Anda di halaman 1dari 2

Kemuliaan Wanita, Sang Pengukir Peradaban

Islam merupakan agama yang menempatkan wanita sebagai makhluk yang istimewa. Menghargai dan
menjaga kehormatan wanita adalah sebuah kewajiban yang tidak boleh dipertentangkan sama sekali.
Menjaga wanita diibaratkan seperti menjaga sebuah perhiasan atau bahkan jauh lebih berharga dari itu.
“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” (Hadits riwayat Muslim dari
Abdullah ibnu Umar)
Sebuah ungkapan dari sabda Baginda Rasulullah SAW yang menguatkan bahwa wanita merupakan
makhluk yang sangat mulia. Perintah menutup aurat secara sempurna juga menggambarkan betapa
mulianya wanita. Karena Islam mengetahui bahwa apa pun yang dimiliki oleh wanita merupakan sesuatu
yang sangat berharga. Kemuliaan seorang ibu dalam Islam menjadi penegas bahwa wanita merupakan
makhluk yang mulia

Lalu mengapa wanita begitu mulia dalam Islam?


Jawabannya adalah karena wanita merupakan madrasatul uulaa bagi generasi yang dihasilkannya.
Sejatinya manusia hidup bukan hanya untuk menghasilkan keturunan yang menciptakan rantai
peradaban, tetapi bagaimana mendapatkan keutamaan dan ridha di sisi Allah dari peradaban yang telah
dihasilkan. Hal yang menegaskan bahwa seorang wanita bukan hanya dijadikan sebagai tempat
mengandung serta melahirkan. Namun bagaimana menjadi pendidik bagi generasi penerus.

Wanita memiliki peran yang lebih besar dalam membentuk generasi. Karena wanita merupakan orang
pertama dan utama serta sosok yang paling dekat dengan keturunannya (anak-anaknya). “Buah jatuh
tidak jauh dari pohonnya”. Peribahasa yang erat kaitannya dengan kualitas wanita yang mempengaruhi
generasi yang dihasilkannya. Kondisi generasi yang ada tidak jauh dari kondisi wanita pada saat yang
bersamaan. Wanita yang baik serta memahami bagaimana mendidik generasi menjadi tonggak utama
dalam mengukir peradaban. Karena sejatinya sebuah generasi akan mempengaruhi keberlangsungan
generasi berikutnya. Maka peradaban tidak sekadar tercipta, tetapi terukir.
Kemuliaan dan peran besar wanita juga merupakan sesuatu yang harus diciptakan. Mendidik wanita
adalah kuncinya. Sejak dini hingga dewasa, wanita harus dididik dan dipahamkan bahwa peran mereka
sangat penting dalam mengukir peradaban. Menjaga kemuliaan dan kehormatan juga harus dijalankan
beriringan dengan mendidik mereka. Jaga aurat serta pandangan wanita agar mereka juga mampu
menjaga generasi penerusnya.

Dalam mendidik diperlukan pendidik yang berkualitas. Keluarga menjadi awal dari mengukir sebuah
peradaban. Memilih wanita shalihah adalah pertimbangan paling besar dalam membangun keluarga.
Memilih wanita untuk bersama membangun keluarga berarti memilih pendidik dalam membangun
sebuah peradaban. Islam melalui sabda Nabi SAW telah mengajarkan bagaimana cara memilih seorang
wanita. Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan adalah soal kekayaan, keturunan, kecantikan,
serta agamanya. Agama merupakan faktor terbesar yang menjadi bahan pertambangan. Wanita shalihah
adalah perhiasan dan pemilik kemuliaan yang menjadi tonggak utama dalam mengukir peradaban.
Jagalah kemuliaan wanita, maka kemuliaan peradaban akan terjaga. (dakwatuna/hdn)

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2019/06/22/95723/kemuliaan-wanita-sang-pengukir-
peradaban/#ixzz5xobeamYO
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook

Anda mungkin juga menyukai