Anda di halaman 1dari 5

Nama : Fransisca Agustin

Kelas : A2M
NIM : 041914253017

TEORI AKUNTANSI DAN RISET AKUNTANSI

Apakah teori akuntansi itu?

Teori adalah hasil dari riset, jadi teori akuntansi dihasilkan dari riset akuntansi.

Siapa yang melakukan riset itu?

Di universitas ada dosen dan mahasiswa, di perusahaan ada pegawai-pegawai yang dibagian research and
development, dan di swasta misalnya Ikatan Akuntan Indonesia, disana ada dewan standar, ada ilmuan-
ilmuan yang berkumpul di dewan standar untuk melakukan penelitian sebelum membuat standar.
Jadi riset itu dilakukan oleh berbagai pihak yang berbeda. Hasilnya dari riset tadi terkumpul menjadi tulisan-
tulisan. Tulisan yang bagus adalah yang dipublikasi dan diterbitkan di jurnal lokal/nasional/internasional
supaya dibaca oleh banyak orang. Kalau hasil riset itu hanya disimpan di rumah, tidak akan ada yang tau,
sehingga tidak membantu dalam pengembangan teori akuntansi. Kalau tulisan, hasil riset, hanya dijilid dan
masuk di perpustakaan, yang membaca terbatas yang masuk perpustakaan saja. Yang paling luas
pembacanya adalah yang diterbitkan di jurnal. Jadi, semakin banyak orang riset, semakin berkembanglah
teori akuntansi.

Apa yang dimaksud dengan riset?

Yang dimaksud riset adalah process of investigating phenomena. Jadi riset itu apa? Investigasi, Acquiring,
bertanya mencari jawaban, menyelidiki yang terkait dengan sekelompok aturan, definisi, konsep, dan prinsip
akuntansi. Dengan 2 cara formal, yaitu deduktif dan induktif. Riset itu bisa di perpustakaan, melalui
tulisan-tulisan orang, dibahas lalu dipahami, itulah riset pustaka. Atau bisa ke lapangan mengumpulkan data,
cari orang-orang yang ahli di bidangnya, yang mengerti permasalahannya. Tidak harus melalui orang, bisa
juga meneliti laporan keuangan. Tulisannya harus lengkap, ada daftar pustakanya dan tidak boleh jadi
plagiat. Jangan re-inventing the wheel. Jangan menciptakan roda lagi. Karena sudah ditemukan bahwa roda
itu bulat. Jika dulu peneliti roda hanya menyimpan temuannya di rumah, tidak diketahui orang lain, maka
orang lain akan meneliti lagi tentang roda itu. Oleh karena itu penting sekali untuk menerbitkan tulisan
uintuk mencegah orang membuang tenaga menemukan lagi (re-inventing). Yang boleh
itu extend (menambah). Masukkan factor lain yang belum dibahas.

Metode apa saja yang digunakan dalam riset?

Untuk riset ini, kita menggunakan metode scientific. Metode scientific itu apa? Metode scientific itu bukan
paranormal. Berarti kita menggunakan pendekatan ilmiah. Apa itu pendekatan ilmiah? Pendekatan formal,
yaitu deduktif dan induktif.

Accounting Research and Scientific Method

Teori adalah kumpulan kalimat-kalimat yang mengandung premis yang disebut asumsi atau postulat. Berarti
dapat juga disebut bahwa teori itu berisi sekumpulan asumsi, definisi, konsep, aturan. Premis dapat
berupa self-evident, yaitu sesuatu yang sudah terbukti benar, tidak perlu dipertanyakan lagi kebenarannya.
Atau dapat juga kita bangun dan nantinya kita uji dengan inferensi statistik. Sebagai contoh, perusahaan
mempunyai umur yang tidak terbatas (going concern), ini asumsinya, ini postulat, itu sudah pasti
kebenarannya, tidak ada orang yang berniat membangun perusahaan dan menargetkan akan menutupnya,
Pasti ia menginginkan perusahaannya terus berjalan. diasumsikan umurnya tidak terbatas. Itu disebut self-
evident. Atau melalui premis-premis yang diuji menggunakan statistik atau disebut hipotesis. Teori
mengandung kesimpulan dari premis-premis tersebut. Sebagai contoh, di dalam pasar modal, harga saham
akan berubah-ubah dipengaruhi informasi akuntansi. Jadi, informasi akuntansi akan mempengaruhi harga
saham. Ini asumsi yang nantinya mau diuji benar atau tidak bahwa informasi akuntansi mempengaruhi harga
saham. Premis yang akan diuji ini disebut hipotesis. Jadi, teori akuntansi ada yang ada hipotesisnya, bisa
juga tanpa hipotesis, yang tanpa hipotesis berarti pakai self-evident. Teori itu terdiri dari satu set kesimpulan
yang diturunkan dari premisnya. Jadi teori terdiri dari sekelompok premis dasar dan kesimpulan yang
dirumuskan dari premis dasar. Jadi premisnya boleh self-evident, dan premisnya boleh berbentuk hipotesis.
Jadi, teori itu isinya dua, premisnya dan kesimpulannya. Bagaimana cara merumuskan kesimpulannya?
Dapat digunakan pendekatan deduktif dan induktif.

Pendekatan Penelitian

Teori harus terdiri dari sekelompok premis. Kalo deduktif, premis 1 nya itu premis general, premis 2 itu
spesifik. Jadi pendekatan deduktif menyimpulkan dari yang umum ke yang khusus untuk menarik
kesimpulan yang spesifik. Sebagai contoh:

Premis 1 : kuda berkaki 4 —> (ini umum sekali)


Premis 2 : John berkaki 2

Kesimpulan : John bukan kuda

Apakah kesimpulan tersebut benar? Belum tau. Karena kita tidak mengetahui seperti apa John. Apakah john
itu adalah manusia, atau John itu kuda yang diamputasi kakinya sehingga kakinya tinggal 2. Jadi belum
terlihat dengan jelas kebenarannya. Untuk tau kesimpulan itu benar atau tidak, tidak cukup menggunakan
pendekatan deduktif. Kita harus liat John, itu bukan deduktif namanya kalau lihat John. Jadi untuk
mengetahui bahwa kesimpulan deduktif itu benar, kita harus melakukan langkah lain yang disebut induktif.
kumpulkan data, lihatlah John. Apakah John manusia sehingga kakinya 2 dan benar dia bukan kuda. Atau
john adalah nama kuda balap yang patah kakinya yang diamputasi 2. Berarti kesimpulan john bukan kuda
adalah salah. Buktikan kesimpulan yang diperoleh dari pendekatan deduktif itu. Pendekatan deduktif itu
tidak objektif, tidak value free, dipengaruhi oleh nilai-nilai peneliti.

Cara kedua dengan menggunakan pendekatan induktif. Itu Sebaliknya, pendekatan induktif dimulai
dengan premis yang spesifik, yang nantinya mengarahkan ke kesimpulan yang lebih luas
(general). Contohnya: saya melihat kuda no 1 kakinya 4, kuda no 2 kakinya 4, kuda no 3 kakinya 4, dst lalu
saya menarik kesimpulannya kuda kakinya 4. Istilahnya dalam bahasa research kita menggeneralisasi
(generalized).

Contoh lain, Perusahaan no 1 menggunakan metode garis lurus untuk mendepresiasikan gedungnya,
perusahaan no2 juga menggunakan garis lurus, perusahaan no 3 dst juga menggunakan garis lurus. Namun
ada beberapa yang tidak menggunakan garis lulus, tetapi dominannya adalah garis lurus, maka
kesimpulannya sebagian besar perusahaan menggunakan metode garis lulus untuk mendepresiasi gedung.
Atau seperti contoh pertama tadi, kuda kakinya 4. Kita tidak bisa mengatakan harusnya. Kenapa tidak
mengatakan harusnya? Karena pendekatan induktif itu try to describe, berusaha untuk menjelaskan. Saya
menjelaskan bahwa sebagian besar perusahaan menggunakan metode garis lurus untuk mendepresiasikan
gedung. Tidak ada keharusan perusahaan menggunakan metode garis lurus. To describe, jadi teori yang
dihasilkan dari pendekatan induktif bersifat deskriptif yaitu menjelaskan.

Sebaliknya yang deduktif dari umum ke yang khusus, kuda kakinya 4, dengan kata lain yang kakinya tidak 4
berarti bukan kuda. Deduktif Itu mengharuskan. Yang kakinya tidak 4 harus bukan kuda. Kalau
begitu kesimpulannya bersifat normative. Jadi dari penelitian-penelitian ada yang tulisannya itu normative
atau mengharuskan dan ada yang deskriptif atau menjelaskan. Deduktif menghasilkan normative, induktif
menghasilkan deskriptif. Dekriptif itu bahasa lainnya positif. Deduktif itu bahasa lainnya prescriptive. Kalau
menggunakan pendekatan deduktif, akan menghasilkan teori yang mengharuskan, kalau menggunakan
pendekatan induktif akan menghasilkan teori yang menjelaskan.

Dalam penelitian harusnya menggabungkan keduanya, deduktif dan induktif. Tidak bisa deduktif saja karena
belum jelas kebenarannya. Kalau hanya menggunakan induktif saja juga tidak boleh, karena tidak punya
dasar teori yang mendukungnya. Contoh, kita meneliti tentang pengaruh tinggi badan terhadap IPK. Pakai
spss. Ini tidak bisa dilakukan walaupun angkanya ada, tapi teorinya ga ada. Tidak punya dasar teori yang
jelas. Teori itu apa? deduktif. Jadi kita harus membangun teori dulu sebelum menggunakan pendekatan
induktif. Jadi harus mengkombinasikan keduanya, deduktif dan induktif. Harus deduktif dulu baru ada
induktif. Kalau cuma deduktif lalu berhenti, tidak bisa diketahui kebenarannya, harus dilihat lagi dengan
menggunakan pendekatan induktif. Deduktif saja tidak boleh walaupun tidak sepenuhnya salah, tapi kita
tidak tau itu benar atau salah. Induktif saja jelas tidak boleh. Karena juga tidak tau kebenarannya, tidak
punya dasarnya. Contoh skripsi, bab 2 ada landasan teori, itu deduktif. Di bab 4 ada hasil penelitian, itu
induktif. Skripsi itu sudah menggabungkan deduktif dan induktif.

Global dan particularistic untuk menunjukan nama lain yang digunakan untuk deduktif yaitu Global,
induktif itu particularistic. Tapi global dan particularistic ini jarang dipakai. Normative dan prescriptive lebih
sering digunakan. Deskriptif atau positif. Singkatnya:

 Deduktif = Normative = Prescriptive = Global


 Induktif = Descriptive = Positive = Particularistic
Akuntansi adalah seni atau ilmu?

 Seni –> Bagaimana akuntan menyelesaikan masalah? tergantung kasusnya


 Ilmu –> Mendapatkan banyak kesepakatan atau persetujuan dari para praktisi
Akuntansi dianggap seni karena tidak ilmiah, tukang catat debit kredit. Dikatakan juga bahwa akuntansi itu
tidak pasti, padahal jika dibandingkan dengan econometrics, climatology, dan antropology, smuanya juga
tidak pasti, seperti ramalan cuaca misalnya. Namun ada juga yang berpendapat bahwa akuntansi itu adalah
ilmu, akuntansi itu language of business, akuntansi itu engineering (rekayasa). Namun, lebih banyak
kesepakatan bahwa akuntansi lebih dekat ke seni.
Direction in Accounting Research (Arah Penelitian Akuntansi)

1. Decision Model Approach

 Mencoba mempelajari didalam pengambilan keputusan, informasi apa yang dibutuhkan. Misalnya
kalo membeli saham, informasi apa yang harusnya digunakan untuk membeli saham.
 Mencari informasi apa yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan, bukan apa yang diinginkan.
 Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deduktif, bersifat normative.
 Premis yang mendasari penelitian ini adalah bahwa pembuat keputusan perlu memikirkan bagaimana
menggunakan informasi yang tidak familiar dengan mereka.
 Pendekatan ini sudah tidak banyak dilakukan. Karena tidak menghasilkan keputusan yang berbeda
sehingga tidak ada kebutuhan informasi yang berbeda.
 Dua keputusan besar yang ada di dalam decision model approach: Memungkinkan user untuk bisa
memprediksi masa depan cash flow dengan lebih baik dan Menganalisis efektivitas dan efisiensi dari
manajemen. Disebut fungsi stewardship.
2. Capital Market Research

 Pasarnya berkembang, researchnya juga berkembang, dasarnya apa? Hipotesis pasar efisien (efficient
market hypothesis – EMH).
 Tokoh yang menulis EMH ini ekonom, ekonom yang di finance. Sehingga dipakai juga oleh
akuntansi. Kenapa? Karena pengertian pasar efisien itu adalah hubungan informasi dengan harga saham.
Informasi itu hasil dari akuntansi. Jadi akuntansi berkepentingan dengan pasar efisien ini. termasuk
didalamnya pembahasan tentang resiko, bahwa untuk saham itu keputusannya terkait dengan resikonya.
 Penentuan harganya terkait dengan informasinya. Pendekatan induktif – teorinya deskriptif
3. Behavioral Research

 Bagaimana seseorang mengambil keputusan dan informasi apa yang digunakan untuk mengambil
keputusan itu. Contoh: seorang kreditor yang ingin memberikan kredit, apa yang jadi acuannya.
 Ada 2 kelompok Behavioral research, yaitu yang pertama behavioral, dan yang kedua experimental.
 Behavioral terkait dengan keputusan individual dalam kondisi 1 orang. 1 orang mengambil
keputusan sendirian itu namanya behavioral.
 Kalau lebih dari 1 orang, keputusan saya memengaruhi orang lain, keputusan orang lain
mempengaruhi saya, itu namanya experimental.
 Pendekatan induktif, hasilnya deskriptif
4. Agency Theory (Contracting Theory)

 Sudut pandang perusahaan itu terdiri atas kumpulan contract yang terjadi antara 2 pihak:
1. Pihak 1: principal –> pemilik perusahaan
2. Pihak 2: agent –> manajemen perusahaan
 Teori keagenan ini melihat adanya konflik kepentingan antara principal (pemilik) dengan agen
(manajemen). Kalau dalam perusahan, manajemen ingin mendahului kepentingan manajemen, akibatnya
bisa merugikan pemilik, pemilik tidak mau dirugikan, pemilik akan melakukan pengawasan,
pengawasannya menimbulkan biaya, timbul monitoring cost. Biaya monitoring ini mengurangi laba.
Laba itu adalah kinerja manajemen. Jadi manajemen berpikir, jika manajemen mementingkan
manajemen, labanya akan turun karena adanya biaya monitoring. Maka manajemen tidak mementingkan
kepentingannya dan menuruti kepentingannya pemilik supaya tidak ada monitoring cost dan supaya
labanya tidak turun. Inilah agency theory.
 Jika saya sebagai manager, saya diberi tau oleh pemilik bahwa saya akan mendapatkan bonus jika
laba diatas 1 M, apa yang akan saya lakukan? Saya akan mementingkan diri saya supaya labanya sampai
1 M, supaya saya dapat bonus. Pemilik tidak mau dibohongi dengan laba 1 M, yang sebenarnya bukan 1
M, 1 M nya karena dinaikkan. Sehingga pemilik membuat pengawasan. Yang umum dilakukan adalah
audit (pemeriksaan).
 Pendekatan deduktif-induktif
5. Information Economics

 Riset dibidang ini adalah riset deduktif yang membahas tentang cost and benefit dalam menerbitkan
informasi.
 Bidang ini tidak terlalu banyak dilakukan, karena deduktif, juga ada kesulitan bahwa cost dari
informasi bisa diukur, tapi benefit tidak bisa dihitung.
 Contoh, laporan keuangan itu terbitnya setahun sekali, kalau saya menerbitkannya setahun 2 kali,
berapa tambahan costnya? Bisa dihitung costnya. Benefitnya menerbitkan informasi ini apa? User dapat
menggunakannya dalam pengambilan keputusan yang lebih baik. Benar, tapi bagaimana mengukurnya?
merupiahkan benefitnya itu susah. Benefitnya tidak bisa dihitung.
6. Critical Accounting

 Merupakan cabang dari teori akuntansi yang melihat akuntansi memiliki peran penting dalam
mengatasi konflik antara perusahaan dengan pihak sosial seperti tenaga kerja, pelanggan, masyarakat
umum yang berbentuk peran sosial. Critical accounting ini kombinasi dari:
- Public interest: memberikan jasa (layanan) gratis (pro bono) ke masyarakat
- Social accounting:
Bagaimana menginternalisasi eksternalitas. Harusnya perusahaan Memberikan kompensasi ke
masyarakat. Contohnya mengganti rugi atas adanya limbah. Itu yang disebut social accounting.
Kerugian masyarakat harus diatasi oleh perusahaan. Beri manfaat untuk masyarakat, misalnya
memperbaiki jalan, memberikan lapangan kerja, dsb. Itulah tujuan social accounting.
 Orang yang bukan pemilik dan bukan kreditor mengatakan harus ada biaya social dari perusahaan.
Sedangkan manajemen dan investor, tidak ingin labanya berkurang, karena biaya social itu mengurangi
laba. Standar akuntansi masih mementingkan investor dan kreditor. Tidak mewajibkan membuat laporan
keuangan nilai tambah.
Revolusi Ilmiah dalam Akuntansi

 Adakah revolusi ilmiah dalam akuntansi?


- Revolusi: membuang yang lama, mengganti dengan yang baru
- Evolusi: berubah pelan-pelan –> continuous improvement
Ada perubahan, tapi bukan revolusi, adanya evolusi.
 Metode measurement itu ada 5:
- Historical cost
- Current cost
- Exit price
- Liquidation value
- Discounted future cash flow
 Metode tersebut berubah sepanjang waktu. Perubahan pelan-pelan, bukan revolusi.

Anda mungkin juga menyukai