Disusun Oleh:
Gol/Angkatan : II /CLXIII
i
HALAMAN PERSETUJUAN
Mengetahui
Pembimbing Mentor
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Angkatan : CLXIII
Pembimbing Mentor,
iii
PRAKATA
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat,
rahmat, dan bimbingan-Nya penulis mampu menyelesaikan “Peningkatan
Peran Perawat Dalam Edukasi Perencanaan Pemulangan Pasien Di
Ruang Rawat Inap Dewasa Rsud Kota Surakarta” dengan baik.
Rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar Aparatur
Sipil Negara atau selanjutnya disebut ASN ini bertujuan untuk
meningkatkan profesionaitas dalam memberikan pelayanan kepada publik
berdasarkan ilmu yang tepat, dengan berlandaskan nilai dasar ASN yang
terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan
Anti Korupsi (ANEKA)
iv
5. Ibu Nani Apriyani,S.Kep,.Ns, selaku mentor atas semua arahan,
motivasi, dukungan, masukan dan bimbingan selama perancangan
program aktualisasi
6. Ibu Ir. Wardi Astuti, M.Pd selaku coach atas semua inspirasi,
dorongan, masukan dan bimbingannya dalam penyusunan
rancangan aktualisasi.
7. Keluarga besar Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta, atas
dukungan, curahan pikiran dan kerjasamanya.
8. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan
dan memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan diinstansi.
9. Seluruh Panitia, dan Binsu yang telah membantu dan memfasilitasi
kegiatan Pelatihan Dasar
10. Keluarga besar peserta Latsar Kota Surakarta Golongan II
Angkatan III tahun 2019.
Penulis
v
DAFTAR ISI
PRAKATA................ ..............................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN
C. Tujuan ......................................................................................... 10
D. Manfaat.........................................................................................10
C Role Model......................................................................................34
vi
BAB V. PENUTUP …………………………………………………………54
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Pada kegiatan pelatihan dasar CPNS golongan II ini, penulis
diberikan tugas untuk membuat rancangan aktualisasi dan habituasi yang
mengambil core issue untuk menjadi prioritas yang harus dipecahkan
melalui ide-ide kreatif dan inovatif yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar PNS
yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti
korupsi (ANEKA).
2
B. Identifikasi Isu dan Rumusan Masalah
1. Identifikasi Isu
Identifikasi Isu
3
Tabel 1.1 Identifikasi Isu
No. Identifikasi Isu Sumber isu Kondisi Saat ini Kondisi yang
Diharapkan
1. Kurangnya Pelayanan Sebagian besar Peningkatan
sosialisasi tata publik pasien rawat inap kesadaran tata tertib
tertib aturan ditunggui oleh harus sudah
penunggu pasien keluarga dengan ditekankan saat
jumal lebih dari 2 pasien masuk
orang rumah sakit
(Ranah depan
Rumah Sakit)
4
2. Penetapan Isu
No Indikator Keterangan
1. Aktual(A) Isu yang sedang terjadi atau dalam
proses kejadian sedang hangat
dibicarakan dikalangan masyarakat,atau
isu yang diperkirakan bakal terjadi dalam
waktu dekat. Jadi bukan isu yang sudah
lepas dari perhatian masyarakat atau isu
yang sudah basi
Berikut beberapa isu yang ada pada bangsal interna RSUD Kota
Surakarta yang ditetapkan menggunakan pendekatan APKL:
5
Tabel 1.2 Tabel penetapan isu dengan APKL
6
Tabel 1.3 Tabel penjelasan USG
No. Komponen Keterangan
menyebabkan isu
7
Parameter yang digunakan untuk menentukan prioritas yaitu
menggunakan skalalikert pada tabel berikut :
U S G
1 Kurangnya pengkajian 4 5 4 13 3
pada pasien nyeri
2 Belum optimalnya 5 5 4 14 2
assesmen dan
pemantauan resiko
jatuh berdasarkan usia
3 Kurang optimalnya 5 5 5 15 1
peran perawat dalam
mengedukasi
perencanaan
pemulangan pasien
8
Penjabaran secara rinci disajikan dalam tabel 1.4. berikut ini:
Gagasan
Sumber
No. Isu Terpilih Nilai Dasar Kreatif/
Gagasan
Kegiatan
Rumusan Masalah
9
dasar PNS yang tekandung dalam akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA) dan peran kedudukan
PNS dalam NKRI meliputi Manjemen ASN, WoG, dan Pelayanan Publik
dalam upaya mengoptimalkan edukasi kepada pasien dan keluarga
tentang perencanaan pemulangan pasien di ruang interna RSUD KOTA
SURAKARTA
C. Tujuan
1) Tujuan umum
Mampu mengoptimalisasikan dengan mengakualisasikan,
mengimpilementasikandapat menerapkan edukasi tentang
prencanaan pemulangan sebagai penilaian kegawatan pasien di
bangsal interna dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA
2) Tujuan Khusus
a. Tersedianya SOP discharge planning
b. Terwujudnya buku panduan discharge planning
c. Terwujudnya leaflet sesuai dengan kriteria clinical pathway
d. Terbentuknya penanggungjawab setiap shift
e. Terlaksananya kegiatan sosialisasi
D. Manfaat
1. Bagi Peserta
a. Peserta lebih bisa menjalankan dan mengimplementasikan
perannya dalam lingkup kegiatan sehari-hari menggunakan nilai-
nilai dasar ASN yang telah didapakan selama mengikuti inclass
Diklat Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
10
b. Peserta dapat mengaktualisaikan nilai-nilai dasar PNS dalam
tugas dan fungsi jabatannya di RSUD Kota Surakarta.
2. Manfaat bagi Rumah Sakit Umum Daerah Surakarta
Rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat mewujudkan visi dan
misi RSUD Kota Surakarta dalam meningkatkan kualitas pelayanan
yang prima.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
12
b. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.
Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan
sikap kita yang harus sesuai dengan kepribadian bangsa
yang selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan hidup
bangsanya.
c. Pancasila.
Ideologi kita warisan dan hasil perjuangan para
pahlawan sungguh luar biasa, pancasila bukan hanya
sekedar teoritis dan normatif saja tapi juga diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari.
d. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara.
Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela
berkorban untuk bangsa dan negara.
e. Memiliki Kemampuan Bela Negara.
Kemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan
dengan tetap menjaga kedisiplinan, ulet, bekerja keras
dalam menjalani profesi masing-masing.
13
Gambar 1 Model Faktor Perubahan yang Mempengaruhi
Kinerja PNS
14
dan otonomi daerah perlu dipahami sebagai upaya
memperkokoh kesatuan nasional, kedaulatan negara, keadilan
dan kemakmuran yang lebih merata di seluruh pelosok Tanah
Air, sehingga pada akhirnya akan membentuk wawasan
strategis bagaimana semua hal tersebut bermuara pada
tantangan penciptaan dan pembangunan daya saing nasional
demi kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara dalam lingkungan pergaulan dunia yang semakin
terbuka, terhubung, serta tak berbatas.
15
d. Rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan
e. Memiliki kemampuan awal bela negara.
Beberapa contoh bela negara dalam kehidupan sehari-
hari di zaman sekarang di berbagai lingkungan:
a. Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis
dalam keluarga. (lingkungan keluarga).
b. Membentuk keluarga yang sadar hukum (lingkungan
keluarga).
c. Meningkatkan iman dan takwa dan iptek (lingkungan
pelatihan) Kesadaran untuk menaati tata tertib pelatihan
(lingkungan kampus/lembaga pelatihan).
d. Menciptakan suasana rukun, damai, dan aman dalam
masyarakat (lingkungan masyarakat).
e. Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama
(lingkungan masyarakat).
f. Mematuhi peraturan hukum yang berlaku (lingkungan
negara).
g. Membayar pajak tepat pada waktunya (lingkungan
negara).
Oleh sebab itu maka dalam pelaksanaan latihan dasar bagi
CPNS akan dibekali dengan latihan-latihan seperti :
a. Kegiatan Olah Raga dan Kesehatan Fisik;
b. Kesiapsiagaan dan kecerdasan Mental;
c. Kegiatan Baris-berbaris, Apel, dan Tata Upacara;
d. Keprotokolan;
e. Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
f. Kegiatan Ketangkasan dan Permainan.
16
dan Anti Korupsi yang disingkat dengan kata ANEKA. Nilai-nilai
Dasar tenaga Aparatur Sipil Negara telah dimuat dalam UU Nomor 5
tahun 2014 yang menyebutkan bahwa untuk mewujudkan tujuan
nasional, dibutuhkan Pegawai ASN yang dapat menjalankan tugas
pelayanan publik, tugas pemerintahan sebagai pelaksana kebijakan,
dan tugas untuk mempererat persatuan.
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah suatu kewajiban pertanggungjawaban
yang harus dicapai.
Indikator dari nilai-nilai dasar akuntabilitas yang harus
diperhatikan, yaitu:
a Kepemimpinan
b Transparansi
c Integritas
d Tanggung Jawab
e Keadilan
f Kepercayaan
g Keseimbangan
i Kejelasan
j Konsistensi
2. Nasionalisme
Nasionalisme merupakan sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri dan pandangan tentang rasa cinta terhadap bangsa dan
negara. Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang
harus diperhatikan, yaitu :
a. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa
1) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan
ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
17
kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbedabeda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
4) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat
beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
5) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi
manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
6) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
7) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain
18
7) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8) Berani membela kebenaran dan keadilan.
9) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari
seluruh umat manusia.
10) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama dengan bangsa lain.
19
4) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
5) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan
yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
6) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama
di atas kepentingan pribadi dan golongan.
8) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai
dengan hati nurani yang luhur.
9) Keputusan yang diambil harus dapat
dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan
mengutamakan persatuan dan kesatuan demi
kepentingan bersama.
10) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang
dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
20
8) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.
9) Suka bekerja keras.
10) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan
kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.
3. Etika Publik
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas, guna
menjamin adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-
cara pengambilan keputusan untuk membantu membedakan hal
yang baik dan buruk serta mengarahkan apa yang seharusnya
dilakukan sesuai nila-nilai yang dianut.
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik yakni:
a. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
b. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan
dalam menimbang pilihan sarana kebijakan publik dan alat
evaluasi.
c. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan
tindakan faktual.
21
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah.
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada
orang lain yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu
kinerja pegawai.. Nilai-nilai Komitmen Mutu:
a. Efektivitas: dapat diartikan dengan berhasil guna, dapat
mencapai hasil sesuai dengan target.
b. Efisiensi: dapat dihitung sebagai jumlah sumberdaya yang
digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.
c. Inovasi: dapat muncul karena ada dorongan dari dalam
(internal) untuk melakukan perubahan, atau bisa juga karena
ada desakan kebutuhan dari pihak eksternal misalnya
permintaan pasar.
d. Orientasi mutu: mutu merupakan salah satu standar yang
menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.
5. Anti Korupsi
Korupsi sering disebut dengan kejahatan luar biasa karena
dampaknya dapat menyebabkan kerusakan yang luar biasa baik
dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan
yang lebih luas. Menurut UU No. 31/1999 jo No. UU 20/2001,
terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari:
22
a. Kerugian keuangan negara,
b. Suap-menyuap,
c. Pemerasan,
d. Perbuatan curang,
e. Penggelapan dalam jabatan,
f. Benturan kepentingan dalam pengadaan, dan
g. Gratifikasi.
Adapun Nilai-nilai dasar anti korupsi adalah meliputi:
a. Kejujuran
b. Kepedulian
c. Kemandirian
d. Kedisiplinan
e. Tanggung Jawab
f. Kerja Keras
g. Sederhana
h. Keberanian
i. Keadilan
23
Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas pemerintahan dan penyelenggaraan pembangunan tugas
umum nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme. Dengan adanya Peraturan Pemerintah nomor 53
tahun 2010 tentang Disiplin PNS dalam pasal 3 dijelaskan tentang
kewajiban selaku PNS sebagai berikut:
1. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Pemerintah;
2. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan;
3. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
4. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat
PNS;
5. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri,
seseorang, dan/atau golongan;
6. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus dirahasiakan;
7. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara;
8. Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui
ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau
Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;
9. Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
10. Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
11. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan
sebaik-baiknya;
12. Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
13. Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
14. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan
karier; dan
24
15. Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
25
Fundamen Pelayanan Publik:
a. Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai
amanat konstitusi
b. Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak warga negara
c. Pelayanan publik diselenggarakan dengan tujuan untuk
mencapai hal-hal strategis untuk memajukan bangsa di masa
yang akan datang
d. Pelayanan publik tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan warga negara tetapi juga untuk proteksi
3. Whole of Goverment
WoG dipandang sebagai metode suatu instansi pelayanan publik
bekerja lintas batas atau lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan
sebagai respon terpadu pemerintah terhadap isu-isu tertentu (Shergold &
lain-lain, 2004).
Alasan penerapan WoG dalam sistem aparatur sipil Indonesia
adalah:
a. Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik dalam
mewujudkan integrasi kebijakan, program pembangunan dan
pelayanan agar tercipta penyelenggaraan pemerintahan lebih
baik, selain itu perkembangan teknologi informasi, situasi dan
dinamika kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong
pentingnya WoG.
b. Faktor-faktor internal dengan adanya fenomena ketimpangan
kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya nuansa kompetisi
antar sektor dalam pembangunan.
c. Keberagaman latar belakang nilai, budaya, adat istiadat, serta
bentuk latar belakang lainnya mendorong adanya potensi
disintegrtasi bangsa.
26
F. Tinjauan Umum
27
BAB III
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
28
Kota Surakarta menjadi Badan Layanan Umum Daerah.
Tahun 2014 Rumah Sakit Umum Daerah Kota Surakarta
menjadi Rumah Sakit Tipe C, namun hingga Pedoman
Pengorganisasian ini disahkan, struktur organisasi yang ada
masih struktur organisasi untuk RS tipe D.
29
3. Motto
Waras Sak Kabehe
c. Tujuan
RSUD Kota Surakarta bertujuan melaksanakan upaya
kesehatan secara terpadu dengan melaksanakan pelayanan
yang bermutu serta melaksanakan upaya rujukan, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku serta dapat dipergunakan sebagai tempat
pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan
pelatihan bagi tenaga bidang kesehatan.
30
f. Struktur Organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi RSUD Kota Surakarta
PEMIMPIN BLUD PADA RSUD KOTA SURAKARTA
SPI Dr. Willy Handoko Widjaja, MARS
KASIE KEUANGAN KASIE PELAYANAN MEDIS & PENUNJANG MEDIS KASIE SARANA PRASARANA & LOGISTIK
Marina Venturianie, SE dr. Niken Yuli Untari dr. Sigit Hermawan
UNIT PELAYANAN DAN PENGELOLA JARINGAN
PENGENDALIAN JAMINAN
KOORDINATOR PELAYANAN MEDIS DAN KOORDINATOR PELAYANAN PENUNJANG
BENDAHARA KEPERAWATAN PENANGGUNG
PENGELOLA MEKANIKAL
KESEHATAN
PEMBANTU BENDAHARA & ELEKTRIKAL
PENERIMAAN PENGELUARAN JAWAB IPSRS PENGELOLA
KEPALA RUANG KEPALA UNIT KEPALA RUANG ELEKTROMEDIK
BENDAHARA PEMBANTU BENDAHARA KEPALA UNIT IGD PENGELOLA BANGUNAN
PENERIMAAN UGD RADIOLOGI RADIOLOGI & SARANA
PENGELUARAN PENANGGUNG PENGELOLA ASET
KEPALA UNIT KEPALA RUANG KEPALA UNIT KEPALA RUANG
JAWAB LOGISTIK
RAWAT JALAN RAWAT JALAN LABORATORIUM LABORATORIUM PENGELOLA NON ASET
KEPALA UNIT KEPALA RUANG
HEMODIALISA KEPALA UNIT GIZI KEPALA RUANG PENANGGUNG PENGELOLA KUALITAS
HEMODIALISA LINGKUNGAN
KEPALA UNIT KEPALA RUANG GIZI JAWAB KESEHATAN
PENGELOLA LIMBAH
KAMAR OPERASI KAMAR OPERASI KEPALA UNIT CSSD KEPALA RUANG LINGKUNGAN MEDIS
KEPALA UNIT ICU KEPALA RUANG ICU & LAUNDRY CSSD & LAUNDRY
KEPALA UNIT KEPALA RUANG
KEPALA RUANG REKAM MEDIS REKAM MEDIS
KEPALA UNIT KAMAR BERSALIN KEPALA UNIT KEPALA RUANG
OBSGYN KEPALA RUANG AMBULANCE & AMBULANCE &
RANAP NIFAS KAMAR JENAZAH KAMAR JENAZAH
KEPALA UNIT
KEPALA UNIT KEPALA RUANG HCU &
FARMASI
NICU
NEO HCU
KEPALA RUANG
RANAP ANAK
KEPALA UNIT KEPALA RUANG
RAWAT INAP RANAP DEWASA
31
Ketenagaan Rumah Sakit Umum Daerah Surakarta
32
11 24 35
28 S1 Gizi / Dietisien 1 1 2
29 D3 Gizi / Dietisien 1 1 2
30 D3 Sanitarian 2 0 2
Jumlah Tenaga Kesehatan Lain 4 2 6
31 S2 1 1 2
32 S1 6 2 8
33 D3 0 12 12
34 SMA 8 11 19
35 SMP 2 0 2
Jumlah Tenaga Kesehatan Lain 17 26 43
Total Ketenagaan di RSUD Kota Surakarta 102 221 323
B. Tugas Pokok
1. Tugas Pokok Aparatur Sipil Negara
Undang Undang Aparatur Sipil Negara No. 5 tahun 2014 Pasal 11
menjelaskan bahwa tugas ASN adalah :
a. Melaksanakan Kebijakan Publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan
b. Memberikan Pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
a. Universal Precaution
b. Menyiapkan APD
c. Cuci tangan
33
e. Menjaga keamanan pasien
k. Memasang kateter
l. Memasang NGT
q. Terapi inhalasi
v. Memasang vemplon
C. Role Model
Role model adalah panutan. Dalam hal ini role model bagi
penulis adalah Kepala Ruang bangsal interna yang bernama Nani
Apriyani, S.kep, Ns. Pendidikan terakhir adalah profesi Ners di Stikes
kusuma Husada.
Jurusan Sarjana Keperawatan di tempuh di Universitas Sahid.
Beliau adalah pimpinan di kantor yang dapat menjadi panutan,
inspirasi, contoh, dan teladan bagi penulis.
34
Gambar 3.2 Kepala Ruangan Bangsal Interna
Selama penulis bekerja di instansi, beliau sosok yang paling
bisa menempatkan diri dimana kapan dan bagaimana situasi yang
ada. Beliau bisa tetap berwibawa tanpa membuat batas antara
pimpinan dan yang dipimpin. Ibu Nani Apriyani, S.Kep,Ns selalu
memberikan solusi yang terbaik dan objektif terhadap masalah untuk
kepentingan ruang rawat inap. Ibu Nani Apriyani, S.Kep, Ns
merupakan pribadi pemimpin yang terbuka selalu membuka diri untuk
anggotanya menceritakan permasalahan di ruang interna.
Terutama pada rancangan aktualisasi kali ini, beliau sangat
berperan didalam rancangan dan kegiatan yang akan kami lakukan
yang berprinsip bukan hanya formalitas menyelesaikan tugas
melainkan sebagaimana mungkin apa yang kami kerjakan bisa
bermanfaat untuk masyarakat dan dapat mempertahankan mutu
bangsal interna RSUD Kota Surakarta.
35
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
36
Table 4.1 rancangan aktualisasi
37
No Kegiatan Tahap Output/ Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
kegiatan Kegiatan dengan materi Terhadap Visi Nilai-Nilai
dan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
mufakat dan mufakat dalam
pembuatan SOP
perencanaan pasien
pulang.
(Nasionalisme)
3. Membuat draf Terbentuknya draf Saya menyusun
SOP SOP dengan draft SOP
kerja keras discharge planning
sesuai arahan dengan jujur dan
kepala ruang kerja keras (Anti
korupsi)
4. Mengevaluasi Menghasilkan Evaluasi dan
SOP SOP yang sesuai perbaikan SOP
dengan ketentuan discharge planning
dan efektivitas dapat mencapai
sehingga hasil yang sesuai
mewujudkan dengan target.
pelayanan yang Sumber daya
bermutu dan manusia di bangsal
relevan interna (komitmen
mutu) Evaluasi dan
perbaikan SOP
perencanaan
pemulangan pasien
dapat mewujudkan
pelayanan yang
lebih baik (Etika
38
No Kegiatan Tahap Output/ Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
kegiatan Kegiatan dengan materi Terhadap Visi Nilai-Nilai
dan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
publik )
5. Menyusun SOP Tersusunnya SOP Saya menyusun leaflet
secara mandiri dengan penuh
sesuai dengan tanggungjawab (anti
arahan kepala korupsi)
ruangan
2. Membuat buku terbentuknya buku Kegiatan membuat Menyusun SOP
panduan panduan panduan buku panduan tentang
perencanaan perencanaan discharge planning perencanaan
pemulangan pasien pemulangan mengkotribusi visi pasien pulang
pasien yang RSUD Kota Surakarta menguatkan
dibuat yaitu : Menjadi Rumah nilai – nilai
berdasarkan Sakit Kebanggaan Profesional,
sumber referensi Masyarakat Kota Integritas, dan
yang jelas Surakarta yang lurus dalam
bermutu guna pelayanan di
mewujudkan RSUD kota
39
No Kegiatan Tahap Output/ Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
kegiatan Kegiatan dengan materi Terhadap Visi Nilai-Nilai
dan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Mencari Tersedianya Saya mencari masyarakat yang waras Surakarta
referensi sebagai referensi sebagai referensi dengan dan didukung oleh misi
rancangan dalam acuan dalam tetap memilih RSUD yaitu :
pembuatan form pembuatan form sumber yang jelas 1. Meningkatkan
dengan sehingga Sumber Daya
konsisten pembuatan buku Manusia.
panduan 2. Meningkatkan
perencanaan Sarana Dan Pra
pemulangan pasien Sarana.
dapat 3. Meningkatkan
dipertanggung Manajemen Rumah
jawabkan Sakit.
(Akuntabilitas) 4. Meningkatkan
pelayanan mutu
40
No Kegiatan Tahap Output/ Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
kegiatan Kegiatan dengan materi Terhadap Visi Nilai-Nilai
dan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pemulangan pasien
(nasionalisme)
3. Mendesain Tersedianya
buku panduan buku panduan Saya membuat
sesuai dengan perencanaan buku panduan
arahan kepala pemulangan perencanaan
ruang pasien dengan pemulangan pasien
baik dan benar secara
dan jelas dan terangsehingga
bekerja keras dapat digunakan
sehingga lebih dengan baik
efektif (Akuntabilitas)
Saya membuat
buku panduan
perencanaan
pemulangan pasien
dengan bersungguh
sungguh( Anti
korupsi )
Saya membuat
buku panduan
perencanaan
pemulangan pasien
dengan cara
berinovasi dan
dapat membawa
41
No Kegiatan Tahap Output/ Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
kegiatan Kegiatan dengan materi Terhadap Visi Nilai-Nilai
dan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
hasil untuk
digunakan
(Komitmen mutu)
42
No Kegiatan Tahap Output/ Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
kegiatan Kegiatan dengan materi Terhadap Visi Nilai-Nilai
dan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dibuat dengan sehingga dapat 2 Meningkatkan
baik dan benar digunakan dengan Sarana Dan Pra
baik Sarana.
(Akuntabilitas) 3 Meningkatkan
Saya membuat Manajemen Rumah
leaflet dengan Sakit
kerja keras dan 4 Meningkatkan
jujur pelayanan mutu
(Anti korupsi )
Saya membuat
leaflet dengan
cara berinovasi
dan efektif untuk
digunakan
(Komitmen mutu)
3.Berkoordinasi Disetujuinya Dalam melakukan
dengan tim desain leaflet koordinasi dengan
tentang yang saya buat tim saya selalu
rancangan leaflet dengan dalam
musyawarah musyawarah
mufakat mufakat
pembuatan leaflet
(nasionalisme)
4.Menyusun Leaflet tersusun
leaflet dengan jelas dan leaflet yang disusun
rapi sehingga berdaya guna dan
lebuh efisien dengan jelas
43
No Kegiatan Tahap Output/ Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
kegiatan Kegiatan dengan materi Terhadap Visi Nilai-Nilai
dan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dan efektif sehingga dapat
dipahami oleh
pembaca
(Komitmen mutu)
44
No Kegiatan Tahap Output/ Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
kegiatan Kegiatan dengan materi Terhadap Visi Nilai-Nilai
dan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
perbaikan 4. Meningkatkan
berkelanjutan.( Anti pelayanan mutu
korupsi)
45
No Kegiatan Tahap Output/ Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
kegiatan Kegiatan dengan materi Terhadap Visi Nilai-Nilai
dan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
(Anti korupsi )
Saya menyiapkan
materi sosialisai
secara efektif dan
efisien (Komitmen
Mutu)
4.Menyampaikan Materi Materi yang saya
materi tersampaikan gunakan dalam
dengan penyampaian
jelas,transparan sosialisasi dengan
,peserta sesungguhnya,
sosialisasi sebenarnya
kooperatif dalam (Akuntabulitas )
mengikuti
kegiatan Dalam
penyampaian
materi saya
menggunakan
bahasa yang baik
dan selalu menjaga
etika baik (Etika
publik)
Dalam
penyampaian
materi saya
46
No Kegiatan Tahap Output/ Hasil Keterkaitan Kontribusi Penguatan
kegiatan Kegiatan dengan materi Terhadap Visi Nilai-Nilai
dan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
mempertimbangan
waktu sehingga
kegiatan dapat
berjalan dengan
efektif dan efisien
(Komitmen mutu)
Saya bertanggung
jawab penuh
dengan materi yang
saya sampaikan
(Anti Korupsi)
47
B. Jadwal Rencana Kegiatan Melakukan Aktualisasi
Setelah dilakukan pemecahan isu menjadi kegiatan dan menyusun jadwal kegiatan maka diperlukan jadwal
kegiatan dalam rangka aktualisasi dan habituasi di bangsal interna RSUD Kota Surakarta sehingga kegiatan
aktualisasi dan habituasi dapat berjalan dengan baik dan maksimal, adapun jadwal kegiatan yang telah disusun
tercantum di tabel
NO Kegiatan Jadwal Kegiatan Harian Bukti
Agustus September dokumen
1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 atau
6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 Fortofolio
1. Mereview sop V V V V V V V V Lembar
konsultasi,
foto,
lembar
SOP
2. Membuat buku V V V V V V V V Foto,buku
panduan panduan
3 Membuat leaflet V V V V V V V V Foto,
lembar
leaflet
4 Mengusulkan V V V V V V V V V V Foto,lemb
Penanggung- ar evaluasi
jawab edukasi
perencanaan
pemulangan
pasien
5 Melakukan V V V V V V V V V V V Foto,lemb
sosialisasi ar daftar
kepada teman hadir
sejawat
48
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN yang dilaksanakan pada tanggal pada tanggal 16 Agustus sampai
dengan 20 September 2019. di institusi tempat kerja. Tidak dapat dipungkiri dalam pelaksanaan kegiatan yang telah
direncanakan menemui hambatan dan kendala sehingga kegiatan yang telah direncanakan kurang optimal, oleh
karena itu untuk menghadapi berbagai kendala yang mungkin terjadi diperlukan antisipasi agar hambatan yang
mungkin terjadi dapat diminimalisir. Antisipasi dalam menghadapi hambatan dan kendala selama kegiatan aktualisasi
dapat diuraikan lebih lanjut pada tabel dibawah ini
49
Tabel 4.3 antisipasi dan strategi menghadapi kendala aktualisasi
N Kegiatan Kendala yang Antisipasi Strategi
o mungkin menghadapi menghadapi
terjadi kendala kendala
1 Mereview Kurangnya Kegiatan yang 1. Mengumpulkan
SOP informasi dalam tidak selesai tepat materi dari
leaflet waktu berbagai sumber
2. Mendesain leaflet
dengan baik
2 Membuat Kurang Mencari referensi-
buku informasi dalam referensi yang jelas 1. Mengumpulkan
panduan pembuatan materi dari
dischargepl buku panduan berbagai sumber
anning 2. Berkonsultasi
dengan kepala
ruang
3. Mendesain buku
dengan baik
3 Membuat Kurangnya Membuat leaflet yang 1. Mengumpulkan
leaflet informasi dalam mudah dipahami dan materi dari
sesuai pembuatan dimengerti, serta berbagai sumber
dengan leaflet membuat leaflet yang 2. Berkonsultasi
clinical penuh inovasi dengan kepala
pathway ruang
3. Mendesain leaflet
dengan baik
4 Mengusulk Kurangnya Membuat 1. Berkonsultasi
an minat petugas penanggungjawab dengan kepala
penanggun menjadi ruangan agar dapat ruang
gjawab penanggungjaw mengawasi petugas 2. Penyampaian
edukasi ab edukasi penanggungjawab secara detail dan
setiap shift ruangan terorganisir
50
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Rancangann kegiatan aktualisasi melalui habituasi di unit
lingkungan kerja akan dilakukan di Rsud Kota Surakarta guna
menyelesaikan berbagai isu permasalahan yang terjadi dikaitkan
dengan nilai-nilai dasar ASN yang telah dipelajari. Diharapkan
setelah aktualisasi, dapat dijadikan habituasi di unit tempat kerja.
Nilai-nilai yang perlu diaktualisasikan antara lain nilai-nilai dasar
ASN berupa akuntabilitas, nasionalisme, etika public, komitmen
mutu, dan anti korupsi, serta nilai-nilai peran dan kedudukan ASN
dalam NKRI seperti Manajemen ASN, Whole of Government, dan
Pelayanan Publik.
Permasalahan yang diangkat dalam aktualisasi ini yakni
permasalah di bidang pelayanan public terkait “optimalisasi peran
perawat dalam pemberian edukasi tentang perencanaan
pemulangan pasien”. Isu tersebut dipilih berdasarkan hasil analisis
menggunakan alat bantu analisis APKL (Aktual, Problematika,
Kekhalayakan, dan Layak) dan USG (Urgency, Seriousness,
Growth) mendapatkan skor penilaian tertinggi. Permasalah tersebut
diambil dikarenakan belum optimalnya peran perawat dalam
pemberian edukasi tentang perencanaan pemulangan pasien di
ruang interna Rsud Kota Surakarta.
Apabila permasalahan tersebut tidak segera diselesaikan
maka akan berdampak pada pelayanan rumah sakit yang tidak
optimal dan tidak berorientasi pada visi dan misi Rsud Kota
Surakarta
51
DAFTAR PUSTAKA
52
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan
Dasar
Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil
Negara.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan
Dasar
Calon PNS Whole of Goverment. Jakarta :
Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2017).
Modul
Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon PNS
Habituasi Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara 2014.
53
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS DIRI
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
C. RIWAYAT PEKERJAAN
54