Anda di halaman 1dari 23

SMK MUHAMMADIAH No.

Dokumen 02/RPP/SPE/2019
PRAMBANAN No. Revisi 0
Tanggal Berlaku 25 Juli 2019
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN Jumlah Halaman 23 halaman

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan


Nama Sekolah : SMK MUHAMMADIAH PRAMBANAN
Kompetensi Keahlian : Teknik Elektronika Industri
Program Keahlian : Teknik Elektronika
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Mata Pelajaran : Sistem Pengendali Elektronik
Materi Pembelajaran : Op Amp sebagai pengatur P, I, dan D
Alokasi Waktu : 10 JP x 45 Menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Mengahyati dan mengamalkan perilkau jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli


(gotong royong, kerja sama, toleran, damai),bertanggung-jawab, responsif, dan
proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, pengutan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektifdengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasitentang pengetahuan


faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Sistem Pengendali Elektronik pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.

KI 4: Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur


kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang
kerja Sistem Pengendali Elektronik menampilkan kinerja di bawah bimbingan
dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif,
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak


mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar (KD)


KD KI-3
3.2 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur P (proportion).
3.3 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur I (integration).
3.4 Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur D (differensial).
Indikator Pencapaian Kompetensi

3.2.1. Mensimulasikan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur P


(proportion).
3.2.2. Mengoperasikan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur P
(proportion).
3.3.1. Mensimulasikan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur I
(integration).
3.3.2. Mengoperasikan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur I
(integration).
3.4.1. Mensimulasikan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur D
(differensial).
3.4.2. Mengoperasikan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur D
(differensial).

KD KI-4
4.2 Membuat rangkaian pengatur model P (proportion), dengan mengguakan penguat
operational amplifier (op-amp).
4.3 Membuat rangkaian pengatur model I (integration), dengan mengguakan penguat
operational amplifier (op-amp).
4.4 Membuat rangkaian pengatur model D (differensial), dengan mengguakan penguat
operational amplifier (op-amp).
Indikator Pencapaian Kompetensi

4.2.1. Mengidentifikasikan rangkaian pengatur model P (proportion), dengan


mengguakan penguat operational amplifier (op-amp).
4.2.2. Kembali membuat rangkaian pengatur model P (proportion), dengan
mengguakan penguat operational amplifier (op-amp).
4.3.1. Mengidentifikasikan rangkaian pengatur model I (integration), dengan
mengguakan penguat operational amplifier (op-amp).
4.3.2. Kembali membuat rangkaian pengatur model I (integration), dengan
mengguakan penguat operational amplifier (op-amp).
4.4.1. Mengidentifikasikan rangkaian pengatur model D (differential), dengan
mengguakan penguat operational amplifier (op-amp).
4.4.2. Kembali membuat rangkaian pengatur model D (Differential), dengan
mengguakan penguat operational amplifier (op-amp).
C. Tujuan Pembelajaran
IPK 3.2, 3.3, 3.4.
1. Siswa dapat menjelaskan karakteristik op-amp tanpa melihat modul dengan benar.
2. Siswa dapat menjelaskan fungsi dari op-amp tanpa melihat modul dengan baik.
3. Siswa dapat mensimulasikan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur P
(Proportion) dengan baik.
4. Siswa dapat mengoperasikan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur P
(Proportion) dengan baik.
5. Siswa dapat mensimulasikan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur I
(Integration) dengan baik.
6. Siswa dapat mengoperasikan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur I
(Integration) dengan baik.
7. Siswa dapat mensimulasikan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur D
(Differential) dengan baik.
8. Siswa dapat mengoperasikan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur D
(Differential) dengan baik.
IPK 4.2, 4.3, 4.4
1. Siswa dapat merangkai rangkaian op-amp dalam waktu 15 menit.
2. Siswa dapat mengidentifikasi rangkaian op-amp dalam waktu 30 menit.
3. Siswa dapat mengidentifikasikan rangkaian pengatur model P (proportion), dengan
mengguakan penguat operational amplifier (op-amp) dalam waktu 30 menit.
4. Siswa dapat kembali membuat rangkaian pengatur model P (proportion), dengan
mengguakan penguat operational amplifier (op-amp) dalam waktu 15 menit.
5. Siswa dapat mengidentifikasikan rangkaian pengatur model I (integration), dengan
mengguakan penguat operational amplifier (op-amp) dalam waktu 30 menit.
6. Siswa dapat kembali membuat rangkaian pengatur model I (integration), dengan
mengguakan penguat operational amplifier (op-amp) dalam waktu 15 menit.
7. Siswa dapat mengidentifikasikan rangkaian pengatur model D (differential),
dengan mengguakan penguat operational amplifier (op-amp) dalam waktu 30
menit.
8. Siswa dapat kembali membuat rangkaian pengatur model D (Differential), dengan
mengguakan penguat operational amplifier (op-amp) dalam waktu 15 menit.
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian op-amp.
2. Cara kerja dan karakteristik op-amp.
3. Contoh rangkaian op-amp.
4. Pengertian P,I, dan D.
5. Fungsi kontrol P, I, dan D.
Materi selengkapnya ada pada lampiran Terlampir!

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


a. Pendekatan Pembelajaran : Scientific Learning
b. Model Pembelajaran : Student Center Learning dan project base learning
c. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi dan
penugasan

F. Media/alat dan Bahan


a. Media/Alat
- Laptop/komputer
- LCD Projector
- White Board
- Spidol

G. SumberBelajar
- Slide presentasi powerpoint
- Buku referensi cetak dan elektronik
- Labsheet
- Internet

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke 2 (3JP x 45 menit) / Student Center Learning
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Membuka pelajaran dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik,
3. Mengkondisikan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
4. Mengajukan pertanyaan materi yang terkait dengan 15 menit
kendali P, I, dan D dengan menggunakan op-amp.
5. Memberikan gambaran manfaat mempelajari materi
yang akandipelajari.
6. Memberikan motivasi kepada peserta didik.
7. Menyampaikan ruang lingkup materi pokok dan
tujuan pembelajaran
8. Menyampaikan strategi pelaksanaan pembelajaran
9. Menyampaikan teknik penilaian
Kegiatan Inti a. Mengidentifikasi topik
1. Guru menjelaskan materi tentang kendali P, I,
dan D dengan menggunakan op-amp.
(Mengkomunikasikan)
b. Perencanaan diskusi
1. Guru membagi siswa menjadi kelompok
kecil
2. Guru memberikan tugas kelompok
3. Guru menanyakan apakah ada hal-hal yang
tidak dipahami terkait tugas yang diberikan
(Critical thinking) / (menanya)
c. Observasi
1. Mengamati gambar rangkaian op-amp,
kontrol P,I,dan D.
2. Membaca buku atau modul tentang kendali
P, I, dan D dengan menggunakan op-
amp.Menggali informasi tentang diagram
blok sistem kendali di internet 110 menit
3. Peserta didik diminta melakukan diskusi dan
tanya jawab tentang tugas yang diterima
(Collaborative) / (Mengamati)
4. Setelah selesai melakukan diskusi, peserta
didik diminta mengerjakan LKPD.
5. Guru berkeliling untuk memfasilitasi peserta
didik dalam kegiatan mengerjakan tugas
kelompok.
(Creative thinking) / (Mengasosiasi)

d. Presentasi
1. Setelah selesai melakukan diskusi dan
menyelesaikan LKPD, tugas tersebut dibahas
bersama-sama.
2. Guru memberi umpan balik dan penguatan
materi.
(Communication Skill) /
(Mengkomunikasikan)
Penutup 1. Membuat rangkuman/simpulan pelajaran
2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
10 menit
pembelajaran
4. Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
5. Menutup pelajaran dengan salam dan doa.
Pertemuan ke-3 (4JP x 45 menit) / Project Base Learning
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Membuka pelajaran dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran.
2. Memeriksa kehadiran peserta didik,
3. Mengkondisikan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
4. Mengajukan pertanyaan materi yang terkait dengan
op-amp.
15 menit
5. Memberikan gambaran manfaat mempelajari
materi yang akandipelajari.
6. Memberikan motivasi kepada peserta didik.
7. Menyampaikan ruang lingkup materi pokok dan
tujuan pembelajaran
8. Menyampaikan strategi pelaksanaan pembelajaran
9. Menyampaikan teknik penilaian
Kegiatan Inti e. Mengidentifikasi topik
2. Guru menjelaskan materi tentang op-amp.
(Mengkomunikasikan)
f. Perencanaan praktikum
4. Guru membagi siswa menjadi kelompok
kecil
5. Guru memberikan Labsheet
6. Guru menanyakan apakah ada hal-hal yang
tidak dipahami terkait tugas yang diberikan
(Critical thinking) / (menanya)
g. Observasi
6. Mengamati gambar rangkaian op-amp.
7. Membaca buku atau modul tentang op-amp.
8. Peserta didik melakukan praktikum dan tanya 155 menit
jawab tentang tugas yang diterima
(Collaborative) / (Mengamati)
9. Guru berkeliling untuk memfasilitasi peserta
didik dalam kegiatan praktikum.
(Creative thinking) / (Mengasosiasi)
h. Hasil
3. Setelah selesai melakukan praktikum, siswa
diminta untuk membuat laporan hasil
praktikum.
4. Guru memberi umpan balik dan penguatan
materi.
(Communication Skill) /
(Mengkomunikasikan)
Penutup 6. Membuat rangkuman/simpulan pelajaran
7. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah 10 menit
dilaksanakan
8. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran
9. Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
10. Menutup pelajaran dengan salam dan doa.

Pertemuan ke-4 (3JP x 45 menit) / Project Base Learning


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 10. Membuka pelajaran dengan salam pembuka dan
berdoa untuk memulai pembelajaran.
11. Memeriksa kehadiran peserta didik,
12. Mengkondisikan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
13. Mengajukan pertanyaan materi yang terkait dengan
kendali P, I, dan D dengan menggunakan op-amp.
15 menit
14. Memberikan gambaran manfaat mempelajari
materi yang akandipelajari.
15. Memberikan motivasi kepada peserta didik.
16. Menyampaikan ruang lingkup materi pokok dan
tujuan pembelajaran
17. Menyampaikan strategi pelaksanaan pembelajaran
18. Menyampaikan teknik penilaian
Kegiatan Inti i. Mengidentifikasi topik
3. Guru menjelaskan materi tentang kendali P, I,
dan D dengan menggunakan op-amp.
(Mengkomunikasikan)
j. Perencanaan praktikum
7. Guru membagi siswa menjadi kelompok
kecil
8. Guru memberikan Labsheet
9. Guru menanyakan apakah ada hal-hal yang
tidak dipahami terkait tugas yang diberikan
(Critical thinking) / (menanya)
k. Observasi 110 menit
10. Mengamati gambar rangkaian op-amp,
kontrol P,I,dan D.
11. Membaca buku atau modul tentang kendali
P, I, dan D dengan menggunakan op-amp.
12. Peserta didik melakukan praktikum dan tanya
jawab tentang tugas yang diterima
(Collaborative) / (Mengamati)
13. Guru berkeliling untuk memfasilitasi peserta
didik dalam kegiatan mengerjakan
praktikum.
(Creative thinking) / (Mengasosiasi)
l. Hasil
5. Setelah selesai melakukan praktikum, siswa
diminta untuk membuat laporan hasil
praktikum.
6. Guru memberi umpan balik dan penguatan
materi.
(Communication Skill) /
(Mengkomunikasikan)
Penutup 11. Membuat rangkuman/simpulan pelajaran
12. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan
13. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
10 menit
pembelajaran
14. Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya
15. Menutup pelajaran dengan salam dan doa.

I. Penilaian Pembelajaran, Remidial, dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian
No. Ranah Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian
1. Sikap Observasi Daftar Skala Penilaian
2. Pengetahuan
KD 3.2 Menerapkan Tes Tertulis Uraian
operational amplifier
(op-amp) sebagai
pengatur P
(proportion).
KD 3.3 Menerapkan
operational amplifier
(op-amp) sebagai
pengatur I
(integration).
KD 3.4 Menerapkan
operational amplifier
(op-amp) sebagai
pengatur D
(differensial).

3. Keterampilan
KD4.2 Membuat Unjuk kerja Praktikum
rangkaian pengatur Laporan
model P (proportion),
dengan mengguakan
penguat operational
amplifier (op-amp).
No. Ranah Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian
KD4.3 Membuat
rangkaian pengatur
model I (integration),
dengan mengguakan
penguat operational
amplifier (op-amp).
KD4.4 Membuat
rangkaian pengatur
model D
(differensial), dengan
mengguakan penguat
operational amplifier
(op-amp).

2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Sikap

Instrumendan Rubrik Penilaian Sikap (Sosial)

No NamaPeserta didik/Kelompok Jujur Kerjasama Disiplin

1. Yuvita Tri Rezeki

2. Aditya Nur Listianto

3. Adnan Febriansyah

4. Ahmad Abelida Rinaldin Al Fatah

5. Auni Wihan Adi Nugroho

6. Candra Kurniawan Saputra

7. Ilham Nur Widiyanto

8. Jovan Wahyu Pratama

9. Muhammad Afwan Setianto

10. Raden Anggit Wahyu Nur Prastya


11. Rio Firman Hanafi

12. Yoga Alifianto Ekapaksi

Keterangan:
Skor 4 : selalu melakukan sesuai dengan indikator.
Skor 3: sering melakukan sesuai dengan indikator.
Skor 2: kadang-kadang melakukan sesuai dengan indikator.
Skor 1: tidak pernah melakukan sesuai dengan indikator

Indikator Penilaian Sikap:


Jujur
Peserta didik benar-benar memahami materi tentang diagram blok sistem kendali dan
dapat berkarya sesuai pemahamnnya tanpa harus plagiat dari karya orang lain

Kerjasama
Peserta didik mau dan mampu bekerjasama dalam memahami materi tentang diagram
blok sistem kendali dengan teman sekelas dan tidak menggantungkan kepada satu
atau beberapa orang untuk menyelesaikan tugas-tugas dari guru yang berkaitan
dengan materi tersebut.

Disiplin
Peserta didik mampu mengerjakan tugas yang berkaitan dengan materi animasi
diagram blok sistem kendali dengan tepat waktu sesuai dengan deadline yang telah
ditentukan

Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari ketiga
aspek sikap diatas.

Kategori nilai sikap:


Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1

b. Penilaian Ranah Pengetahuan

Kisi-Kisi, Soal Pengetahuan, Kunci Jawaban dan


Cara Pengolahan Nilai

Mata Pelajaran: Sistem Pengendali Elektronik


KD 3.(2,3,4) Menerapkan operational amplifier (op-amp) sebagai pengatur P
(proportion), I (integral), D (diferental).
Kompetensi Indikator Jenis
Indikator Soal
Dasar Soal Soal
3.(2,3,4) 3.(2,3,4). 1. Peserta Tes 1. Op-amp sebagai
Menerapkan 1 didik dapat tulis rangkaian inverting
operational Mengide mengidentif (Uraia
amplifier (op- ntifikasi ikasi n)
amp) sebagai rangkaia rangkaian
pengatur P op-
n op-
(proportion), I amp(Soal
(integral), D amp No.1-3)
(diferental).

a. Dik : Rin = 15 ohm


Rf = 20 ohm
Vin = 10 V
Dit : Vout ?
A?

b. Dik : Vout = 24 V
Rf = 20 ohm
Vin = 12V
Dit : Rin?
A?

2. Op-amp sebagai rangkaian


non inverting

a. Dik : Rin = 10 ohm


Rf = 5 ohm
Vin = 15 V
Dit : Vout ?
A?

b. Dik : A = 2
Rin = 10 ohm
Vin = 10V
Dit : Rf?
Vout?

3. Op-amp sebagai rangkaian


non inverting tak langsung
a. Dik : R1 = 4 ohm
R2 = 6 ohm
R3 = 4 ohm
Rf = 8 ohm
Vin = 15 V
Dit : Vout ?
A?

b. Dik : R1 = 8 ohm
R2 = 6 ohm
R3 = 10 ohm
Rf = 4 ohm
Vin = 10V
Dit : A?
Vout?

Kunci Jawaban Soal:


𝑅𝑓 𝑉𝑜𝑢𝑡
1. Vout = 𝑅𝑖𝑛 𝑥 𝑉𝑖𝑛 A=
𝑉𝑖𝑛

a. Vout = 13,3 V b. Rin = 10 ohm


A = 1,33 A = 0,83
𝑅𝑖𝑛+ 𝑅𝑓 𝑉𝑜𝑢𝑡
2. Vout = 𝑥 𝑉𝑖𝑛 A=
𝑅𝑖𝑛 𝑉𝑖𝑛

a. Vout = 22,5 V b. R2 = 10 ohm


A = 1,5 Vout = 20 V
𝑅2 𝑅3+ 𝑅𝑓 𝑉𝑜𝑢𝑡
3. Vout = 𝑅2+𝑅1 𝑥 𝑅3
𝑥 𝑉𝑖𝑛 A= 𝑉𝑖𝑛

a. Vout = 27 V b. Vout = 6 ohm


A = 1,8 A = 0,6

Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai

Soal no.1 = 20 point

Soal no.2 = 20 point

Soal no.3 = 20 point


𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
Nilai KD = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100

45
Nilai = 60
𝑥 100 = 75

ContohPengolahanNilai
No soal Skor Nilai
1. 10
2. 15
3. 20 75
Jumlah 45

c. Penilaian Ranah Keterampilan

Instrumen Penilaian Keterampilan

Mata Pelajaran: Sistem Pengendali Elektronik


KD 4.2 Membuat rangkaian pengatur model P (proportion), dengan mengguakan
penguat operational amplifier (op-amp).
4.3 Membuat rangkaian pengatur model I (integration), dengan mengguakan
penguat operational amplifier (op-amp).
4.4 Membuat rangkaian pengatur model D (differensial), dengan mengguakan
penguat operational amplifier (op-amp).

Jenis
Kompetensi Dasar Indikator Indikator Soal Soal
Soal
4.2 Membuat 1. Mengidentifi 1. Peserta didik Praktik 1. Mengidenti
rangkaian pengatur kasi mampu um fikasi
model P rangkaian Mengidentifi (Labsh rangkaian
op-amp kasi het) op-amp
(proportion), dengan
2. Mengidentifi rangkaian 2. Mengidenti
mengguakan kasi op-amp. fikasi
penguat operational rangkaian 2. Peserta didik rangkaian
amplifier (op-amp). kontrol P, I, mampu kontrol P, I,
4.3 Membuat dan D Mengidentifi dan D
rangkaian pengatur dengan kasi dengan
model I menggunaka rangkaian menggunak
n op-amp kontrol P, I, an op-amp.
(integration),
dan D
dengan mengguakan dengan
penguat operational menggunaka
amplifier (op-amp). n op-amp.
4.4 Membuat
rangkaian pengatur
model D
(differensial),
dengan mengguakan
penguat operational
amplifier (op-amp).

Kunci Jawaban Soal:


- Hasil lembar kerja siswa

Rubrik penilaian keterampilan


Skala
No Aspek Yang Dinilai Kriteria Skor
Penilaian
1. Langkah Kerja 4 Semua urutan langkah kerja sesuai lab
sheet
3 Terdapat 1 kesalahan urutan langkah kerja
tidak sesuai lab sheet
2 Terdapat 2 kesalahan urutan langkah kerja
tidak sesuai lab sheet
1 Terdapat lebih dari 2 kesalahan urutan
langkah kerja tidak sesuai lab sheet
2. Posisi Kerja 4 Semua posisi kerja sesuai lab sheet
3 Terdapat 1 kesalahan posisi kerja tidak
sesuai lab sheet
2 Terdapat 2 kesalahan posisi kerja tidak
sesuai lab sheet
1 Terdapat lebih dari 2 kesalahan posisi
kerja tidak sesuai lab sheet
3. Penggunaan Alat 4 Semua penggunaan alat sesuai dengan
fungsinya
3 Terdapat 1 kesalahan penggunaan alat
tidak sesuai fungsinya
2 Terdapat 2 kesalahan penggunaan alat
tidak sesuai fungsinya
1 Terdapat lebih dari 2 kesalahan
penggunaan alat tidak sesuai fungsinya
4. Pemilihan alat dan 4 Semua pemilihan alat dan bahan sesuai
bahan kebutuhan
3 Terdapat 1 kesalahan pemilihan alat dan
bahan tidak sesuai kebutuhan
2 Terdapat 2 kesalahan pemilihan alat dan
bahan tidak sesuai kebutuhan
1 Terdapat lebih dari 2 kesalahan pemilihan
alat dan bahan tidak sesuai kebutuhan
5. Keselamatan Kerja 4 Keselamatan kerja dilakukan dengan
sangat baik
3 Keselamatan kerja dilakukan dengan baik
2 Keselamatan kerja dilakukan dengan
cukup baik
1 Keselamatan kerja dilakukan dengan
kurang baik
Jumlah Skor

1. Remidial dan Pengayaan

a. Remedial
Tahapan :
1. Analisis Ketuntasan Belajar
2. Melakukan Pembinaan/Pengarahan sesuai jenis kesukaran
3. Pemberian Tugas / Materi Remedial

Bentuk/Jenis Remedial Rencana


Penugasan Praktik Tes
Sasaran Materi/KD Tes Ulang Keterangan
Individu Kelompok Teori (Tgl tes
ulang)
Peserta 4.2 Membuat √ ▪ Penugasan
didik yang rangkaian Ulanga dilaksanakan
belum pengatur model n diluar jam
mencapai P (proportion), harian pembelajaran
ketuntasan dengan
(KKM) mengguakan
penguat
operational
amplifier (op-
amp).
4.3 Membuat
rangkaian
pengatur model I
(integration),
dengan
Bentuk/Jenis Remedial Rencana
Penugasan Praktik Tes
Sasaran Materi/KD Tes Ulang Keterangan
Individu Kelompok Teori (Tgl tes
ulang)
mengguakan
penguat
operational
amplifier (op-
amp).
4.4 Membuat
rangkaian
pengatur model
D (differensial),
dengan
mengguakan
penguat
operational
amplifier (op-
amp).

b. Pengayaan
Tahapan :
1. Analisis Ketuntasan Belajar
2. Melakukan Pengarahan sesuai materi pengayaan
3. Pemberian Tugas / Materi Pengayaan
Bentuk/Jenis Pengayaan Pelaksan
Penugasan Praktik aan (Tgl
sasaran Materi/KD Tes Keterangan
Pengaya
Individu Kelompok Teori
an)
Peserta didik 4.2 Membuat √ Penugasan
yang telah rangkaian dilaksana-
mencapai pengatur kan dalam
kompetensi lebih model P proses pem-
cepat dari peserta (proportion), belajaran
didik lain dengan
sehingga dapat mengguakan
mengembangkan penguat
dan memperda- operational
lam amplifier
kecakapannya (op-amp).
secara optimal 4.3 Membuat
rangkaian
pengatur
model I
(integration)
, dengan
mengguakan
penguat
operational
amplifier
(op-amp).
4.4 Membuat
rangkaian
pengatur
model D
(differensial)
, dengan
mengguakan
penguat
operational
amplifier
(op-amp).

Yogyakarta,25 Juli 2019


Mengetahui
Guru pembimbing lapangan Mahasiswa PLP

Bahrun Jamil Malik


Penghayat Catur, S.T.
NBM. 117 81 98 NIM. 16501241018

Mengetahui,

Kepala SMK Muhammadiyah Prambanan

Drs. Iskak Riyanto


NIP.19611214 198903 1 005
Lampiran
A. Operational Amplfier (op-amp)

Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu
dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp
terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan
terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang
tinggi pada rentang frekuensi yang luas.

Op-Amp umumnya dikemas dalam bentuk IC, sebuah IC Op-Amp dapat terdiri dari
hanya 1 (satu) rangkaian Op-Amp atau bisa juga terdiri dari beberapa rangkaian Op-
Amp. Jumlah rangkaian Op-Amp dalam satu kemasan IC dapat dibedakan menjadi
Single Op-Amp, dual Op-Amp dan Quad Op-Amp. Ada juga IC yang didalamnya
terdapat rangkaian Op-Amp disamping rangkaian utama lainnya.

Prinsip kerja sebuah operasional Amplifier (Op-Amp) adalah membandingkan nilai


kedua input (input inverting dan input non-inverting), apabila kedua input bernilai sama
maka output Op-amp tidak ada (nol) dan apabila terdapat perbedaan nilai input keduanya
maka output Op-amp akan memberikan tegangan output.

Sebuah rangkaian Op-Amp memiliki dua input (masukan) yaitu satu Input Inverting
dan satu Input Non-inverting serta memiliki satu Output (keluaran). Sebuah Op-Amp
juga memiliki dua koneksi catu daya yaitu satu untuk catu daya positif dan satu lagi
untuk catu daya negatif. Bentuk Simbol Op-Amp adalah Segitiga dengan garis-garis
Input, Output dan Catu dayanya seperti pada gambar dibawah ini. Salah satu tipe IC Op-
Amp yang populer adalah IC741.
Terminal yang terdapat pada Simbol Op-Amp (Operational Amplifier/penguat
operasional) diantaranya adalah :

1. Masukan non-pembalik (Non-Inverting) +


2. Masukan pembalik (Inverting) –
3. Keluaran Vout
4. Catu daya positif +V
5. Catu daya negatif -V

Karakteristik Faktor Penguat atau Gain pada Op-Amp pada umumnya ditentukan
oleh Resistor Eksternal yang terhubung diantara Output dan Input pembalik (Inverting
Input). Konfigurasi dengan umpan balik negatif (Negative Feedback) ini biasanya
disebut dengan Closed-Loop configuration atau Konfigurasi Lingkar Tertutup. Umpan
balik negatif ini akan menyebabkan penguatan atau gain menjadi berkurang dan
menghasilkan penguatan yang dapat diukur serta dapat dikendalikan. Tujuan
pengurangan Gain dari Op-Amp ini adalah untuk menghindari terjadinya Noise yang
berlebihan dan juga untuk menghindari respon yang tidak diinginkan. Sedangkan pada
Konfigurasi Lingkar Terbuka atau Open-Loop Configuration, besar penguatannya adalah
tak terhingga (∞) sehingga besarnya tegangan output hampir atau mendekati tegangan
Vcc.

Secara umum, Operational Amplifier (Op-Amp) yang ideal memiliki karakteristik


sebagai berikut :

 Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)


 Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
 Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
 Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
 Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
 Karakteristik tidak berubah dengan suhu
Pada dasarnya, kondisi Op-Amp ideal hanya merupakan teoritis dan hampir tidak
mungkin dicapai dalam kondisi praktis. Namun produsen perangkat Op-Amp selalu
berusaha untuk memproduksi Op-Amp yang mendekati kondisi idealnya ini. Oleh karena
itu, sebuah Op-Amp yang baik adalah Op-Amp yang memiliki karakteristik yang hampir
mendekati kondisi Op-Amp Ideal.

1. Op-amp sebagai penguat inverting

𝑅𝑓 𝑉𝑜𝑢𝑡
Vout = 𝑅𝑖𝑛
𝑥 𝑉𝑖𝑛 A= 𝑉𝑖𝑛

2. Op-amp sebagai penguat non inverting

𝑅𝑖𝑛+ 𝑅𝑓 𝑉𝑜𝑢𝑡
Vout = 𝑅𝑖𝑛
𝑥 𝑉𝑖𝑛 A= 𝑉𝑖𝑛

3. Op-amp sebagai penguat non inverting tak langsung

𝑅2 𝑅3+ 𝑅𝑓 𝑉𝑜𝑢𝑡
Vout = 𝑅2+𝑅1 𝑥 𝑅3
𝑥 𝑉𝑖𝑛 A= 𝑉𝑖𝑛
B. Kontrol P (Proportional), I (Integral), dan D (Diferential)
1. Kontrol P (Proportional)
Kontroler proposional memiliki keluaran yang sebanding/proposional
dengan besarnya sinyal kesalahan (selisih antara besaran yang diinginkan
dengan harga aktualnya) [Sharon, 1992, 19]. Secara lebih sederhana dapat
dikatakan, bahwa keluaran kontroller proporsional merupakan perkalian antara
konstanta proporsional dengan masukannya. Perubahan pada sinyal masukan
akan segera menyebabkan sistem secara langsung mengubah keluarannya
sebesar konstanta pengalinya.

Kontrol P jika G(s) = kp, dengan k adalah konstanta. Jika u = G(s) • e maka u
= Kp • e dengan Kp adalah Konstanta Proporsional. Kp berlaku sebagai Gain
(penguat) saja tanpa memberikan efek dinamik kepada kinerja kontroler.
Penggunaan kontrol P memiliki berbagai keterbatasan karena sifat kontrol yang
tidak dinamik ini. Walaupun demikian dalam aplikasi-aplikasi dasar yang sederhana
kontrol P ini cukup mampu untuk memperbaiki respon transien khususnya rise time
dan settling time.

R(t) E(t) u(t)


Kp
C(t)
Ciri-ciri kontrol P

1. Jika nilai Kp kecil, pengontrol proporsional hanya mampu melakukan koreksi


kesalahan yang kecil, sehingga akan menghasilkan respon sistem yang lambat
(menambah rise time).

2. Jika nilai Kp dinaikkan, respon/tanggapan sistem akan semakin cepat mencapai


keadaan mantapnya (mengurangi rise time).

3. Namun jika nilai Kp diperbesar sehingga mencapai harga yang berlebihan, akan
mengakibatkan sistem bekerja tidak stabil atau respon sistem akan berosilasi.

4. Nilai Kp dapat diset sedemikian sehingga mengurangi steady state error, tetapi
tidak menghilangkannya.
2. Kontrol I (Integration)
Kontroler proposional memiliki keluaran yang sebanding-proposional dengan
besarnya sinyal kesalahan (selisih antara besaran yang diinginkan dengan harga
aktualnya). Secara lebih sederhana dapat dikatakan, bahwa keluaran kontroller
proporsional merupakan perkalian antara konstanta proporsional dengan
masukannya.

Jika G(s) adalah kontrol I maka u dapat dinyatakan sebagai u(t) =


[integrale(t)dT]Ki dengan Ki adalah konstanta Integral, dan dari persamaan diatas,
G(s) dapat dinyatakan sebagai u = Kd.[deltae / deltat] Jika e(T) mendekati konstan
(bukan nol) maka u(t) akan menjadi sangat besar sehingga diharapkan dapat
memperbaiki error. Jika e(T) mendekati nol maka efek kontrol I ini semakin
kecil. Kontrol I dapat memperbaiki sekaligus menghilangkan respon steady-state,
namun pemilihan Ki yang tidak tepat dapat menyebabkan respon transien yang
tinggi sehingga dapat menyebabkan ketidakstabilan sistem. Pemilihan Ki yang
sangat tinggi justru dapat menyebabkan output berosilasi karena menambah orde
sistem

R(s) E(s) Ki Y(s)


s
C(s)
Ciri-ciri kontrol I

1. Keluaran pengontrol integral membutuhkan selang waktu tertentu, sehingga


pengontrol integral cenderung memperlambat respon.

2. Ketika sinyal kesalahan berharga nil, keluaran pengontrol akan bertahan pada
nilai sebelumnya.

3. Jika sinyal kesalahan tidak berharga nol, keluaran akan menunjukkan kenaikan
atau penurunan yang dipengaruhi oleh besarnya sinyal kesalahan dan nilai Ki.
4. Konstanta integral Ki yang berharga besar akan mempercepat hilangnya offset.
Tetapi semakin besar nilai konstanta Ki akan mengakibatkan peningkatan
osilasi dari sinyal keluaran pengontrol.

3. Kontrol D (Defiratif)
Keluaran pengontrol diferensial memiliki sifat seperti halnya suatu operasi
derivatif. Perubahan yang mendadak pada masukan pengontrol akan mengakibatkan
perubahan yang sangat besar dan cepat. Ketika masukannya tidak mengalami
perubahan, keluaran pengontrol juga tidak mengalami perubahan, sedangkan apabila
sinyal masukan berubah mendadak dan menaik (berbentuk fungsi step), keluaran
menghasilkan sinyal berbentuk impuls.

Sinyal kontrol u yang dihasilkan oleh kontrol D dapat dinyatakan sebagai G(s)
= s.Kd Dari persamaan di atas, nampak bahwa sifat dari kontrol D ini dalam konteks
"kecepatan" atau rate dari error. Dengan sifat ini ia dapat digunakan untuk
memperbaiki respon transien dengan memprediksi error yang akan terjadi. Kontrol
Derivative hanya berubah saat ada perubahan error sehingga saat error statis kontrol
ini tidak akan bereaksi, hal ini pula yang menyebabkan kontroler Derivative tidak
dapat dipakai sendiri

Ciri-ciri kontrol D

1. Pengontrol tidak dapat menghasilkan keluaran jika tidak ada perubahan pada
masukannya (berupa perubahan sinyal kesalahan)

2. Jika sinyal kesalahan berubah terhadap waktu, maka keluaran yang dihasilkan
pengontrol tergantung pada nilai Kd dan laju perubahan sinyal kesalahan.

3. Pengontrol diferensial mempunyai suatu karakter untuk mendahului, sehingga


pengontrol ini dapat menghasilkan koreksi yang signifikan sebelum
pembangkit kesalahan menjadi sangat besar. Jadi pengontrol diferensial dapat
mengantisipasi pembangkit kesalahan, memberikan aksi yang bersifat korektif
dan cenderung meningkatkan stabilitas sistem.

4. Dengan meningkatkan nilai Kd, dapat meningkatkan stabilitas sistem dan


mengurangi overshoot.

Anda mungkin juga menyukai