Anda di halaman 1dari 5

JUDUL : GAMBARAN KESESUAIAN STANDAR PORSI, POLA MENU

DAN STATU GIZI MAKRO PADA REMAJA MTS PUTRI DI PONDOK


PESANTREN AL – MUNAWWARAH PEKANBARU

Nama : Widiya Nusantari

Kelas : 3B gizi

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar belakang

Masa remaja merupakan jembatan periode kehidupan anak dan dewasa,


yang berawal pada usia 9 ─ 10 tahun dan berakhir di usia 18 tahun. Asupan gizi
pada usia remaja diperlukan untuk mendukung pertumbuhan fisik dan
perkembangan yang drastis (Almatsier 2011). Masalah gizi yang terjadi pada
remaja umumnya disebabkan oleh satu faktor yaitu pola makan yang kurang tepat.
Pola makan yang kurang tepat pada remaja dapat dipengaruhi oleh dua hal, antara
lain faktor lingkungan dan faktor personal atau individu dari remaja itu sendiri.
Remaja putri rentan mengalami kurang gizi pada periode puncak tumbuh
kembang, kurangnya asupan zat gizi karena pola makan yang salah, pengaruh dari
lingkungan pergaulan (ingin langsing). Kecukupan gizi dan pangan merupakan
salah satu faktor terpenting dalam mengembangkan kualitas sumber daya
manusia, sehingga merupakan faktor kunci dalam pembangunan suatu bangsa.
Gizi sangat berpengaruh juga terhadap produktivitas manusia (Almatsier, 2002).
Remaja putri yang kurang gizi tidak dapat mencapai status gizi yang optimal
(kurus, pendek dan pertumbuhan tulang tidak proposional), kurang zat besi dan
gizi lain yang penting untuk tumbuh kembang (Pardede, 2002). Menurut Arisman
(2004), perempuan mengalami pertumbuhan lebih dahulu (usia 10-12 tahun) dari
pada laki-laki, karena tubuhnya memerlukan persiapan menjelang usia reproduksi.
Oleh karena itu remajajuga membutuhkan zat gizi yang cukup untuk mejamin
pertumbuhan optimal (Khomsan, 2004)
Masalah gizi yang terjadi pada remaja umumnya disebabkan oleh satu
faktor yaitu pola makan yang kurang tepat. Pola makan yang kurang tepat pada
remaja dapat dipengaruhi oleh dua hal, antara lain faktor lingkungan dan faktor
personal atau individu dari remaja itu
Masalah gizi yang terjadi pada remaja umumnya disebabkan oleh satu
faktor yaitu pola makan yang kurang tepat. Pola makan yang kurang tepat pada
remaja dapat dipengaruhi oleh dua hal, antara lain faktor lingkungan dan faktor
personal atau individu dari remaja itu sendiri. Masalah gizi pada remaja muncul
dikarenakan perilaku gizi yang salah yaitu ketidakseimbangan antara asupan gizi
dengan kecukupan gizi yang dianjurkan. Pembatasan asupan gizi pada remaja
berkaitan erat dengan keinginan untuk mengontrol berat badan secara berlebihan,
ketidakpuasan dengan bentuk tubuh, timbulnya depresi ketika melihat orang yang
gemuk dengan orang yang tidak gemuk (Crow et al.2006 ).
Anak penghini pondok pesantren adalah mereka yang masih tahap
petumbuhan dan perkembangan,terutamama masa remaja menunjukkan fase
petumbuhaib yang sangat pesat. Secara finansial pondok pesantren mendapat
kontribusi dari keluarga para santri dengan biaya yang cukup. Kondisi finansial
ini dapat mempengaruhi standar porsi dan pola menu seimbang yang tinggal di
pondok pesantren, karena keterbatasan pada lembaga tersebut maka
diamsumsikan kesesuaian standar porsi, pola menu seimbang yang dikonsumsi
lebih bervariasi.

Banyak studi yang mempelajari tentang hubungan penyelenggaraan


makanaan dengan status gizi. Maka berdasarkan urain tersebut maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian di Pondok Pesantren Al-Munawwarah yang
betujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran Kesesuaian Standar Porsi, Pola
Menu Dan Statu Gizi Makro Pada Remaja Putri Di Pondok Pesantren Al –
Munawwarah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana standar porsi makan pada remaja putri mts pondok pesantren al-
munawwarah?
2. Bagaimana pola menu makan pada remaja putri mts pondok pesantren al-
munawwarah?
3. Bagaimana nilai status gizi remaja putri mts pondok pesantren al-
munawwarah?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum :

Mengetahui Gambaran Kesesuaian Standar Porsi, Pola Menu Dan Status


Gizi Remaja Putri Di Pondok Pesantren Al- Munawwarah.

2. Tujuan Khusus:
a. Mendeskripsikan Standar Porsi remaja di Pondok Pesantren Al
Munawwarah
b. Mendeskripsikan Pola Menu ( jenis dan jumlah bahan makanan ) remaja
putri di pondok Pondok Pesantren Al Munawwarah
c. Mendeskripsikan status gizi remaja putri di Pesantren Al Munawwarah

1.4 Manfaat Peinelitian


1. Bagi peneliti
Untuk meningkatkan pemahaman dan mendapatkan pengalaman tetntang
penyelenggaraan makanan di Podok Pesantren beserta permasalahannya
terutama mengenai kesesuaian standar porsi, pola menu dan status gizi
penghuni di Pondok Pesantren Al Munawwarah.
2. Bagi institus
Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya. Hasil penelitian ini
dapat memberikan informasi kepada Pondok Pesantren dan dapat
digunakan sebagai dasar untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan
makanan di Pondok Pesantren Al Munawwarah.
3. Bagi masyarakat
Memberikan informasi tentang kesesuaian standar porsi, pola menu, dan
status gizi remaja Putri di Pondok Pesantren Al Munawwarah dalam
penyelenggaraan makanan.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk membuat
deskripsi, gambaran secara sistematis dan akurat mengenai fakta, sifat-
sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Nazir,2003)

3.2 Tempat dan waktu penelitian


Penelitian yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Al munawwarah yang
bertempat dI Jalan Pesantren No. 42, Tangkerang Timur, Tenayan Raya,
Kota Pekanbaru, Riau dan waktu yang yang di tentukan.
3.3 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah remaja mts putri yang tinggal
di Pondok Pesantren Al Munawwarah yang Berjumlah 180 orang.
2. Sampel
Sampel yang diambil yaitu sebagian dari populasi Remaja putri
Mts di Pondok pesantren Al Munawwarah dengan kategori umur 12-
13 tahun.
3.4 Defisi Operasioanal
No Variabel Definisi Operasional Instrumen skala
1 Kesesuaian Kesesuaian rata- rata Form Food Ordinal
standar porsi porsi yang dihidangkan Recall 24
dengan standar porsi jam
anjuran makan dirata
rataka, kemudian
dikategorikan dengan
kategori :
Baik, jika persentase
standar porsi yang
dihasilkan ≥ menu
persentasi standar porsi
yang telah ditentukan
(95%)
Kurang, jika persentase
standar porsi yang
dihasilkan < mean
persentase standar porsi
yang telah ditentukan
(95,8%)

2 Pola Menu Jenis : mengamati jenis Form pola ordinal


bahan makanan menu
hidangan dan
membandingkan dengan
jenis makanan sesuai
dengan menu seimbang
3 Status gizi Ukuran keadaan gizi -Timbangan ordinal
sampel berdasarkan incak dengan
indeks antropometri ketelitian 0,1
IMT yang dihitung -Microtoa
dengan rumus :
2
BB/TB , Kemudian
dikategorikan dengan
klasifikasi yang telah
ditentukan pada tabel
IMT remaja

Anda mungkin juga menyukai