Anda di halaman 1dari 16

TEORI MODEL KEPERAWATAN

DI SUSUN OLEH :
HASMARIAH (NIM PO7120218138.RPL)
LISTIAWATI (NIM PO7120218145.RPL)
SUWARNO (NIM PO7120218156.RPL)

PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG
PRODI BATURAJA
PENGERTIAN

Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau
definisi yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala
atau fenomena-fenomena dengan mementukan hubungan spesifikasi antara
konsep-konsep tersebut dengan maksud untuk menguraikan, menerangkan,
meramalkan dan atau mengendalikan suatu fenomena.Teori dapat diuji,
diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian.
Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984), sebagai usaha untuk
menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan.
Teori keperawatan berperan dalam membedakan keperawatan dengan
disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan,menjelaskan,
memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan
yang dilakukan.
Konsep adalah suatu keyakinan yang kompleks terhadap suatu objek, benda,
suatu peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman dan persepsi
seseorang berupa ide, pandangan atau keyakinan.Kumpulan beberapa
konsep ke dalam suatu kerangka yang dapat dipahami membentuk suatu
model atau kerangka konsep.Konsep dapat dianalogikan sebagai batu bata
dan papan untuk membangun sebuah rumah dimana rumah yang dibangun
diibaratkan sebagai kerangka konsep.
Karakteristik Teori Dan Model Keperawatan
 
 
Torrest (1985) dan Chinn & Jacob (1983) menegaskan terdapat lima
karakteristik dasar teori keperawatan :
1. Teori keperawatan mengidentifikasikan dan mendefinisikan sebagai
hubungan yang spesifik dari konsep-konsep keperawatan seperti
hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-sakit, konsep
lingkungan dan keperawatan
2. Teori keperawatan bersifat ilmiah, artinya teori keperawatan
digunakan dengan alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan
dengan menggunakan cara berpikir yang logis
3. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum, artinya teori
keperawatan dapat digunakan pada masalah sederhana maupun
masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan situasi praktek
keperawatan
4. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge
keperawatan yang dilakukan melalui penelitian
5. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam
memperbaiki kualitas praktek keperawatan
Tujuan Teori Dan Model Keperawatan

Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan


ilmu keperawatan dan pengembangan profesi keperawatan memiliki
tujuan yang ingin dicapai diantaranya :
Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-
alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan
keperawatan, baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek
keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.
Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat
untuk memahami berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan
keperawatan kemudian dapat memberikan dasar dalam penyelesaian
berbagai masalah keperawatan.
Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah
dalam keperawatan dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan
tindakan keperawatan sehingga segala bentuk dan tindakan dapat
dipertimbangkan.
Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi
dan filosofi keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman
dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah dan berkembang.
Teori Model Keperawatan
Menurut Beberapa Ahli
 
1. Calista Roy
2. Betty Neuman
3. Jonson
4. Abdellah Faye
5. Jean Orlando
6. Myra Levine
7. Martha E Rogers
Teori model keperawatan menurut :
1. Calista Roy

ROY berpendapat bahwa ada empat elemen penting dalam


model adaptasi keperawatan, yakni keperawatan, tenaga
kesehatan, lingkungan, dan sehat.
1. Elemen keperawatan
Keperawatan adalah suatu disiplin ilmu dan ilmu tersebut
menjadi landasan dalam melaksanakan praktik keperawatan
(Roy, 1983).
Lebih spesifik Roy (1986) berpendapat bahwa keperawatan
sebagai ilmu dan praktik berperan dalam meningkatkan
adaptasi individu dan kelompok terhadap kesehatan sehingga
sikap yang muncul semakin positif.
Keperawatan memberi perbaikan pada manusia sebagai sutu
kesatuan yang utuh untuk beradaptasi dengan perubahan
yang terjadi pada lingkungan dan berespons terhadap stimulus
internal yang mempengaruhi adaptasi.Jika stressor terjadi dan
individu tidak dapat menggunakan “koping” secara efektif maka individu
tersebut memerlukan perawatan.
Tujuan keperawatan adalah meningkatkan interaksi individu dengan
lingkungan, sehingga adaptasi dalam setiap aspek semakin
meningkat.Komponen-komponen adaptasi mencakup fungsi fisiologis, konsep
diri, fungsi peran, dan saling ketergantungan.
2. Elemen manusia
Manusia merupakan bagian dari sistem adaptasi, yaitu suatu kumpulan unit
yang saling berhubungan mempunyai masukan, proses kontrol, keluaran dan
umpan balik (Roy, 1986). Proses kontrol adalah mekanisme koping yang
dimanifestasikan dengan adaptasi secara spesifik. Manusia dalam sistem ini
berperan sebagai kognator dan regulator (pengaturan) untuk mempertahankan
adaptasi.
Terdapat empat cara adaptasi, mencakup adaptasi terhadap fungsi fisologis,
konsep diri, fungsi peran dan terhadap kebutuhan saling ketergantungan.
Pada model adaptasi keperawatan, manusia dilihat dari sistem kehidupan yang
terbuka, adaptif, melakukan pertukaran energi dengan zat/benda dan
lingkungan.
Manusia sebagai masukan dalam sistem adaptif, terdiri dari lingkungan
eksternal dan internal. Proses kontrol manusia adalah mekanisme koping yakni
sistem regulator dan kognator. Keluaran dari sistem ini dapat berupa respons
adaptif atau respons tidak efektif.
3. Elemen lingkungan
Lingkungan didefenisikan sebagai semua kondisi, keadaan, dan faktor lain
yang mempengaruhi perkembangan dan perilaku individu atau kelompok.
4. Elemen sehat
Kesehatan didefenisikan sebagai keadaan yang muncul atau proses yang
terjadi pada mahluk hidup dan terintegrasi dalam individu seutuhnya
(Roy, 1984).
Proses adaptasi
Proses adaptasi melibatkan seluruh fungsi secara holistik, mencakup
semua interaksi individu dengan lingkungannya dan dibagi menjadi dua
proses, seperti yang berikut.
1. Proses yang ditimbulkan oleh perubahan lingkungan internal dan
eksternal. Perubahan ini merupakan stresor atau stimulus fokal.Apabila
stresor atau stimulus tersebut mendapat dukungan dari faktor-faktor
konseptual dan resitual maka akanmuncul interaksi yang biasa disebut
stres.Dengan demikian adaptasi sangat diperlukan untuk mengatasi stres.
2. Proses mekanisme koping yang dirangsang untuk menghasilkan
respons adaptif atau tidak efektif. Hasil dari proses adaptasi adalah suatu
kondisi yang dapat meningkatkan pencapaian tujuan individu mencakup
kelangsungan hidup, pertumbuhan, reproduksi, dan integritas.
2. Betty Neuman
Betty Neuman mendifinisikan manusia secara utuh yang
merupakan gabungan dari konsep holistic dan pendekatan
sistem terbuka. Bagi Neuman manusia merupakan mahluk
dengan kombinasi kompleks yang dinamis dari fisiologis ,
sosial kultural dan variable perkembangan yang berfungsi
sebagai sistem terbuka .
Neuman menyakini bahwa keperawatan memeprhatikan
manusia secara utuh. Tujuan dari keperawatan adalah
membantu individu , keluarga dan kelompok dalam mencapai
dan memperthankan tingkat kesehatan yang optimal.
Model konsep yang dikemukakan ini adalah model konsep
yang health care sitem yaitu model konsep yang
menggambarkan aktifitas keperawatan yang ditujukan kepada
penekanan penurunan stress dengan memperkuat garis
ketahanan diri secara flexsibel atau normal maupun resisten
dengan sasaran pelayanan adalah komunitas.
3. Johnson
Model konsep dan teori keperawatan menurut
Johnson adalah dengan pendekatan system perilaku
dimana individu
dipandang sebagai sitem perilaku
yang selalu ingin menggapai keseimgangan dan stabilitas
baik di lingkungan internal
maupun eksternal juga memiliki keinginan dalam
mengatur dan menyesuaikan dari pengaruh yang
ditimbulkanya. sebagai suatu
system didalamnya terdapat komponen sub system yang
membentuk
system tersebut diantaranya komponen sub system yang
membentuk system perilaku .
4. Abdellah Faye
Abdellah mendefinisikan keperawatan sebagai pelayanan kepada individu, keluarga, dan
masyarakat. Pelayanan ini sebagai pelayanan komprehensif, yang meliputi:
1. Menyadari masalah keperawatan pasien.
2. Menentukan tindakan yang tepat untuk merawat pasien sesuai prinsip-prinsip
keperawatan yang relevan.
3. Memberikan perawatan yang berkelanjutan kepada individu dengan tingkat
ketergantungan total.
4. Memberikan perawatan yang berlanjutan untuk menghilangkan nyeri dan
ketidaknyamanan dan memberikan rasa keamanan kepada individu.
5. Mengatur rencana perawatan menyeluruh untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien.
6. Membantu individu untuk menyadari kebutuhan kesehatan dirinya dan mengarahkan
dalam mencapai kesehatanfisik dan psikis.
7. Mengarahkan petugas keperawatan dan keluarga untuk membantu pasien memenuhi
kebutuhan dasarnya sendiri sesuai dengan keterbatasannya.
8. Membantu individu untuk menyesuaikan diri dengan keterbatasan dan masalah
psikisnya.
9. Bekerjasama dengan tim kesehatan lainnya dalam merencanakan peningkata derjat
kesehatan yang optimal pada tingkat lokal, daerah, nasional dan internasional.
10. Melakukan evaluasi dan penelitian yang berkelanjutan untuk meningkatkan keahlian
dalam tindakan keperawatan dan untuk mengembangkan tindakan keperawatan yang baru,
untuk memenuhi semua kebutuhan kesehatan masyarakat. Individu dengan tingkat
ketergantungan total.”Dihilangkan.
5. Jean Orlando
Menurut Orlando, keperawatan bersifat unik dan independent karena
berhubungan langsung dengan kebutuhan pasien yang harus dibantu,
nyata atau potensial serta pada situasi langsung. Teori Orlando berfokus
pada pasien sebagai individu, artinya masing – masing orang berada
pada situasi yang berbeda.Orlando mendefinisikan kebutuhan sebagai
permintaan/kebutuhan pasien dimana bila disuplai, dikurangi, atau
menurunkan distress secara langsung atau bahkan meningkatkan
perasaan tercukupi/wellbeing.
Orlando menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama
yaitu fungsi perawat profesional, mengenal perilaku pasien, respon
internal atau kesegeraan, disiplin proses keperawatan serta kemajuan.
Orlando (1972) menyampaikan 3 kriteria untuk memastikan
keberhasilan perawat dalam mengeksplor dan bereaksi dengan pasien,
yaitu :
1. Perawat harus menemuainya dan konsisten terhadap apa yang
dikatakanya dan mengatakan perilaku nonverbalnya kepada pasien.
2. Perawat harus dapat mengkomunikasikanya dengan jelas terhadap
apa yang akan diekspresikanya.
3. Perawat harus menanyakan kembali kepada pasien langsung utnuk
perbaikam atau klarifikasi.
6. Myra Levine
Teori perawatan Levine pada pokoknya sama dengan elemen-elemen proses
perawatan. Menurutnya harus selalu mengobservasi klien, memberikan intervensi
yang tepat sesuai dengan perencanaan dan mengevaluasi.Semua tindakan ini
bertujuan untuk membantu klien. Menurutnya dalam perawatan klien, perawat dan
klien harus bekerja sama.
Dalam teori Levine, klien dipandang dalam posisi ketergantungan, sehingga
kemampuan klien terbatas untuk berpartisipasi dalam pengumpulan data,
perencanaan, implementasi atau semua fase dari posisi ketergantungan.Klien
membutuhkan bantuan dari perawat untuk beradaptasi terhadap gangguan
kesehatannya.Perawat bertanggung jawab dalam menentukan besarnya kemampuan
partisipasi klien dalam perawatan.Dalam fase pengkajian, klien dikaji melalui dua
metoda yaitu interview dan observasi.dalam pengkajian berfokus pada klien,
keluarga, anggota lainnya, atau hanya mempertimbangkan penjelasan dari mereka
dalam membantu memecahkan permasalahan kesehatanklien. Hal ini juga
mempengaruhi kesiapan klien dalam menghadapi lingkungan eksternal. Menurut
Levine, jika anggota keluarga membutuhkan suatu perjanjian maka keluarga harus
menjadi sasaran pengkajian. Dalam pengkajian menyeluruh, perawat menggunakan
empat prinsip teori Levine yang disebut pedoman pengkajian.Perawat menitik
beratkan pada keseimbangan energi klien dan pemeliharaan integritas
klien.Kemudian perawat mengumpulkan sumber energi klien yaitu nutrisi, istirahat
(tidur), waktu luang, pola koping, hubungan dengan anggota keluarga/orang lain,
pengobatan, lingkungan dan penggunaan energi yakni fungsi dari beberapa sistem
tubuh, emosi dan stress sosial dan pola kerja. Juga data tentang integritas struktur
klien yaitu pertahanan tubuh, struktur fisik, integritas personal
(sistem diri klien) yakni keunikan, nilai, kepercayaan dan
integritas sosial yakni : proses keputusan dari klien dan
hubungan klien dengan orang lain serta kesukaran dalam
berhubungan dengan orang lain atau masyrakat.
Setelah mengumpulkan semua data, perawat menganalisa
data secara menyeluruh.Analisa ini mencerminkan
keseimbangan kekuatan dan kelemahan dari diri klien pada
empat area pengkajian (prinsip konservasi).Analisa ini juga
membutuhkan pengumpulan data lebih banyak. Dalam
menganalisa, konsep dan teori dari disiplin lain juga sama
penekanannya.Dalam fase perencanaan dimasukkan tujuan
akhir. Proses perawatan menekankan kualitas dari aktivitas
klien dan perawat. Bagaimanpun, Levine tidak secara khusus
mengidentifikasikan atau menekankan kebutuhan sebagai
tujuan akhir.
7. Martha E Rogers
Dasar  teori  Rogers  adalah  ilmu  tentang  asal  usul  manusia  dan 
alam  semesta  seperti  antropologi,  sosiologi,  agama,  filosofi, 
perkembangan sejarah dan mitologi. Teori Rogers berfokus pada 
proses kehidupan manusia secara utuh. Ilmu keperawatan adalah 
ilmu  yang  mempelajari  manusia,  alam  dan  perkembangan 
manusia secara langsung.
 
Berdasarkan  pada  kerangka  konsep  yang  dikembangkan  oleh 
Roger ada 5 asumsi mengenai manusia, yaitu :
1. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kepribadian unik, 
antara  satu  dan  lainnya  berbeda  di  beberapa  bagian.  Secara 
signifikan  mempunyai sifat-sifat yang  khusus  jika semuanya  jika 
dilihat  secara  bagian  perbagian  ilmu  pengetahuan  dari  suatu 
subsistem  tidak  efektif  bila  seseorang  memperhatikan  sifat-sifat 
dari  sistem  kehidupan  manusia.  Manusia  akan  terlihat  saat 
bagiannya tidak dijumpai.
2. Berasumsi bahwa individu dan lingkungan saling tukar-
menukar energi dan material satu sama lain. Beberapa individu
mendefenisikan lingkungan sebagai faktor eksternal pada
seorang individu dan merupakan satu kesatuan yang utuh dari
semua hal.
3. Bahwa proses kehidupan manusia merupakan hal yang tetap
dan saling bergantung dalam satu kesatuan ruang waktu secara
terus menerus. Akibatnya seorang individu tidak akan pernah
kembali atau menjadi seperti yang diharapkan semula.
4. Perilaku pada individu merupakan suatu bentuk kesatuan
yang inovatif.
5. Manusia bercirikan mempunyai kemampuan untuk abstrak,
membayangkan, bertutur bahasa dan berfikir, sensasi dan
emosi. Dari seluruh bentuk kehidupan di dunia hanya manusia
yang mampu berfikir dan menerima dan mempertimbangkan
luasnya dunia.

Anda mungkin juga menyukai