Pancasila bagi bangsa Indonesia merupakan pandangan hidup, falsafah dasar Negara, dan
sumber hukum
Rumusan pancasila yang sah dan sistematka yang benar terdapat dalam Pembukaan UUD
1945 yang telah disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 agustus 1945. Berkaitan dengan hal
tersebut, Presiden RI telah mengesahkan instruksi No.12/1968 pada tanggal 13 april 1968
Dalam sumber tata hukum di Indonesia Pancasila dijadikan sebagai sumber dari segala
sumber hukum
Pancasila sebagai dasar Negara sesuai dengan pembukaan UUD 1945 dan pada
hakikatnya adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum.
Hal ini telah tertuang dalam ketetapan MPR No. XX/MPRS/1966 dan ketetapan MPR No
V/MP/1973 serta ketetapan No. IX/MPR/1978 merupakan pengertian tata Negara
Tata cara mengucapkan Pancasila pada upacara-upacara resmi ditetapkan pada UU No.5
Tahun 1985
Pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila ditetapkan pada tanggal 22 maret 1978
Sebelum secara resmi disahkan pada tahun 1945 sebagai dasar falsafah Negara, unsur-
unsur pancasila telah di miliki dan telah melekat pada bangsa Indonesia sebagai asas
dalam adat istiadat, kebudayaan dan religious yang terakum pada gotong royong
Kekuasaan Negara yang tertinggi berada di tangan MPR yang tercantum dalam UUD
1945 pasal 1 ayat 3
UUD 1945 dirancang oleh suatu badan yang dibentuk oleh bala tentara jepang pada tahun
1945, yaitu BPUPKI
Landasan Idiil Negara kita adalah pancasila
Pancasila sebagai dasar Negara digali dari nilai-nilai budaya dan agama bangsa Indonesia
dengan demikian pancasila harus memenuhi syarat kausalitas yaitu causa prima, causa
formalis, causa efisien.
BPUPKI adalah badan penyelidik usaha persiapan kemerdekaan Indonesia atau dalam
bahasa jepang . Dokuritsu Junbi Cosakai. Dibentuk pada tanggal 1 maret 1945 oleh
kumakichi harada, tetapi badan ini benar-benar diresmikan pada tanggal 29 april 1945
bertepatan dengan hari ulang tahun kaisar Hirohito. BPUPKI beranggotakan 67 orang
yang diketuai oleh Dr.KRT Radjiman wedyodinigrat dengan wakil ketua Ichibangase
yosio
Pada tanggal 7 agustus 1945 jepang membubarkan BPUPKI dan membentuk Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau dalam bahasa jepang Dokuritsu Junbi
Inkai, dengan anggota berjumlah 21 orang, sebagai upaya untuk mencerminkan
perwakilan dari berbagai etnis di wilayah Hindia-Belanda[2], terdiri dari: 12 orang asal
Jawa, 3 orang asal Sumatera, 2 orang asal Sulawesi, 1 orang asal Kalimantan, 1 orang
asal Sunda Kecil (Nusa Tenggara), 1 orang asal Maluku, 1 orang asal etnis Tionghoa.
PPKI secarra simblis di resmikan pada tanggal 9 agustus 1945
Kitab yang memuat istilah pancasila adalah Kitab negara kertagama karangan empu
prapanca, dan kitab sutasoma karangan empu tantular
Dalam demokrasi kedaulatan rakyat dilakukan oleh DPR dan MPR
Menurut pasal 1 ayat (1) UUD 1945 negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang
berbentuk republic
Pasal 35 menjelaskan bendera Negara Indonesia ialah merah putih
Pasal 36 menjelaskan Bahasa resmi Negara Indonesia adalah bahasa Indonesia
Pasal 36a menjelaskan lambang negara Indonesia ialah garuda pancasila dengan
semboyan bhineka tunggal ika
Pasal 36b menjelaskan tentang lagu kebangsaan ialah Indonesia raya
Mekanisme kepemimpinan nasional berlangsung secara periodic lima tahun ssekali.
Sirkulasi ini didasarkan pada UUD 1945 yaitu bab IV pasal 16 ayat 2
Pada dasarnya UUD 1945 dapat diubah oleh MPR sesuai dengan pasal 37 dengan
persyaratan dihadiri oleh 2/3 jumlah anggota MPR dan disetujui oleh ½ yang hadir
Makna dari lambang yang ada pada burung garuda
1. Bintang Tunggal Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa. Perisai hitam dengan
sebuah bintang emas berkepala lima menggambarkan agama-agama besar di
Indonesia, Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan juga ideologi sekuler sosialisme.
2. Rantai Emas Sila ke-2: Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. Rantai yang
disusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan manusia satu dengan
yang lainnya yang saling membantu. Gelang yang lingkaran menggambarkan
wanita, gelang yang persegi menggambarkan pria.
3. Pohon Beringin Sila ke-3: Persatuan Indonesia. Pohon beringin (Ficus benjamina)
adalah sebuah pohon Indonesia yang berakar tunjang – sebuah akar tunggal
panjang yang menunjang pohon yang besar tersebut dengan bertumbuh sangat
dalam ke dalam tanah. Ini menggambarkan kesatuan Indonesia. Pohon ini juga
memiliki banyak akar yang menggelantung dari ranting-rantingnya. Hal ini
menggambarkan Indonesia sebagai negara kesatuan namun memiliki berbagai
akar budaya yang berbeda-beda.
4. Kepala Banteng Sila ke-4: Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Binatang banteng (Latin:
Bos javanicus) atau lembu liar adalah binatang sosial, sama halnya dengan
manusia cetusan Presiden Soekarno dimana pengambilan keputusan yang
dilakukan bersama (musyawarah), gotong royong, dan kekeluargaan merupakan
nilai-nilai khas bangsa Indonesia.
5. Padi Kapas Sila ke-5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan
kapas (yang menggambarkan sandang dan pangan) merupakan kebutuhan pokok
setiap masyarakat Indonesia tanpa melihat status maupun kedudukannya. Hal ini
menggambarkan persamaan sosial dimana tidak adanya kesenjangan sosial satu
dengan yang lainnya, namun hal ini bukan berarti bahwa negara Indonesia
memakai ideologi komunisme.
Keberhasilan bangsa Indonesia dalam meraih cita-citanya menjadi negara yang merdeka
bersatu dan berdaulat pada tanggal 17 Agustus 1945, tertera lengkap dalam lambang
garuda. 17 helai bulu pada sayapnya yang membentang gagah melambangkan tanggal 17
hari kemerdekaan Indonesia, 8 helai bulu pada ekornya melambangkan bulan Agustus,
dan ke-45 helai bulu pada lehernya melambangkan tahun 1945 adalah tahun kemerdekaan
Indonesia
UUD 1945 mengalami 4 kali perubahhan (amandemen) yaitu pada tanggal :
- Sidang umum MPR 1999 tanggal 14-21 oktober 1999 -> perubahan pertama UUD
1945
- Sidang tahunan MPR 2000 tanggal 7-18 agustus 2000 ->perubahan kedua UUD 1945
- Sidang tahunan MPR 2001 tanggal 1-9 november 2001 perubahan ketiga UUD
1945
- Sidang tahunan MPR 2002 tanggal 9-11 agustus 2002 perubahan keempat UUD
1945
Yang menjadi dasar pembentukan mahkamah kontitusi adalah UU nomor 24 tahun 2003
tentang Mahkamah konttitusi
Referendum adalah sebuah cara yang dilakukan melalui suara yang diambil oleh
masyaarakat umum untuk memutuskan suatu masalah legislative atau kebijakan penting
secara langsung
DPR memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan. Hal ini diatur
dalam pasal 20A ayat 1-4
Dalam aturan peralihan pasal III Mahkamah Kontitusi dibentuk selambat-lambatnya pada
17 agustus 2003 dan sebelum dibentuk segala kewenangnya dilakukan oleh mahkamah
agung
Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya hal ini tercantum dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 2
Macam dan harga mata uang ditetapkan dalam UUD 1945 pasal 23b
Pasal-pasal dalam UUD 1945 yang mengalami perubahan (amandemen) pertama yaitu
pasal 5, 7,9,13,14,15,17,20 dan 21
Pasal-pasal dalam UUD 1945 yang mengalami perubahan (amandemen) kedua yaitu
pasal 18,19,20,22, 25, 26,27,28,30 dan 36
Pasal-pasal dalam UUD 1945 yang mengalami perubahan (amandemen) ketiga yaitu
pasal 1,3 ,6,11,17, 23 dan 24
Pasal-pasal dalam UUD 1945 yang mengalami perubahan (amandemen) keempat yaitu
pasal 2,6,8,11,16,23,24,29,31,32,33,34,dan 37
Hak-hak dewan perwakilan rakyat adalah hak angket, hak interplasi, hak menyatakan
pendapat
Menurut pasal 15 UUD 1945 yang berhak memberi gelar tanda jasa, dan tanda
kehormatan adalah presiden
TAP MPR No.IV/MPR/1983 tentang referendum
Sifat-sifat UUD 1945 sebagai berikut :
- Oleh karena sifatnya tertulis maka rumusannya jelas
- Penjelasan UUD 1945 bersiat singkat dan simple
- Memuat norma-norma aturan-aturan serta ketentuan yang dapat dan harus
dilaksanakan secara konstitusional
- UUD 1945 dalam tertib hukum Indonesia merupakan hukum postif dan tinggi
Dalam amademen UUD IV pasal 14 mengatakan yang berhak memberikan grasi adalah
presiden
Pouvoir reglementair adalah wewenang presiden untuk menetapkan peraturan pemerintah
Absolutism adalah kekuasaan yang tidak terbatas
Pembukaan UUD 1945 memiliki makna kemerdekaan yang sangat terperinci yang
dengan jelas tersurat dalam isi pembukaan UUD
Rakyat adalah sekumpulan orang yang menurut hukum menjadi warga Negara
Perbedaan antara legislatif, eksekutif dan yudikatif
- Legislative bertugas untuk membuat undang-undang. Bidang legislatif adalah DPR
- Eksekutiff bertugas menerapkan atau melaksanakan undang-undang. Bidang eksekutif
adalah presiden, wakil presiden beserta menteri-menteri yang membantunya
- Yudikatif bertugas untuk mempertahankan pelaksanaan undang-undang. Adapun
unsur yudikatif terdiri dari MA dan MK
Batas laut teritorial suatu Negara yang diakui secara hukum international pada saat ini
adalah 12 mil
Norma hukum memiliki sifat tegas dan tertuls
Penjelasan UUD 1945 merupakan penafsiran otentik dari UUD 1945 kerena penjelasan
tersebut terdapat dalam satu rangkaian utuh dengan batang tubuhnya
Teori kedaulatan rakyat dikemukakan oleh J.J Rousseau
Hukum public mengatur hal=hal yang berkaitan dengan Negara serta kepentingan umum
msalnya politik dan pemilu (hukum tata Negara), kegiatan pemerintahan sehari-hari
(hukum administrasi atau tata usaha), kejatahan (hukum pidana)
Kedudukan Dewan Pertimbangan Agung menurut UUD 1950 adalah sebagai lembaga
konsulti
Kewarganegaraan Republik indonesia diatur dalam UU no.12 tahun 2008 tentang
kewarganegaraan Republik Indonesia
Bagi pegawai negeri sipil yang berkeinginan untuk menjadi anggota partai politik
ketentuannya diatur dalam PP RI no.12 tahun 1999
Undang-undang sistem pendidikan nasional yang berlaku sekarang ini adalah No.3/1989
Apabila seorang pegawai negeri mengalami kecelakaan dalam menjalankan tugasnya
dalam dinas, pegawai itu akan menerima kompensasi berupa perawatan, tunjangan atau
uang duka. Hal ini diatur oleh PP No. 12/1981 sebab merupakan hak pegawai.
Jumlah kursi anggota DPD RI masing-masing daerah ditetapkan oleh KPU
Menurut pasal 1 Undang-Undang Pemilihan Umum, bahwa pemilihan umum
dilaksanakan dengan menggunakan sistem proporsional berdasarkan stelsel daftar.
Budi Utomo didirikan oleh mahasiswa STOVIA dengan pelopor pendiri Dr. Wahidin
Sudirohusodo dan Sutomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang bertujuan untuk mewujudkan
cita-cita kebangsaan dengan cara memajukan Bangsa Indonesia, meningkatkan martabat
bangsa, dan membangkitkan Kesadaran Nasional. Tanggal 20 Mei 1908 biasa diperingati
sebagai Hari Kebangkitan Nasional Indonesia.