Anda di halaman 1dari 3

Lutfi Maulana

041611333094/PPM Kelas L

PASAR DERIVATIF VALUTA ASING

Dari berbagai pendapat ahli tersebut, Dian Ediana Rei dengan bahasa yang lebih
sederhana menyebutkan bahwa “Transaksi derivatif adalah suatu kontrak atau perjanjian
pembayaran yang nilainya bergantung pada atau diturunkan dari suatu aset yang
mendasarinya (underlying asset), baik yang diikuti dengan pergerakan dana atau tanpa
pergerakan dana/instrument.”

Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 16/17/PBI/2014 Tentang Transaksi Valuta


Asing Terhadap Rupiah antara Bank Dengan Pihak Asing, mendefinisikan transaksi derivatif
sebagai suatu kontrak atau perjanjian pembayaran yang nilainya merupakan turunan dari nilai
tukar dalam bentuk transaksi forward, swap, optionvaluta asing terhadap rupiah, dan transaksi
lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.

Dari berbagai pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik sebuah benang merah
terhadap unsur-unsur dari pengertian transaksi derivatif sebagai berikut :

pertama, transaksi derivatif adalah instrument keuangan (financial instrument), kedua,


transaksi derivatif merupakan instrumen untuk mengalihkan risiko para pihak, ketiga, nilai
transaksi derivatif merupakan turunan dari nilai instrumen yang mendasarinya (underlying
transaction) baik komoditi, suku bunga maupun indek, keempat, transaksi derivatif dapat
diikuti dengan atau tanpa pergerakan dana, kelima, transaksi derivatif merupakan suatu
kontrak dapat berbentuk transaksi forward, swap, optionvaluta asing terhadap rupiah ,
keenam, dalam transaksi derivatif dikenakan premi (premiun), ketujuh, derivatif dapat
berbentuk komoditi atau valuta asing. Dasar transaksi derivatif yang melibatkan valuta asing
(valas) adalah transaksi spot. Oleh karena itu, memahami kontrak valas spot sangat penting
dalam memahami transaksi derivatif valas secara keseluruhan, karena diawali dengan
transaksi spot kemudian transaksi derivatif valas akan berkembang kepada fase transaksi
yang berikutnya dalam bentuk forward, swapmaupun option. Adapun yang di maksud dengan
spot, forward, swapdan option. adalah sebagai berikut :

Pertama, Transaksi “Spot” merupakan transaksi jual atau beli antara valuta asingterhadap
rupiah dengan penyerahan dananya dilakukan 2 (dua) hari kerja setelah tanggal transaksi.
Termasuk dalam pengertian transaksispot adalah transaksi dengan penyerahan valuta pada
hari yang sama (today) atau dengan penyerahan 1 (satu) hari kerja setelah tanggal transaksi
(tomorrow).

Kedua, Transaksi “Forward” merupakan kontrak antara kedua belah pihak yang memberikan
hak dan kewajiban kepada masing-masing pihak untuk membeli atau menjual suatu
underlying assets berupa komoditas, valuta asing, suku bunga indeks pada harga jumlah dan
tanggal tertentu di masa yang akan datang sesuai dengan kontrak.

Ketiga, Transaksi “Swap” merupakan transaksi pertukaran dua valuta melaluipembelian atau
penjualan tunai (spot) dengan penjualan atau pembelian kembali secara berjangka yang
dilakukan secara simultan dengan bank yang sama dan pada tingkat premi atau diskon dan
kurs yang dibuat dan disepakati pada tanggal transaksi dilakukan.115113Ibid.Swap contract
merupakan transaksi setelah adanya kesepakatan dua belah pihak untuk saling menukarkan
arus kas (cash flow) di masa yang akan datang atas kontrak yang dibuat. Dalam transaksi
swapyang dilakukan oleh bank berperan sebagai perantara atau sebagai lawan transaksi yang
dibuat berdasarkan transaksi swapmerupakan transaksi di luar bursa (OTC).

Keempat, Transaksi “Option” merupakan suatu kontrak yang memberikan hak (right) dan
bukan kewajiban kepada pemiliknya untuk membeli (call option) dan menjual (put option)
suatu instrumen atau underlying assets pada tingkat harga tertentu yang ditetapkan dari
sekarang (strike price) untuk penyerahan sesuatu di masa yang akan datang (expiration
date).116116Dian Ediana Rei, Op.Cit., hal 61. Kontrak-kontrak option dapat berbentuk
saham, komoditas, instrumen keuangan. Bentuk option contract dapat berupa currency option
dan interest rate option. Pembeli mempunyai hak untuk membeli aset dengan harga tertentu
sebelum akhir periode option contract. Pembeli membayar premium bagi opsi tersebut namun
akan memperoleh keuntungan apabila harga aktiva yang mendasarinya melebihi strike price
pada saat jatuh tempo.

Sejak dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/26/PBI/2009 Tentang


Prinsip Kehati-hatian Dalam Melaksanakan Kegiatan Structured Product bagi Bank Umum.
Pengaturan derivatif di Indonesia telah mengalami kemajuan terutama adanya pembatasan
penjualan structured product tersebut. Bank hanya dapat melakukan kegiatan structured
product setelah memperoleh persetujuan prinsip untuk melakukan kegiatan structured product
dan pernyataan efektif untuk penerbitan setiap jenis structured product dari Bank
Indonesia.yang dijadikan sebagai alat spekulatif yang dapat meningkatkan risiko dan
sekaligus keuntungan. Hal ini tentunya bertentangan dengan sifat dasar derivatif sebagai
lindung nilai. 120 Bank umum devisa hanya dapat melakukan transaksi structured product
yang dikaitkan dengan variabel dasar berupa nilai tukar dan/atau suku bunga.

Anda mungkin juga menyukai