Pendahuluan
Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam
masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang menjadi dewasa.
Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan di dalam keluarga akan selalu mempengaruhi
tumbuh dan berkembangnya watak, budi pekerti dan kepribadian tiap-tiap manusia.
Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai
dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah.(Ihsan, Fuad : 2003).
Pendidikan anti korupsi sudah layaknya ditanamkan dalam diri setiap anggota
keluarga. Ada beberapa hal yang menjadi prasyarat keluarga memainkan peran dalam
pemberantasan korupsi. Saat ini yang menjadi hambatan terbesar dari optimalisasi peran
keluarga adalah minimnya pengetahuan tentang korupsi. Diakui atau tidak, masyarakat
umumnya mengetahui seseorang terlibat dalam kasus korupsi adalah ketika orang
tersebut diberitakan oleh media tersangka masalah itu. Selama belum ada yang
memberitakan hampir semua orang tidak tahu, pun tahu hanya menduga dan tidak berani
melaporkan ke yang berwenang karena tidak bisa memberikan bukti yang kuat di mata
hukum. Termasuk anggota keluarganya.
Disamping itu, bentuk dari peran keluarga dalam pemberantasan tindak pidana
korupsi sebagai individu-individu harus dimulai dari diri pribadi dengan cara
meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar tidak terjerumus dan
berniat untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang dari norma-norma
yang ada terutama norma agama, karena semua kejadian atau perbuatan berawal dari niat
di dalam diri pribadi (masyarakat). Apabila benteng keimanan dan ketakwaan sudah
sangat kokoh, serta niat yang telah bulat untuk tidak malakukan hal-hal yang berbau
korupsi, maka semua bentuk kejelekan atau keburukan yang ada dan kesempatan untuk
melakukan hal-hal yang terkait dengan perbuatan korupsi akan sulit masuk ke dalam diri
kita yang dikarenakan telah tertanam keimanan dan ketakwaan, serta niat yang baik
karena Tuhan Yang Maha Esa dan takut kepada-Nya.
D. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, kelompok dapat menyimpulkan bahwa :
1) Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat,
karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang menjadi dewasa.
2) Bentuk dan isi serta cara-cara pendidikan di dalam keluarga akan selalu mempengaruhi
tumbuh dan berkembangnya watak, budi pekerti dan kepribadian tiap-tiap manusia.
Pendidikan yang diterima dalam keluarga inilah yang akan digunakan oleh anak sebagai
dasar untuk mengikuti pendidikan selanjutnya di sekolah.
3) Nilai-nilai anti korupsi yang dapat ditanamkan dalam diri setiap anggota keluarga
meliputi kejujuran, kepedulian, kemandirian, kedisiplinan, tanggung jawab, sederhana,
keberanian, dan keadilan
4) Ada 3 peran yang dapat dilakukan keluarga yaitu yang pertama keluarga adalah sekolah
antikorupsi yang paling baik untuk anak. Kedua, keluarga sebagai institusi control
perilaku koruptif. Ketiga, kumpulan keluarga yang anti korupsi akan membentuk tatanan
masyarakat yang anti korupsi.
5) Cara memberantas korupsi dari keluarga diantaranya : pastikan calon pasangan hidup
yang dipilih bukan seorang koruptor, membiasakan diri dengan halal adalah keteladanan
anti korupsi bagi anak, dan menanamkan nilai-nilai anti korupsi dalam keluarga sejak
dini.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://acch.kpk.go.id/tema/-/blogs/berawal-dari-keluarga-sudahi-parodi-perangi-korupsi-
selamat-kan-hari-anti-korupsi-201-1
2. http://dokumen.tips/documents/contoh-contoh-korupsi.html
3. http://contohkorupsikecildimasyarakat.blogspot.co.id/
4. http://fhukum.unpatti.ac.id/artikel/korupsi/257-peranan-keluarga-dalam-pemberantasan-
dan-penanggulangan-korupsi