Anda di halaman 1dari 2

One Shot

Park Jimin

“Aku akan kirimkan rekamannya sebentar lagi.”

“Oke, aku tunggu, semangat!”

Tidak ada yang spesial dari hubungan kalian, hanya sedikit lebih dekat daripada orang lain. Setidaknya
itu yang kamu rasakan.

Park Jimin, sunbae setahun di atasmu. Entah kenapa kau bisa dekat dengannya, kamu sendiri lupa
bagaimana awalnya.

Kling!

Bunyi notifikasi ponselmu tak lama setelah kau membalas pesannya tadi. Sebuah pesan audio, dimana
terdengar suara merdu seniormu memenuhi setiap detiknya.

“Bagaimana?”, tanyanya tidak sabar.

“Sebentar, aku dengarkan dulu.”, balasmu.

Rekaman amatir dari seorang yang ingin memulai debutnya dari youtube, dengan subscriber yang
seringkali dikeluhkannya karena tak kunjung bertambah. Alunan suaranya tidak sempurna memang, tapi
asik untuk di dengarkan berkali-kali. Kamu suka.

Seringkali kamu bertanya, apa hanya aku yang menerima rekaman suaranya sebelum dia
mengunggahnya ke youtube? Atau kamu hanya salah satu dari dari sekian banyak orang yang dia kirimi
pesan audio. Namun seringkali juga kamu berhenti membayangkan terlalu jauh, skeptis saja, terlalu
banyak hal yang tidak sesuai harapan karena harapanmu sendiri yang terlalu jauh. Mengapa? Karena
sudah sering mengalami, hahah.

“Menurutku sudah oke kok!”

“Sungguh?”

“Iyaaa”

“Makasih ya.”

“Oke sama-sama”

Begitulah chat berakhir.


Sudah ya? Begini saja? Padahal aku ingin mengetahui lebih banyak lagi tentangnya, setidaknya meskipun
tidak bertemu, bisa lewat chat saja aku sudah senang.

Dasar aku ini, berharap apa. Hanya karena pernah jalan dengannya beberapa kali tidak berarti dia
menyukaiku.

Misalkan dia menyukaiku pun, bukan berarti dia akan serius menjalaninya.

Skeptis sekali aku. Tapi aku suka dia.

Anda mungkin juga menyukai