Anda di halaman 1dari 9

1.

K3 Poliklinik

Dalam rangka melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari
pekerjaan atau lingkungan kerja serta kemampuan fisik dari tenaga kerja, maka perlu dikeluarkan
peraturan tentang Pelayanan Kesehatan Kerja. Dasar hukum tentang penerapan kesehatan di
tempat kerja tercantum pada UU No. 70 tahun 1970 pasal 8 :
(1) Pengurus diwajibkan memeriksa kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari
tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan
yang diberikan padanya.
(2) Pengurus diwajibkan memeriksa semua tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya, secara
berkalapada dokter yang ditunjuk oleh perusahaan dan dibenarkan oleh direktur/
(3) Norma-norma mengenai pengujian kesehatan ditetapkan dengan peraturan perundang-
undangan.

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja harus dilaksanakan oleh unit pelayanan kesehatan
kerja melalui:
a. Klinik/RS perusahaan atau;
b. Kerjasama dengan unit pelayanan kesehatan diluar perusahaan

a. Menurut Permenaker No. 03/Men/1982 pasal 3 yang berbunyi :


(1) Setiap tenaga kerja berhak mendapatkan pelayanan kesehatan kerja.
(2) Pengurus wajib memberikan pelayanan kesehatan kerja sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
b. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan menurut Permenaker No.
03/Men/1982 pasal 4 yaitu:
(1) Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja dapat:
a. Diselenggarakan sendiri oleh pengurus.
b. Diselenggarakan oleh pengurus dengan mengadakan ikatan dengan dokter atau Pelayanan
Kesehatan lain.
c. Pengurus dari beberapa perusahaan secara bersama-sama menyelenggarakan suatu Pelayanan
Kesehatan Kerja.
(2) Direktur mengesahkan cara penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Kerja sesuai dengan
keadaan.
c. Setiap penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja dipimpin dan dijalankan oleh seorang dokter
yang disetujui oleh direktur (Permenaker no. 03 tahun 1982 pasal 5)
d. Dokter kesehatan kerja dalam menjalankan pelayanan kesehatan kerja dapat dibantu oleh dokter
perusahaan, paramedis perusahaan
e. Ketentuan dan syarat-syarat penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja serta pengawasannya
harus mengikuti ketentuan undang-undang no. 1 tahun 1970 dan peraturan pelaksanaannya dan
atau standar yang berlaku .
f. Penerbitan, pengesahan, penunjukkan sebagaimana dimaksud dilakukan sesuai peraturan yang
berlaku. Pelayanan kesehatan kerja di tempat kerja merupakan upaya peningkatan derajat
kesehatan untuk tenagakerja yang dilaksanakan secara komprehensif meliputi upaya peningkatan
dan pemeliharaan (promotif), pencegahan (preventif), upaya pengobatan (kuratif) dan upaya
pemulihan (rehabilitative).
Dasar hukum terkait pelayanan kesehatan yaitu Permenaker No. 03/Men/1982 pasal 1 yang
berbunyi :
a. Pelayanan kesehatan adalah usaha kesehatan yang dilaksanakan dengan tujuan:
1. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik fisik maupun mental,
terutama dalam penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja.
2. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau
lingkungan kerja.
3. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan kemampuan fisik tenaga kerja.

Tugas pokok Pelayanan kesehatan kerja meliputi : (Permenaker no. 03 tahun 1982)
a. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan kesehatan
khusus
b. Pembinaan dan pengawasan atau penyesuaian pekerjaan terhadap pekerja
c. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja
d. Pembinaan dan pengawasan terhadap sanitair
e. Pembinaan dan pengawasan terhadap perlengkapan kesehatan kerja
f. Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat kerja
g. Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
h. Pendidikan kesehatan untuk tenaga kerja dan latihan untuk petugas P3K
i. Memberikan nasihat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan alat
pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan ditempat kerja
j. Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat kerja
k. Pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga kerja yang mempunyai kelainan tertentu dalam
kesehatannya.

Dari hasil kunjungan dan pemantauan kami, PT Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik telah
memenuhi peraturan tersebut dengan menyediakan Poliklinik khusus Karyawan sebagai sarana
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh tenaga kerja. Di poliklinik ini terdapat
satu orang Dokter yang siap memberikan pelayanan kepada tenaga kerja. Selain dilakukan di
poliklinik perusahaan, pelayanan kesehatan juga dapat dilakukan di rumah sakit yang sudah
ditunjuk sebagai pihak ketiga. Sejak diberlakukannya program jaminan kesehatan nasional, PT
Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik menyediakan obat-obatan di poliklinik. Jika ada karyawan
yang mengalami kecelakaan kerja, dan tidak bisa di tangani oleh pihak dokter yang berada di klinik
perusahaan dan akan dilarikan segera kerumah sakit terdekat menggunakan mobil kesehatan yang
dimilki perusahaan.

2. Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja


Dalam rangka melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul
dari pekerjaan atau lingkungan kerja serta kemampuan fisik dari tenaga kerja, maka perlu
diadakan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja oleh Dokter perusahaan. Yang dimaksud Dokter
perusahaan menurut Permenaker No. 01/Men/1976 pasal 2 ialah setiap dokter yang ditunjuk atau
bekerja diperusahaan yang bertugas dan atau bertanggung jawab atas Hygiene Perusahaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dasar hukum terkait Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga
Kerja diatur dalam Permenaker No. Per. 03/MEN/1982 dan Permenaker No. Per. 01/Men/1976.
Dari hasil kunjungan kami ke Poliklinik Karyawan PT Astra Otoparts Divisi Adiwira Plastik,
terdapat satu orang Dokter Kesehatan kerja yang bertugas untuk memberikan pemeriksaan
kesehatan kepada tenaga kerja. Dokter berada di perusahaan dan melayani kesehatan berupa
medical check up pada hari kamis. Jika ada tenaga kerja yang mengalami sakit atau mengalami
kecelakaan, pihak perusahaan langsung membawa ke pihak ketiga (rumah sakit disekitar
perusahaan yang sudah bekerja sama). Perusahaan telah memenuhi peraturan Permenaker No.
01/Men/1976 ayat 1 dimana Dokter Perusahaan yang memeriksa kesehatan tenaga kerja wajib
mendapatkan pelatihan dalam bidang Hygiene Perusahaan. Saran kami kepada pengurus yaitu
diharapkan Dokter yang memeriksa kesehatan tenaga kerja diberikan pelatihan Hygiene
Perusahaan agar memenuhi peraturan Permenaker No. 01/Men/1976 ayat 1 tersebut.

3. Paramedis
Sesuai dengan Permenaker No. 01/Men/1979 Pasal 2, yang dimaksud tenaga paramedis ialah
tenaga paramedis yang ditunjuk atau ditugaskan untuk melaksanakan atau membantu
penyelenggaraan tugas-tugas hygiene perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja diperusahaan
atas petunjuk dan bimbingan dokter perusahaan. Menurut Permenaker No. Per. 03/Men/1982 yang
dimaksud pelayanan kesehatan kerja dapat dilaksanakan dengan cara menyediakan pelayanan
kesehatan sendiri di perusahaan dan dapat dilaksanakan dengan cara kerja sama dengan unit
pelayanan kesehatan di luar perusahaan dengan syarat minimal sudah memiliki dokter dan
pramedis yang telah memiliki kompetensi di bidang kesehatan kerja.
Dari hasil wawancara kami dengan penanggung jawab di PT Astra Otoparts Divisi Adiwira
Plastik, terdapat paramedis berjumlah satu orang yang bertugas membantu Dokter Perusahaan dan
juga mempunyai kerjasama dengan rumah sakit terdekat.

4. Petugas P3K
Petugas P3K memiliki peranan penting di setiap perusahaan. Dalam Peraturan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi No. 15/MEN/VIII/2008, Petugas P3K memiliki definisi yaitu
pekerja/buruh yang ditunjuk oleh pengurus/pengusaha dan diserahi tugas tambahan untuk
melaksanakan P3K ditempat kerja. Menurut Permenaker No. 15/MEN/VIII/2008 Pasal 6, petugas
P3K di tempat kerja mempunyai tugas diantaranya melaksanakan tindakan Pertolongan Pertama
pada Kecelakaan di tempat kerja, merawat fasilitas P3K di tempat kerja, mencatat setiap kegiatan
P3K dalam buku kegiatan, melaporkan kegiatan P3K kepada pengurus.
Namun menurut hasil wawancara kami dengan HSE Manager di PT. Astra Otoparts Divisi
Adiwira Plastik, Bapak Handoko, beliau mengatakan bahwa PT. Astra Otoparts Divisi Adiwira
Plastik belum memiliki Petugas P3K. Hal ini dikarenakan bila ada kecelakaan tenaga kerja
langsung di atasi oleh dokter perusahaan namun bila tingkat kecelakaan tidak bisa di atasi, pihak
perusahaan sudah mempunyai kerjasama dengan rumah sakit terdekat. Oleh karena itu pengurus
tidak membentuk petugas P3K yang diharuskan.
Hal tersebut bertentangan dengan Permenaker No.15/MEN/VIII/2008 pasal 1 dimana pengurus
wajib menyediakan petugas P3K dan fasilitas P3K di tempat kerja. Saran kami adalah pengurus
diharapkan segera membentuk petugas 15 petugas P3K serta menyediakan fasilitas P3K untuk
memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja agar peraturan Permenaker
tersebut terpenuhi.
Foto temuan Analisis saran Dasar hukum
Paramedis Temuan positif: Memberikan pelayanan Permenaker No.
Terdapat kuratif dan rehabilitatif 01/Men/1979 Pasal
paramedis selama hari kerja dan 2 tentang
berjumlah satu selama ada shift kerja kewajiban
orang di PT. Astra dengan 500 orang tenaaga pelatihan hiperkes
Otoparts Divisi kerja atau lebih. bagi paramedis.
Adiwira Plastik Keputusan Dirjen
No.
22/DJPPK/V/2008
tabel 2 tentang cara
penyelenggaraan
pelayanan kesehtan
kerja yang
dilaksanakan
sendiri
oleh perusahaan.

Petugas P3K Temuan negatif: Pengurus diharapkan Permenaker No.


PT. Astra Otoparts segera membentuk 15/MEN/VIII/2008
Divisi Adiwira petugas P3K serta pasal 3 tentang
Plastik belum menyediakan fasilitas petugas P3K dan
memiliki P3K untuk memberikan lampiran I tentang
Petugas P3K hanya pertolongan pertama pada jumlah tugas P3K.
mempunyai kecelakaan di tempat
dokter perusahaan kerja. Sesuai dasar hukum
dan paramedis. Hal perusahaan wajib
ini mempunyai petugas PK3
dikarenakan bila 1 orang untuk 150 pekerja
ada atau buruh
kecelakaan tenaga
kerja
dapat langsung
bisa
ditangani oleh
klinik yang ada di
perusahaan
oleh karena itu
pengurus
tidak membentuk
petugas P3K yang
diperuntukan
untuk memberikan
pertolongan yang
bersifat
sementara.
K3 Poliklinik Temuan Positive :Pelayanan Kesehatan Permenaker No.
Kerja merupakan suatu 03/Men/1982
Tersedianya
Lembaga K3 di tentang pelayanan
poliklinik perusahaan, sebagai kesehatan tenaga
sarana perlindungan kerja.
khusus karyawan
tenaga kerja terhadap
untuk setiap gangguan
kesehatan
memberikan
yang timbul dari
pelayanan pekerjaan atau
lingkungan. Perusahaan
kesehatan kepada
diwajibkan memberi
seluruh pelayanan kesehatan
dengan membentuk K3
tenaga kerja.
Memiliki mobil
kesehatan / mobil
emergency.
Dokter Temuan positif: Permenaker No.
Pemeriksaan Terdapat 1 dokter 01/Men/1976 pasal
Tenaga Kerja umumdan sudah 2
mengiku tpelatihan tentang wajib
hiperkes. latihan
hiperkes bagi
dokter
perusahaan
Permenaker No.
03/Men/1982 pasal
2
tentang pelayanan
kesehatan kerja.
Keputusan Dirjen
No.
22/DJPPK/V/2008
tabel 2 tentang cara
penyelenggaraan

Anda mungkin juga menyukai