Anda di halaman 1dari 51

PROFIL INDIKATOR AREA KLINIS (PROFIL IAK)

INDIKATOR AREA KLINIS (IAK)


Indikator area klinis ada 11 yaitu :

1. Assesmen Pasien.
Angka ketidaklengkapan asesmen awal medis dalam 24 jam pada pasien rawat
inap
2. Pelayanan Laboratorium
Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium
3. Pelayanan radiology dan diagnostic imaging
Waktu tunggu hasil pelayanan foto thorax
4. Prosedur bedah
Angka infeksi luka operasi
Angka tidak dilaksanakannya checklist bedah
5. Penggunaan antibiotika dan medikasi lain
Penggunaan antibiotika pada pasien pediatric penderita demam tifoid di instalasi
rawat inap sesuai dengan SPM
6. Medication errors dan near misses
Tidak ada kejadian kesalahan pemberian obat
7. Penggunaan anestesi dan sedasi
Kelengkapan assessment pre anastes
8. Penggunaan darah dan produk darah
Angka reaksi tranfusi darah
9. Ketersediaan, konten dan penggunaan RM
Tingkat kelengkapan rekam medic
10. Pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilans dan pelaporan
Angka kejadian infeksi jarum infus (Phlebitis)
11. Penelitian klinis
IAK 1 : ASSESMEN PASIEN

Judul Angka ketidaklengkapan asesmen awal medis dalam 24


jam pada pasien rawat inap
Dimensi Mutu Keselamatan, Kesinambungan dan Ketepatan waktu
Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam melakukan
asesmen medis dalam 24 jam.
Definisi operasional Asesmen awal medis terhadap pasien baru adalah
penilaian yang dilakukan oleh dokter penanggung jawab
pelayanan (DPJP)/ dokter jaga ruangan untuk memastikan
bahwa perencanaan medis yang dilakukan tepat bagi
pasien.

Kriteria Asesmen awal medis lengkap :


Identitas pasien
Anamnesis
Diagnosis
Pemeriksaan fisik/penunjang
Penatalaksanaan/perencanaan pelayanan
Tanggal/ jam
Tanda tangan dokter dan nama
Kriteria Inklusi Seluruh lembar asesmen medis
Eksklusi –
Tipe Indikator Proses
Jenis Indikator Persentase
Numerator (Pembilang) Jumlah lembar asesmen awal medis yang tidak terisi
lengkap
Denumerator(Penyebut) Jumlah lembar asesmen awal medis seluruhnya

Cara Pengukuran Jumlah lembar asesmen awal medis yang tidak terisi
lengkap x 100%Jumlah lembar asesmen awal medis
seluruhnya
Target Pengukuran 0%
Indikator
Sumber data Medical record
Target sampel dan Ukuran Jumlah sampel per bulan 100% populasi
sampel (n)
Tempat pengambilan data Instalasi Rawat Inap
Metodologi Pengumpulan Retrospektif
Data
Pengumpul data Staf instalasi rawat inap
Frekuensi pengumpulan Setiap hari
data
Periode analisa Triwulan
Rencana analisis Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, penanggung
jawab pelayanan akan melakukan analisis data terhadap
kepatuhan dokter dalam mengisi lembar asesmen awal
medis.
Untuk bulan berikutnya analisa akan dilakukan pula
terhadap kecenderungan kenaikan atau penurunan angka
capaian

Data disebarluaskan pada Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
staf IRNA
IAK 2 : PELAYANAN LABORATORIUM

Judul Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium


Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi
Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan laboratorium
Definisi operasional Pemeriksaan laboratorium yang dimaksud adalah
pelayanan pemeriksaan laboratorium rutin dan kimia
darah.

Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium untuk


pemeriksaan laboratorium adalah tenggang waktu mulai
pasien diambil sample sampai dengan menerima hasil
yang sudah diekspertisi

Kriteria Identitas pasien


Pemeriksaan lab
Tanggal/ jam datang
Tanggal/ jam hasil
Tanda tangan dan nama pemeriksa
Standar Waktu tunggu kurang atau sama dengan 140 menit laborat kimia darah
dan darah rutin

Kriteria Inklusi Seluruh hasil laboratorium


Eksklusi –
Tipe Indikator Proses
Jenis Indikator Persentase
Numerator (Pembilang) Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan
laboratorium pasien yang disurvey dalam satu bulan

Denumerator (Penyebut) Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium yang


disurvey dalam bulan tersebut.
Cara Pengukuran ∑pasien dengan waktu tunggu kurang atau sama dengan
140 menit / ∑pasien yang disurvei laboratorium dalam 1
bulan x 100%

Target Pengukuran 100%


Indikator
Sumber data Survey
Target sampel dan Ukuran 100% populasi
sampel (n)

Tempat pengambilan data Instalasi laboratorium


Metodologi Pengumpulan Concurrent
Data
Pengumpul data Staf instalasi laboratorium
Frekuensi pengumpulan Satu bulan
data
Periode analisa Triwulan
Rencana analisis Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, dan akan
melakukan analisa data terhadap waktutunggu hasil
laboratorium. Untuk bulan berikutnya analisa akan
dilakukan pula terhadap kecenderungan kenaikan atau
penurunan angka capaian
Data disebarluaskan pada Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
staf instalasi laboratorium
IAK 3 : PELAYANAN RADIOLOGI DAN RADIO IMAGING

Judul Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto

Dimensi Mutu Efektifitas, kesinambungan pelayanan, efisiensi


Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan radiologi

Definisi operasional Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto adalah tenggang
waktu mulai pasien di foto sampai dengan menerima hasil
yang sudah diekspertisi

Kriteria Identitas pasien


Pemeriksaan foto thorax
Tanggal/ jam datang
Tanggal/ jam hasil
Tanda tangan dan nama pemeriksa
Standar Maksimum 3 jam
Kriteria Inklusi Seluruh hasil laboratorium
Eksklusi -
Tipe Indikator Proses
Jenis Indikator Persentase
Numerator (Pembilang) Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto
dalam satu bulan

Denumerator(Penyebut) Jumlah pasien yang difoto thorax dalam bulan tersebut.


Cara Pengukuran ∑pasien dengan waktu tunggu kurang atau sama dengan
3 jam menit / ∑pasien yang disurvei dalam 1 bulan x 100%

Target Pengukuran 100%


Indikator
Sumber data Sumber data rekam medis
Target sampel dan Ukuran Jumlah sampel per bulan 100% populasi
sampel (n)
Tempat pengambilan data Instalasi Radiologi
Metodologi Pengumpulan Concurrent
Data
Pengumpul data Staf instalasi Radiologi
Frekuensi pengumpulan Satu bulan
data
Periode analisa Triwulan
Rencana analisis Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, dan akan
melakukan analisa data terhadap waktu tunggu hasil
thorax foto. Untuk bulan berikutnya analisa akan dilakukan
pula terhadap kecenderungan kenaikan atau penurunan
angka capaian.
Data disebarluaskan pada Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
staf instalasi Radiologi
IAK 4 : PROSEDUR BEDAH

Judul Angka kejadian infeksi luka operasi (AILO)


Dimensi Mutu Keamanan , keselamatan
Tujuan Mengetahui kejadian infeksi nosokomial pada luka operasi
Definisi operasional Adanya infeksi nosokomial pada semua kategori luka
sayatan operasi bersih yang dilaksanakan di rumah sakit
ditandai rasa panas (kalor), kemerahan (rubor),
pengerasan (tumor) dan keluarnya dalam waktu lebih
3×24 jam kecuali infeksi nosokomial yang terjadi bukan
pada tempat luka.

Kriteria Identitas pasien


Operasi tanggal / jam
Pemeriksaan luka operasi setelah 3x 24 jam
Tanda infeksi : kalor, rubor, tumor
Tanda tangan dan nama pemeriksa
Standar 0%
Kriteria Inklusi seluruh pasien operasi bersih yang dirawat dan kontrol di
poli rawat jalan
Eksklusi seluruh pasien operasi bersih yang dirawat dan tidak
kontrol di poli rawat jalan
Tipe Indikator Outcome
Jenis Indikator Persentase
Numerator (Pembilang) Jumlah kumulatif= banyaknya infeksi luka operasi
bersih/bulan
Denumerator Jumlah operasi bersih bulan tersebut
(Penyebut)
Cara Pengukuran Angka luka infeksi luka operasi = banyaknya infeksi luka
operasi bersih/bulan x 100% Total operasi bersih bulan
tersebut
Target Pengukuran 100%
Indikator
Sumber data Sumber data rekam medis
Target sampel dan Ukuran Jumlah sampel per bulan 100% populasi
sampel(n)
Tempat pengambilan data Instalasi rawat inap dan rawat jalan
Metodologi Pengumpulan Concurrent
Data
Pengumpul data Staf Instalasi rawat inap dan rawat jalan
Frekuensi pengumpulan Satu bulan
data
Periode analisa Triwulan
Rencana analisis Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, dan akan
melakukan analisa data terhadap kejadian luka infeksi
operasi . Untuk bulan berikutnya analisa akan dilakukan
pula terhadap kecenderungan kenaikan atau penurunan
angka capaian.
Data disebarluaskan pada Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
staf di instalasi kamar operasi
ANGKA TIDAK DILAKSANAKANNYA CEK LIST BEDAH

Judul Angka tidak dilaksanakannya checklist bedah


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Pengelolaan kegiatan operasi yang berorientasi pada
keselamatan pasien
Definisi operasional Checklist bedah adalah pendataan yang dilakukan
mencakup data sign in sebelum pasien dilakukan anestesi,
time out yang dilakukan sebelum operator tindakan
melakukan sayatan operasi dan sign out yang dilakukan
sebelum pasien meninggalkan ruangan operasi
Kriteria lengkap Checklist sign in
Checklist time out
Checklist sign out
Tandatangan Dokter Anastesi, Operator, Perawat
Kriteria Inklusi Seluruh pelayanan bedah
Eksklusi -
Tipe Indikator Proses
Jenis Indikator Persentase
Numerator (Pembilang) Jumlah checklist bedah yang tidak terisi lengkap
(Penyebut) Jumlah tindakan bedah dalam 1 bulan
Cara Pengukuran Jumlah checklist bedah yang tidak terisi lengkap x
100%Jumlah tindakan bedah dalam 1 bulan

0%
Target Pengukuran
Indikator
Sumber data Sumber data rekam medis
Dosis Antibiotika
Diagnose primer tifoid
Lama pemberian
Target sampel dan Ukuran Jumlah sampel per bulan 100% populasi
sampel (n)
Tempat pengambilan data Instalasi bedah
Metodologi Pengumpulan Data Retrospektif
Pengumpul data Staf Instalasi Bedah
Frekuensi pengumpulan Harian
data
Periode analisa Bulanan
Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, PIC akan
Rencana analisis melakukan analisa data terhadap kepatuhan dokter dalam
mengisi checklist bedah. Untuk bulan berikutnya analisa
akan dilakukan pula terhadap kecenderungan kenaikan
atau penurunan angka capaian.
Data disebarluaskan pada Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
staf Instalasi Bedah
IAK 5 : PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DAN MEDIKASI LAIN

Judul Penggunaan antibiotika pada pasien pediatric penderita


demam tifoid di instalasi rawat inap seuai dengan SPM

Dimensi Mutu Keamanan dan Keselamatan


Tujuan Pengawasan penggunaan antibiotika sesuai SPM
Definisi operasional 1) Antibiotika adalah senyawa khas yang dihasilkan oleh
organisme hidup, termasuk turunan senyawa dan
struktur analoginya yang dibuat secara sintetik dan
dalam kadar rendah maupun menghambat kehidupan
mikroba lain.
2) Evaluasi penggunaan antibiotika meliputi jenis
antibiotika, ketepatan dosis, lama pemberian obat
pada pasien demam tifoid serta interaksi obat yang
terjadi dalam pengobatan.
3) Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut pada
saluran pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella
typhosa ditandai dengan demam 7 hari atau lebih,
gangguan saluran pencernaan dan gangguan
kesadaran
4) Pasien pediatri yang menjalani perawatan di instalasi
rawat inap adalah yang berumur 0 – 12 tahun.

Criteria yaitu Identitas pasien


Interaksi obat

Standar 100%
Kriteria Inklusi Seluruh pasien pediatric yang dirawat demam thyphoid
Eksklusi –
Tipe Indikator Proses
Jenis Indikator Persentase
Numerator (Pembilang) Jumlah pasien pediatric penderita Demam Tifoid
menggunakan antibiotika sesuai dengan SPM
Denumerator (Penyebut) Jumlah semua pasien pediatric penderita Demam Tifoid
Cara Pengukuran Jumlah pasien pediatric penderita Demam Tifoid yang
menggunakan antibiotika sesuai dengan SPM / Jumlah
semua pasien pediatric penderita Demam Tifoid x 100%
Target Pengukuran 100%
Indikator
Sumber data Sumber data rekam medis
Target sampel dan Ukuran Jumlah sampel per bulan 100% populasi
sampel
Tempat pengambilan data Instalasi Rawat Inap
Metodologi Pengumpulan Data Retrospektif
Pengumpul data Staf Instalasi Rawat Inap
Frekuensi pengumpulan Bulanan
data
Periode analisa Triwulan
Rencana analisis Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, PIC akan
melakukan analisa data terhadap kepatuhan dokter dalam
menggunakan antibiotika pada pasien pediatric penderita
demam tifoid sesuai SPM . Untuk bulan berikutnya analisa
akan dilakukan pula terhadap kecenderungan kenaikan
atau penurunan angka capaian.
Data disebarluaskan pada Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
staf Instalasi Rawat Inap
IAK 6 :MEDICATION ERRORS DAN NEAR MISSES

Judul Tidak ada kejadian kesalahan pemberian obat


Dimensi Mutu Keselamatan dan kenyamanan
Tujuan Tergambarnya kejadian kesalahan dalam pemberian
Definisi operasional Kesalahan pemberian obat meliputi :
1. Salah dalam memberikan jenis obat
2. Salah dalam memberikan dosis
3. Salah orang
4. Salah jumlah
Standar 0%
Kriteria Inklusi Seluruh pelayanan bedah
Eksklusi –
Tipe Indikator Proses
Jenis Indikator Persentase
Numerator (Pembilang) Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang disurvey
dikurangi jumlah pasien yang mengalami kesalahan
pemberian obat
Denumerator (Penyebut) Jumlah seluruh pasien instalasi farmasi yang disurvey
Cara Pengukuran Jumlah pasien yang mengalami kesalahan pemberian obat
dalam 1 bulan
Target Pengukuran 0%
Indikator
Sumber data Survei
Target sampel dan Ukuran Jumlah sampel per bulan 100% populasi
sampel (n)
Tempat pengambilan data Instalasi Farmasi
Metodologi Pengumpulan Data concurrent
Pengumpul data Staf Instalasi Farmasi
Frekuensi pengumpulan Bulanan
data
Periode analisa Triwulan
Rencana analisis Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, PIC akan
melakukan analisa data terhadap kesalahan pemberian
obat. Untuk bulan berikutnya analisa akan dilakukan pula
terhadap kecenderungan kenaikan atau penurunan angka
capaian.

Data disebarluaskan pada Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
staf Instalasi Farmasi
IAK 7 : PENGGUNAAN ANESTESI DAN SEDASI

Judul Angka ketidaklengkapan assessment pre anastesi oleh


dokter ahli anastesi
Dimensi Mutu Mutu dan Keselamatan
Tujuan Meningkatkan kelengkapan assestmen per anastesi oleh
dokter ahli anstesi
Definisi operasional Assestment (penilaian) pre anstesi adalah pemeriksaan
sebelum tindakan anastesi ini merupakan rangkaian
kegiatan mengawali suatu operasi yang akan dilakukan .
Penilaian dilakukan dengan memeriksa fungsi vital sign

Standar 100%
Kriteria Inklusi Seluruh pasien yang akan dilakukan anastesi umum
Eksklusi pasien yang akan dilakukan anastesi lokal
Tipe Indikator Proses
Jenis Indikator Persentase
Numerator (Pembilang) Jumlah ketidaklengkapan assessment pre anastesi oleh
dokter ahli anastesi
Denumerator (Penyebut) Jumlah semua pasien yang seharusnya dilakukan
assessment pre anastesi oleh dokter ahli anastesi
Cara Pengukuran Jumlah Angka ketidaklengkapan assessment pre anastesi
oleh dokter ahli anastesi/ Jumlah semua pasien yang
seharusnya dilakukan assessment pre anastesi oleh
dokter ahli anastesi x 100%
Target Pengukuran 100%
Indikator
Sumber data Sumber data rekam medis
Target sampel dan Ukuran Jumlah sampel per bulan 100% populasi
sampel (n)
Tempat pengambilan data Instalasi Bedah (OK)
Metodologi Pengumpulan Data Retrospektif
Pengumpul data Staf Instalasi Kamar operasi
Frekuensi pengumpulan Bulanan
data
Periode analisa Triwulan
Rencana analisis Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, PIC akan
melakukan analisa data terhadap Angka ketidaklengkapan
assessment pre anastesi oleh dokter ahli anastesi
Untuk bulan berikutnya analisa akan dilakukan pula
terhadap kecenderungan kenaikan atau penurunan angka
capaian.

Datadisebarluaskan pada Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman


staf Instalasi Kamar operasi
IAK 8 : PENGGUNAAN DARAH DAN PRODUK DARAH

Judul Kejadian reaksi tranfusi darah


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya ketelitian DPJP dalam mengukur tingkat
kebutuhan darah pasien

Definisi operasional Reaksi transfusi adalah kejadian tidak diharapkan (KTD)


yang terjadi akibat transfusi darah, dalam bentuk reaksi
alergi, infeksi akibat transfusi, hemolisi akibat golongan
darah tidak sesuai, atau gangguan sistem imun sebagai
akibat pemberian transfusi darah
Standar 0%
Kriteria Inklusi Seluruh pasien yang mendapat tranfusi
Eksklusi : –
Tipe Indikator Proses
Jenis Indikator Persentase
Numerator (Pembilang) Jumlah kejadian reaksi transfusi dalam satu bulan
Denumerator (Penyebut) Jumlah seluruh pasien yang mendapat transfusi dalam
satu bulan
Cara Pengukuran Jumlah angka ketidaklengkapan assessment pre anastesi
oleh dokter ahli anastesi/ Jumlah semua pasien yang
seharusnya dilakukan assessment pre anastesi oleh
dokter ahli anastesix 100%
Target Pengukuran Indikator Standar <0,01%
Sumber data Rekam medis
Penanggung jawab Kepala UTD
Target sampel dan Ukuran Jumlah sampel per bulan 100% populasi
sampel (n)
Tempat pengambilan data Instalasi rawat inap
Metodologi Pengumpulan Data Concurrent
Pengumpul data Staf Instalasi rawat inap
Frekuensi pengumpulan Bulanan
data
Periode analisa Triwulan
Rencana analisis Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, PIC akan
melakukan analisa data terhadap Angka kejadian reaksi
tranfusi
Untuk bulan berikutnya analisa akan dilakukan pula
terhadap kecenderungan kenaikan atau penurunan angka
capaian.
Data disebarluaskan pada Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
staf Instalasi rawat inap

Judul Angka ketidakefektifan penggunaan darah di Instalasi


Bank Darah
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Tergambarnya ketelitian DPJP dalam mengukur tingkat
kebutuhan darah pasien
Definisi operasional Angka ketidakefektifan penggunaan darah adalah jumlah
sisa darah yang tidak terpakai oleh pasien dari
keseluruhan jumlah darah yang dipesan oleh DPJP
Standar 0%
Kriteria Inklusi Seluruh pasien bedah
Eksklusi –
Tipe Indikator Out come
Jenis Indikator Persentase
Numerator (Pembilang) Jumlah sisa darah yang dipesan dalam 1 bulan
Denumerator (Penyebut) Jumlah pesanan darah dalam 1 bulan
Cara Pengukuran Jumlah sisa darah yang dipesan dalam 1 bulan x
100%Jumlah pesanan darah dalam 1 bulan
Target Pengukuran 0%
Indikator
Sumber data Catatan data
Target sampel dan Ukuran Jumlah sampel per bulan 100% populasi
sampel (n) :
Tempat pengambilan data Instalasi rawat inap
Metodologi Pengumpulan Data Retrospektif
Pengumpul data Staf Instalasi rawat inap
Frekuensi pengumpulan Harian
data
Periode analisa Bulanan
Rencana analisis Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, PIC akan
melakukan analisa data terhadap ketidakefektifan
penggunaan darah. Untuk bulan berikutnya analisa akan
dilakukan pula terhadap kecenderungan kenaikan atau
penurunan angka capaian.
Data disebarluaskan pada Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
staf Instalasi rawat inap
IAK 9 : KETERSEDIAAN, ISI DAN PENGGUNAAN REKAM MEDIK

Judul Ketidaklengkapan ringkasan pulang pasien rawat inap


dalam waktu 1×24 jam
Dimensi Mutu Ketepatan Waktu dan Efektivitas
Tujuan Tergambarnya kepatuhan DPJP dalam melengkapi berkas
rekam medis pasien
Definisi operasional Ringkasan pulang adalah ringkasan berkas rekam medis
yang menggambarkan tindakan yang dilakukan selama
pasien tinggal di rumah sakit dan harus terisi lengkap
maksimal 1×24 jam setelah pasien dinyatakan pulang.
Ringkasan pulang terdiri dari:
Identitas pasien
Diagnosa masuk dan indikasi pasien dirawat
Ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang,
diagnosis akhir, pengobatan dan tindak lanjut
Nama dan tanda tangan dokter yang memberikan
pelayanan kesehatan
Standar 100% lengkap
Kriteria Inklusi Berkas rekam medis seluruh pasien rawat inap yang
disurvei
Eksklusi –
Tipe Indikator Outcome
Jenis Indikator Persentase
Numerator (Pembilang) Jumlah ringkasan pulang pasien rawat inap yang tidak
terisi lengkap
Denumerator (Penyebut) Jumlah pasien rawat inap yang pulang dan disurvei dalam
1 bulan
Cara Pengukuran Jumlah ringkasan pulang pasien raawat inap yang tidak
terisi lengkap dalam 1 bulan x 100 %Jumlah pasien rawat
inap yang pulang dalam 1 bulan
Target Pengukuran 0%
Indikator
Sumber data Rekam medis
Target sampel dan Ukuran Jumlah sampel per bulan 100% populasi
sampel (n)
Tempat pengambilan data Instalasi rawat inap
Metodologi Pengumpulan Data Concurrent
Pengumpul data Staf Instalasi rawat inap
Frekuensi pengumpulan Harian
data
Periode analisa Bulanan
Rencana analisis Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, PIC akan
melakukan analisa data terhadap kepatuhan DPJP dalam
melengkapi ringkasan pulang. Untuk bulan berikutnya
analisa akan dilakukan pula terhadap kecenderungan
kenaikan atau penurunan angka capaian
Data disebarluaskan pada Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
staf Instalasi rawat inap
IAK 10 : PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI, SURVEILANS DAN
PELAPORAN

Judul Angka kejadian infeksi jarum infus (Phlebitis)


Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mendapatkan data dasar endemik angka kejadian phlebitis
Menurunkan angka kejadian phlebitis
Definisi operasional Phlebitis adalah infeksi di daerah lokal tusukan/ inserta IV
cateter dengan tanda sebagai berikut : merah, bengkak,
terasa seperti terbakar dan sakit bila ditekan
Kejadian phlebitis adalah jumlah kejadian infeksi jarum
infus (phlebitis) pada pasien yang terpasang IVL dibagi
total jumlah hari pemasangan IVL dalam kurun waktu
tertentu dikalikan 1.000
Standar 100% lengkap
Kriteria Inklusi Semua pasien yang terpasang IVL
Eksklusi –
Tipe Indikator Out come
Jenis Indikator Persentase
Numerator (Pembilang) Jumlah pasien rawat inap yang mengalami infeksi jarum
infus dalam 1 bulan
Denumerator (Penyebut) Jumlah hari pemasangan infus (IVL) dalam 1 bulan
Cara Pengukuran ∑ pasien rawat inap yang mengalami infeksi jarum infus
(phlebitis) dlm 1 bulan x 1000∑ hari pemasangan infus
(IVL) dalam 1 bulan
Target Pengukuran Indikator
Sumber data Catatan data
Lainnya : hasil surveilans infeksi RS
Target sampel dan Ukuran Jumlah sampel per bulan 100% populasi
sampel (n)
Tempat pengambilan data Instalasi rawat inap
Metodologi Pengumpulan Data Concurrent
Pengumpul data Staf Instalasi rawat inap
Frekuensi pengumpulan Harian
data
Periode analisa Bulanan
Rencana analisis Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, PIC akan
melakukan analisa data terhadap angka phlebitis. Untuk
bulan berikutnya analisa akan dilakukan pula terhadap
kecenderungan kenaikan atau penurunan angka capaian
Data disebarluaskan pada Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
staf Instalasi rawat inap

PROFIL INDIKATOR AREA MANAJEMEN (IAM)

 Indikator Area Manajemen (Iam)

1. Pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat penting untuk memenuhi


kebutuhan pasien ( IAM 1 )

 Ketersediaan obat dan alkes emergensi di ruang resusitasi IGD

2. Pelaporan aktivitas yang diwajibkan oleh peraturan perundang undangan (


IAM 2 )

 Ketidak lengkapan catatan medik 24 jam setelah selesai pelayanan Rawat inap /
kelengkapan isian form DPJP ( indikator yang ada dalam SPM )

3. Managemen resiko ( IAM 3 )

 Kejadian pasien pulang APS

4. Managemen penggunaan sumber daya ( IAM 4 )

 Indikator yang dipilih adalah utilisasi kelas VVIP


5. Harapan dan kepuasan pasien dan keluarga ( IAM 5 )

 Tingkat kepuasan pasien Rawat jalan

6. Harapan dan kepuasan staf ( IAM 6 )

 Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan direktur dengan instalasi Rawat inap

7. Demografi pasien dan diagnosis klinis ( IAM 7)

 Demografi pasin penyakit dalam di poli rawat jalan

8. Managemen keuangan ( IAM 8 )

 Cost recovery rate poli rawat jalan kandungan /USG

9. Pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat menimbulkan


masalah bagi keselamatan pasien , keluarga pasien dan staf.

 Indikator yang dipilih adalah ketaatan penggunaan alat pelindung diri


IAM 1 : PENGADAAN RUTIN PERALATAN KESEHATAN DAN OBAT PENTING
UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN PASIEN

Persentase Tidak Terealisasinya Pengadaan obat dan alkes


Judul
emergensi di ruang resusitasi IGD

Dimensi Mutu Ketersediaan

Tergambarnya ketersediaan obat dan Alkes emergensi di


Tujuan
ruang resusitasi IGD

Peraturan Kementerian Kesehatan RI Nomor 58 Tahun 2014


Dasar pemikiran/ literatur
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit

Jumlah jenis obat atau alkes emergensi di ruang resusitasi


Definisi operasional
IGD yang tidak terealisasi

Inklusi : Seluruh obat dan Alkes emergensi di ruang


resusitasi IGD
Kriteria

Eksklusi : –

Tipe Indikator Struktur

Jenis Indikator Persentase

Jumlah jenis obat atau alkes emergensi di ruang resusitasi


Numerator
IGD yang tidak terealisasi

Jumlah jenis obat dan alkes emergensi di ruang resusitasi


Denumerator
IGD yang seharusnya tersedia dalam sebulan

Jumlah jenis obat atau alkes emergensi di ruang resusitasi


IGD yang tidak terealisasi/ Jumlah jenis obat dan alkes
Cara Pengukuran
emergensi di ruang resusitasi IGD yang seharusnya tersedia
dalam sebulan x 100%

Target Pengukuran
<10%
Indikator

Sumber data Catatan data


Target sampel dan Ukuran
Jumlah sampel per bulan 100% populasi
sampel (n) :

Tempat pengambilan data


Instalasi IGD
:

Metodologi Pengumpulan
Retrospektif
Data

Pengumpul data Staf instalasi rawat inap

Frekuensi pengumpulan
Bulanan
data

Periode analisa Triwulan

Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, PIC akan


melakukan analisa data angka tidak terealisasi pengadaan
Rencana analisis : obat dan alkes emergensi di ruang resusitasi IGD per bulan.
Untuk bulan berikutnya analisa akan dilakukan pula terhadap
kecenderungan kenaikan atau penurunan angka capaian.

Data disebarluaskan pada Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
staf Unit IGD
IAM 2 : PELAPORAN AKTIVITAS YANG DIWAJIBKAN OLEH PERATURAN
PERUNDANG UNDANGAN

KETIDAKLENGKAPAN CATATAN MEDIK < 24 JAM SETELAH SELESAI PELAYANAN


RAWAT INAP

Ketidak lengkapan catatan medic <24 jam setelah selesai


Judul
pelayanan Rawat inap

Dimensi Mutu Ketepatan waktu

Tergambarnya kinerja administrasi rumah sakit dalam


Tujuan
melaporkan melengkapi catatan medic di Rumah Sakit.

Terlambatnya pengiriman/penyerahan laporan catatan medic


< 24 jam setelah selesai pelayanan Rawat inap sebagai
Definisi operasional
perwujudan kewajiban rumah sakit untuk melaporkan hasil
kinerja pelayanan secara periodik

Inklusi : Seluruh laporan catatan medic


Kriteria
Eksklusi : –

Tipe Indikator Proses

Jenis Indikator Persentase

Jumlah penyerahan laporan catatan medic < 24 jam setelah


Numerator
selesai pelayanan Rawat inap

Jumlah seluruh laporan catatan medik < 24 jam setelah


Denumerator
selesai pelayanan Rawat inap

∑ laporan catatan medik <24 jam setelah selesai pelayanan


Cara Pengukuran Rawat inap yang dilaporkan x 100 %∑ seluruh laporan
catatan medik <24 jam setelah selesai pelayanan Rawat inap

Target Pengukuran
<10%
Indikator
Sumber data Catatan data

Target sampel dan Ukuran


Jumlah sampel per bulan 100% populasi
sampel (n) :

Tempat pengambilan data


Instalasi rekam medik
:

Metodologi Pengumpulan
Retrospektif
Data

Pengumpul data Staf instalasi rekam medik

Frekuensi pengumpulan
Bulanan
data

Periode analisa Triwulan

Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, PIC akan


melakukan analisa data terhadap ketepatan waktu
Rencana analisis :
pengiriman laporan catatan medic < 24 jam setelah selesai
pelayanan Rawat inap

Data disebarluaskan pada Data berupa tabel yang akan dibuat dokumen laporan kinerja
staf : rumah sakit

KETIDAKLENGKAPAN ISIAN FORM DPJD

Ketidak lengkapan isian form DPJP (Dokter penanggung


Judul
jawab pasien)

Dimensi Mutu Keselamatan , Kesinambungan dan Ketepatan waktu

Tergambarnya tanggung jawab dokter dalam melakukan


Tujuan
pelayanan medis di rumah sakit

Form DPJP adalah catatan DPJP yang harus diisi berisi


tentang rencana pelayanan medis sebagai perwujudan
Definisi operasional
kewajiban rumah sakit untuk melaporkan hasil kinerja
pelayanan secara periodik
Inklusi : Seluruh form DPJP
Kriteria
Eksklusi : –

Tipe Indikator Proses

Jenis Indikator Persentase

Numerator Jumlah ketidak lengkapan form DPJP

Denumerator Jumlah seluruh form DPJP

Jumlah ketidak lengkapan form DPJP / Jumlah seluruh form


Cara Pengukuran
DPJP x 100%

Target Pengukuran
<10%
Indikator

Sumber data Rekam medis

Target sampel dan Ukuran


Jumlah sampel per bulan 100% populasi
sampel (n) :

Tempat pengambilan data


Instalasi rekam medik
:

Metodologi Pengumpulan
Retrospektif
Data

Pengumpul data Staf instalasi rekam medik

Frekuensi pengumpulan
Bulanan
data

Periode analisa Triwulan

Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, PIC akan


Rencana analisis : melakukan analisa data terhadap ketidaklengkapan form
DPJP

Data disebarluaskan pada Data berupa tabel yang akan dibuat dokumen laporan kinerja
staf : rumah sak
IAM 3 : MANAJEMEN RESIKO

Judul Kejadian pasien pulang APS (Atas permintaan sendiri)

Dimensi Mutu Kelayakan , Ketersediaan

Tergambarnya kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah


Tujuan
sakit

Kejadian pulang atas permintaan sendiri adalah kejadian


Definisi operasional
pulang dari rumah sakit bukan karena perintah dokter

Inklusi : Seluruh pasien di rumah sakit


Kriteria
Eksklusi : –

Tipe Indikator Proses

Jenis Indikator Persentase

Jumlah pasien yang pulang atas permintaan sendiri selama 1


Numerator
bulan

Denumerator Jumlah seluruh pasien yang pulang bulan yang sama

Jumlah pasien yang pulang atas permintaan sendiri selama 1


Cara Pengukuran bulan/ Jumlah seluruh pasien yang pulang bulan yang sama
x 100%

Target Pengukuran
0%
Indikator

Sumber data Rekam medis

Target sampel dan Ukuran


Jumlah sampel per bulan 100% populasi
sampel (n) :

Tempat pengambilan data


Instalasi rekam medik
:

Metodologi Pengumpulan
Retrospektif
Data
Pengumpul data Staf instalasi rekam medik

Frekuensi pengumpulan
Bulanan
data

Periode analisa Triwulan

Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, PIC akan


Rencana analisis : melakukan analisa data terhadap Kejadian pasien pulang
APS

Data disebarluaskan pada Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
staf : unit terkait
IAM 4 : MANAJEMEN PENGGUNAAN SUMBER DAYA

Judul Utilisasi kelas VVIP

Dimensi Mutu Kelayakan , Ketersediaan

Tujuan Tergambarnya kebutuhan ruangan VVIP

Ruangan VVIP adalah ruangan perawatan Arafah yang


paling lengkap fasilitasnya di RSUIT
Definisi operasional

Utilisasi adalah jumlah hari penggunaan selama 1 bulan

Inklusi : ruangan VVIP


Kriteria
Eksklusi : –

Tipe Indikator Out come

Jenis Indikator Persentase

Jumlah hari penggunaan ruangan VVIP Arafah selama 1


Numerator
bulan

Denumerator Jumlah hari dalam 1 bulan

Jumlah hari penggunaan ruangan VVIP Arafah selama 1


Cara Pengukuran
bulan/ Jumlah hari dalam 1 bulan x 100%

Target Pengukuran Indikator 100%

Sumber data Catatan data

Target sampel dan Ukuran


Jumlah sampel per bulan 100% populasi
sampel (n) :

Tempat pengambilan data : Instalasi Rawat Inap Arafah

Metodologi Pengumpulan
Concurrent
Data

Pengumpul data Staf instalasi rawat inap Arafah

Frekuensi pengumpulan data Bulanan


Periode analisa Triwulan

Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, PIC akan


Rencana analisis :
melakukan analisa data terhadap Utilisasi kelas VVIP

Data disebarluaskan pada staf


Data berupa grafik dijadikan laporan rumah sakit
:
IAM 5 : HARAPAN DAN KEPUASAN PASIEN DAN KELUARGA

Judul Tingkat kepuasan pasien Rawat jalan

Dimensi Mutu Kelayakan , manfaat

Mengkaji dan menganalisis keluhan pelanggan terhadap


Tujuan
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh rumah sakit

Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan


Definisi operasional
tehadap pelayanan yang diberikan

Inklusi : 1) Pasien yang tidak mengalami gangguan mental


2) Pasien yang sedang mengalami perawatan di rawat jalan
Kriteria 3) Dapat menulis dan membaca 4) Berusia 17-60 tahun

Eksklusi : –

Tipe Indikator Out come

Jenis Indikator Rate base

Jumlah kumulatif rerata penilaian terhadap dimensi kualitas


Numerator
pelayanan rawat jalan

Denumerator –

Cara Pengukuran –

Target Pengukuran

Indikator

Sumber data Catatan data

Target sampel dan Ukuran


Jumlah sampel per bulan 100% populasi?
sampel (n) :

Tempat pengambilan data


Instalasi Rawat jalan
:

Metodologi Pengumpulan
Concurrent
Data
Pengumpul data Staf instalasi rawat jalan

Frekuensi pengumpulan
Bulanan
data

Periode analisa Triwulan

Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, PIC akan


Rencana analisis : melakukan analisa data terhadap kepuasan pasien Rawat
jalan

Data disebarluaskan pada Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
staf : unit terkait
IAM 6 : HARAPAN DAN KEPUASAN STAF ???

Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan direktur


Judul
dengan instalasi Rawat inap

Dimensi Mutu Manfaat

Untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan terhadap


Tujuan
???

Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi petugas


terhadap kemampuan rumah sakit dalam memenuhi
Definisi operasional
harapan dan memberikan kepuasan bekerja bagi
karyawan

Kriteria -

Tipe Indikator Outcome

Jenis Indikator Persentase

Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan staf tentang


Numerator tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan direktur dengan
kepala instalasi Rawat inap yang disurvei

Denumerator Jumlah seluruh kepala instalasi yang disurvei

Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan staf tentang


tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan direktur dengan
Cara Pengukuran
kepala instalasi Rawat inap yang disurvei / Jumlah
seluruh kepala instalasi yang disurvei x 100%

Target Pengukuran Indikator -

Sumber data Data survei

Target sampel dan Ukuran


Semua kepala instalasi
sampel (n) :

Tempat pengambilan data : -

Metodologi Pengumpulan -
Data

Pengumpul data -

Frekuensi pengumpulan data Bulanan

Periode analisa Triwulan

Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, PIC akan


Rencana analisis :
melakukan analisa data

Data disebarluaskan pada Data berupa grafik akan dipasang di papan pengumuman
staf : unit terkai
IAM 7 : DEMOGRAFI DAN DIAGNOSIS KLINIS PASIEN

(HAMBATAN KOMUNIKASI)

Judul Demografi pasien penyakit dalam di poli rawat jalan

Dimensi Mutu Manfaat

Untuk mengetahui distribusi pasien penyakit dalam di poli


Tujuan
rawat jalan

Pasien baru yang memiliki identitas yang tercatat pada


Definisi operasional
database disertai wilayah (kecamatan)

Inklusi : Pasien baru yang memiliki identitas yang


tercatat pada database disertai wilayah (kecamatan)
Kriteria

Eksklusi : –

Tipe Indikator Outcome

Jenis Indikator Data demografi

Pasien baru penyakit dalam di poli rawat jalan yang


Numerator memiliki identitas yang tercatat pada database disertai
wilayah (kecamatan)

Denumerator –

Jumlah pasien baru penyakit dalam di poli rawat jalan yang


Cara Pengukuran memiliki identitas yang tercatat pada database disertai
wilayah (kecamatan)

Target Pengukuran Indikator 100%

Sumber data Rekam medik

Target sampel dan Ukuran


Semua kepala instalasi
sampel (n) :

Tempat pengambilan data : Rekam medic

Metodologi Pengumpulan Concurrent


Data

Pengumpul data Staf rekam medik

Frekuensi pengumpulan data Bulanan

Periode analisa Triwulan

Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, PIC akan


melakukan analisa data terhadap demografi pasien
Rencana analisis : penyakit dalam di poli rawat jalan. Untuk bulan berikutnya
analisa akan dilakukan pula terhadap kecenderungan
kenaikan atau penurunan angka capaian.

Data disebarluaskan pada Data berupa grafik akan dipasang pada papan
staf : pengumuman instalasi rawat jalan
IAM 8 : MANAGEMEN KEUANGAN

Judul Cost recovery rate poli rawat jalan kandungan /USG

Dimensi Mutu Efisiensi, efektivitas

Tujuan Tergambarnya tingkat kesehatan keuangan di rumah sakit

Jumlah pendapatan fungsional dalam periode waktu


Definisi operasional tertentu dibagi dengan jumlah pembelanjaan operasional
dalam periode waktu tertentu.

Inklusi :
Kriteria
Eksklusi :

Tipe Indikator Outcome

Jenis Indikator Persentase

Numerator Jumlah pendapatan fungsional dalam satu bulan

Denumerator Jumlah pembelanjaan operasional dalam satu bulan

Jumlah pendapatan fungsional dalam satu bulan/ Jumlah


Cara Pengukuran
pembelanjaan operasional dalam satu bulan x 100%

Target Pengukuran Indikator >40%

Sumber data Catatan data keuangan

Target sampel dan Ukuran


Semua pasien yang USG di Poli Kandungan
sampel (n) :

Tempat pengambilan data : Rekam medic

Metodologi Pengumpulan
Retrospektif
Data

Pengumpul data Staf keuangan

Frekuensi pengumpulan data Bulanan

Periode analisa Triwulan

Rencana analisis : Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, PIC akan
melakukan analisa data. Untuk bulan berikutnya analisa
akan dilakukan pula terhadap kecenderungan kenaikan
atau penurunan angka capaian.

Data disebarluaskan pada


Data berupa grafik akan dipasang pada data keuangan
staf :
IAM 9 : PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN DARI KEJADIAN YANG DAPAT
MENIMBULKAN MASALAH BAGI KESELAMATAN PASIEN , KELUARGA, STAF

Judul Kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD)

Dimensi Mutu Manfaat

Untuk mengetahui distribusi pasien penyakit dalam di poli


Tujuan
rawat jalan

Kepatuhan petugas dalam menggunakan APD yang


Definisi operasional
sesuai dengan indikasi

Inklusi : semua petugas rumah sakit yang kontak dengan


pasien
Kriteria

Eksklusi : –

Tipe Indikator Outcome

Jenis Indikator Persentase

Numerator Kriteria yang dilaksanakan oleh petugas

Denumerator Jumlah seluruh kriteria/ poin yang dinilai

Kriteria yang dilaksanakan oleh petugas / Jumlah seluruh


Cara Pengukuran
kriteria/ poin yang dinilai x 100%

Target Pengukuran Indikator 100%

Sumber data Catatan data

Target sampel dan Ukuran Seluruh petugas yang mempunyai kesempatan


sampel (n) : menggunakan APDSeluruh Ruangan Rawat Inap

Tempat pengambilan data : Seluruh ruangan

Metodologi Pengumpulan
Concurrent
Data

Pengumpul data Staf PPI


Frekuensi pengumpulan data Bulanan

Periode analisa Triwulan

Setelah ada hasil dari pengumpulan data, PIC akan


Rencana analisis :
melakukan analisa

Data disebarluaskan pada Data berupa grafik akan dipasang pada papan
staf : pengumuman unit terkait
INDIKATOR MUTU

Pelayanan bermutu / Quality of care adalah pelayanan kesehatan untuk


pasien dan masyarakat meningkat sesuai out come yg diharapkan dan konsisten
dengan pengetahuan profesional terkini.
Indikator mutu adalah ukuran mutu dan keselamatan rumah sakit yang
digambatkan dari data yang dikumpulkan.

Metode yang digunakan dari cara menentukan indikator antara lain metode
FOCUS PDCA (plan do study act)

FOCUS

F —-find on opportunity for improvement

O —organize a team that knows the process

C —-clarify the current knowledge of the process

U —-understand the causes of process variation

S —-select the desired improvement

————> Plan Do Study Act (PDCA)

TIPE PENGUKURAN INDIKATOR

1. STRUKTUR—–menilai kualitas layanan kesehatan yg berkaitan dg kemampuan


rs untuk memenuhi kebutuhan pasien / masyarakat ( mis rasio perawat : jumlah
TT)—– sarana, pra sarana, fasilitas, SDM

2. PROSES—— menilai apa yg dikerjakan provider dan bagaimana pelaksanaan


pekerjaannya —–kegiatannya
3. OUTCOME—menilai pengaruh proses layanan yg diberikan thd kesehatan
pasien, mis mortalitas, morbiditas—-hasil, dampak , pelayanan kes

PEMILIHAN INDIKATOR MUTU BERDASARKAN HIGH RISK, HIGH VOLUME,


PROBLEM PRONE

——–HIGH RISK——–

merujuk pada area yg rawan atau tdk stabil

pertimbangkan resiko dalam perawatan populasi ttt, potensialdampak kegagalan


pemberian tindakan/pengobatan yg salah

kategori ini termasuk px eksperimental, atau intervensi khusus yg beresiko

——HIGH VOLUME—–

pelayanan yg frekuensinya besar

demografis pasien berperan dalam hal ini

pasien apa yang paling sering dilayani di RS?

apakah anda memberi target kelompok usia ttt? spesialisasi dalam jenis
perawatan ttt (anak, badah dll?)

misal : 10 penyakit terbanyak

——–PROBLEM PRONE——-

prosedur atau proses yg dapat menghasilkan outcome yg tdk diharapkan mis px


jatuh 2x di unit saraf

berikan perhatian khusus pada area dimana proses tdk berjalan baik atau
outcome tdk konsisten.
Misal : time out di ruang OK

———————————————————————————————————————
——————————–
AKEDITASI PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN /PMKP

—————-QPS 3.3.1. CLINICAL AREA MEASURES—————–

1. ASESMEN PASIEN

Assesment dokter dan atau perawat 24 jam

Kelengkapan assesment pre anastesi

2. PELAYANAN LAB

TAT : urgen urine samples (1/2)

QC : % quality control cholesterol

3. PELAYANAN RADIOLOGI DAN DIAGNOSTIC IMAGING

turnaround time hasil X ray

4. PROSEDUR BEDAH

kembali masuk OK dalam 24 jam tanpa rencana

kepatuhan prosedur time out

5. PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA DAN MEDIKASI LAIN

lap adverse drug reaction, lap medical error

6. MEDICATION ERRORS AND NEAR MISSES


7. PENGGUNAAN ANASTESI DAN SEDASI

assesmen pre sedasi

waktu tiba dan keluar untuk post anestesi care


8. PENGGUNAAN DARAH DAN PRODUK DARAH

jumlah unit darah yg disepakati unit

9. KETERSEDIAAN , KONTEN, DAN PENGGUNAAN REKAM MEDIS

analisis audit rekam medis

10. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI, SURVEILANS DAN


PELAPORAN

kepatuhan hand hygiene

hospital acquired infection

11. PENELITIAN KLINIS

jumlah penelitian yg telah selesai

—————————–QPS 3.3.2. MANAGERIAL AREA MEASURES————————

1. PENGADAAN ALAT DAN MEDIKASI YG RUTIN DIPERLUKAN PASIEN

jumlah medikasi yg out of stock

% zero stock vs 100% dalam 3 bulan

2. LAPORAN AKTIFITAS SESUAI REGULASI DAN HUKUM

syarat regulasi—KARS

pelaporan penyakit infeksi ke pemerintah

3. MANAJEMEN RESIKO__________-MIS TERTUSUK JARUM DLL


analisa laporan insiden dan near miss

4. MANAJEMEN UTILISASI

rata2 sensus harian pasien rawat inap

rata2 length of stay

jumlah uji lab

5. KEPUASAN DAN HARAPAN PASIEN DAN KELUARGA—————–HUMAS

survei kepuasan pasien rawat inap

komplain pasien

6. KEPUASAN DAN HARAPAN STAF——-PERIODE 1 TH ATAU 1 BL

survei kepuasan staf

7. DEMOGRAFIK PASIEN DAN DIAGNOSA KLINIS————REKAM MEDIS

Top 5 diagnosa klinis

rasio pria:wanita

8. MANAJEMEN KEUANGAN

% pembayaran tepat waktu sesuai kontrak

pengumpulan piutang

9. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN KEJADIAN YG MENGGANGGU


KESELAMATAN PASIEN, KELUARGA, DAN STAF

laporan insiden/ entinel events.


———————————————————————————————————————
————————————-

———————–QPS 3.3.3 IPSG MEASURES———————————

1. IDENTIFIKASI PASIEN SECARA BENAR

jumlah pasien tanpa gelang identitas

spesimen tdk diberi label dg dua tanda pengenal

2. KOMUNIKASI EFEKTIF

verbal order ditandatangani dokter dalam 24 jam

hasil lab pertilpun dibread back

3. KEAMANAN OBAT2 HIGH ALLERT

% high allert medication yg ditemukan tanpa label high allert

4. TEPAT SISI TEPAT PASIEN, TEPAT PROSEDUR

time out dilaksanakan dengan lengkap sebelum operasi

5. MENGURANGI RESIKO INFEKSI

angka kepatuhan hand hygiene

6. MENGURANGI RESIKO JATUH

jumlah pasien jatuh

pasien berisiko jatuh memiliki catatan intervensi resiko jatuh

Anda mungkin juga menyukai