Anda di halaman 1dari 6

TURBINE PROTECTION

 Tubin uap
Turbin uap adalah serangkaian turbin yang berfungsi untuk mengubah energi uap
yang mempunyai temperatur serta tekanan yang tinggi menjadi energi mekanik atau
putaran.
Turbin uap merupakan salah satu komponen PLTU yang mahal, karena itu turbin
dilengkapi dengan peralatan proteksi (Turbin Protective Device) yang berfungsi untuk
mengamankan turbin dari kemungkinan terjadinya kerusakan fatal. Peralatan
pengaman turbin terdiri dari beberapa sistem dimana katup uap akan menutup atau
turbin akan trip bila salah satu pengaman tersebut bekerja.
Ada beberapa proteksi turbin baik dari turbin itu sendiri maupun proteksi dari sistim
lain.

Seperti:
1. Putaran lebih (over speed)
2. Over speed protection control
3. Tekanan minyak pelumas (very-low)
4. Turbin thrust oil pressure high
5. Condenser vacuum low
6. Initial pressure regulator
7. Hydraulic pressure low
8. Vibrasi dan temperature bearing (very-high)

 Pengaman turbin terhadap putaran lebih (overspeed)


Sistem pengaman ini akan mentripkan turbin bila putaran turbin naik melebihi harga
putaranyang telah ditetapkan. Salah satu peralatan untuk keperluan ini adalah
peralatan over speedmekanik. Bila terjadi gangguan, katakanlah pada alternatornya,
maka pemutus tenaga listrik utamanya(PMT) secara otomatis trip ( membuka) dan
outputnya hilang. Sinyal trip juga mengoperasikan katup solenoid pada sistem
hidrolik turbin yang kemudian menutup semua katup uap utama(MSV) turbin dan
mesin tersebut stop secara aman.Namun, bila MSV trip turbin gagal berfungsi, uap
akan terus menerus masuk ke turbin danputarannya akan naik. Kenaikan kecepatan ini
akan di deteksi oleh governor dan katup pengatur uap akan menutup. Sistem governor
seharusnya mampu menahan kenaikan putaran dan menurunkan pada angka diatas
kecepatan operasi normal tetapi masih pada batas “aman”
Gambar 4.1, Peralatan Over Speed
Tetapi ada kemungkinan “ Sistem governor ” gagal untuk mengontrol putaran turbin, atau
responnya tidak cukup cepat, sehingga putarannya dapat naik ke tingkat yang berbahaya.
Untuk mencegah ini semua turbin dilengkapi dengan peralatan proteksi putaran lebih.
Diagram sederhana sebuah peralatan proteksi turbin ditunjukkan pada gambar 4.2.
Unit penggeraknya umumnya dikenal sebagai “ Over Speed Bolt” dan dikonstruksikan
sedemikian rupa sehingga pada putaran turbin tertentu, gaya sentrifugal melampaui tekanan
pegas. Baut tersebut bergerak keluar dari poros untuk mendesak lengan trip dan melepaskan “
pawl ”. Ini mengakibatkan “ Emergency Trip Plunger ” bergerak keatas sehingga menutup
pasok minyak tenaga ke katup stop uap Turbin (MSV). Dalam gerakan ini juga membuka
drain sistem minyak penggerak MSV, sehingga katup uap ini menutup.
Dalam kenyataannya, sebuah turbin mempunyai 2 over speed bolt dan 2 Emergency Trip
Plunger. Salah satu baut (bolt) akan mengoperasikan kedua emergency trip plunger yang
sistem minyaknya disusun sedemikian rupa sehingga menjadi berurutan. Dengan demikian
bila salah satu Plunger Trip bekerja akan mengerjakan dan menutup MSV.
Ada sebagian pembangkit yang turbinnya tidak mempunyai proteksi over speed secara
mekanis, akan tetapi hanya menggunakan tiga buah sensor speed induktif yang dipasang pada
roda gigi, dimana apabila dua dari tiga sensor menyatakan putaran lebih maka turbin akan
trip.
 Overspeed Protection Control (OPC) atau Anticipatory Gear
Prinsip kerja alat ini adalah membandingkan beban turbin dengan beban generator.
Beban turbin dipantau menggunakan saklar tekanan uap yang dipasang pada titik
tertentu, sedang beban generator dideteksi dengan mengukur energi listrik yang
dihasilkan generator atau mendeteksi posisi PMT. Bila perbandingan dari kedua
sinyal menunjukkan bahwa turbin beroperasi dengan aliran uap lebih besar daripada
energi listrik yang dihasilkan generator, maka suatu sinyal listrik akan dikirim ke
solenoid yang akan membuka saluran drain pada sistem minyak kontrol. Pembukaan
katup drain akan menurunkan tekanan minyak kontrol sehingga akan menutup katup-
katup uap lebih awal dibanding sinyal dari governor.

 Bearing Oil Pressure Low


Bila tekanan pelumas bantalan turbin turun hingga mencapai suatu harga yang
cukup rendah, maka dapat mengakibatkan kerusakkan yang fatal akibat hilangnya
kemampuan minyak pelumas memberi lapisan film baik pada bantalan maupun poros
turbin. Untuk mencegah hal ini, maka turbin dilengkapi dengan proteksi terhadap
tekanan pelumas bantalan rendah. Sistem proteksi ini akan bekerja dan mentrip turbin
bila tekanan pelumas bantalan turun hingga mencapai suatu harga tertentu yang telah
ditetapkan. Penurunan tekanan minyak pelumas hingga sangat rendah dapat
diakibatkan oleh tersumbatnya filter. Aliran minyak pelumas ke bearing sangat
penting sehingga sistem pelumas dilengkapi dengan beberapa pompa yang akan
bekerja saling mem back up. Dan juga dilengkapi beberapa alarm seperti differensial
pressure filter high dan alarm pressure oil
low sebelum mencapai setting tripnya.

 . Turbin Thrust Oil Pressure High


Posisi thrust bearing pada turbin merupakan titik referensi terhadap gerakan
relatif antara poros dengan casing. Bila terjadi pergeseran posisi rotor turbin yang
berlebihan dalam arah aksial, dapat mengakibatkan pergesekan antara rotor dengan
stator turbin. Untuk mendeteksipergerakan relatif poros terhadap casing dipergunakan
tekanan minyak yang disebut tekanan minyak thrust bearing. Bila terjadi pergeseran
relatif rotor terhadap stator, maka tekanan minyak thrust bearing akan naik.
Seandainya pergeseran ini cukup besar, maka kenaikan tekanan minyak akan cukup
tinggi dan pada suatu harga tertentu yang telah ditetapkan, turbin akan trip.

 . Condensor Vacuum Low


Bila vakum kondensor rendah atau tekanan kondensor naik, maka temperatur uap
juga meningkat sedang aliran uap bekas menuju kondensor turun. Hal ini dapat
mengakibatkanterjadinya overheating pada sudu-sudu akhir turbin tekanan rendah dan
casing. Untuk mencegah terjadinya overheating tersebut, maka turbin dilengkapi
dengan peralatan proteksi terhadap vakum kondensor rendah. Pada harga vakum
tertentu, turbin akan trip karena peralatan proteksi vakum rendah bekerja.
Gambar 4.2. Sistem Proteksi Turbin

 Low Vacuum Unloader


Silinder LP dan kondensor dirancang untuk beroperasi pada temperatur uap yang relatif
rendah. Bila vakum kondensor turun maka temperatur uap akan naik sehingga hal dapat
menimbulkan resiko kerusakan pada sudu-sudu LP dan pipa kondensor. Untuk
mencegah terjadinya hal ini turbin dilengkapi dengan Low vacuum unloader gear yang
akan bekerjamengurangi aliran uap, bila vakum turun mencapai harga tertentu. Beban
akan turun sampai harga tertentu agar terjadi perbaikan vakum. Namun bila perbaikan
vakum gagal dan vakum kondensor turun terus, maka pada harga vakum tertentu
peralatan trip vakum rendah akan bekerja untuk mentripkan turbin. Sebagai pengaman
tambahan untuk mencegah kerusakan turbin dan kondensor juga dilengkapi dengan
‘diapragma’ pembebas tekanan kondensor yang dipasang di silinder LP turbin. Apabila
tekanan kondensor naik terus hingga melebihi tekanan atmosfir, maka diapragma
(bursting/rupture disc) ini akan pecah sehingga uap akan terbuang ke atmosfir.
 Initial Pressure Regulator (IPR)
Bila pada beban penuh terjadi gangguan pada boiler yang menyebabkan laju
pembakaran tidak sesuai dengan permintaan produksi uap, maka tekanan uap akan
turun. Bila tekanan uap dibiarkan turun terus akan terjadi “carry over” uap dari boiler
masuk ke turbin atau temperatur uap turun sehingga dapat melampaui harga batas yang
ditentukan. Hal ini dapat menyebabkan resiko turbin rusak. Untuk mencegah itu, maka
dipasang pengaman yang disebut Initial Pressure Regulator (IPR). Proteksi IPR bekerja
untuk mengurangi aliran uap dengan menutupkatup governor. Bila penutupan ini belum
mampu untuk menghentikan penurunan tekanan uap, maka peralatan trip tekanan uap
rendah akan bekerja untuk mentrip turbin. Sedangkan bila tekanan uap kembali normal,
maka kontrol governor mengembalikan governor valve keposisi normal. Peralatan IPR
ini dapat di non aktifkan untuk keperluan tertentu, misalnya pada saat turbin start
(rolling up).

 Hydroulic pressure low


Pada tekanan minyak kontrol yang normal peralatan ini tidak bekerja. Tetapi jika terjadi
penurunan tekanan minyak secara drastis akibat sinyal dari governor atau peralatan
antisipasi lain (listrik), alat ini akan membuka drain minyak kontrol lebih lanjut
sehingga katup-katup uap akan menutup lebih cepat. Alat ini hanya akan beroperasi bila
terjadi penurunan tekanan minyak kontrol, bila tekanan sudah tetap alat ini akan reset.
Peralatan antisipasi hanya bekerja untuk jangka waktu pendek,ketika kecepatan turbin
sudah tidak naik lagi, maka pengaturan kecepatan turbin diambil alih oleh governor
sampai mencapai putaran 4 % diatas putaran nominalnya.

 Vibrasi dan temperature bearing very high.


Pada turbin supervisory yang dimonitor adalah :
1. Vibrasi bearing.
2. Rotor expantion (shaft position)
3. Casing expantion
4. Temperature bearing dan thrust bearing
Selain dimonitor besaran-besaran yang ada pada turbin supervisory juga dibatasi.
Batasanbatasan nilai ini juga digunakan untuk mengamankan turbin dari kerusakan
seperti Vibrasivery-high, temperature bearing very-high, expantion very-high.
 Pengujian Protective Device & Stem Freedom Test
Karena peralatan proteksi turbin harus memiliki keandalan yang tinggi, maka
peralatanperalatan proteksi tersebut harus diuji secara periodik. Maksud pengujian
disini adalah untuk meyakinkan bahwa sistem proteksi turbin akan selalu dapat
berfungsi dengan baik pada saatdiperlukan. Pengujian sistem proteksi turbin dapat
dilakukan pada saat turbin sedang dalam keadaan operasi tanpa menggangu kondisi
operasi turbin. Selain sistem proteksi turbin, katup-katup uap pada turbin juga perlu di
uji secara periodik. Katup-katup uap yang perlu di uji adalah katup-katup penutup cepat
(Stop Valve) termasuk Reheat Stop Valve, katup-katup governor termasuk Interceptor
Valve. Pengujian terhadap katup-katup tersebut dilakukan dengan cara menutup katup-
katup uap sementara, untuk selanjutnya dibuka kembali. Hal ini dilakukan dengan
maksud untuk mencegah kemungkinan macetnya katup-katup tersebut. Karena itu,
pengujian terhadap katup-katup uap tersebut dinamakan Stem Freedom Test.
Program pengujian ini hanya dapat dilakukan pada turbin yang dilengkapi dengan 2 set
katup uap, yaitu 2 set katup utama (MSV) dan katup governor (GV), dan pada turbin
multi silinder dilengkapi dengan 2 set katup reheat utama (RSV) dan katup intecepter
(ICV).

Anda mungkin juga menyukai