Anda di halaman 1dari 7

Shaga Bogas Priatmoko

Algoritma Dijkstra Untuk Pencarian Jalur Terdekat Dan Rekomendasi


Objek Pariwisata Di Pulau Bali

Shaga Bogas Priatmoko- NIM : A11.2008.04237


Program Studi Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro
Jl. Nakula No.1 Semarang

Abstract
Pariwisata merupakan hal yang tidaklah asing bagi semua orang dan merupakan
bisnis yang besar, Industri pariwisata akan berkaembang apabila pertumbuhan pengunjung
wisata yang terus meningkat akan memberi kontribusi pendapatan ekonomi yang semakin
meningkat, beberapa faktor yang dapat menjamin industri pariwisata yaitu ketersediaan
informasi tentang pariwisata. Untuk berwisata biasanya hal yang perlu diperhatikan adalah
menentukan jadwal pariwisata, setiap orang yang melakukan perjalanan pariwisata pasti
memilih jarak terpendek untuk dapat mencapai tujuan karena dapat menghemat waktu, tenaga
dan biaya bahan bakar ketika kita berwisata dengan jadwal yang tidak diatur, waktu dan
biaya tidak dapat dikontrol, Akibatnya ialah pengeluaran dari anggaran berwisata menjadi
membengkak, dan waktu berlibur yang menjadi padat
Dari permasalahan diatas maka penulis membuat sistem pencarian jalur terpendek dan
rekomendasi objek wisata, yang diharapkan dapat membantu menentukan jalur obyek wisata
lain yang dapat dijadikan untuk mengatur jadwal dari berwisata ataupun dapat digunakan
menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan alternative lokasi obyek wisata yang satu
arah atau yang lokasinya berdekatan, sehinnga dapat menghemat biaya dan waktu. Dari
penjelasan di atas penelitian ini perlu adanya suatu cara dalam menyelesaikan masalah, dari
beberapa cara yang ada yang sesui untuk pencarian jalur terpendek adalah dengan
mengunakan algoritma dijkstra. Algoritma ini dipilih karena dapat menyelesaikan pencarian
jalur terpendek dari satu simpul ke semua simpul yang ada pada suatu graf berarah dengan
bobot dan nilai tidak negative
.

I. Pendahuluan menentukan jadwal pariwisata, setiap


orang yang melakukan perjalanan
1.1.Latar Belakang pariwisata pasti memilih jarak terpendek
untuk dapat mencapai tujuan karena dapat
Pariwisata merupakan hal yang tidaklah
menghemat waktu, tenaga dan biaya bahan
asing bagi semua orang dan merupakan
bakar [2]. Dari permasalahan diatas maka
bisnis yang besar. Industri pariwisata akan
penulis ingin membuat sistem pencarian
berkembang apabila pertumbuhan
jalur terpendek dan rekomendasi objek
pengunjung wisata yang terus meningkat
wisata menggunakan algoritma Dijkstra.
akan memberi kontribusi pendapatan
Dari beberapa cara yang ada yang sesui
ekonomi yang semakin meningkat,
untuk pencarian jalur terpendek adalah
beberapa faktor yang dapat menjamin
dengan mengunakan algoritma Dijkstra,
industri pariwisata yaitu ketersediaan
Algoritma yang cukup populer yang
informasi tentang pariwisata [1].
ditemukan oleh Edsger.Wybe Dijkstra.
Dalam berwisata dapat dilakukan Algoritma ini dipilih karena dapat
pribadi (perseorangan) atau pun dalam menyelesaikan pencarian jalur terpendek
kelompok. Untuk berwisata biasanya hal dari satu simpul ke semua simpul yang ada
yang perlu diperhatikan adalah
Shaga Bogas Priatmoko

pada suatu graf berarah dengan bobot dan Dalam pencarian jalur terpendeknya
nilai tidak negatif [3]. algoritma dijkstra bekerja dengan mencari
bobot yang paling minimal dari suatu graf
1.2.Tujuan Penelitian berbobot, jarak terpendek akan diperoleh
dari dua atau lebih titik dari suatu graf dan
Berdasarkan perumusan masalah diatas nilai total yang didapat adalah yang
tujuan penelitian ini adalah Merancang bernilai paling kecil.
aplikasi pencarian jalur terdekat pariwisata Misalkan G adalah graf berarah
dan rekomendasi objek pariwisata di pulau berlabel dengan titik-titik V(G) =
bali dengan menggunakan algoritma {v1,v2,…,vn} dan path terpendek yang
dijkstra. sehingga waktu tempuh dapat dicari adalah dari v1 ke vn. Algoritma
dioptimalkan dan dapat mengetehaui objek Dijkstra dimulai dari titik v1. Dalam
wisata lainnya yang dilaluli jalur tersebut. iterasinya, algoritma akan mencari satu
titik yang jumlah bobotnya dari titik 1
1.3.Batasan Masalah terkecil. Titik-titik yang terpilih
dipisahkan, dan titik-titik tersebut tidak
Berdasarkan uraian di atas, batasan
diperhatikan lagi dalam iterasi berikutnya.
masalah yang akan diteliti selanjutnya
Langkah-langkah dalam menentukan
dapat dirumuskan sebagai berikut :
lintasan terpendek pada algoritma Dijkstra
1. Perancangan aplikasi pencarian jalur yaitu:
terdekat pariwisata dan rekomendasi 1. Pada awalnya pilih node sumber
objek pariwisata di pulau bali dengan sebagai node awal, diinisialisasikan
menggunakan algoritma dijkstra.. dengan „1‟.
2. aplikasi pencarian jalur terdekat 2. Bentuk tabel yang terdiri dari node,
pariwisata dan rekomendasi objek status, bobot, dan predecessor. Lengkapi
pariwisata di pulau bali dengan kolom bobot yang diperoleh dari jarak
menggunakan bahasa pemrograman node sumber ke semua node yang
PHP langsung terhubung dengan node sumber
3. Penerapan aplikasi pencarian jalur tersebut.
terdekat dan rekomendasi objek 3. Jika node sumber ditemukan maka
pariwisata di pulau bali dengan tetapkan sebagai node terpilih.
menggunakan algoritma dijkstra dan 4. Tetapkan node terpilih dengan label
parameter yang digunakan adalah jarak permanen dan perbaharui node yang
antar objek langsung terhubung.
5. Tentukan node sementara yang
terhubung pada node yang sudah
terpilih sebelumnya dan merupakan
II. Tinjauan Pustaka
bobot terkecil dilihat dari tabel dan
2.1. Algoritma Dijkstra tentukan sebagai node terpilih
Algoritma Dijkstra dikstra berikutnya.
ditemukan oleh Edsger.Wybe Dijkstra 6. Apakah node yang terpilih merupakan
pada tahun 1959. Algoritma ini merupakan node tujuan?. Jika ya, maka kumpulan
algoritma yang dapat memecahkan node terpilih atau predecessor
masalah pencarian jalur terpendek dari merupakan rangkaian yang
suatu graf pada setiap simpul yang bernilai menunjukkan lintasan terpendek.
tidak negatif. dijkstra merupakan algoritma 2.2. Graf
yang termasuk dalam algoritma greedy, Teori graf merupakan pokok
yaitu algoritma yang sering digunakan bahasan yang sudah tua usianya namun
untuk memecahkan masalah yang memiliki banyak terapan dalam kehidupan
berhubungan dengan suatu optimasi. sehari-hari sampai saat ini. Graf digunakan
Shaga Bogas Priatmoko

untuk merepresentasikan objek-objek dapat disisipkan diantara bahasa HTML


diskrit dan hubungan antara objek-objek dan karena bahasa Server side, maka
tersebut. Banyak persoalan pada dunia bahasa PHP akan dieksekusi di server,
nyata yang sebenarnya merupakan sehingga yang dikirimkan ke browser
representasi visual dari graf. Contoh salah adalah “hasil jadi” dalam bentuk HTML,
satu representasi visual dari graf adalah dan kode PHP anda tidak akan terlihat.[9]
peta. Banyak hal yang dapat digali dari
representasi tersebut, diantaranya adalah 2.4. Definisi MySQL
menentukan jalur terpendek dari satu MySQL adalah salah satu dari sekian
tempat ke tempat lain, menggambarkan 2 banyak sistem database yang merupakan
kota yang bertetangga dengan warna yang terobosan solusi yang tepat dalam aplikasi
berbeda pada peta, menentukan tata letak database.MySQL merupakan turunan
jalur transportasi, pengaturan jaringan salah satu konsep utama dalam database
komunikasi atau jaringan internet dan sejak lama yaitu SQL (Structured Query
masih banyak lagi. Selain peta, masih Language).
banyak hal lain dalam dunia nyata yang MySQL dikembangkan pada tahun
merupakan representasi visual dari graf. 1994 oleh sebuah perusahaan pengembang
software dan konsultan database di
Swedia bernama TcX Data KonsulltAB.
Tujuan awal dikembangkan MySQL
adalah untuk mengembangkan aplikasi
berbasis web pada client.

2.5. Unified Modelling Language (UML)


Gambar 2.1 Graf yang menggambarkan
peta beberapa negara bagian di Amerika UML (Unified Modeling Language)
Serikat adalah sebuah bahasa yang berdasarkan
Sumber : (Aditya Pradhana Bayu (2013), grafik/gambar untuk memvisualisasi,
Institut Teknologi Bandung) menspesifikasikan, membangun, dan
pendokumentasian dari sebuah sistem
Secara matematis, graf didefinisikan pengembangan software berbasis OO
sebagai berikut : (Object-Oriented). UML sendiri juga
Graf G didefinisikan sebagai memberikan standar penulisan sebuah
pasangan himpunan (V,E) yang system blue print, yang meliputi konsep
dalam hal ini : bisnis proses, penulisan kelas-kelas dalam
V= himpunan tidak kosong bahasa program yang spesifik, skema
dari simpul - simpul (vertices atau database, dan komponen-komponen yang
node): {v1,v2,…,vn} diperlukan dalam sistem software.
E= himpunan sisi (edges atau
arcs) yang menghubungkan sepasang III. Analisa dan Perancangan Sistem
simpul: {e1,e2,…,en} 3.1. Perancangan Sistem
atau dapat ditulis singkat Metode perancangan sistem yang
notasi G = (V,E). [8] digunakan dalam tugas akhir ini adalah
dengan menggunakan model proses
2.3. Definisi PHP pengerancangan perangkat lunak
PHP merupakan bahasa pemograman Prototyping melalui paradigma/pendekatan
scripting yang bersifat open source. PHP berorientasi objek yang dimodelkan
adalah salah satu bahasa Server-side yang menggunakan Unified Modeling Language
didesain khusus untuk aplikasi web. PHP (UML).
Shaga Bogas Priatmoko

Metode Prototyping merupakan metode 3. Mengadakan Software


yang menyajikan gambaran yang lengkap Mengadakan aplikasi perangkat lunak
tentang sistemnya, metode ini banyak yaitu tahap dimana pengembang membuat
digunakan karena pengembang mungkin aplikasi perangkat lunak prototype
tidak memiliki kepastian terhadap efisiensi termasuk didalam tahap ini pengujian dan
algoritma, kemampuan penyesuaian dari penyempurnaan aplikasi perangkat lunak
sebuah sistem operasi, atau bentuk-bentuk prototype.
yang harus dilakukan oleh interaksi 4. Menguji Software
manusia dengan mesin sehingga Setelah sistem menjadi sebuah perangkat
paradigma prototyping ini merupakan lunak yang siap pakai,maka dilakukan
pendekatan terbaik yang ditawarkan. pengujian terhadap perangkat lunak
dengan menggunakan black box testing
untuk menentukan bahwa perangkat lunak
telah dapat berjalan dengan sempurna.
Apabila sistem telah sesuai dengan yang
diharapkan maka langkah berikutnya dapat
dilakukan, jika tidak, maka langkah 3 dan
4 diulangi.
5. Implementasi Software
Perangkat lunak yang telah diuji siap
untuk digunakan.

4. Deskripsi sistem
Sistem yang akan penulis
kembangkan di sini merupakan sebuah
Alur Prototyping: aplikas pencarian jalur terpendek bis
1. Identifikasi Kebutuhan pariwisata di pulau bali. Aplikasi ini berisi
Tahap ini merupakan tahap analisis sistem tentang informasi peta rekomendasi letak
yang kemudian melakukan studi kelayakan objek pariwisata pada peta dengan jarak
dan studi terhadap kebutuhan pemakai, terpendek antara tempat wisata dengan
baik yang meliputi model interface, teknik aplikasi yang di buat ini, dengan aplikasi
prosedural maupun dalam teknologi yang ini bagian biro perjalanan pariwisata dapat
akan digunakan yang kemudian dianalisa meringankan tugas dalam menjadwalkan
dan didefinisikan. Dalam hal ini yang perjalanan pariwisata untuk memuaskan
dibutuhkan adalah lokasi-lokasi pariwisata pelanggan yang akan melakukan
dan kuliner di Kabupaten Semarang. perjalanan wisata.
2. Mengembangkan Prototype
Pada tahap kedua ini dilakukan dengan 4.1. Model Analisa Kebutuhan Sistem
membuat design secara global untuk
pembentukan atau pemodelan aplikasi Model analisa kebutuhan sistem akan
perangkat lunak yang akan dibuat. Hasil menjadi titik awal aktivitas perancangan.
dari design secara global tersebut akan Di bawah ini adalah use case dari sistem
diperlihatkan kepada pemakai atau user, yang akan dibuat :
serta menentukan apakah prototype dapat 1.Use Case
diterima oleh user atau pemakai. Analisis
Menu Info Hotel
sistem pada tahap ini akan mendeteksi dan Utama

mengidentifikasi sejauh mana pemodelan <inlude> Perhitungan

yang dibuat dapat diterima oleh pemesan Input Lokasi Wisata Jarak Antara
Tempat
atau bahkan harus merombak secara User
Wisata

keseluruhan. <include>
Melihat Hasil
Hasil Rekomendasi
Peta
Shaga Bogas Priatmoko

4.3.Perancangan Database
Perancangan table database dapat
dilihat berdasarkan struktur databse berikut
ini:
1. Tabel Data Utama

Gambar di atas adalah tampilan untuk


2. Tabel Lokasi user yang dapat di akses oleh user. Yang
berisi menu dan isi dari aplikasi dan
pengaturan-pengaturan pada aplikasi ini.

4.5. Implementasi
3.Tabel Pengguna Setelah melakukan perancangan
terhadap sistem yang akan dibangun, maka
tahapan selanjutnya adalah implementasi
hasil perancangan, dalam hal ini
4.4.Desain Interface membangunya menggunakan bahasa
1.Desain Login Antarmuka pemrograman. Pengimplementasian sistem
ini bertujuan sampai sejauh mana progress
pengembangan berlangsung sehingga
dapat dilakukan perubahan jika terdapat
masukan dari pemakai.
Hasil implementasi terhadap
rancangan model sistem adalah sebuah
situs atau aplikasi berbasis wes yang
menggunakan bahasa pemrograman PHP
dan basis data MySQL yang dibantu
dengan XAMPP sebagai severweb local
Gambar di atas adalah desain dari dengan URL lokal (localhost). Adapun
halaman login. Terdapat header, Footer tampilan situs setelah mengalami proses
serta body. Terdapat form untuk username implementasi adalah sebagai berikut.
dan password dan juga tombol login yang Berdasarkan data lokasi pariwisata yang
berfungsi untuk mulai masuk ke dalam telah dikumpulkan dan kemudian dihitung
sistem jarak antar titik lokasi, lalu di gambarkan
ke dalam sebuah graf model Dijkstra yang
2.Desain Tampilan User berupa node(simpul) dan edge(jarak).
Shaga Bogas Priatmoko

A
C Berikut tampilan dari aplikasi peta
rekomendasi:
B P
D E
F

G H
K L

J O
I
T M

S N
U

V Q

Berikut daftar tabel lokasi yang di


modelkan dengan node(simpul) : 1. Mencari Rute Terpendek
Untuk mengakses rute terpendek antar
No Kode Keterangan lokasi, user dapat memilih lokasi awal
1 A Pelabuhan Gilimanuk kemudian memilih lokasi akhir. Setelah itu
2 B Tanah lot user men-submit tombol yang bertuliskan
3 C Bedugul cari. Kemudian akan keluar hasil rute
4 D Sangeh terpendek dari lokasi awal ke lokasi akhir.
5 E Tampak siring
6 F Pantai seminyak 2. Me-request Rute Rekomendasi
7 G Pantai Kuta Untuk mengakses rute rekomendasi,
8 H Joger user dapat memilih lokasi awal kemudian
9 I Bandara NgurahRai memilih lokasi akhir. Setelah itu user men-
submit tombol yang bertuliskan dijkstra.
10 J Krisna Pusat oleh-oleh
Kemudian akan keluar hasil rute
11 K Bali Bird Park
rekomendasi lokasi pariwisata mana saja
12 L Pasar Seni sukowati
yang searah dari lokasi awal hingga lokasi
13 M Galuh Tenun Batik
utama beserta jarak antar lokasi pariwisata.
14 N Nusa Dua
15 O Pantai Sanur 5.Kesimpulan dan Saran
16 P Candidasa 5.1.Kesimpulan
17 Q Pantai Pandawa Berdasarkan pembahasan yang telah dibuat
18 R Garuda Wisnu Kencana pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik
19 S Pantai Padang padang kesimpulan dari penelitian dengan judul
20 T Pantai Jimbaran “perancangan aplikasi pencarian jalur
21 U Pantai Dreamland terdekat dan rekomendasi objek pariwisata
22 V Pura Uluwatu di pulau bali dengan menggunakan
algoritma dijkstra.” Adalah sebagai berikut
:
1. Hasil pembangunan dari sistem ini
dapat digunakan sebagai alat untuk
memudahkan biro perjalanan untuk
menentukan jadwal perjalanan
pariwisata
Shaga Bogas Priatmoko

2. Sistem inidapat membantu bagi Dijkstra, Jurnal EECCIS Vol. 7, No.


pengguna dalam proses menentukan 2,
keputusan untuk memilih lokasi [2] Asti ratnasari, farida ardiani, feny
pariwisata. nurvita a. 2013. Penentuan jarak
3. Dengan sistem ini pengguna dapat terpendek dan jarak terpendek
menentukan keputusan lokasi mana saja alternatif menggunakan algoritma
yang telah direkomendasikan oleh dijkstra serta estimasi waktu tempuh
sistem Seminar (semantik 2013) isbn:
4. Dengan sistem pencarian jalur 979-26-0266-6
terpendek ini baik biro perjalanan [3] Rachmat Antonius, Erick Kurniawan,
maupun pengguna yang lain dapat Blasius Neri Puspika 2012.
menentukan dan mengambil keputusan Implementasi Algoritma Dijkstra
untuk menentukan lokasi pariwisata Daram Penentuan Jalur Terpendek Di
mana saja yang akan di tuju sehingga Yogyakarta Menggunakan Gps Dan Et
mereka dapat mengoptimalkan Geolocation. INFORMATIKA Vol. 8,
perjalanan pariwisata. No. 2, NOIVEMBER 2012
[4] Hidayatullah, Syarif. Imron, Fauzi
. 2011. Penggunaan Algoritma Dijkstra
5.2.Saran dalam pencarian rute tercepat dan
Dalam Penerapan aplikasi rute terpendek (setudi kasus pada
pencarian jalur terdekat dan rekomendasi jalan raya antara wilayah Blok M dan
objek pariwisata di pulau bali dengan kota), fakultas sains dan teknologi
menggunakan algoritma dijkstra, penulis UIN
mengakui masih terdapat kekurangan dan [5] Adi Satriyo, Fajar 2013.Perancangan
kelemahan sehingga sistem ini perlu Sistem Pengiriman Paket Dengan
dikembangkan lebih lanjut, terutama pada Metode Web Engineering Pada
penambahan objek pariwisata di seluruh Cleopatra Ekspres Pati Universitas
Indonesia sehingga pengguna akan Dian Nuswantoro Semarang 2013
mengetahui pariwisata di seluruh [6] aditya pradhana Bayu 2013 Studi dan
Indonesia. implementasi persoalan lintasan
Pada tampilan antarmuka penulis terpendek suatu graf dengan
mengakui masih banyak kekurangan dan algoritma dijkstra dan algoritma
kelemahan, hal ini dikarenakan karena bellman-ford institut teknologi
sistem ini berbasis web yang dapat di bandung
akses memlalui komputer, sedangkan [7] Kadir, Abdul. 2009. Membuat
dalam perjalanan pariwisata sebagian Aplikasi Web dengan PHP +Database
pengguna ingin membuka sistem ini pada MySQL. Yogyakarta : Andi Offset.
saat perjalanan, oleh karena itu diharapkan [8] http://carapedia.com/pengertian_defini
pada penelitian selanjutnya mengenai si_web_info2043.html
pencarian jalur terpendek dapat di terapkan (diakses pada 20 Januari 2014 pukul
dengan berbasis mobile, sehingga sistem 02.45 AM)
dapat diakses secara mudah di segala [9] http://www.maniacms.web.id/2012/01
tempat pada saat melakukan perjalanan /pengertian-mysql.htmldiakses
dengan menggunakan aplikasi mobile (diakses pada 24 Januari 2014 pukul
12:52 AM)
6.Daftar Pustaka [10] http://www.disparda.baliprov.go.id/i
[1] Gusmão, António 2013. Sistem d/Statistik2
Informasi Geografis Pariwisata (diakses pada 5 april 2014 pukul 11.20
Berbasis Web Dan Pencarian Jalur PM)
Terpendek Dengan Algoritma

Anda mungkin juga menyukai