Kimfis 2
Kimfis 2
Rumus Debye-Huckle
Berdasarkan dari teori Debye-Huckle suatu larutan elektrolit kuat akan berdisosiasi
secara sempurna menjadi ion-ionnya. Selain itu, pada konsentrasi yang sangat encer interaksi
yang terjadi antara ion-ion yang terdapat dalam larutan terjadi gaya tarik menarik dan tolak-
menolak. Salah satu cara untuk melihat bagaimana ketergantungan aktifitas ion pada kekuatanion
adalah dengan cara mempelajari perubahan kelarutan elektrolit yang sedikit larut, dimana pada
percobaan menggunakan larutan barium iodat, sebagai akibat adanya penambahan elektrolit lain.
Agar hukum Debye-Huckle konsentrasi barium iodat yang digunakan harus berada dalam
konsentrasi yang rendah, yaitu kelarutan ion <0,01. Berikut adalah rumus berdasarkan teori
Debye-huckle.
0,512 𝑍𝐴 𝑍𝐵 √𝜇
− log 𝑓 ± =
1 + 𝑎𝐵 √𝜇
Dimana a adalah diameter ion dalam satuan angstrom ( 1 Ȧ =10-10 m ), dan B adalah
suatu suku yang tergantung pada suhu absolut ( suhu terendah yang mungkin terjadi ) dan
tetapan dielektrik dari zat pelarutnya. Nilai pada 298oK dengan menggunakan tetapan dielektrik
untuk air murni adalah 0,328.
Tetapan kesetimbangan dapat ditulis dengan huruf K, untuk reaksi pada umumnya yaitu:
aA + bB cC + dD
( 𝑎𝐶 )𝑐 + ( 𝑎𝐷 )𝑑
𝐾𝑏 =
(𝑎𝐴)𝑎 + (𝑎𝐵)𝑏
a A = fA [A]
maka didapatkan:
Dalam hal ini, K sebagai tetapan kesetimbangan umum yang dinyatakan dalam
konsentrasi, dan sering disebut sebagai “hasil bagi konversi”.
[H2]0 = 0,00623 M
[I2]0 = 0,00414 M
[HI]0 = 0,0224 M
Kc = 54,3
Pertama, tenteukan nilai koefisien reaksi, Qc, untuk mengetahui apakah system telah
setimbang atau belum, dank e arah mana reaksi berlangsung jika belum setimbang.
[HI]0^2 (0,0224)^2
𝑄𝑐 = = = 19,5
[H2]0 [I2]0 (0,00623)(0,00414)
Karena Qc (19,5) < Kc (54,3), reaksi akan berlangsung dari arah kiri ke kanan hingga
mencapai kesetimbangan. Jadi, konsentrasi H2 dan I2 akan berkurang dan konsentrasi HI
akan bertambah sampai reaksi setimbang.