Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyebab penyakit
Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) dengan cara menyerang sel darah
putih sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Kasus HIV/AIDS
merupakan fenomena gunung es, dengan jumlah orang yang dilaporkan jauh lebih
sedikit dibandingkan dengan yang sebenarnya. Hal ini terlihat dari jumlah kasus
AIDS yang dilaporkan setiap tahunnya sangat meningkat secara signifikan
(Purwaningsih, 2008).
Data kasus AIDS yang dilaporkan setiap 3 bulan oleh Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia (RI) dalam 10 tahun terakhir (2003-2013), menunjukkan bahwa
jumlah terbesar kasus AIDS pada perempuan adalah ibu rumah tangga. Penularan
pada ibu rumah tangga dibandingkan dengan wanita pekerja seksual (WPS)
cenderung meningkat sejak tahun 2003 sampai tahun 2013. Ibu rumah tangga lebih
berisiko menderita AIDS dibanding penjaja seks disebabkan oleh suami pengidap
HIV dan menulari istrinya melalui hubungan seks tanpa kondom. Pusat Komunikasi
Publik Setjen Kementerian Kesehatan RI tahun 2012 menyatakan bahwa di Indonesia
terdapat 1.103 kasus AIDS pada perempuan, berdasarkan status pekerjaannya
didominasi ibu rumah tangga, kejadian tersebut melampaui kasus AIDS di kalangan
wanita pekerja seks komersial (Sophian, 2013).
Kabupaten Semarang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa
Tengah dengan jumlah masyarakat pengidap HIV-AIDS yang relatif besar. Masih
cukup banyaknya masyarakat yang mengidap HIV-AIDS di Kabupaten Semarang
disebabkan karena masih adanya tempat di Kabupaten Semarang yang beresiko tinggi
terjadinya penularan penyakit HIV-AIDS dari satu orang kepada orang yang lain.
Menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, terdapat 4 tempat lokalisasi
atau lokasi berpotensi tinggi di Kabupaten Semarang yang ditunjukkan dengan data
sebagai berikut:
1. Lokalisasi atau lokasi berpotensi tinggi Bandungan di Kecamatan Bandungan
2. Lokalisasi atau lokasi berpotensi tinggi Sukosari di Kecamatan Bawen
3. Lokalisasi atau lokasi berpotensi tinggi Tegalpanas di Kecamatan Bergas
4. Lokalisasi atau lokasi berpotensi tinggi Kopeng di Kecamatan Getasan
Terdapatnya tempat lokalisasi atau lokasi berpotensi tinggi di Kabupaten
Semarang merupakan salah satu penyebab jumlah pengidap HIV-AIDS di
Kabupaten Semarang dari tahun ke tahun semakin meningkat. Peningkatan jumlah
pengidap HIV-AIDS di Kabupaten Semarang ditunjukkan dari Data Dinas
Kesehatan Kabupaten Semarang dengan ditemukannya 63 pengidap HIV/AIDS
baru selama tahun 2017 sampai bulan November. Mereka tersebar di 19 kecamatan
dan sebagian besar adalah ibu rumah tangga. Kepala Seksi Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Wahyono mengatakan,
pengidap HIV/AIDS baru itu ditemukan dari kegiatan Voluntary Counseling and
Test (VCT) dan Provider Initiated Testing and Counseling (PITC) oleh petugas
kesehatan di Puskesmas maupun di rumah sakit (Departemen Kesehatan
Kabupaten Semarang, 2017).

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Tujuan umum dibuatnya asuhan keperawatan komunitas ini adalah untuk
mengetahui dan melatih kemampuan kelompok dalam memberikan asuhan
keperawatan pada masyarakat kelompok khusus seperti HIV AIDS.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui definisi HIV AIDS
b. Mengetahui etiologi HIV AIDS
c. Mengetahui
d. Mengetahui
e. Mengetahui
f. Mengetahui
g. Mengetahui
h. Mengetahui

Anda mungkin juga menyukai