Anda di halaman 1dari 9

CHM-K Health Journal Volume 11 No.

2 Oktober 2016

MODUS ADAPTASI PASIEN DIABETES MELLITUS TERHADAP PENYAKIT


YANG DI DERITA DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODEL
SISITER CALISTA ROY

Eva D.D. Cabrala,b*, Sebastianus K. Tahub, dan Petrus K. Tageb


a
Mahasiswa S-1 Prodi Keperawatan, STIKes CHMK, Kupang 85211
bProdi Keperawatan, STIKes CHMK, Kupang 85211

*E-mail: evacabra93@yahoo.com

ABSTRAK

Penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit degeneratif non infeksi yang bersifat menahun akibat
kadar glukosa dalam darah yang tinggi. Pasien diabetes mellitus dituntut mampu beradaptasi dengan
penyakitnya sehingga dapat mengatur dan menangani perubahan pola hidup yang terjadi serta dapat
mengubah perilaku maladaptif ke perilaku adaptif. Tujuan penelitian ini adalah melihat pengalaman
dan mekanisme adaptasi dari pasien diabetes mellitus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan penelitian ini terdiri dari sepuluh pasien yang terdiagnosa
penyakit diabetes mellitus. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam berdasarkan
tujuan penelitian. Analisa data hasil wawancara ini menggunakan Tahapan analisis data yang
dikembangkan oleh Colaizzi. Temuan hasil penelitian ini antara lain: beragam perubahan fisiologis
pasien diabetes mellitus, beragam perubahan psikologis pasien diabetes mellitus, beras merah diet
utama pasien diabetes mellitus, penerimaan terhadap perubahan, dukungan sosial, dimensi kebutuhan,
upaya penyesuan diri dengan penyakit diabetes mellitus dan Respon adaptasi. Pasien diabetes mellitus
dituntut untuk mampu beradaptasi dengan penyakit diabetes mellitus ini sehingga dapat mengatur dan
mengelola pola hidup yang sehat agar dapat terhindar dari berbagai bahaya yang mengancam
kesehatan.

Kata kunci:Pasien diabetes mellitus, strategi adaptasi.

1. PENDAHULUAN
Penyakit diabetes (DM) mellitus Pasien penyakit diabetes mellitus ini
termasuk penyakit tidak menular yang masih banyak yang belum paham tentang
bersifat menahun akibat kadar glukosa penyakitnya sehingga masih banyak yang
dalam darah yang tinggi. Penyakit tidak mengonsumsi makanan-makanan manis
menular atau penyakit degeneratif sejak yang menyebabkan terjadinya
beberapa tahun sebelumnya telah menjadi kekambuhan. Pasien dengan penyakit
permasalahan tersendiri bagi tiap negara diabetes mellitus dituntut agar mampu
di seluruh dunia. Bersama dengan semakin beradaptasi dengan penyakitnya sehingga
meningkatnya permasalahan yang dapat mengatur dan menangani perubahan
diakibatkan oleh berbagai macam penyakit pola hidup yang terjadi serta dapat
menular, kasus penyakit non infeksi mengubah perilaku maladaptif ke perilaku
menimbulkan beban ganda bagi dunia adaptif. Penelitian ini bertujuan untuk
kesehatan. Hingga saat ini penyakit mengetahui modus adaptasi dan
degeneratif telah menjadi penyebab mekanisme adaptasi dari pasien diabetes
kematian terbesar di dunia. Menurut melistus dengan menggunakan teori
laporan WHO, disebutkan bahwa hampir adaptasi Sister Calista Roy.
17 juta orang meninggal lebih awal setiap
tahun sebagai akibat epidemi global 2. METODE PENELITIAN
penyakit degeneratif. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian kualitatif dengan pendekatan

16
CHM-K Health Journal Volume 11 No.2 Oktober 2016

fenomenologi. Penelitian kualitatif lain, banyak minum, banyak kecing,


menggunakan latar ilmiah yang bertujuan banyak makan, penurunan berat badan,
untuk menafsirkan fenomena yang terjadi kesemutan, gatal/bisul, rasa letih dan lemas
dan dilakukan dengan menggunakan yang berlebihan serta keputihan. Namun
berbagai metode, seperti wawancara, dalam penelitian ini juga ditemukan
pengamatan dan pemanfaatan dokumen1. adanya partisipan yang tidak mengalami
Dalam penelitian ini juga bermaksud untuk perubahan dari segi fisilogis, partisipan
memahami fenomena yang sesungguhnya yang tidak mengalami perubahan fisiologis
terjadi pada partisipan yang didiagnosis ini dialami oleh partisipan dengan kode P1
penyakit diabetes mellitus terkait dan P8. Hal ini di buktikan dengan
mekanisme adaptasi dari penderita pernyataan dari partisipan sebagai berikut:
terhadap penyakit diabetes mellitus “Tidak pernah ada gejala yang saya
tersebut1. alami, kebetulan tekanan darah saya tidak
pernah turun standarnya 180/100. Naiknya
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 10 per 100 tapi saya tidak perah
Berdasarkan hasil analisis wawancara merasakan pusing, kerja apa saja normal.
yang dilakukan, peneliti telah Saya dirujuk untuk periksa gula dan
mengidentifikasi beberapa tema yang ternyata saya sudah mengalami penyakit
berkaitan dengan tujuan penelitian. Tema- gula” (P1)
tema tersebut terdiri dari tema besar yang ”jadi kalau tanda-tanda gula itu memang
terdiri dari adaptasi fisiologis, adaptasi saya tidak rasa sama sekali karena saya
konsep diri, adaptasi fungsi peran dan ini tidak pernah sakit. Waktu itu saya
adaptasi interdependen, dari masing- sampai tahu kalo saya gula karena ada
masing tema besar ini didapatkan lagi tema benjolan kecil di kaki, terus Benjolan
kecil yang terdiri: tersebut pecah jadi luka dan tidak sembuh-
sembuh. Makanya dokter menyuruh untuk
A. Adaptasi Fisiologis periksa gula”(P8)
Berdasarkan hasil penelitian tersebut
Tema: Beragam Perubahan Fisiologis peneliti berpendapat bahwa perubahan
Pasien DM fisiologis ini dapat terjadi dan dapat pula
Beragam perubahan fisiologis yang tidak terjadi. Hal ini mengacu pada teori
dialami oleh pasien diabetes mellitus ini yang menguraikan bahwa jika gejala
merupakan reaksi dari tubuh terhadap diabetes ini dialami oleh penderita diabetes
perubahan hormon yang terjadi dalam mellitus maka gejala yang dialami pasien
tubuh. Tanda dan gejala yang lazim terjadi tersebut berupa gejala yang bersifat ringan
pada penderita penyakit DM antara lain, dan dapat mencakup kelelahan, iritabilitas,
banyak kecing (poliuria), banyak minum poliuria, polidipsia, luka pada kulit yang
(polidipsia), banyak makan (polifagia), lama sembuh, infeksi vagina atau
penurunan berat badan dan rasa lemah2. pandangan kabur (jika kadar glukosanya
Keluhan lain yang dapat muncul yaitu tinggi)2. Untuk sebagaian besar pasien
kesemutan gangguan penglihatan, gatal (kurang-lebih 75%), penyakit diabetes
atau bisul, gangguan ereksi dan keputihan. mellitus tipe II dapat ditemukan secara
Dalam penelitian ini juga ditemukan tidak sengaja (misalnya pada saat pasien
adanya tanda dan gejala tersebut. Tanda menjalani pemeriksaan laboratorium yang
dan gejala yang dialami oleh setiap rutin). Namun konsekuensi dari tidak
individu dalam penelitian ini masing- adanya tanda dan gejala yang dialami ini
masing berbeda. Tanda dan gejala yang dapat terjadi karena tidak terdeteksinya
muncul pada hasil penelitian ini antara penyakit diabetes mellitus selama

17
CHM-K Health Journal Volume 11 No.2 Oktober 2016

bertahun-tahun adalah komplikasi jangka katanya mau mencari tahu sakit gula yang
panjang yang sudah terjadi, komplikasi ini seperti apa. Bapak memang orangnya
berupa kelainan mata, neuropati perifer, tidak sabaran, jadi kalau dia sudah
kelainan vaskuler perifer dan mungkin mendengar begitu dan yang alami dia
sudah terjadi sebelum diagnosis sendiri sehingga dia akan mencari tahu.
ditegakkan. Berdasarkan teori dan hasil Waktu itu saya pulang dari rumah sakit
penelitian yang ditemukan maka peneliti dan saya membeli buku untuk bapak
juga berpendapat bahwa antara teori dan dengan membawa tablet, jadi bapak bisa
fakta di lapangan sangat berkaitan. browsing jurnal tentang penyakit
diabetes”.(istri P3)
B. Adaptasi Konsep Diri Selain partisipan 3 masih ada partisipan
yang lain yang juga tidak mengalami
Tema: Beragam Perubahan Psikologis perubahan psikologis tersebut partisipan
Pasien DM ini adalah partisipan 1, 2, 7, 9 dan
Respon psikologis yang terjadi dalam partisipan 10.
penelitian ini terjadi sebagai reaksi dari Faktor psikologis seperti stres dapat
setiap individu terhadap dignosa yang menyebabkan kadar gula menjadi tidak
diberikan atau sebagai reaksi terhadap terkontrol sehingga dapat memunculkan
terapi pengobatan yang dijalani. Respon gejala dan tanda diabetes mellitus,
psikologis ini dapat terjadi dan dapat pula sehingga ada hubungan antara keadaan diri
tidak, hal ini bergantung pada koping maupun stres dalam diri dengan penyakit
setiap individu dalam menanggapi masalah diabetes mellitus dan penderita diabetes
yang terjadi. Respon psikologis yang dapat mellitus juga menyadari bahwa adanya
terjadi pada partisipan yang mengalami hubungan ini3. Berdasarkan hasil penelitian
diabetes mellitus ini berupa rasa takut dan tersebut maka peneliti berpendapat bahwa
stres. Dalam penelitian ini juga ditemuka perubahan psikologis ini dapat terjadi
beberapa pasien yang mengalami apabila koping dari seorang individu yang
perubahan psikologis berupa rasa takut dan mendapatkan masalah atau penyakit
stres dan ada pula yang sama sekali tidak menganggap ini sebagai sebuah beban
merasakan perubahan psikologis dalam yang tidak dapat di selesaikan. Namun
menghadapi penyakit diabetes mellitus ini apabila seseorang yang terkena penyakit
tetapi mereka mencoba mencari tahu dan degeneratif ini berusaha menganggap ini
mempelajari lebih dalam lagi mengenai sebagai suatu tantangan dan berpandangan
penyakit ini agar dapat melakukan positif terhadap hal ini maka tidak akan
kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi perubahan psikologis.
terjadi pada mereka, hal ini di buktikan
oleh pernyataan dari partisipan: Tema: Beras Merah Diet Utama Pasien
“setelah saya baca di buku referensi baru DM
saya tahu ada Diabetes tipe II. Dengan Diet adalah pengaturan jumlah jenis
mengetahui itu, baru saya yakin bahwa makanan yang dimakan setiap hari agar
sudah ada diabetes tipe II di dalam tubuh seseorang tetap sehat4. Jumlah yang
saya. Sekarang saya memperhatikan disarankan bervariasi, menurunkan dan
kesehatan secara mandiri”.(P3) meningkatkan berat badan tubuh. Dalam
Pernyataan partisipan ini di dukung oleh penelitian ini juga ditemukan diet yang
pernyataan dari istri partisipan yang bertujuan untuk meningkatkan berat badan
menyatakan bahwa: dan ada juga diet yang bertujuan untuk
“bapak minta saya membelikan bapak menurunkan berat badan namun takaran
buku dengan membawa tablet, karena yang dikonsumsi oleh partisipan tidak di

18
CHM-K Health Journal Volume 11 No.2 Oktober 2016

jelaskan secara detail. Kebanyakan melakukan segala macam aktivitas yang


partisipan memilih beras merah sebagai dapat membantu mereka untuk
menu utama dalam menjalankan diet menyesuaikan diri dengan perubahan yang
tersebut, beras merah merupakan salah satu dialami.
sumber karbohidrat kompleks yang lama Dalam penelitian ini ada perubahan
dicerna dalam tubuh sehingga membuat yang terjadi dan ada yang tidak terjadi, hal
kenyang berjam-jam dan kandungan serat ini kembali lagi pada koping setiap
dalam beras merah 6 kali lebih tinggi individu dalam menangani masalah yang
sehingga dapat mencegah tertimbunnya dihadapi tersebut. Perubahan yang dialami
lemak di dalam tubuh. Partisipan memilih dalam penelitian ini adalah perubahan pola
beras merah sebagai menu utama dalam hidup dan perubahan pekerjaan.
menjalankan diet karena menurut para Partisipan yang mengalami perubahan
partisipan beras merah dapat digunakan pola hidup dan dapat menyesuaikan diri
untuk membantu memenuhi kebutuhan dengan baik antara lain:
glukosa mereka. Selain beras merah ”mulai saat itu pola makan saya mulai
sebagian diantara mereka juga memilih diatur, mulai melakukan aktivitas. Jadi
makanan tambahan lainnya seperti jagung, karna berat badan saya terus menurun,
keladi, kentang, sayur-sayuran dan lainnya ahli gizi mengatakan bahwa saya harus
sebagai makanan tambahan mereka dalam makan lebih banyak dan jenis makanan
menjalankan diet. yang sudah di takar. Makin lama badan
Berdasarkan hasil penelitian serta teori saya makin naik, dari tahun 2013 berat
di atas peneliti berpendapat bahwa para badan saya naik kembali menjadi 60 kg,
partisipan menjalankan dietnya dengan tahun 2014 mulai stabil dan tahun 2015
baik namun mereka kurang mengetahui stabil sekali”.(P3)
tentang takaran yang harus dikonsumsi Pernyataan partisipan ini didukung oleh
dalam sehari dan hanya mengkonsumsi triagulasi dari istri partisipan sebagai
tanpa melihat kebutuhan karbohidrat, berikut:
protein dan lemak yang mereka butuhkan “Ia kalau untuk pola makan bapak sudah
dalam sehari. berubah. Mulai saat diperiksa dan positif
gula dia sudah tidak mau lagi makan
Tema: Penerimaan Diri Terhadap seperti biasa. Bapak membeli buku diet
Perubahan untuk pasien gula, jadi bapak selalu
Konsep diri individu merupakan gabungan menyesuaikan makanan dan tidak pernah
antara keyakinan dan perasaan terhadap sembarang makan lagi. Bapak sudah sadar
personal diri individu tersebut5. kalau makan sembarang akan membuat
Penerimaan diri terhadap perubahan yang tambah sakit jadi bapak adalah orang
terjadi merupakan salah satu bagian dari yang paling cepat ikut pola makan minum
adaptasi konsep diri di mana apabila ala pasien yang diabetes itu”.(istri P3)
kemampuan seseorang dalam manajemen Selain partisipan 3, partisipan 4, 5, 8,
diri berjalan dengan baik maka segala 9, dan 10 juga menjalankan dietnya dengan
sesuatu yang dihadapi pun akan berjalan baik hingga saat ini. Sedangkan beberapa
dengan baik sesuai dengan rencana yang partisipan yang lain juga menjalankan diet
telah dibuat. Penerimaan diri terhadap tetapi diet yang dijalankan tersebut tidak
perubahan yang ditemukan dalam teratur namun dilakukan saat ada niat saja.
penelitian ini menunjukkan perbedaan dari Partisipan menyadari ada hal-hal dalam
masing-masing partisipan. para partisipan diri mereka yang menyebabkan mereka
dalam penelitian ini berusaha menerima menderita diabetes mellitus antara lain
perubahan yang mereka alami dengan gaya hidup maupun pola makan atau

19
CHM-K Health Journal Volume 11 No.2 Oktober 2016

partisipan mengalami keadaan yang terlalu sosial yang dijalankan seseorang dalam
lelah atau stressor yang tinggi dan masyarakat. Dalam penelitian ini juga
menyebabkan kenaikan gula darah6. ditemukan adanya perubahan fungsi peran
Faktor psikologis seperti stres dapat yang dialami oleh beberapa partisipan,
menyebabkan kadar gula menjadi tidak perubahan fungsi peran yang dialami oleh
terkontrol sehingga dapat memunculkan partisipan ini antara lain perubahan dalam
gejala dan tanda diabetes mellitus3. Ada membina hubungan sosial dengan orang
hubungan antara keadaan diri maupun stres sekitar, hal ini disebabkan karena adanya
dalam diri dengan penyakit diabetes rasa lemah dan letih yang dialami oleh
mellitus dan penderita diabetes mellitus partisipan sehingga membatasi partisipan
juga menyadari bahwa adanya hubungan untuk ikut berpatisipasi dalam mengambil
ini. Penderita diabetes dapat mengambil bagian sebagai anggota masyarakat, hal ini
makna positif dari penyakit diabetes yang di dukung dengan pernyataan dari
diderita seperti mensyukuri apa yang partisipan sebagai berikut:
dialami, mengambil pelajaran dari ”seperti yang sudah saya ceritakan
pengalaman yang di alami, dapat minggu-minggu kemarin bahwa saya
menghadapi penyakit yang diderita dengan sudah tidak mau kerja lagi. Tugas saya
lebih terfokus pada cara mengatasi masalah sebagai ibu rumah tangga sudah tidak
yang muncul akibat penyakit tersebut. sanggup saya kerjakan. Jadi saya hanya
Partisipan lebih aktif dalam menghadapi pakai jasa orang untuk gantikan tugas
penyakit dengan melakukan pencegahan saya karena saya selalu capek setiap kali
komplikasi serta menggunakan kerangka kerja. Begitu pun tugas saya sebagai
pikir positif. Makna positif yang dilakukan anggota masyarakat sudah tidak pernah
oleh lima partisipan dalam penelitian sama sekali saya jalankan karena saya
tersebut antara lain dengan tetap sudah capek dan tidak bisa bekerja
mensyukuri apa yang dialami, dalam arti lagi.”(P6).
tidak mengalami komplikasi yang lebih Pada adaptasi fungsi peran ini adapun
jauh, dan berusaha untuk melakukan beberapa partisipan yang tidak mengalami
pencegahan agar tidak mengalami perubahan peran dalam segi manapun,
komplikasi. Pada individu yang optimis, beberapa partisipan yang tidak mengalami
lebih terfokus pada masalah dalam perubahan pada adaptasi fungsi peran ini
menghadapi stres, lebih aktif dan terencana antara lain partisipan yang di beri kode P1,
dalam berkonfrontasi dengan peristiwa P2, P3, P4, P5, P7, P8, P9, P10.
yang menekan serta menggunakan Temuan dalam hasil penelitian ini juga
kerangka pikir yang positif7. didukung oleh penelitian yang dilakukan
oleh Rohmah pada tahun 2013 yang
C. Adaptasi Fungsi Peran mengatakan bahwa dukungan sosial yang
didapatkan oleh lima partisipan dalam
Tema: Dukungan Sosial penelitian tersebut berasal dari keluarga,
Adaptasi fungsi peran mengacu pada teman, bahkan tenaga kesehatan6.
peran primer, sekunder dan tersier Dukungan sosial yang didapatkan dari
seseorang terhadap tampilan mereka dalam keluarga berupa nasihat dan dorongan
masyarakat. Kondisi integritas sosial untuk melakukan kontrol rutin. Dukungan
individu merupakan tujuan utama dari yang didapatkan dari teman berupa
modus fungsi peran5. Hubungan sosial informasi mengenai penyakit diabetes,
merupakan bagian dari adaptasi fungsi partisipan melakukan sharing dengan
peran, dimana dalam adaptasi fungsi peran sesama penderita diabetes sehubungan
juga membahas bagaimana hubungan dengan penyakit diabetes mellitus.

20
CHM-K Health Journal Volume 11 No.2 Oktober 2016

Dukungan yang didapat dari tenaga kepatuhan terhadap gaya hidup yang
kesehatan yaitu informasi mengenai apa mendukung penanganan DM. Dukungan
yang harus dilakukan partisipan dari teman juga merupakan salah satu hal
sehubungan dengan penyakit diabetes yang yang penting, karena melalui dukungan
diderita oleh partisipan. Dukungan sosial sosial penderita merasa diterima.
yang selama ini didapat oleh para Dukungan sesama teman dengan saling
partisipan antara lain dari keluarga, sesama menasihati dan mengingatkan penderita
penderita diabetes mellitus dan tenaga DM cenderung lebih termotivasi dalam
kesehatan. Dukungan dari keluarga berupa menjalankan managemen diabetes
dukungan psikologis dengan pemberian mellitus. sehingga partisipan dapat merasa
nasihat, dorongan untuk selalu melakukan lebih mantap karena merasakan dukungan
kontrol rutin atau dengan sama-sama penuh dari sesamanya.
mengikuti perubahan pola hidup partisipan Berdasarkan hasil penelitian dan teori
yang berubah akibat diabetes. Melalui diatas maka peneliti berpendapat bahwa
dukungan dari keluarga, partisipan dukungan sosial yang timbul dari keluarga,
menjalankan manajemen diabetes mellitus teman, tenaga kesehatan serta masyarakat
dengan lebih patuh. Penderita DM yang dapat membantu partisipan dalam
mendapatkan dukungan penuh dari menjalankan tugas dan kewajibannya
keluarga memiliki tingkat kepatuhan namun hal tersebut kembali lagi kepada
terhadap pengobatan yang lebih baik setiap individu, apabila menanggapi
daripada penderita DM yang kurang dengan positif dukungan yang didapat
mendapatkan dukungan keluarga8. maka dapat berdampak baik namun apabila
Terdapat hubungan antara dukungan tidak menanggapi dengan baik maka hasil
keluarga dengan usaha penderita DM yang didapat pun buruk, semua ini kembali
dalam menghadapi penyakit diabetes lagi kepada koping setiap individu dalam
mellitus. Melalui dukungan keluarga yang menghadapi masalah.
penuh, penderita DM dapat melakukan
manajemen diabetes mellitus dengan lebih D. Adaptasi Interdependen
baik sehingga kualitas hidup penderita DM
baik. Kualitas hidup yang baik dapat Tema: Dimensi Kebutuhan
menurunkan stress dari penderita diabetes Modus adaptasi interdependen, yang
mellitus. Dukungan dari sahabat terdekat difokuskan pada adanya interaksi terkait
maupun sesama penderita DM antara lain hubungan saling memberi dan saling
dengan saling menguatkan satu sama lain menerima dalam cinta, penghormatan dan
dengan cara bertukar pikiran, atau sekedar penghargaan peran5. Dalam penelitian ini
mencurahkan perasaan. Dukungan sosial juga di temukan adanya perubahan
dari teman terdekat juga membuat dukungan dari keluarga dan lingkungan
partisipan menjadi lebih mantap dalam sekitar sebagai bentuk dukungan kepada
menghadapi penyakit diabetes mellitus. partisipan dalam menjalani terapi
Teman terdekat lebih banyak memberikan pengobatan. Perubahan-perubahan yang
dukungan emosional untuk penderita dialami oleh partisipan dalam penelitian ini
diabetes mellitus daripada keluarga antara lain peningkatan dukungan keluarga
(khususnya perasaan “diterima” oleh kepada partisipan, hal ini dibuktikan
sesama), teman memberikan dukungan dengan pernyataan dari partispan sebagai
yang besar terhadap perubahan gaya hidup berikut:
untuk mengontrol diabetes8. Dukungan “Selalu dapat dukungan dari anak saya,
sosial dari teman dapat meningkatkan terlebih anak laki-laki saya yang seorang
motivasi, adaptasi terhadap penyakit, dan tentara. Dia selalu telepon ingatkan untuk

21
CHM-K Health Journal Volume 11 No.2 Oktober 2016

jaga pola makan-minum dan selalu Tema: Upaya Penyesuaian Diri Dengan
ingatkan untuk ke dokter”.(P2) Penyakit DM
“Kalau yang namanya dukungan itu Tujuan utama terapi diabetes mellitus
datang dari semua orang yang mungkin adalah mencoba menormalkan aktivitas
kenal saya, itu juga karena mereka lihat insulin dan kadar glukosa darah dalam
saya terlalu lemah atau bagaimana upaya untuk mengurangi komplikasi
sehingga banyak yang selalu memberikan vaskuler serta neuropati. Tujuan terapeutik
motivasi untuk berobat atau ikut terapi. pada setiap tipe diabetes adalah mencapai
Kadang juga ada yang datang antar beras kadar glukosa darah yang normal, upaya
merah atau jagung untuk saya. Jadi saya yang dapat dilakukan untuk dapat
rasa tidak kekurangan perhatian juga menyesuaikan diri dengan penyakit
”.(P6) diabetes mellitus ini antara lain diet,
Melalui dukungan dari keluarga, olahraga, pemantauan kadar gula darah dan
partisipan menjalankan manajemen terapi bila diperlukan9. Penelitian yang
diabetes mellitus dengan lebih patuh dilakukan oleh Rohmah pada tahun 2013
karena mendapatkan dukungan keluarga. mengungkapkan bahwa pemecahan
Dukungan sosial merupakan kebutuhan masalah yang dilakukan untuk mengatasi
yang harus didapatkan oleh pasien agar diabetes mellitus antara lain dengan
dapat menjalankan terapi dengan baik, melakukan perubahan pola makan,
dukungan ini dapat memberikan motivasi melakukan kontrol rutin, perubahan
kepada pasien sehingga kebutuhan aktivitas, olahraga, dan mencari informasi
psikologi pun bisa terpenuhi. Penderita mengenai penyakit diabetes mellitus6.
DM yang mendapatkan dukungan penuh Melalui berbagai informasi dari dukungan
dari keluarga memiliki tingkat kepatuhan sosial yang diterima partisipan maka
terhadap pengobatan yang lebih baik partisipan dapat menemukan pemecahan
daripada penderita DM yang kurang masalah untuk mengatasi penyakit diabetes
mendapatkan dukungan keluarga8. mellitus, yaitu melalui perubahan -
Terdapat hubungan antara dukungan perubahan di atas. Pemecahan masalah
keluarga dengan usaha penderita DM merupakan salah satu strategi koping
dalam menghadapi penyakit diabetes melalui usaha untuk menyelesaikan
mellitus. Melalui dukungan keluarga yang masalah yang dihadapi yaitu diabetes
penuh, penderita DM dapat melakukan dengan melakukan tindakan-tindakan yang
manajemen diabetes mellitus dengan lebih dapat memperbaiki kondisi yang
baik sehingga kualitas hidup penderita DM diakibatkan oleh diabetes. Pemecahan
baik. Kualitas hidup yang baik dapat masalah merupakan usaha untuk
menurunkan stress dari penderita diabetes mengubah keadaan yang dianggap
mellitus. Dukungan dari sahabat terdekat menekan dengan cara yang hati-hati,
maupun sesama penderita DM antara lain bertahap, dan analitis10. Individu berusaha
dengan saling menguatkan satu sama lain untuk memperoleh solusi dan kemudian
dengan cara bertukar pikiran, atau sekedar mengambil tindakan langsung untuk
mencurahkan perasaan. Dukungan sosial menyelesaikan masalah. Pemecahan
dari teman terdekat juga membuat masalah yang dilakukan oleh partisipan
partisipan menjadi lebih mantap dalam berdasarkan jenis kelamin, menunjukkan
menghadapi penyakit diabetes mellitus. pemecahan masalah lebih dominan
dilakukan oleh partisipan pria daripada
wanita. Partisipan pria melakukan kontrol
rutin, perubahan pola makan, perubahan
aktivitas, mencari informasi dan olahraga.

22
CHM-K Health Journal Volume 11 No.2 Oktober 2016

Dalam penelitian ini juga ditemukan ditemukan dua macam respon tersebut
adanya upaya yang dilakukan oleh yaitu respon adaptif dan respon maladaptif.
partisipan untuk dapat meyesuaikan diri
dengan penyakit diabetes mellitus, upaya 4. KESIMPULAN
yang dilakukan tersebut meliputi diet, Gambaran pengalaman adaptasi
olahraga, kontol gula darah dan terapi. partisipan yang mengalami penyakit
Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang diabetes mellitus dalam penelitian ini
ditemukan maka peneliti berpendapat tampak pada hasil tema-tema yang
bahwa ada hubungan antara teori dan fakta ditemukan oleh peneliti. Dari masing-
yang terjadi memang tidak jauh berbeda. masing hasil temuan ini menunjukan
respon partisipan baik dari segi fisiologis,
E. Respon Adaptasi konsep diri, fungsi peran dan
Respon individu terhadap stimulus interdependen dalam menghadapi penyakit
lingkungan dapat berupa respon adaptif diabetes mellitus. Respon yang ditemukan
ataupun respon yang maladaptif. Respon ini merupakan usaha dari setiap partisipan
adaptif merupakan respon yang dapat dalam menjalankan terapi pengobatan serta
meningkatkan integritas dan membantu usaha dalam menata pola hidup yang baru
individu untuk mencapai tujuan dari agar dapat meyesuaikan diri dengan
adaptasi sendiri, seperti bertahan hidup, penyakit diabetes mellitus tersebut. Selain
dan menyesuaikan diri dengan perubahan itu masing-masing partisipan memliki
pola hidup yang dialami pada individu usaha yang berbeda-beda dalam
maupun lingkungan. Sebaliknya, respon menyesuaikan diri terhadap penyakit
maladaptif dapat mengagalkan atau diabetes. Beberapa partisipan dengan
mengancam tujuan adaptasi tersebut11. spontan langsung bisa menyesuaikan diri
Respon adaptasi pada pasien diabetes terhadap penyakit sedangkan ada juga
mellitus ini juga Perjalanan dari proses partispan lain yang sulit menyesuaikan diri
adaptasi tersebut yang menghasilkan 2 karena kebiasaan pola hidup yang sudah
perilaku yaitu perilaku adaptif dan perilaku diatur sedemikian rupa.
maladaptif, perilaku adaptif adalah dimana
pasien itu dapat menerima kondisi dirinya
dan mampu untuk mengikuti perubahan DAFTAR PUSTAKA
yang terjadi pada dirinya sedangkan [1] Moleong, L.J. 2010. Metodologi
perilaku maladaptif yaitu dimana pasien itu penelitian kualitatif (edisi revisi).
tidak mampu menyesuaikan dirinya Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
dengan keadaan yang sedang dialaminya [2] Wijaya, A.S. & Yessie, M.P. 2013.
tersebut. Respon adaptif ini dialami oleh Keperawatan medikal bedah:
partisipan dengan kode partisipan P3, P4, keperawatan dewasa. Yogyakarta:
P5, P8, P9 dan P10. Sedangkan respon Nuha Medika.
maladaptif dialami oleh partisipan dengan [3] Pitt, M. & Philips, K. 1991. The
kode partisipan P1, P2, P6 dan P7. Psychology of Health. An
Berdasarkan teori dan hasil penelitian Introduction. London: Routledge
yang ditemukan maka peneliti berpendapat Chapman &Hall Inc.
bahwa ada kaitan antara teori dan fakta di [4] Corwin, E.J. 2009. Buku Saku
mana dalam teori dijelaskan bahwa respon Patofisiologi edisi revisi 3. Jakarta:
akhir adaptasi ini akan menghasilkan dua Buku Kedokteran EGC.
macam respon yaitu respon adaptif dan [5] Alligood, M.R. & Tomey, A.M.
maladaptif dan dalam penelitian ini juga 2006. Nursing theori: utilization &
application. (4th Edition). Missouri:

23
CHM-K Health Journal Volume 11 No.2 Oktober 2016

Mosby Elsevier.
[6] Rohmah, D.H., Bakar, A., &
Wahyuni E.D. 2012. The coping
mechanism in diabetic patients in
division rsud dr Soegiri Lamongan.
Critical, Medical & Surgical Nursing
Journal. Vol 1 (1).
[7] Wrosch, C. & Scheier, M.F. 2003.
Personality and Quality of Life: The
importance of optimism and goal
adjustment. Quality of Life Research.
12 (59-72).
[8] O’Donohue, W.T., Tolle, L.W (ed.)
2009, Behavioral Approaches to
Chronic Disease in Adolescence.
New York: Springer Science and
Business Media.
[9] Padila. 2012. Buku Ajar:
Keperawatan Medikal Bedah.
Yogyakarta: Nuha Medika.
[10] Nasi, A. & Muhith, A. 2011. Dasar -
dasar Keperawatan Jiwa Pengantar
dan Teori. Jakarta: Salemba Medika
[11] Alligood, M.R. & Tomey, A.M.
(2010), Nursing theori and their
work (7th ed). Missouri: Mosby
Elsevier.

24

Anda mungkin juga menyukai