Anda di halaman 1dari 10

TUGAS ANESTESI I

MESIN ANESTESI

Disusun Oleh :
1. Rizki Tri Kumalasari (P07120216001)
2. Kristina Wenintyastuti (P07120216009)
3. Arfin Kurniadita (P07120216012)
4. Ihda Kusumawati (P07120216020)
5. Tuning Setiowati (P07120216039)

PRODI DIV KEPERAWATAN SEMESTER 7A


POLTEKKES KEMEKES YOGYAKARTA
2019
MESIN ANESTESI

A. Pengertian Mesin Anestesi

Mesin anestesi adalah alat-alat anestesi dan perlengkapannya yang


digunakan untuk memberikan anestesi umum secara inhalasi ( Muhadi M,
1989 )
Mesin anestesi adalah suatu alat yang digunakan untuk menyalurkan gas
atau campuran gas anastetik yang aman ke rangkaian anestesi yang kemudian
dihisap oleh pasien dan membuang sisa gas dari pasien. ( Said.A Latief, dkk,
2001).

B. Fungsi Mesin Anestesi


Fungsi mesin anestesi ( mesin gas) ialah menyalurkan gas atau campuran gas
anestetik yang aman kerangkaian sirkuit anestetik yang kemudian dihisap
oleh pasien dan membuang sisa campuran gas dari pasien.

C. Syarat Mesin Aman dan Ideal


Mesin yang aman dan ideal adalah mesin yang memenuhi persyaratan
berikut:
1) Dapat menyalurkan gas anestetik dengan dosis tepat
2) Ruang rugi ( dead space ) minimal
3) Mengeluarkan CO2 dengan efesien
4) Bertekanan rendah
5) Kelembaban terjaga dengan baik
6) Penggunaannya sangat mudah dan aman
D. Komponen Dasar Mesin Anestesi
Rangkaian paling sederhana dari mesin Anaesteshi adalah :

Secara umum mesin anestesi terdiri dari 3 komponen yang saling


berhubungan, yaitu :
1. Komponen 1
1) Sumber gas
Tersimpan dalam tabung-tabung khusus dibawah tekanan
tinggi.dapat disimpan dalam bentuk gas (O2, udara ) maupun dalam
bentuk cair ( N2O, CO2, C6H6 ). Masing-masing tabung gas
mempunyai alat pengukur tekanan ( regulator ) khusus. Regulator ini
menunjukkan tekanan gas didalam tabung dan dapat menurunkan
tekanan, dengan pertolonganpressure reducting valve( katup
penurun tekanan ). Mesin anestesi bekerja efektif pada tekanan 50-
60 PSI atau 3-4 atm.
Sebelum membuka tabung gas, yakinlah bahwa regulator
sudah benar-benar terpasang dan sudah ada hubungan antara
regulator dan PAG atau flowmeter. Tabung gas dapat dibuka
dengan cara memutar logam ( berbentuk kotak kecil yang ada
dipuncak tabung ) kearah berlawanan dengan arah jarum jam dengan
alat pembuka khusus atau alat lain.
Pada rumah sakit besar dengan banyak kamar operasi, mungkin
tidak dijumpai tabung-tabung gas tersebut karena telah dibuat
dengan system sentral.
Table. Berbagai macam gas anestesi, warna tabung, bentuk gas dan tekanan
jenuh.
Jenis Warna Tabung Bentuk Satuan Tekanan (Atm)

Tekanan (Psi)
O2 Putih / Hijau Gas 1800-2400 120-160
N2O Biru Cair 745 50
Air Hitam/ Kuning Gas 1800 120
Cyclopropan Jingga Cair 75 5
CO2 Abu-Abu Cair 838 56

2) Penunjuk aliran gas ( PAG ) atau flowmeter

Flowmeter Anaestesi
Berbentuk tabung gelas yang didalamnya terdapat indikator
pengukur yang umumnya berbentuk bola atau berbentuk
rotameter.Skala yang tertera umumnya dalam L/menit dan ml/menit.
Sebelum membuka flowmeter perhatikan dulu gas apa
yang akan diputar ( tidak jarang terjadi bahwa kita bermaksud
membuka O2, tanpa sengaja kita membuka N2O )
Flowmeter dapat dibuka dengan cara memutar tombol
pemutar kearah berlawanan dengan arah jarum jam. Bila indikator
berbentuk bola, maka angka laju aliran ( flowmeter) dibaca setinggi
bagian tengah bola dan bila memakai rotameter dibaca setinggi
bagian atas rotameter.
3) Alat penguap ( vaporizer )

Vaporizer
Berfungsi untuk menguapkan zat anestesi cair yang mudah
menguap ( volatile anesthetic agent ) yang biasanya dilengkapi dial
untuk mengatur besar kecilnya konsentrasi zat anestesi yang keluar.
Alat penguap ini ada yang terbuat dari :
a. Gelas dengan komponen pengatur dari logam : vaporizer
Goldman, Boyle
b. Logam keseluruhannya misalnya : Fluotec mark II, mark
III.EMO, OMV, Copper Kettle. Penempatan vaporizer.
c. Dapat diletakkan diluar sirkuit nafas, terletak diantara
flowmeter dan lubang keluar gas
d. Dapat diletakkan didalam sirkuit nafas
e. Dapat lebih 2 vaporizer yang akan dipakai, maka
vaporizer untuk zat anestesi cair yang lebih mudah
menguap diletakkan lebih dekat dengan flowmeter.
Pada umumnya zat anestesi cair mempunyai alat
penguapannya sendiri, Tetapi ada alat penguap yang dapat dipakai
untuk menguapkan beberapa zat anestesi. Contoh : Fluotec Mark II,
Mark III hanya untuk halothane dan EMO khusus untuk eter.
Copper kettle dapat untuk eter, halothane, trilene Metoksifluran.
Pengaturan konsentrasi berupa persentasi yang dapat kita atur melalui
knob pada Vaporizer.
4) Oksigen flush control yang dapat mengalirkan O2 murni 35-37
Liter/menit tanpa melalui meter aliran gas pada keadaan darurat
2. Komponen 2
Sirkuit nafas : system lingkar, system magill

Sirkuit Nafas

3. Komponen 3
Alat yang menghubungkan sirkuit nafas dengan pasien : sungkup muka
(face mask), pipa endotrakeal ( ETT )

E. Persiapan Mesin Anestesi


Sebelum melakukan tindakan anestesi seorang spesialis anestesi atau perawat
anestesi harus selalu melakukan pengecekan komponen dan fungsi dari mesin
anestesi.
Adapun yang perlu diperhatikan adalah:
1) Tabung sumber gas anestesi dan alat pengukur aliran
Hidupkan aliran gas dari tabung dan periksalah tekanan dan aliran.
Periksalah juga tabung cadangan
2) Reservoir O2
Periksalah penghubung T dan yakinkan tidak ada sumbatan pada jalan
masuk udara.
3) Vaporizer
Periksa bahwa vaporizer tersebut berisi, periksa juga sambungan-
sambungan yang ada dan putarlah tombol pada angka 0
4) SIB
Periksalah sambungan dan posisi magnet pada pompa
5) System pernafasan dan konector
Periksalah semua system pernafasan dan sambungannya

F. Katup pernafasan
Periksalah dengan melihat langsung pada atup, dimana daun katup harus
bergerak selama pernafasan

G. Periksalah kebocoran sirkuit


Kembangkan kantong pompa, sementara itu tutuplah penghubung yang
berhubungan dengan pasien dengan tangan, beri tekanan pada bag sebesar
20-30 mmH2O, tidak boleh ada udara yang keluar

H. Yakinkan sudah tersedia:


1) Face mask yang sesuai
2) Pipa oropharingeal yang sesuai
3) Laringoskop berfungsi baik dan cadangannya
4) Pipa endotracheal yang sudah dicek kebocorannya
5) Periksa suction
6) Meja yang dapat diposisikan pada keadaan emergency
7) Obat-obat yang dibutuhkan
8) Alat persiapan lainnya
9) Jenis- Jenis Obat Anaestesi

Pada mesin anesthesi ini menggunakan bermacam-macam obat


yang di klasifikasikan berdasarkan warna, antara lain :
1. Halothane, pada tahun 1956 dan di lambangkan dengan warna Merah
2. Enflurane, pada tahun 1972 dan dilambangkan dengan warna Oranye
3. Isoflurane, pada tahun 1981 dan dilambangkan dengan warna Ungu
4. Sevoflurane, pada tahun 1970 s/d 1990 dan dilambangkan dengan
warna Kuning
5. Desflurane, pada tahun 1992 dan dilambangkan dengan warna Biru

I. Pemeliharaan Mesin Anestesi


1. Maintenance harian: melakukan pembersihan mesin anestesi
setiap habis pakai dan mencuci peralatan yang kontak dengan
pasien dengan sabun dan desinfektan
2. Maintenance mingguan : memeriksa atau mengganti O2 sensor
dan flow sensor bila tidak bisa dikalibrasi
3. Maintenance bulanan : mencuci cooling air filter.
4. Maintenance semiannual : infeksi oleh teknisi agen mesin anestesi
5. Maintenance tahunan : kalibrasi oleh teknisi agen mesinanestesi

Kerusakan yang umum terjadi pada mesin anestesi :


1. Kebocoran tekanan
Perlu pengecekan kebocoran yaitu dimulai dari input suplay
gas, rangkaian pada mesin anaestesi berupa selang , valve dan
regulator ,sampai pada output gas ke pasien sirkuit. Pada saat
pengecekan kebocoran di haruskan tidak menggunakan gas N2O dan
tersambung pada rangkaian Vaporizer. Hal ini sangat berbahaya
bagi teknisi. Untuk pengecekan sebaiknya hanya menggunakan
udara tekan/gas/O2 saja.
2. Presentasi kadar obat pada Vaporizer berbeda dengan setting.
Masalah ini terdeteksi biasanya ketika dilakukan kalibrasi
dengan alat gas Indikator maka akan kita ketahui jumlah atau
konsentrasi suatu obat yang keluar memalui vaporizer. Kerusakan ini
bisa di pastikan pada bagian vaporizer.
3. Jumlah volume udara yang masuk ke pasien berbeda dengan
setting dan yang di tampilkan.
Apabila kita menemui masalah seperti ini pada Ventilator/ bisa
disebabkan oleh berbagai faktor seperti setting, pembacaan sensor gas
(O2) regulator, kebocoran dan lain-lain. Untuk penanganan awal kita
bisa identifikasi melalui pengecekan pada bagian-bagian yang
disebutkan diatas.
4. Kerusakan pada regulator gas
Kerusakan ini bisanya menyebabkan kurangnya tekanan atau
lebihnya tekanan biasanya akan dilakukan penggantian langsung
pasrt yang rusak/tidak berfungsi normal.

1) Udara Tekan
2) Nitrogen (N2O)
3) . Oksigen (O2)

Kode warna umum pada selang Gas medis.


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai