Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sehat adalah kondisi fisik dimana semua fungsi berada dalam keadaan sehat.

Menjadi sembuh sesudah sakit adalah anugerah terbaik dari Allah Subhanahu Wa

Ta’ala kepada manusia. Tidak ada sesuatu yang begitu berharga seperti

kesehatan. Karenanya hamba Allah hendaklah bersyukur atas kesehatan yang

dimilikinya dan tidak bersikap kufur. Nabi Sallallahu ‘Alaihi wa Sallam

bersabda, “Ada dua anugerah yang karenanya banyak manusia tertipu, yaitu

kesehatan yang baik dan waktu luang.“ (HR. Bukhari). Diriwayatkan oleh at-

Tirmidzi bahwa Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa bangun di pagi hari

dengan badan sehat dan jiwa sehat pula, dan rezekinya dijamin, maka dia

seperti orang yang memiliki dunia seluruhnya.”

Kesehatan adalah keadaan sempurna baik fisik, mental, maupun sosial,

tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat. Menurut UU No. 23 Tahun 1992,

kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Jadi,

sehat tidak hanya dilihat dari penyakit yang diderita akan tetapi juga pada sehat

fisik, jiwa, maupun psikologisnya.

1
2

Konsep sehat ini sudah tertera dengan jelas, namun kenyataannya masih

banyak masyarakat yang tidak memenuhi standar kesehatan, seperti masalah

penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) khususnya para petani, masalah tempat

pembuangan dan pengolahan sampah, masalah kepemilikan SPAL serta masalah

kesehatan lainnya.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dibentuklah suatu mata kuliah

dalam program studi Kesehatan Masyarakat yaitu Pengalaman Belajar Lapangan

III (PBL III). Pengalaman Belajar Lapangan III (PBL III) merupakan proses

belajar untuk mendapatkan kemampuan profesional kesehatan masyarakat yang

merupakan kemampuan spesifik seorang tenaga kesehatan masyarakat. Dimana

PBL III merupakan lanjutan dari PBL I dan PBL II yang telah dilaksanakan 6

bulan yang lalu. Pada PBL III kompetensi dasar yang dikembangkan adalah

mengevaluasi dari program-program dan intervensi yang telah dilakukan pada

saat PBL II.

Mata kuliah PBL III ini diharapkan dapat memperkuat penguasaan dan

memperluas wawasan kompetensi keahlian mahasiswa dalam berkarya di

masyarakat sesuai dengan keunggulan kompetitif serta komparatif

penyelenggaraan program studi Kesehatan Masyarakat serta mampu membuat

dan menyusun perencanaan kegiatan (rencana aksi) dengan mengacu pada

pengembangan dan pemanfaatan aset atau potensi yang ada pada masyarakat

untuk menjawab permasalahan kesehatan yang terdapat pada suatu daerah.


3

B. Tujuan PBL III

1. Tujuan Umum

Meningkatkan pemahaman dan ketrampilan mahasiswa tentang Ilmu

Kesehatan Masyarakat dan aplikasinya di tengah-tengah masyarakat.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari PBL III ialah mahasiswa diharapkan:

a. Mahasiswa mampu melakukan analisa status kesehatan masyarakat atau

community diagnosis melalui kegiatan pengumpulan dan analisis data baik

secara kuantitatif maupun kualitatif.

b. Mahasiswa mampu membuat identifikasi masalah, mendiagnosis, dan

investigasi masalah kesehatan dan risikonya di masyarakat berdasarkan

“community diagnosis”.

c. Mahasiswa mampu melakukan pemetaan asset di masyarakat sebagai dasar

pemberdayaan masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri.

d. Mahasiswa mampu mengembangkan keterampilan dasar sebagai seorang

“agent of change” di masyarakat.

e. Mahasiswa mampu menyusun perencanaan kegiatan intervensi (plan of

action) berdasarkan evidence base dan asset base.

f. Mahasiswa mampu melakukan pemberdayaan masyarakat.

g. Mahasiswa mampu melakukan monitoring dan evaluasi.


4

h. Mahasiswa mampu membuat laporan kegiatan pada setiap kegiatan yang

telah dilakukan.

C. Manfaat PBL III

1. Manfaat Ilmiah

Kegiatan PBL ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan

menambah wawasan tentang bagaimana kesehatan masyarakat dan

menjadikan referensi kepustakaan yang dapat membantu dan memberi

manfaat bagi para pembaca.

2. Manfaat Praktis

Kegiatan PBL ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi seluruh

masyarakat terutama pemerintah setempat atau Dinas Kesehatan Kabupaten

Gowa khususnya Desa Panaikang, Kecamatan Pattallasang.

3. Manfaat Bagi Mahasiswa

a. Menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa dalam

mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan saat perkuliahan.

b. Mahasiswa mampu mengetahui teknik pemberdayaan masyarakat di

lokasi Pengalaman Belajar Lapangan (PBL).

c. Mahasiswa mendapatkan pengalaman baru di tengah-tengah masyarakat.

d. Mahasiswa mampu memanfaatkan aset yang terdapat dilingkungan

masyarakat.

e. Mahasiswa dapat membuat plan of action (POA).


5

f. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil intervensi yang telah dilakukan.

4. Manfaat bagi Masyarakat

a. Membantu masyarakat dalam mengidentifikasi masalah Kesehatan kerja,

Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Ibu dan Anak, Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat dan Perilaku Masyarakat.

b. Membantu masyarakat dalam menyusun prioritas masalah yang terjadi di

lingkungan masyarakat dan alternatif penyelesaian masalahnya.

Anda mungkin juga menyukai