Anda di halaman 1dari 35

BAB IV

TINJAUAN KASUS

Dalam bab ini penulis akan memaparkan asuhan keperawatan pada Balita
Ny.E dengan gastroenteritis di RSUD Bengkulu Tengah yang dilaksanakan pada
Agustus 2019, dengan menggunakan proses keperawatan yang meliputi pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.

A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas orang tua
Balita Ny.E dengan gastroenteritis adalah anak dari Ny.E dan Tn.I. Ny.E
dan Tn.I beralamat di Renah Lebar, agama islam, pendidikan terakhir Ny.E
adalah SLTP dan Tn.I adalah Diploma III, bahasa yang digunakan sehari-
hari adalah bahasa daerah.
2. Keluhan Utama
Balita Ny.E masuk rumah sakit dengan keluhan buang air besar cair lebih
dari 7 kali, feces bercampur dengan air dan lendir disertai muntah ±7 kali.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Balita Ny.E datang dengan keluhan buang air besar cair sejak ±18 jam
sebelum masuk rumah sakit, feces bercampur dengan air dan lendir,
muntah ±7 kali berisi air, nafsu makan menurun, minum berkurang,
badan lemas. Balita Ny.E merupakan rujukan dari puskesmas, dan di
puskesmas mendapat terapi obat paracetamol syrup, zinc sulfat syrup,
kotrimoksazol syrup, oralit sachet.
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1) Riwayat Penyakit
Ny.E mengatakan anaknya baru pertama kali menderita penyakit
gastroenteritis. Riwayat penyakit yang pernah diderita yaitu batuk
dan pilek.
2) Riwayat Alergi
Ny.E mengatakan anaknya tidak ada riwayat alergi obat maupun
makanan
3) Riwayat Kehamilan
Ny.E melakukan perawatan antanetal selama 2 kali, tempat
pemeriksaan ANC di Puskesmas
4) Riwayat Persalinan Yang Lalu
Balita Ny.E merupakan anak kedua dari Ny.E dan Tn.I. Balita Ny.E
lahir spontan dengan nilai Apgar skor 10, usia gestasi 36 minggu,
berat badan lahir 2.500 gram dan panjang badan lahir 48 cm.
c. Riwayat Psikososial Orang Tua
1) Perkembangan interpersonal
Dukungan keluarga ada, orang tua selalu berkunjung ke rumah
Ny.E dan Tn.I, dukungan orang lain ada, keterlibatan orang tua
semua ada pada tahap berkunjung, kontak mata, menyentuh,
berbicara, menggendong, ekspresi wajah
2) Budaya yang dianut
Tidak ada budaya spesifik yang dianut oleh Ny.E dan Tn.I
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Badan lemas, rewel dan gelisah, nadi 92 x/m, pernapasan 26 x/m, suhu
36,70C, berat badan 10 kg
b. Kulit
Kulit lembab, mukosa bibir kering, turgor kulit kembali dalam 1 detik,
akral hangat, kemerahan pada daerah perinal.
c. Kepala leher
Mata cekung, konjungtiva ananemis, sklera putih bersih, tidak ada
edema palpebral, gambaran wajah simetris, hidung normal, tidak ada
pernapasan cuping hidung, telinga simetris, mukosa bibir kering.
d. Dada dan paru-paru
Bentuk dada normochest simetris kiri kanan, respirasi 26 x/menit, irama
teratur, tidak ada retraksi dinding dada, ekspansi dada simetris, perkusi
sonor, suara nafas vesikuler
e. Jantung
Waktu pengisian kapiler (CRT): < 3 detik, denyut nadi 92 x/menit
f. Abdomen
Abdomen datar, tidak ada distensi, peristaltic usus 10 x/m, tidak ada
perkusi timpani, tidak ada nyeri tekan dan lepas
g. Ektremitas
Terjadi kelemahan umum, tonus otot menurun, ekstremitas hangat
h. Genetalia
BAB cair berlendir, anus lecet akibat seringnya defekasi, iritasi (rush),
BAK sedikit, anus tampak kemerahan
5. Therapi Pengobatan
No Nama Obat Dosis
1 IVFD KaEn 3B 40 tpm mikro
2 Ondansentron 1,5 mg/12 jam
3 Zinc syrup 1x1
4 Oralit Peroral 200 cc/2 kali BAB cair
Tabel 4.1 Terapi Obat
6. Pemeriksaan Penunjang
No Jenis Pemeriksaan Unit Hasil Nilai Normal
1 Haemoglobin g/dl 10 L : 13-18
P : 12-16
2 Leukosit x103mm3 9,2 4-11
5 Trombosit x103mm3 220 150-450
Tabel 4.2 Pemeriksaan Penunjang
B. Analisa Data
No Data Penunjang Etiologi Masalah
Keperawatan
1 DS: Ny.E mengatakan Proses infeksi Diare
balita Ny.E diare > 7 x
dalam 18 jam, feses
cair berlendir
DO:
- Feses cair berlendir
- Peristaltic usus 10
x/m
- Badan lemas
- Kemerahan pada
area perinal
2 DS: Ny.E mengatakan kehilangan cairan Hypovolemia
balita Ny.E tidak mau aktif
minum dan BAK
hanya sedikit, muntah
terus menerus ±7 x
DO:
- Nadi 92 x/m teraba
lemah
- Turgor kulit
kembali dalam 1
detik
- Membrane mukosa
kering
- Volume urin
menurun
- Mata cekung
- Badan lemas
- Suhu 36,70C
3 DS: Ny.E mengatakan ketidakmampuan Resiko defisit nutrisi
balita Ny.E muntah mengabsorpsi
terus menerus ±7 x nutrient
dalam 18 jam berisi
air, nafsu makan
menurun, minum
berkurang
DO:
- BB sebelum sakit
11 kg
- BB di rumah sakit
10 kg
- Peristaltic usus 10
x/m
- Membrane mukosa
kering
- Hemoglobin 10
gr/dl
- Diare
Tabel 4.3 Analisa Data

C. Diagnosa Keperawatan
1. Diare berhubungan dengan proses infeksi
2. Hypovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
3. Risiko defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorpsi
nutrient
D. Intervensi Keperawatan
Tabel 4.5 Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional


1 Diare berhubungan Setelah dilakukan NIC: Mnajemen Diare
dengan proses infeksi tindakan keperawatan Aktivitas Keperawatan:
Ditandai dengan: selama 3 x 24 jam 1. Tentukan riwayat diare 1. Adanya riwayat diare yang
DS: Ny.E mengatakan diharapkan diare teratasi berulang dapat disebabkan
balita Ny.E diare > 7 x dengan: masih terpajannya anak
dalam 18 jam, feses NOC: Eliminsai usus dengan faktor-faktor yang
cair berlendir  Ditingkatkan pada 5 menyebabkan diare
DO: 1= sangat terganggu 2. Identifikasi faktor yang bisa 2. lingkungan, kebiasaan
- Feses cair berlendir 2=banyak terganggu menyebabkan diare menjaga kebersihan,
- Peristaltic usus 10 3= cukup terganggu makanan, dan pajanan
x/m 4= sedikit terganggu teradap bakteri, virus atau
- Badan lemas 5= tidak terganggu jamur merupakan faktor
Dengan kriteria hasil:
- Kemerahan pada  Diare 1/2/3/4/5 yang dapat mnimbulkan
area perinal - Pola eliminasi diare
- Warna feses 3. Monitor tanda dan gejala 3. dehidrasi berat dapat
- Jumlah feses diare terjadi pada anak dengan
- Feses lembut dan diare, tidak adanya air mata
berbentuk saat anak menangis adalah
- Kemudahan BAB salah satu tanda adanya
- Tekanan sfingter dehidrasi berat
- Suara bising usus 4. Amati turgor kulit secara 4. penurunan turgor kulit
- Darah dalam feses berkala dapat terjadi berkaitan
- Nyeri saat BAB dengan derajat keprahan
dehidrasi yang dialami
anak,
5. Monitor kulit perineum 5. peningkatan defekasi
terhadap adanya iritasi dan akibat diare akan
ulserasi menyebabkan adanya
iritasi dan kemerahan pada
genetalia
6. Monitor persiapan makanan 6. makanan adalah salah satu
yang aman faktor yang dapat
menyebabkan terjadinya
diare, kebersihan bahan
makanan, pengelolaan
sampai dengan penyajian
harus diperhatikan
7. Ukur diare/output 7. output yang berlebihan
pencernaan pada anak diare tanpa
disertai input yang
sembang dapat
menyebabkan deficit
nutrisi pada anak
8. Timbang pasien secara 8. penurunan berat badan
berkala dapat terjadi dari ringan-
berat akibat output dan
input yang tidak seimbang
9. Berikan makanan dalam 9. pada gastroenteritis mual
porsi kecil dan lebih sering dan muntah dapat di
serta tingkatkan porsi secara temukan dari ringan-berat,
bertahap pemberian makanan dalam
porsi kercil dan bertahap
akan mambantu mgurangi
mual dan meningkatkan
asupan nutrisi secara
berkala
10. Evaluasi kandungan nutrisi 10. diet tinggi karbohidrat
dari makanan yang sudah tinggi protein dapat
dikonsumsi sebelumnya diberikan untuk mnegganti
asupan yang telah dibuang
oleh tubuh sebelumnya
11. Ajari keluarga cara 11. penggunaan antibiotic
penggunan obat anti diare secara tidak tepat dapat
secara tepat menyebabkan anak
menjadi resisten terhadap
antiobiotik
12. Instruksikan anggota 12. diare dengan disertai darah
keluarga untuk mencatat dapat ditemukan pada anak
warna, volume, frekuensi, dengan gastroenteritis
dan konsistensi tinja
13. laktosa bersifat asam
13. Anjurkan keluarga untuk sehingga dapat
menghindari pemberian menyebabkan iritasi
makanan yang mengandung mukosa lambung
laktosa 14. pengambilan keputusan
14. Konsultasikan dengan keluarga untuk merawat
dokter jika tanda dan gejala anak yang sakit harus
diare menetap mampu dilakukan secara
tepat untuk mendukung
kesembuhan anak terhadap
peyakit.
2 Hipovolemia Setelah dilakukan NIC : manajemen cairan
berhubungan dengan tindakan keperawatan Aktivitas keperawatan:
kehilangnan cairan selama 3 x 24 jam 1. Monitor status hidrasi 1. Melihat status hidrasi untuk
aktif, hipovilemi teratasi, (membran mukosa, denyut mengetahui tingkat
Ditandai dengan: dengan: nadi, dan tekanan darah) kekurangan cairan
DS: Ny.E mengatakan NOC: keseimbangan 2. Monitor tanda-tanda vital 2. Kekurangan volume cairan
balita Ny.E tidak mau cairan dapat mempengaruhi
minum dan BAK hanya  Ditingkatkan pada 5 keseimbangan tanda-tanda
sedikit, muntah terus 1= sangat terganggu vital
3. Monitor hasil laboratorium
menerus ±7 x 2=banyak terganggu 3. Hasil laboratorium dapat
yang relevan (penurunan
DO: 3= cukup terganggu mencerminkan kandungan
hematokrit, kadar urine)
- Nadi 92 x/m 4= sedikit terganggu cairan dari dalam plasma
teraba lemah 5= tidak terganggu dan tubuh
Dengan kriteria hasil:
- Turgor kulit  Keseimbangan cairan 4. Jaga intake dan asupan yang 4. Mencatat intake dan output
kembali dalam 1 1/2/3/4/5 akurat dan catat output adalah untuk mengetahui
detik - Tekanan darah keseimbangan cairan yang
- Membrane - Keseimbangan masuk dan keluar
mukosa kering inteke dan output 5. Menimbang berat badan
5. Timbang berat badan setiap
- Volume urin - Turgor kulit penting untuk mengetahui
hari dan monitor status pasien
menurun - Kelembabpan status kebutuhan cairan
- Mata cekung membran mukosa yang akan diberikan.
- Badan lemas - Berat jenis urine 6. Cairan yang tepat dapat
6. Berikan cairan dengan tepat
- Suhu 36,70C - Kehausan mengandung elektrolit
yang dapat menjaga
keseimbangan cairan dalam
7. Tingkatkan asupan oral
tubuh
(misalnya memberikan
7. Meningkatkan asupan oral
sedotan, menawarkan cairan
untuk menjaga mukosa dan
diantara waktu makan)
keadaan umum pasien
8. Masukkan kateter urine 8. Kateter urine berguna untuk
melihat output urine secara
berkala dan melihat arna
dan konsentrasi urine
9. Berikan cairan iv seperti yang
9. Terapi iv line dapat
ditentukan
membantu memenuhi
kebutuhan cairan secara
cepat melalui vena
10. Konsultasikan dengan dokter
10. Pasien mendapatkan terapi
jika tanda-tanda kekurangan
lanjut
cairan memburuk

3 Risiko defisit nutrisi Setelah diberikan NIC: manajemen nutrisi


berhubungan dengan intervensi keperawatan Aktivitas keperawatan:
ketidakmampuan selama 3x24 jam, nutrisi 1. Tentukan status gizi pasien 1.Pengkajian penting
mengabsorpsi nutrient. terpenuhi dengan: dan kemampuan pasien untuk dilakukan untuk mengetahui
Ditandai dengan: NOC: status nutrisi memenuhi kebutuhan gizi. status nutrisi pasien sehingga
 Ditingkatkan pada 5
DS: Ny.E mengatakan  1= sangat dapat menentukan intervensi
balita Ny.E muntah menyimpang dari yang diberikan.
2. Lakukan atau bantu pasien
terus menerus ±7 x rentang normal 2.Mulut yang bersih dapat
terkait dengan perawatan mulut
dalam 18 jam berisi air,  2= banyak meningkatkan nafsu makan
sebelum makan
nafsu makan menurun, menyimpng dari
minum berkurang rentang normal 3. Ciptakan lingkungan yang 3.Lingkungan yang nyaman
DO:  3= cukup optimal pada saat dapat menimbulkan efek
- BB sebelum sakit 11 menyimpang dari mengkonsumsi makanan relaksasi dan membuat
kg rentang normal (misalnya bersih, berventilasi, pasien nyaman saat
- BB di rumah sakit 10  4= sedikit santai, dan bebas dari bau yang mengonsumsi makanan.
kg menyimpang dari menyengat)
- Peristaltic usus 10 rentang normal 4. Pastikan makanan disajikan
4.Meningkatkan nafu makan
x/m  5= tidak menyimpang dengan cara yang menarik dan
- Membrane mukosa dari rentang normal pada suhu paling cocok untuk
kering Dengan kriteria hasil: dikonsumsi secara optimal
- Hemoglobin 10 gr/dl  Status nutrisi 1/2/3/4/5
- Diare - Asupan gizi
- Asupan makanan 5. Pastikan diet mencakup 5.Konstipasi harus dicegah
- Asupan cairan makanan tinggi serat untuk jangan sampai terjadi, karena
- Energi mencegah konstipasi saat terjadi konstipasi perut
- Resiko berat akan terasa penuh dan
badan/tinggi badan menurunkan nafsu makan.
- Hidrasi 6. Berikan informasi yang tepat 6.Informasi yang diberikan
terhadap pasien tentang dapat memotivasi pasien
kebutuhan nutrisi yang tepat untuk meningkatkan intake
dan sesuai. nutrisi.
7. Anjurkan pasienuntuk 7.Zat besi dapat membantu
mengkonsumsi makanan tinggi tubuh sebagai zat penambah
zat besi seperti sayuran hijau darah sehingga mencegah
terjadinya anemia atau
kekurangan darah

8. Anjurkan pasien terkait dengan 8.Pada pasien gangguan ginjal


kebutuhan diet untuk kondisi sangat diperlukan diet

sakit (yaitu pasien ddengan cairan, karena apabila cairan


panyakit ginjal diperlukan yang dikonsumsi berlebih
pembatasan natrium, kalium, akan menyebabkan edema
protein dan cairan tungkai, asitess, bahkan
edema paru.
9. Anjurkan pasien untuk duduk 9.Pada posisi duduk tegak
pada posisi tegak, jika memudahkan makanan
memungkinkan masuk ke lambung karena
saluran pencernaan pada
posisi lurus
10. Makan sedikit tapi sering
10. Anjurkan pasien makan
dianjurkan karena dapat
sedikit tapi sering.
memenuhui kebutuhan
nutrisi pasien tanpa
membuat pasien kembung
E. Implementasi
1. Implementasi 1
Tabel 4.6 Implementasi

Tanggal Jam No.DX Implementasi Respon hasil


Agustus 09.00 1 1. Mengkaji riwayat dare pada balita Ny.E 1. Ny.E mengatakan pasien dalam 18 jam
2019 mengalami defekasi lebih dari 7 kali, feses
cair dan berlendir,
2. Melakukan pemeriksaan terhadap tanda- 2. Nadi : 92x/menit
tanda vital balita Respirasi : 26x/menit
Suhu : 36,7 0C
Balita terlihat lemas, rewel dan gelisah
3. Ny.E mengatakan di lingkungan rumah
3. Melakukan pengkajian mengenai terdapat anak tetangga Ny.E yang
lingkungan tempat tinggal dan kebiasaan mengalami diare, Ny.E mengatakan Ny,E
makan balita dan keluarga selalu mencuci bahan makanan sebelum
disajikan dan menjaga kebersihan rumah
dengan teratur
4. Melakukan pemeriksaan terhadap tanda 4. Ny.E megatakan balita Ny.E terlihat lemas,
dan gejala diare pada balita melalui peristaltic usus (+) 10x/menit, fesses cair
wawancara dan observasi dan berlendir, mata cekung
5. Melakukan pengkajiian terhadap turgor 5. Ny.E mengatakan terdapat kemerahan pada
kulit balita Ny.E area perineum, turgor kulit kembali dalam 1
detik, membrane mukosa kering
6. Melakukan pemeriksaan terhaddap kulit 6. Terdapat kemerahan pada area perineum,
perineum
7. Melakukan pengukuran terhadap output 7. Input 150 Cc
dan input balita Ny.E Output 700 cc
8. Menganjurkan keluarga untuk mencatat 8. Ny.E mengatakan mengerti, warna feces
warna, volume, frekuensi, dan konsistensi kekuningan, frekuensi BAB > 7 x/hari,
tinja dengan konsistensi cair
9. Kolaborasi pemberian terapi obat oralit 9. Balita Ny.E diberikan terapi oral oralit
peroraal 200cc/2x BAB
Agustus 10.00 2 1. Memonitor status hidrasi pasien 1. Balita Ny.B mengalami dehidrasi ringan
2019 dengan tanda-tanda mata cekung,
membrane mukosa kering, lemas
2. Menganjurkan keluarga memberikan 2. Nafsu makan menurun, menghabiskan ¼
asupan nutrisi secara akurat porsi yang disediakan
3. Mencatat input dan output 3. Input : 150 cc
Output : 700 cc
4. Memantau hasil pemeriksaan 4. Hasil pemeriksaan laboratorium
laboratorium HB : 10 g/dl
Leukosit : 9,2 x103mm3
Trombosit : 220 x103mm3
5. Mengukur berat badan balita secara
5. BB balita 10 kg
berkala
6. Menganjurkan keluarga meningkatkan
6. Keluarga mengatakan balita miinum
intake cairan
menggunakan sedotan
7. Kolaborasi dalam peberian obat dan terapi
7. Balita mendapat terapi obat zink syrup
cairan intravena
dan ondansentron 1,5 mg/12 jam
8. Memberikan terapi cairan infus melalui 8. Balita mendapat terapi IVFD KaEn 3B 40
intravena tpm mikro
Agustus 10.30 3 1. Mengkaji status nutrisi balita 1. BB sebelum sakit 11 kg
2019 BB seteah sakit 10 kg
HB 10 mg/dl
2. Mengajarkan keluarga cara perawatan 2. Keluarga mampu mendemonstrasikan
mulut sebelum makan ulang mengenai cara melakukan
perawatan mulut balita
3. Menganjurkan dan membantu keluarga 3. Keluarga mampu menjaga ligkungan saat
menciptakan suasana nyaman dan makan nyaman dan menyenangkan
menyenangkan saat makan
4. Memposisikan balita dalam posisi duduk 4. Balita makan dalam posisi duduk tegak
saat makan
5. Memberikan informasi kepada keluarga 5. Keluarga mengatakan mengerti mengenai
mengenai kebutuhan nutrisi yang tepat pentingnya pemenuhan kebutuhan nutrisi
dan sesuai pada balita untuk proses penyembuhannya
6. Menganjurkan Ny.E memberikan 6. Keluarga mengatakan balita sering
makanan dalam porsi kecil dan sering menolak makanan
7. Kolabrasi dalam menentukan diet yang
7. Balita menjalani diet bubur tinggi serat dan
tepat pada balita
zat besi

2. Impelmentasi 2
Tanggal Jam No.DX Implementasi Respon hasil
Agustus 09.00 1 1. Mengkaji riwayat dare pada balita Ny.E 1. Ny.E mengatakan pasien BAB cair ±
2019 2. Melakukan pemeriksaan terhadap tanda- 5x/24 jam ,
tanda vital balita 2. Nadi : 98x/menit
Respirasi : 28x/menit
Suhu : 36,7 0C
3. Melakukan pemeriksaan terhadap tanda dan 3. Ny.E megatakan balita Ny.E masih
gejala diare pada balita melalui wawancara terlihat lemas, peristaltic usus (+)
dan observasi 8x/menit, fesses cair, mata cekung
4. Melakukan pengkajiian terhadap turgor kulit 4. Ny.E mengatakan terdapat kemerahan
balita Ny.E pada area perineum, turgor kulit kembali
dalam 1 detik, membrane mukosa kering
5. Melakukan pengukuran terhadap output dan 5. Input 350 Cc
input balita Ny.E Output 500 cc
6. Menganjurkan keluarga untuk mencatat 6. Ny.E mengatakan mengerti, warna feces
warna, volume, frekuensi, dan konsistensi kekuningan , frekuensi BAB ± 5x/hari,
tinja dengan konsistensi feses cair
7. Kolaborasi pemberian terapi obat oralit 7. Balita Ny.E diberikan terapi oral oralit
peroraal 200 cc/ 2x BAB
Agustus 09.30 2 1. Memonitor status hidrasi pasien 1. Balita Ny.B mengalami dehidrasi ringan
2019 dengan tanda-tanda mata cekung,
membrane mukosa kering, lemas
2. Menganjurkan keluarga memberikan asupan 2. Nafsu makan menurun, menghabiskan
nutrisi secara akurat ½ porsi yang disediakan
3. Mencatat input dan output 3. Input :350 cc
Output : 500 cc
4. Memantau hasil pemeriksaan laboratorium 4. Hasil pemeriksaan laboratorium
HB : 10 g/dl
Leukosit : 9,2 x103mm3
Trombosit : 220 x103mm3
5. BB balita 10 kg
5. Mengukur berat badan balita secara berkala
6. Menganjurkan keluarga meningkatkan
6. Keluarga mengatakan balita miinum
intake cairan
menggunakan sedotan
7. Kolaborasi dalam peberian obat dan terapi
7. Balita mendapat terapi obat zink syrup
cairan intravena
dan ondansentron 1,5 mg/12 jam
8. Memberikan terapi cairan infus melalui
8. Balita mendapat terapi IVFD KaEn 3B
intravena
40 tpm mikro
Agustus 10.00 3 1. Mengevaluasi keluarga dalam pemberian 1. Keluarga memberikan perawatan mulut
2019 perawatan mulut sebelum makan balita, kebersihan mulut bersih,
2. Menganjurkan dan membantu keluarga 2. Keluarga mampu menjaga ligkungan saat
menciptakan suasana nyaman dan makan nyaman dan menyenangkan
menyenangkan saat makan
3. Memposisikan balita dalam posisi duduk 3. Balita makan dalam posisi duduk tegak
saat makan
4. Menganjurkan Ny.E memberikan makanan
4. Keluarga mengatakan balita makan ½
dalam porsi kecil dan sering
porsi yang disediakan

5. Kolabrasi dalam menentukan diet yang tepat


5. Balita menjalani diet bubur tinggi serat
pada balita
dan zat besi

3. Implementasi 3
Tanggal Jam No.DX Implementasi Respon hasil
Agustus 09.00 1 1. Mengkaji riwayat dare pada balita Ny.E 1. Ny.E mengatakan pasien BAB lembek ±
2019 2. Melakukan pemeriksaan terhadap tanda- 2x/24 jam
tanda vital balita 2. Nadi : 96 x/menit
Respirasi : 25x/menit
Suhu : 36,5 0C
3. Melakukan pemeriksaan terhadap tanda dan 3. Ny.E megatakan balita Ny.E aktif
gejala diare pada balita melalui wawancara bergerak, peristaltic usus (+) 8x/menit,
dan observasi fesses lembek
4. Melakukan pengkajiian terhadap turgor kulit 4. turgor kulit kembali dalam 1 detik,
balita Ny.E membrane mukosa sedikit kering
5. Melakukan pengukuran terhadap output dan 5. Input 750 Cc
input balita Ny.E Output 200 cc
6. Menganjurkan keluarga untuk mencatat 6. Ny.E mengatakan mengerti, warna feces
warna, volume, frekuensi, dan konsistensi kekuningan , frekuensi BAB ± 2x/24
tinja jami, dengan konsistensi feses lembek
7. Kolaborasi pemberian terapi obat oralit
peroraal 7. Balita Ny.E diberikan terapi oral oralit
200 cc/2 kali BAB
Agustus 09.30 2 1. Memonitor status hidrasi pasien 1. Balita Ny.B mengalami dehidrasi ringan
2019 dengan tanda-tanda mata cekung,
membrane mukosa kering, lemas
2. Menganjurkan keluarga memberikan 2. Nafsu makan menurun, menghabiskan
asupan nutrisi secara akurat ½ porsi yang disediakan
3. Mencatat input dan output 3. Input : 750 cc
Output : 200 cc
4. Memantau hasil pemeriksaan laboratorium 4. Hasil pemeriksaan laboratorium
HB : 10 g/dl
Leukosit : 9,2 x103mm3
Trombosit : 220 x103mm3
5. Mengukur berat badan balita secara berkala
5. BB balita 10 kg

6. Menganjurkan keluarga meningkatkan


6. Keluarga mengatakan balita miinum
intake cairan
menggunakan sedotan
7. Kolaborasi dalam peberian obat dan terapi
7. Balita mendapat terapi obat zink syrup
cairan intravena
dan ondansentron 1,5 mg/12 jam
8. Memberikan terapi cairan infus melalui
8. Balita mendapat terapi IVFD KaEn 3B
intravena
40 tpm mikro
Agustus 10.00 3 1. Mengkaji status nutrisi balita 1. BB sebelum sakit 11 kg
2019 BB seteah sakit 10 kg
HB 10 mg/dl
2. Mengevaluasi pemberian perawatan mulut 2. Mulut balita bersih, keluarga rutin
pada keluarga membersihkan mulut balita
3. Menganjurkan dan membantu keluarga 3. Keluarga mampu menjaga ligkungan
menciptakan suasana nyaman dan saat makan nyaman dan menyenangkan
menyenangkan saat makan
4. Memposisikan balita dalam posisi duduk 4. Balita makan dan posisi duduk tegak’
saat makan
5. Keluarga mengatakan balita
5. Menganjurkan Ny.E memberikan makanan
menghabiskan makanan yang
dalam porsi kecil dan sering
disediakan

6. Kolabrasi dalam menentukan diet yang


6. Balita menjalani diet bubur tinggi serat
tepat pada balita
dan zat besi
F. Evaluasi
1. Evaluasi 1
Tabel 4.7 Evaluasi Keperawatan

No DX Tanggal Evaluasi Paraf


1 Agustus 2019 S : Ny. E mengatakan pasien dalam 18 jam pasien BAB cair > 7
O:
- Keadaan umum lemah
- HR 92 x/menit, RR: 26.x/menit, Suhu : 36.7 oc
- Mata cekung
- Peristaltic usus (+) 10x/menit
- Feces cair
- Turgor kulit kembali dalam 1 detik
- Kemerahan pada area perineum
A : eliminasi usus pada level 3
P : lanjutkan aktivitas keperawatan manajemen diare
2 Agustus 2019 S : Ny.E mengatakan balita sebelumnya mengalami demam, muntah terus menerus ±7 x
O:
- Mata cekung
- Mukosa kering
- Muntah ± 20 cc
- Turgor kulit kembali dalam 1 detik
- Terpasang IVFD KaEn 3B 40 tpm mikro
- Suhu tubuh 36,7 0C
- Nadi 92x/menit
- Keadaan umum lemah
A : keseimbangan cairan pada level 4
P : berikan aktivitas keperawatan manajemen caoiran
3 Agustus 2019 S : Ny.E mengatakan nafsu makan balita menurun
O:
- Keadaan umum lemah
- Balita menolak makanan
- BB sebelum sakit 11 kg
- BB setelah sakit 10 kg
- HB 10 mg/dl
- Peristaltic usus 10x/menit
- BAB cair
- Muntah ± 20 cc
A : status nutrisi pada level 4
P : berikan aktivitas keperawatan manajemen nutrisi

2. Evaluasi 2
No DX Tanggal Evaluasi Paraf
1 Agustus 2019 S : Ny.E mengatakan balita Ny.E masih terlihat lemas BAB cair ± 5x/24 jam
O:
- Keadaan umum lemah
- HR: 98 .x/menit, RR: 28 x/menit, Suhu 36.7oc
- BAB cair
- Mata cekung
- Kemerahan pada area perineum
- Turgor kulit kembali dalam 1 detik
- Membrane mukosa kering
A : eliminasi usus pada level 3
P : lanjutkan aktivitas keperawatan manajemen diare
2 Agustus 2019 S : Ny.E mengatakan balita sebelumnya mengalami demam
O:
- Mata cekung
- Mukosa kering
- Muntah
- Turgor kulit kembali dalam 1 detik
- Terpasang IVFD KaEn 3B 40 tpm mikro
- Suhu tubuh 36,7 0C
- Nadi 92x/menit
- Keadaan umum lemah
A : keseimbangan cairan pada level 4
P : berikan aktivitas keperawatan manajemen caoiran
3 Agustus 2019 S : Ny.E mengatakan nafsu makan balita menurun
O:
- Keadaan umum lemah
- Balita makan ½ porsi yang disediakan
- BB sebelum sakit 11 kg
- BB setelah sakit 10 kg
- HB 10 mg/dl
- Peristaltic usus 8x/menit
- BAB cair
A : status nutrisi pada level 4
P : berikan aktivitas keperawatan manajemen nutrisi

3. Evaluasi 3
No DX Tanggal Evaluasi Paraf
1 Agustus 2019 S : Ny. E mengatakan balita Ny.E BAB lembek ± 2x/24 jam
O :
- Keadaan umum baik
- HR: 96 x/menit, RR: 25 x/menit, Suhu : 36.5 oc
- Balita Ny.E terlihat aktif bergerak
- Peristaltic usus (+) 8x/menit
- Feces lembek
- Turgor kulit kembali dalam 1 detik
- Membrane mukosa lembab
A : eliminasi usus pada level 5
P : berikan discharge planning perawatan balita dirumah
2 Agustus 2019 S : Ny.E mengatakan balita tidak lagi mengalami muntah
O:
- Mukosa lembab
- Turgor kulit kembali dalam 1 detik
- Terpasang IVFD KaEn 3B 40 tpm mikro
- Suhu tubuh 36,7 0C
- Nadi 92x/menit
- Keadaan umum baik
A : keseimbangan cairan pada level 5
P : berikan discharge planning pemenuhan kebutuhan cairan di rumah
3 Agustus 2019 S : Ny.E mengatakan balita menghabiskan makanan yang disediakan
O:
- Keadaan umum baik
- Balita menghabiskan makanan yang disediakan
- BB sebelum sakit 11 kg
- BB setelah sakit 10 kg
- HB 10 mg/dl
- Peristaltic usus 8x/menit
- BAB lembek
A : status nutrisi pada level 5
P : berikan discharge planning pemenuhan kebutuhan nutrisi dirumah

Anda mungkin juga menyukai