Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMASANGAN EKG

A. Identitas Pasien
Inisial Pasien : Tn. B
Umur : 68 tahun
Alamat : Jalan Garuda no. 006
No RM : 00.83.56
Tanggal Pengkajian : 15 Agustus 2019
B. Diagnosa Medis
Diagnosa Medis : Acute Coronary Syndrome (ACS)

C. Diagnosa Keperawatan dan Landasan teori


1. Diagnosa Keperawatan

2. Landasan Teori
Acute Coronary Syndrome ACS Merupakan spektrum manifestasi
akut dan berat yang merupakan keadaan kegawatdaruratan dari
koroner akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen
miokardium dan aliran darah (Kumar & Robbins, 2007). Torpy, et all
(2008) menjelaskan Sindrom koroner akut (ACS) adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan sekelompok kondisi yang
dihasilkan dari iskemia miokard akut (aliran darah ke otot jantung)
Kondisi yang terkait dengan berbagai tingkat penyempitan atau
penyumbatan arteri koroner satu atau beberapa yang menyediakan
darah, oksigen, dan nutrisi ke jantung.
Salah satu pemeriksaan penunjang guna menegakkan diagnosa
ACS yaitu EKG: untuk menilai hipertropi atrium/ventrikel, iskemia,
infark, dandisritmia. EKG (elektrokardiogram) adalah suatu mesin
yang mencatat aktivasi listrik dari denyut jantung.
D. Tindakan Keperawatan yang Dilakukan
Melakukan tindakan pemasangan EKG.

E. Prosedur Tindakan Keperawatan


Pemasangan EKG merupakan tindakan keperawatan dengan prinsip
bersih karena bukanlah tidakan invasif. Secara umum prinsip-prinsip
pemasangan EKG seperti menyiapkan alat-alat (mesin EKG, jelly dan
tissue), pasien diposisikan supinasi. Anjurkan pasien untuk tidak tegang
dan tetap rileks.
Prosedur tindakan pemasangan EKG:
1. Fase Preinteraksi
a. Cek program pemberian obat dengan nebulizer
b. Menyiapkan alat
2. Fase Orientasi
a. Memberi salam/menyapa pasien
b. Memperkenalkan/mengingatkan identitas perawat
c. Menjelaskan tujuan tindakan
d. Menjelaskan langkah prosedur
e. Menanyakan kesiapan pasien
3. Fase Kerja
a. Mencuci tangan
b. Menjaga privacy pasien
c. Mengucapkan basmallah
d. Mengatur posisi pasien
e. Membebaskan daerah dada dari pakaian
f. Mengolesi jelly pada tempat-tempat sadapan
g. Memasang AVR di tangan kanan
h. Memasang AVL di tangan kiri
i. Memasang AVF di kaki kiri
j. Memasang groun/netral di kaki kanan
k. Memasang V1 di ICS 4 dextra
l. Memasang V2 di ICS 4 sinistra
m. Memasang V4 di ICS 5 sinistra sejajar garis midclavicula
n. Memasang V3 diantara V2 dan V4
o. Memasang V5 di ICS 5/ sejajar V4 di garis axila anterior sinistra
p. Memasang V6 di ICS 5/ sejajar V5 di garis mid axila sinistra
q. Menyalakan mesin EKG dan mengeprint kertas EKG
r. Mematikan mesin EKG
s. Melepas sadapan sambil membersihkan jelly dengan tissue
t. Merapihkan pasien dan alat
u. Mengucapkan hamdallah
v. Mencuci tangan
4. Fase Terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan
b. Menyampaikan rencana tindak lanjut
c. Berpamitan

F. Analisa Tindakan Keperawatan


Tujuan dilakukan pemasangan EKG adalah mengetahui aktivasi
kelistrikan jantung. Perawat langsung menyiapkan alat-alat untuk
pemasangan EKG (mesin EKG, jelly dan tissue). Jika mesin dalam
keadaan low baterai, sakelar dalam mesin EKG dihubungkan dengan
sumber listrik. Perawat melakukan prosedur tindakan pemasangan EKG
mulai dari fase preinteraksi sampai terminasi.
1. Posisi pasien diatur terlentang di atas tempat tidur. Posisi ini
digunakan untuk mempermudah pemasangan sadapan maupun
elektroda. Pasien ataupun keluarga tidak diperbolehkan menyentuh
besi pada bed maupun benda logam lain karena akan mempengaruhi
hasil pemeriksaan. Termasuk memeriksa apakan pasien menggunakan
jam tangan, gelang dan benda logam lain agar bisa dilepas terlebih
dahulu.
2. Menjaga privacy pasien lalu membuka dan melonggarkan pakaian atas
pasien agar membebaskan daerah dada, termasuk untuk pasien
perempuan BH/bra nya ikut dilepas.
3. Menetukan tempat pemasangan elektroda dan sekalian membersihkan
serta memberikan jelly
4. Memasang semua elektroda di tempatnya masing-masing
5. EKG yang digunakan menggunakan mesin yang otomatis, sehingga
penulisan nama dan keterangan lain diketik dalam mesin EKG
6. Bila rekaman EKG telah lengkap, semua elektoda yang terpasang
dilepaskan kemudian mengambil/ menyobek kertas hasil EKG dari
mesin
7. Membersihkan sisa-sisa jelly yang ada pada tubuh pasien.
Pemasangan elektroda yang tidak tepat dapat menghasilkan gambaran
EKG yang tidak terbaca atau tidak sesuai kondisi pasien. Hal ini dapat
menimbulkan kesalahan dalam interpretasi EKG sehingga menghasilkan
diagnosa yang keliru. Untuk menghindarinya, pastikan tidak ada kesalahan
sebelum perekaman jantung dengan melakukan pengecekan ulang pada
elektroda yang terpasang.

G. Hal yang Didapat dan Maknanya


Hasil pemasangan EKG di dapat hasil rekaman jelas dan dapat dibaca
Subjektif : Pasien mengatakan masih merasakan nyeri dada kadang-
kadang di sertai dengan sesak nafas
Obyektif : Pasien tampak lemah, wajah terlihat pucat, 89 x/menit
(sinus rhythm), pemasangan EKG telah dilakukan pasien kooperatif
Actually : terdapat permasalahan pada jantung ( ACS ) acute Coronary
syndrome
Planning: Monitor TTV dan lapor dokter terkait hasil EKG
Perawat : Anjurkan pasien untuk istirahat, lapor dokter terkait hasil EKG.
Pasien : Tingkatkan istirahat dan kurangi aktivitas yang dapat
menimbulkan kelelahan.
Keluarga : Motivasi pasien, beri dukungan secara fisik psikis dan
spiritual, bantu pemenuhan ADLs yang tidak dapat dilakukan sendiri.

H. Tindakan keperawatan lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi


diagnosa di atas (mandiri dan kolaboratif)
1. Tirah baring/ bedrest dalam posisi supinasi/ semifowler
2. Observasi tanda-tanda vital
3. Kolaborasi pemberian terapi oksigen
4. Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi

I. Evaluasi Diri
Dalam pemasangan EKG sudah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan SOP. Akan tetapi untuk interpretasi/membaca hasil EKG masih
perlu banyak belajar lagi.

J. Daftar Pustaka
Udjianti, Wajan J. 2010. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta:
Salembamedika

Anda mungkin juga menyukai