Anda di halaman 1dari 13

IMPLEMENTASI MULTIMODA PADA ANGKUTAN BARANG KERETA

API DAN PELAYARAN PETI KEMAS DI INDONESIA

TUGAS UAS

Tugas Matakuliah Multimoda & Freight Forwarding Jenjang Diploma IV


Program Studi Manajemen Transportasi Udara
Dosen: Rahimudin, ST., MT

Disusun Oleh:
Nama : Fandi Nur Rizkyansyah
NIT : 170109053
Kelas : Alpha

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI KEDIRGANTARAAN


YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panajatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Implementasi Multimoda Pada Angkutan Barang Kereta Api dan Pelayaran Peti
Kemas di Indonesia” ini dengan tepat waktu. Makalah ini saya buat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Multimoda & Freight Forwarding.
Rasa terimakasih juga saya sampaikan kepada dosen pengampu matakuliah
Multimoda & Freight Forwarding yang telah memberikan pengarahan serta
bimbingan, dan seluruh pihak yang terlibat dalam proses penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, baik dalam isi maupun penyusunannya. Oleh sebab itu, saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah
ini.
Akhir kata, saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

Yogyakarta, Mei 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dari masa ke masa mengalami kenaikan,
pertumbuhan ekonomi juga diikuti dengan pertumbuhan angkutan barang dalam
beberapa decade. Permintaan akan suatu barang mengalami kenaikan hampir di
seluruh wilayah Indonesia. Oleh karena itu untuk menyalurkan permintaan barang di
seluruh wilayah Indonesia diperlukan langkah-langkah untuk mengoptimasikan untuk
angkutan barang yang disini digunakan sebagai sarana untuk menyalurkan barang
tersebut. Menurut Salim (2000) transportasi adalah kegiatan pemindahan barang
(muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam transportasi ada
dua unsur yang terpenting yaitu pemindahan/pergerakan (movement) dan secara fisik
mengubah tempat dari barang (comoditi) dan penumpang ke tempat lain. Transportasi
merupakan alat yang sangat penting bagi perekonomian dan pembangunan serta
fasilitas penunjang (supporting facility) terhadap pengembangan dan pertumbuhan
sector-sektor lain. Oleh karena itu, kinerja operasional pelayanan transportasi harus
dtingkatkan, sehingga efektif dan efisien, melayani kebutuhan dan kehidupan
masyarakat melalui pendekatan terpaduan antarmoda.
Wilayah Negara Indonesia yang merupakan negara maritime yang didalamnya
terdapat pulau-pulau yang dipisahkan oleh lautan luas, dimana didalamnya terdapat
banyak sekali sumber daya alam yang melimpah dan bermanfaat bagi masyarakat
Indonesia. bagi perekonomian dan pembangunan serta fasilitas penunjang (supporting
facility) terhadap pengembangan dan pertumbuhan sector-sektor lain. Oleh karena itu,
kinerja operasional pelayanan transportasi harus dtingkatkan, sehingga efektif dan
efisien, melayani kebutuhan dan kehidupan masyarakat melalui pendekatan terpaduan
antarmoda.
Pengiriman barang dengan peti kemas telah banyak dilakukan dan volumenya
terus meningkat dari tahun ke tahun, pengangkutan dengan menggunakan peti kemas
memungkinkan barang-barang digabung menjadi satu dalam peti kemas, sehingga
aktivitas muat bongkar dapat dimekanisasikan, hal ini dapat meningkatkan jumlah
muatan yang bisa ditangani sehingga waktu bongkar muat menjadi lebih cepat.
Sangat jelas, bahwa kontainerisasi memberikan pengaruh terhadap jalur
perdagangan dan pelabuhan-pelabuhan diseluruh dunia. Sedangkan bagi pelabuhan
itu sendiri pelabuhan-pelabuhan konvensional tidak akomodatif dalam menunjang
kontainerisasi, sehingga perlu dilakukan perubahan terhadap semua peralatan yang
digunakan, Dalam proses kontainerisasi tersebut semua fasilitas harus ditingkatkan
baik dari segi jumlah peralatan maupun kemampuan pelabuhan.
Selain itu, Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sumber daya
melimpah yang berpotensi menjadi “supply side” yang mampu memasok dunia
dengan aneka ragam hasil alam dan industri olahannya. Di sisi lain, jumlah penduduk
Indonesia yang besar sekaligus dapat menjadi target pasar atau “demand side” yang
besar dalam rantai pasok global. Indonesia dihadapkan pada tingkat persaingan
antarnegara dan antarregional yang semakin tinggi. Persaingan ini telah bergeser dari
persaingan antarproduk dan antarperusahaan ke persaingan antar jaringan logistik dan
rantai pasok. Proses logistik pada dasarnya diarahkan untuk mengoptimalkan faktor
produksi, yaitu untuk melakukan optimasi terhadap biaya, waktu, dan kualitas.
Pemerintah Republik Indonesia mencanangkan akan membangun 3.250 km jalur
kereta api baru selama 5 tahun pemerintahan, pada periode 2014-2019, dengan
mewujudkan jalur kereta api Trans Sumatera, Trans Sulawesi, dan Trans Papua, serta
jalur ganda kereta api di Pulau Jawa. Karena transportasi kereta api merupakan moda
angkutan masal, diharapkan angkutan kereta api ini dapat menurunkan biaya logistik
nasional. Oleh karena itu, prasarana dan sarana perkeretaapian perlu dikembangkan,
khususnya untuk mengangkut penumpang dan barang. Angkutan barang
menggunakan kereta api memiliki karakteristik tertentu,mengingat, muatan yang
diangkut oleh kereta api harus dalam jumlah besar hingga mencapai satu rangkaian
penuh. Biasanya, kereta api sangat efektif jika digunakan untuk mengangkut barang
dengan jarak lebih dari 500 kilometer. Karena dalam kegiatan bongkar muat harus
melibatkan moda transportasi lain (multimoda transport), maka, tidak mudah bagi
kereta api untuk berperan ideal dalam pasar moda transportasi angkutan barang.
Khususnya, untuk menekan biaya transportasi dalam perekonomian.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana implementasi multimoda pada kereta api dalam pengangkutan
peti kemas/container di Indonesia?
2. Bagaimana pelaksanaan transportasi laut container guna meningkatkan
perekonomian di Indonesia bagian Timur?
3. Bagaimana tanggung jawab pengelola pengangkutan multimoda dalam
system pengangkutan di Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui implementasi multimoda pada kereta api dalam pengangkutan
peti kemas/container di Indonesia,
2. Mengetahui pelaksanaan transportasi laut container guna meningkatkan
perekononiam di Indonesia bagian Timur,
3. Mengetahui tanggung jawab pengelola pengangkutan multimoda dalam
system pengangkutan di Indonesia.

1.4 Manfaat
1. Agar memahami implementasi multimoda pada kereta api dalam
pengangkutan peti kemas/container di Indonesia,
2. Agar memahami pelaksanaan transportasi laut container guna meningkatkan
perekonomian di Indonesia bagian Timur,
3. Agar memahami tanggung jawab pengelola pengangkutan multimoda dalam
system pengangkutan di Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Implementasi Multimoda Pada Kereta Api dalam Pengangkutan Peti


Kemas di Indonesia
Kereta api merupakan salah satu alat transportasi yang telah digunakan
sejak jaman dahulu dan terus bertahan hingga saat ini. Kereta api tidak hanya
digunakan untuk mengangkut orang/penumpang saja, namun kereta api juga
dimanfaatkan sebagai salah satu sarana transportasi yang digunakan untuk
mengirimkan barang, baik barang dalam skala kecil maupun dalam
skala/jumlah yang banyak, seperti barang yang dikemas dalam container.
PT. Kereta Api Indonesia telah menyediakan Angkutan Kontainer
Kereta Api (Railway Container Transport) yang menjadi salah satu andalan
jasa angkutan Kereta Api Logistik (KALOG) dengan skema distibusi door - to
- station; station - to - station; station - to - door; dan door - to – door. Skema
door - to - station merupakan layanan dimana mode pengiriman akan
dijemput atau di pick-up ditempat pengirim oleh penyedia jasa kemudian
barang diambil di station. Adapula skema station – to – station merupakan
layanan dimana penyedia jasa hanya mengirimkan barang dari station
keberangkatan menuju station tujuan. Kemudian terdapat skema pengirim
door – to – door merupakan layanan dengan mode pengiriman sebuah barang
akan dijemput ditempat pengiriman dan diantar ke tempat penerima barang
atau Consignee.
Untuk menjalankan pola penjemputan dan pengiriman hingga antar
pintu, KALOG mengintegrasikan layanannya dengan armada angkutan truk
(trucking), peralatan Lo/Lo, dan personil lapangan yang terlatih. Pola ini
menawarkan kemudahan bagi pelaku usaha untuk melakukan distribusi
logistik ke seluruh titik pengiriman.
Layanan Angkutan Kontainer Kereta Api memiliki sejumlah
keunggulan bila dibandingkan dengan moda darat lainnya, antara lain: jumlah
muatan yang lebih banyak (tonase), waktu tempuh yang cepat, perjalanan
terjadwal dan tepat waktu serta tersedianya jaminan keamanan karena
KALOG menerapkan model pengawalan rangkaian kereta api, dan biaya per
unit yang relatif lebih murah dibandingkan dengan moda lainnya.
Jenis kontainer yang dapat diangkut KALOG mencakup 20" (feet) dan
40". Dalam satu rangkaian kereta api dapat memuat hingga 60 kontainer 20".
Sementara waktu tempuh station - to station dari Jakarta ke Surabaya rata-rata
mencapai satu hari perjalanan kereta api.
Hingga saat ini, KALOG telah melakukan pengembangan pada
layanan angkutan kereta api peti kemas untuk meningkatkan nilai layanan
diantaranya perluasan jangkauan serta integrasi multimoda dengan
menghubungkan layanan peti kemas ke Pelabuhan dan kawasan industri untuk
memudahkan pelaku bisnis dalam melakukan kegiatan logistik, diantaranya
konektivitas Pelabuhan besar seperti Tanjung Priok melalui Jakarta
International Container Terminal (JICT) serta ke kawasan industri seperti di
Klari, Karawang.
Angkutan barang dengan menggunakan kereta api memiliki
karakteristik tertentu. Mengingat muatan yang diagkut oleh kereta api harus
dalam jumlah yang besar hingga mencapai satu rangkaian penuh. Biasanya,
kereta api sangat efektif jika digunakan untuk mengangkut barang dengan
jarak lebih dari 500 kilometer. Karena, dalam kegiatan bongkar muat harus
melibatkan moda transportasi lain (multimoda transport), maka tidak mudah
bagi kereta api untuk berperan ideal dalam pasar moda angkutan barang.
Khususnya, untuk menekan biaya transportasi dalam perekonomian. Sebab,
pertama, harus pengguna benar-benar memahami segala kelebihan serta
keuntungan menggunakan transportasi kereta api, baik dari segi biaya dan
waktu, dibanding dengan moda transportasi lainnya. Kedua, perlu dipastikan
bahwa kereta api harus mampu bersaing dengan moda transportasi lainnya
secara adil dan setara. Ketiga, harus dipahami pula apa yang dibutuhkan oleh
para pengguna jasa transportasi dalam mengirimkan berbagai hasil
komoditinya. Kurangnya pemahaman akan ketiga dampak diatas adalah
merupakan penyebab utama kereta api kehilangan sebagian besar pangsa
pasar utamanya, karena diperlukan analisis yang cermat untuk dapat
menerapkan pembagian moda transportasi yang efektif dan efisien. Hal itu
terjadi antara lain, pertama dalam perekonomian, kebutuhan transportasi
selalu dinamis sebagai reaksi atas perubahan struktur perekonomian nasional
dan global. Salah satu alasan penurunan arus pengiriman barang melaluli
jaringan rel kereta api adalh berpindahnya kebanyakan pengguna lama jasa
pengiriman barang, serta perubahan drastis alur distribusi maupun pasokan
logistic dari pengguna jasa. Kedua, pasar bebas dunia usaha dan jasa
pengusaha bebas menentukan operator dan moda transportasi yang sesuai
untuk kebutuhan pengiriman barangnya, tidak hanya menmpertimbangkan
faktor harga, pengguna jasa juga memperhatikan faktor lain,diantaranya; lama
waktu transit, waktu tunggu, keandalan moda, layanan door to door service,
ketepatan waktu dan keamanan barang yang diangkut. Keadaan inilah yang
membuat kenapa total volume muatan barang dengan menggunakan kereta api
mengalami pertumbuhan yang lebih lambat dibanding moda transportasi
lainnya. Ketiga, aturan pemerintah, terutama kebijakan harga, pajak
infrastruktur, subsidi, investasi, dan penetrasi pasar. Sayangnya, kebijakan
pemerintah terdahulu tidak menciptakan iklim yang kondusif bagi moda
transportasi kereta api agar dapat menggali potensinya secara optimal. Subsidi
BBM hanya dapat dirasakan bagi moda angkutan truk, yang praktiknya sangat
sedikit, bahkan tidak ada pemeriksaan atas muatan truk di jembatan timbang
terhadap beban muatan diangkut sehingga tidak menutup kemungkinan
terjadinya kelebihan muatan. Dampaknya, banyak ruas jalan yang mengalami
kerusakan cukup parah, bahkan di beberapa daerah terjadi demonstrasi warga
sekitar yang melakukan penutupan jalan secara sepihak. Sejatinya, banyak
kerugian yang akan menimbulkan domino effect jika moda angkutan truk
tidak segera diimbangi dengan moda angkutan kereta barang. Beberapa di
antaranya adalah kerusakan jalan semakin bertambah parah, polusi udara
akibat gas buang yang berlebihan, timbulnya kemacetan yang semakin parah,
dan dampak keamanan terhadapa pengguna kendaraan yang berukuran lebih
kecil.
Sebagaimana diketahui, kekuatan yang dimiliki oleh PT. Kereta
Logistik dalam mengoperasikan angkutan barang antara lain; pertama,
memiliki SDM yang profesional. Di dalam menjalankan kegiatan usahanya,
PT. Kereta Logistik menerapkan seleksi yang ketat untuk mendapatkan calon
pegawai yang kompeten pada bidangnya. Dengan kata lain, setiap posisi
pekerjaan selalu diisi dengan calon pegawai yang memiliki persyaratan
akademis tertentu, serta memiliki keahlian atau berpengalaman di bidangnya,
sehingga, tanggung jawab pekerjaan yang diberikan pun dapat berjalan
dengan efektif dan efesien. Diharapkan, SDM yang berkompeten di
bidangnya dapat membantu memenangkan persaingan usaha angkutan barang
melalui kereta api yang semakin ketat dan penuh tantangan. Kedua, lokasi Sta
siun PT. Kereta Logistik terletak di tempat yang strategis di pusat kota. Bukan
hanya untuk wilayah Jakarta, stasiun di Jawa Barat, Jawa Tengah, JawaTimur
, Bali, dan Sumatera juga berada di pusat kota. Tentunya, hal ini sangat
menguntungkan karena memudahkan para konsumen yang ingin
menggunakan jasa PT. Kereta Logistik, dan pendistribusian barang.
Ketiga, angkutan kereta barang juga mampu mengangkut muatan dalam
jumlah banyak. Keunggulan dari
angkutan barang dengan menggunakan jasa kereta api, terutama terletak pada
kemampuan kapasitas angkutnya dalam jumlah yang besar; di
antaranya, mampu mengangkut peti kemas 20 ft sebanyak 24 buah bahkan
lebih dari itu. Selain dapat mengangkut peti kemas, banyak muatan lain yang
juga dapat diangkut secara
massal oleh PT. KALOG; di antaranya BBM, batu bara, semen, dan banyak
lagi yang lainnya. Hal ini menunjukan keunggulan kereta barang yang luar
biasa daya angkutnya dibanding dengan moda angkutan pesawat dan truk. Ke
empat, tingkat keselamatan dan keamanan barang yang diangkut oleh PT.
Kereta Api Logistik jauh lebih
terjamin, karena angkutan kereta barang bersifat kaku dan selalu dibatasi dan
dikendalikan oleh aturan-aturan berupa semboyan yang harus dipatuhi. . Di
dalam perjalanannya, kereta barang tidak mungkin saling mendahului
dan berhenti semaunya seperti angkutan jalan raya, karena jalur harus
dipakai dengan secara bergantian. Karena semuanya dikendalikan dan
diawasi penuh oleh pusat pengendalian kereta api

Anda mungkin juga menyukai