Anda di halaman 1dari 3

Nama: Alfan Azizi

NIM: 16/393206/EK/20750

UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Daerah


Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala
sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut Tugas Menteri Keuangan (Pasal 8) a. menyusun kebijakan
fiskal dan kerangka ekonomi makro; b. menyusun rancangan APBN dan rancangan Perubahan APBN;
c. mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran; tugas menteri pengguna anggaran: (Pasal 9) a.
menyusun rancangan anggaran kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya; b. menyusun dokumen
pelaksanaan anggaran; c. melaksanakan anggaran kementerian negara /lembaga yang dipimpinnya. (Pasal
12) Pemerintah Pusat menyampaikan pokok-pokok kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro tahun
anggaran berikutnya kepada Dewan Perwakilan Rakyat selambat-lambatnya pertengahan bulan Mei tahun
berjalan. (Pasal 15 ayat 4) Pengambilan keputusan oleh Dewan Perwakilan Rakyat mengenai Rancangan
Undangundang tentang APBN dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum tahun anggaran yang
bersangkutan dilaksanakan (Pasal 18 Ayat 1) Pemerintah Daerah menyampaikan kebijakan umum APBD
tahun anggaran berikutnya sejalan dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, sebagai landasan
penyusunan RAPBD kepada DPRD selambat-lambatnya pertengahan Juni tahun berjalan. (Pasal 20 Ayat
1) Pemerintah Daerah mengajukan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD, disertai penjelasan dan
dokumen-dokumen pendukungnya kepada DPRD pada minggu pertama bulan Oktober tahun sebelumnya
(Pasal 20 Ayat 4) Pengambilan keputusan oleh DPRD mengenai Rancangan Peraturan Daerah tentang
APBD dilakukan selambat-lambatnya satu bulan sebelum tahun anggaran yang bersangkutan
dilaksanakan. (Pasal 26) (1) Setelah APBN ditetapkan dengan undang-undang, pelaksanaannya
dituangkan lebih lanjut dengan Keputusan Presiden. (2) Setelah APBD ditetapkan dengan peraturan
daerah, pelaksanaannya dituangkan lebih lanjut dengan Keputusan Gubernur/Bupati/Walikota. (Pasal 27)
(1) Pemerintah Pusat menyusun Laporan Realisasi Semester Pertama APBN dan prognosisuntuk 6 (enam)
bulan berikutnya (2) Selambat-lambat akhir juli . (3) Penyesuaian APBN a. perkembangan ekonomi
makro yang tidak sesuai dengan asumsi yang digunakan dalam APBN; b. perubahan pokok-pokok
kebijakan fiskal; c. keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antarunit organisasi,
antarkegiatan, dan antarjenis belanja; d. keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun Pasal 30
(1) Presiden menyampaikan rancangan undang-undang tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBN
kepada DPR berupa laporan keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan, selambat-
lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir. (2) Laporan keuangan dimaksud setidak-
tidaknya meliputi Laporan Realisasi APBN, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan
Keuangan, yang dilampiri dengan laporan keuangan perusahaan negara dan badan lainnya.
PP No. 71 Tahn 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah
Standar Akuntansi Pemerintahan, yang selanjutnya disingkat SAP, adalah prinsip-prinsip akuntansi
yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Sedangkan, Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan, yang selanjutnya disingkat PSAP, adalah SAP yang diberi judul, nomor,
dan tanggal efektif. Standar akuntansi pemerintahan tersebut disusun oleh Komite Standar Akuntansi
Pemerintahan yang independen dan ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah setelah terlebih dahulu
mendapat pertimbangan dari Badan Pemeriksa Keuangan. Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan
adalah konsep dasar penyusunan dan pengembangan Standar Akuntansi Pemerintahan, dan merupakan
acuan bagi Komite Standar Akuntansi Pemerintahan, penyusun laporan keuangan, pemeriksa, dan
pengguna laporan keuangan dalam mencari pemecahan atas sesuatu masalah yang belum diatur dalam
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan. Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan,
yang selanjutnya disingkat IPSAP, adalah penjelasan, klarifikasi, dan uraian lebih lanjut atas PSAP.
Buletin Teknis SAP adalah informasi yang berisi penjelasan teknis akuntansi sebagai pedoman bagi
pengguna. SAP Berbasis Akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas
dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam
pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBN/APBD. SAP Berbasis
Kas Menuju Akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan berbasis kas, serta
mengakui aset, utang, dan ekuitas dana berbasis akrual. SAP Berbasis Akrual berlaku sejak tanggal
ditetapkan dan dapat segera diterapkan oleh setiap entitas. SAP Berbasis Kas Menuju Akrual berlaku
selama masa transisi bagi entitas yang belum siap untuk menerapkan SAP Berbasis Akrual. Komponen
Asumsi Dasar: 1) Kemandirian Entitas: setiap unit organisasi dianggap sebagai unit yang mandiri dan
mempunyai kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan sehingga tidak terjadi kekacauan antar unit
Nama: Alfan Azizi
NIM: 16/393206/EK/20750

instansi pemerintah dalam pelaporan keuangan 2) Kesinambungan Entitas: entitas pelaporan akan berlanjut
keberadaanya. 3) Keterukuran dalam Satuan Uang: Setiap kegiatan dapat dinyatakan dalam satuan uang.
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan: 1) Relevan: Dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
(manfaat umpan balik, manfaat prediktif, tepat waktu, lengkap) 2. Andal: bebas dari informasi yang
menyesatkan dan kesalahan material. Karakteristik: Penyajian Jujur, Dapat Diverifikasi, Netralitas. 3)
Dapat Dibandingkan: Dapat dibandingkan dengan laporan periode sebelumnya (internal) atau dengan
entitas lain (eksternal) 4. Dapat Dipahami. Prinsip Akuntansi: 1) Basis Akuntansi: Akrual 2) Nilai
Historis: Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari
imbalan (consideration) untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan. 3) Realisasi: pendapatan atau
belanja basis kas diakui setelah diotorisasi melalui anggaran dan telah menambah atau mengurangi kas. 4)
Substance over form. Informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan wajar transaksi serta peristiwa
lain yang seharusnya disajikan, maka transaksi atau peristiwa lain tersebut perlu dicatat dan disajikan
sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi, dan bukan hanya aspek formalitasnya. 5) Periodesitas
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pelaporan perlu dibagi menjadi periode-
periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur dan posisi sumber daya yang dimilikinya
dapat ditentukan 6) Konsistensi. Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang
serupa dari periode ke periode oleh suatu entitas pelaporan (prinsip konsistensi internal). 7)
Pengungkapan Lengkap. Laporan keuangan menyajikan secara lengkap informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna 8) Penyajian Wajar.faktor pertimbangan sehat diperlukan bagi
penyusun laporan keuangan ketika menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu.
Kendala Informasi. 1) Materialitas. Informasi dipandang material apabila kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan. 2) Pertimbangan Biaya dan
Manfaat. Manfaat yang dihasilkan informasi seharusnya melebihi biaya penyusunannya. 3)
Keseimbangan Antar Informasi Kualitatif. Kepentingan relatif antara relevansi dan keandalan.
Penentuan tingkat kepentingan antara dua karakteristik kualitatif tersebut merupakan masalah
pertimbangan profesional. Unsur Laporan Keuangan. Laporan keuangan pemerintah terdiri dari
laporan pelaksanaan anggaran (budgetary reports), laporan finansial, dan CaLK. Laporan
pelaksanaan anggaran terdiri dari LRA dan Laporan Perubahan SAL. Laporan finansial terdiri
dari Neraca, LO, LPE, dan LAK. 1) LRA: menyajikan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian
sumber daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah 4 pusat/daerah, yang menggambarkan
perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Unsur yang
dicakup secara langsung oleh Laporan Realisasi Anggaran terdiri dari pendapatan-LRA, belanja,
transfer, dan pembiayaan. 2) Laporan Perubahan SAL. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
menyajikan informasi kenaikan atau penurunan Saldo Anggaran Lebih tahun pelaporan
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 3) Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas
pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu. 4) Laporan Operasional.
menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya yang
dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu
periode pelaporan. Unsur yang dicakup secara langsung dalam Laporan Operasional terdiri dari
pendapatan-LO, beban, transfer, dan pos-pos luar biasa. 5) Laporan Arus Kas menyajikan
informasi kas sehubungan dengan aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris yang
menggambarkan saldo awal, penerimaan, pengeluaran, dan saldo akhir kas pemerintah
pusat/daerah selama periode tertentu. Penerimaan Kas dan Pengeluaran Kas. 6) Laporan
Perubahan Ekuitas. 7) Catatan Atas Laporan Keuangan. Penjelasan naratif atau rincian dari angka
yang tertera dalam Laporan Keuangan. Mengungkapkan informasi Umum tentang Entitas
Pelaporan dan Entitas Akuntansi; b) Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan
dan ekonomi makro.
Sumber:
UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Daerah
PP No. 71 Tahn 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah
Nama: Alfan Azizi
NIM: 16/393206/EK/20750

Anda mungkin juga menyukai