Laporan On The Job Training ini dibuat untuk memenuhi syarat Ujian Nasional ( UN )
Disusun oleh :
KOTA TANGERANG
LEMBAR PENGESAHAN I
Laporan ini disahkan dan disetujui setelah melaksanakan On The Job Training (OJT) dari
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
i
LEMBAR PENGESAHAN II
Laporan ini disahkan dan disetujui setelah melaksanakan On The Job Training (OJT) dari
Pembimbing :
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya
yang telah diberikan. Hanya dengan izin-Nya kami dapat menyelesaikan laporan On The Job
Training (OJT) ini. Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada jujungan kita Nabi
Tujuan dasar dari laporan On The Job Training ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
mendapatkan nilai rapot untuk naik kelas. serta melatih siswa-siswi untuk membiasakan diri
membaca dan memahami keadaan lingkungan diluar sekolah. Kami berharap dengan
terselesaikannya laporan ini, kami dapat mengetahui dunia kerja. Melalui kesempatan ini kami
1. Pihak Sekolah:
a) Bapak. REP Bahu Wedha selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 6 Tangerang, yang
b) Ibu. Sugiani S,Pd dan Ibu. Nurul Hidayah S,Pd selaku pembimbing disekolah.
c) Terimakasih kepada Sub Unit Engineering, Sub Unit Line Maintenance, Sub Unit
Engine and Propeller, Sub Unit Radio dan Instrument, dan Sub Unit Airframe yang
telah banyak membantu membimbing kami dalam praktek kerja industri ini.
d) Terimakasih kepada Sub Unit Line Maintenance , Bapak Endang Haryadi dan Bapak
Dwi Donoismanto.
e) Terimakasih kepada Sub Unit Radio dan Instrument, Bapak Nurdin , Bapak Samsu ,
iii
f) Terimakasih kepada Sub Unit Airframe , Bapak Adih ,Bapak Subaryono, Bapak
2. Rekan-rekan tercinta dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan
ini .
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT jugalah penulis memohon agar seluruh kebaikan
dari semua pihak yang telah membantu laporan ini hingga selesai, semoga diberi balasan
yang berlipat ganda. Penulis berharap kiranya laporan ini dapat bermanfaat bagi kami
sendiri khususnya, dan bagi para pembaca umumnya. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik dari setiap pembaca, demi kelancaran laporan ini.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam suatu kurikulum yang telah diterapkan oleh sekolah, para siswa dan siswi di
wajibkan untuk mengikuti On The Job Traning (OJT). Dalam OJT, siswa-siswi dapat terbiasa
dengan lingkungan kerja yang sesungguhnya dan dapat menerapkan teori yang sudah di dapat
dari sekolah terhadap pekerjaan yang di hadapi saat praktek. On The Job Traning (OJT) juga
Salah satu sekolah kejuruan yang dikembangkan saat ini di kota Tangerang adalah SMKN
6 tangerang, dengan program keahlian Pesawat Udara. Mengingat Bandara Pesawat Udara
Internasional Soekarno Hatta, letaknya dekat dengan kota Tangerang, sehingga peluang untuk
lulusan SMKN 6 tangerang masih terbuka lebar. Untuk itulah perlu dipersiapkan sumber daya
manusia yang berkualitas untuk bisa bersaing di industri penerbangan. Oleh karena itulah
kami memilih sekolah tinggi penerbangan Indonesia (STPI) Curug, sebagai tempat untuk
(PENERBANGAN) mencoba untuk menyusun suatu laporan, sebagai salah satu tugas akhir
kegiatan OJT ini. Mudah-mudahan bisa lebih bermanfaat dan berguna untuk kedepannya.
1
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN ON THE JOB TRAINNING (OJT)
Kegiatan praktek kerja lapangan yang telah dilaksanakan untuk setiap siwa-siswi
menerapkan program keahlian yang tentunya mempunyai maksud dan tujuan yang telah
direncanakan dan diharapkan dapat dicapai oleh siswa/i. Adapun maksud dan tujuan
pengetahuan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
berkualitas profesional.
kerja sebagai persiapan guna menyesuikan diri dengan dunia kerja dan masyarakat.
d. Siswa dapat meningkatkan rasa percaya dirinya dalam memecahkan berbagai masalah
sebenarnya diperusahaan.
f. Memperluas pandangan dan wawasan siswa terhadap jenis-jenis perkerjaan yang ada
h. Meningkatkan hubungan kerja sama antara kita dan industry tempat kita OJT.
2
1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan OJT
Tempat:
Alamat: Jalan Raya PLP Curug, Serdang Wetan, Legok, Tangerang, Banten 15820.
tahun 1952. Institusi ini semula diberi nama Akademi Penerbangan Indonesia (API).
Pada tahun 1954 API dipindahkan dari Jakarta ke kampusnya yang baru, diwilayah
Pada tahun 1969, akademi penerbangan Indonesia (API) berubah nama menjadi
Lembaga Perhubungan Udara (LPPU). Pada tahun 1978, lembaga pendidikan ini
berubah nama menjadi Pendidikan dan Latihan Penerbangan (PLP). Yang merupakan
Pada tahun 2002 PLP berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Penerbangan
Indonesia (STPI), hingga saat ini. Keberadaan STPI di dasari oleh keputusan presiden RI
3
1. Keputusan presiden RI nomor 43 tahun 2000 tanggal 10 maret 2000 tentang sekolah
2. Keputusan mentri perhubungan nomor 64 tahun 2000 tanggal 21 agaustus 2000 tentang
5. 1969 : API berubah nama menjadi Lembaga Pendidikan Perhubungan Udara (LPPU)
6. 1978 : LPPU berubah menjadi Pendidikan dan Latihan Penerbangan (PLP) dibawah
4
1.4.1 STRUKTUR ORGANISASI BENGKEL PESAWAT UDARA (STPI)
tercapai, maka untuk mewujudkan itu diperlukan struktur organisasi karena struktur
organisasi merupakan salah satu aspek yang menunjukkan batasan wewenang dan
tanggung jawab setiap karyawan, dengan adanya struktur organisasi maka akan terlihat
jelas pemisahan tanggung jawab setiap individu dalam seluruh jenjang organisasi sehingga
KA SUB UNIT KA SUB UNIT KA SUB UNIT KA SUB UNIT KA SUB UNIT LINE
HELICOPTER AIRFRAME INSTRUMENT ENGINE SHOP MAINTEANCE
DAN RADIO
5
1.4.2 RUANG LINGKUP STPI
Visi
Menghasilkan lulusan yang diakui secara nasional dan internasional untuk menuju
Misi
di bidang penerbangan dalam rangka mencerdaskan bangsa dan menciptakan sumber daya
manusia penerbangan yang memiliki iman dan taqwa, berkualitas internasioanl, mampu
Tujuan
bidangnya , memiliki sikap sesuai lima citra manusia penerbangan , memiliki jiwa korsa
yang tinggi , ber budi pekerti luhur , memiliki kesadaran bertanggung jawab dalam
6
1.4.3 BIDANG USAHA
melayani perawatan pesawat latihan dan untuk menghasilkan lulusan taruna-taruni terbaik
1. Jurusan :
a. Penerbang,
b. Teknik penerbangan,
c. Keselamatan penerbangan,
d. Manajemen penerbangan.
2. Program study :
j. Penerangan Aeronautika,
7
1.4.4 FASILITAS :
a. HANGAR 1
b. HANGAR 2
c. HANGAR 3
d. HANGAR 4
e. KANTIN
8
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
Di setiap pesawat pasti memiliki sebuah instrument atau alat yang kecil dan menempel
pada pesawat . Tetapi alat ini memiliki fungsi yang sangat besar untuk pesawat tersebut yaitu
PITOT .
Standar static pressure pada mean sea level: 14,7 Psi, 1013 mb, 29,92 InHg.
Standar temperature pada mean sea level: 15℃ dan temperature udara berkurang 1,98℃
untuk setiap kenaikan ketinggian 100 feet (didaerah tropis 2℃ per 1000 feet ) . Gejala
Suatu system dipesawat terbang dimana total air pressure ( pitot pressure dan dynamic
pressure ) dan static pressure dari atmosfer di deteksi dan diukur untuk mengetahui :
9
Pitot static system beroperasi pada 2 tipe tekanan :
2. Dynamic pressure : tekanan udara pada suatu bidang yang di sebabkan oleh
2.2 Gambar
10
2.2.2 Sistem pitot pada pesawat
Pitot rusak .
11
2.3 Analisis kerusakan
pemanas pada pitot tidak berfungsi dengan baik. Jika heater atau pemanas
pitot tidak berfungsi maka pitot tube akan mengalami pembekuan dan tidak
Pitot rusak biasanya dikarenakan umur pitot yang sudah tua dan harus
diganti .
Majun
12
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pengalaman On The Job Training (OJT) yang dilaksanakan di STPI Curug selama 2
1.) Dengan adanya On The Job Training ini, saya banyak mendapatkan ilmu dan pengalaman
2.) Lebih mengetahui bagian engine pesawat dan funsinya sebagaimana yang diterapkan
3.) Belajar bersikap tidak over confident agar setiap pekerjaan yang dilakukan akan berjalan
B. Saran
1. Lebih di tingkatkan lagi pengawasan terhadap siswa yang OJT dari pihak sekolah,
secara terprogram.
14
4. Memperbaiki menajemen sekolah, dan menempatkan orang-orang yang sesuai dibidang
1. Lebih di perhatikan lagi dari segi materi yang di dapat agar dapat diserap dan dipahami
oleh siswa OJT, memberikan mentor untuk siswa OJT agar siswa OJT tidak bingung dan
tidak malu untuk bertanya pada pegawai jika sudah memiliki mentor.
3. Sebaiknya kegiatan ini terprogram dengan baik, sehingga kegiatan ini lebih terarah dan
4. Memberikan tambahan waktu bimbingan dan pelaksanaan kegiatan On The Job Training,
sehinga siswa/i lebih terlatih, trampil serta mengetahui bagian-bagian sistem pesawat dan
fungsinya.
5. Lebih di perhatikan lagi dari segi materi yang di dapat agar dapat diserap dan dipahami
oleh siswa OJT, memberikan mentor untuk siswa OJT agar siswa OJT tidak bingung dan
tidak malu untuk bertanya pada pegawai jika sudah memiliki mentor.
15
16