Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PETUNJUK BIMBINGAN ANTISIPASI

ANAK PADA USIA 0-2 TAHUN

Disusun Oleh :
Adhan Azhari Rauf
Ayu Kartika Meylani
Desi Nuraini
Eni Setyawati
Intan Okta Kusuma
Tata Maulita

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR

JURUSAN KEPERAWATAN

D-IV KEPERAWATAN

TAHUN 2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok bahasan : Pertunjuk Bimbingan Antisipasi Anak usia 0-2 tahun

Sub pokok bahasan : 1. Pengertian Pertunjuk Antisipasi anak

2. Petunjuk antisipasi berdasarkan tahapam usia 0-2 tahun

3. Pencegahan Terhadap Kecelakaan

AnakPeserta/Sasaran : Keluarga klien di Posyandu

Waktu : 30 Menit

A. TUJUAN

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan peserta dapat

memahamitentang petunjuk antisipasi anak.

2. Tujuan Instruksional Khusus

a. Pengertian Pertunjuk Antisipasi anak

b. Petunjuk antisipasi berdasarkan tahapan usia 0-2 tahun

c. Pencegahan Terhadap Kecelakaan Anak

B. METODE

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

3. Diskusi
C. MEDIA

1. Leaflet

D. WAKTU DAN TEMPAT

Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Maret 2017

Jam : 09.00 – 09.30 WITA

Tempat : Posyandu

E. PENGORGANISASIAN

 Leader : Adhan Azhari Rauf

 Co Leader : Intan Okta Kusuma

Eni Setyawati

 Moderator : Tata Maulita

 Fasilitator : Ayu Kartika Meylani

 Observer : Desi Nuraini

F. KEGIATAN PENYULUHAN

NO. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

1. 5 menit Pembukaan

- Mengucapkan salam - Menjawab salam

- Perkenalan penyuluh - Memperhatikan

- Menjelaskan tujuan - Memperhatikan

- Menjelaskan kontrak waktu - Memperhatikan


2. 20 menit Penyampaian Materi

- Mereview pengetahuan - Menjawab

pesertatentang petunjuk

antisipasi

- Menjelaskan pengertian - Memperhatikan

petunjukantisipasi anak

- Menjelaskan petunjuk - Memperhatikan

antisipasi berdasarkan tahapan

usia 0-2tahun

- Menjelaskan - Memperhatikan

pencegahanterhadap

kecelakaan anak

- Memberikan kesempatan - Peserta bertanya

pada peserta untuk bertanya

- Memberi reinforcement positif - Memperhatikan

- Menjawab pertanyaan - Memperhatikan

dari peserta

3. 5 menit Penutup

- Meminta peserta - Bertanya

untukmemberikan pertanyaan

atas penjelasan yang tidak


dipahami

- Memberikan - Memperhatikan

reinforcement positif atas

jawaban yangdiberikan peserta

- Menyimpulkan dan - Memperhatikan

menutupdiskusi

- Mengucapkan salam - Menjawab salam

G. URAIAN TUGAS

1. Moderator

 Membuka acara

 Memperkenalkan anggota kelompok

 Menjelaskan tujuan topic acara

 Meminta peserta untuk berperan aktif dalam kegiatan bermain

 Meminta peserta untuk memberikan pertanyaan atas penjelasan

yangtidak di pahami

 Memberikan kesempatan kepada peserta lain untuk

menjawab pertanyaan yang di ajukan

 Menyimpulkan dan menutup kegiatan Penyuluhan

 Mengucapkan salam
2. Leader

 Menyampaikan pendidikan kesehatan

3. Co-Leader

 Membantu leader selama presentasi dan demonstrasi4.

4. Fasilitator

 Membantu leader saat presentasi

 Memfasilitasi peserta agar berperan aktif

 Membuat absensi penyuluhan

5. Observer

 Mengawasi proses pelaksanaan dari awal sampai akhir

 Membuat laporan kegiatan yang telah di laksanakan

H. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

a. Peserta dan penyuluh menghadiri penyuluhan

b. Tempat, media serta alat penyuluhan tersedia sesuai rencana

2. Evaluasi Proses

a. Peran dan tugas penyuluh sesuai dengan perencanaan

b. Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

c. Peserta berperan aktif selama kegiatan berlangsung


3. Evaluasi Hasil

a. Peserta dapat memahami tentang petunjuk antisipasi anak

b. Peserta dapat memahami petunjuk antisipasi berdasarkan tahapan

usia0-2 tahun

c. Peserta dapat memahami Pencegahan Terhadap Kecelakaan Anak

I. RINGKASAN MATERI

1. Pengertian petunjuk antisipasi (Anticipatory Guidance)

Petunjuk antisipasi (Anticipatory Guidance) merupakan petunjuk-

petunjuk yang perlu diketahui terlebih dahulu agar orang tua dapatmengar

ahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana, sehingga anakdapat

bertumbuh dan berkembang secara normal. Pemberian bimbingankepada

orang tua untuk mengantisipasi hal-hal yang terjadi pada setiaptingkat

pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan pertumbuhan

dan perkembangan anak. Memberitahukan atau mengupayakan bimbingan

kepada orang tua tentang tahapan perkembangan sehingga orang tua

sadarakan apa yang terjadi dan dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan

usiaanak.
2. Petunjuk antisipasi berdasarkan tahapan usia 0-2 tahun

1. Anticipatory Guidance Pada Masa Bayi (0-12 Bulan)

a. Usia 6 (enam) bulan pertama

 Memahami adanya proses penyesuaian antara orang tua

dengan bayinya, terutama pada ibu yang membutuhkan bimbin

gan/asuhan pada masa setelah melahirkan.

 Membantu orang tua untuk memahami bayinya

sebagaiindividu yang mempunyai kebutuhan dan untuk

memahami bagaimana bayi mengekspresikan apa yang diingin

kan melaluitangisan.

 Menentramkan orang tua bahwa bayinya tidak akan

menjadimanja dengan adanya perhatian yang penuh selama 4-6

bulan pertama.

 Menganjurkan orang tua untuk membuat jadwal kebutuhan

bayidan orang tuanya.

 Membantu orang tua untuk memahami kebutuhan bayi

terhadapstimulasi lingkungan.

 Menyokong kesenangan orang tua dalam melihat

petumbuhandan perkembangan bayinya, yaitu dengan

bersahabat dan

 mengamati respon social anak misalnya dengantertawa/

tersenyum.
 Menyiapkan orang tua untuk memenuhi kebutuhan rasa

amandan kesehatan bagi bayi misalnya imunisasi.

 Menyiapkan orang tua untuk mengenalkan dan

memberikanmakanan padat. b. Usia 6 (enam) bulan kedua.

 Menyiapkan orang tua akan danya ketakutan bayi

terhadaporang yang belum dikenal (stranger anxiety).

 Menganjurkan orang tua untuk mengizinkan anaknya

dekatdengan ayah dan ibunya serta menghindarkan perpisahan

yangterlalu lama dengan anak tersebut.

 Membimbing orang tua untuk mengetahui disiplin

sehubungandengan semakin meningkatnya mobilitas

(pergerakan si bayi).

 Menganjurkan untuk mengguanakan suara yang negative

dankontak mata daripada hukuman badan sebagai suatu

disiplin.Apabila tidak berhasil, gunakan 1 pukulan pada kaki

atautangannya.

 Menganjurkan orang tua untuk memberikan lebih

banyak perhatian ketika bayinya berkelakuan baik dari pada ke

tika iamenangis.

 Mengajrkan mengenai pencegahan kecelakaan karena

ketrampilan motorik dan rasa ingin tahu bayi meningkat.


 Menganjurkan orang tua untuk meninggalkan bayinya

beberapasaat dengan pengganti ibu yang menyusui.

 Mendiskusikan mengenai kesiapan untuk penyapihan.

 Menggali perasaan ornag tua sehubungan dengan pola

tidur bayinya.

2. Anticipatory Guidance Pada Masa Toddler (1-3 Tahun)

a. Usia 12-18 bulan

 Menyiapkan orang tua untuk antisipasi adanya

perubahantingkah laku dari toodler terutama negativism.

 Mengkaji kebiasaan makan dan secara bertahap penyapihan

dari botol serta peningkatan asupan makanan padat.

 Menyediakan makanan selingan antara 2 waktu makan

denganrasa yang disukai.

 Mengkaji pola tidur malam, kebiasaan memakai botol

yangmerupakan penyebab utama gigi berlubang.

 Mencegah bahaya yang dapat terjadi di rumah.

 Perlu ketentuan-ketentuan/ disiplin dengan lembut

untukmeminimalkan negativism, tempertantrum serta

penekananakan kebutuhan yang positif dan disiplin yang

sesuai.

 Perlunya mainan yang dapat meningkatkan berbagai

aspek perkembangan anak.


b. Usia 18-24 bulan.

 Menekankan pentingnya persahabatan dalam bermain.

 Menggali kebutuhan untuk menyiapkan kehadiran adik baru.

 Menekankan kebutuhan akan pengawasan terhadap kesehatan

gigidan kebiasaan-kebiasaan pencetus gigi berlubang.

 Mendiskusikan metode disiplin yang ada.

 Mendiskusikan kesiapan psikis dan fisik anak untuk toilet

training.

 Mendiskusikan berkembangnya rasa takut anak.

 Menyiapkan orang tua akan adanya tanda regresi pada

waktumengalami stress.

 Mengkaji kemampuan anak untuk berpisah dengan orang tua.

 Memberi kesempatan orang tua untuk mengekspresikan

kelelahan,frustasi dan kejengkelan dalam merawat anak

usia toodler.

3. Pencegahan Terhadap Kecelakaan Anak

Kecelakaan merupakan kejadian yang dapat menyebabkan

kematian pada anak. Kepribadian adalah factor pendukung terjadinya kece

lakaan. Orang tua bertanggung jawab terhadap kebutuhan anak, menyadari

karakteristik perilaku yang menimbulkan kecelakaan waspada terhadap

factor-faktor lingkungan yang mengancam keamanan anak.


Faktor-faktor yang menyebabkan kecelakaan:

1. Jenis kelamin,biasanya lebih banyak pada laki-laki karena lebih aktifdi

rumah.

2. Usia,pada kemampuan fisik dan kognitif, semakin besar akansemakin

tahu mana yang bahaya.

3. Lingkungan,adanya penjaga atau pengasuh.

Cara Pencegahan :

1. Pemahaman tingkat perkembangan dan tingkahlaku anak.

2. Kualitas asuhan meningkat.

3. Lingkungan aman.

Bahaya umum yang harus diperhatikan orang tua:

1. Lantai rumah yang basah atau licin.

2. Rumah dengan tangga yang curam 7 tidak ada pegangan.

3. Alat makan dari bahan pecah belah

4. Penyimpanan zat berbahaya yang terbuka & dapat dijangkau anak

5. Adanya sumur yang terbuka

6. Adanya parit di depan/samping rumah

7. Rumah yang letaknya di pinggir jalan raya

8. Kompor/alat memasak yang dijangkau anak

9. Kabel listrik yang berantakan

10. Stop kontak yang tidak tertutup


Upaya yang dapat dilakukan orang tua di rumah:

1. Benda tajam disimpan di tempat yang aman

2. Benda kecil disimpan dalam laci yang tertutup

3. Zat yang berbahaya disimpan dalam almari terkunci

4. Amankan kompor dan berikan penutup yang aman

5. Jaga lantai rumah selalu bersih dan kering

6. Apabila ada tangga, pasang pintu di bagian bawah atau atas tangga

7. Sekring listrik harus tertutup

8. Apabila ada parit, tutup dengan papan atau semen

9. Bagi yang rumahnya di tepi jalan raya, sebaiknya da pintu pagar

yangtertutup rapat

10. Apabila ada sumur, tutup sehingga tidak bisa dibuka anak

11. Bila bayi tidur, berikan pengaman di pinggir tempat tidur


DAFTAR PUSTAKA

Dermawan, Deden. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas.Yogyakarta: Goysen


Publishing.
Yuliastati. 2015. Modul Keperawatan Anak I. Jakarta : PJJ Kemenkes.

Anda mungkin juga menyukai