Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima
kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikiranya.
Dan harapan kami, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepanya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman , Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami sangat mengaharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Struktur organisasi adalah keseluruhan dari tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam
fungsi-fungsi yang ada sehingga merupakan suatu kesatuan harmonis, yakni diarahkan
dan dikembangkan secara terus menerus pada suatu tujuan tertentu menuju kondisi
optimal, struktur suatu organisasi digambarkan dalam bentuk suatu skema organisasi
atau organigram, yaitu suatu lukisan grafis yang menjelaskan berbagai hubungan
organisatoris, baik vertikal maupun horizontal, antarbagian maupun antar individu.
Dengan kata lain, oganigram memberikan gambaran tentang struktur personalia, yakni
penempatan individu-individu pada posisi-posisi yang da dalam suatu organisasi. Hal
ini maksudkan untuk menentukan siapa-siapa yang memegang tampuk pimpinan, apa
dan kepada siapa tugas, wewenang, tanggung jawab, serta posisi diberikan.
Perlu diperhatikan di sini, bahwa penyusunan struktur organisasi perlu dilandasi oleh
ide dan imajinasi yang memungkinkan berkembangnya diri individu yang akan
menangani permasalahan organisasi, Tentunya dalam hal ini individu akan dituntut
untuk memiliki “kemampuan abstraksi” pada tingkat tertentu sehingga mampu
menghayati dan menyederhanakan kenyataan-kenyataan yang ada (dalam dimensi ruang
dalam waktu)
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah kali ini, penulis akan mencoba mengulas mengenai Struktur Organisasi
dan macam-macam organisasi serta struktur organisasi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi atau kegunaan struktur dalam sebuah organisasi dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1) Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab
dan apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus
bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan,
karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan.
2) Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur
organsisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun
5
hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang
dipercayakan kepada seseorang.
3) Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat
membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan
bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan
karena uraiannya yang jelas.
4) Kejelasan Jalur Hubungan. Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung jawab
setiap karyawan atau pegawai dalam sebuah organisasi, maka dibutuhka
kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur, sehingga jalur penyelesaian
pekerjaan akan semakin efektif dan dapat saling menguntungkan.
Pola dasar struktur organisasi sebaiknya tersusun relative permanen, artinya tidak perlu
selamanya mengalami perubahan. Dalam aktivitas yang dilakukan harus ada jaminan
fleksibilitas, artinya aktivitas itu senantiasa dapat diperluas jangkauannya, namun pola
dasar struktur organisasi tidak perlu mengalami perubahan. Yang perlu mendapat
perhatian dalam mengisi struktur organisasi adalah manusia yang memiliki kompentensi
yang sesuai dengan jenis tugas dalam bagian-bagian tugas atau pekerjaan pada struktur
tersebut. Penggolongan aktivitas dalam struktur dapat kita bagi menjadi empat unsure :
a)unsur pimpinan; b)unsur pembantu pimpinan; c)unsur pelakasana tugas pokok; dan
d)unsur pelaksana tugas-tugas fungsional.
6
2. Struktur Organisasi Fungsional
Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur ini berawal
dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap
atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada
hubunganya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih
dari satu orang atasan yang berberda-beda.
Ciri-Ciri Struktur organisasi fungsional :
- Tidak menjamin adanya kesatuan perintah
- Keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menuju spesialisasi
- Penghematan waktu dapat dilakukan karena mengerjakan pekerjaan yang sama
7
4. Struktur Organisasi Fungsional dan Staf
Struktur organisasi ini merupakan gabungan dari bermacam-macam struktur
organisasi.dengan memakai sistem gabungan ini di mungkinkan memilih, yang
menguntungkan di pakai yang merugikan di tinggalkan.
8
1. Struktur Lini - adalah jenis struktur yang memiliki lini perintah yang sangat spesifik.
Persetujuan dan perintah dari jenis struktur ini berasal dari atas ke lini yang bawah.
Struktur ini sesuai untuk organisasi yang kecil seperti kantor akunting atau kantor
hukum. Jenis struktur seperti ini memudahkan pengambilan keputusan, dan bersifat
informatif. Mereka memiliki departemen yang lebih sedikit, yang membuat seluruh
organisasi sangat desentralisasi.
2. Struktur Lini dan Staff – meskipun struktur lini sesuai untuk kebanyakan organisasi,
khususnya organisasi yang kecil, tapi tidak efektif untuk organisasi yang lebih besar.
Dimana struktur organisasi lini dan staff memainkan perannya. Lini dan struktur
menggabungkan struktur lini dimana informasi dan persetujuan berasal dari atas ke
bawah, dengan dukungan dan spesialisasi staf departemen. Stuktur organisasi lini dan
staff lebih terpusat. Manajer lini dan staff memiliki otoritas pada bawahannya. Pada
jenis stuktur organiasai ini, proses pengambilan keputusan menjadi lebih lambat karena
lapisan dan panduan yang tipikal, dan jangan melupakan formalitas didalamnya.
3. Struktur fungsional – jenis struktur organisasi ini mengelompokkan orang
berdasarkan fungsi yang mereka lakukan dalam kehidupan profesional atau menurut
fungsi yang dilakukan dalam organisasi. Bagan organisasi untuk organisasi berbasis
fungsional terdiri dari Vice President, Sales department, Customer Service Department,
Engineering atau departemen produksi, departemen Akunting dan Administratif .
Struktur Divisional. Ini adalah jenis struktur yang berdasarkan divisi yang berbeda
dalam organisasi. Struktur-struktur ini dibagi ke dalam:
1. Struktur produk – struktur sebuah produk berdasarkan pada pengelolaan
karyawan dan kerja yang berdasarkan jenis produk yang berbeda. Jika perusahaan
memproduksi tiga jenis produk yang berbeda, mereka akan memiliki tiga divisi
yang berbeda untuk produk tersebut
2. Struktur pasar – struktur pasar digunakan untuk mengelompokkan karyawan
berdasarkan pasar tertentu yang dituju oleh perusahaan. Sebuah perusahaan bisa
memiliki 3 pangsa pasar yang digunakan dan berdasarkan struktur ini, maka akan
membedakan divisi dalam struktur.
9
3. Struktur geografis – organisasi besar memiliki kantor di tempat yang berbeda,
misalnya ada zona utara, zona selatan, barat, dan timur. Struktur organisasi
mengikuti struktur zona wilayah.
Struktur Matrix
Merupakan struktur, yang menggabungkan struktur fungsi dan produk. Kedua gabungan
ini merupakan gabungan terbaik untuk membuat struktur organisasi yang efisien. Ini
adalah struktur organisasi yang paling kompleks. Penting untuk menemukan struktur
organisasi yang terbaik untuk organisasi, karena penetapan yang keliru akan merusak
fungsi organisasi
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
1. Bentuk Vertikal
2. Bentuk Mendatar / horizontal
3. Bentuk Lingkaran / circular
4. Bentuk Setengah lingkaran / semi Sircular
5. Bentuk Elliptical
6. Bentuk Piramida terbalik (Invented Piramid)
Bagan organisasi adalah suatu upaya dengan tulisan atau lisan untuk menunjukan
tingkatan organisasi.
1. Bagan mendatar ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari
pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun
dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.
10
2. Bagan Lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari
pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun
dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.
3. Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenang dari
pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun
dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.
4. Bagan Elips ialah bentuk bagan satuan organisasi yang saluran wewenangnya dari
pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun
dari pusat Elips kea rah bidang elips
Setiap bentuk bagan organisasi yang ada menggambarkannya dapat dibalik, kecuali
bagan lingkaran, bagan elips dan bagan sinar. Bagan pyramid dapat disusun dari bawah
kea rah atas, bagan mendatar dapat disusun dari kanan kea rah kiri, bagan menegak
(Vertikal) dapat disusun dari bawah ke atas, bagan setengah lingkaran dapat di susun
dari pusat lingkaran ke arah bidang atas lingkaran, bagan setengah elips dapat disusun
dari pusat elip kea rah bidang atas elip. Dalam bagan lingkaran, bagan elip dapat pula
digambar satuan organisasi atau pejabat yang lebih rendah kedudukannya terletak di
atas, tetapi ini semua tidak mengubah jenjang ataupun kedudukan yang sesungguhnya.
11
Hal ini dikemukakan pula oleh Keith Davis sebagai berikut ;
Stuktur organisasi pada setiap perusahaan berbeda-beda bergantung pada budaya dan
jenis industri dimana mereka berusaha. Contohnya saja perusahaan konsultan dan
perusahaan pertambangan. Struktur organisasi mereka bisa sangat berbeda. Umumnya
pada perusahaan konsultan, jabatan tertinggi adalah “partner” sedangkan pada
perusahaan tambang bisa CEO. Umumnya stuktur organisasi dapat digolongkan
menjadi tiga jenis: Fungsional, Project, dan Organisasi Matrix. Tipe struktur organisasi
berpengaruh pada bagaimana komunikasi didalam perusahaan.
12
Organisasi fungsional umum ditemui pada perusahaan-perusahaan yang memproduksi
suatu barang. (Kebanyakan perusahaan di Indonesia mungkin menggunakan Functional
Organization tapi Saya belum mendapatkan hasil survey tentang ini).
Pada functional organization, semakin besar organisasi, semakin dalam pula hirarkinya
dan semakin terspesialisasi pekerjaannya. Semua orang melapor kepada hirarki
diatasnya, seterusnya hingga mencapai puncak hirarki (CEO).
Organisasi proyek seperti ini berfokus hanya saja proyek daripada fungsionalitas. Saya
sendiri belum pernah menemukan organisasi besar yang menggunakan tipe organisasi
proyek ini. Mungkin tipe organisasi ini ada pada beberapa kelompok konsultan
freelancer yang bekerja secara lepas tetapi memiliki seorang koordinator. Manajer
proyek memiliki kuasa yang besar selama sebuah proyek berlangsung.
13
Keuntungan dari tipe organisasi ini adalah kemudahan untuk memasukkan seorang
konsultan luar, efisiensi dalam mengerjakan proyek, kemudahan untuk membagikan
sumber daya antar proyek, fleksibilitas dan independensi yang besar dari tiap
karyawannya.
Kekurangan yang dapat muncul adalah setiap karyawan harus cukup memiliki motivasi,
bertanggung jawab, dan terbiasa untuk mengambil inisiatif. Struktur ini tidak terlalu
cocok bila perusahaan memiliki banyak aspek administrasi atau operasi.
Organisasi Matrix merupakan peleburan dari kedua tipe organisasi diatas. Organisasi
Matrix menca ri keseimbangan antara operasional/administrasi dan proyek. Contohnya
adalah seorang manajer proyek yang ingin mengerjakan proyek inventory. Tim proyek
akan terdiri dari bagian purchasing dan finance.
Organisasi Matrix mempunyai tiga buah sub Organisasi berdasarkan kekuatan manajer
proyek dan manajer fungsional.
Keuntungan yang diberikan tipe organisasi matrix adalah pemanfaatan sumber daya
manusia yang efisien, anggota tim mempunyai pekerjaan operasional tetap setelah
proyek selesai, sharing pengetahuan antar divisi yang lebih baik dari pada tipe
fungsional, dan adanya keterlibatan stakeholder yang kuat.
Kekurangan yang dapat muncul adalah dengan adanya dua buah atasan, karyawan
bawah harus melapor pada dua atasan dan hal ini dapat membingungkan. Atasan-atasan
dapat memperebutkan karyawan sehingga membingungkan mereka dalam membuat
prioritas kerja dan memahami perannya. Prosedur komunikasi dan pemanfaatan sumber
daya harus ada dan jelas untuk menghindari kekacauan ini.
14
BAB III
CONTOH STRUKTUR ORGANISASI
15
Struktur Organisasi PT BPR Ambulu Dhanaartha
Berdasarkan struktur organisasi yang sudah tersusun, adapun uraian tugas masing-
masing bagian yang ada dalam struktur organisasi tersebut:
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah rapat yang diselenggarakan dan dihadiri
oleh para pemegang saham dan Direksi, dimana pada bagian inilah sebagai penentu arah
kebijaksanaan perusahaan akan diarahkan.
Komisaris (KOM)
Komisaris yang disingkat KOM adalah jabatan tertinggi di dalam Struktur Organisasi
BPR yang posisinya di atas DIR. Sesuai Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, setiap
BPR harus memiliki minimal 2 (dua) orang anggota Komisaris, dimana salah satunya
menjabat sebagai Komisaris Utama. Dalam kegiatan operasional BPR, fungsi dan
tanggungjawab komisaris berkaitan dengan Aspek Pengawasan, yaitu memastikan
bahwa seluruh kegiatan operasional BPR sudah sesuai dengan Peraturan Bank
Indonesia, Peraturan Intern BPR, Ketentuan / Undang-Undang yang berlaku.Tugas dan
fungsi Komisaris dalam Proses Perkreditan adalah “khusus” pada pengambilan
16
keputusan untuk Permohonan / Aplikasi Kredit dengan plafond di atas batas
kewenangan atau Committee Meeting.
Direksi (DIR)
Direksi yang selanjutnya disingkat DIR adalah jabatan pada level pengurus yang tugas
dan fungsi utamanya memimpin seluruh kegiatan Operasional BPRdalam rangka
mencapai pertumbuhan usaha yang sehat. Sesuai Peraturan Bank Indonesia yang
berlaku, setiap BPR sekurang-kurangnya harus memiliki 2 (dua) orang anggota Direksi,
dimana salah satunya menjabat sebagai Direktur Utama. Dalam kegiatan operasional
BPR walaupun ada pembagian fungsi antara Direksi dan wakilnya, namun demikian
DIR harus bertanggungjawab secara “kolegial” atas seluruh kegiatan operasional BPR.
KA-CAB adalah jabatan tertinggi untuk Kantor Cabang di dalam Struktur Organisasi
BPR yang membantu pencapaian target Direksi atas pertumbuhan dan perkembangan
perusahaan yang sehat.
KA-ADM adalah jabatan pada Level Manajer yang membantu DIR dalam bidang
pengawasan dan mengendalikan seluruh kegiatan administrasi kredit di BPR. Dalam
modul pengkreditan, fungsi dan wewenang KA-ADM dibutuhkan untuk memberikan
persetujuan kelengkapan dokumen kredit, bertanggungjawab atas proses pencairan
kredit dan maintenance (pemeliharaan) dokumen datakredit beserta pelaporan portofolio
kredit.
AD-CR adalah jabatan pada Level Staf yang tugas dan fungsi utamanya memberikan
support atau dukungan kepada seluruh kegiatan Perkreditan BPR, khususnya yang
berhubungan dengan kelengkapan, kebenaran, dan pengkinian seluruh data / informasi
yang dibutuhkan, misalkan yang terkait dengan prosespermohonan kredit, pengikatan
dan pencairan kredit monitoring pembayaran hingga pelunasan kredit.
17
CS adalah jabatan pada Level Staf yang merupakan salah satu ganda terdepan di Kantor
BPR yang secara langsunng akan berhadapan dengan publik, baik itu Nasabah, Calon
Nasabah, ataupun pihak lain yang mempunyai urusan / kepentingan dengan BPR. Untuk
itu, kinerja CS seringkali merupakan refleksi dari “kualitas layanan BPR” khususnya
terkait dengan keramahan, kecepatan layanan.
AD-TAB/DEP adalah jabatan pada Level Staf yang bertanggungjawab kepada KA-
OPS, dimana tugas dan fungsi utamanya adalah memberikan support atau dukungan
kepada seluruh kegiatan Operasional BPR, khususnya yang berhubungan dengan
kelengkapan, kebenaran dan pengkinian seluruh datainformasi yang dibutuhkan,
misalkan yang berhubungan dengan proses transaksi Tabungan dan Deposito.
Teller (TL)
TL adalah jabatan pada Level Staf yang bertanggungjawab kepada KA-OPS dan
merupakan garda depan lainnya di kantor BPR yang paling banyak berhubungan dengan
nasabah terkait dengan layanan penarikan dan penyetoran Tabungan, pencairan dan
pembayaran kredit, penyetoran dan pencairan Deposito, sehingga selain jabatan CS,
kinerja seorang TL juga merupakan refleksi kualitas layanan BPR khususnya terkait
dengan keramahan, kecepatan layanan.
Accounting (ACC)
ACC adalah jabatan pada Level Staf yang bertanggungjawab kepada KA-OPS, dimana
mempunyai peran dan fungsi sangat krusial di Kantor BPR, karena berkaitan dengan
setiap proses pengklasifikasian, pencatatan, peringkasan, analisis dan interpretasi atas
seluruh transaksi yang terjadi di BPR.
KA AO-FD adalah jabatan pada Level Staf Senior yang tugas dan fungsinya memimpin
beberapa AO-FD untuk memasarkan produk pendanaan (Tabungan dan Deposito).
18
AO-FD adalah jabatan pada Level Staf yang tugas dan fungsi utamanya membantu dan
bekerjasama dengan KA AO-FD memasarkan produk pendanaan (Tabungan dan
Deposito).
Collector (COLL)
COLL adalah jabatan pada Level Staf yang bertanggungjawab langsung kepada KA
AO-LN dan proses penagihan dan penyelesaian kredit bermasalah. Tugas dan fungsinya
yang mengupayakan agar kredit bermasalah menjadi lancar kembali dengan cara
melakukan komunikasi yang efektif (secara santun tetapi tegas) dengan nasabah agar
timbul pengertian dan kesadaran untuk mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan
kewajibannya kepada BPR.
KA AO-LN adalah jabatan pada Level Staf Senior yang tugas dan fungsinya memimpin
beberapa AO-LN yang tergabung dalam Kelompok Kerja yang disebut CLUSTER.
AO-LN adalah jabatan pada Level Staf yang tugas dan fungsi utamanya membantu dan
bekerja sama dengan KA AO-LN dalam sebuah Kelompok Kerja yang disebut
CLUSTER.
KA-OPS adalah jabatan pada Level Manajer yang membantu Direksi di dalam bidang
pengawasan dan mengendalikan seluruh kegiatan Operasional.
KA-KAS adalah jabatan pada Level Manajer yang membantu Direksi di dalam bidang
pengawasan dan mengendalikan seluruh kegiatan Operasional di kantor Kas.
IC adalah jabatan pada Level Senior Staf yang membantu Direksi di dalam bidang
pengawasan seluruh kegiatan Operasional dan Perkreditan.
19
Selain uraian di atas, berikut ini daftar karyawan PT BPR Ambulu Dhanaartha Cabang
Rambipuji Jember :
No Nama Jabatan
7 Budi Susiawan AO
8 Yoyok Yulianto AO
9 Zainal Sofyan AO
10 Hendri Derma AO
11 Erwin Daryanto AO
12 Supri Driver
13 Joni OB
20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Stuktur Organisasi pada dasarnya merupakan desain organisasi dimana manajer
melakukan alokasi sumber daya organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian
kerja dan sumber daya yang dimiliki organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja
tersebut dapat dikordinasikan dan dikomunikasikan.
Adapun faktor-faktor yang memengaruhi Struktur Organisasi
· Strategi Organisasi
· Skala Organisasi
· Teknologi
· Lingkungan
B. Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan psara pembaca dapat memahami dan
mengerti akan isi dan maksud dari judul tersebut diatas. Para pembaca bisa
mendapatkkan pelajaran serta dapat menambah wawasan mengenai “Struktur
Organisasi”
21