Anda di halaman 1dari 18

BAGIAN II

MENGOPERASIKAN SMART-PLS
RELEASE 3.0 UNTUK SEM

A. Instalasi Program SmartPLS 3.0.


Bagian ini menjelaskan langkah-langkah instalasi dan operasionalisasi SmartPLS the latest
Release, 3.1.9. Software ini dapat diunduh gratis di www.smartpls.de. Untuk menginstalasi SmartPLS
3.0., komputer perlu dilengkapi software Java Runtime Environment (JRE) yang diunduh bersamaan
secara otomatis saat mengunduh SmartPLS. Terdapat 3 versi SmartPLS 3.0. berdasarkan jenis
operasinya, yaitu : Windows 32 BIT, Windows 64 BIT dan Mac OSX 64 BIT seperti terlihat pada
Gambar 2.1.

Sumber : http://www.smartpls.de
Gambar 2.1. Fitur Download and Instalation SmartPLS the Latest Release 3.1.9.

Sebelum mengunduh, user harus mendaftar sebagai anggauta forum di www.smartpls.de untuk
mendapatkan username dan password. Waktu yang diperlukan untuk mendapatkan konfirmasi aplikasi
sekitar 1 atau 2 hari. Semua langkah instalasi tersebut dilakukan pada saat kondisi internet aktif atau
terkoneksi. Setelah berhasil menginstalasi pada computer, baru bisa digunakan secara off line.

Modul Pelatihan PLS 3.0 PT. Intermedia Personalia Utama 14


B. Memulai SmartPLS 3.0.

Program SmartPLS 3.0. dapat dibuka langsung lewat ikon SmartPLS 3: Double klik
icon tersebut maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

Gambar 2.2 Tampilan SmartPLS 3.0.

C. Contoh Aplikasi SmartPLS 3.0. dalam sebuah Penelitian


1. Menyiapkan Data
Ketika kita mau menggunakan SmartPLS 3.0., data terlebih dahulu disimpan dalam format file
Microsoft Office Excel (*.xls). Setelah data disimpan dalam format Excel, kemudian dirubah menjadi
format *.csv (comma delimited) karena format *.xls tidak dapat dibaca oleh program SmartPLS 3.0.
File dengan format *.csv inilah yang mampu dibaca oleh SmartPLS 3.0.
Pada bagian selanjutnya akan diberikan contoh merubah format data dari *.xls menjadi *.csv.
Gambar 2.3. adalah data dalam format *.xls. kemudian dirubah menjadi format *.csv (Gambar 2.4.)
sehingga mampu dibaca oleh Smart PLS 3.0.

15 Bagian II Mengoperasikan Smart PLS Release 3.0


Gambar 2.3. Format Data dalam Bentuk *.xls.

Gambar 2.3. adalah data yang telah dirubah menjadi data dengan format *.csv sehingga data
telah siap untuk dianalaisis dengan Smart PLS 3.0.

Modul Pelatihan PLS 3.0 PT. Intermedia Personalia Utama 16


Gambar 2.4. Format Data dalam Bentuk *.csv.

2. Menu Utama Operasi SmartPLS 3.0.


Layar kerja SmartPLS 3.0. terlihat pada Gambar 2.5. Layar Kerja SmartPLS 3.0. Penjelasan
secara rinci mengenai fungsi menu tersebut dijelskan pada Tabel 2.1.

Gambar 2.5. Layar Kerja SmartPLS 3.0.

17 Bagian II Mengoperasikan Smart PLS Release 3.0


Table 2.1. Menu Utama Operasi SmartPLS 3.0.

Tool Menu Hot Key Fungsi

Menu File, Create


Memulai membuat project baru
New Project

Menu File, Create Memulai menggambar path model


New Path Model diagram.

Memilih, mengedit, dan memindahklan


Menu View, Switch objek pada layar gambar. Objek dapat
Ctrl+1
to selection mode diedit dengan klik kanan mouse pada
objek.

Menambah variabel laten. Nama variable


Menu View, Switch laten dapat diedit (rename) dengan klik
Ctrl+2
to insert mode kanan mouse pada gambar lingkaran atau
oval variable laten.

Menghubungkan nantar variable laten.


Apabila tombol ini di-klik, titik koneksi
Menu View, Switch
Ctrl+3 akan muncul sehingga bisa
to conection mode
menghubungkan anak panah antar
variable laten.

Sumber : Dikembangkan dari berbagai sumber bacaan.

3. Latihan Menjalankan SmartPLS 3.0.


Latihan Menjalankan SmartPLS 3.0. dimulai dengan contoh menganalisis pengaruh kepuasan
kerja pegawai (employe work satisfaction=EWS) terhadap kinerja pegawai (employee
performance=EPE). Dalam rancangan penelitian ini, konstruk kepuasan kerja dan kinerja pegawai
diukur dengan metode first order secara reflektif. Konstruk kepuasan kerja diukur dengan indikator-
indikator Ews1, Ews2, Ews3, Ews4 dan Ews5. Sedangkan konstruk kinerja pegawai diukur dengan
indikator-indikator Epe1, Epe2, Epe3, Epe4 dan Epe5.
Data latihan yang diperoleh dari 100 responden terdapat dalam CD pada buku ini dengan
nama file : Data_latihan1.xls. Adapun langkah-langkah analisis selanjutnya sebagai berikut :

1. File data_latihan1.xls dibuka untuk dirubah formatnya menjadi extensi *.csv. Setelah dibuka, file
data_latihan1.xls akan tampak seperti Gambar Gambar 2.6. berikut :

Modul Pelatihan PLS 3.0 PT. Intermedia Personalia Utama 18


Gambar 2.6. Format Data dalam Bentuk *.xls.

2. File data_latihan1.xls dapat disimpan menjadi foirmat *.csv dengan cara melalui menu File, Save
as, pilih CSV. Lalu simpan dengan nama Data_latihan_1.csv. Klik Save. Data file ini disimpan
dalam direktori sesuai keinginan kita, dan akan digunakan untuk analisis selanjutnya dalam
program SmartPLS 3.0.

Gambar 2.7. Format Data dalam Bentuk *.csv.

19 Bagian II Mengoperasikan Smart PLS Release 3.0


3. Setelah tabulasi data hasil penelitian disimpan dalam format *.csv, lalu buka program SmartPLS
3.0. yang telah di-install di komputer :

Gambar 2.8. Layar kerja SmartPLS 3.0.

4. Proyek yang akan dianalisis dilanjutkan dengan membuka menu File, New, Create New Project.
Kemudian isikan nama file dalam layar Create new Project misalnya Latihan_1. Kemudian klik
Ok.

Gambar 2.9. Layar Kerja SmartPLS 3.0. pada saat Create New Project.

5. Cari data file data_latihan_1 format *.csv yang sudah tersimpan dalam direktori. Caranya Double
click to import data pada layar kerja.

Modul Pelatihan PLS 3.0 PT. Intermedia Personalia Utama 20


Gambar 2.10. Layar Kerja SmartPLS 3.0. yang Menunjukkan Perintah
Double Click to Import Data.

6. Setelah di klik pada Double click to import data pada layar kerja, maka pilih file
Data_latihan1.csv dari direktorimaka akan tampil layar kerja sebagai berikut :

Gambar 2.11. Layar Kerja SmartPLS 3.0. yang Menunjukkan Perintah


memilih file *.csv yang akan diolah.

7. Setelah dibuka di-klik pada file Data_latihan1.csv, maka akan muncul perintah menggambar

diagram pada menu New Path Model ( ), lalu buat gambar diagram. Caranya klik

(Switch to Insert Mode) dan hubungkan dengan (switch to Connection Mode). Hasilnya
sesuai Gambar 2.12.

21 Bagian II Mengoperasikan Smart PLS Release 3.0


Gambar 2.12. Path Diangarm Pengaruh kepuasan kerja terhadap Kinerja Pegawai.

8. Pas pada gambar oval latent variable 1 dan latent variable 2 klik mouse kanan, pilih Rename
untuk menamai ke dua variable laten tersebut. Untuk variable latent 1 dirubah menjadi Kepuasan
Kerja, dan variable laten 2 menjadi Kinerja Pegawai.

Modul Pelatihan PLS 3.0 PT. Intermedia Personalia Utama 22


Gambar 2.13. Proses Penamaan Variabel Laten pada Path Diangarm Pengaruh Kepuasan
Kerja terhadap Kinerja Pegawai.

9. Masing-masing variable laten perlu digambarkan indikatornya. Variable kepuasan kerja bersifat
refleksif, dimana kepuasan kerja seseorang dapat mencerminkan terpenuhinya kebutuhan prestasi,
afiliasi dan pengaruh (power). Sedangkan variable kinerja pegawai bersifat formatif, yaitu
dibentuk atau dipengaruhi oleh kompetensi individu, dukungan manajemen dan organisasi.
Caranya adalah blok indikator-indikator yang akan dimasukkan ke dalam variable laten dengan
cara Klik dan Shift. Drag indikator KK1 sd KK3 ke dalam variable Kepuasan Kerja. Demikian
juga drag indikator KP1 sd KP3 ke dalam variable Kinerja Pegawai. Hasilnya seperti Gambar
2.14. dan Gambar 2.15.

23 Bagian II Mengoperasikan Smart PLS Release 3.0


Gambar 2.14. Indikator KK1 sd KK3 di-drag ke variable Kepuasan Kerja.

Modul Pelatihan PLS 3.0 PT. Intermedia Personalia Utama 24


Gambar 2.15. Indikator KP1 sd KP3 di-drag ke variable Kinerja Pegawai.

10. Perhatikan Gambar 2.15., indikator dalam variabel Kinerja Pegawai terlihat tidak simetris.
Untuk merubah gambar agar simetris, klik kanan mouse pada variable Kinerja Pegawai, pilih
menu Align, lalu pilih Indicator Right atau tekan Alt+D.

25 Bagian II Mengoperasikan Smart PLS Release 3.0


Gambar 2.16. Arah Indikator yang Simetris.

11. Ingat, sesuai teori yang dijelaskan di muka, variable Kinerja Pegawai bersifat formatif terbentuk
dari kompetensi individu, dukungan manajemen dan organisasi. Mengingat hasil pada Gambar
2.15. arah panah variabel Kinerja Pegawai masih bersifat reflektif, maka perlu dirubah menjadi
formatif. Untuk merubah gambar variable Kinerja Pegawai agar bersifat formatif, klik kanan
mouse pada variable Kinerja Pegawai, pilih menu Change Mode of Measurement Model. Arah
panah indikator akan berubah dari reflektif (arah panah meninggalkan variable Kinerja Pegawai
menuju indikator) menjadi formatif (arah panah dari indikator menuju variable Kinerja Pegawai)
seperti pada Gambar 2.17.

Modul Pelatihan PLS 3.0 PT. Intermedia Personalia Utama 26


Gambar 2.17. Arah panah Formatif (Change Mode of Measurement Model)

12. Nilai atau koefisien pengaruh antar variable laten dalam Gambar 2.17. telah siap dikalkulasi
dengan menekan menu Calculate, lalu klik PLS Algoritm. Lihat Gambar 2.18. Perintah
Kalkulasi, PLS Algoritm. PLS Algoritm menunjukkan beberapa menu yang berfungsi dalam
Algoritma PLS yaitu weighting scheme atau skema pembobotan dengan tiga opsi, yaitu : path,
factor dan centroid. Data metric menunjukkan pengolahan data yang standard (standardized) dan
data asli atau tidak standard (unstandardized).

27 Bagian II Mengoperasikan Smart PLS Release 3.0


Gambar 2.18. Perintah Kalkulasi, PLS Algoritm.

Hasil nilai signifikansi masing-masing indicator dapat ditelusuri dengan perintah


Bootstrapping. Pilih menu Calculate, lalu pilih Bootstrapping. Isikan sampel sebesar 100 sesuai
dengan data sample yang dipunyai. Hasilnya seperti terlihat pada Gambar 2.19. Lalu Klik Start
Calculation untuk melihat hasilnya.

Modul Pelatihan PLS 3.0 PT. Intermedia Personalia Utama 28


Hasil PLS Algoritm

Hasil PLS Bootstrapping

Gambar 2.19. Nilai Signifikansi Masing-Masing Indikator.

13. Evaluasi variable Kepuasan Kerja (Reflektif).


Evaluasi model dapat dilakukan dengan menggunakan validitas konvergen pada model
refleksif dengan melihat nilai loading factor. Sedangkan pada model formatif tidak dapat
menggunakan nilai loading factor tetapi nilai koefisien regresi. Nilai loading factor kriterianya
berbeda-beda tapi beberapa ahli menyarankan ≥ 0,4. Nila loading factor dapat dilihat pada outer
loading atau pada diagram path coefisient. Lihat hasilnya pada Tabel 2.2. Hasil Outer Loading PLS
Algoritm dan Tabel 2.3. Hasil Outer Loading PLS Bootstrapping.

Tabel 2.2. Hasil Outer loading PLS Algoritm.

29 Bagian II Mengoperasikan Smart PLS Release 3.0


Tabel 2.3. Hasil Outer loading PLS Bootstrapping.

Berdasarkan hasil nilai loading factor pada outer loading Table 2.2. dan Tabel 2.3. dapat
diketahui semuanya memenuhi syarat (≥ 0,4). Lihat kolom original sample (O), nilai loading factor
semuanya di atas 0,4.
Seandainya ditemukan nilai loading factor yang kurang dari 0,4 maka disarankan indikator
tersebut dihapus dari pengamatan. Setelah indikator-indikator yang tidak memenuhi syarat dihapus,
maka ulangi langkah kalkulasi kembali.
Evaluasi dan analisis model dapat dilakukan dengan menggunakan Final Result dan Quality
Criteria seperti terlihat Tabel 2.4. Final Result dan Quality Criteria.

Tabel 2.4. Final Result dan Quality Criteria.

14. Evaluasi variable Kinerja Pegawai (Formatif).


Evaluasi model pada model formatif variabel Kinerja Pegawai dapat dilakukan dengan melihat
nilai koefisien regresi pada outer weight (Mean, STADEV dan T-Value). Hasilnya terlihat pada Table
2.5. Koefisien Regresi Pada Outer Weight.

Table 2.5. Koefisien Regresi Pada Outer Weight.

Modul Pelatihan PLS 3.0 PT. Intermedia Personalia Utama 30


T-Statistics value menunjukkan bahwa indikator KP1 kurang baik dalam memprediksi
Kinerja Pegawai karena memiliki nilai sebesar 1,423 < 1,96 atau P-Value 0,158 > 0,05.

15. Analisis Pengaruh.


Analisis pengaruh variable bebas (exogen) terhadap variable terikat (endogen) dapat dilihat
pada path coefficient (Mean, STDEV dan T-Value) seperti terlihat pada Tabel 2.6. Path Coeficient
Perngaruh Kepuasan kerja terhadap Kinerja Pegawai. Path coefficient sebesar 0,817 menunjukan
bahwa besarnya pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai adalah 0,817 satuan.

Tabel 2.6. Path Coeficient Perngaruh Kepuasan kerja terhadap Kinerja Pegawai.

Analisis R2 (R squares) dan R2 adjusted dapat dilihat pada Final Result dan Quality Criteria
(PLS Bootstrapping) seperti terlihat pada Tabel 2.7. Koefisien Determinasi (R2). Nilai R2 adalag
0,668 (66,8%), artinya Kinerja Pegawai dapat dijelaskan 66,8% oleh Kepuasan Kerja pegawai.

Tabel 2.7. Koefisien Determinasi (R2).

31 Bagian II Mengoperasikan Smart PLS Release 3.0

Anda mungkin juga menyukai