Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum W.r W.b

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudu “Hubungan Antara Larangan Berzina dengan
Berbagai Kekejian yang ditimbulkan dan Perangai yang Buruk Sesuai dengan Pesan Surat
Al-Isra’ Ayat 32dan An-Nur Ayat 2“.Tak lupa shalawat dan salam marilah kita kirimkan
kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari zaman
jahiliyah sampai pada zaman yang berilmu pengetahuan sebagaimana yang telah kita rasakan
pada saat sekarang ini.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas pribadi mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, saya mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, semoga hal tersebut bernilai
ibadah dan mendapatkan imbalan pahala dari Allah SWT. Saya mohon maaf apabila dalam
makalah ini terdapat kesalahan, baik kesalahan kosa kata maupun isi dari keseluruhan
makalah ini.Saya sebagai penulis sadar, makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk
itu, diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan untuk
kesempurnaan makalah selanjutnya.

Lubuk Sikaping, 26 Januari 2017

FENI RIWANTI

1
DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………………......……………….

Kata Pengantar………………………………………………………………………......……………1

Daftar Isi……………………………………………………………………………………......…….....2

Pendahuluan………………………………………………………………………………….....….….3

Pembahasan………………………………………………………………………….……….....…….11

Penutup………………………………………………………………………………………......……...10

Daftar Pusaka…………………………………………………………………………………...........11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perbuatan zina di anggap sebagai perbuatan yang sangat memalukan,


menjijikkan,sekaligus nista didalam peradaban manusi.Berzina merupakan salah satu
perbuatan yang dilarang keras oleh Allah SWT. Tindakan ini adalah gangguan setan agar
manusia terjerumus ke dalam api neraka.Zina merupakan perbuatan keji, dan suatu jalan
yang buruk. Zina adalah melakukan hubungan biologis layaknya suami isteri di luar tali
pernikahan yang sah. Rasululah saw telah memberikan peringatan bahwa merebaknya
perzinahan merupakan salah satu tanda kehancuran peradaban manusia dan
merupakan tanda-tanda datangnya kiamat. Zina sangat buruk dampaknya bagi
pelakunya, karna itulah Allah SWT melarang perzinaan. Zina dinyatakan sebagai sebagai
perbuatan yang melanggar hukum, akibat yang di timbulkan oleh perilaku zina ini
sangat buruk bahkan mengundang kejahatan serta perilaku keji lainnya.
Melihat fakta yang terjadi saat sekarang ini, tidak sedikit pemuda dan pemudi yang
terjerumus pada perzinaan, seolah mereka tidak faham dampak yang akan mereka raasakan
setelah itu. Islam sebagai agama yang benar melarang perzinaan karena hal itu sangat
merugikan, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Hukam bagi pelaku zinapun sangat tegas.
Kebebasan bergaul merupakan penyebab utamaya kurangnya pemahaman tentang hukum
Allah ini. Di samping itu juga di dukung oleh era globalisasi yang yang membuat benteng
keimanan sebagian orang menjadi rusak, akibat masuknya budaya asing tanpa penyeleksian.
Seharusnya kita sebagai umat Islam tidaklah terpengaruh oleh sikap zaman yang sepeti itu.
Zina banyak sekali memberikan dampak negatif bagi pelakunya, untuk itu hendaklah
kita memahami tentang bahaya dari perzianan tersebut, yaitu dengan selalu bertaqwa kepada
Allah dan berpedoman kepada Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup kita. Allah SWT.
Menerangkan tentang zina dalam Al-Qur’an,salah satunya yaitu pada surah Al-Isra’ Ayat
32dan An-Nur Ayat 2,berdasarkan ayat itulah kita akan membahas tentang perzinaan dalam
makalah ini.

1.2Rumusan Masalah
 Bagaimana hubungan antara larangan berzinaa denganberbagai kekejian yang
ditimbulkan dan perangai yang buruk sesuai pesan surah Al-Isra’ Ayat 32dan
An-Nur Ayat 2 ?
 Apa bentuk kekejian yang didapatkan oleh pelaku zina di dunia dan di akhirat?

3
1.3 Tujuan dan Manfaat
 Untuk mengetahui akibat yang ditimbuakan dari perbuatan zina beserta
kekejian dan perangai buruk sesuai denggan pesan Q.S Al-Isra’ Ayat 32dan
An-Nur Ayat 2 .
 Untuk menambah pemahaman kita tentang hukum-hukum Allah tentang zina
 Lebih mendekatkan diri kita kepada Allah supaya kita termasuk orang yang
bertaqwa dan jauh dari perilaku menyimpang yag akan menyengsarakan kita
di dunia dan di akhirat .
 Memahami dalil naqli tentang zina.

4
BAB II
PEMBAHASAN

 Pengertian Berzina

Pengertian zina (‫ ) الزنا‬adalah persetubuhan antara pria dan wanita yang tidak memiliki
ikatan perkawinan yang sah menurut agama. Islam memandang perzinaan sebagai dosa besar
yang dapat menghancurkan tatanan kehidupan keluarga dan masyarakat.Berzina dapat
diibaratkan seperti memakai barang yang bukan menjadi hak miliknya. Menurut Ibnu Rusyd
dalam bukunya BIDAYATU’L MUJTAHID, Zina adalah setiap pesetubuhan yang terjadi
bukan karena pernikahan yang sah, bukan karena semu nikah, dan bukan pula karena
pemilikan ( terhadap hamba).

Perbuatan zina sangat dicela oleh agama dan dilaknat oleh Allah.Pelaku perzinaan
dikenakan sanksi hukuman berat berupa rajam.Mengenai larangan berzina, Allah SWT
berfirman dalam QS. Al-Isra’ ayat 32

ً ‫س ِّب‬
‫يل‬ َ ‫شةً َو‬
َ ‫سا َء‬ ِّ ‫َو ََل تَ ْق َربُوا‬
ِّ َ‫الزنَا ۖ ِّإنَّهُ َكانَ ف‬
َ ‫اح‬
“ Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Al-Israa’/17: 32)

Yang dimaksud perbuatan mendekati zina yang dilarang adalah berpacaran yang
mengakibatkan pelakunya ingin melakukan zina.Mendekati sesuatu yang dapat merangsang
nafsu sehingga mendorong diri kepada perbuatan zina juga termasuk perbuatan mendekati
zina.

Begitu pula dengan perbuatan yang berpotensi mendorong nafsu seperti menonton
aurat dan mengkhayalkannya adalah mendekati perzinaan. Menurut Al-Ghazali, perbuatan
keji (dosa besar) yang tampak adalah zina, sedangkan dosa besar yang tersembunyi adalah
mencium, menyentuh kulit, dan memandang dengan syahwat.

5
 Hukum bagi pezina
Allah berfirman dalam surah An-Nur ayat 2

‫ّللا إِّ ْن‬ ِّ ‫اح ٍد ِّم ْن ُه َما ِّمائَةَ َرأْفَةٌ فِّي د‬


ِّ َّ ‫ِّين‬ ِّ ‫اج ِّلدُوا ُك َّل َو‬ ْ َ‫الزانِّي ف‬ َّ ‫الزانِّيَةُ َو‬ َّ
‫اَّلل َج ْلدَةٍ ۖ َو ََل تَأ ْ ُخ ْذ ُك ْم ِّب ِّه َما َو ْاليَ ْو ِّم ْاْل ِّخ ِّر ۖ َو ْليَ ْش َه ْد‬
ِّ َّ ‫ُك ْنت ُ ْم تُؤْ ِّمنُونَ ِّب‬
َ‫طائِّفَةٌ ِّمنَ ْال ُمؤْ ِّمنِّين‬ َ ‫َعذَابَ ُه َما‬
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari
keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu
untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan
hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang
beriman. (Q.S. An-Nuur/24 :2)
Berdasarkan QS.an-Nur (24): 2, pelaku perzinaan, baik laki-laki maupun perempuan
harus dihukum dera (dicambuk) sebanyak 100 kali. Namun, jika pelaku perzinaan itu sudah
muhsan (pernah menikah), sebagaimana ketentuan hadits Nabi SAW maka diterapkan
hukuman rajam.
Dalam hukum Islam, zina dikategorikan perbuatan kriminal atau tindak pidana.Sehingga
orang yang melakukannya dikenakan sanksi atau hukuman sesuai dengan syari’at Islam.
Hukuman pelaku zina adalah sebagai berikut:
a) Dera atau pukulan sebanyak 100 (seratus) kali bagi pezina gairu muhsan dan ditambah
dengan mengasingkan atau membuang pelakunya ke tempat yang jauh dari tempat mereka.
Hal dini didasarkan pada firman Allah Swt. dalam Q.S. an-Nūr/24:2 serta hadis Rasulullah
saw. yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah dan Zaid bin Khalid.
b) Dirajam sampai mati bagi pezina muhsan. Hukuman rajam dilakukan dengan cara pelaku
dimasukan ke dalam tanah hingga dada atau leher. Tempat untuk melakukan hukuman rajam
adalah di tempat yang banyak dilalui manusia atau tempat keramaian.Hal ini berdasarkan
hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmizi, dan An-Nasa’i.
Dalam konteks ini yang memiliki hak untuk menerapkan hukuman tersebut hanya
khalifah (kepala negara) atau orang-orang yang ditugasi olehnya. Ketentuan ini berlaku bagi
negeri yang menerapkan syariat Islam sebagai hukum positif dalam suatu negara. Sebelum
memutuskan hukuman bagi pelaku zina maka ada empat hal yang dapat dijadikan sebagai
bukti, yakni: (1) saksi, (2) sumpah, (3) pengakuan, dan (4) dokumen atau bukti tulisan.
Dalam kasus perzinaan, pembuktian perzinaan ada dua, yakni saksi yang berjumlah empat
orang dan pengakuan pelaku.Sedangkan pengakuan pelaku, didasarkan beberapa hadits Nabi
saw. Ma’iz bin al-Aslami, sahabat Rasulullah Saw dan seorang wanita dari al-Ghamidiyyah
dijatuhi hukuman rajam ketika keduanya mengaku telah berzina.
Adapun dosa perbuatan zina itu mempunyai tingkatan tersendiri. Apabila dilakukan
dengan perempuan lain (Bukan muhrim artinya wanita yang boleh dikawin) yang tidak
bersuami maka dosanya besar. Apabila dilakukan dengan perempuan yang sudah bersuami,
dosanya lebih besar.Lebih besar lagi apabila zina dilakukan dengan tetangga.Dan lebih besar
dari semuanya itu zina yang dilakukan dengan yang masih muhrim (Wanita muhrim artinya
wanita yang tidak boleh dikawini.).
Apabila perbuatan zina dilakukan oleh seorang yang sudah melangsungkan pernikahan, maka
dosanya lebih besar dibanding dengan orang yang belum melangsungkan pernikahan. Dosa

6
itu lebih besar lagi jika zina dilakukan oleh seorang yang telah lanjut usia, dibanding dengan
yang dilakukan oleh kaum muda. Hal ini dipertimbangkan lantaran orang lanjut usiadianggap
berpikir lebih masak. Dan zina yang dilakukan oleh orang yang mengerti hukum-hukum
agama lebih berat ketimbang orang yang tidak mengerti pengetahuan agama.

 Dampak negatif dari perilaku zina


Imam Sayuthi dalam kitabnya Al-Jami’ Al-Kabir menulislan bahwa perbuatan
zina dapat megakibatkan 6 dampak negatif bagi pelakunya. 3 dampak negatif
menimpa pada saat di dunia dan 3 dampak lagi akan ditimpakan kelak di akhirat.
Adapun 3 hal yang akan menimpa di dunia ialah :
(1) Menghilangkan wibawa.
Pelaku zina akan kehilangan kebersihan jiwanya dan kesucian dirinya, yang keduanya
merupakan sumber kebahagiaan dan ketenangan hidupnya
(2) Mengakibatkan kefakiran,
Perbuatan zina juga akan mengakibatkan pelakunya menjadi miskin. Sebab,
pelakunya akan selalu mengejar kepuasan birahinya, yang sudah barang tentu akan
memakan energi dan waktu bagi dirinya. Di samping itu, ia pun harus mengeluarkan
biaya untuk memenuhi nafsu birahinya, yang pada dasarnya tidaklah sedikit. Kedua
faktor inilah yang akan mengakibatkan para pelaku zina jatuh miskin.
(3) Mengurangi umur.
Perbuatan tersebut juga akan mengakibatkan umur pelaku zina berkurang lantaran
akan terserang penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Saat ini banyak sekali
penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh perilaku seks bebas, seperti HIV/AIDS,
infeksi saluran kelamin, dan sebagainya.

Dan tiga lagi yang akan dijatuhkan di akherat :


(1) Mendapat murka dari Allah
Perbuatan zina merupakan salah satu dosa besar sehingga para pelakunya akan
mendapat murka dari Allah SWT kelak di akhirat.
(2) Hisab yang jelek (banyak dosa)
Pada saat hari perhitungan amal (yaumul hisab) maka para pelaku zina akan menyesal
karena mereka akan diperlihatkan betapa besarnya dosa akibat perbuatan zina yang
dia lakukan semasa hidup di dunia. Penyesalan hanya tinggal penyesalan, semuanya
sudah terlanjur dilakukan.
(3) Siksaan di neraka
Para pelaku perbuatan zina akan mendapatkan siksa yang berat dan hina kelak di
neraka. Dikisahkan pada saat Rasulullah melakukan Isra’ dan Mi’raj beliau
diperlihatkan ada sekelompok orang yang menghadapi daging segar tapi mereka lebih
suka memakan daging yang amat busuk dari pada daging segar. Itulah siksaan dan
kehinaan bagi pelaku zina.Mereka selingkuh padahal mereka mempunyai istri atau
suami yang sah.Kemudian Rasulullah juga diperlihatkan ada satu kaum yang tubuh
mereka sangat besar, namun bau tubuhnya sangat busuk, menjijikkan saat dipandang,
dan bau mereka seperti bau tempat pembuangan kotoran (comberan).Rasul kemudian
bertanya, ‘Siapakah mereka?’Dua Malaikat yang mendampingi beliau menjawab,
“Mereka adalah pezina laki-laki dan perempuan’.”

7
 Tujuh Hikmah Diharamkannya Zina

Betapa besarnya bahaya dan kerusakan yang ditimbulkan oleh perbuatan zina itu bagi
individu, keluarga, dan masyarakat Islam sehingga Allah SWT meletakkannya setelah
pembunuhan dan mempersekutukan Allah (syirik).

“Dan,orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yangbenar,
dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat
(pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat dan
dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina.” (QS al-Furqan [25]: 68-69)

Imam asy-Syathibi dalam kitabnya al- Muwafaqat menegaskan, sesungguhnya syariat itu
adalah demi kemaslahatan manusia, di mana semua taklif (perintah dan larangan)adalah
untuk menghindari mafsadah (kerusakan), untuk mendapatkan maslahat (kemaslahatan), atau
untuk mendapatkan kedua-duanya. Imam Ibnu Qayyim alJauziyah juga menjelaskan dalam
kitabnya I’lam al-Muwaqi’in, bahwa sesungguhnya syariat Islam itu dasar dan asasnya adalah
di atas hikmah dan untuk kebaikan umat manusia, baik dalam kehidupan di dunia maupun di
akhirat.Syariat itu seluruhnya adalah keadilan, rahmat, kebaikan, dan hikmah.

Di antara hikmah pengharaman zina adalah:

 Pertama, menjaga kehormatan perempuan agar tidak dijadikan barang yang


diperjualbelikan, karena Islam datang untukmemuliakan manusia, baik laki-
laki maupun perempuan.
 Kedua, mencegah percampuran nasab karena dengan dibolehkan zina berarti
memasukkan anak yang bukan dari benihnya ke dalam keluarga yang nantinya
akan mewarisi, padahal bukan anaknya dan memperlakukannya sebagai
mahram padahal bukan mahramnya.
 Ketiga, mencegah banyaknya anak yang ditelantarkan orang tua akibat malu
anaknya lahir dari hasil perzinaan dan melindungi bayi-bayi yang
dibunuhibunya sendiri ketika masih dalam kandungan (aborsi).
 Keempat, menjaga keutuhan dan ketenteraman dalam rumah tangga.
 Kelima, pengharaman zina sesuai dengan fitrah manusia yang memiliki rasa
ghirah/cemburu terhadap kehormatannya, di mana tidak mungkin seseorang
bisa menerima dan rela melihat isteri, anak, ibu, dan saudari nya menjadi
barang yang diperjualbelikan dan dijadikan pemuas nafsu orang lain.
Sebagaimana nasihat Nabi SAW. Dalam hadis yang diriwayatkan Imam
Ahmad, al-Baihaqi, dan ath-Thabrani, kepada pemuda yang meminta izin
kepada Beliau untuk dibiarkan melakukan zina, dengan menanyakan kepada
dia apakah rela orang lain berzina dengan ibu, anak, saudari dan anggota
keluarganya yang lain.
 Keenam, mencegah menyebarnya kejahatan, khususnya pembunuhan,
disebabkan rasa cemburu, di mana seorang suami bisa membunuh isterinya
dan lelaki yang berzina dengannya karena rasa marah, cemburu ketika melihat
isterinya berzina dengan lelaki lain, atau lelaki bisa membunuh suami wanita
yang dizinainya.

8
 Ketujuh, mencegah penyebaran penyakit menular yang merupakan hukuman
dari Allah atas menyebarnya perbuatan keji tersebut, seperti HIV/AID
 Cara Menghindari Perzinaan
1. Hindari mendekati tempat-tempat maksiat yang dapat memberikan peluang
dan kesempatan untuk berzina. Sekali kita melangkah masuk ke tempat tersebut, akan
sulit untuk berpaling dari beragam kemaksiatan.
2. Jangan mendekati hal-hal yang menjurus kepada perbuatan zina, seperti
berpacaran, berciuman, berpelukan dengan lawan jenis, menonton film porno, atau
membaca buku-buku yang di dalamnya terdapat konten pornografi. Mendekati hal-hal
yang menjurus kepada zina akan menyebabkan orang tersebut terobsesi untuk
melakukan perzinaan.
3. Memilih teman bergaul yang saleh dan tidak suka mengunjungi tempat-
tempat maksiat. Sebab, teman yang saleh akan menebarkan kebaikan kepada
temannya, serta selalu mengingatkan tentang bahaya perzinaan.
4. Menambah ilmu pengetahuan agama dengan menghadiri majelis-majelis
taklim. Selain itu, kita juga perlu mengunjungi orang-orang saleh yang akan
mengingatkan diri untuk selalu waspada terhadap godaan nafsu dan jebakan ilusi
setan dalam perzinaan.
5. Membaca buku-buku keislaman yang secara spesifik mengingatkan
pembacanya mengenai bahaya perzinaan. Dengan memahami bahayanya, seseorang
akan menyadari pentingnya menghindari zina dalam kehidupan bermasyarakat.
6. Membaca Al-Quran sambil merenungi tafsirnya, mengindahkan sabda-sabda
Nabi, dan mendengarkan nasihat ulama tentang pentingnya menjauhi segala macam
dosa, termasuk berzina dan mendekati zina.
Pergaulan bebas masyarakat modern sangat rentan terhadap perilaku perzinaan.Mari
menjaga tingkah laku diri kita sehingga terhindar dari bahaya perzinaan.Semoga
artikel ini bisa bermanfaat untuk Anda dalam usaha membentengi keluarga dari akibat
buruk perzinaan.

9
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dalam agama islamAllah SWT telah menjanjikan dua hal sebagai balasan atas apapun
yang menjadi tindakan umat manusia. Pahala (balasan baik) adalah bagi mereka yang
beramal shalih. Dan dosa (balasan buruk) akan berbuah siksa bagi mereka yang melakukan
tindak kemaksiatan. Di dalam al-qur’an Allah SWT banyak berfirman dan menjelaskan
tentang larangan zina.
Zina adalah persetubuhan yang dilakukan oleh seorang lelaki dengan seorang
perempuan tanpa nikah yang sah menurut hukum islam. Zina dibagi dua yaitu zina muhsan
dan bukan muhsan.
Seseorang yang melakukan zina Muhsan, wajib dikenakan keatas mereka hukuman
had (rejam) Yaitu dilempar dengan batu yang sederhana besarnya hingga mati,sedangkan
yang bukan muhsan harus di cambuk sebanyak seratus kali cambukan.
Faktor utama maraknya zina adalah lemah iman di Negara kita ini, serta pengaruh
kemajuan teknologi.Cara mencegah zina yang paling utama adalah menyegrakan menikah
bagi yang sudah mampu,serta dengan mengembangkan syariat islam di negeri ini.
Zina banyak sekali menimbulkan hal negatif, karena itulah Allah SWT. Melarang
perzinaan, dengaan menghindari perzinaan kita akan mendapatkan keselamatan dunia dan
akhirat.
3.2 Saran
Pergaulan bebas masyarakat modern sangat rentan terhadap perilaku perzinaan.Mari
menjaga tingkah laku diri kita sehingga terhindar dari bahaya perzinaan.Semoga kita bisa
membentengi keluarga dari akibat buruk perzinaan.Mengingat banyaknya hal negatif yang
ditimbulkan oleh perzinaan marilah kita sebagai hamba yang bertaqwa kepada Allah
menjauhkan diri kita dari perzinaan. Jangan sampaai kita terjerumus ke dalam perzinaan
karena akan merugikan diri kita sendiri. Sebagai orang beriman kita juga harus saling
mengingatkan sesama kita dalam kebaikan.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan kita lebih memahami bahaya zina supaya kita dapat mengendalikan diri kita dari
godaan perziaan. Amin.

10
DAFTAR PUSTAKA

Rusyd , Ibnu, BIDAYATU’L MUJTAHID ( Semarang : Asy Syifa’ 1990), cet.

http://alislamu.com/content/view/326/22/

http://repository.ui.ac.id/dokumen/lihat/1673.pdf

http://www.icrawl.org/4319731991-pengertian-dan-hukum-zina

http://www.harian-aceh.com/fokus/1824-maraknya-zina-di-negeri-syariat.html

Prof.Dr.M.Mutawalli Asy-Sya’rawi. 2000. Dosa Dosa Besar .gema insane press. Jakarta.

USt. Drs. Moh. Saifulloh Al Aziz S. 2002. Fiqih Islam Lengkap pedoman hukum ibadah um

at islam dengan berbagai permasalahannya. Terbit terang. Surabaya

http://almanhaj.or.id/content/2251/slash/0 , http://id.wikipedia.org/wiki/Zina ,

http://gaulgayarasul.wordpress.com/2006/12/30/5-jurus-jurus-penangkal-zina/

11

Anda mungkin juga menyukai