Anda di halaman 1dari 13

TUGAS RIVIEW ARTIKEL VII &VIII

SEMINAR AKUNTANSI

DISUSUN OLEH:
MICHAEL DYAS PERDANA
12160036

GROUP B
FAKULTAS BISNIS UKDW
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
REVIEW ARTIKEL

Judul :Analisa Pengaruh Total Quality Management Terhadap


Keunggulan Bersaing dan Kinerja Perusahaan

Penulis : Callystha Prayhoego dan Devie

Identitas jurnal :

 Nama jurnal : Business Accounting Review


 Volume dan halaman : Vol 1 Hal -
 Tahun : 2013

Reviewer

 Nama Dan Nim : Stefanus A.Kurniawan (12160046)


Michael Dyas Perdana (12160036)
Denandra Santika Putri Eramasi (12160119)
Charisma Abed Nego Tarigan (12160134)
 Tanggal : 28 Februari 2019

1. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam artikel ini adalah apakah Total Quality Management
mempengaruhi keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan?

2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh signifikan antara Total
Quality Management terhadap keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan.
3. Teori yang relevan
Sejalan dengan teori Hunt,1992 yang menyatakan “Dorongan untuk manajemen kualitas
total (TQM) selalu menjadi agenda utama banyak organisasi di sektor swasta untuk
meningkatkan kualitas, produktivitas, dan posisi kompetitif”. Didukung juga oleh Chase, et al.
(2005), yang menegaskan bahwa TQM merupakan paradigma baru dalam menjalankan bisnis
yang berupaya memaksimumkan daya saing organisasi melalui fokus pada kepuasan
konsumen, keterlibatan seluruh karyawan, dan perbaikan secara berkesinambungan atas
kualitas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan organisasi.

Total Quality Management Terziovski dan Samson (1990) dkkk pada umumnya
mengambarkan sebuah sistem yang colektif (menyeluruh) dimana sistem tersebut
berhubungan dengan implemtasi manajemen kualitas guna mewujudkan kinerja organisasi
yang baik.

4. Hipotesis
Hipotesis tidak dicantumkan dalam artikel. Berdasarkan kesimpulan yang ada kami
merumuskan terdapat 3 hipotesis, yaitu :
a. Terdapat pengaruh dengan arah positif dan signifikan antara Total Quality Management
terhadap keunggulan bersaing
b. Terdapat pengaruh dengan arah positif dan signifikan antara Total Quality Management
terhadap kinerja perusahaan
c. Terdapat pengaruh dengan arah positif dan signifikan antara keunggulan bersaing terhadap
kinerja perusahaan

5. Definisi Dan Pengukuran Variabel


Variabel dependen dalam penelitian adalah kinerja perusahaan, merupakan tingkat
pencapaian perusahaan dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas yang menjadi tanggung
jawabnya dalam mengoptimalkan pencapaian visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan
perusahaan yang dapat dinilai dengan cara membandingkan pencapaian dengan target atau
dengan kinerja beberapa perusahaan di industri yang sama. Variabel ini akan diukur dari dua
indikator, yaitu kinerja keuangan dan kinerja operasional. Pengumpulan data dilakukan dengan
cara membagikan kuesioner
Variabel dependen dalam penelitian adalah keunggulan bersaing merupakan kemampuan
perusahaan untuk menciptakan nilai yang tidak dimiliki dan tidak dapat ditiru oleh pesaing.
Variabel ini diukur dengan harga, kualitas, delivery dependability, inovasi produk, dan time to
market
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Total Quality Management merupakan
pendekatan untuk mendapatkan dan mempertahankan output yang berkualitas tinggi, fokus
terhadap pemeliharaan, perbaikan yang berkelanjutan dan pencegahan kegagalan di semua
level dan fungsi perusahaan, dalam rangka memenuhi atau melampaui harapan konsumen.
Variabel TQM diukur dari delapan indikator, yaitu Top Management Support, Quality
Information, Process Management, Product Design, Workforce Management, Supplier
Involment, Customer Involment, Employee Empowerment

6. Sample
Populasi dari penelitian ini adalah semua manajer puncak yang bekerja pada perusahaan
yang menerapkan TQM di Surabaya.Teknik sampling yang digunakan adalah purposive
sampling dengan kriteria sampel adalah manajer puncak yang bekerja pada perusahaan yang
berlokasi di Surabaya, yang menerapkan dan memahami TQM, dan memiliki pengalaman
sebagai manajer minimal 1 tahun. Dari 226 kuesioner yang disebar, ditemukan hanya 95
kuesioner yang memenuhi kriteria sampel, namun hanya 90 kuesioner saja yang representative
untuk dijadikan sampel.

7. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini akan diuji dengan menggunakan analisa Partial Least Square
(PLS). Analisa PLS mempunyai dua model, yaitu outer model dan inner model. Outer model
(outer relation/measurement model) menunjukkan spesifikasi hubungan antar variabel dengan
indikatornya. Sedangkan inner model (inner relation/ stuctural model) menunjukkan
spesifikasi hubungan antar variabel laten, yaitu antara variabel eksogen/independen dengan
variabel endogen/dependen (Ghozali, 2008).
8. Hasil dan Pembahasan
Hasil dari penelitian ini sejalan dengan temuan Tayler (2010), yaitu manager yang terlibat
dalam pemilihan inisiatif strategi memberikan dukungan yang lebih besar terhadap inisiatif
strategi yang dipilihnya dibandingkan dengan manager yang tidak dilibatkan. Kondisi ini
menunjukkan bahwa manager mengalami bias motivated reasoning. Implikasi yang terjadi
karena adanya motivated reasoning adalah manager akan memberikan penilaian yang lebih
tinggi atas keberhasilan inisiatif strategi yang dipilihnya, yaitu yang sesuai dengan
preferensinya. Lipe dan Salterio (2000) menyatakan bahwa penerapan BSC relatif mahal, oleh
karena itu manfaat BSC yang akan didapatkan oleh suatu organisasi sangat tergantung dari
bagaimana manager meningkatkan kualitas keputusannya. Namun demi
kian, keterbatasan kemampuan kognitif menjadikan kendala bagi manager untuk secara
optimal dapat mempergunakan BSC.

9. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis pada bab sebelumnya, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh signifikan antara Total Quality Management terhadap keunggulan
bersaing. Penerapan Total Quality Management pada perusahaan di Surabaya yang baik akan
mampu meningkatkan keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan.
2. Terdapat pengaruh signifikan antara Total Quality Management terhadap kinerja
perusahaan. Penerapan Total Quality Management yang baik akan mampu meningkatkan
kinerja perusahaan, baik dari kinerja keuangan maupun operasionalnya.
3. Terdapat pengaruh signifikan antara keunggulan bersaing terhadap kinerja perusahaan.
Keunggulan bersaing perusahaan yang meningkat akan mampu meningkatkan kinerja
perusahaan pula.

10. Pengembangan Penelitian


Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini akan dibagi kepada dua tujuan, yaitu saran
bagi perusahaan yang menerapkan Total Quality Management dan saran bagi penelitian
selanjutnya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka saran yang dapat
dikemukakan adalah sebagai berikut :
a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator empirik yang paling rendah pada variabel
Total Quality Management diberikan oleh Supplier Involment dimana perusahaan
senantiasa lebih mementingkan faktor kualitas daripada harga dalam memilih supplier. Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas perusahaan di Surabaya kurang memperhatikan aspek
supplier involment. Seharusnya perusahaan menyadari pentingnya faktor kualitas daripada
harga dalam memilih supplier agar dapat mengimplementasikan Total Quality
Management yang efektif, memiliki keunggulan bersaing, dan kinerja perusahaan yang
lebih baik.
b. Peneliti selanjutnya sebaiknya mencari variabelvariabel lain yang mungkin juga
mempunyai hubungan dengan penggunaan Total Quality Management. Hal ini
dikarenakan dalam penelitian ini menggunakan tiga variabel saja yaitu Total Quality
Management, keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan.

11. Kritik
Kritik kami terhadap artikel ini adalah adanya kekurangan dalam artikel ini, seperti :
a. Tidak dijelaskan hipotesis sehingga pembaca harus menyimpulkan dari kesimpulan
b. Tidak terdapat dasar teori yang menjelaskan hubungan antar variabel
c. Tidak terdapat halaman
d. Tidak adanya penjelasan mengenai respon dari kuisioner yang telah di berikan
REVIEW ARTIKEL

Judul : Strategic Cost Management and Performance: The Case


of Environmental Costs

Penulis : Jean-François Henri, Olivier Boiral, Marie-Josée Roy

Identitas jurnal

 Nama jurnal : The British Accounting Review


 Volume dan halaman : Vol 30 Hal 1-14
 Tahun : 2015

Reviewer

 Nama dan NIM : Stefanus A.Kurniawan (12160046)


Michael Dyas Perdana (12160036)
Denandra Santika Putri Eramasi (12160119)
Charisma Abed Nego Tarigan (12160134)
 Tanggal : 9 Maret 2019

12. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam artikel ini adalah :

a. Sejauh mana ECM dan SEM mempengaruhi kinerja keuangan?


b. Sejauh mana manajemen biaya struktural menjadi perantara hubungan antara
manajemen biaya pelaksanaan dan kinerja keuangan?

13. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji :

a. Untuk menguji hubungan kedua komponen dari Strategic Cost Management dan
kinerja keuangan?
b. Untuk menguji hubungan kedua komponen dari Structural Cost Management dan
kinerja keuangan?

14. Teori yang relevan


Untuk menguji hubungan antara SCM dan kinerja keuangan maka digunakan biaya
lingkungan.
Еnvironmеntаl cost mеrupаkаn biаyа yаng dikеluаrkаn olеh pеrusаhааn untuk mеncеgаh
tеrjаdinyа kеrusаkаn lingkungаn аtаu mеmpеrbаiki kеrusаkаn lingkungаn аkibаt dаri kеgiаtаn
bisnis yаng dilаkukаn pеrusаhааn
Biaya lingkungan merupakan bagian penting dari biaya operasi dan produksi, terutama
untuk perusahaan manufaktur. Mempertimbangkan pentingnya biaya lingkungan bagi
organisasi, maka dianggap perlu untuk mengamati CEO dalam menganggap pengurangan
biaya ini sebagai pendorong keberlanjutan yang penting.

15. Hipotesis
H1 : Sebagai kegiatan manajemen biaya pelaksanaan, penelusuran biaya lingkungan positif
mempengaruhi kinerja keuangan.
H2 : Penelusuran biaya lingkungan (manajemen biaya pelaksanaan)secara positif
memengaruhi kinerja keuangan.
H2a : Sebagai aktivitas manajemen biaya penelusuran, pelacakan biaya lingkungan
memiliki pengaruh positif pada satu aktivitas manajemen biaya struktural, yaitu implementasi
inisiatif lingkungan.

H2b : Sebagai kegiatan manajemen biaya struktural, penerapan inisiatif lingkungan secara
positif memengaruhi kinerja keuangan.
16. Definisi dan Pengukuran Variabel
Variabel independen terdiri atas manajemen biaya pelaksanaan dan manajemen biaya
structural. Dalam konteks biaya lingkungan, studi ini meneliti pengaruh dari satu alat
manajemen biaya pelaksanaan, yaitu pelacakan biaya lingkungan. Pada satu kegiatan
manajemen biaya struktural yang penting, yaitu penerapan inisiatif lingkungan. Penelusuran
biaya lingkungan didefinisikan sebagai identifikasi dan akumulasi biaya internal spesifik
terkait dengan perlindungan lingkungan. Implementasi inisiatif lingkungan mengacu pada
tindakan yang diperlukan bagi organisasi untuk menguasai kontrol operasional atas kegiatan
yang mungkin memiliki dampak signifikan pada lingkungan serta pada struktur biaya.
Misalnya, beberapa inisiatif generik telah diidentifikasi dalam literatur ekologi industri seperti
desain ulang produk dan proses, penggantian dan pengurangan bahan baku yang digunakan,
dan daur ulang.
Variabel dependen artikel adalah kinerja keuangan yang diukur berdasarkan pengukuran
berbasis akuntansi. Sedangkan variabel kontrol terdiri organizational size, environmental
exposure, dan public visibility.

17. Sample
Data dikumpulkan dari survei yang dilakukan pada sampel acak 1514 perusahaan
manufaktur Kanada yang diperoleh dari database Scott. Penggunaan survei menjadi perlu
karena tidak ada database yang berisi informasi yang sesuai mengenai manajemen biaya
strategi. Mempertimbangkan proses produksi dan dampak lingkungannya, perusahaan
manufaktur merupakan pilihan logis untuk memeriksa manajemen biaya eksekutif dan
struktural dalam konteks biaya lingkungan.
Kuisioner pertama divalidasi menggunakan pre-test yang diberikan kepada empat akademisi
dan dua puluh manajer. Tujuan dari pra-tes ada dua: (i) untuk memvalidasi pemahaman isi
kuesioner awal, dan (ii) untuk memvalidasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
kuesioner. Penyesuaian kecil dilakukan dalam hal susunan kata dan presentasi untuk
menghasilkan kuesioner akhir. Data kemudian dikumpulkan melalui kuesioner yang
dikirimkan kepada CEO atau anggota tertinggi dari tim manajemen puncak 'korporasi' (entitas
otonom) atau tim manajemen puncak (subunit) 'lokal' yang identitasnya terungkap dalam
database. Total dari 319 kuesioner yang dapat digunakan diterima, dengan tingkat respons
21,1% . Rata-rata, ukuran perusahaan adalah 342 karyawan dan responden memiliki rata-rata
14,1 tahun pengalaman bekerja untuk organisasi mereka.

18. Uji Hipotesis


Data yang didapat melalui kuesioner akan di proses melalui Structural Equation Modeling
(SEM). SEM adalah alat statistik yang dipergunakan untuk menyelesaikan model bertingkat
secara serempak yang tidak dapat diselesaikan oleh persamaan regresi linear. SEM dapat juga
dianggap sebagai gabungan dari analisis regresi dan analisis faktor.
19. Hasil dan Pembahasan

Hasil Panel A menunjukkan efek yang signifikan dari penelusuran biaya lingkungan pada
kinerja keuangan (0,365; p <0,01). Hasil penelitian positif dan signifikan ini mendukung
hipotesis 1. Ini menunjukkan bahwa informasi yang lebih jelas tentang biaya lingkungan
meningkatkan kesadaran manajer tentang biaya dan meningkatkan keputusan jangka pendek
mereka. Selanjutnya, hubungan yang signifikan dan positif juga terdapat antara pelaksanaan
inisiatif lingkungan dan kinerja keuangan (0,145; p <0,05), dan dengan demikian mendukung
hipotesis 2b. Ini menunjukkan bahwa inisiatif tersebut berkontribusi pada perusahaan dalam
membangun struktur biaya yang mendukung penentuan posisi strategis mereka dan membantu
mengurangi biaya mereka dalam jangka panjang. Ketiga, hubungan yang signifikan dan positif
terjadi antara penelusuran biaya lingkungan dan implementasi inisiatif lingkungan (0,629; p
<0,01), dan dengan demikian mendukung hipotesis 2a. Ini menunjukkan bahwa identifikasi
spesifik biaya lingkungan membantu dalam pengembangan inisiatif lingkungan dengan
meningkatkan pengetahuan biaya dan mendeteksi kesenjangan kinerja. Lebih khusus lagi, hasil
Panel B menunjukkan hasil yang signifikan dari penelusuran biaya lingkungan pada kinerja keuangan
(0,456; p <0,01). Dari total efek ini, 80% merujuk pada efek langsung yang dibahas sebelumnya (0,365;
p <0,01) sedangkan 20% mengacu pada efek tidak langsung (0,091; p <0,05). Efek tidak langsung ini
mewakili pengaruh pelacakan biaya lingkungan pada implementasi inisiatif lingkungan, yang pada
gilirannya berdampak pada kinerja keuangan. Ini mendukung hipotesis 2.
20. Kesimpulan

Pelacakan biaya lingkungan adalah salah satu alat manajemen biaya pelaksana penting yang
membantu menyelaraskan sumber daya perusahaan dan struktur biaya terkait dengan taktik
jangka pendek melalui pengurangan biaya. Secara empiris, hasil kami menunjukkan hubungan
positif dan signifikan antara pelacakan biaya lingkungan dan kinerja keuangan.

Pengembangan inisiatif lingkungan adalah salah satu aspek dari manajemen biaya struktural
yang membantu menyelaraskan sumber daya perusahaan dan struktur biaya terkait dengan
strategi jangka panjang melalui rekayasa ulang rantai nilai danmelalui penerapan inisiatif
lingkungan. Oleh karena itu, manajemen biaya eksekutif dan struktural bekerja sama untuk
memengaruhi kinerja keuangan. produksi struktur biaya yang berbeda. Secara empiris, hasil
kami menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara implementasi inisiatif lingkungan
dan kinerja keuangan.

Penelusuran biaya lingkungan secara tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan melalui
penerapan inisiatif lingkungan. Oleh karena itu, manajemen biaya eksekutif dan struktural
bekerja sama untuk memengaruhi kinerja keuangan.

21. Pengembangan Penelitian


Hasil kami berkontribusi pada aliran penelitian ini dengan menyarankan bahwa meskipun
hubungan langsung dapat terjadi antara desain sistem biaya dan kinerja keuangan, satu bagian
dari efek mungkin tidak langsung melalui tindakan organisasi. Dengan demikian, hasil yang
bertentangan di masa lalu mungkin dapat dijelaskan sebagian oleh kurangnya perhatian yang
ditujukan untuk manajemen biaya struktural. Batasan berikut harus dipertimbangkan. Pertama,
kami fokus secara khusus pada satu komponen manajemen biaya pelaksana, yaitu pelacakan
biaya lingkungan. Komponen lain dapat diperiksa dalam penelitian masa depan, seperti desain
dan penggunaan indikator kinerja lingkungan finansial dan nonkeuangan (EPI). Demikian
pula, hanya satu aspek manajemen biaya struktural diperiksa, yaitu implementasi inisiatif
lingkungan, yang berfokus pada proposisi nilai. Aspek-aspek lain yang berfokus pada desain
organisasi dalam konteks manajemen lingkungan dapat diselidiki dalam studi di masa depan,
seperti skala operasi, sumber & batas-batas perusahaan, pemilihan mitra dan desain hubungan
pemasok dan pemasok. Kedua, model struktural lain yang didasarkan pada data yang sama
dapat mencerminkan tingkat kecocokan yang serupa, tetapi mengusulkan hubungan yang
berbeda di antara konstruksi (MacCallum, Wagner, Uchino, & Farbigar, 1993). Ketiga, data
survei cross-sectional yang diperoleh mencegah kesimpulan tentang hubungan sebab akibat.
Hasilnya seharusnya hanya dianggap konsisten dengan argumen dan hipotesis konseptual.

22. Kritik
Ada beberapa hal yang menjadi kekurangan dalam artikel ini, seperti:
1. Tidak adanya landasan teori pada artikel ini sehingga menyulitkan pembaca dalam
memahami artikel ini.
2. Tidak adanya penjelasan mengenai data yang diambil untuk pengujian hipotesis.

Anda mungkin juga menyukai