Oleh
Ade Raselawati
NIM: 107084000542
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Ade Raselawati
NIM: 107084000542
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Hari ini Jumat, 6 Mei 2011 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:
Hari ini Rabu, 16 Juni 2011 telah dilakukan ujian Skripsi atas mahasiswa:
Ade Raselawati
107084000542
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Pribadi
Telepon : 085814311599
Email : adesela@yahoo.co.id
Hidayatullah, Jakarta
i
Kuliah Kerja Sosial : Koperasi Karunika Universitas Terbuka
Ibu : Nasiah
Software E-Views
ii
ABSTRAK
Kata kunci : PDB UKM, tenaga kerja UKM, ekspor UKM, jumlah unit UKM, dan
investasi UKM.
iii
ABSTRACT
iv
KATA PENGANTAR
Penulis percaya bahwa segala sesuatu yang terjadi merupakan izin dan
ketetapan Allah SWT, namun penyusunan skripsi ini tidak lepas dari orang-orang
di sekitar penulis yang begitu banyak memberi bantuan serta dukungan pada
penulis. Untuk itulah pada kesempatan ini izinkan penulis mengucapkan rasa
terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Kedua orang tuaku tercinta, Sarta Keman dan Nasiah. Ananda mengucapkan
terima kasih atas segala curahan kasih sayang, kesabaran dan pengorbanan
serta doa-doa yang selalu dipanjatkan kepadaNya. Rabbighfirli
waliwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayani shaghiira.
2. Kakakku tersayang, Syarifa, Sarmila, dan Sartika. Terima kasih atas segala
motivasi dan dorongannya, semoga kakak selalu diberkahi Allah SWT dalam
segala hal.
3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan serta bimbingan dalam
proses penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Zuhairan Yunmi Yunan SE. M.Sc selaku pembimbing II yang
senantiasa meluangkan waktunya untuk memberikan pengarahan serta
bimbingan dalam proses penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
6. Bapak Dr. Lukman. M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan.
v
7. Segenap jajaran pengajar atau dosen yang tanpa pamrih memberikan ilmu-
ilmu yang bermanfaat bagi penulis. Semoga semua ilmu yang diberikan
selalu dalam keberkahan Allah SWT. Sehingga dapat berguna kelak dihari
kemudian.
8. Teman-teman seperjuanganku IESP 2007. Terima kasih khususnya untuk
sahabat-sahabatku tersayang Dyta, Oca, Elva, Mawaddah (tetep semangat
yaa!!).
9. Untuk seniorku Ayu Zakya Lestari. Terima kasih atas semangat dan
dukungannya, semoga selalu diberkahi Allah SWT.
10. Sahabatku tersayang Deta Tasyah. Terima kasih atas dorongan dan semangat
yang diberikan, semoga selalu diberkahi Allah SWT dan tercapai apa yang
dicita-citakan. (semoga bisnis kita ‘Adeta Cake’ lancar and eksis terus yaa,
sukses solmeeet...!!! ^_^)
11. Dan terima kasih untuk orang-orang yang telah memberikan semangat serta
dukungannya kepada penulis (Iyan, Resty, Yi, Adi, Igog, dll) Semoga
kesuksesan dan kebahagiaan selalu menyelimutimu, dan semoga tercapai apa
yang kamu cita-citakan (Sukses ya.. Semangat...!! ^_^)
Ade Raselawati
vi
DAFTAR ISI
COVER
COVER Dalam
ABSTRACT ......................................................................................................... iv
B. Perumusan Masalah.......................................................................... 10
A. UKM................................................................................................. 12
vii
4. Peran Penting UKM .................................................................. 16
C. Investasi ............................................................................................ 28
D. Ekspor............................................................................................... 29
J. Hipotesis ........................................................................................... 47
D. Metode Analisis................................................................................ 51
viii
2. Estimasi Model data Panel ........................................................ 54
a. Uji t-Statistik...................................................................... 63
b. Uji F-Statistik......................................................................64
c. R2 Adjusted.........................................................................64
ix
BAB. V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ..................................................... 88
A. Kesimpulan....................................................................................... 88
B. Implikasi…………………………………………………………....89
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB I
PENDAHULUAN
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dalam jangka waktu yang panjang, hingga
datangnya krisis nilai tukar tereskalasi menjadi krisis multi dimensi yang
Ketika terjadi krisis ekonomi 1998, hanya sektor UKM yang bertahan
dari kolapsnya ekonomi, sementara sektor yang lebih besar justru tumbang
oleh krisis. Krisis ini telah mengakibatkan kedudukan posisi pelaku sektor
ekonomi berubah. Usaha besar satu persatu pailit karena bahan baku impor
meningkat secara drastis, biaya cicilan utang meningkat sebagai akibat dari
nilai tukar rupiah terhadap dollar yang menurun dan berfluktuasi. Sektor
perbankan yang ikut terpuruk turut memperparah sektor industri dari sisi
karena tingkat bunga yang tinggi. Berbeda dengan UKM yang sebagian besar
Terbukti saat krisis global yang terjadi beberapa waktu lalu, UKM hadir
sebagai suatu solusi dari sistem perekonomian yang sehat. UKM merupakan
salah satu sektor industri yang sedikit bahkan tidak sama sekali terkena
1
dampak krisis global yang melanda dunia. Dengan bukti ini, jelas bahwa
jumlahnya pada masa krisis yaitu karena: pertama; sebagian besar UKM
suku bunga tidak berpengaruh terhadap UKM. Ketiga; dengan adanya krisis
tersebut paling tidak telah menumbuhkan optimisme baru bagi sebagian besar
2
Dalam penelitian Van Gils (2007) dalam Aylin Ates dan Umit Bititci
sektor, (2) penyedia lapangan kerja yang terbesar, (3) pemain penting dalam
pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta (5) sumbangannya dalam
menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor. Posisi penting ini sejak
banyak tenaga kerja. Peranan usaha kecil tersebut menjadi bagian yang
3
Kedua, kebijakan politik berasal dari probisnis menjadi proburuh. Hal ini
pertumbuhan ekonomi yang dapat menyerap tenaga kerja. Keadaan ini akan
300,000
250,000
200,000
PPKP
150,000
PPG
100,000 IP
50,000
0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
4
Peranan UKM dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi
Dalam gambar 1.1 terlihat selama tahun 2000-2009 peranan usaha kecil
sektoral UKM memiliki keunggulan dalam sektor tersier seperti bidang usaha
cikal bakal dari tumbuhnya usaha besar. Hampir semua usaha besar berawal
dari UKM. Usaha kecil menengah (UKM) harus terus ditingkatkan (up grade)
dan aktif agar dapat maju dan bersaing dengan perusahaan besar. Jika tidak,
akan bisa maju dan berkembang. Satu hal yang perlu diingat dalam
5
merupakan langkah yang harus diambil oleh pemerintah dan hanya menjadi
pemerintah. Selain pemerintah dan UKM, peran dari sektor perbankan juga
sangat penting terkait dengan segala hal mengenai pendanaan, terutama dari
Lebih jauh lagi, terkait dengan ketersediaan dana atau modal, peran dari
para investor baik itu dari dalam maupun luar negeri, tidak dapat pula kita
ikatan kuat bagi terciptanya keterkaitan antara usaha besar dan UKM.
tiga hal masalah klasik yang kerap kali menerpa UKM, yakni akses pasar,
modal, dan teknologi. Secara keseluruhan, terdapat beberapa hal yang harus
antara lain kondisi kerja, promosi usaha baru, akses informasi, akses
kompetisi.
6
UKM memiliki potensi yang begitu besar namun kenyataanya UKM
UKM adalah kemitraan dan bantuan keuangan, maka perlu penelitian yang
2. Ekspor UKM
4. Investasi UKM.
informal dan formal. Dalam hal ini sektor informal merupakan indikasi dari
mengikuti jumlah penduduk yang besar, dan dipihak lain, UB (Usaha Besar)
7
dalam menciptakan kesempatan kerja yang besar disebabkan karena memang
ekspor masih sangat memiliki prospek yang cukup baik dan memiliki potensi
42,3 juta atau 99,90 % dari total jumlah unit usaha. UKM (Usaha Kecil dan
Menengah) menyerap tenaga kerja sebanyak 79 juta atau 99,40 % dari total
kegiatan ekspor sebesar Rp 75,80 triliun atau 19,90 % dari total nilai ekspor.
Sampai saat ini perekonomian Indonesia mayoritas ditopang oleh sektor ini.
tahun 2003, UMKM telah menyerap sebanyak 42,4 juta unit usaha dan 79
8
Dalam penelitian ini, penulis melakukan pembatasan penelitian, yakni:
variabel perkembangan UKM yang terdiri dari tenaga kerja UKM, ekspor
UKM, jumlah unit UKM, dan investasi pada sektor UKM. Dengan melihat
pengaruhnya terhadap PDB pada sektor UKM dari tahun 2000 sampai 2009.
dari 3 sektor yaitu: (1) Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan; (2)
sampai 2009.
B. Perumusan Masalah
perkembangan UKM (tenaga kerja UKM, ekspor UKM, jumlah unit UKM,
Indonesia dari tahun 2000 sampai 2009. Yang ditinjau dari 3 sektor UKM :
1. Tujuan Penelitian
9
ekspor UKM, jumlah unit UKM, dan investasi UKM) terhadap
2. Manfaat Penelitian
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi UKM
usaha kecil dan menengah disingkat UKM tidak mudah. Banyak istilah
ekonomi lemah (pegel), usaha mikro ada juga yang menggunakan istilah
industri kecil dan sedang, serta ada juga menyebut dengan industry
rumah tangga. Dalam studi ini digunakan istilah UKM. (Astawa, 2007)
12
b. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS):
ditempati) terdiri dari : (1) bidang usaha (Fa, CV, PT, dan koperasi)
dan jasa).
13
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
badan usaha.
14
Pengelompokan atau kategorisasi usaha-usaha di suatu negara
beragam dan pada intinya mencakup empat macam tujuan, yaitu sebgai
berikut.
(teoritis).
perusahaannya.
2. Klasifikasi UKM
15
c. Small Dynamic Enterprise, merupakan UKM yang telah memiliki
dan ekspor.
Besar (UB).
teknologi
d. Bersifat padat karya atau menyerap tenaga kerja yang cukup banyak
untuk diekspor
menguntungkan.
16
pembayaran. (Departemen Koperasi, 2008). Oleh karena itu
17
a. Faktor Internal
1) Kurangnya permodalan
dipenuhi.
18
3) Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Pasar
baik.
b. Faktor Eksternal
pengusaha-pengusaha besar.
19
3) Impikasi Otonomi Daerah
usaha kecil dan menengah (UKM). Jika kondisi ini tidak segera
daerah tersebut.
bebas.
Dalam hal ini, mau tidak mau Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
20
5) Sifat produk dengan Lifetime Pendek
dilakukan di dua arah, yaitu yang berkenaan dengan kebijakan fiskal dan
21
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Industri Kecil merupakan
usaha kecil yang telah dan yang dianggap perlu dibantu melalui badan-
22
pengembangan UKM dan koperasi bias dilakukan dengan cara-cara
berikut:
dan sebagainya.
diprogramkan.
kepada UKM.
23
a. Kredit konsumtif merupakan jenis kredit yang diberikan misalnya
pribadi dan dalam kredit ini tidak ada pertambahan barang dan jasa
B. Tenaga Kerja
a. Tenaga kerja umumnya tersedia di pasar kerja, dan biasanya siap untuk
perusahaan atau penerima tenaga kerja meminta tenaga kerja dari pasar
tenaga kerja. Apabila tenaga kerja tersebut bekerja, maka mereka akan
24
b. Tenaga kerja yang terampil merupakan potensi sumber daya menusia
tujuannya. Jumlah penduduk dan angkatan kerja yang besar, di satu sisi
berbagai sektor.
oleh: upah (dalam hal ini sudah dipengaruhi oleh unsur produktivitas dan
populasi (dalam hal ini sudah termasuk unsur birth dan deadh).
25
(1)
1/ K
Ld W 1/
P
Di = f (CR) (2)
Dimana:
CR = konsumsi regional
Xl = sektor lain
berikut:
26
Ei = f (Qi, Ei {1})
Dimana:
terutama bagi tenaga kerja yang berasal dari sektor denagn produktivitas
Kegiatan usaha umumnya sederhana; (2) Skala usaha relatif kecil; (3)
Usaha sektor informal umumnya tidak memiliki izin usaha; (4) Untuk
27
bekerja di sektor informal biasanya lebih mudah daripada di sektor
sektor informal dengan usaha lain sangat kecil; (7) Usaha sektor informal
C. Investasi
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang
dapat berupa capital gain/loss dan yield. Investasi dapat dilakukan dalam
bentuk investasi pada aspek fisik (real asset) dan investasi pada aset finansial
(financial asset). Aset fisik adalah aset yang mempunyai wujud secara fisik,
adalah klaim atau aktiva riel dari suatu entitas. Alasan seorang investor
masa yang akan datang serta untuk menghindari merosotnya nilai kekayaan
yang dimiliki. Investasi juga dapat diartikan sebagai suatu komitmen atas
sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Dalam hal
ini adalah investasi yang dilakukan investor pada sektor UKM (Usaha Kecil
Menengah).
28
Masih kurangnya minat investor asing ke Indonesia disebabkan oleh
berbagai kendala, yang pada akhirnya menghambat usaha para investor atau
dihadapi, antara lain: (1) rendahnya kepastian hukum antara lain tercermin
prosedur perijinan dan tata cara pelayanan yang birokratis, lama, dan mahal;
buruh.
D. Ekspor
dalam ke luar wilayah pabean suatu negara ke negara lain dengan memenuhi
29
Dalam hal ini adalah ekspor bagi produk yang dihasilkan usaha kecil
ditangani kelompok pelaku bisnis tertentu dan pada pasar tetu saja.
tekstil lainnya, barang barang jadi dari kulit seperti alas kaki, dan dari
30
1. Strategi Pengembangan Ekspor UKM
(a) Prospek bisnis UKM dalam era perdagangan bebas dan otonomi
UKM.
31
berkelanjutan, dan pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan
usaha yang ada saat ini. Dalam konteks reformasi ini, menjadi
yang tepat.
trading house sebagai pintu saluran ekspor produk UKM dan pola
subkontrak.
selama ini. Dalam aliansi ini, maka UKM ataupun usaha asing
32
atau usaha domestik melakukan kerjasama yang didasarkan atas
(f) Strategi lain untuk mendorong kinerja dan peran UKM dalam
33
pemberian konsultasi dibidang prosedur dan persyaratan ekspor
E. Pertumbuhan Ekonomi
ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka
pendapatan.
34
gambaran ekonomi atau hasil pada saat itu. Boediono menyebutkan
perspektif jangka panjang, yaitu apabila selama jangka waktu yang cukup
meningkat.
pengeluaran total nasional atas output barang dan jasa. Produk domestik
Tujuan PDB adalah meringkas aktivitas ekonomi dalam suatu nilai uang
35
a. Penawaran Barang dan fungsi Produksi
Y = F(K, L).
zY = F(zK, zL)
Y/L = F(K/L, 1)
fungsi dari jumlah modal per pekerja K/L (angka “1” adalah
36
Kita nyatakan hal ini denagn huruf kecil, sehingga y = Y/L
adalah output per pekerja, dan k = K/L adalah modal per pekerja.
y = f(k)
dari konsumsi dan investasi. Dengan kata lain output per pekerja y
y=c+i
c = (1 – s)y,
37
di mana s, tingkat tabungan, adalah angka antara nol dan satu.
pendapatan nasional:
y = (1 – s)y + i.
tersebut paling tidak telah menumbuhkan optimisme baru bagi sebagian besar
dalam kontribusi UKM terhadap PDB pada saat krisis yang belum berhasil
38
ekonomi termasuk pertanian, serta menggunakan kriteria aset dan nilai
usaha kecil dan Inpres Nomor 10/1999 tentang pembinaan usaha menengah.
PDB. Laju pertumbuhan PDB yang merupakan tingkat output diturunkan dari
fungsi produksi suatu barang dan jasa. Fungsi produksi menurut mankiw
(2003).
Kenourgiosb, 2005).
Kehutanan dan Perikanan; (2) Perdagangan, Hotel dan Restoran; (3) Industri
yaitu sektor (1) Sektor Pertambangan dan Penggalian; (2) Bangunan; (3)
39
Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan; dan terakhir (4) Listrik, Gas dan
Air Bersih.
G. Penelitian Terdahulu
yang meneliti peranan sektor usaha kecil dan menengah dalam penyerapan
unit usaha (0.904148), Kredit Modal Kerja (0.035586) dan PDB UKM
jumlah usaha, Kredit Modal Kerja dan pertumbuhan PDB merupakan salah
kerja. Hal ini disebabkan kredit ini lebih banyak digunakan untuk investasi
tinggi tingkat pendapatan per kapita di suatu negara semakin kecil pangsa
tenaga kerja UKM. Tenaga kerja (2.813870) dan investasi (0.85055) secara
kenaikan output UKM. Akan tetapi, nilai ekspor tidak berpengaruh nyata
40
masih rendah. Disamping itu, hal tersebut juga dikarenakan kondisi ekspor
Indonesia dimana sebagian besar input ekspor masih bergantung pada impor.
pertumbuhan PDB.
ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kontribusi UKM secara umum
Sumatera Utara (Y) dan variabel independen penyerapan tenaga kerja UKM
(X1), total output industri UKM (X2) dan jumlah usaha industri UKM (X3),
41
sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian paling banyak menyerap tenaga kerja
walaupun upah yang lebih rendah dari upah di sektor-sektor lainnya. Adanya
Penelitian yang dilakukan oleh Aylin Ates dan Umit Bititci (2007)
dalam proses strategi UKM, ini dapat membantu pembaca memahami praktek
dan bahasa manajer UKM tentang strategi. Aylin Ates dan Umit Bititci
menyelidiki topik ini dengan melakukan empat studi kasus yang mendalam di
42
Inggris yang telah bertahan dalam lingkungan yang menantang untuk sektor
dan ditulis dalam studi kasus menurut laporan kasus studi protokol.
(kerangka konseptual). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Aylin Ates and
memegang fungsi ganda dan dengan aplikasi terbatas alat manajemen strategi
dan kemudian menentukan strategi dan tujuan. Ini menyiratkan bahwa proses
43
H. Keterkaitan Antar Variabel
Pasar tenaga kerja di Indonesia dapat dibedakan atas sektor informal dan
formal. Dalam hal ini sektor informal merupakan indikasi dari UKM.
Dalam perkembangan UKM juga dilihat dari ekspor pada sektor UKM,
masih sangat memiliki prospek yang cukup baik dan memiliki potensi
44
usaha besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi baik sektoral
tahun terakhir ini perhatian dan upaya pengembangan UKM makin kuat
unit usaha. Jumlah unit usaha yang besar ini memiliki kapasitas untuk
menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar yaitu jika masing-masing unit
dapat menyerap dua hingga tiga orang maka akan potensial untuk
yaitu : jumlah unit usaha kecil dan menengah, PDB dalam skala kecil
menengah dan pendapatan per kapita. Dengan kredit Investasi dan Modal
akan terus bertambah. Oleh karena itu dengan adanya pengembangan UKM
yang menambah investasi, nilai ekspor dan tenaga kerja yang diserap pada
UKM.
45
I. Kerangka Berpikir
UKM yang diteliti seperti tenaga kerja UKM, ekspor UKM, jumlah unit
Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengah terhadap Pertumbuhan Ekonomi pada Sektor
UKM di Indonesia
Harapan:
Fakta:
Meningkatnya PDB dari UKM
Terdapat hambatan
dengan pemberdayaan UKM,
UKM secara internal
tenaga kerja
maupun eksternal
2. Ekspor UKM
4. Investasi UKM
46
H. Hipotesis
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
UKM, jumlah unit UKM, dan investasi pada sektor UKM terhadap
sampai 2009.
Sampel dalam penelitian ini adalah PDB pada sektor UKM di Indonesia
tahun 2007 total nilai PDB Indonesia mencapai Rp 3.957,4 triliun, dimana
UKM memberikan kontribusi sebesar Rp 2.121,3 triliun atau 53,6 persen dari
total PDB Indonesia (Berita Resmi Statistik, BPS No. 28/05/Th XI, 30 Mei
satu sektor industri yang sedikit bahkan tidak sama sekali terkena dampak
krisis global yang melanda dunia. Dengan bukti ini, jelas bahwa UKM dapat
48
diperhitungkan dalam meningkatkan kekompetitifan pasar dan stabilisasi
PDB pada sektor UKM ditentukan sebagai sampel dalam penelitian ini
negara dalam hal ini adalah pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM.
perkembangan UKM seperti tenaga kerja UKM, ekspor UKM, jumlah unit
UKM, dan investasi pada sektor UKM dimana semua data tersebut
data yang dikeluarkan masih berupa data tahunan. Penggunaan data panel
pada awalnya digunakan untuk mengatasi masalah data availability, hal ini
bisa terjadi karena bentuk data time series yang jumlahnya terlalu minim atau
terbatasnya data cross section. Untuk itu, dalam teori ekonometrika kondisi
keterbatasan data dapat diatasi dengan menggunakan data panel (pooled data)
agar dapat diperoleh hasil estimasi yang baik (efisien) dengan terjadinya
1. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersumber dari
a. Field Research
b. Library Reasearch
2. Data Sekunder
indikator makro UKM yang terdiri dari tenaga kerja UKM, ekspor UKM,
jumlah unit UKM, investasi pada sektor UKM, dan PDB UKM dari tahun
2000 sampai 2009 yang diperoleh dari Kementrian Koperasi dan UKM.
50
Selain itu data-data untuk penelitian ini diperoleh dari berbagai
D. Metode Analisis
dengan data runtut waktu (time series). Data panel diperkenalkan oleh
Howles pada tahun 1950. Data runtun waktu biasanya meliputi satu objek
(misalnya harga saham, kurs mata uang, atau tingkat inflasi), tetapi
sebagainya). Data silang terdiri atas beberapa atau banyak objek, sering
(misalnya laba, biaya iklan , laba ditahan, dan tingkat investasi). (Wing
daerah, dan lain-lain pada waktu tertentu, maka data tersebut adalah
51
heterogen. Teknik penaksiran data panel yang heterogen secara eksplisit
d. Data panel lebih baik mendeteksi dan mengukur efek yang secara
sederhana tidak dapat diukut oleh data time series atau cross section,
tersebut tidak sama. Pada FEM, varians error dari observasi satu dengan
model.
Hafizrianda, 2010)
a. Jika jumlah data time-series (T) besar dan jumlah unit cross-section
(N) kecil, maka ada sedikit perbedaan nilai parameter hasil estimasi
b. Bila T kecil dan N besar, estimasi yang diperoleh dari kedua model
53
section bersifat tidak random, maka FEM yang tepat. Namun, bila
d. Jika T kecil dan N besar, dan asumsi yang digunakan adalah REM,
Akan tetapi, untuk data panel, sebelum membuat regresi kita harus
OLS.
Bila kita punya asumsi bahwa α dan β akan sama (konstan) untuk
setiap data time series dan cross section, maka α dan β dapat di estimasi
yang biasanya digunakan untuk membuat model dari data panel, yaitu
Metode Efek Tetap (Fixed Effect Method) dan Metode Efek Random
setiap individu (i) dan waktu (t) kurang realistis. Dalam Efek Tetap
(Fixed Effet Model) atau disingkat (FEM) kita dapat mengatasi hal
setiap i dan t.
δTZiT+εit
55
Dimana:
= 0 ; lainnya.
= 0 ; lainnya
56
pada eror dari model. Mengingat ada dua komponen yang mempunyai
error gabungan.
Dimana:
ui ~ N (0, σu2);
vt ~ N (0, σu2);
bahwa:
εit = ui + vt + wit.
57
3. Pemilihan Metode Estimasi dalam Data Panel
PLS yang diterima, maka model PLS-lah yang akan dianalisa. Tapi jika
a. PLS vs FEM
F = (R2 UR – R2R) / m
(1 – R2 UR ) / df
58
Dimana:
panel yang baik untuk digunakan adalah Fixed Effect Model, dan
b. FEM vs REM
cross setion) kecil, maka hasil FEM dan REM tidak jauh berbeda.
bahwa unit cross section yang kita pilih dalam penelitian diambil
59
secara acak (random) maka REM harus digunakan. Sebaliknya,
apabila kita meyakini bahwa unit cross section yang kita pilih
menggunakan FEM.
bias.
dibandingkan FEM.
60
Haussman test signifikan, maka H0 ditolak, yang berarti FEM
digunakan.
2010)
4. Model Empiris
Keterangan :
Y = PDB
61
Perhitungan dan pengolahan data dalam penelitian ini
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Jenis Indikator Definisi variabel
Variabel
Terikat Pertumbuhan Pertumbuhan ekonomi menggambarkan
Ekonomi perkembangan perekonomian suatu
PDB negara dalam suatu tahun tertentu yang
(Y) dibandingkan dengan tahun sebelumnya
dalam bentuk persentase perubahan
pendapatan nasional. Data perumbuhan
PDB diperoleh dari nilai PDB Indonesia
tahun 2005-2009
Bebas Tenaga kerja UKM Tenaga kerja (manpower) adalah
(TK) seluruh penduduk dalam usia kerja yang
potensial dapat memproduksi barang
dan jasaindikator ini digunakan untuk
mengetahui berapa banyak tenaga kerja
atau penduduk usia kerja potensial yang
dapat memproduksi barang dan jasa.
Dalam hal ini tenaga kerja yang diserap
oleh sektor UKM.
Bebas Ekspor Ekspor UKM adalah total produk UKM
UKM( ET) yang diperdagangan dengan cara
mengeluarkan barang dari dalam ke luar
wilayah pabean suatu negara ke negara
lain dengan memenuhi ketentuan
berlaku.
Bebas Jumlah Unit UKM Jumlah Unit UKM adalah keseluruhan
(JU) jumlah unit usaha yang termasuk dalam
kriteria usaha kecil dan usaha menengah
Bebas Investasi UKM (IU) Investasi UKM adalah penanaman
modal pada sektor UKM untuk satu atau
lebih aktiva yang dimiliki biasanya
berjangka panjang dengan harapan
mendapatkan keuntungan di masa yang
akan datang
62
Variabel terikat (dependent variabel) dalam penelitian adalah
variabel independen tenaga kerja UKM (X1), total ekspor UKM (X2),
1. Uji Statistik
a. Uji t-Statistik
Ho : βi = 0
Ha : βi ≠ 0
63
b. Uji F-Statistik
Dimana :
K : Jumlah variabel
N : Jumlah pengamatan
c. R2 Adjusted
64
BAB IV
implementasi dari UUD 1945, khususnya pasal 33. Pada pasal tersebut
penambahan dua ayat sehingga menjadi lima ayat. Pada ayat 4 dipertegas
Jakti (1989) dalam pengantar buku Clifford Geertz berjudul “Penjaja dan
65
pengusaha pribumi atau golongan ekonomi lemah (GEL), telah ada sejak
bertahan dan tidak sampai bangkrut secara total karena diselamatkan oleh
UKM.
dan UKM.
peranan baru yang lebih penting lagi yaitu sebagai slah satu faktor utama
66
pendorong perkembangan dan pertumbuhan ekspor non-migas dan
spare parts untuk Usaha besar (UB) lewat keterkaitan produksi misalnya
penting dalam penciptaan pasar baru bagi Indonesia tidak hanya di dalam
negeri tetapi lebih penting lagi di luar negeri, jadi salah satu sumber
pembayaran.
1. Analisa Deskriptif
Rupiah) di Indonesia
pengeluaran total nasional atas output barang dan jasa. Produk domestik
2007).
67
Ada dua cara untuk melihat PDB. Salah satunya adalah dengan
disajikan dalam dua versi penilaian, yaitu “atas dasar harga berlaku”,
(miliar), salah satu alasan yang dapat diterima adalah rendahnya harga
secara riil ada kemajuan yang berarti bagi peran usaha kecil menengah.
68
Yang terjadi kenaikan yang cukup tajam pada tahun 2006, dari
Tabel 4.1
PDB Usaha Kecil Menengah Menurut Sektor Ekonomi Tahun
2000-2009 Atas Dasar Harga Konstan (Miliar Rupiah)
Sektor
Tahun
PPKP PPG IP
berarti.
Tabel 4.2
Penyerapan Tenaga Kerja Usaha Kecil Menengah Menurut Sektor
Ekonomi Tahun 2000-2009
Sektor
Tahun PPKP PPG IP
2000
34,525,866 334,354 8,565,920
2001
37,122,242 436,079 8,147,718
2002
38,116,561 430,458 8,284,726
2003
39,302,805 481,344 8,200,177
2004
37,650,304 528,242 8,350,149
2005
38,833,911 564,365 9,283,965
2006
42,034,597 856,817 9,980,481
2007
42,288,163 940,733 10,470,658
2008
42,222,835 971,274 10,768,907
2009
42,560,349 1,046,418 11,037,496
Sumber : Kementrian UKM dan Koperasi, 2010
Keterangan : PPKP : Sektor pertanian, perternakan, kehutanan dan perikanan
PPG : Sektor pertambangan dan penggalian
IP : Sektor industri pengolahan
70
yang sebagian besar wilayahnya strategis dalam mengembangkan
kerja hampir sama dengan nilai yang berbeda, yakni semakin meningkat
dan andil para profesional muda yang hengkang atau terkena PHK yang
71
Tabel 4.3
Ekspor Barang Usaha Kecil Menengah Menurut Sektor Ekonomi
S
u
Sektor
m Tahun PPKP PPG IP
b
e
r
2000 10,440,139 753,699 15,474,958
masih perlu kita cermati beberapa hambatan yang dialami UKM dalam
Tabel 4.4
Jumlah Unit Usaha Kecil Menengah Menurut Sektor Ekonomi
Tahun 2000-2009
Sektor
Tahun PPKP PPG IP
73
Bila dilihat secara sektoral, lebih dari separuh populasi UMKM di
Tabel 4.5
Investasi Usaha Kecil Menengah Menurut Sektor Ekonomi Tahun
2000-2009 Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah)
Sektor
Tahun PPKP PPG IP
74
Bila dilihat selama periode tahun 2000-2009, iklim investasi pada
tahun dan diikuti oleh UM rata-rata sebesar 25,8 persen per tahun.
46,4 persen per tahun. Bila hal ini dibandingkan dengan jumlah usaha
yang demikian besar pada kelompok ini, maka dapat dikatakan bahwa
efek tetap (Fixed Effect Model) dan pendekatan efek acak (Random Effect
Model).
75
Tabel 4.6
Regresi Data Panel: Pooled Least Square
R-squared 0.992071
Tabel 4.7
Regresi Data Panel: Fixed Effect Model
R-squared 0.997887
c. PLS vs FEM
berikut:
76
Dari hasil regresi berdasarkan metode Fixed Effect Model dan
Tabel 4.8
F-Restricted
Redundant Fixed Effects Tests
Pool: Untitled
Test cross-section and period fixed effects
Sumber: Lampiran 3.
Dari tabel 4.8 diperoleh nilai F-statistik adalah 6.651755 , dengan nilai
tabel, maka H0 ditolak, artinya model data panel yang digunakan adalah
Effect Model, model data panel masih harus dibandingkan lagi antara
3. Pengujian Hipotesis
Tabel 4.9.1
Hasil Perhitungan Estimasi Data Panel Fixed Efect Model
terhadap Keseluruhan Periode Penelitian (2000-2009)
Variable PDB
Coefficient t-Statistic Prob.
C 11268841 0.347225 0.7336
TK? 0.739311 0.346866 0.7339
EKSPOR? 1.408327 4.804981 0.0003
UNIT? 12.57809 2.515553 0.0247
INVESTASI? 2.476491 2.833526 0.0133
Fixed Effects (Cross)
_PPKP—C -97553215
_PPG—C 28413677
_IP—C 69139538
R-squared 0.997887
Adjusted R-squared 0.995623
F-statistic 440.7763
Prob(F-statistic) 0.000000
kerja UKM, ekspor UKM, jumlah unit UKM, dan investasi UKM)
78
berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikatnya (pertumbuhan
masing nilai t-statistik dari regresi dengan t-tabel dalam menolak atau
Keterangan:
ditolak
Indonesia. Hal ini dapat diketahui dari nilai t tabel (1,72) > t statistik
dan positif terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM. Hal ini
80
UKM sebesar 12,57809 berarti bahwa setiap peningkatan jumlah unit
paribus.
(2,833526) > t tabel (1,72), maka variabel ini berpengaruh positif dan
(tenaga kerja UKM, ekspor UKM, jumlah unit UKM, dan investasi
kepercayaan 95 persen.
81
c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R-squared)
square adalah sebesar 99,56. Hal ini terlihat bahwa 99,56 persen
oleh tenaga kerja UKM, ekspor UKM, jumlah unit UKM, dan
ekonomi pada sektor UKM dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
Tabel 4.9.2
Interpretasi Koefisien Fixed Effect Model
82
1) Analisis Persektor Perkembangan Usaha Kecil Menengah terhadap
Pertumbuhan Ekonomi.
jumlah unit UKM, dan investasi UKM baik antar sektor maupun
jumlah unit UKM, dan investasi UKM baik antar sektor maupun
39.682 milyar.
jumlah unit UKM, dan investasi UKM baik antar sektor maupun
83
dapat diarahkan dengan tiga fokus utama yaitu : (Infokop Nomor 25
melalui ekspor.
probabilitas nilai tenaga kerja yang lebih besar dari taraf nyata.
84
penawaran tenaga kerja, dan adanya keterbatasan lapangan
kondisi tersebut, jika ada kenaikan baik itu dari segi nilai
85
memberikan beberapa sumbangan yang pada akhirnya akan
UKM meningkat.
86
(d) Investasi UKM
pertumbuhan ekonomi.
87
BAB V
A. Kesimpulan
1. Dari hasil estimasi data panel dengan Fixed Effect Model (FEM)
ditemukan bahwa ekspor UKM, jumlah unit UKM, dan investasi UKM
UKM, hal ini sejalan dengan teori beberapa ahli ekonomi David Ricardo,
Adam Smith dan Mill yang telah menunjukan bahwa perdagangan luar
88
B. Implikasi
berikut :
tersebut dapat berupa perbaikan iklim usaha dan permudahan izin usaha
dalam investasi.
global ke depan.
pengangguran.
89
DAFTAR PUSTAKA
Ates, Aylin and Umit Bititci. 2007. Strategy management in small to medium-sized
enterprises: Evidence from UK manufacturing SMEs. Strathclyde Institute for
Operations Management, University of Strathclyde, Glasgow UK.
Departemen Koperasi. 2008. PDB, Investasi, Tenaga Kerja, Nilai Ekspor UKM di
Indonesia. Depkop. Jakarta.
90
Nengah, I Dasi Astawa. 2007. Pemberdayaan UKM dan Koperasi di Kabupaten
Jembrana Provinsi Bali. Jurnal Ekonomi/Tahun XXI, No.01, Maret 2007:78-
95.
Rohana Sitanggang, Ignatia dan Nachrowi Djalal. 2004. Pengaruh Struktur Ekonomi
pada penyerapan tenaga kerja Sektoral: Analisis Model Demometrik di 30
Propinsi pada 9 sektor di Indonesia, Jurnal Ekonomi dan Pembangunan
Indonesia jurnal Vol No.01, Juli, 2004.
Soetrisno, Noer. 2004 Posisi dan Peran Pembangunan UKM 2004-2009. Infokop
Nomor 25 Tahun XX.
Tambunan, Tulus. 2002. Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia: Beberapa Isu
Penting. Jakarta: Salemba Empat.
Tejasari, Maharani. 2008. Peranan Sektor Usaha Kecil dan Menengah dalam
penyerapan Tenaga Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi [Skripsi]. Fakultas
Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
91
Thoha, Mahmud dan Sukarna. 2006. Pemberdayaan UKM melalui Modal Ventura
dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan
Pembangunan (JEP), XIV (2) 2006.
Thoha, M. 2001. Dinamika Usaha Kecil dan Rumah Tangga. LIPI. Jakarta.
Winarno, Wing Wahyu. 2007. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews.
UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
Yudi Setianto, Anton. 2008. Panduan Lengkap Mengurus Perijinan dan Dokumen.
Jakarta: Sahabat.
92
Lampiran 1
Effects Specification
Estimation Command:
=====================
LS(CX=F,PER=F) PDB? TK? EKSPOR? UNIT? INVESTASI?
Estimation Equations:
=====================
PER_EFFECT = C(9)*@ISPERIOD("2000") + C(10)*@ISPERIOD("2001") +
C(11)*@ISPERIOD("2002") + C(12)*@ISPERIOD("2003") + C(13)*@ISPERIOD("2004") +
C(14)*@ISPERIOD("2005") + C(15)*@ISPERIOD("2006") + C(16)*@ISPERIOD("2007") +
C(17)*@ISPERIOD("2008") + C(18)*@ISPERIOD("2009")
Substituted Coefficients:
=====================
PER_EFFECT = -7614417.10453*@ISPERIOD("2000") - 10139983.3504*@ISPERIOD("2001") -
10370864.6014*@ISPERIOD("2002") - 4364895.87556*@ISPERIOD("2003") -
3380573.47123*@ISPERIOD("2004") - 3006208.735*@ISPERIOD("2005") +
4260602.47957*@ISPERIOD("2006") + 7657501.67911*@ISPERIOD("2007") +
8145309.40755*@ISPERIOD("2008") + 18813529.5719*@ISPERIOD("2009")
Sektor
Tahun
PPKP PPG IP
Sektor
Tahun PPKP PPG IP
2000
34,525,866 334,354 8,565,920
2001
37,122,242 436,079 8,147,718
2002
38,116,561 430,458 8,284,726
2003
39,302,805 481,344 8,200,177
2004
37,650,304 528,242 8,350,149
2005
38,833,911 564,365 9,283,965
2006
42,034,597 856,817 9,980,481
2007
42,288,163 940,733 10,470,658
2008
42,222,835 971,274 10,768,907
2009
42,560,349 1,046,418 11,037,496
Sumber : Kementrian UKM dan Koperasi, 2010
Keterangan : PPKP : Sektor pertanian, perternakan, kehutanan dan perikanan
PPG : Sektor pertambangan dan penggalian
IP : Sektor industri pengolahan
Lampiran 7: Ekspor Barang Usaha Kecil Menengah Menurut
Sektor Ekonomi
Sektor
Tahun PPKP PPG IP
Sektor
Tahun PPKP PPG IP
Sektor
Tahun PPKP PPG IP