Anda di halaman 1dari 7

Konsep atau Terjadinya Air yang mengandung kelebihan Fe dan Mn

Besi (Fe) adalah logam berwarna putih keperakan, liat dan dapat dibentuk. Fe di dalam
susunan unsur berkala termasuk logam golongan VIII, dengan berat atom 55,85g.mol -1, nomor
atom 26, berat jenis 7.86g.cm-3 dan umumnya mempunyai valensi 2 dan 3 (selain 1, 4, 6). Besi
(Fe) adalah logam yang dihasilkan dari bijih besi, dan jarang dijumpai dalam keadaan bebas,
untuk mendapatkan unsur besi, campuran lain harus dipisahkan melalui penguraian kimia. Besi
digunakan dalam proses produksi besi baja, yang bukan hanya unsur besi saja tetapi dalam
bentuk alloy (campuran beberapa logam dan bukan logam, terutama karbon).

Mangan (Mn) adalah logam berwarna abu – abu keperakan yang merupakan unsur
pertama logam golongan VIIB, dengan berat atom 54.94 g.mol-1, nomor atom 25, berat jenis
7.43g.cm-3, dan mempunyai valensi 2, 4, dan 7 (selain 1, 3, 5, dan 6). Mangan digunakan dalam
campuran baja, industri pigmen, las, pupuk, pestisida, keramik, elektronik, dan alloy (campuran
beberapa logam dan bukan logam, terutama karbon), industri baterai, cat, dan zat tambahan pada
makanan. Di alam jarang sekali berada dalam keadaan unsur. Umumnya berada dalam keadaan
senyawa dengan berbagai macam valensi. Di dalam hubungannya dengan kualitas air yang
sering dijumpai adalah senyawa mangan dengan valensi 2, valensi 4, valensi 6. Di dalam sistem
air alami dan juga di dalam sistem pengolahan air, senyawa mangan dan besi berubah-ubah
tergantung derajat keasaman (pH) air. Mangan dan juga besi pada umumnya mempunyai valensi
dua yang larut dalam air. Oleh karena itu di dalam sistem pengolahan air, senyawa mangan dan
besi valensi dua tersebut dengan berbagai cara dioksidasi menjadi senyawa yang memiliki
valensi yang lebih tinggi yang tidak larut dalam air sehingga dapat dengan mudah dipisahkan
secara fisik. Mangan di dalam senyawa MnCO3, Mn(OH)2mempunyai valensi dua, zat tersebut
relatif sulit larut dalam air, tetapi untuk senyawa Mn seperti garam MnCl2, MnSO4, Mn(NO3)2
mempunyai kelarutan yang besar di dalam air.

Zat besi atau mangan dalam air umumnya berada dalam bentuk ion Fe2+ atau Mn2+
bentuk senyawa yang larut dalam air dan tidak berwarna. Jika air tersebut berhubungan dengan
udara maka ion Fe2+ atau ion Mn2+ secara perlahan akan teroksidasi menjadi betuk senyawa
ferri (Fe3+) atau senyawa mangandioksida (Mn4+) yang tak larut dalam air. Senyawa-senyawa
ini berwarna coklat dan dapat menimbulkan bau dan rasa yang kurang enak.
Besi dan mangan biasanya akan mengendap dalam pipa, tangki bertekanan, pemanas air,
dan softener. Hal ini akan mengurangi debit dan tekanan air. Akumulasi besi dan mangan akan
menjadi masalah ekonomi jika pipa-pipa dan peralatan harus diganti. Energi pun akan semakin
boros, karena diperlukan energi ekstra untuk memompa melalui pipa yang mengecil akibat
pengendapan besi atau mangan.

Besi dan mangan terlarut dalam air melalui kontak dengan batu dan mineral, dan kadang-
kadang akibat kontak dengan bahan buatan manusia seperti pipa besi dan baja. Biasanya air
tanahlah yang memerlukan pengolahan untuk menghilangkan besi dan mangan. Secara umum,
banyak sumber air memiliki tingkat kandungan besi dan mangan yang cukup tinggi, dan
berpotensi menimbulkan masalah. Kadang-kadang pembuangan limbah industri atau tambang
dapat meningkatkan besi atau mangan pada sumber air.

Besi dan mangan ada dalam berbagai bentuk senyawa kimia. Kehadiran senyawa dari
besi atau mangan dalam bahan geologi atau air tergantung pada faktor lingkungannya. Kita dapat
mengantisipasi masalah besi dan mangan dalam air dengan menerapkan prinsip-prinsip umum
yang mempengaruhi senyawa kimia air.

Sebuah prinsip penting untuk diingat tentang reaksi kimia adalah bahwa, pada sekian
lama waktu, mereka akan mencapai keseimbangan dengan lingkungan sekitarnya. Ketika kondisi
lingkungan berubah, seperti memompa air dari bawah tanah, kesetimbangan kimia akan
terganggu. Ini akan merubah kandungan terlarut dari unsur-unsur tertentu seperti zat besi dan
mangan.

Ada sebuah pedoman umum bahwa air beroksigen akan memiliki kadar zat besi dan
mangan yang rendah. Alasannya zat besi dan mangan bereaksi dengan oksigen untuk
membentuk senyawa yang tidak bisa dilarutkan dalam air. Air permukaan dan air tanah dangkal
biasanya memiliki oksigen terlarut cukup untuk mempertahankan besi dan mangan dalam
kondisi tidak larut . Pada air permukaan , besi dan mangan terjebak dalam partikel organik yang
tersuspensi.

Perairan yang tidak bersentuhan teratur dengan atmospher cenderung miskin oksigen.
Besi dan mangan dalam lingkungan miskin oksigen, akan larut dan menyebabkan tingginya
kandungan besi dan mangan di air. Namun, jika dikaitkan dengan besi belerang sebagai sulfida
besi bukan besi karbonat, maka besi terlarutnya masih rendah. Oksigen terlarut umumnya
menurun dengan kedalaman tanah, maka kondisi jenis ini lebih cenderung terjadi di dalam
sumur. Kadang-kadang kondisi miskin oksigen juga dapat terjadi dalam sumur-sumur dangkal
yang tergenang air dengan sirkulasi yang rendah.

Masalah besi dan mangan yang paling mungkin terjadi adalah dari air sumur dengan
kandungan karbonat tinggi dan kadar oksigen rendah. Masalah terjadi ketika jenis air ini
dipompa ke permukaan. Kesetimbangan kimia diubah pada saat bersinggungan dengan
atmosfer. Hasil akhirnya adalah pengendapan senyawa besi dan mangan di pipa, pada
perlengkapan, dan pada pakaian, piring, dan peralatan.

Beberapa jenis bakteri memperoleh energi mereka dengan bereaksi dengan zat besi dan
mangan yang terlarut. Organisme ini biasanya ditemukan di perairan yang memiliki kadar besi
dan mangan yang tinggi. Mengubah reaksi besi dan mangan yang larut ke dalam bentuk yang
kurang larut, sehingga menyebabkan pengendapan dan akumulasi lendir hitam atau cokelat
kemerahan. Lendir, besi, dan / atau mangan dapat menyumbat pipa saluran air dan peralatan
pengolahan air. Mereka juga menanggalkan gumpalan yang menjadi noda besi atau mangan pada
cucian.Reaksi bakteri dengan besi dan mangan tidak menyebabkan pengendapan yang berarti
jika dibandingkan dengan terpapar oksigen. Namun, pengendapan yang disebabkan oleh bakteri
terjadi lebih cepat dan cenderung membuat noda, sehingga membuat lebih bermasalah.

Dampak Kelebihan Zat Besi (Fe)

Kelebihan zat besi (Fe) bisa menyebabkan keracunan dimana terjadi muntah, kerusakan
usus, penuaan dini hingga kematian mendadak, mudah marah, radang sendi, cacat lahir, gusi
berdarah, kanker, cardiomyopathies, sirosis ginjal, sembelit, diabetes, diare, pusing, mudah lelah,
kulit kehitam – hitaman, sakit kepala, gagal hati, hepatitis, mudah emosi, hiperaktif, hipertensi,
infeksi, insomnia, sakit liver, masalah mental, rasa logam di mulut, myasthenia gravis, nausea,
nevi, mudah gelisah dan iritasi, parkinson, rematik, sikoprenia, sariawan perut, sickle-cell
anemia, keras kepala,strabismus, gangguan penyerapan vitamin dan mineral, serta
hemokromatis.
Kekurangan besi(Fe) akan mempengaruhi pembentukan haemoglobin. Besi (Fe) juga
terdapat dalam serum protein yang disebut dengan “transferin”berperan untuk mentransfer besi
(Fe) dari jaringan yang satu ke jaringan lain. Besi (Fe) juga berperan dalam aktifitas beberapa
enzim seperti sitokrom dan flavo protein. Apabila tubuh tidak mampu mengekskresikan besi (Fe)
akan menjadi akumulasi besi (Fe) karenanya warna kulit menjadi hitam. Debu besi (Fe) juga
dapat diakumulasi di dalam alveori menyebabkan berkurangnya fungsi paru-paru. Kekurangan
besi (Fe) dalam diet akan mengakibatkan defisiensi yaitu kehilangan darah yang berat yang
sering terjadi pada penderita tumor saluran pencernaan, lambung dan pada menstruasi. Defisiensi
besi (Fe) menimbulkan gejala anemia seperti kelemahan, fatigue, sulit bernafas waktu
berolahraga, kepala pusing, diare, penurunan nafsu makan, kulit pucat, kuku berkerut, kasar dan
cekung serta terasa dingin pada tangan dan kaki.

Dampak Kelebihan Mangan(Mn)

Kelebihan Mn dapat menimbulkan racun yang lebih kuat dibanding besi. Toksisitas Mn
hampir sama dengan nikel dan tembaga. Mangan bervalensi 2 terutama dalam bentuk
permanganat merupakan oksidator kuat yang dapat mengganggu membran mucous,
menyebabkan gangguan kerongkongan, timbulnya penyakit “manganism” yaitu sejenis penyakit
parkinson, gangguan tulang, osteoporosis, penyakit Perthe’s, gangguan kardiovaskuler, hati,
reproduksi dan perkembangan mental, hipertensi, hepatitis, posthepatic cirrhosis, perubahan
warna rambut, kegemukan, masalah kulit, kolesterol, neurological symptoms dan menyebabkan
epilepsi.

Ciri-ciri air yang mengandung zat besi (Fe)dan mangan (Mg) :


1. Air Bau
2. Air Keruh
3. Air Menimbulkan endapan berwarna kuning (Kadar besi) ,Endapan berwarna hitam( Zat
mangan)
4. Air terdapat lapisan minyak diatasnya (Kadar besi)
5. Air keluar berwarna kuning (Kadar besi tinggi)
6. Air keluar jernih setelah didiamkan beberapa lama berubah menjadi kuning (Kadar besi
rendah)

Cara mengatasi air yang mengandung zat besi (Fe) dan mangan (Mg) di rumah tangga
1. Aerasi
Fe dapat dihilangkan dari dalam air dengan melakukan oksidasi menjadi Fe (OH)3 yang tidak
larut dalam air, kemudian di ikuti dengan pengendapan dan penyaringan. Proses oksidasi
dilakukan dengan menggunakan udara biasa di sebut aerasi yaitu dengan cara memasukkan udara
dalam air efeknya kadar besi mengendap ke bawah sehingga kotoran2nya menempel di bak
penampungan/toren air. Kelemahanya mungkin kita akan sering menguras toren tersebut agar
kotoran endapan tidak ikut ke pipa instalasi.

2. Sedimentasi
Sedimentasi adalah proses pengendapan partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam cairan/zat
cair karena pengaruh gravitasi (gaya berat secara alami). Sedimentasi dapat berlangsung
sempurna pada danau yang airnya diam atau suatu wadah air yang dibuat sedemikian rupa
sehingga air di dalamya keadaan diam. Pada dasarnya proses tersebut tergantung pada pengaruh
gaya gravitasi dari partikel tersuspensi dalam air. Sedimentasi dapat berlangsung pada setiap
badan air. Biaya pengolahan air dengan proses sedimentasi relatif murah karena tidak
membutuhkan peralatan mekanik maupun penambahan bahan kimia. Kegunaan sedimentasi
untuk mereduksi bahan-bahan tersuspensi (kekeruhan) dari dalam air dan dapat juga berfungsi
untuk mereduksi kandungan organisme (patogen) tertentu dalam air.

3. Menggunakan bahan kimia.


Banyak sekali jenis bahan kimia yang dapat dipergunakan untuk menurunkan zat besi ini.
Namun saya tidak akan membahasnya disini karena harus menggunakan takaran dan metode
tertentu dan takarannya berbeda beda tergantung dari seberapa tingginya zat besi dalam air tsb.

4. Teknik Penyaringan ( Filtrasi )


Cara ini terbukti paling efektif dan ampuh karena sudah terbukti berdasar riset ,dalam kebutuhan
modern seperti ini teknik filter / penjernih / penyaring air sangatlah efektif dan efisien . Efisien
waktu,biaya dan hasil. Cara inilah yang kami pilih sehingga J-WATER hadir dalam bisnis
pengadaan alat-alat pengolahan air bersih dan air minum. Banyak sekali merk filter air/penjernih
air/penyaring air di Indonesia semua tergantung kualitas ,harga dan after sales service. J-
WATER filter air menggunakan media active carbon purex berfungsi menetralisir kadar besi dan
zat mangan tinggi dalam air. Sistem penyerapan sampai 100%. Media active carbon PUREX ini
lebih setingkat diatas dibanding media dipasaran seperti karbon aktif batu bara, manganese
greensand ,zeolite,silika,pasir aktif, calgon,maupun alkali. Media active carbon purex ini masih
diproduksi oleh jepang dan terbukti 3x lipat lebih tahan. Harga menjamin kualitas. Yang pasti
harga media active carbon purex ini lebih mahal dibanding jenis media lainya. Jika anda tertarik
menggunakan media filter air berkualitas ini bisa hubungi call center kami. Media active carbon
purex dijual per 25 kg dan 35 kg. Disesuaikan dengan ukuran tabung filter air.
Daftar Pustaka

http://hasakona.wordpress.com/2010/03/23/masalah-besi-dan-mangan-dalam-air/

http://www.purewatercare.com/mangan_zeolit.php

http://indonesiasafetycenter.org/penghilangan-besi-fe-dan-mangan-mn-dalam-air/

http://smk3ae.wordpress.com/2010/08/28/penghilangan-besi-fe-dan-mangan-mn-dalam-air-2/

Anda mungkin juga menyukai