Anda di halaman 1dari 4

RSUD KOTA

DEPOK
PROSEDUR PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN
INFEKSI RUMAH SAKIT IADP (INFEKSI
ALIRAN DARAH PRIMER)
Jl. Raya Muchtar No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
No.99
Sawangan Depok SPO/PPI/4 02 1/4

Tanggal Terbit : Ditetapkan :


Direktur RSUD KOTA DEPOK
01 Mei 2019
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

drg. Asloe’ah Madjri, MKKK


NIP.19631211 199403 2 003
PENGERTIAN IADP : ditemukan organisme dari hasil kultur darah semi
/ kuantitatif dengan tanda klinis yang jelas serta tidak
disertai infeksi yang lain ( tanpa ada organ atau jaringan
lain yang dicurigai sebagai sumber infeksi) dan / atau
dokter yang merawat menyatakan infeksi
Plebitis ( Superficial & Deep Phlebitis )
pada daerah lokal tusukan infus ditemukan tanda-tanda
merah, seperti terbakar, bengkak, sakit bila ditekan, ulkus
sampai eksudat purulen atau mengeluarkan cairan bila
ditekan
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah langkah dalam
melakukan penanganan dan pencegahan infeksi rumah
sakit IADP & plebitis
KEBIJAKAN Surat Keputusan Direktur 445/1404/SK/ RSUD Kota
Depok tentang tentang Pedoman Pengendalian dan
Pencegahan Infeksi di RSUD Kota Depok.
PROSEDUR Strategi PPI pada IADP dan plebitis
Perhatikan
1. Lokasi penusukan kateter (Risiko infeksi pada daerah
vena femoral lebih besar, pada vena perifer resiko
terjadi plebitis Awali selalu dengan lokasi distal antara
lengan satu dengan lengan lainnya, jika memungkinkan
Pemasangan pada daerah persendian  hanya pada
kondisi khusus atau jika tidak dapat dihindari.
Dahulukan upper extremitas Hindari memilih lower
extremitas memungkinkan terjadi statis dan
trombosis. Hindari daerah yang memar, Hindari daerah
RSUD KOTA
DEPOK
PROSEDUR PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
INFEKSI RUMAH SAKIT IADP
(INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER)
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
Jl. Raya Muchtar
No.99
SPO/PPI/4 02 2/3
Sawangan Depok
PROSEDUR dibawah infiltrasi atau plebitis, vena sklerosis atau
penyakit kulit/kerusakan kulit
2. Barrier precaution / Kewaspadaan Standar, Gunakan
teknik steril dan alat pelindung diri ( gown, masker,
sarung tangan, drape ) yang steril.
3. Pemasangan CVC  dilakukan di anaesthetic room
dan hand hygiene / kebersihan tangan sebelum dan
setelah melakukan tindakan.
4. Bentuk dan bahan kateter, Cannula care bundle,
Pilih alat intravaskular yang berisiko rendah untuk
terjadi infeksi  ukuran kateter dan jarum yang tepat
dan terbuat dari teflon / polyuretan untuk cegah
phlebitis, Penggantian alat sesuai yang direkomendasi
 mengurangi komplikasi mekanis dan keterbatasan
alternatif lokasi pemasangan  lepaskan IV kateter
sesegera mungkin jika tidak ada indikasi (72 jam pasca
pemasangan kecuali pada anak ) atau jika ada tanda
phlebitis, Segera lepaskan kateter IV jika tidak ada
indikasi, Penggunaan kateter intravaskular untuk
alasan stand-by / jaga-jaga  tidak dibenarkan. Bila
memerlukan pemasangan kateter vena central
perhatikan adakah kontraindikasi seperti
Coagulophaty, dianjurkan pada daerah subclavian,
Pilih vena subclavian dibanding dengan jugularis atau
femoralis, kecuali jika ada kontraindikasi, Tidak ada
rekomendasi mengenai lokasi terbaik pemasangan
kateter pulmonary artery (swan-Ganz), Tidak
melakukan penggantian CVC secara rutin, Tidak
menggunakan antibiotik propilaksis
5. Perawatan luka insersi (kateter, cairan infuse),
Gunakan sistem tertutup pada daerah kateter untuk
mencegah kontaminasi Tidak direkomendasikan
untuk melakukan insersi / memasang berulang kateter
pada daerah insersi, Segera lepaskan kateter arteri
pulmonal setelah 5 hari, tidak ada rekomendasikan
pembatasan pemakaian kateter kecuali rusak atau
terlihat tanda-tanda infeksi,
RSUD KOTA
DEPOK
PROSEDUR PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN
INFEKSI RUMAH SAKIT IADP
(INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER)
Jl. Raya Muchtar No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
No.99
Sawangan Depok SPO/PPI/4 02 3/4

PROSEDUR 6. Jika CVC terpaksa harus dipasang tidak terlalu lama


jika memungkinkan Gunakan teknik aseptik saat
pemasangan, Jika akan melakukan pemasangan ulang,
semua set IV harus diganti secara keseluruhan ( tidak
lebih dari 48-72 jam ) IV tubing , piggy back, stopcock
untuk continous infusion harus diganti < 72 jam
kecuali ada indikasi khusus Ganti tubing.intravenous,
port injeksi dan stopcock setiap 72-96 jam (kecuali
jika diperlukan) Lakukan teknik aseptik pada lokasi
port dengan alkohol 70 %, Segera lepaskan semua
jenis peralatan intravasculer bila sudah tidak ada
indikasi klinis. Ganti selang yang dipakai untuk
transfusi komponen darah, atau emulsi lemak dalam 24
jam
7. Jangan gunakan single lumen pada pemberian
parentral nutrisi, transfusi darah, cairan
hyperalimentasi secara bersamaan, Dressing care
dilakukan bila kotor , rusak, terbuka atau terlihat tanda
– tanda infeksi, Kurangi jumlah stopcocks yang
disambung ke kateter,
8. Gunakan teknik aseptik sebelum mengakses sistem
kateter, Tidak dibenarkan mengambil sample kultur
darah dari kateter gunakan steril dressing, semi-
permiable, transparant dressing. segera ganti verban /
transparant derssing jika lepas, rusak, basah atau kotor
dan ganti verban lebih sering pada pasien diaphoretic,
Hindari terjadi kontaminasi pada daerah insersi pada
saat melakukan perawatan balutan. Skin preparation :
gunakan 2% Clhorhexidine gluconate dalam 70%
isopropyl alkohol  biarkan mengering, jika pasien
sensitif gunakan povidone iodine. Jika menggunakan
iodine pada kulit sebelum insersi maka bersihkan
kembali dengan alkohol 70 %, Jangan palpasi kembali
pada daerah insersi setelah dilakukan tindakan aseptik
a. Pemasangan oleh petugas yang terlatih,
b. Tidak menggunakan antibiotik profilaksis,
c. Monitoring dan evaluasi
RSUD KOTA
DEPOK PROSEDUR PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN
INFEKSI RUMAH SAKIT IADP
(INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER)
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
Jl. Raya Muchtar
No.99
SPO/PPI/4 02 4/4
Sawangan Depok

PROSEDUR 9. Lakukan observasi pada daerah insersi adakah


Komplikasi, Sistemik maupun lokal seperti Infiltrasi,
Plebitis, Beban cairan berlebih, Perdarahan/hematom,
Infeksi Trombus, Emboli udara. Lepas atau hentikan
akses pemasangan kateter vena sentral sesegera
mungkin jika tidak diperlukan lagi.

Unit terkait Seluruh instalasi perawatan di RSUD Kota Depok

Anda mungkin juga menyukai