Anda di halaman 1dari 16

TEKNIK No.

Dokumen :
MENYUSUI No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 2 Halaman

Nama Puskesmas Ttd Ka Puskesmas Nama Ka Puskesmas


NIP………………..
1. Pengertian Suatu cara memberikan ASI kepada bayi dengan posisi dan pelekatan ibu dan
bayi dengan benar.
2. Tujuan Sebagai acuan melaksanakan konseling teknik menyusui.
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Cuningham, G. dkk, 2009. Obstetri Williams Panduan Ringkasan edisi 21.
Jakarta : EGC.
2. Purwanti 2004. Konsep Penerapan ASI Ekslusif. Jakarta : EGC.
5. Prosedur / A. Persiapan
Langkah- 1. Ruangan yang nyaman.
Langkah 2. Kursi 1 Buah.

B. Tindakan
1. Memberitahu tindakan yang akan dilakukan.
2. Menjaga Privacy Ibu.
3. Menganjurkan ibu untuk duduk dengan nyaman dan tidak
menggantungkan kaki.
4. Mencuci Tangan.
5. Mengeluarkan sedikit ASI dengan menekan aerola dan oleskan ASI
disekitar putting.
6. Mendekatkan bayi dengan menopang kepala dengan lengan ibu.
7. Mempersiapkan bayi sedemikian rupa sehingga perut bayi menghadap
perut ibu dan seluruh badan bayi, Muka bayi menghadap ke payudara
ibu. Seluruh badan bayi tersangga dengan baik, tidak hanya leher dan
bahu saja. Memegang payudara dengan satu tangan dengan cara
meletakan empat jari dibawah payudara dan ibu jari diatas payudara.
Ibu jari dan telunjuk harus membentuk hurup C.
8. Memastikan peletakan bayi dengan cara : Mengamati mulut bayi saat
mencari putting susu. Menunggu sampe mulut bayi terbuka lebar
kemudian mengarahkan mulut bayi ke putting susu ibu hingga bibir
bayi dapat menangkap puttting susu tersebut. Memastikan sebagian
aerolla masuk kedalam mulut bayi. Dagu rapat kepayudara ibu dan
hidungnya menyentuh payudara. Bibir bawah bayi melengkung
keluar.
9. Mengeluarkan putting dari mulut bayi bila bayi sudah selesai
menyusu, dengan cara memasukan jari kelingking ibu diantara mulut
dan payudara.
10. Menyendawakan bayi dengan cara menyandarkan bayi di pundak
atau menelungkupkan bayi melintang kemudian menepuk punggung
bayi.

6. Bagan alur
Memberitahu Menjaga
Persiapa Tindakan tindakan yg akan privacy
dilakukan

Mengeluarkan sedikit ASI dengan


menekan aerola dan oleskan ASI Mencuci Menganjurkan
disekitar putting. Tangan. ibu untuk duduk
dengan nyaman

Mendekatkan Memposisikan Memastikan Mengeluarkan


bayi bayi sedemikian peletakan bayi putting dari perut
bayi apabila sudah

Menyendawaka
n Bayi
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang Poned
2. Ruang KIA
9. Dokumen
Terkait
10. Rekam Historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
Perubahan
MEMERAH No.Dokumen :
ASI No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 2 Halaman

Nama Puskesmas Ttd Ka Puskesmas Nama Ka Puskesmas


NIP...........................
1. Pengertian Suatu tindakan untuk mengeluarkan ASI dengan menggunakan bantuan tangan.
2. Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan memerah ASI
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Prawirohardjo, S, 2010, Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka. Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta.
2. Perinasia (Perkumpulan Perinatologi Indonesia), 2013, Manajemen Laktasi,
Jakarta.
5. Prosedur / A. Persiapan Alat
Langkah- 1. Gelas tertutup yang sudah dicuci dengan air mendidih dan dikeringkan.
Langkah 2. Tempat Sampah

B. Persiapan Diri
1. Anjurkan ibu untuk cuci tangan
2. Bidan mencuci tangan
3. Anjurkan ibu duduk ditempat yang nyaman.

C. Tindakan
1. Ajarkan Ibu melakukannya sendiri. Seijin ibu, sentuh payudaranya
hanya untuk menunjukan apa yang harus dilakukan dan lakukan dengan
lembut.
2. Kompres payudara dengan air hangat selama 1 menit.
3. Duduk atau berdiri dengan nyaman dan memegang gelas / wadah dekat
payudara.
4. Meletakan ibu jarinya pada payudara diatas putting dan aerolla, dan jari
telunjuknya pada payudara dibawah putting dan aerolla, bersebrangan
dengan ibu jari. Ibu menopang payudara dengan jari-jari lainnya.
5. Menekan ibu jari dan telunjuk agak kearah dalam menuju dinding dada.
Sebaiknya ibu menghindarkan menekan terlalu kedalam agar tidak
menyumbat saluran ASI.
6. Menekan payudara dibelakang putting dan aerolla diantara jari telunjuk
dan ibu jarinya. Ibu harus menekan pada duktus latiferus dibawah
aerolla.
7. Kadang pada payudara ibu menyusui dimungkinkan untuk merasakan
ada duktus tersebut. Bentuknya seperti polong-polongan atau kacang
tanah. Bila ibu dapat merasakannya, ibu dapat menekan disitu.
8. Menekan dan melepaskan.
9. Menekan aerolla dengan cara yang sama dari arah samping, Untuk
memastikan ASI terperah dari seluruh bagian payudara.
10. Memerah satu payudara sekurangnya 3-5 menit hingga alirannya
melambat, kemudian mengulangi memerah keduanya, ibu dapat
memakai tiap tangan untuk tiap payudara, dan menukarnya bila kedua
tangannya lelah.
11. Jelaskan pada ibu bahwa memerah ASI secara memadai membutuhkan
waktu 20-30 menit, khusus nya pada hari-hari pertama ketika ASI yang
dihasilkannya hanya sedikit. Penting sekali untuk tidak mencoba
memerah dalam waktu singkat.

6. Bagan alur Persiapan Persiapan Ajarkan Ibu melakukannya


Tindakan
Diri sendiri
Meletakan ibu jarinya pada Duduk atau berdiri dengan
payudara diatas putting dan nyaman dan memegang gelas Kompres payudara dengan air
/ wadah dekat payudara. hangat

Menekan ibu jari dan Kadang pada payudara ibu


Menekan payudara
telunjuk agak kearah menyusui dimungkinkan untuk
dibelakang putting dan
dalam aerolla diantara jari telunjuk merasakan ada duktus tersebut.
Menekan dan melepaskan.

Jelaskan pada ibu bahwa


Memerah satu payudara Menekan aerolla dengan cara
memerah ASI secara
sekurangnya 3-5 menit yang sama dari arah samping
memadai membutuhkan
waktu 20-30 menit,

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang Poned
2. Ruang KIA
9. Dokumen
Terkait
10. Rekam Historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
Perubahan
PENATALAKSANAAN No.Dokumen :
PIJAT OKSITOSIN No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 2 Halaman

Nama Ka Puskesmas
Nama Puskesmas Ttd Ka Puskesmas
NIP........................

1. Pengertian Pijat oksitosin adalah pemijatan pada sepanjang tulang belakang sampai tulang
costae kelima-keenam dan merupakan usaha untuk merangsang hormon oksitosin
setelah melahirkan.
2. Tujuan Sebagai acuan atau pedoman penatalaksanaaan
3. Kebijakan
4. Referensi 3. Prawirohardjo, S, 2010, Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka. Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta.
4. Perinasia (Perkumpulan Perinatologi Indonesia), 2013, Manajemen Laktasi,
Jakarta.
5. Prosedur / A. Persiapan Alat
Langkah- 1. Gelas tertutup yang sudah dicuci dengan air mendidih dan dikeringkan.
Langkah 2. Tempat Sampah
B. Persiapan Diri
1. Anjurkan ibu untuk cuci tangan
2. Bidan mencuci tangan
3. Anjurkan ibu duduk ditempat yang nyaman.
C. Tindakan
1. Ajarkan Ibu melakukannya sendiri. Seijin ibu, sentuh payudaranya hanya
untuk menunjukan apa yang harus dilakukan dan lakukan dengan lembut.
2. Kompres payudara dengan air hangat selama 1 menit.
3. Duduk atau berdiri dengan nyaman dan memegang gelas / wadah dekat
payudara.
4. Meletakan ibu jarinya pada payudara diatas putting dan aerolla, dan jari
telunjuknya pada payudara dibawah putting dan aerolla, bersebrangan
dengan ibu jari. Ibu menopang payudara dengan jari-jari lainnya.
5. Menekan ibu jari dan telunjuk agak kearah dalam menuju dinding dada.
Sebaiknya ibu menghindarkan menekan terlalu kedalam agar tidak
menyumbat saluran ASI.
6. Menekan payudara dibelakang putting dan aerolla diantara jari telunjuk
dan ibu jarinya. Ibu harus menekan pada duktus latiferus dibawah aerolla.
7. Kadang pada payudara ibu menyusui dimungkinkan untuk merasakan
ada duktus tersebut. Bentuknya seperti polong-polongan atau kacang
tanah. Bila ibu dapat merasakannya, ibu dapat menekan disitu.
8. Menekan dan melepaskan.
9. Menekan aerolla dengan cara yang sama dari arah samping, Untuk
memastikan ASI terperah dari seluruh bagian payudara.
10. Memerah satu payudara sekurangnya 3-5 menit hingga alirannya
melambat, kemudian mengulangi memerah keduanya, ibu dapat memakai
tiap tangan untuk tiap payudara, dan menukarnya bila kedua tangannya
lelah.
11. Jelaskan pada ibu bahwa memerah ASI secara memadai membutuhkan
waktu 20-30 menit, khusus nya pada hari-hari pertama ketika ASI yang
dihasilkannya hanya sedikit. Penting sekali untuk tidak mencoba
memerah dalam waktu singkat.
6. Bagan alur
Persiapan Persiapan Tindaka Ajarkan Ibu melakukannya
Alat Diri n sendiri

Meletakan ibu jarinya pada


payudara diatas putting dan
Duduk atau berdiri dengan
aerolla, nyaman dan memegang Kompres payudara
gelas / wadah dekat dengan air hangat
payudara.
Menekan ibu jari dan telunjuk Menekan payudara dibelakang putting dan aerolla diantara
agak kearah dalam jari telunjuk dan ibu jarinya

Kadang pada payudara ibu menyusui Menekan dan melepaskan.


dimungkinkan untuk merasakan ada duktus
tersebut.

Jelaskan pada ibu bahwa Menekan aerolla dengan cara


Memerah satu payudara
memerah ASI secara yang sama dari arah samping
sekurangnya 3-5 menit
memadai membutuhkan
waktu 20-30 menit,

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang Poned
2. Ruang KIA
9. Dokumen
Terkait
10. Rekam Historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
Perubahan
No.Dokumen :
SENAM NIFAS
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 2 Halaman

Nama Ka
Nama Puskesmas Ttd Ka Puskesmas Puskesmas
NIP.........................

1. Pengertian Serangkaian gerakan tubuh yang dilakukan oleh ibu nifas untuk membantu
pemulihan dan relaksasi otot-otot tubuh ibu dimasa nifas.
2. Tujuan Sebagai acuan atau pedoman dari pelaksanaan senam nifas.
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Prawirohardjo, S, 2010, Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka. Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta.
5. Prosedur / A. Persiapan Alat
Langkah- 1. Bantal
Langkah 2. Matras
3. Kursi

B. Tindakan
1. Senam Nifas 24 jam setelah persalinan sampai hari ke-2
1) Posisi tubuh terlentang, kaki lurus, tangan disamping, badan dan
kepala disanggah bantal.
2) Sana seperti posisi dasar, gerakan ujung kaki secara teratur seperti
lingkaran dari luar kedalam, lakukan gerakan selama 30 detik.
3) Gerakan telapak kaki kanan dan kaki atas dan bawah, seperti gerakan
menggergaji.
4) Posisi tubuh terlentang dengan kaki ditekuk, tangan disamping badan
dan kepala disanggah bantal. Ambil nafas sambil kencangkan otot-
otot perut sampai menghembuskan nafas perlahan lewat mulut.

2. Senam nifas hari ke-3 – 42 hari


1) Ambil nafas sementara anda menekan panggul kelantai, selanjutnya
hembuskan nafas dan lemaskan ulangi sampai 3-4 kali. Latihan ini
bisa ditambah 12 lalu 24 kali.
2) Tarik nafas dalam-dalam angkat kepala sedikit sambil
menghembuskan nafas, kemudian turunkan kepala perlahan sambil
menarik nafas.
3) Secara perlahan julurkan kedua tungkai kaki hingga rata dengan
lantai, kemudian geserkan telapak kaki kana dengan tetap menjejak
lantai kebelakang kearah bokong. Pertahankan pinggul tetap menekan
lantai geserkan tungkai kaki kembali kebawah, ulangi untuk kaki kiri
gerakan 3-4 kali geseran setiap kaki, lalu secara bertahap sampai 12
kali atau lebih.
4) Letakan tangan diperut, tahan otot perut dengan tangan, angkat kepala
dengan pundak ke bantal seolah anda hendak duduk.
5) Letakan tangan diperut kemudian tekan pinggang kebawah lalu tarik
otot perut kedalam dan kencangkan seolah-0lah menahan kencing.
6) Letakan kedua tangan dipinggang dan tekan keras-keras seolah-olah
sedang mengencangkan ikat pinggang kemudian kendurkan.
7) Sikap merangkak bertumpu pada lutut dan telapak tangan gerakan
pinggang keatas kebawah sambil kencangkan otot perut. Gerakan
pinggul dan kepala kekiri dan kekanan bergantian.
8) Berbaring terlentang dan kencangkan otot perut, gerakan lengan
disamping badan seolah hendak menjangkau mata kaki secara
bergantian,luruskan kkembali. Berbaring kiri, kencangkan otot perut,
gerakan dengan lurus keatas kepala dan kaki lurus-lurus kebawah
sehingga badan membentuk garis lurus.
9) Berbaring dengan bantal dibawah kepala dan sebuah lagi dibawah
perut kemudian kencangkan otot perut.
10) Posi tubuh terlentang dengan kepala disanggah bantal. Lipat tangan
didada, angkat kepala dan pundak serta angkat kaki dengan lurus.
11) Posisi tubuh sama dengan langkah 14 sambil tekankan kaki ditembok
sambil mengencangkan otot.
12) Letakan tangan diatas kepala, otot perut dikencangkan kedalam dan
gerakan tubuh kedepan untuk memegang jari-jari.
13) Posisi duduk dikursi yang bersandar. Letakan tangan dibawah kursi,
bayangkan anda hendak mengangkat kursi kieatas.
14) Berdiri tegak kemudian dikencangkan kedalam.

6. Bagan alur
Peralatan Tindakan Senam nifas 24 jam setelah
persalinan sampai hari ke-2

Senam nifas hari ke-3 sampai


42 hari

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang Poned

9. Dokumen
Terkait
10. Rekam Historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
Perubahan
PEMERIKSAAN No.Dokumen :
DIAKTASIS RECTI No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 2 Halaman

Ttd Ka Puskesmas Nama Ka Puskesmas


Nama Puskesmas
NIP..............................

1. Pengertian Suatu tindakan pemeriksaan yang dilakukan bidan pada abdomen ibu post patum 2
jam, 6 jam, 6 hari dan 40 hari setelah melahirkan.
2. Tujuan Sebagai acuan atau pedoman dari pemeriksaan diaktasis recti.
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Prawirohardjo, S, 2010, Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka. Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta.
5. Prosedur / A. Persiapan Alat
Langkah- 1. Persiapkan alat tulis
Langkah 2. Memberikan salam
3. Menjelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan
4. Menyiapkan lingkungan untuk menjaga privacy klien.

B. Tindakan
1. Atur posisi ibu berbaring terlentang datar tanpa bantal dibawah kepalanya.
2. Tempatkan ujung-ujung jari salah satu tanggan pada garis tengah abdomen
dengan ujung jari telunjuk tepat dibawah umbilikus dan jari-jari yang lain
berbaris longitudinal kebawah kearah simpisis pubis. Tepi jari-jari harus
menyentuh satu sama lain.
3. Minta ibu menaikan kepalanya sampai dagu menyentuh dada, diantara
payudara. Pastikan ibu tidak menekan tangannya ditempat tidur atau
mencengkram matras untuk membantu dirinya, karen hal ini akan mencegah
penggunaan otot-otot abdomen.
4. Tekan ujung-ujung jari dengan perlahan dekat dengan abdomen. Otot-otot
abdomen akan mendekat garis tengah dari kedua sisi dan jari-jari akan
merasakan perlawanan dari otot-otot tersebut. Apabila diastasinya lebar,
gerakan jari-jari dari sisi kesisi dalam upaya menemukan otot tersebut.
5. Ukur jarak antara 2 otot rektus ketika otot tersebut dikontraksikan, isi ruang
antara otot rektus dengan jari-jari.
6. Minta ibu untuk menurunkan kepala secara perlahan keposisi relaksasi awal
sehingga otot-otot abdomen ibu akan kembali berelaksasi.
7. Ukur jarak 2 otot rektus ketika otot tersebut direlaksasikan, isi ruang antara
otot rektus dengan jari-jari seperti saat pengukuran otot rektus dengan jari-jari
saat pengukuran otot abdomen yang berkontraksi.
8. Dokumntasi hasil pemeriksaan dengan cara hasil pengukuran saat kontraksi
atau saat relaksasi.
6. Bagan alur
Persiapan Tindakan Tempatkan ujung jari tangan pd garis
Atur posisi ibu
Alat abdomen dengan ujung jari telunjuk tepat
dibawah umbilikus

Tekan ujung-ujung jari


Ukur jarak antara 2 otot Minta ibu menaikan kepalanya
dengan perlahan dekat
rektus sampai dagu menyentuh dada,
dengan abdomen.
diantara payudara.

Minta ibu untuk Ukur jarak 2 otot Dokumntasi hasil


menurunkan kepala secara rektus pemeriksaan dengan cara
perlahan hasil pengukuran saat
kontraksi atau saat

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang Poned
9. Dokumen
Terkait
10. Rekam No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
Historis
Perubahan
PENATALAKSANAAN No.Dokumen :
BENDUNGAN ASI No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 2 Halaman

Nama Ka
Nama Puskesmas Ttd Ka Puskesmas Puskesmas
NIP.........................

1. Pengertian Suatu tindakan mengosongkan dalam memperlancar saluran diktus laktieri atau
oleh kelenjar-kelenjar.
2. Tujuan Sebagai acuan atau pedoman dari penatalaksanaan bendungan ASI.
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Prawirohardjo, S, 2010, Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka. Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta.
5. Prosedur / A. Persiapan Alat
Langkah- 1. Baskom berisi air hangat
Langkah 2. Baskom berisi air dingin
3. Waslap 2 buah
4. Wadah penampung ASI bila diperlukan

B. Tindakan
1. Melepaskan bra pada payudara ibu.
2. Melakukan pijat oksitosin 5-10 menit.
3. Kompres payudara Menggunakan air hangat dengan menempelkan waslap
yang sudah dibasahi dengan air hangat pada payudara yang sedang sakit 5-10
menit (Patikan waslap selalu hangat).
4. Mengeluarkan ASI dari payudara setiap kali. Dapat dilakukan langsung
dengan cara disusui pada bayi atau memerah ASI.
5. Kompres Payudara dengan air dingin selama 5-10 menit.
6. Bersihhkan Payudara.
7. Memberikan pct 500mg, bila terdapat perubahan peningkatan suhu pada ibu.
8. Memakaikan kembali Bra, penggunaan bra dianjurkan yang dapat menopang
payudara ibu.
9. Mencuci tangan.
10. Memberitahu jadwal kunjungan Ulang untuk dilakukan observasi passca
tindakan.
6. Bagan alur
Persiapan Melepaskan bra pada Melakukan pijat
Tindakan
Alat payudara ibu. oksitosin 5-10 menit.

Kompres Payudara dengan


Mengeluarkan ASI dari Kompres payudara
air dingin selama 5-10
menit. payudara setiap kali..
Menggunakan air hangat.

Memberikan pct 500mg,


Bersihhkan bila terdapat perubahan Memakaikan kembali Bra
Payudara. peningkatan suhu pada ibu.

Memberitahu jadwal kunjungan Ulang Mencuci tangan.

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang Poned

9. Dokumen
Terkait
10. Rekam Historis No. Yang Isi Tanggal Mulai diberlakukan
Perubahan diubah Perubahan
OPERAN JAGA BIDAN No.Dokumen :
DIRUANG PONED No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 2 Halaman

Nama Ka Puskesmas
Nama Puskesmas Ttd Ka Puskesmas
NIP.........................

1. Pengertian Suatu cara dalam menyampaikan dan menerima suatu laporan yang berkaitan
dengan keadaan klien.
2. Tujuan Prosedur ini dibuat agar pelayanan di Puskesmas Ujungjaya dapat tertata dan
berkesinambungan.
3. Kebijakan Operan dinas atau serah terima dinas bidan dilakukan oleh petugas jaga
berdasarkan buku laporan yang sudah diisi.
4. Referensi 1. https://operanjagabidan.com
2. Standar Puskesmas
5. Prosedur / 1. Pada akhir jam dinas petugas jaga (Piket) berkomunikasi dengan teman
Langkah- piketnya tentang hal-hal yang perlu ditambahkan dalam buku laporan.
Langkah 2. Petugas jaga (Piket) Mendokumentasikan semuanya pada buku operan yang
ada.
3. Petugas jaga (Piket) melakukan timbang terima dengan petugas jaga (Piket)
pengganti.
4. Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat operan adalah hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan pelayanan.
5. Pada akhir timbang terima, masing-masing petugas jaga/piket
menandatangani buku serah terima piket.
6. Bagan alur
Pada akhir jam dinas petugas jaga (Piket) berkomunikasi
dengan teman piketnya tentang hal-hal yang perlu ditambahkan
dalam buku laporan.

Petugas jaga (Piket) Mendokumentasikan semuanya pada buku


operan yang ada.

Petugas jaga (Piket) melakukan timbang terima dengan petugas


jaga (Piket) pengganti.

Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat operan adalah hayang


berkaitan dengan pelaksanaan pelayanan

Pada akhir timbang terima, masing-masing petugas jaga/piket


menandatangani buku serah terima piket.

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang Poned

9. Dokumen
Terkait
10. Rekam Historis No. Yang Isi Tanggal Mulai diberlakukan
Perubahan diubah Perubahan
PERAWATAN No.Dokumen :
PAYUDARA No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP Halaman : 2 Halaman

Nama Ka
Nama Puskesmas Ttd Ka Puskesmas Puskesmas
NIP.........................

1. Pengertian Suatu tindakan untuk merawat payudara terutama pada masa nifas (masa
menyusui) untuk memperlancarkan pengeluaran ASI.
2. Tujuan Sebagai acuan atau pedoman dari penatalaksanaan perawatan payudara.
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Prawirohardjo, S, 2010, Ilmu Kebidanan. Bina Pustaka. Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta.
5. Prosedur / A. Persiapan Alat
Langkah- 1. Handuk 2 buah
Langkah 2. Kapas yang dibentuk bulat
3. Baby oil
4. Waslap atau handuk kecil untuk kompres
5. Dua baskom masing-masing berisi air hangat dan air dingin

B. Persiapan Ibu
1. Buka Pakaian
2. Ibu duduk bersandar
C. Tindakan
1. Memberi salam
2. Memberitahu tindakan yang akan dilakukan
3. Menjaga privacy ibu
4. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
5. Meletakan handuk diatas perut ibu dan didaerah pundak
6. Melakukan pijat oksitosin
7. Melakukan kompres putting susu dengan menggunakan kapas minyak
atau kapas yang dilumuri baby oil selama 3-5 menit.
8. Kompres payudara dan bersihkan payudara sekitar putting susu dengan
air hangat dan air dingin secara bergantian
9. Bersihkan kedua payudara menggunakan waslap.
6. Bagan alur
Persiapan Alat Persiapan Ibu Tindakan

Memberitahu tindakan yang


akan dilakukan Memberi salam

Meletakan handuk diatas


Menjaga privacy ibu Cuci tangan perut ibu dan didaerah
pundak

kompres putting susu Melakukan pijat oksitosin

Kompres payudara dan Bersihkan kedua


bersihkan payudara. payudara.

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang Poned
2. Ruang KIA

3. Dokumen
Terkait
4. Rekam Historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai