesembuhan
dan berat badannya akan meningkat, yang merupakan indikator kesembuhan
pasien.
 Memotivasi pasien dan keluarga pasien agar selalu menjaga kebersihan rumah
dan dirinya, menjemur kasur minimal 1 minggu sekali, membuka jendela dan
pintu kamar agar cahaya dapat masuk.
7. MONITORING DAN EVALUASI
Pasien disarankan untuk kontrol ke Poli Umum Puskesmas Wates setiap 2 minggu
sekali.. Agar pasien mendapatkan terapi medikamentosa dan edukasi. Setelah
kunjungan rumah ini, diharapkan juga pasien juga pasien semakin antusias dalam
proses pengobatan.
BAB V
KESIMPULAN

Kegiatan kunjungan rumah sebagai program intervensi kegiatan Program Internsip


Dokter Indonesia Puskesmas Wates Kota Mojokerto berjalan dengan lancar, tanpa ada
hambatan. Pasien sangat antusias dengan kunjungan kami, mendengarkan dan menjawab
pertanyaan dengan baik pada saat anamnesa dan pemeriksaan fisik.Melalui kunjungan ini,
diharapkan pasien dapat kontrol rutin ke puskesmas sesuai dengan waktu yang ditentukan,
menjaga pola makan dan minum serta kebiasaan yang dapat memperparah penyakitnya.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai