MINYAK BUMI
Pentingnya sektor hulu dan hilir pada minyak bumi
DISUSUN OLEH :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah yang berjudul “Pentingnya Sektor Hulu dan Hilir Pada Minyak
Bumi” ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa saya juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
2
Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar ................................................................................................. 2
Daftar Isi............................................................................................................ 3
Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................................. 5
Bab 2 Pembahasan
2.2 Minyak Bumi ................................................................................. 6
2.2 Pembentukan Minyak Bumi ............................................................ 7
2.3 Komposisi Minyak Bumi .............................................................. 10
2.4 Fraksi – Fraksi Minyak Bumi ....................................................... 12
2.5 Pengolahan Minyak Bumi ............................................................. 14
2.6 Sektor Hulu dan Hilir Minyak Bumi ............................................. 14
2.7 Gangguan Pada Sektor Hulu ......................................................... 18
Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan ................................................................................... 22
Daftar Pustaka ................................................................................................. 23
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
4. Apa yang mempengaruhi sector hulu?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang minyak bumi mulai dari asal mula, komposisi, fkasi
dan proses pengolahannya.
2. Mengetahui apa itu sector hulu dan hilir.
3. Mengetahui penyebab terganggunya sector hulu dan hilir.
4. Melihat pengahur dari sector hulu
5
BAB II
PEMBAHASAN
Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling menjadi
bensin, sedangkan alkana jenis nonana (C9H20) sampai heksadekana (C16H34) akan
disuling menjadi diesel, kerosene dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom
karbon 16 atau lebih akan disuling menjadi oli/pelumas. Alkana dengan jumlah
atom karbon lebih besar lagi, misalnya parafin wax mempunyai 25 atom karbon,
dan aspal mempunyai atom karbon lebih dari 35. Alkana dengan jumlah atom
karbon 1 sampai 4 akan berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual sebagai
elpiji (LPG). Di musim dingin, butana (C4H10), digunakan sebagai bahan
campuran pada bensin, karena tekanan uap butana yang tinggi akan membantu
mesin menyala pada musim dingin. Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai
pemantik rokok. Di beberapa negara, propana (C3H8) dapat dicairkan dibawah
tekanan sedang, dan digunakan masyarakat sebagai bahan bakar transportasi
maupun memasak.
6
Sikloalkana, juga dikenal dengan nama naptena, adalah hidrokarbon
tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya,
dengan rumus umum CnH2n. Sikloalkana memiliki ciri-ciri yang mirip dengan
alkana tapi memiliki titik didih yang lebih tinggi.
Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori
pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu
minyak bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan
minyak bumi lainnya. Berikut ini akan dibahas 3. teori pembentukan minyak
bumi.
7
Kemudian minyak bumi bergerak dan mencari tempat yang lebih baik untuk
berhenti dan terperangkap dalam batuan yang kedap atau kadang-kadang
merembes keluar ke permukaan bumi. Hal ini dapat menjelaskan mengapa
minyak bumi juga disebut petroleum. (Petroleum berasal dan bahasa latin
petrus” artinya batuan dan “oleum” artinya minyak). Untuk rnemperoleh
minyak bumi atau petroleum dilakukan pengeboran. Pengeboran menjadi
lebih mudah dilakukan karena massa jenis minyak bumi lebih kecil daripada
air. Hal ini mengakibatkan minyak terapung di atas air.
8
mengemukakan bahwa minyak bumi tebentuk akibat adanya pengauh kerja
uap pada kabida-karbida logam di dalm bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah
pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai
terbentuk sejak zamn prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan besamaan
dengan proses terbentuknya bumi.pernyataan itu berdasar fakta ditemukannya
material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir bebeapa
planet lain.
9
2.3 Komposisi Minyak Bumi
2.3.1 Alkana
Isoalkana adalah alkana jenuh yang rantai induknya mempunyai atom C tersier
dan bercabang, contoh isooktana.
10
2.3.2 Sikloalkana
11
2.4 Faksi – Faksi Minyak Bumi
1. Aspal
Aspal adalah residu minyak bumi dan didapatkan saat minyak bumi
pertama kali masuk ke dalam menara distilasi dan dipanaskan pada suhu lebih dari
500 °C. Fraksi minyak bumi yang memiliki titik didih dibawah 500 °C akan
menguap ke atas menara distilasi dan dipanaskan kembali. Sedangkan yang
memiliki titik didih diatas 500 °C akan terkumpul menjadi residu yang
selanjutnya dijadikan aspal. Aspal digunakan sebagai penghalus jalan.
2. Oli
Oli atau pelumas adalah hasil distilasi minyak bumi setelah aspal. Minyak
bumi akan dipanaskan dengan suhu antara 350 oC dan 500 oC sehingga senyawa
hidrokarbon yang memiliki titik didih dibawah 350 oC akan menguap dan yang
memiliki titik didih diatasnya akan membentuk oli. Oli digunakan sebagai
pelumas/pelicin komponen mesin kendaraan.
3. Solar
Solar adalah hasil distilasi minyak bumi pada suhu antara 200 oC dan 350
o
C. Titik didihnya memang di antara suhu tersebut sehingga ketika dipanaskan
12
pada suhu tersebut, rantai hidrokarbon yang memiliki 8 sampai 21 atom karbon
(solar) tidak akan menguap. Solar digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel.
Kerosin dan avtur adalah hasil distilasi minyak bumi pada suhu antara 170
o
C dan 250 oC. Kerosin (minyak tanah) digunakan sebagai bahan bakar kompor
minyak tanah. Sedangkan avtur digunakan sebagai bahan bakar pesawat terbang.
5. Nafta
Nafta (bensin berat) adalah hasil distilasi minyak bumi pada suhu antara
70-140 oC. Nafta digunakan sebagai bahan baku industri petrokimia seperti
plastik, karet sintetis, deterjen, obat, cat, serat sintetis, kosmetik, dan zat aditif
bensin.
6. Bensin
Bensin adalah hasil distilasi minyak bumi pada suhu antara 35-75 oC.
Bensin terdiri atas isomer-isomer heptana dan oktana. Bensin digunakan sebagai
bahan bakar kendaraan bermotor.
7. Petroleum Eter
Petroleum eter adalah hasil distilasi minyak bumi pada suhu antara 30
sampai 90 derajat celcius. Ciri khas petroleum eter adalah mudah terbakar dan
harganya yang murah. Namun petroleum eter tidak terlalu membahayakan.
Petroleum eter digunakan sebagai bahan pelarut nonpolar dan sebagai pengganti
pentana.
13
8. Gas
Gas adalah hasil distilasi minyak bumi dengan suhu distilasi yang paling
rendah antara –160 sampai –40 derajat celcius. Ini dikarenakan gas sangat mudah
menguap. Gas adalah wujud gas dari LPG yang berwujud cair. Gas digunakan
sebagai bahan bakar kompor gas.
Minyak mentah yang peroleh dari pengeboran berupa cairan hitam kental
yang pemanfaatannya harus diolah terlebih dahulu. Pengeboran minyak bumi di
Indonesia, terdapat di pantai utara Jawa (Cepu, Wonokromo, Cirebon), Sumatra
(Aceh, Riau), Kalimantan (Tarakan, Balikpapan) dan Irian (Papua). Pengolahan
minyak bumi melalui dua tahapan, diantaranya:
Dalam industri migas, ada dua kegiatan utama yang dilakukan, yaitu
kegiatan hulu dan hilir. Kegiatan usaha hulu meliputi eksplorasi dan produksi
14
sedangkan kegiatan usha hilir meliputi pengolahan, transportasi serta pemasaran
migas.
Kegiatan hulu terdiri dari dua bagian utama, yaitu tahap explorasi dan
exploitasi. Explorasi adalah tahap awal yang bertujuan untuk menemukan sumur
minyak dan gas, dilakukan dengan cara menyelidiki daerah yang memiliki
kemungkinan mengandung minyak dan gas bumi, sedangkan exploitasi ialah
rangkaian atau proses selanjutnya setelah ditemukan ladang yang di dalamnya
mengandung minyak dan gas bumi.
Explorasi
Proses explrasi merupakan tahap dasar pada industry hulu migas yang
terdiri dari tiga bagian yaitu penyelidikan secara geologi dan penyelidikan secara
geofisika dan pemboran explorasi, berikut penjelasannya:
1. Tahap penyelidikan geologi
Merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui jenis – jenis
batuan, komposisi kimi, umur batuan, struktur penyusun lapisan
tanah dan potensi wilayah tersebut memiliki kandungan minyak
dan gas bumi. Tujuan utama dari proses ini ialah mempredeksi
apakah wilayah tersebut memiliki sumber daya alam di dalamnya.
2. Tahap geofisika
Proses ini meliputi tahap pemetaan struktur lapisan di bawah tanah
dan mencari bentuk – bentuk struktur yang kemungkinan menjadi
jebakan minyak dan gas atau sering dikenal dengan istilah trap atau
prospek. Proses ini biasanya dilakukan dengan cara survey seismic.
3. Pemboran explorasi
Tahapan ini sering juga disebut pemboran pembuktian karena pada
dasarnya tahapan ini bertujuan untuk membuktikan apakah suatu
trap yang telah diyakini pada tahap sebelumnya benar – benar
mengandung minyak dan gas bumi. Proses ini dilakukan dengan
cara melakukan pemboraan dengan kedalaman tertentu sesuai
dengan struktur di bawah tanah.
15
Exploitasi
Tahapan ini adalah rangkaian proses kedua dari kegiatan industry hulu
migas untuk menghasilkan minyak dan gas dari wilayah yang telah terbukti
mengandung sumber daya di dalamnya. Exploitasi terdiri dari beberapa bagian
yaitu tahap pemboran pengembangan dan tahap penyelidiaan sarana dan tahap
produksi, berikut penjelasannya:
1. Pemboran pengembangan
Merupakan proses pembuatan sumur lanjutan sesuai dengan
standar operasi dan melengkapi pola produksi yang diinginkan.
2. Penyediaan sarana
Tahapan ini merupakan proses penyediaan berbagai prasarana
penunjang seperti teknologi, jenis – jenis peralatan dan tempat
penampungan minyak dan gas bumi.
3. Tahap produksi
Setelah penyediaan prasarana telah sesuai dengan standar operasi
maka akan dilanjutkan tahap produksi yaitu proses pengangkatan
minyak dan gas bumi ke atas permukaan dengan menggunakan
teknologi dan alat – alat yang telah ditentukan.
Setelah minyak bumi berada di atas permukaan maka selanjutnya akan dilakukan
proses permurnian dasar dengan tujuan menghilangkan molekul – molekul padat
maupun larutan – larutan yang tidak diinginkan. Selanjutnya akan disimpan di
dalam tangki penampungan dan telah siap untuk dikirim ke unit pengolahan
selanjutnya.
16
1. Pengolahan
Tahapan pertama pada bisni hilir migas ialah tahap pengolahan
pada dasarnya proses pengolahan bertujuan untuk memurnikan minyak
mentah, mendapatkan bagian – bagian yang diinginkan dan
mempertinggi mutu serta nilai tambah fraksi minyak bumi maupun gas
alam. Proses pengolahan minyak mentah dilakukan pada area yang
sering disebut dengan kilang ( Refinery Unit) yang terdiri dari berbagai
macam jenis peralatana pengolahan serta teknologi di dalamnya.
Proses pengolahan akan menghasilkan berbagai jenis produk bahan
bakar maupun produk setengah jadi, berikut contohnya:
a. Produk bahan bakar terdiri dari bensin, kerosene, minyak
diesel, avtur, minyak bakar, LPG dan beberapa produk hasil
olahan lainnya.
b. Produk setengah jadi atau sering juga disebut produk anatara
adalah bahan – bahan hasil olahan yang dapat digunakan
sebagai bahan baku pada industry lain, misalnya saja industry
petrokimia. Contoh produk seperti propilena, etilena, benzene,
toluene, methanol dan sebagainya.
Peralatan utama pada proses ini yaitu kolom destilasi yang berfungsi
untuk memisahkan fraksi – fraksi minyak mentah. Kemudian proses
pemurnian yang bertujuan untuk menghilangkan komponen –
komponen yang tidak diinginkan seperti mineral, sulfur dan air,
selanjutnya proses konversi yang berfungsi untuk meningkatkan
kualitas produk hasil olahan.
2. Pengangkutan
Proses pengangkutan pada industry hilir merupakan kegiatan
pemindahan minyak bumi dan gas bumi atau hasil olahan dari wilayah
kerja baik itu pengolahan maupun dari tempat penampungan. Proses
pengangkutan biasanya menggunakan kapal atau melalui pipa trasmisi
dan distribusi. Apabila pemindahannya menggunaka pipa maka perlu
perhatian khusus seperti pemilihan jenis pipa yang sesuai dengan
karakteristik fraksi yang akan dialirkan di dalamnya.
17
4. Penyimpanan
Kegiatan penyimpanan meliputi proses penerimaan, pengumpulan
dan penampungan minyak bumi dan gas alam serta hasil olahan.
Lokasi penyimpanan untuk hasil olahan bias saja berada di bawah
tanah maupun di atas permukaan dengan menggunakan tangki
yang sesuai dengan karakteristik fraksi di dalamnya.
5. Kegiatan niaga ( pemasaran )
Kegiatan pemasaran merupakan tahap akhir pada bisnis hilir dimana terdiri
dari pembelian, penjualan, export dan impor minyak bumi dan gas bumi
serta hasil olahan lainnya. Kegiatan niaga dapat digolongkan dalam dua
bagian yaitu usaha niaga umum dan usaha niaga terbatas, berikut
penjelasannya:
a. Niaga umum ( whole sale)
Yaitu suatu kegiatan yang meliputi pembelian, penjualan, export dan
impor bahan bakar dan produk lainnya dalam skala yang besar dengan
menggunakan sarana dan fasilitas niaga yang memadai. Perusahaan
penerima memiliki hak untuk melakukan penjualan dengan
menggunakan merek tertentu.
c. Niaga terbatas ( trading)
Merupakan penjualan produk – produk niaga migas seperti minyak
bumi, bahan bakar gas maupun hasil oalahan lainnya karena kurangnya
fasilitas dan tidak memiliki izin niaga.
1. Gangguan Operasi
18
Surabaya. Tapi syukurlah seluruh personel di lapangan dalam kondisi aman dan
tidak ada tumpahan minyak yang membahayakan. Ada juga masalah gangguan
keamanan yang tak terhindarkan seperti unjuk rasa, sabotase, penghentian
kegiatan operasi, ulah mafia migas maupun preman yang tak lelah beraksi atau
pun pencurian peralatan migas yang sangat merugikan. Tentu ini akan sangat
menganggu karena ketika hal ini terjadi, seluruh kegiatan industri migas harus
dihentikan sementara waktu.
SOLUSINYA :
2. Decline Rate
SOLUSINYA :
Seluruh tim di industri harus bekerja keras sumur atau area yang digali
tidak makin anjlok. Gambar di bawah ini menunjukkan bahwa produksi migas
akan turun drastis (garis putus putus) jika tidak ada usaha untuk menahan zero
decline tersebut. Oleh karenanya, sampai kini Satuan Kerja Khusus Pelaksana
Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) masih tergantung pada PT
Chevron Pacific Indonesia (CPI) dalam mempertahankan zero decline pada
produksi minyak nasional.
19
3. Sulitnya Proses Perizinan & Pembebasan Lahan
SOLUSINYA :
20
diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah yang menghambat jalannya
eksplorasi dan eksploitasi operasi migas.
Untuk menghemat energi, kita bisa memulai dari aktivitas di dalam rumah
kita sendiri, misalnya matikan AC, TV, Lampu dan berbagai peralatan elektronik
lainnya jika tidak diperlukan. Selain itu, mungkin kita juga bisa menghemat
minyak bumi dengan mengurangi frekuensi menggunakan kendaraan bermotor
dimana bahan bakarnya adalah BBM. Jika kita ada keperluan keluar rumah yang
jaraknya tidak jauh, manfaatkan sepeda atau berjalan kaki untuk menghemat
energi. Kegiatan Car Free Day yang akhir-akhir ini semarak diselenggarakan di
beberapa kota sangatlah bermanfaat karena secara tak langsung merupakan
kampanye dalam menghemat energi minyak bumi.
Industri migas dikategorikan dalam dua kategori yaitu industri hilir migas
yang mencakup kegiatan pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan niaga,
sedangkan industry hulu migas meliputi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi.
Pengelolaan industry migas secara efisien dan transparan tentunya sangat penting
bagi pemerintah dalam rangka mengamankan pendapatan dan belanja negara.
Pembentukan tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi oleh
Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam Mineral pada tanggal 14 Nopember
2014, menunjukkan keinginan kuat dari pemerintah yang baru terbentuk untuk
meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan migas. Pembentukan tim ini
dimaksudkan antara lain untuk melakukan analisis mendalam mengenai proses
21
pengelolaan, perijinan proyek-proyek migas dan memberikan rekomendasi dalam
melakukan tata ulang kelembagaan yang terkait dengan pengelolaannya di
Indonesia. Analisis yang dilakukan oleh tim reformasi ini termasuk diantaranya
atas mekanisme penerapan cost recovery yang selama ini oleh masyarakat umum
dianggap merugikan negara dan oleh karena itu perlu dipertimbangkan kembali
implementasinya dalam pengelolaan sektor hulu migas di Indonesia.
Tetapi di Indonesia sendiri PSC ada sedikit keganjalan karena selama ini
cadangan terbukti semakin tahun semakin berkurang berbanding terbalik dengan
Malaysia yang melakukan PSC juga. Setiap tahunnya cadangan terbukti Malaysia
semakin meningkat dan mengalahkan Indonesia. Dan seharusnya pengelolaan
industri di sector hulu harus di rancang sedemikian rupa agar dapat menarik
investor asing melakukan kegiatan migasdan guna mengedepankan kepentingan
Negara terkait ketahanan energi nasional.
22
BAB 3
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sector hulu sangat berkaitan dengan cost dan dapat berkaitan juga
dengan investor. Pengelolaan industry pada sector hulu harus di rancang
sedemikian rupa sehingga dapat membuat investor dating untuk
berinvestasi.
23
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/rianadewie/atasi-masalah-industri-hulu-migas-hemat-
minyak-bumi_552832f1f17e6115238b4588
https://www.prosesindustri.com/2015/02/industri-hilir-migas.html
etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/92065/.../S2-2015-343721-introduction.pdf
24