Kti Fisika
Kti Fisika
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
2
1.3 4 Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pemanasan global (bahasa Inggris: Global warming) adalah suatu proses meningkatnya
suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.Suhu rata-rata global pada permukaan
Bumi telah meningkat 0.74 ±0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun
terakhir.Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkanbahwa,
"sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejakpertengahan abad ke-20
kemungkinan besar disebabkan olehmeningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca
akibat aktivitas manusia"[1] melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini
telahdikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuksemua
akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masihterdapat beberapa
ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapakesimpulan yang dikemukakan IPCC
tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhupermukaan global
akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F)antara tahun 1990 dan 2100. [1]
Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda
mengenaiemisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang, serta model-model
sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besarpenelitian terfokus pada
periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus
berlanjut selama lebihdari seribu tahun walaupun tingkat emisig as rumah kaca telah
stabil.[1] Ini mencerminkan besarnyak apasitas kalor lautan.
Beberapa hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan
yang diperkirakan akan terjadi pada masadepan, dan bagaimana pemanasan serta
perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah
yanglain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai
apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukanuntuk mengurangi atau membalikkan
pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang
ada.Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan
meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah padapengurangan emisi gas-gas rumah
kaca.
2.2 Kenaikan Permukaan Air Laut
pasang akan meningkat di daratan. Negaranegara kaya akan menghabiskan dana yang
sangat besar untuk melindung daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin
mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.Bahkan sedikit kenaikan
tinggi muka laut akan sangat memengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi)
akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa
baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah
dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar daEriv erglades,
Florida.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Hasil penelitian ilmuan yang tergabung dalam IPCC telah menunjukkan bahwa
suhu planet Bumi telah meningkat sebesar 0.6o celcius. Peningkatan sebesar ini
mungkin terlihat tidak begitu signifikan jika dibandingkan dengan peningkatan suhu
cuaca harian yang tidak banyak memberikan pengaruh terhadap bumi (IPCC, 1990).
Para peneliti mengukur kecepatan kenaikan permukaan air laut sebesar 3.2
milimeter pertahun, dan angka tersebut meningkat dua kali lipat dari hasil penelitian
satu abad yang lalu, yang mana kenaikannya hanya sebesar 1.6 milimeter. Dampak
kenaikan permukaan air laut ini telah menyebabkan tinggi air laut 20 cm lebih tinggi
dari satu dekade yang lalu. Tinggi permukaan air laut akan terus meningkat selama
abad ke 21, bahkan diproyeksikan akan meningkat hingga 25-58 cm (Mansbach,
2012). Kenaikan permukaan air laut yang bertambah ini mungkin terlihat kecil,
namun kenaikan ini dapat menyebabkan kerusakan bagi ekosistem dan wilayah yang
terletak didekat pesisir pantai.
lebih dari 50 juta orang diprediksi terpaksa harus mengungsi. Prediksi tersebut
menjadi ancaram terutama bagi seluruh penduduk pesisir. (O’Brien, 2013).
Kerusakan akibat kenaikan air laut sudah sangat dirasakan oleh penduduk Kiribati
yang sebagian besar tinggal didaerah pesisir. Sebagian besar pusat aktifitas Kiribati
berada di daerah pesisir terutama bagi pulau-pulau berdataran rendah. Kenaikan
permukaan air laut menimbulkan kerusakan terhadap infrastruktur serta lahan
pertanian masyarakat yang terdapat di daerah pesisir. Kerusakan ini memicu
timbulnya perpindahan penduduk untuk mencari tempat yang lebih memadai dan
aman dari ancaman kerusakan lingkungan yang lebih parah. Selain itu kenaikan
permukaan air laut juga memicu penurunan kualitas air tanah, karena pada saat timbul
erosi dan banjir air laut masuk ke tanah dan mencemari cadangan air tanah yang
sangat penting bagi penduduk Kiribati. Kenaikan permukaan air laut ini juga telah
merusak ekosistem di pesisir dan ekosistem terumbu karang di Kiribati (Environment
and Conservation Division Ministry of Environment, 2007).
BAB IV
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Kenaikan permukaan air laut hanya bisa kita kurangi dampaknya. Untuk mengurangi
dampak tersebut, kita bisa menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan pemanasan
global seperti Mengurangi aktivitas yang menghasilkan GRK dan mengurangi
penggunaan bahan perusak ozon (BPO) dan usaha untuk mengurangi penggunaan mesin
penghasil CO2.
10
DAFTAR PUSTAKA
Dahuri. (2002). Pengaruh Global Warming terhadap Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Seminar
Nasional Pengaruh Global Warming terhadap Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Ditinjau dari Kenaikan
Muka Air Laut dan Banjir. Jakarta.
Wirasatriya, A. (2006). Kajian Kenaikan Muka AIr Laut Sebagai Landasan Penanggulangan Rob di
Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro.
Working Group I: The Physical Science Basis, Intergovermental Panel of Climate Change
(IPCC). Unduhan dari: http://www.ipcc.no/.