Mental
Mental
welcome to MY BLOG...
Rabu, 21 Maret 2012
KESEHATAN MENTAL
PENGERTIAN KESEHATAN MENTAL
Mental hygiene merujuk pada pengembangan dan aplikasi seperangkat prinsip-prinsip praktis
yang diarahkan kepada pencapaian dan pemeliharaan unsur psikologis dan Pencegahan dari
kemungkinan timbulanya kerusakan mental atau malajudjusment. Kesehatan mental terkait
dengan (1) bagaimana kita memikirkan, merasakan menjalani kehidupan sehari-hari; (2)
bagaimana kita memandang diri sendiri dan sendiri dan orang lain; dan (3) bagaimana kita
mengevaluasi berbagai alternatif dan mengambil keputusan. Seperti halnya kesehatan fisik,
kesehatan mental sangat penting bagi setiap fase kehidupan. kesehatan mental meliputi upaya-
upaya mengatasi stres, berhubungan dengan orang lain, dan mengambil keputusan.
Kesehatan mental tertentang dari yang baik sampai dengan yang buruk, dan setiap orang akan
mengalaminya. tidak sedikit orang, pada waktu-waktu tertentu mengalami masalah-masalah
kesehatan mental selama rentang kehidupannya. Fungsi-fungsi jiwa seperti pikiran, perasaan,
sikap, pandangan dan keyakinan hidup, harus dapat saling membantu dan bekerjasama satu sama
lain sehingga dapat dikatakan adanya keharmonisan yang menjauhkan orang dari perasaan ragu
dan terhindar dari kegelisahan dan pertentangan batin (konflik).
Hadfield : ”upaya memeliharaan mental yang sehat dan mencegah agar mentak tidak sakit”.
Alexander Schneiders : ”suatu seni yang praktis dalam mengembangkan dan menggunakan
prinsip-prinsip yang berhubungan dengan kesehatan mental dan penyesuaian diri, serta
pencegahan dari gangguan-gangguan psikologis”.
Carl Witherington : ”ilmu pemeliharaan kesehatan mental atau sistem tentang prinsip, metode, dan
teknik dalam mengembangkan mental yang sehat”.
Karakteristik pribadi yang sehat mentalnya juga dijelaskan pada tabel sebagai berikut (Syamsu
Yusuf LN ; 1987).
1.Fisik
Perkembangannya normal.
Berfungsi untuk melakukan tugas-tugasnya.
Sehat, tidak sakit-sakitan.
2.Psikis
Respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
Memiliki Insight dan rasa humor.
Memiliki respons emosional yang wajar.
Mampu berpikir realistik dan objektif.
Terhindar dari gangguan-gangguan psikologis.
Bersifat kreatif dan inovatif.
Bersifat terbuka dan fleksibel, tidak difensif.
Memiliki perasaan bebas untuk memilih, menyatakan pendapat dan bertindak.
3.Sosial
Memiliki perasaan empati dan rasa kasih sayang (affection) terhadap orang lain, serta senang
untuk memberikan pertolongan kepada orang-orang yang memerlukan pertolongan (sikap alturis).
Mampu berhubungan dengan orang lain secara sehat, penuh cinta kasih dan persahabatan.
Bersifat toleran dan mau menerima tanpa memandang kelas sosial, tingkat pendidikan, politik,
agama, suku, ras, atau warna kulit.
4.Moral-Religius
Beriman kepada Allah, dan taat mengamalkan ajaran-Nya.
Jujur, amanah (bertanggung jawab), dan ikhlas dalam beramal.
Sedangkan menurut Schneiders membagi kriteria kesehatan mental menjadi beberapa kategori
(dalam bukunyaPersonality Dynamic and Mental Health) mengemukakan kriteria yang sangat
penting dan dapat digunakan untuk menilai kesehatan mental. Kriteria itu dapat diurikan sebagai
berikut (Schneiders, 1965).
Dengan demikian, seseorang yang terlalu menekankan masa lampau adalah orang yang tidak
berorientasi pada kenyataan, sedangkan seseorang yang menggantikan keenyataan dengan
fantasi/khayalan adalah orang yang telah menolak kenyataan. Orientasi yang kurang sangat
mungkin berhubungan dengan ketidakmampuan menyesuaiakan diri dan gangguan-gangguan
neurotic, sedangkan kontak yang tidak adekuat dengan kenyataan secara khas ditemukan pada
pasien yang sangat kalut, seperti pasien skizofrenik.
8. Feeling of security and belonging (Perasaan terhadap rasa aman dan penerimaan)
Integrasi yang dituhkan bagi kesehatan mental dapat ditunjang oleh perasaan-perasaan positif
dan demikian juga sebaliknya perasaan-perasaan negative dapat mengganggu atau bahkan
merusak kestabilan emosi. Perasaan-perasaan tidak aman yang dalam, tidak adekuat, bersalah,
rendah diri, bermusuhan, benci, cemburu, dan iri hati adalah tanda-tanda gangguan emosi dan
dapat menyebabkan mental tidak sehat. Sebaliknya, perasaan-perasaan diterima, cinta, memiliki,
aman, dan harga diri sebagai tanda kesehatan mental. Dari perasaan-perasaan ini, perasaan aman
mungkin sangat dominan karena pengaruhnya merembes pada hubungan antara individu dan
tuntutan-tuntutan kenyatan.
Uraian diatas, menunjukan ciri-ciri mental yang sehat, sedangkan yang tidak sehat cirinya sebagai
berikut :
Perasaan tidak nyaman (inadequacy)
Perasaan tidak aman (insecurity)
Kurang memiliki rasa percaya diri (self-confidence)
Kurang memahami diri (self-understanding)
Kurang mendapat kepuasan dalam berhubungan sosial
Ketidakmatangan emosi
Kepribadiannya terganggu
Mengalami patologi dalam struktur sistem syaraf (thorpe, dalam schneiders, 1964;61).
http://www.psychologymania.com/2010/05/kriteria-sehat-mental-menurut.html
http://www.psychologymania.com/2011/03/ruang-lingkup-kesehatan-mental-mental.html
Diposkan oleh Hayatisa Putriana di 02.34
0 komentar:
Poskan Komentar
Hayatisa Putriana
Hayatisa Putriana. Student of Gunadarma University, majoring in psychology.
Lihat profil lengkapku
Blog Archive
► 2014 (1)
► 2013 (9)
▼ 2012 (7)
► September (4)
▼ Maret (3)
Pengaruh Jejaringan Sosial terhadap Kesehatan Ment...
KESEHATAN MENTAL
OBESITAS
► 2011 (19)
► 2010 (7)
THE BEST I EVER HAD
IMMG #aaaPaten