T O T A L Rp. -
PPN 10 % Rp. -
GRAND TOTAL Rp. -
PEMBULATAN Rp. -
TERBILANG :
RUPIAH
Penawar,
PT/CV. …..........................
NAMA JELAS
Direktur / Direktris
RENCANA ANGGARAN BIAYA
SUB PEKERJAAN : PEKERJAAN PEDESTRIAN DAN PENUNJANG
NAMA PEKERJAAN : PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA ODTW PINCARA
LOKASI : DESA PINCARA, KECAMATAN MASAMBA
TAHUN ANGGARAN : 2019
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
SNI-001
1.1 1 M' PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK
Bahan
0.010 M3 Kayu 5/7 @ Rp - Rp -
0.020 Kg Paku Biasa 5 - 10 @ Rp - Rp -
0.000 M3 Kayu Papan 3/20 @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
0.100 oh Tukang Kayu @ Rp - Rp -
0.010 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.010 oh Kepala tukang batu @ Rp - Rp -
0.005 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
1.2 1 M2 PEMBUATAN GUDANG SEMEN DAN ALAT-ALAT
Bahan
1.700 Btg Dolken kayu O 8-10/400 cm @ Rp - Rp -
0.210 M3 Kayu kls IV @ Rp - Rp -
0.300 Kg Paku Biasa 2" - 5" @ Rp - Rp -
10.500 Kg Semen Portland @ Rp - Rp -
0.030 M3 Pasir Beton @ Rp - Rp -
0.050 M3 Kerikil @ Rp - Rp -
1.500 Lbr Seng Gelombang bjls 32 @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
2.000 oh Tukang @ Rp - Rp -
1.000 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.200 oh Kepala tukang @ Rp - Rp -
0.050 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
1.3 1 M2 MEMBERSIHKAN LAPANGAN DAN PERATAAN
Tenaga
0.100 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.050 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
B. PEKERJAAN TANAH
SNI-002
2.1 1 M3 GALIAN TANAH BIASA ( KedaLaman maks. 1 M' )
Tenaga
0.563 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.056 oh Mandor @ Rp - Rp -
Upah Kerja Galian Jumlah Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
SNI-003
3.1 1 M3 GALIAN TANAH BIASA ( Kedalaman maks. 2 M' )
Tenaga
0.675 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.0675 oh Mandor @ Rp - Rp -
Upah Kerja Galian Jumlah Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
SNI-004
4.1 1 M3 URUGAN KEMBALI BEKAS GALIAN
Tenaga
0.1920 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.0190 oh Mandor @ Rp - Rp -
Upah Kerja Urugan Kembali Jumlah Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
SNI-005
5.1 1 M3 URUGAN
Bahan
1.200 M3 Pasir Urug @ Rp - Rp -
1.200 M3 Tanah Timbunan @ Rp - Rp -
Tenaga
0.300 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.010 oh Mandor @ Rp - Rp -
Upah Kerja Urugan Jumlah 2 Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Pasir Urug Rp -
Tanah Timbunan Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Pasir Urug Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Tanah Timbunan Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
C. PEKERJAAN PONDASI
SNI-007
7.1 1 M3 PASANGAN PONDASI BATU KALI, 1 PC : 4 Ps
Bahan
1.200 M3 Batu Kali @ Rp - Rp -
163.000 Kg Semen @ Rp - Rp -
0.520 M3 Pasir Pasang @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
0.600 oh Tukang Batu @ Rp - Rp -
0.060 oh Kepala tukang Batu @ Rp - Rp -
1.500 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.075 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
SNI-008
8.1 1 M3 PASANGAN PONDASI BATU KOSONG
Bahan
1.200 M3 Batu Kali @ Rp - Rp -
0.300 M3 Pasir Urug @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
0.390 oh Tukang Batu @ Rp - Rp -
0.039 oh Kepala tukang Batu @ Rp - Rp -
0.780 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.039 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
D. PEKERJAAN DINDING
SNI-009
9.4 1 M2 PASANGAN BATU MERAH TEBAL 1 BATU, 1 PC : 4 Pc
Bahan
140.000 Bh Batu Merah 5x11x22cm @ Rp - Rp -
26.550 Kg Semen @ Rp - Rp -
0.093 M3 Pasir pasang @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
0.200 oh Tukang Batu @ Rp - Rp -
0.020 oh Kepala tukang Batu @ Rp - Rp -
0.600 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.030 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
9.5 1 M2 PASANGAN BATU MERAH TEBAL 1/2 BATU, 1 PC : 3 Ps
Bahan
70.000 Bh Batu Merah 5x11x22cm @ Rp - Rp -
14.370 Kg Semen @ Rp - Rp -
0.040 M3 Pasir pasang @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
0.100 oh Tukang Batu @ Rp - Rp -
0.010 oh Kepala tukang Batu @ Rp - Rp -
0.320 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.015 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
9.6 1 M2 PASANGAN BATU MERAH TEBAL 1/2 BATU, 1 PC : 4 Ps
Bahan
70.000 Bh Batu Merah 5x11x22cm @ Rp - Rp -
11.500 Kg Semen @ Rp - Rp -
0.043 M3 Pasir pasang @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
0.100 oh Tukang Batu @ Rp - Rp -
0.010 oh Kepala tukang Batu @ Rp - Rp -
0.320 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.015 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
9.7 1 M2 PASANGAN BATU MERAH, PAS. 1 BATU, 1 PC : 4 Ps
Bahan
140.000 Bh Batu Merah 5x11x22cm @ Rp - Rp -
43.500 Kg Semen @ Rp - Rp -
0.080 M3 Pasir pasang @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
0.600 oh Tukang Batu @ Rp - Rp -
0.022 oh Kepala tukang Batu @ Rp - Rp -
0.600 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.030 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
E. PEKERJAAN PLESTERAN
SNI-011
11.1 1 M2 ACIAN TEMBOK SEMEN PC
Bahan
3.250 Kg Semen PC @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
0.100 oh Tukang Batu @ Rp - Rp -
0.010 oh Kepala tukang Batu @ Rp - Rp -
0.150 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.008 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
SNI-012
12.1 1 M2 PLESTERAN 1 PC : 3 Ps, TEBAL 15 MM
Bahan
7.776 Kg Semen @ Rp - Rp -
0.023 M3 Pasir Pasang @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
0.150 oh Tukang Batu @ Rp - Rp -
0.015 oh Kepala tukang Batu @ Rp - Rp -
0.200 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.010 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
12.2 1 M2 PLESTERAN 1 PC : 4 Ps, TEBAL 15 MM
Bahan
6.240 Kg Semen @ Rp - Rp -
0.024 M3 Pasir Pasang @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
0.150 oh Tukang Batu @ Rp - Rp -
0.015 oh Kepala tukang Batu @ Rp - Rp -
0.200 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.010 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
F. PEKERJAAN KAYU, ATAP DAN PINTU
SNI-014
14.1 1 M3 PASANG KUSEN PINTU DAN JENDELA KAYU KLS II
Bahan
1.200 M3 Balok Kayu Kls II @ Rp - Rp -
1.250 Kg Paku 5 - 10 cm @ Rp - Rp -
1.000 Kg Lem Kayu @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
18.000 oh Tukang Kayu @ Rp - Rp -
1.800 oh Kepala tukang kayu @ Rp - Rp -
6.000 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.300 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
14.2 1 M2 PASANG PINTU PANEL KAYU KLS II
Bahan
0.040 M3 Papan Kayu Kls II @ Rp - Rp -
0.500 Kg Lem Kayu @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
2.500 oh Tukang Kayu @ Rp - Rp -
0.250 oh Kepala tukang kayu @ Rp - Rp -
1.000 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.050 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
14.2 1M PASANG KUSEN PINTU DAN JENDELA ALUMINIUM
Bahan
1.100 m Profil alluminium @ Rp - Rp -
2.000 bh Skrup fixer @ Rp - Rp -
0.060 tube Sealant @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
0.043 oh Tukang Aluminium @ Rp - Rp -
0.043 oh Kepala tukang kayu @ Rp - Rp -
0.004 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.002 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
14.2 1 M2 PEMASANGAN 1 m2 JENDELA KACA RANGKA ALUMINIUM
Bahan
4.400 m Profil alluminium @ Rp - Rp -
4.500 m Profil kaca @ Rp - Rp -
1.100 m2 Kaca Polos t.5mm @ Rp - Rp -
0.270 tube Sealant @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
0.085 oh Tukang Aluminium @ Rp - Rp -
0.085 oh Kepala tukang kayu @ Rp - Rp -
0.009 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.005 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
14.2 1M PEMASANGAN LIS PROFIL PLAFOND
Bahan
1.050 m List kayu profil @ Rp - Rp -
0.010 kg Paku @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
0.050 oh Tukang Kayu @ Rp - Rp -
0.050 oh Kepala tukang kayu @ Rp - Rp -
0.005 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.003 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
SNI-016
16.1 1 M3 KUDA-KUDA ATAP KAYU KLS II
Bahan
1.100 M3 Kayu Kls II @ Rp - Rp -
2.500 Kg Skor Besi @ Rp - Rp -
0.800 Kg Paku Biasa @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
12.000 oh Tukang Kayu @ Rp - Rp -
1.200 oh Kepala tukang kayu @ Rp - Rp -
4.000 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.200 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
SNI-020
20.1 1M2 PASANG ATAP SPANDEK ZINCLAUME
Bahan
1.100 m2 Spandek @ Rp - Rp -
6.000 Bh Screw Cteks 12-4 x 50 @ Rp - Rp -
2.000 Bh Screw Cteks 10x 16-16 @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
0.080 oh Tukang @ Rp - Rp -
0.010 oh Kepala tukang @ Rp - Rp -
0.020 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.006 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
20.1 1M PASANG NOK STEL RATA
Bahan
1.100 m2 Nok paten 92cm @ Rp - Rp -
6.000 Bh Paku skrup 3,5" @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
0.100 oh Tukang @ Rp - Rp -
0.150 oh Kepala tukang @ Rp - Rp -
0.013 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.004 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
SNI-022
22.1 1M2 MEMASANG KUDA-KUDA (BAJA RINGAN) UNTUK ATAP SPANDEK
Bahan
1.488 m' Smart Truss C75.75 @ Rp - Rp -
28.000 m' Baut (Screw Driver) @ Rp - Rp -
1.600 Bh Dynabolt @ Rp - Rp -
3.600 Bh Reng @ Rp - Rp -
0.124 Bh Talang Jurai @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
0.450 oh Tukang Besi @ Rp - Rp -
0.010 oh Kepala tukang @ Rp - Rp -
0.200 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.050 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
22.2 1 M2 MEMASANG KACA 5 MM
Bahan
1.100 M2 Kaca 5mm @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
0.150 oh Tukang Kayu @ Rp - Rp -
0.015 oh Kepala tukang kayu @ Rp - Rp -
0.015 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.001 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
SNI-023
23.1 1 M2 PASANG RANGKA HOLLOW + PLAFOND GYPSUMBOARD ATAU CALSIBOARD
Bahan
3.600 m' Besi Hollow @ Rp - Rp -
0.150 Kg Kawat Beton @ Rp - Rp -
0.110 Kg Skrup @ Rp - Rp -
0.364 lbr Calsiboard 6mm @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
0.500 oh Tukang Plafond @ Rp - Rp -
0.050 oh Kepala tukang @ Rp - Rp -
0.150 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.008 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
G. PEKERJAAN BETON
SNI-025
25.1 1 M³ MEMBUAT RABAT BETON MUTU Fc = 7.4 Mpa (K 100), Slump (3-6)CM, w/c = 0.87
Bahan
247.000 Kg Semen @ Rp - Rp -
0.621 m3 Pasir @ Rp - Rp -
0.740 m3 Kerikil Saring @ Rp - Rp -
215.000 Liter Air @ Rp - Rp -
Jumlah (1) Rp -
Tenaga
1.650 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.275 oh Tukang Batu @ Rp - Rp -
0.028 oh Kepala Tukang @ Rp - Rp -
0.165 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah (2) Rp -
Jumlah (1) + (2) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
25.2 1 M³ MEMBUAT RABAT BETON MUTU Fc = 14.5 Mpa (K 175), Slump (12±2)Cm, w/c = 0.66
Bahan
326.000 Kg Semen @ Rp - Rp -
0.633 m3 Pasir @ Rp - Rp -
0.762 m3 Kerikil Saring @ Rp - Rp -
215.000 Liter Air @ Rp - Rp -
Jumlah (1) Rp -
Tenaga
1.650 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.275 oh Tukang Batu @ Rp - Rp -
0.028 oh Kepala Tukang @ Rp - Rp -
0.165 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah (2) Rp -
Jumlah (1) + (2) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
25.3 1 M³ MEMBUAT BETON MUTU Fc = 19.3 Mpa (K 225), Slump (12±2)Cm
Bahan
371.000 Kg Semen @ Rp - Rp -
0.698 m3 Pasir @ Rp - Rp -
1.047 m3 Kerikil Saring @ Rp - Rp -
215.000 Liter Air @ Rp - Rp -
Jumlah (1) Rp -
Tenaga
1.650 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.275 oh Tukang Batu @ Rp - Rp -
0.028 oh Kepala Tukang @ Rp - Rp -
0.165 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah (2) Rp -
Jumlah (1) + (2) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
SNI-028
28.1 PEMBESIAN 10 KG DENGAN BESI POLOS ATAU BESI ULIR
Bahan
10.500 Kg Besi Beton ( Polos / Ulir) @ Rp - Rp -
0.150 Kg Kawat Beton @ Rp - Rp -
Jumlah (1) Rp -
Tenaga
0.070 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.070 oh Tukang Batu @ Rp - Rp -
0.007 oh Kepala Tukang @ Rp - Rp -
0.004 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah (2) Rp -
Jumlah (1) + (2) Rp -
Jadi 1 Kg Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
SNI-029
29.1 1 M² MEMBUAT BEKESTING UNTUK PONDASI
Bahan
0.040 m³ Kayu Kelas IV @ Rp - Rp -
0.300 Kg Paku 5 Cm - 10 Cm @ Rp - Rp -
0.100 Liter Minyak Bekesting @ Rp - Rp -
Jumlah (1) Rp -
Tenaga
0.520 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.260 oh Tukang Batu @ Rp - Rp -
0.026 oh Kepala Tukang @ Rp - Rp -
0.026 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah (2) Rp -
Jumlah (1) + (2) Rp -
2 x pakai Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
29.1 1 M² MEMBUAT BEKESTING UNTUK SLOEF
Bahan
0.045 m³ Kayu Kelas IV @ Rp - Rp -
0.300 Kg Paku 5 Cm - 10 Cm @ Rp - Rp -
0.100 Liter Minyak Bekesting @ Rp - Rp -
Jumlah (1) Rp -
Tenaga
0.520 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.260 oh Tukang Batu @ Rp - Rp -
0.026 oh Kepala Tukang @ Rp - Rp -
0.026 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah (2) Rp -
Jumlah (1) + (2) Rp -
2 x pakai Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
29.2 1 M² MEMBUAT BEKESTING UNTUK KOLOM PRAKTIS
Bahan
0.040 m³ Kayu Kelas IV @ Rp - Rp -
0.400 Kg Paku 5 Cm - 10 Cm @ Rp - Rp -
0.200 Liter Minyak Bekesting @ Rp - Rp -
0.350 Lbr Tripleks @ Rp - Rp -
Jumlah (1) Rp -
Tenaga
0.520 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.260 oh Tukang Batu @ Rp - Rp -
0.026 oh Kepala Tukang @ Rp - Rp -
0.026 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah (2) Rp -
Jumlah (1) + (2) Rp -
2 x pakai Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
29.3 1 M² MEMBUAT BEKESTING UNTUK RING BALOK
Bahan
0.040 m³ Kayu Kelas IV @ Rp - Rp -
0.400 Kg Paku 5 Cm - 10 Cm @ Rp - Rp -
0.200 Liter Minyak Bekesting @ Rp - Rp -
Jumlah (1) Rp -
Tenaga
0.520 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.260 oh Tukang Batu @ Rp - Rp -
0.026 oh Kepala Tukang @ Rp - Rp -
0.026 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah (2) Rp -
Jumlah (1) + (2) Rp -
2 x pakai Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
29.4 1 M² MEMBUAT BEKESTING UNTUK LANTAI
Bahan
0.040 m³ Kayu Kelas IV @ Rp - Rp -
0.400 Kg Paku 5 Cm - 10 Cm @ Rp - Rp -
0.200 Liter Minyak Bekesting @ Rp - Rp -
0.350 Lbr tripleks @ Rp - Rp -
6.000 Btg Dolken @ Rp - Rp -
Jumlah (1) Rp -
Tenaga
0.660 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.330 oh Tukang @ Rp - Rp -
0.033 oh Kepala Tukang @ Rp - Rp -
0.033 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah (2) Rp -
Jumlah (1) + (2) Rp -
2 x pakai Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
L PEKERJAAN LISTRIK
SNI-048
48.1 1.000 Panel MCB @ Rp - Rp -
0.004 dari Harga Material (Ongkos Pasang ) @ Rp - Rp -
Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
48.2 1.000 Instalasi lampu @ Rp - Rp -
0.004 dari Harga Material (Ongkos Pasang ) @ Rp - Rp -
Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
48.3 1.000 Lampu RM 2 X 18 Watt (set) @ Rp - Rp -
0.004 dari Harga Material (Ongkos Pasang ) @ Rp - Rp -
Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
48.4 1.000 DL + Lampu Sumpit 18 watt @ Rp - Rp -
0.004 dari Harga Material (Ongkos Pasang ) @ Rp - Rp -
Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
48.5 1.000 Fitting + Lampu Sumpit 14 watt @ Rp - Rp -
0.004 dari Harga Material (Ongkos Pasang ) @ Rp - Rp -
Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
48.6 1.00 Instalasi Jaringan Titik Nyala (Kabel) @ Rp - Rp -
35.00% dari Harga Material (Ongkos Pasang ) @ Rp - Rp -
Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
48.7 1.000 Lampu RM 2x18 watt @ Rp - Rp -
0.004 dari Harga Material (Ongkos Pasang ) @ Rp - Rp -
Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
48.8 1.000 Stop kontak @ Rp - Rp -
0.004 dari Harga Material (Ongkos Pasang ) @ Rp - Rp -
Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
48.9 1.000 Saklar Tunggal @ Rp - Rp -
0.004 dari Harga Material (Ongkos Pasang ) @ Rp - Rp -
Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
48.10 1.000 Saklar Ganda @ Rp - Rp -
0.004 dari Harga Material (Ongkos Pasang ) @ Rp - Rp -
Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
SNI-056
56.1 1 Kg Pekerjaan Besi Konvensional
Bahan
1.100 kg Besi IWF, SIKU, UNP, H-Beam, Pipa dll @ Rp - Rp -
2.000 ls Kawat Las @ Rp - Rp -
1.000 ls Alat Bantu @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
0.020 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.050 oh Tukang Besi @ Rp - Rp -
0.002 oh Kepala Tukang @ Rp - Rp -
0.002 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
56.1 1M Pekerjaan Besi Profil Holow 7/7
Bahan
1.100 m Besi Holow 7/7 @ Rp - Rp -
2.000 Kg kawas Las @ Rp - Rp -
1.000 ls Alat Bantu @ Rp 1,000.00 Rp 1,000.00
Jumlah ( 1 ) Rp 1,000.00
Tenaga
0.060 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.060 oh Tukang Besi @ Rp - Rp -
0.006 oh Kepala Tukang @ Rp - Rp -
0.003 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp 1,000.00
Overhead & Profit ( 5 % ) Rp 50.00
Harga Satuan Pekerjaaan Rp 1,050.00
SNI-062
62.1 1 M2 PEMASANGAN PAVING BLOCK 10,5 x 21 x 8 cm (K-175)
Bahan
44.000 bh Paving Block @ Rp - Rp -
0.080 m3 Pasir urug @ Rp - Rp -
Jumlah ( 1 ) Rp -
Tenaga
0.260 oh Pekerja @ Rp - Rp -
0.130 oh Tukang Batu @ Rp - Rp -
0.013 oh Kepala Tukang @ Rp - Rp -
0.013 oh Mandor @ Rp - Rp -
Jumlah ( 2 ) Rp -
Jumlah ( 1 ) + ( 2 ) Rp -
Overhead & Profit (10 %) Rp -
Harga Satuan Pekerjaaan Rp -
DAFTAR HARGA SATUAN MATERIAL DAN UPAH
1 2 3 Rp 4.00
I UPAH KERJA
1 Pekerja OH Rp -
2 Tukang OH Rp -
3 Kepala Tukang OH Rp -
4 Mandor OH Rp -
Keterangan :
- Harga bahan tersebut diatas adalah harga Quarry dan harga Toko
- Harga bahan yang belum ada disesuaikan dengan harga di pasaran
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA ODTW PINCARA
BAB
1
PENDAHULUAN
PASAL 1
URAIAN UMUM PEKERJAAN
1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor dengan rincian secara garis besar sebagai berikut:
a. Pekerjaan Jalur Pejalan Kaki (Pedesetrian)
b. Pekerjaan Gazebo
c. Pekerjaan Ruang Bilas, Ruang Ganti dan Toilet
d. Pekerjaan Tempat Ibadah (Mushollah)
e. Pekerjaan Kios Cendramata
f. Pekerjaan Plaza Pusat Jajanan Kuliner
g. Pekerjaan Panggung Kesenian Pertunjukan
h. Pemasangan Lampu Taman
2. Sarana Pekerjaan :
Untuk kelancaran pekerjaan pelaksanaan di lapangan, Kontraktor menyediakan :
a. Tenaga Pelaksana yang selalu ada di lapangan, tenaga kerja yang terampil dan cukup jumlahnya
dengan kapasitas yang memadai dengan pengalaman yang cukup.
b. Bahan-bahan bangunan harus tersedia di lapangan dengan jumlah yang cukup dan kualitas
sesuai dengan spesifikasi teknis.
c. Melaksanakan tepat sesuai dengan time schedule.
3. Cara Pelaksanaan :
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, dan sesuai dengan syarat-syarat (RKS), gambar
rencana, Berita Acara Penjelasan serta mengikuti petunjuk dan keputusan Pengawas lapangan dan Direksi
Teknis.
PASAL 2
GAMBAR - GAMBAR
RKS ini dilampiri :
1. Gambar Peta Lokasi
2. Gambar Masterplan
3. Gambar Kerja Jalur Pejalan Kaki (Pedesetrian)
4. Gambar Kerja Gazebo
5. Gambar Kerja Ruang Bilas, Ruang Ganti dan Toilet
6. Gambar Kerja Tempat Ibadah (Mushollah)
7. Gambar Kerja Kios Cendramata
8. Gambar Kerja Plaza Pusat Jajanan Kuliner
9. Gambar Kerja Panggung Kesenian Pertunjukan
10. Gambar Kerja Pemasangan Lampu Taman
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA ODTW PINCARA
BAB
2
PEKERJAAN PENDAHULUAN
PASAL I
LINGKUP UMUM PEKERJAAN
1. URAIAN UMUM :
a. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :
PERENCANAAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA ODTW PINCARA
b. Untuk melaksanakan pekerjaan tersebut Pelaksana Pekerjaan hendaknya menyediakan
tenaga-tenaga kerja, tenaga-tenaga ahli yang cukup memadai dengan jenis pekerjaannya. Alat-alat
bantu, alat pertukangan dan sebagainya serta bahan-bahan yang cukup dan didatangkan ditempat
pekerjaan tepat pada waktu yang ditentukan.
c. Pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tertera dalam Rencana Kerja
dan syarat-syarat, Dokumen Gambar dan detail.
2. SITUASI :
a. Perencanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata ODTW Pincara, terdiri dari beberapa
item pekerjaan yaitu :
1. Pekerjaan Jalur Pejalan Kaki (Pedesetrian)
2. Pekerjaan Gazebo
3. Pembangunan Ruang Bilas, Ruang Ganti dan Toilet
4. Pekerjaan Tempat Ibadah (Mushollah)
5. Pekerjaan Kios Cendramata
6. Pekerjaan Plaza Pusat Jajanan Kuliner
7. Pekerjaan Panggung Kesenian Pertunjukan
8. Pemasangan Lampu Taman
b. Kelalaian atau kekurang telitian Pelaksana Pekerjaan dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk
mengajukan claim.
9. PELAKSANAAN UKURAN-
UKURAN-UKURAN POKOK DAN UKURAN
UKURAN-
URAN-UKURAN LAINNYA :
a. Ukuran yang penting dari bagian-bagian pekerjaan ini berupa ukuran tinggi (elevasi) Uditch,
dimensi cutting acuan saluran, penutup udicth, timbunan atas saluran, (meinhole) bak kontrol,
casteen, hard cover lantai keramik dan sebagainya, harus sesuai dengan yang tertera dalam
dokumen gambar.
b. Pelaksana Pekerjaan bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut
ukuran-ukuran yang telah ditentukan dalam syarat-syarat umum kerja serta gambar-gambarnya.
- Pelaksana Pekerjaan berkewajiban memberitahukan kepada Konsultan Pengawas Konstruksi
apabila ia akan memulai suatu bagian pekerjaan dari pekerjaan.
- Pelaksana Pekerjaan harus mencocokan ukuran-ukuran satu sama lainnya dan segera
memberitahukan kepada Konsultan Pengawas pada setiap selisih yang didapatkannya dalam
syarat-syarat umum, dokumen gambar dan detailnya.
- Pelaksana Pekerjaan tidak boleh membetulkan kekeliruan sebelum merundingkannya
dengan Konsultan pengawas.
c. Keselamatan Kerja Karyawan, Pekerjaan pengukuran, persiapan dan pembersihan dan sebagainya,
harus dilakukan dengan instruksi dan dengan biaya yang dipikul oleh Pelaksana Pekerjaan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA ODTW PINCARA
PASAL II
KICK OF MEETING
Merupakan rapat awal proyek dengan tujuan untuk menyamakan presepsi diantara semua pihak yang terkait
dengan pelaksanaan proyek, menyangkut prosedur dan teknis pelaksanaan proyek. Kick off Meeting bisa
dianggap sebagai kesempatan untuk menyelaraskan nada (set the tone) dalam suatu proyek. Dilaksanakan
pada tahapan awal pekerjaan atau pada saat MC.0 pelaksanaan.
PASAL III
PEKERJAAN PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUPLANK
b. SYARAT-SYARAT UMUM
1) Pelaksanaan Pekerjaan harus mengikuti petunjuk-petunjuk yang dinyatakan dalam dokumen kontrak
atau secara khusus ditentukan oleh Pemberi Tugas.
2) Pengukuran harus dilakukan dengan Theodolite, Waterpass dan dilakukan oleh Juru ukur yang
berpengalaman, Hasil Pengukuran harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas.
b. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus
segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk dimintakan keputusannya.
c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat waterpas/ theodolite yang
ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
d. Pelaksana Pekerjaan harus menyediakan theodolite/ waterpas beserta petugas yang melayaninya untuk
kepentingan pemeriksaan Konsultan Pengawas selama pelaksanaan proyek.
e. Pengukuran sudut siku prisma atau benang secara azas segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk
bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
f. Semua biaya pekerjaan pengukuran, persiapan termasuk beban dan tanggung jawab Pelaksana
Pekerjaan.
PASAL IV
PEKERJAAN TANAH
1. PEKERJAAN PEMBONGKARAN :
a. LINGKUP PEKERJAAN :
1) Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi : pengadaan tenaga kerja, peralatan-peralatan serta alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga pekerjaan perataan cut
fill dapat dilaksanakan dengan baik.
2) Ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan lainnya berlaku semua ketentuan dan persyaratan
untuk pekerjaan pembongkaran, atau mengikuti ketentuan dan persyaratan untuk pekerjaan lain
yang sejenis dalam spesifikasi ini, serta mengikuti petunjuk Konsultan Pengawas.
b) SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN :
1) Pelaksana Pekerjaan harus mengadakan pemeriksaan langsung ke lapangan guna menentukan
dengan pasti kondisi lapangan, bahan-bahan yang kelak akan dijumpai dan mencocokkannya
dengan gambar perencanaan.
2) Ruang/Acuan galian sekeliling dinding penahan tanah atau saluran harus diurug kembali dengan
material seperti tercantum dalam gambar perencanaan dan diurug lapis perlapis setebal maksimum
20 cm. yang dipadatkan hingga mencapai peil tanah urug sebagaimana tercantum pada gambar
perencanaan.
3) Tidak diperkenankan adanya genangan air disekitar dan didalam lapangan pekerjaan, dan harus
disediakan saluran pembuangan sementara.
4) Semua tempat penggalian harus dilindungi agar bebas dari seepage, overflow dan genangan air.
5) Sebelum dimulainya penggalian, Pelaksana Pekerjaan harus membuat bouwplank sebagai patok
dasar pengukuran bangunan. Pelaksana Pekerjaan harus menjaga dan memelihara keutuhan serta
ketetapan letak dan tinggi patok-patok pengukuran.
6) Galian dilakukan sesuai dengan batas-batas peil dan kemiringan pada gambar-gambar
perencanaan. Galian tersebut harus mempunyai ukuran yang cukup agar pelaksanaan penempatan
konstruksi dapat dilakukan dengan dimensi yang sesuai dengan gambar perencanaan.
7) Semua material lepas, batu-batuan lapuk dan lapisan-lapisan tipis harus dibuang. Jika material
dasar galian sesuai dengan gambar-gambar perencanaan ternyata terdiri dari material lunak atau
tidak cukup kokoh menurut pendapat Konsultan Pengawas, maka Pelaksana Pekerjaan harus
mengganti material dasar tersebut dengan material yang tepat sesuai dengan petunjuk Konsultan
Pengawas.
8) Pekerjaan galian harus sepenuhnya dilaksanakan dalam pengawasan Konsultan Pengawas.
9) Jika tidak disebutkan secara khusus dalam gambar-gambar perencanaan dan spesifikasi ini, maka
material dan tata cara pengurugan kembali lubang bekas galian sama dengan material dan tata cara
pengurugan pada penjelasan tentang Pekerjaan Pematangan Tanah Spesifikasi Teknis ini.
2) PERSYARATAN BAHAN :
a) Keterangan tentang sifat-sifat dan macam tanah yang diperlihatkan pada gambar
Perencanaan atau yang didapat oleh Pelaksana Pekerjaan sebagai hasil diskusi dengan
Konsultan Pengawas atau dari sumber lainnya harus tidak disalah tafsirkan sebagai hal
yang sudah pasti.
Pelaksana Pekerjaan harus melihat dan memeriksa sendiri ke tempat pekerjaan dan
meyakinkan tentang macam tanah, keadaan lapisan, volume, lokasi dan lain-lain
kemungkinan untuk dapat memenuhi syarat-syarat spesifikasi teknis ini.
b) Material timbunan harus diambil dari satu sumber (quarry) yang harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA ODTW PINCARA
3) SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN :
a) Seluruh daerah yang akan diurug harus terlebih dahulu dibersihkan terhadap
kotoran-kotoran, sisa-sisa tanaman dan bahan organik lainnya yang dapat mengganggu
jalannya pemadatan.
b) Pelaksanaan penimbunan, penghamparan dan pemadatan harus dengan sepengetahuan
dan seijin Konsultan Pengawas.
Penghamparan dan Pemadatan material urugan harus dilaksanakan secara lapis perlapis.
Pelaksana Pekerjaan harus menghampar material urugan pada lapisan horizontal yang
sama tebalnya dengan ketebalan maksimum 20 cm kemudian dipadatkan.
c) Penghamparan lapis selanjutnya dapat dilaksanakan setelah pemadatan lapis di bawahnya
memenuhi persyaratan dan disetujui Konsultan Pengawas.
d) Lapisan tanah urugan harus dipadatkan sampai kepadatan keringnya ( Γ dry) mencapai
95% dari kepadatan kering maksimum ( Γ d max) yang dicapai di laboratorium
berdasarkan test AASHO T.99.
e) Pemeriksaan kepadatan dilapangan harus dilaksanakan untuk tiap hasil pemadatan seluas
100 M² pada setiap lapis pemadatan.
f) Selama dan sesudah pekerjaan pengurugan dan pemadatan, tidak diperkenankan adanya
air yang tergenang di atas tanah atau sekitar lapangan pekerjaan.
Pelaksana Pekerjaan harus mengatur pembuangan air sedemikian rupa sehingga aliran air
hujan atau dari sumber-sumber lainnya selama dan sesudah pekerjaan selesai dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
g) Material urugan yang tidak mengandung kadar air yang cukup untuk dapat mencapai
kepadatan yang disyaratkan harus ditambahkan air dengan alat penyemprot (sprinkler) dan
dicampur/diaduk sampai merata.
Material urugan yang mengandung kadar air lebih tinggi dari seharusnya tidak boleh
dipadatkan sebelum cukup dikeringkan dan disetujui Konsultan Pengawas, Pelaksana
h) Bila diakibatkan oleh penurunan, timbunan memerlukan tambahan material yang tidak
lebih tebal dari 20 cm, maka bagian atas timbunan tersebut harus digaruk sebelum
material timbunan tambahan dihamparkan untuk selanjutnya dipadatkan sampai mencapai
elevasi dan persyaratan teknis lainnya.
i) Tinggi permukaan tanah timbunan akhir yang dicapai harus diperiksa dan diteliti sesuai
dengan persyaratan dan gambar perencanaan.
j) Setelah pekerjaan pematangan tanah selesai dilaksanakan seluruhnya, Pelaksana Pekerjaan
diharuskan untuk membuat patok-patok tetap/bench mark sesuai dengan gambar
perencanaan.
k) Seluruh sisa material, puing-puing, reruntuhan dan sampah-sampah harus disingkirkan
dari lokasi.
b. PERSYARATAN BAHAN :
1) Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan keras, bebas dari lumpur,
tanah lempung dan lain sebagainya, serta konsisten terhadap NI-3 (PUBB tahun 1970) Pasal 14
ayat 3.
2) Air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali dan
bahan-bahan organis lainnya serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-3 pasal 10.
Apabila dipandang perlu, Konsultan Pengawas dapat minta kepada Pelaksana Pekerjaan supaya air
yang dipakai untuk keperluan ini diperiksa di laboratorium Pemeriksaan Bahan yang resmi dan sah
atas biaya Pelaksana Pekerjaan sepenuhnya.
3) Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan diatas dan harus
dengan persetujuan Konsultan Pengawas.
c. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN :
1) Sebelum pekerjaan pemasangan pasir urug, terlebih dahulu tanah dasar dibawahnya harus
sudah dipadatkan sesuai dengan ketentuan (minimal 95% Standar), dan dalam keadaan rata
dan kering.
2) Pekerjaan urugan pasir dilaksanakan bedding/pengunci gerak uditch, alas uditch, dibawah
pondasi, lantai kerja, dan juga urugan pasir dibawah lapisan spesi dan diatas urugan tanah
peninggian lantai, atau pada tempat-tempat lain seperti ditunjukkan dalam gambar dan detail,
serta yang ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas.
3) Urugan pasir dipadatkan dengan disiram dengan air hingga jenuh terlebih dahulu dan kemudian
dipadatkan hingga mencapai kepadatan maksiumum 95% Standar, dengan ketebalan minimum
10 cm padat.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA ODTW PINCARA
BAB
3
PEKERJAAN UTAMA
PASAL I
PEKERJAAN TALUD BATU KALI
SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN :
1. Batu kali yang digunakan untuk pondasi harus batu pecah, sudut runcing, berwarna abu-abu hitam, keras, tidak
berpori (porous).
2. Sebelum pondasi dipasang, terlebih dahulu dibuat profil-profil pondasi dari bambu atau kayu pada setiap
pojok galian yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan penampang pondasi.
3. Permukaan dasar galian harus ditimbun dengan pasir urug setebal minimal 10 cm, disiram dan diratakan, dan
di atasnya diberi batu kali pecah yang dipasang sesuai dengan gambar.
4. Pondasi batu kali menggunakan adukan dengan campuran 1 PC: 4 Pasir. Untuk kepala pondasi digunakan
adukan kedap air dengan campuran 1 PC : 2 Pasir setinggi 20 cm, dihitung dari permukaan pondasi ke bawah.
Adukan harus membungkus batu kali pada bagian tengah pondasi sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian
pondasi yang berongga/tidak padat.
5. Pada pondasi untuk dibuatkan stek-stek tulangan angkur dengan diameter 12 sebagai pasak penahan tulang
balok gelagar plat duicker. Jumlah besi yang sama dengan tulangan pokok yang tertanam baik dalam pondasi
sedalam 40 x diameter atau sesuai dengan yang tertera dalam gambar.
PASAL II
PEKERJAAN BETON BERTULANG BALOK
1. LINGKUP PEKERJAAN.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, serta pengangkutan untuk
menyelesaikan semua pekerjaan beton sesuai dengan yang tercantum dalam gambar, serta pekerjaan
yang berhubungan dengan beton, seperti acuan, besi beton dan admixtures. Juga termasuk di dalam
lingkup pekerjaan ini adalah pengamanan baik pekerja maupun fasilitas lain di sekitar sehingga pekerjaan
dapat berjalan dengan lancar dan aman.
2. PERATURAN – PERATURAN.
a. Pedoman Beton 1989 (SKBI – 1.4.53.1988).
b. Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1983.
c. Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Bertulang 1983.
d. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)/NI-3.
e. Peraturan Portland Cement Indonesia 1972/NI-8.
f. Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013-81).
g. Mutu dan Cara Uji Agregat Beton (SII 0052-80).
h. ASTM C-33 Standard Specification for Concrete Agregates.
i. Baja Tulangan Beton (SII 0136-84).
j. American Society for Testing and Material (ASTM).
k. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA ODTW PINCARA
• Agregat Halus harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan bebas dari bahan-bahan
organis, lumpur dan kotoran lainnya. Kadar lumpur harus lebih kecil dari 4 % berat. Agregat
halus harus terdiri dari butir-butir yang beraneka ragam besarnya dan apabila diayak harus
memenuhi syarat sbb. :
4) Besi beton.
Besi beton harus selalu menggunakan besi beton ulir (deformed bars) untuk tulangan utama dan
sengkang kecuali ditentukan lain di dalam gambar. Agar diperoleh hasil pekerjaan yang baik, maka
besi beton harus memenuhi syarat-syarat :
• Baru, bebas dari kotoran, lapisan minyak, karat dan tidak cacat.
• Mutu sesuai dengan yang ditentukan.
• Mempunyai penampang yang rata dan seragam sesuai dengan toleransi.
• Merk Krakatau Steel atau Budi Dharma , dll.
Diameter besi beton ulir ditentukan sesuai dengan Pedoman Beton 1989.
Pemakaian besi beton dari jenis yang tidak sesuai dengan ketentuan di atas, harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas. Besi beton harus berasal dari satu pabrik (manufacture).
Tidak dibenarkan untuk menggunakan merek besi beton yang berlainan untuk pekerjaan ini. Besi
beton harus dilengkapi dengan mill certificate/ sertifikat pabrik yang memuat label dan nomor
pengecoran serta tanggal pembuatan besi beton tersebut.
8) Toleransi Besi
b) Acuan/Bekisting.
1. Kontraktor harus membuat acuan yang dapat dipertanggung jawabkan secara struktur baik kekuatan,
stabilitas maupun kekakuannya serta layak untuk digunakan. Acuan merupakan suatu bagian
pekerjaan struktur yang berguna untuk membentuk struktur beton agar sesuai dengan gambar
rencana.
2. Jenis acuan harus sesuai dengan yang disyaratkan di dalam spesifikasi ini. Kontraktor dapat
mengusulkan alternatif acuan dengan catatan bahwa harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Di
dalam penawarannya, Kontraktor wajib menawarkan sesuai dengan yang ditentukan di dalam
spesifikasi.
3. Semua bagian acuan yang sudah selesai digunakan harus dibongkar dan dikeluarkan dari lokasi
pekerjaan. Tidak dibenarkan adanya bagian acuan yang tertanam di dalam struktur beton.
4. Pada struktur beton kedap air, cara pemasangan acuan dan bukaan pada acuan harus dibuat
sedemikian rupa, sehingga bukaan tersebut harus dapat ditutup dengan sempurna, sehingga bebas
dari kebocoran. Semua pengikat acuan (ties) harus dilengkapi dengan material tertentu seperti
water baffles sehingga pada saat dicor akan menyatu dengan struktur beton.
c) Lingkup Pekerjaan
1. Tenaga kerja, bahan dan peralatan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan seperti release agent,
pengangkutan dan pelaksanaan untuk menyelesaikan semua pekerjaan acuan sebagai cetakan
beton sesuai dengan gambar-gambar konstruksi dan gambar-gambar disiplin lain yang
berhubungan seperti diuraikan dalam uraian dan syarat-syarat pelaksanaan, secara aman dan benar.
2. Detail-detail khusus
Pembuatan acuan khusus sesuai yang direncanakan harus termasuk yang ditawarkan di dalam
penawaran Kontraktor. Termasuk juga jika disyaratkan menggunakan material acuan yang khusus
untuk menghasilkan ditail khusus.
d) Persyaratan
1. Acuan dan Penyanggah.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA ODTW PINCARA
Bahan acuan yang dipergunakan dapat berbentuk beton, baja, pasangan bata yang diplester, kayu
atau material lain yang dapat dipertanggung jawabkan kualitasnya. Penggunaan acuan siap pakai
produksi pabrik tertentu diizinkan untuk dipergunakan, selama dapat disetujui oleh Konsultan
Pengawas. Acuan yang terbuat dari multipleks yang dilapisi dengan sejenis kertas film yang khusus
digunakan untuk acuan multipleks dengan tebal minimal 12 mm. Pengaku harus dibuat dengan
benar agar tidak terjadi perubahan bentuk/ ukuran dari elemen beton yang dibuat. Penyanggah yang
terbuat dari baja lebih disukai, walau penggunaan material penyanggah dari kayu dapat diterima.
Bahan dan ukuran kayu yang digunakan harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
Untuk pekerjaan beton yang langsung berhubungan dengan tanah, maka sebagai lantai kerja harus
dibuat dari beton K100. Sebagai acuan samping dari beton tersebut dapat menggunakan pasangan
batu kali, batu bata atau material lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
2. Struktur acuan
Acuan berikut elemen pendukungnya harus dianalisa sedemikian rupa, sehingga mampu memikul
beban ke semua arah yang mungkin terjadi (kuat), tanpa mengalami deformasi yang berlebihan
(kaku), dan juga harus memenuhi syarat stabilitas. Deformasi dibatasi tidak lebih dari 1/360
bentang. Peninjauan terhadap kemungkinan beban di luar beban beton juga harus dipertimbangkan,
seperti kemungkinan beban konstruksi, angin, hujan dan lain lain. Semua analisa dan perhitungan
acuan berikut elemen pendukungnya harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan persetujuannya, sebelum pekerjaan dilakukan.
3. Dimensi acuan
Semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar struktur adalah ukuran bersih penampang
beton, tidak termasuk plester/finishing. Tambahan elemen tertentu seperti bentuk/ profil khusus
yang tercantum di dalam gambar arsitektur juga harus diperhitungkan baik sebagai beban maupun
dalam analisa biaya.
4. Gambar kerja
Kontraktor harus membuat gambar kerja khusus acuan berdasarkan analisa yang dilakukannya.
Gambar kerja tersebut harus lengkap disertai ukuran dan ditail-ditail sambungan yang benar dan
selanjutnya diserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk persetujuannya. Tanpa persetujuan
tersebut Kontraktor tidak diperkenankan untuk memulai pembuatan acuan di lapangan.
5. Tanggung jawab
Walaupun sudah disetujui oleh Konsultan Pengawas, tanggung jawab sepenuhnya atas kekuatan,
kekakuan dan stabilitas acuan menjadi tanggung jawab sepenuhnya Kontraktor. Jika terjadi hal-hal
yang tidak sesuai dengan perkiraan ataupun kekeliruan yang mengakibatkan timbulnya biaya
tambah, maka semua biaya tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor. Acuan harus dibuat
sesuai dengan yang dibuat di dalam gambar kerja. Pelaksanaan yang tidak sesuai dengan gambar
kerja harus segera dibongkar.
PASAL III
PEKERJAAN PEDESTRIAN SELASAR PAVING BLOCK
1. BAHAN STANDAR
a. Paving yang dipakai adalah paving khusus dibuat untuk Pedestrian Area terbuka (khusus pejalan kaki).
Dengan tipe segi empat/ kotak ( 20 cm x 10 cm x 8 cm)
b. Produksi Paving Block Proses mesin dengan kekuatan menahan beban kendaraan minimal 4 ton.
c. Mutu paving block yang direncanakan dengan kekuatan tekan minimal 175 kg / cm2 .
2. TOLERANSI DIMENSI
a. Perbedaan ukuran paving rata – rata tidak lebih dari 2 mm setiap paving.
b. Kerataan permukaan masing – masing paving tidak lebih dari 0,3 mm.
c. Kemiringan permukaan untuk keperluan drainage dibuat rata – rata max. 2 % kearah pembuangan
kecuali pada tikungan menyesuaikan gambar.
d. Alur paving sesuai standar pabrik.
e. Ketebalan rata – rata minimal 8 cm.
f. Paving yang tidak memenuhi standar toleransi tidak diterima (ditolak).
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA ODTW PINCARA
4. PERSYARATAN PASIR
a. Pasir Perata (Bedding Sand)
Berfungsi sebagai lapis perata (platform) yang dimaksudkan untuk memberi kesempatan Paving block
memposisikan diri terutama dalam proses penguncian (interlocking). Syarat Gradasi Pasir perata
seperti ditunjukkan dalam Tabel
b. Pasir Pengisi (Joint Filling Sand)
Pasir pengisi ini diisikan pada celah – celah diantara Paving block dengan fungsi utama memberikan
kondisi kelulusan air, menghindarkan bersinggungannya . Syarat Gradasi Pasir Pengisi seperti
ditunjukkan dalam Tabel.
- Secara fisik bentuk partikel pasir perata tidak bulat atau tajam.
- Kadar air ‹ 10% dan kadar Lempung ‹ 3%
dengan spesifikasi teknis yang kita butuhkan. Ini sangat penting untuk kekuatan landasan area paving
nantinya.
c. Kanstin/Penguat Tepi/kerb
Kanstin atau Penguat tepi atau Kerb menggunakan cor beton. Pengecoran kansting dilakukan setelah
pemasangan paving untuk menjaga kerapatan dan kekuatan sambungan.
6. HASIL AKHIR
a. Bidang pasang paving rata atau tidak bergelombang, padat , tidak cacat, ( pecah / patah terbagi ).
b. Alur –alur harus lurus dengan ukuran yang sama.
c. Siar terisi penuh dengan pasir halus / mortar.
d. Air mengalir lancar kesaluran drainage jalan dengan kemiringan maximal 2 %.
e. Permukaan paving harus bersih dari bekas – bekas semen dan kotoran lainnya.
PASAL IV
PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA
1. Segala material batu bata, air dan pasir yang dipergunakan dalam pasangan batu bata pada Saluran Air
harus telah memenuhi syarat yang telah ditentukan dan disetujui Direksi.
2. Komposisi adukan untuk pasangan batu bata harus terdiri dari 1 semen portland : 4 pasir pasang
dicampur dengan air secukupnya agar mencapai kekentalan yang disetujui Direksi.
3. Adukan dilaksanakan dengan manual oleh pekerja dan diaduk 3 (tiga) kali agar komposisi semen dan
pasir benar-benar tercampur dengan rata.
Dalam segala hal tidak boleh memakai adukan yang telah mulai mengeras sebagian atau tercampur dengan
bahan lain untuk digunakan kembali.
1. Batu bata tidak boleh dipasang selama hujan atau cukup lama untuk menghanyutkan spesi, dimana
adukan yang sudah terlanjur dihampar harus dilindungi sedemikian rupa dari hujan. Bilamana terjadi
pelelehan akibat air hujan, spesi tersebut harus dibuang.
2. Semua batu bata yang digunakan dalam pasangan sebelumnya harus basah dengan air sampai seluruh
permukaan merata agar tidak terjadi penyerapan air oleh spesi.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA ODTW PINCARA
3. Pemasangan batu bata sedemikian rupa satu sama lain terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna, di dalam
pasangan sama sekali tidak boleh terdapat rongga atau celah yang tidak terisi spesi.
4. Pemasangan batu bata harus lurus, baik tebal, tinggi profil sesuai gambar
5. Tebal pasangan batu disesuaikan dengan gambar desain dengan menambahkan tebal plesteran 1 s/d 1,5
cm.)
6. Pajak tambang golongan C dengan berpedoman pada Keputusan Bupati atau peraturan daerah yang
berlaku.
PASAL V
PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN
1. Pekerjaan plesteran pada pasangan batu harus sesuai dengan bagian pekerjaan yang tercantum dalam
gambar pelaksanaan.
2. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai, spesi pada bagian permukaan harus digaruk minimal 0.5 cm dan
diratakan/dibasahi agar terjamin melekatnya plesteran.
3. Komposisi campuran plesteran digunakan : 1 pc : 3 psr, tebal 1,5 cm untuk batu bata, kecuali ditentukan
lain oleh Direksi.
4. Permukaan plesteran harus rata dan rapi sehingga memuaskan Direksi.
5. Sebelum plesteran maka permukaan harus bersih dan tidak kering.
PASAL VI
PEKERJAAN PENGECATAN
a. LINGKUP PEKERJAAN :
1) Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja, penyiapan peralatan kerja,
bahan-bahan/material serta alat-alat bantu lainnya yang nyata-nyata diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, agar pekerjaan pengecatan ini dapat terlaksana dengan baik dan
memuaskan.
2) Pekerjaan pengecatan yang akan dilaksanakan meliputi pengecatan pada casteen beton, bagian
luar derta seluruh detail yang ditunjukan/disebutkan dalam dokumen gambar.
3) Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi ini maka seluruh pekerjaan maupun tambahan-
tambahan bahan yang sehubungan dengan pekerjaan ini adalah menjadi beban dan tanggung
jawab Pelaksana Pekerjaan.
4) Cara pengerjaan, volume serta detail-detail lainnya sesuai dengan yang tercantum dalam
dokumen gambar dan bill of quantity.
5) Ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan lainnya berlaku semua ketentuan dan
persyaratan untuk pekerjaan finishing/pengecatan, atau mengikuti ketentuan dan persyaratan
untuk pekerjaan lain yang sejenis dalam spesifikasi ini.
b. PERSYARATAN BAHAN :
1) Bahan cat yang dipergunakan minimal produksi Weathershield (khusus untuk area terbuka) atau
semua dari produk lain yang setara yang disetujui Konsultan Pengawas.
2) Pengecatan dinding tembok, beton bagian luar (exterior) :
a) Cat dasar digunakan yg siap pakai atau sesuai dengan petunjuk atau yang disyaratkan
pabrik yang mengeluarkan sebagai lapisan pertama. Pengecatan lapisan dasar dilakukan
minimal satu kali laburan atau sampai rata dan sama tebalnya.
b) Sebagai cat finish/akhir digunakan produk Weathershield atau setaranya. Pengecatan akhir
ini minimal dilaksanakan dua kali laburan atau sampai rata dan sama tebalnya.
c) Bahan pengencer sesuai dengan yang disyaratkan dari pabrik yang bersangkutan.
d) Sebagai cat finish/akhir digunakan produk Dulux Epoxy atau setaranya.
e) Warna akan ditentukan kemudian.
f) Kapasitas/daya sebar maksimum 14-15 M2/liter untuk pengecatan 1 kali laburan.
g) Pengencer sesuai yang disyaratkan dari pabrik pembuatnya.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA ODTW PINCARA
h) Pengeringan untuk cat bagian interior minimum setelah 24 jam lapisan berikutnya dapat
dilaksanakan.
c. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN :
1) Bahan-bahan yang dipergunakan, sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas untuk memperoleh persetujuannya.
2) Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan teknis
operatip dari pabrik yang bersangkutan dan contoh percobaan warna cat kepada Konsultan
Pengawas.
3) Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai, permukaan bidang yang akan dicat harus rata, kering
dan bersih dari segala kotoran-kotoran yang menempel, debu, minyak dan lain sebagainya.
4) Bidang pengecatan siap dicat setelah seluruh permukannya telah diratakan/dihaluskan dengan
ampelas. Plesteran harus betul-betul kering, tidak ada retak-retak dan telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
5) Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan membuat
contoh-contoh warna, untuk disetujui Konsultan Pengawas.
6) Pekerjaan pengecatan disyaratkan dengan menggunakan sprayer/roller untuk bidang
permukaan yang luas, sedangkan untuk bidang permukaan yang kecil dilaksanakan dengan
menggunakan kwas.
7) Sebelum cat digunakan harus diaduk terlebih dahulu sampai rata.
8) Cat dasar dilakukan setelah seluruh permukaan pengecatan memenuhi persyaratan dan telah
selesainya pekerjaan-pekerjaan yang ada didalamnya serta telah mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas.
9) Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan-sentuhan benda lain
dan pengaruh-pengaruh pekerjaan sekelilingnya minimum selama dua jam, atau sesuai dengan
yang disyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan.
PASAL VII
RAMBU – RAMBU KESELAMATAN
1. Bila diperlukan sebelum dimulainya dan selama berlangsungnya pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk
memasang tanda – tanda pengaman lalu lintas dengan ketentuan sebagai berikut : Semua papan –
papan dan tanda – tanda perhatian harus dibuat dari papan Kayu Kelas II tebal minimum 3 mm dengan
warna dasar kuning dan Penunjuk Pengaman Lalu Lintas dengan warna hitam dengan ukuran sesuai
petunjuk direksi.
2. Pada malam hari ditempat – tempat yang berbahaya bagi yang lewat harus dipasang lampu merah yang
cukup jelas dan terang menurut petunjuk Direksi untuk menghindari terjadinya kecelakaan.
3. Penempatan alat – alat dan bahan – bahan yang berada di tepi jalan pada malam hari harus juga diberi
seperti lampu merah atau tanda – tanda yang sifatnya membantu keamanan jalannya lalu lintas.
4. Menutup lalu lintas secara total tidak dibenarkan, kecuali setelah ada persetujuan tertulis dari Direksi.
5. Penetapan alat – alat dan bahan – bahan diusahakan sedapat mungkin tidak mengganggu lalu lintas.
Bila karena terpaksa bahan – bahan harus dituangkan di tepi jalan, dengan tidak mengganggu lalu lintas
selambat – lambatnya dalam waktu satu kali 24 jam sesudah penurunan bahan – bahan harus sudah
dipindah ketempat penyimpanannya.
6. Setiap kecelakaan yang disebabkan karena kelalaian kontraktor memberi pengaman seperti tersebut
diatas, sepenuhnya adalah tanggung jawab Kontraktor.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA ODTW PINCARA
BAB
4
PEKERJAAN pedestrian
PASAL I
PEKERJAAN LANTAI
1. PEKERJAAN LANTAI LAPIS
LAPIS SCREED :
a. LINGKUP PEKERJAAN :
1) Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan/ material,
peralatan-peralatan kerja dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan,
hingga diperoleh hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2) Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi ini maka semua pekerjaan maupun
tambahan-tambahan bahan yang sehubungan dengan pekerjaan ini adalah menjadi beban dan
tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan.
3) Lapisan screed dilaksanakan diatas plat-plat beton, meliputi bawah finishing lantai untuk
seluruh detail seperti ditunjukkan dalam dokumen gambar, dengan campuran 1 pc : 3 pasir +
hardener dengan ketebalan 5 cm.
4) Lapisan screed 1 pc : 3 pasir + hardener, t = 4 cm, dan cat mowilex 3x laburan dilaksanakan
pada rabat dan lantai basement.
5) Cara pengerjaan, bentuk, volume serta detail-detail ukuran lainnya sesuai dengan yang
tercantum dalam dokumen gambar, bill of quantity, serta mengikuti yang diinstruksikan oleh
Konsultan Pengawas.
6) Ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan lainnya berlaku semua ketentuan dan
persyaratan untuk pekerjaan finishing/plesteran, atau mengikuti ketentuan dan persyaratan
untuk pekerjaan lain yang sejenis pada spesifikasi ini.
b. PERSYARATAN BAHAN :
1) Semen portland yang digunakan harus dari mutu terbaik type I, dari satu hasil produk setara
Mortar Utama (MU) atau yang disetujui Konsultan Pengawas serta memenuhi persyaratan yang
ditentukan dalam NI-8, SII 0013-81 dan ASTM C 150-78A.
2) Pasir beton yang digunakan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PUBI 1982
Bagian 11 dan SII 0404-80.
3) Air harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PUBI 1982 Bagian 9, AFNOR P18-303
dan NZS-3121/1974.
4) Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam PBI
1971 (NI-2) PUBI 1982 dan (NI-8).
c. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN :
1) Bahan-bahan yang dipakai sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya, untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
2) Lantai screed dilaksanakan bila dasar lantai yang merupakan beton tumbuk atau plat beton,
telah dibersihkan dari segala kotoran debu dan bebas dari pengaruh pekerjaan yang lain.
3) Bahan lantai screed merupakan campuran dari bahan pc dan pasir yang memenuhi
syarat-syarat seperti yang telah ditentukan.
4) Lapisan atas finish lantai screed adalah acian PC tanpa campuran bahan lain, yang dilapiskan
keseluruh permukaan lantai dan diratakan, tebal acian minimum 2 mm setelah diratakan dan
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA ODTW PINCARA
dilicinkan, atau bahan/material lain sesuai yang disebutkan/disyaratkan dalam gambar atau
petunjuk Konsultan Pengawas.
5) Tebal adukan lantai screed termasuk acian minimal dibuat 3 cm atau sesuai dengan yang
ditentukan oleh Konsultan Pengawas, screed terbuat dari aduk dengan campuran 1 pc : 3 pasir.
Permukaan lantai screed harus betul-betul rata, kecuali bila disyaratkan lain, bebas cacat
(retak-retak).
6) Sebagai persiapan sebelum lantai screed dilakukan, alas lantai screed harus dibersihkan
dengan disikat kawat dan air supaya agregate muncul dan memberi ikatan yang baik dengan
screed. Cara lain adalah membuat permukaan beton menjadi kasar dengan cara yang disetujui
Konsultan Pengawas. Setelah dibersihkan, alas lapisan dibasahi (satu malam) dan setelah
kering dilapis cairan semen (air semen) maksimum 20 menit, selanjutnya screed dicor.
7) Untuk screeding daerah yang luas diatas 25 M2 mixing harus mengikuti syarat-syarat mixing
untuk beton (Mechanical mixing dan weight batcher harus digunakan).
8) Pengecoran dilakukan sekaligus. Untuk daerah yang luas pengecoran mengikuti lajur selebar 3
M dan pengecoran sebuah lajur hanya boleh dilakukan 24 jam setelah lajur sebelahnya selesai
dicor. Permukaan ujung dari lajur screed yang terdahulu harus dibasahi dahulu dengan air
semen sebelum lajur sebelahnya dicor.
9) Perataan dan compaction :
Screed harus dicompact dengan beam vibrator dan perhatian harus diberikan pada ujung-ujung
yang sering tertinggal. Bila perataan diperlukan (untuk finishing yang membutuhkannya)
perataan dengan papan screed harus menunggu minimum 1,5 jam maksimum 2,5 jam untuk
menghidari pendebuan permukaan screed. Toleransi perbedaan tinggi dalam satu ruang besar
maksimum 1,5 mm. Toleransi perbedaan antara 2 jalur maksimum 1 mm.
10) Screed harus dibasahi selama 7 hari.
11) Untuk pemasangan bahan-bahan finishing lantai dapat dilakukan minimum 4 (empat) minggu.
b. Pelaksanaan pekerjaan
1) Pemasangan menggunakan pasta/ semen AM/ MU setara dan harus dilaksanakan sesuai
instruksi pabrik dengan persetujuan Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Pengawas.
2) Pemakaian pasta/ semen AM/ MU tidak boleh dicampurkan dengan semen biasa.
3) Sebelum dipasangan material harus diseleksi untuk ukuran warna yang sama dan mengikat air
sedikit saja.
4) Memotong material lantai tidak diizinkan berbentuk gerigi-gerigi, harus diratakan dan diasah
agar mendapatkan sisi yang rata, halus dan rapi.
5) Memasang lantai harus tegak lurus satu sama lain, siar-siar harus merupakan satu garis lurus
dan sekecil mungkin (dengan persetujuan Pengawas) untuk diisi dengan semen khusus setara
AM.
6) Nad yang dikehendaki harus lurus, tidak lengkung, tidak retak, tahan terhadap air, chloride,
jamur lumut.
7) Bahan yang dipakai harus disetujui Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Pengawas dan
pemasangan harus dilaksanakan oleh tenaga ahli dalam bidang tersebut dengan persetujuan
Konsultan Perencana, Pemberi Tugas dan Pengawas. Kontraktor harus memberikan cadangan
bahan kepada Pemberi Tugas sebanyak 2% dari bahan cadangan.
2) Selain pasir dan air, bahan yang dikirim ke site dalam keadaan tertutup, atau kantong yang
masih disegel dan berlebel dari pabriknya, bertuliskan type dan tingkatannya, dalam keadaan
utuh dan tidak bercacat.
3) Bahan-bahan diletakkan ditempat yang kering berventilasi baik terlindung dan bersih.
Pemborong bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan baik sebelum
maupun selama pelaksanaan.
4) Bila ada hal-hal yang tidak pada tempatnya, bahan rusak dan hilang. Pemborong harus
menggantinya dengan persetujuan Pemberi Tugas/Pengawas atas biaya Pemborong.
PASAL II
PEKERJAAN PENGECATAN
1. PEKERJAAN CAT EPOXY DAN CAT TEMBOK:
d. LINGKUP PEKERJAAN :
1) Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja, penyiapan peralatan kerja,
bahan-bahan/material serta alat-alat bantu lainnya yang nyata-nyata diperlukan dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, agar pekerjaan pengecatan ini dapat terlaksana dengan baik dan
memuaskan.
2) Pekerjaan pengecatan yang akan dilaksanakan meliputi pengecatan pada casteen beton, bagian
luar derta seluruh detail yang ditunjukan/disebutkan dalam dokumen gambar.
3) Kecuali ditentukan lain dalam spesifikasi ini maka seluruh pekerjaan maupun tambahan-
tambahan bahan yang sehubungan dengan pekerjaan ini adalah menjadi beban dan tanggung
jawab Pelaksana Pekerjaan.
4) Cara pengerjaan, volume serta detail-detail lainnya sesuai dengan yang tercantum dalam
dokumen gambar dan bill of quantity.
5) Ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan lainnya berlaku semua ketentuan dan
persyaratan untuk pekerjaan finishing/pengecatan, atau mengikuti ketentuan dan persyaratan
untuk pekerjaan lain yang sejenis dalam spesifikasi ini.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA ODTW PINCARA
e. PERSYARATAN BAHAN :
1) Bahan cat yang dipergunakan minimal produksi Weathershield (khusus untuk area terbuka) atau
semua dari produk lain yang setara yang disetujui Konsultan Pengawas.
2) Pengecatan dinding tembok, beton bagian luar (exterior) :
a) Cat dasar digunakan yg siap pakai atau sesuai dengan petunjuk atau yang disyaratkan
pabrik yang mengeluarkan sebagai lapisan pertama. Pengecatan lapisan dasar dilakukan
minimal satu kali laburan atau sampai rata dan sama tebalnya.
b) Sebagai cat finish/akhir digunakan produk Weathershield atau setaranya. Pengecatan akhir
ini minimal dilaksanakan dua kali laburan atau sampai rata dan sama tebalnya.
c) Bahan pengencer sesuai dengan yang disyaratkan dari pabrik yang bersangkutan.
d) Sebagai cat finish/akhir digunakan produk Dulux Epoxy atau setaranya.
e) Warna akan ditentukan kemudian.
f) Kapasitas/daya sebar maksimum 14-15 M2/liter untuk pengecatan 1 kali laburan.
g) Pengencer sesuai yang disyaratkan dari pabrik pembuatnya.
h) Pengeringan untuk cat bagian interior minimum setelah 24 jam lapisan berikutnya dapat
dilaksanakan.
f. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN :
1) Bahan-bahan yang dipergunakan, sebelum digunakan terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas untuk memperoleh persetujuannya.
2) Pelaksana Pekerjaan harus menyerahkan 2 (dua) copy ketentuan dan persyaratan teknis
operatip dari pabrik yang bersangkutan dan contoh percobaan warna cat kepada Konsultan
Pengawas.
3) Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai, permukaan bidang yang akan dicat harus rata, kering
dan bersih dari segala kotoran-kotoran yang menempel, debu, minyak dan lain sebagainya.
4) Bidang pengecatan siap dicat setelah seluruh permukannya telah diratakan/dihaluskan dengan
ampelas. Plesteran harus betul-betul kering, tidak ada retak-retak dan telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
5) Sebelum pekerjaan pengecatan dilaksanakan, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan membuat
contoh-contoh warna, untuk disetujui Konsultan Pengawas.
6) Pekerjaan pengecatan disyaratkan dengan menggunakan sprayer/roller untuk bidang
permukaan yang luas, sedangkan untuk bidang permukaan yang kecil dilaksanakan dengan
menggunakan kwas.
7) Sebelum cat digunakan harus diaduk terlebih dahulu sampai rata.
8) Cat dasar dilakukan setelah seluruh permukaan pengecatan memenuhi persyaratan dan telah
selesainya pekerjaan-pekerjaan yang ada didalamnya serta telah mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas.
9) Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan-sentuhan benda lain
dan pengaruh-pengaruh pekerjaan sekelilingnya minimum selama dua jam, atau sesuai dengan
yang disyaratkan oleh pabrik yang bersangkutan.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA ODTW PINCARA
BAB
5
PEKERJAAN
PENDUKUNG
PASAL I
PEKERJAAN LANDSKAPE
1. Umum
Pekerjaan yang dimaksud disini adalah penyediaan material gorong-gorong dia. 60 cm. Tanaman, baik
pohon maupun jenis tanaman bunga dan rumput.
Kualitas tanaman merupakan kualitas yang terbaik umur, tinggi, akar tanaman. Pekerjaan penanaman harus
baik, sesuai dengan gambar-gambar dan jarak yang ditentukan dalam perencanaan ini.
2. Lingkup Pekerjaan
a) Galian Tanah
1) Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi : pengadaan tenaga kerja, peralatan-peralatan serta alat-alat
bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga pekerjaan galian dan
pengurugan tanah dapat dilaksanakan dengan hasil yang baik dan sempurna.
2) Pekerjaan galian tanah dilaksanakan untuk keperluan pemasangan pemasangan Gorong-gorong
sebagai wadah penanaman pohon yang berfungsi sebagai penahan akar pohon.
3) Cara pelaksanaan, jumlah titik, volume, bentuk serta detail ukuran diameter 60 cm kedalaman 40
cm dari dasar permukaan tanah
4) Ketentuan-ketentuan dan persyaratan-persyaratan lainnya berlaku semua ketentuan dan persyaratan
untuk pekerjaan galian dan pengurugan tanah, atau mengikuti ketentuan dan persyaratan untuk
pekerjaan lain yang sejenis dalam spesifikasi ini, serta mengikuti petunjuk Konsultan Pengawas.
Pelaksana Pekerjaan harus mengadakan pemeriksaan langsung ke lapangan guna menentukan dengan
pasti kondisi lapangan, bahan-bahan yang kelak akan dijumpai dan mencocokkannya dengan gambar
perencanaan. Pekerjaan galian harus sepenuhnya dilaksanakan dalam pengawasan Konsultan
Pengawas.
b) Pelaksanaan
1) Setelah dilakukan pekerhjaan galian, dilakukan pemsangan gorong-gorong dengan permukaan
dibawah peil lantai keramik.
2) Penanaman Poho jenis yang sesuai dengan dokumen dan gambar kerja yaitu Pohon Cemara Lilin
dengan mutu baik tinggi minimum 1,5 meter.
3) Pemberian Pupuk Tanaman, pada pekerjaan ini sebelum ditanam diberikan pupuk jenis yang sesuai
dengan jenis tanaman.
4) Perlengkapan-perlengkapan lain.
Penyediaan Perlengkapan Kayu perancah/bambu penyangga pohon apabila tertanam agar batang
tanaman berdiri tegak.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA ODTW PINCARA
PASAL II
PEKERJAAN AKSESIORIES
Semua tahapan pengadaan harus memberikan minimal 1 sampel/mokup produksi, untuk disetujui disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PARIWISATA ODTW PINCARA
BAB
6
PEKERJAAN AKHIR
PASAL I
PEMBUANGAN SISA PEKERJAAN
Untuk keperluan pengangkutan jauh keluar lokasi kerja dengan alat angkut yang memadai. Alat angkut dan
operatornya disediakan oleh kontraktor. Penempatan material tersebut pada tempat yang aman atas
persetujuan Direksi.
PASAL II
PENYELESAIAN PEKERJAAN
PASAL III
PENUTUP
1. Hal – hal yang belum jelas disebutkan dalam Rencana Kerja dan syarat-syarat ini, akan disampaikan dan
dijelaskan dalam Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
2. Pemborong harus membuat gambar As Built Drawing sebanyak 5 ( lima ) exemplar yang telah disetujui
oleh Direksi dan Pengguna Jasa. Dalam gambar as built drawing tersebut dicantumkan pula tabel
mengenai spesifikasi material yang dipakai, baik material dasar maupun material finishing.
Penawar,
PT/CV.
PT/CV. ……………………
NAMA JELAS
Direktur / Direktris