Anda di halaman 1dari 33

Pedoman Pelayanan

Instalasi Laboratorium
Rumah Sakit Royal Progress
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS
NOMOR : 044/SK/DIR/VIII/2010
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI LABORATORIUM
RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

Menimbang ; a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan Instalasi LaboratoriumRumah Sakit


Royal Progress, diperlukan Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium Rumah
Sakit Royal Progress;
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut d iatas perlu ditetapkan Pedoman
Pelayanan Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Royal Progress dengan Keputusan
Direktur Rumah Sakit Royal Progress.
Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kesehatah RI nomor 920/Menkes/Per/XII/1986 tentangUpaya
Pelayanan Kesehatan Swasta di bidang Medik,jo Peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 084/Menkes/Per/II/XII/1986:
2. Peraturan Menteri Kesehatah RI nomor 159b/Menkes/Per/XII/1988 tentang
Rumah Sakit.
3. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Sejahtera Progress Nomor :
11/YSP/KHU/VIII/2010 tahun 2010 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit
Royal Progress.
4. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Sejahtera Progress Nomor :
021/YSP/KHU/10/2007 tahun 2007 Tentang Penunjukan Direktur Royal Progress
International Hospital.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS TENTANG PEDOMAN
PELAYANAN INSTALASI LABORATORIUM RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS.
Kedua : Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Royal Progress sebagaimana
dimaksud dalalm dictum Kesatu sebagaimana tercantum dlam Lampiran keputusan ini.
Ketiga : Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Royal Progress sebagaimana di
maksud dalam Diktum kedua harus dijadikan acuan dalam menyelenggarakan Pelayanan
Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Royal Progress.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal dittetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 26 Agustus 2010
Direktur

Dr. Djoti Atmodjo, SpA, MARS


DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………………………………………… 2
B. Ruang Lingkup …………………………………………………………………………………………… 2
C. Batasan Operasional ………………………………………………………………………………….. 3
D. Landasan Hukkum …………………………………………………………………………………….. 3
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi sumber daya manusia ………………………………………………………………. 5
B. Distribusi ketenagaan ……………………………………………………………………………….. 5
C. Pengaturan Jaga ……………………………………………………………………………………….. 6
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang …………………………………………………………………………………………….. 7
B. Standar fasilitas …………………………………………………………………………………………. 8
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Pendaftaran dan pencatatan ……………………………………………………………………… 10
B. Pengelolaan Spesimen ………………………………………………………………………………… 13
C. Pemeriksaan Laboratorium ………………………………………………………………………… 16
D. Pengelolaan Limbah …………………………………………………………………………………… 19
E. Laporan hasil dan arsip ………………………………………………………………………………. 20
F. Pemeliharaan dan kalibrasi alat ………………………………………………………………….. 22
G. Trouble shooting ………………………………………………………………………………………… 29
BAB V LOGISTIK ………………………………………………………………………………………………………….. 39
BAB VI KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian ………………………………………………………………………………………………….. 41
B. Tujuan ………………………………………………………………………………………………………… 41
C. Tata laksana keselamatan pasien ………………………………………………………………… 41
BAB VII KESELAMATAN KERJA ………………………………………………………………………………………. 43
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
A. Pra Analitik …………………………………………………………………………………………………. 48
B. Analitik ……………………………………………………………………………………………………….. 50
C. Pasca Analitik ……………………………………………………………………………………………… 51
D. Pemantapan Mutu Eksternal ………………………………………………………………………. 51
BAB IX PENUTUP ………………………………………………………………………………………………………….. 55

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap
pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata – rata penduduk, serta yang
penyelenggaraannya sesuai dengankode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diperlukan
untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit seta
pemulihan kesehatan.
Sebagai komponen penting dalam pelayanan kesehatan, hasil pemeriksaan laboaratorium
digunakan untuk penetapan diagnosis, pemberian pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan
serta penentuan prognosis. Oleh karena itu, hasil pemeriksaan laboratorium harus terjamin mutunya.
Untuk meningkatkan mutu hasil pemeriksaan laboratorium, mutlak perlu dilaksanakan kegiatan
pemantapan mutu ( Quality Assurance ), yang mencakup berbagai komponen kegiatan. Salah satu
komponen kegiatan adalah “Praktek Labaoratorium yang Benar “.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka di Instalasi Laboratorium perlu dibuat standar pelayanan
yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam tata cara pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke
pasien pada umumnya dan pasien laboratorium Roumah Sakit Royal Progress.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka dalam melakukan pelyanan laboratorium di Rumah
Sakit Royal Progress harus berdasarkan standar pelayanan laboratorium Rumah Sakit Royal Progress.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Royal Progress meliputi :
1. Pasien Rawat Inap
Yaitu pasien yang dirawat di ruang perawatan Rumah Sakit Royal Progress yang memerlukan
pemeriksaan laboratorium
2. Pasien Rawat Jalan.
Yaitu pasien dari unit gawat darurat dan pasien dari poli rawat jalan Rumah Sakit Royal Progress
yang memerlukan pemeriksaan laboratorium.
3. Pasien Luar
Yaitu pasien dari Dokter luar Rumah Sakit Royal Progress maupun Dokter yang bekerjasama dengan
Rumah Sakit Royal Progress yang memerlukan pemeriksaan laboratorium
4. Pasien Medical Check-uptu pasien yang berasal dari Instalasi Rawat Jalan yang akan memerlukan
medical check up dan pasien dari perusahaan maupun dari asransi yang bkerja sama dengan rumah
Sakit Royal Progress yang memerlukan pemeriksaan laboratorium.

C. Batasan Operasional
1. Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan Hematologi adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan antara lain
Hematologi Rutin, Hematologi Lengkap, Golongan darah, hitung Retikulosit, Hitung Eosinophil,
Morfologi sel darah dan Hemostasis Lengkap.
2. Pemeriksaan Kimia
Pemeriksaan Kimia adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan antar laian :
Glukosa darah, Faal Hati lengkap, Faal Ginjal, Analisa Lipid,HbA1c,Elektrolit, Analisa Gas Darah.
3. Pemeriksaan Urine
Pemeriksaan urine adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan yang
membutuhkan bahan urine antara lain : Urine rutin, Urine Lengkap, Tes Kehamilan dan drug
monitoring.
4. Pemeriksaan Faeces
Pemeriksan Faeces adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan yang
membutuhkan bahan dari faeces antara lain : Faeces rutin,Faeces Lengkap dan darah samar.
5. Pemeriksaan Bakteriologi
Pemeriksaan Bakteriologi adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan antara lain :
Sediaan langsung Gram, Sekret Vagina/Urethra,Sputum BTA langsung.
6. Pemeriksaan Serologi / Imunologi
Pemeriksaan serologi adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan yang
memerlukan serum sebagai bahan pemeriksaan, adapun pemeriksaannya antara lain VDRL, TPHA,
NS1, Salmonella IgM, Dengu Blot IgG/IgM, HbSAg, Anti HbS, HCV Total, HIV, Mycodot.

D. Landasan Hukum
1. UU Nomor 23 tahun 1992 TENTANG KESEHATAN
2. UU Nomor 22 tahun 1999 TENTANG PEMERINTAH DAERAH
3. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN
4. Peraturan Pemerintah nomor 25 tahun 2000 TENTANG KEWENANGAN PEMERINTAH DAN
KEWENANGAN PROPINSI DAERAH OTONOM.
5. Keputusan Presiden nomor 177 tahun 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS
DEPARTEMEN,SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH TERAKHIR DENGAN KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR
82 TAHUN 2001
6. Keputusan Presiden nomor 102 tahun 2001 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI,
KEWENANGAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN.
7. Keputsan Menteri Kesehatn nomor 04/MENKES/SK/2002 TENTANG LABORATORIUM KESEHATAN
SWASTA.

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

NO NAMA JABATAN KUALIFIKASI TENAGA YANG


DIBUTUHKAN
1 PenanggungJawab Lab S2 Kedokteran 1 orang
2 Karu Lab D3 Analis, SMAK 1 orang
3 Staff Analis SMAK 8 orang
4 Staff Adm SMA 1 orang
5 Staff Adm PA/ Pap Smear SMU/sederajat 1 orang
JUMLAH 12 orang
B. Distribusi Ketenagaan
Pola pengaturan ketenagaan Instalasi Laboratorium yaitu
a. Untuk dinas pagi :
Yang bertugas sejumlah 4 ( empat ) orang ;
Kategori :
o 1 orang Ka Ru
o 1 orang Pelaksana Sampling
o 1 orang Pelaksana Hematologi, Serologi/Imunologi
o 1 orang Pelaksana Kimia, Urine, Faeces
Jam dinas dari jam 07:00 wib s/d jam 14:00 wib
b. Untuk dinas sore :
Yang bertugas sejumlah 2 (dua) orang
Kategori :
o 1 orang Penanggung Jawab shift
o 1 orang Pelaksana
Jam dinas dari jam 14:00 wib s/d jam 21:00 wib
c. Untuk dinas malam :
Yang bertugas sejumlah 1 (satu) orang
o Jam dinas dari jam 21:00 wib s/d jam 07:00 wib

C. Pengaturan Jaga
Pengaturan Jaga Pelaksana Analis
1. Pengaturan jadwal dinas pelaksana analis dibuat dan dipertanggung jawabkan oleh kepala urusan
(Karu) laboratorium dan disetujui oleh Asisten Manajer Penunjang Medis dan Penanggung Jawab
Laboratorium.
2. Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan ke analis pelaksana
laboratorium setiap satu bulan.
3. Untuk tenaga analis yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu maka analis tersebut dapat
mengajukan permintaan dinas pad abuku permintaan. Permintaan akan disesuaikan dengan
kebutuhan tenaga yang ada ( apabila tenaga cukup dan berimbang serta tidak mengganggu
pelayanan maka permintaan disetujui ).
4. Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi, dinas sore, dimas malam, lepas malam libur dan cuti. Apabila
ada tenaga analis jaga karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah
ditetapkan (terencana ), maka analis analis yang bersangkutan harus memberitahu Karu
Laboratorium : 2 Jam sebelum dinas pagi. 4 jam sebelum dinas sore atau malam. Sebelum
memberitahu Karu Laboratorium , diharapkan analis yang bersangkutan sudah mencari analis
pengganti.
5. Apabila ada tenaga analis tiba – tiba dapat jaga sesua jadwal yang telah ditetapkan ( tidak
terencana ) maka Karu Laboratorium akan mencari analis pengganti yang hari itu libur atau analis
laboratorium yang tinggal di asrama. Apabila analis pengganti tidak didapatkan maka analis yang
dinas pada shift sebelumnya wajib menggantikan.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang

B A

L
F A E
B
G H

I
KETERANGAN :
A : Ruang sampling laboratorium F : Serologi
B : Tempat Tidur G : Hematologi
C : Toilet H : PA
D : Administrasi laboratorium I : Urin dan Faeces
E ; Kimia

B. Standar fasilitas
1. Fasilitas dan Sarana
Laboratorium Rumah Sakit Royal Progress berloksi di lantai II gedung utama yang terdiri dari ruangan
sampling,ruang administrasi, ruang kerja hematologi, kimia, serologi, bakteriologi, urine,faeces, ruang
administrasi PA / PAP Smear. Ruangan sampling terdiri dari 1 (satu) tempat tidur dan satu tempat
duduk untuk sampling dan toilet untuk pengambilan sampel urine dan faeces.
2. Peralatan
Peralatan yang tersedia di Laborratoarium mengacu kepada buku pedoman pelayanan laboratorium
departemen Kesehatan RI untuk penunjang kegiatan pelayanan terhadap pasien laboratorium.
Alat – alat yang ada di laboratorium :
a. Komputer ( 1 set )
Komputer dipergunakan untuk mencetak hasil laboratorium
b. Selektra ( 1 set )
Selektra diiperguankan untuk pemeriksaan kimia yaitu pemeriksaan : gula darah, faal hati, faal
ginjal, analisa iipid, calcium.
c. Mikro Lab ( 1 set )
Mikro lab dipergunakan sebagai back up alat selektra E, bila ada trouble pada alat Selectra,
pengerjaan dilakukan secara manual.
d. Mikroskop ( 2 set )
Mikroskop dipergunakan untuk pemeriksaan yang memerlukan pemeriksaan yang memakai
mikroskop antar lain : sedimen urine, faeces, pengecatan gram, hitung jenis lekosit, BTA langsung.
Hitung leukosit dan trombosit ( bila manual )hitung eosinophil dan retikulosit.
e. Uritex 151
Uritex dipergunakan untuk pemeriksaan pembacaan stik urine secara otomatis.
f. Centrifuge ( 3 set )
Centrifuge dipergunakan untuk memutar darah, urine atau cairan tubuh, HDL presipitat, dimana
setelah pemutaran akan dipergunakan untuk menganalisa sampel
g. Rak dan tabung westergreen
Rak dan tabung westerrgreen dipergunakan untuk pemeriksaan laju endap darah.
h. Kulkas ( 2 set )
Kulkas dipergunakan untuk menyimpan reagen dan serum yang perlu disimpan.
i. Minidry ( 1 set )
Minidry dipergunakan untuk pemeriksaan hematologi lengkap dengan 5 diffcount.
j. Mikros 60 ( 1 set )
Mikros 60 dipergunakan untuk pemeriksaan hematologi tanpa diffcount.
k. Spiramix
Spiramix dipergunakan untuk menggulir tabung EDTA biar tetap homogeny.
l. Rotator
Rotator dipergunakan untuk pemutaran widal.
m. Ciba Corning
Ciba corning dipergunakan untuk pemeriksaan elektrolit dalam darah (natrium, Kalium, Chlorida )
n. I Stat ( 1 set )
I Stat dipergunakan untuk pemeriksaan analisa gas darah dan sebagai back up alat ciba corning.
o. Mikroplate reader ( 1 set )
Micro plate reader dipergunakan untuk pemeriksaan HbSSg dan Anti Hbs
p. Nycocard Reader II ( 1 set )
Nycocard reader II dipergunakan untuk pemeriksaan HbA1C
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Pendaftaran dan pencatatan
1. Pelayanan pemeriksaan laboratorium pada pasien rawat jalan :
a. Pasien dating dengan formulir pemeriksaan laboratorium, diminta ke kasir untuk melakukan
pembayaran.
b. Jika tidak membawa formuir permintaan laboratorium, maka laboratorium dibuatkan formulir
permintaan
c. Kemudian pasien diminta ke kasir untuk melakukan pembayaran,
d. Pasien diambil sampel di laboratorium oleh petugas sampling
e. Petugas laboratorium memberi label pada sampel yang telah diambil.
f. Di laboratorium pasien diberitau kapan hasil selesai dan diberi resi untuk pengambilan hasil.
g. Setelah hasil pemeriksaan selesai, diinput ke computer dan dicetak hasilnya.
h. Hasil pemeriksaan laboratorium di paraf oleh dokter patologi
i. Hasil diberikan ke pasien dengan menunjukkan resi pengambilan hasil.
2. Pelayanan pemeriksaan laboratorium pada pasien rawat inap :
a. Dokter memberi instruksi pemeriksaan laboratorium, dibuat formulir pemeriksaan
laboratorium rangkap dua yang ditandatangani oleh dokter yang meminta.
b. Formulir laboratorium harus diisi lengkap : Nama, Umur, Jenis kelamin, Jenis pemeriksaan,
Kamar pasien dan jam pemeriksaan. Oleh petugas administrasi IRNA diinput ke computer dan
dicetak bukti pembayaran.
c. Formulir dan tanda bukti dibawa ke laboratorium untuk arsip laboratorium.
d. Petugas Laboratorium ke Irna mengambil sampel darah pasien sesuai instruksi jenis permintaan
pemeriksaantetapi terlebih dahulu pamit ke perawat bahwa akan dilakukan penyemplingan
sampel dan setelah pengambilan darah, perawat menandatangani buku sampling laboratorium
yang menandakan pasien sudah diambil darahnya.
e. Petugas laboratorium memberi label pada sampel yang telah diambil.
f. Untuk sampel urine, faeses diambil oleh perawat dan carian tubuh seperti Pleura, cairan otak
diambil oleh dokter dan dikirim langsung ke laboratroium oleh perawat dan harus diserahkan
ke laboratorium dengan menyertakan formulir permintaan pemeriksaan yang sudah diisi
lengkap data pasien.
g. Setelah penyemplingan petugas analis segera melakukan pemeriksaan.
h. Setelah hasil pemeriksaan selesai, diinput ke computer dan dicetak hasilnya.
i. Hasil pemeriksaan laboratorium diberitahukan kepada perawat bahwa pemeriksaan
laboratorium sudah selesai dan boleh diambil dengan menandatangani buku pengambilan hasil
laboratorium.
Kriteria Pemeriksaan Laboratorium :
Jenis Pemeriksaan Waktu Pemeriksaan
CITO - Analisa Gas Darah - ½ jam
- Gula darah sewaktu - ½ jam

 Elektrolit - ½ jam

 Hematolgi lengkap tanpa LED - 1 jam


Bisa CITO - Widal - ½ jam

 Bilirubin Bayi - 1 ½ jam

 Golongan darah - ¼ jam

 Masa perdarahan ( BT ) - ½ jam

 Masa pembekuan ( CT ) - ½ jam


Biasa - Hematologi rutin - 1 ½ jam

 Hematologi lengkap - 1 ½ jam

 Kimia darah - 1 ½ jam

 Urine lengkap - 1 jam

 Faeces lengkap - 1 jam


Ket : Hal tersebut diatas berlaku jika semua alat keadaan baik dan untuk hitung jenis lekosit tidak
ditemukan sel muda karena akan dikonsulkan ke penanggung jawab laboratroium.
Prosedur Pemberian Nomor dan Pencatatan Haisl Laboratorium
HEMATOLOGI
1. Pertama catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan
2. Catat nomor, nama dan kamar pasien pada sampel pasien
3. Catat dibuku arsip laboratorium nomor laboratorium, nama pasien, nomor register, nama dokter
pengirim serta jenis pemeriksaan.
4. Catat di kertas kerja hematologi, nomor, nama pasien dan jenis pemeriksaan.
5. Hasil laboratroium dicatat pada kertas kerja hematologi sesuai dengan nomor specimen baru
dipindahkan ke buku arsip laboratorium.
6. Dari buku arsip laboratorium kemudian baru diinput ke computer
7. Nomor urut laboratorium hematologi setiap bulan berubah, dari awal bulan mulai dari nomor 1 sampai
seterusnya sampai akhir bulan.
KIMIA
1. Pertama catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan
2. Catat nomor ,nama dan kamar pasien pda sampel pasien
3. Catat di buku arsip laboratorium nomor laboratorium, nama pasien , nomor register, nama dokter
pengirim serta jenis pemeriksaan.
4. Catat di kertas kerja Kimia, nomor, nama pasien dan jenis pemeriksaan.
5. Hasil laboratorium dicatat pada kertas kerja Kimia sesuai dengan nomor specimen, baru dipindahkan
ke buku arsip laboratorium
6. Dari buku arsip laboratorium kemudian baru diinput ke computer
7. Nomor urut laboratorium setiap bulan berubah, dari awal bulan mulai dari nomor 1 sampai seterusnya
sampai akhir bulan.
SEROLOGI/IMUNOLOGI
1. Pertama catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan
2. Catat nomor ,nama dan kamar pasien pda sampel pasien
3. Catat di buku arsip laboratorium nomor laboratorium, nama pasien , nomor register, nama dokter
pengirim serta jenis pemeriksaan.
4. Catat di kertas kerja serologi/imunologi, nomor, nama pasien dan jenis pemeriksaan.
5. Hasil laboratorium dicatat pada kertas kerja Kimia sesuai dengan nomor specimen, baru dipindahkan
ke buku arsip laboratorium
6. Dari buku arsip laboratorium kemudian baru diinput ke computer
7. Nomor urut laboratorium serologi/imunologi setiap bulan berubah, dari awal bulan mulai dari nomor 1
sampai seterusnya sampai akhir bulan.
BAKTERIOLOGI
1. Pertama catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan
2. Catat nomor ,nama dan kamar pasien pda sampel pasien
3. Catat di buku arsip laboratorium nomor laboratorium, nama pasien , nomor register, nama dokter
pengirim serta jenis pemeriksaan.
4. Catat di kertas kerja bakteriologi, nomor, nama pasien dan jenis pemeriksaan.
5. Hasil laboratorium dicatat pada kertas kerja bakteriologi sesuai dengan nomor specimen, baru
dipindahkan ke buku arsip laboratorium
6. Dari buku arsip laboratorium kemudian baru diinput ke computer
7. Nomor urut laboratorium bakteriologi setiap bulan berubah, dari awal bulan mulai dari nomor 1
sampai seterusnya sampai akhir bulan.
URINE
1. Pertama catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan
2. Catat nomor ,nama dan kamar pasien pda sampel pasien
3. Catat di buku arsip laboratorium nomor laboratorium, nama pasien , nomor register, nama dokter
pengirim serta jenis pemeriksaan.
4. Catat di kertas kerja urine, nomor, nama pasien dan jenis pemeriksaan.
5. Hasil laboratorium dicatat pada kertas kerja urine sesuai dengan nomor specimen, baru dipindahkan ke
buku arsip laboratorium
6. Dari buku arsip laboratorium kemudian baru diinput ke computer
7. Nomor urut laboratorium urine setiap bulan berubah, dari awal bulan mulai dari nomor 1 sampai
seterusnya sampai akhir bulan.
FAECES
1. Pertama catat nomor laboratorium di formulir permintaan pemeriksaan
2. Catat nomor ,nama dan kamar pasien pda sampel pasien
3. Catat di buku arsip laboratorium nomor laboratorium, nama pasien , nomor register, nama dokter
pengirim serta jenis pemeriksaan.
4. Catat di kertas kerja faeces, nomor, nama pasien dan jenis pemeriksaan.
5. Hasil laboratorium dicatat pada kertas kerja faeces sesuai dengan nomor specimen, baru dipindahkan
ke buku arsip laboratorium
6. Dari buku arsip laboratorium kemudian baru diinput ke computer
7. Nomor urut laboratorium faeces setiap bulan berubah, dari awal bulan mulai dari nomor 1 sampai
seterusnya sampai akhir bulan.

B. Pengelolaan Spesimen
TATA LAKSANA PELAYANAN TEKNIK PENGAMBILAN DAN PENANGANANSPESIMEN
Persiapan Pasien :
1. Pemeriksaan gula darah puasa dan 2 jam post prandial.

 Sebelum pemeriksaan pasien harus berpuasa selama 10 jam


Pagi hari pasien diambil darah dan urine untuk pemeriksaan glukosa puasa kemudian
makan dan minum seperti biasa, selesai makan pasien puasa lagi selama 2 jam

 Pasien diambil darah dan urine yang kedua untuk pemeriksaan glukosa 2 jam pp
2. Pemeriksaan profil Lipid

 Pasien diharuskan puasa selama 12 jam.


Persiapan Alat :
 Needle vacutainer, Tube vacutainer.

 Spuit, lancet, eing needle, torniquette

 Pot urine

 Objek glass,cover glass.


Persiapan Bahan :

 Kapas alcohol

 Anti koagulan
Teknik Pengambilan Spesimen :
Darah Vena

 Catat nama, nomor laboratorium, nomor register, keterangan klinis pasien.

 Gunakan sarung tangan sebelum pengambilan darah.

 Pasang torniquette pada daerah yang akan diambil darahnya.

 Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alcohol

 Tusuk venadengan jarum spuit atau vacutainer sampai terlihat darah keluar.

 Pemeriksaan Hematologi lengkap : Darah EDTA 3 ml

 Pemeriksaan Kimia Klinik : Darah beku 5 ml

 Pemeriksaan Immunologi : Darah beku 5 ml

 Pemeriksaan Hematologi+Kimia+Imun : Darah EDTA + beku 10 ml

 Asumsi pengambilan diatas sesuai dengan jumlah item pemeriksaan laboratorium

 Torniquette dilepaskan

 Cabut jarum dengan menempel kapas ksering diatasnya.

 Rekatkan plester betadin


Darah Kapiler

 Lokasi pengambilan 2/3 ujung jari pada orang dewasa, daun telinga pada anak , tumit
kaki pada bayi

 Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan kapas alcohol

 Tusuk dengan lancet secepat mungkin

 Buang tetes darah pertama dengan kapas kering, tetes darah selanjutnya diambil.

 Rekatkan lokasi tusukan dengan plester betadin


Darah arteri
 Lokasi pengambilan arteri radialis, arteri brachialis dan arteri femoralis.

 Gunakan spuit 1 cc atau 3 cc heparin secara aseptis dan basahi bagian dalam spuit.

 Desinfeksi bagian yang akan ditusuk dengan alcohol

 Tusuk arteri dengan posisi jarum tegak lurus atau pada sudut 90 derajat.

 Tarik jarum dari pembuluh darah setelah didapat darah yang dibutuhkan kemudian
ujung jarum ditusuk ke gabus atau karet.

 Rekatkan plester betadine

 Bolak – balik spuit agar darah tercampur homogeny


Urine
1. Urine sewaktu : untuk urine lenkap, tes kehamilan

 Urine yang dikeluarkan pada saat akan diperiksa ( sewaktu – waktu )

 Urine ditampung ke dalam pot urine bersih dan tertutup

 Beri label identitas pasien


2. Urine pagi : untuk urine lengkap

 Urine yang pertama dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur.

 Urine ditampung ke dalam pot urine bersih dan tertutup

 Beri label identitas pasien


3. Urine 24 jam : untuk creatinine clearance,protein kuntitatif,elektrolit urine.
Cara pampungan urine 24 jam misal :

 Jam 7 pagi,penderita mengeluarkan urine, urine dibuang.

 Tampung semua urine yang dikeluarkan sampai dengan jam 7 pagi esok harinya.

 Untuk creatinine clearance penampungan urine terlebihdahulu diberi thymol 2ml

 Campur semua urine setiap selesai menampung, jangan sampai ada tertumpah.
Faeces

 Ambil sedikit faeces ke dalam wadah bersih dan bertutup, jangan bercampur dengan urine.

 Ambil bagian yang ada darah dan lendirnya


Sputum

 Ambil sputum pada saat pertama kali pasien bangun tidur pagi hari

 Tampung pada wadah bersih, kering,bermulut besar dan tertutup


Pleura dan cairan tubuh lain
 Tampung semua sampel / bahan pada wadah bersih, kering dan bermulut lebar.
Secret/swab

 Bahan diambil dari swab vagina, urethra, tenggorok, telinga, hidung sesuai dengan permintaan
dokter.
Kultur

 Pada pemeriksaan kultur sampel ditampung pada wadah bersih dan steril.
PENGOLAHAN SPESIMEN

Jenis specimen Perlakuan pada specimen Bentuk yang untuk dianalisa

Darah EDTA Homogenisasi Darah tidak boleh beku


Darah Beku Centrifugasi 3000 rpm 5 menit Serum
Darah Citrat Centrifugasdi 1000 rpm Plasma
Darah tanpa anti koagulan (masa Segera dianalisa Darah segar
pembekuan )
Urine (urinalisa ) Centrifugasi 2000 rpm 5 menit Endapan urine
Urine ( tes kehamilan ) Segera dianalisa Urine segar
Darah segar (gaal kultur / MO Masukkan ke dalam botol bactec Darah dalam botol
darah )

TATA LAKSANA PELAYANAN PENYIMPANAN SPESIMEN


Simpan semua specimen sesuai dengan nomor urut, tanggal dan hari serta bulan penyimpanan.
Serum

Disimpan di freezer selama 1 bualn pada suhu -20 C setelah disimpan selama 1 bulan sisa serum dibuang.
Darah EDTA

Sisa sampel darah EDTA disimpan selama 24 jam pada suhu 8 C, setelah itu dibuang.
Darah beku

Sisa sampel darah beku disimpan selama 24 jam pada suhu ruangan ( 15-30 C) setelah itu dibuang.
Urine

Sisa sampel urine disimpan pada suhu kamar ( 15-30 C) sampai dengan pergantian shift berikutnya setelah
itu bibuang
Faeces

Sisa sampel faeces disimpan pada suhu kamar ( 15-30 C) sampai dengan pergantian shift berikutnya setelah
itu dibuang.
Cairan tubuh
Sisa sampel cairan tubuh di simpan pada suhu 8 C selama 1 minggu setelah itu dibuang.
C. Pemeriksaan Laboratorium

PEMERIKSAAN BAHAN HARI KERJA SELESAI HASIL


HEMATOLOGI :
1. Darah rutin Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
2. Darah lengkap Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
3. Golongan darah Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
4. Hemoglobin Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
5. Hematocrit Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
6. Hitung lekosit Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
7. Hitung trombosit Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
8. Hitung eosinophil Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
9. IT Ratio Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
10. Hitung eritrosite Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
11. VER,HER KHER Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
12. Hitung jenis lekosit Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
13. LED Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
14. Gambarandarah tepi Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
15. Malaria Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
16. Retikulosit Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari
HEMOSTATIS :
1. Waktu perdarahan Darah Setiap hari Setiap hari
2. Waktu pembekuan Darah Setiap hari Setiap hari
URINALISIS
1. Urin rutin Urine segar 10 ml Setiap hari Setiap hari
2. Urine lengkap Urine segar 10 ml Setiap hari Setiap hari
3. Tes kehamilan Urine segar 10 ml Setiap hari Setiap hari
4. Glukosa urine Urine segar 10 ml Setiap hari Setiap hari
FAECES
1. Faeces rutin Faeces Setiap hari Setiap hari
2. Faeces lengkap Faeces Setiap hari Setiap hari
3. Darah samar Faeces Setiap hari Setiap hari
ANALISA CAIRAN TUBUH
1. Analisa sperma Sperma Setiap hari 2 hari
2. Transudate/eksudat Cairan pleura Setiap hari 2 hari
3. Cairan sendi Cairan sendi Setiap hari 2 hari
4. Cairan otak Cairan otak Setiap hari 2 hari
DRUG MONITORING
1. Amphetamine Urine segar 10 ml Setiap hari Setiap hari
2. Marijuana Urine segar 10 ml Setiap hari Setiap hari
3. Opiate Urine segar 10 ml Setiap hari Setiap hari

KIMIA

PEMERIKSAAN BAHAN HARI KERJA SELESAI HASIL


KARBOHIDRAT :
1. Glukosa puasa Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
2. Glukosa 2 jam PP Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
3. Glukosa sewaktu Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
4. Glukosa kurva harian Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
5. Glukosa toleransi tes Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
6. HBA1C Darah EDTA 2 ml Setiap hari Setiap hari

LEMAK :
1. Trigliserid Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
2. Cholesterol total Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
3. Cholesterol HDL Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
4. Cholesterol LDL Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
FUNGSI GINJAL :
1. Ureum Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
2. Creatinine Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
3. Asam urat Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
4. Creatinine clerence Urine 24 jam Setiap hari 2 hari
5. Urea Creatinine Urine 24 jam Setiap hari 2 hari
BAKTERIOLOGI :
1. Sediaan langsung Sputum,cairan tubuh Setiap hari Setiap hari
gram Sputum, cairan tubuh
2. Sputum BTA langsung Secret urethra Setiap hari Setiap hari
Secret vagina
3. Sekret urethra Setiap hari Setiap hari
4. Secret vagina Setiap hari Setiap hari
FUNGSI HATI :
1. Protein total Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
2. Albumin Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
3. Globulin Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
4. Bilirubin Total Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
5. Bilirubin direk Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
6. Bilirubin indirek Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
7. SGOT Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
8. SGPT Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
9. Gamma GT Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
10. Alkali phosphatase Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
ELEKTROLIT :
1. Natrium Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
2. Kalium Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
3. Chloride Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
4. Calcium Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
Analisa gas Darah Darah heparin 2 ml Setiap hari Setiap hari
SEROLOGI :
1. VDRL Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
2. TPHA Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
3. WIDAL Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
4. ASTO Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
5. RA Faktor Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
6. CRP Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
7. Mycodot Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
8. Dengue Ig G Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
9. Dengue Ig m Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
10. Anti HIV Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
11. HbsAg Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
12. Anti Hbs Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
13. Anti HCV Total Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
14. NS1 Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
15. Salmonella IgM Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari

D. Pengelolaan Limbah
1. Pemisahan limbah

 Limbah dipisahkan dalam kantong kuning untuk sampah infeksius dan countainer dengan
kantong sampah hitam non infeksius.

 Limbah benda tajam / spuit bekas dimasukkan ke dalam wadah khusus benda tajam yang tahan
tusukan seperti jerigen bekas.

 Labeli tempat limbah.

 Pergunakan alat pelindung setiap menangani limbah.


2. Pengumpulan dan pengangkatan limbah

 Periksa kantong limbah jerigen jika sudah mencapai ¾ jerigen ganti dengan kantong limbah
/ jerigen yang penuhtadi agar limbah tidak tumpah atau bececeran.

 Jerigen yang ¾ penuh tadi diambil oleh petugas cleaning service di bawa ke tempat
pengolahan limbah.

 Limbah benda tajam / spuit dikumpulkan pada wadah yang tahan tusuk kemudian diambil
oleh petugas cleaning service di bawa ke tempat pengolahan limbah.
KODE WARNA YANG DISARANKAN UNTUK LIMBAH KLINIS

WARNA KANTONG JENIS LIMBAH


Limbah rumah tangga biasa tidakdigunakan untuk
HITAM menyimpan atau mengangkut limbah klinis

KUNING Semua jenis limbah yang akan di bakar


E. Laporan hasil dan arsip
1. Penulisan hasil di kertas kerja

 Tulis nama, nomor laboratorium dan jenis pemeriksaan pada lembar kertas kerja

 Cocokkan hasil yang ditulis dengan hasil print out dari alat
2. Penulisan hasil di buku arsip laboratorium

 Tulis nama, nomor laboratorium,nomor register, dokter yang meminta pemeriksan dan
jenis pemeriksaan

 Cocokkan hasil yang ditulis dengan hasil di kertas kerja dan hasil print out dari alat.
3. Penulisan hasil pemeriksaan laboratorium
a. Secara manual

 Tullis identitas pasien yang terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, nomor laboratorium,
kelas/kamar,dokter pengirim, tanggal periksa dan jam pemeriksaan.

 Tuis hasil di formulir hasil pemeriksaan lalu di paraf oleh analis pemeriksa

 Bubuhkan stempel laboratoriumm dan ditandatangani oleh dokter penanggung jawab


laboratorium.
b. Secara komputerisasi

 Hidupkan power CPU monitoring computer dan printer

 Muncul dilayar computer : log on to window, user name, password lalu tekan OK

 Muncul helix lalu clik 2x di helix tersebut muncul login, user, id, password dan shift

 Isi password dan shift lalu OK

 Muncul program : file, master data, pendaftaran, kasir, mcu, penunjang medis,rekam
medis, farmasi, keperawatan, keuangan, akunting, laporan.tools,windows,help. Pilih
program di penunjang medis lalu klik dan muncul hasil laboratorium,po rujukan, terima
po rujukan, retur po rujukan, hasil kultur , table pengujian, table laboratorium, table
bahan kultur, table obat kultur.

 Pilih program : hasil laboratorium dan klik.

 Muncul nomor register, tanggal periks, no RM/nama, alamat,telepon,bahasa,


kelamin,permintaan dokter, tanggal permintaan, umur, kelas, kamar.

 Isi nomor register tersebut yang terdapat dari hasil input kasir.

 Isi nomor laboratorium dengan otomatis data pasien dan jenis pmeriksaan yang akan
diperiksa akan muncul.
 Setelah ada hsil kita input ke computer.

 Selain di input hasil semua jenis – jenis pemeriksaan, clik simpan, langsung muncul
preview lalu cetak ke printer.
TATA LAKSANA PENGARSIPAN :
Berkas yang harus diarsipkan :
1. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium

 Setiap hari formulir permintaan pemeriksaan laboratorium dna kwitansi pembayaran


dikumpulkan dan dipisahkan yang bersal dari rawat inap / rawat jalan dengan formulir
laboratorium dari dokter kerja-sama

 Bundel formulir dan dicatat tanggal, bulan dan tahun pengiriman.

 Simpan selama satu bulan di laci penyimpanan ruang kerja.

 Setelah satu bulan dapat disimpan di gudang, berkas disimpan selama 1 tahun.

 Berkas yang telah melewati masa simpan dimusnahkan dan dibuat berita acara pemusnahan
berkas.
2. Kwitansi pembayaran
3. Kertas kerja yang terdiri dari :

 Kertas kerja Hematologi

 Kertas kerja Kimia Klinik

 Kertas kerja Urine / faeces

 Kertas kerja Bakteriologi

 Kertas kerja serologi / Imunologi.


4. Buku kerja QC yang terdiri dari :

 Buku kerja QC hematologi

 Buku kerja QC kimia klinik

 Buku kerja QC Urine


5. Buku arsip hasil laboratorium

 Buku arsip hasil laboratorium adalah laporan hasil laboratorium, buku register laboratorium
pasien rawat inap / rawat jalan dan medical check up.

 Tulis pada buku periode pencatatan hasil pemeriksaan.

 Pisahkan dari masing – masing jenis buku,kumpulkan sesuai dengan urutan bulan dan tahun

 Berkas yang telah melewati masa simpan,dimusnahkan dan di buat berita acara pemusnahan
berkas.
6. Laporan bulanan dan Tahunan

 Laporan bulanan dan taunan dikumpulkan sesuai dengan bulan dan tahun secara berurutan.

 Simpan dalam box file

 Laporan bulanan dan tahunan disimpan oleh adm laboratorim selama 3 tahun

 Berkas yang telah melewati masa simpan,dimusnahkan dan di buat berita acara pemusnahan
berkas.
7. Print out hasil dari alat

 Rekatkan print out hasil laboratorium di masing – masing kertas kerja sesuai dengan hari dan
tanggal pemeriksaan.

 Simpan print out bersama dengan buku kerja.


F. Pemeliharaan dan kalibrasi alat
1. Lemari es (refrigerator ) dan freezer
a. Menggunakan lemari es dan freezer khusus untuk laboratorium
b. Tempatkan lemari es sedemikian rupa sehingga bagian belakang lemari es masih longgar untuk
aliran udara dan fasilitas kebersihan kondensor.
c. Pintu lemari es harus tertutup baik untuk mencegah keluarnya udara dingin dari bagian
pendingin.
d. Membersihkan dan defrost setiap 2 bulan dan setelah terjadi pemadaman listrik

e. Pemantauan dilakukan, pencatatan suhu setiap hari pada permulaan kerja ( 2-8°C).

f. Freezer dilakukan hal yang sama, sesuai suhu yang digunakan( -15 sampai -20°C)

g. Lemari es dan freezer harus selalu dalam keadaan hidup

h. Untuk perawatan setiap 6 bulan sekali.


2. Incubator
a. Bagian dalam incubator dan rak harus dibersihkan secara teratur dengan desinfektan.
b. Pemantauan, catat suhu setiap hari pada permulaan kerja.
c. Perbedaan suhu ±2°C, pengaturan suhu perlu di stel kembali. Suhu yang masih dapat diterima
adalah ±2°C dari suhu yang diinginkan.

d. Untuk perawatan setiap 6 bulan sekali.


3. Centrifus
a. Letakkan centrifuge pada tempat yangdatar.
b. Gunakan tabung dengan ukuran dan tipe yang sesuai setiap tiap centrifuge. Beban harus dibuat
seimbang sebelum centrifuge dijalankan kecuali pada centrifuge mikrohematokrit karena
tabung kapiler sangat kecil.
c. Pastikan bahwa penutup telah tertutup dengan baik dan kencang sebelun centrifuge di
jalankan.
d. Bersihkan dinding bagian dalam dengan larutan antiseptic setiap minggu atau bila terjadi
tumpahan atau tabung pecah.
e. Pada penggunaan centrifuge mikro hematocrit, tabungkapiler harus ditutup pada salah satu
ujungnya untuk menghindari keluar darah.
f. Periksa bantalan pada wadah tabung, bila bantalan tidak ada maka tabung mudah pecah waktu
dicentrifuge karena adanya gaya centrifugal yang kuat menekan tabung kaca ke dasar
wadah,bantalan harus sesuai denganukuran dan bentuk tabung.
g. Putar tombol kecepatan pelan – pelan sesuai kecepatan yang diperlukan.
h. Hentikan segera bila beban tidak seimbang atau terdengar suara aneh.
i. Jangan mengoperasikan centrifuge dengan tutup terbuka.
j. Jangan mengoperasikan centrifuge dengan kecepatan yang lebih tinggi dari keperluan.
k. Jangan membuka tutup centrifuge sebelum centrifuge benar – benar berhenti.
l. Perawatan setiap tahun.
4. Mikroskop
a. Mikroskop diletakkan di tempat yang datar.
b. Biasakan memeriksa dengan menggunakan lensa objektif 10 x lebih dulu, bila sasaran jelas,
perbesar dengan objektif 40 x dan bila perlu dengan 100x. untuk pembesaran 100x gunakan
minyak imersi.
c. Bersihkan lensa dengan kertas lensa yang dibasahi dengan xylol setiap hari setelah selesai
bekerja terutama bila terkena minyak imersi.
d. Jangan membersihkan / merendam lensa dengan alcohol atau sejenisnya karena akan
melarutkan perekatnya sehingga lensa dapat lepas dari rumahnya.
e. Jangan membiarkan mikrosko tanpa lensa okuler atau objektif, karena kotoran akan mudah
masuk.
f. Saat mikroskop disimpan tanpa lensa okuler atau objektif, karena kotoran akan mudah masuk.
g. Membersihkan dan melumasi penyangga setiap minggu.
h. Mikroskop disimpan di tempat yang kelembabannya rendah, jangan menyentuh lensa dengan
jari.
i. Periksa kelurusan sumbu kondensorsetiap bulan.
5. Fotometer / spectrometer.
a. Gunakan lampu yang sesuai dengan masing – masing jenis fotometer.
b. Tegangan listri hasil stabil.
c. Hidupkan alat terlegih dahulu selama 5-30 menit ( tergantung jenis / merek alat ). Supaya
cahaya lampu menjadi stabil.
d. Monokromator ataufilter harus bersih tidak lembab tidak berjamur.
e. Kuvet ( tergantung jenisnya )harus tetap melekatnya, sisi yang dilalui cahaya harus menghadap
ke arah cahaya, bagian tersebut bersih harus ada bekas tangan, goresan ataupun embun.
Untuk menghindari hal tersebut pegang kuvet di ujung dekat permukaan.
f. Isi kuvet harus cukup sehingga seluruhnya cahaya dapat melalui isi kuvet.
g. Tidak boleh ada gelembung udara dalam kuvet.
h. Untuk pemeriksaan enzimatik, kuvet harus diinkubasi pada suhu yang sesuai dengan suhu
pemeriksaan.
i. Amplifager / pengolah signal harus berfungsi dengan baik.
j. Jangan menyentuh lampu dengan tangan karena lemak dari tangan yang melekat pada
permukaan lampu akan menimbulkan bekas yang sulit dihilangkan. Bila tersentuh tangan waktu
mengganti lampu, segera bersihkan dengan alcohol.
6. Shaker/rotator
a. Bersihkan bagian luar alat dan bagian – bagian yang berputar.
b. Kencangkan sekrup pada rangka pengocok.
c. Minyak mesin
d. Periksa keausan sikat dan bagian berputar lainnya.
7. Kamar hitung
a. Kamar hitung dan kaca penutup harus bersih sebab kotoran (jamur, partikel debu ) pada
pengamatan di bawah mikroskop akan terlihat sebagai sel.
b. Periksa dibaawah mikroskop apakah garis – garis pada kamar hitung terlihat jelas dan lengkap.
c. Kamar hitung dan kaca penutup harus kering, bila basah akan menyebabkan terjadinya
pengenceran dan kemungkinan sel darah akan pecah sehingga jumlah sel yang dihitung
menjadi berkurang.
d. Kaca penutup harus tipis, rata, tidak cacat dan pecah. Sebab kaca penutup berfungsi untuk
menutup sampel. Bila cacat atau pecah maka volume dalam kamar hitung menjadi tidak tepat.
e. Cara pengisian kamar hitung: dengan menggunakan pipet Pasteur dalam posisi horizontal
sampel dimasukkan dalam kamar hitung yang tertutup kaca penutup.
f. Bila pada pengisian terjadi gelembung udara di dalamkamar hitung atau sampel mengisi parit
kamar hitung/ menggenang kamar lain maka kamar hitung tidak terisi penuh maka pengisian
harus dibuang.
g. Cuci kamar hitung segera setelah dipakai dengan air mengalir atau dengan detergent encer.
h. Bila masih kotor, rendamlah dengaan air detergent kemudian bilas dengan air bersih.
i. Pada waktu mencuci kamar hitungtidak boleh menggunakan sikat.
8. Pipet
a. Gunakan pipet gelas yang sesuai dengan peruntukannya yaitu : pipet transfer yang dipakai
untuk memindahkan sejumlah volume yang tetap dengan teliti serta pipet ukur yang dipakai
untuk memindahkan berbagai volume tertentu yang diinginkan.
b. Gunakan pipet yang bersih dan kering serta ujungnya masih utuh dan tidak retak.
c. Cara penggunaaan pipet harus disesuaikan jenis pipet.
d. Pemisahan cairan tidak boleh menggunakan mulut.
e. Pemindahan cairan dari pipet ke dalam wadah harus segera dilakukan dengan cara
menempelkan ujung pipet yang telah dikeringkan dahulu bagian luarnya dengan kertas tissue
pada dinding wadah/bejana dalam posisi tegak lurus dan cairan dibiarkan mengalir.
f. Pipet volumetric tidak boleh ditiup.
g. Pipet ukur yang mempunyai tanda cincin di bagian atasnya, setelah semua cairan dialirkan
maka sisa cairan diujung pipet dikeluarkan dengan ditiup memakai alat bantu.
h. Pipet ukur yang tidak mempunyai cincin tidak boleh ditiup.
i. Pipet dengan volume kecil (1-500 µl) harus dibilas dengan untuk mengeluarkan sisa cairan yang
menempel pada dinding bagian dalam.
j. Pipet untuk pemeriksaan biakan harus steril
k. Pipet yang telah dipakai untuk memipet larutan basa harus dibilas dahulu dengan larutan yang
bersifat asam dengan konsentrasi rendah sedangkan yang telah dipakai untuk memipet larutan
asam harus dibilas dengan larutan basa lemah kemudian direndam dalam aquades selama satu
malam kemudian dibilas lagi dengan aquademineral.
l. Pipet yang sudah dipakai harus direndam dalam larutanantiseptic kemudian baru dicuci.
9. Pipet semiotomatik
a. Pada pipet semiotomatik, tip pipet tidak boleh dipakai ulang karena pencucian tip pipet akan
mempengaruhi kelembapan plastic tip pipet, juga pengeringan sering kali menyebabkan tip
meramping dan berubah bentuk saat pemanasan.
b. Penggunaan tidak boleh melewati batas skala tip dan pipetnya.
c. Tip yang digunakan harus terpasang erat.
d. Sesudah penggunaan harus dibersihkan dan sisimpan dengan baik di dalam rak pipet.
10. Alat gelas
a. Tabung yang dipakai harus selalu bersih
b. Untuk pemakaian ulang, cuci gelas dengan detergen ( sedapatnya netral ) dan oksidan
(hipoklorit ) kemudian bilas dengan aquades.
Pencucian alat laboratorium :
o Cairan pencuci : larutan netral 2 %
o Cairan pelarut : Extran netral 20 ml
o Air sampai : 1 liter
Cara pencucian :
- Rendam alat yang dicucidalam air bersih sampai bersih kemudian rendam dalam larutan
extran netral 2 % selama 2 – 24 jam, bila alat terlalu kotor rendam lebih lama.
- Setelah itu dibilas dengan air sampai sisa – sisa larutan extran tidak tertinggal pada alat
yang dicuci.
- Alat kaca dimasukkan dalam incubator dengan suhu 50-60 °C dan alat plastic dikeringakn
dengan suhu kamar 15 – 25 °C.
G. Trouble shooting

BAB V
LOGISTIK
A. Pengadaan Barang Logistik ( reagen ) di laboratorium.
Pengertian : bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan laboratorium
Tujuan : untuk memperlancar kegiatan di laboratorium
Kebijakan : terpenuhinya bahan untuk pemeriksaan laboratorium
Prosedur :
1. Ka. Ruangan membuat permohonan pengadaan barang logistic (reagen) rangkap 2
(dua)lembar,putih untuk Ka. Gudang dan lembar hijau untuk user sebagai arsip untuk kebutuhan 1
bulan.
2. Permohonan dibuat setiap awal bulan dan diketahui asmen penunjang medic.
3. Permohonan tersebut ditujukan ke gudang farmasi dan diproses di pembelian.
4. Barang yang dating diterima oleh gudang farmasi.
5. Setelah barang dating petugas farmasi memberi tahu ke bagian farmasi memberikan sesuai dengan
permintaan.
6. Petugas farmasi menandatangani bon permintaan dan barang yang sudah diterima ditandatangani
yang mengambil barang.
7. Setiap bulan Ka. Ruangan mencatat barang yang diamprah dan yang digunakan.
B. Pengadaan barang alat tulis kantor, rumah tangga , alat – alat kesehatan
Pengertian : barang logistic ATK dan RT adalah sarana berupa alat RT, ATK barang cetakan
yang dibutuhkan sehari – hari untuk menyelenggarakan kegiatan laboratorium.
Tujuan : untuk memperlancar kegiatan di laboratorium
Kebijakan ; terpenuhinya kebutuhan di laboratorium.
Prosedur :
1. Setiap bulan petugas adm laboratorium membuat daftar kebutuhan barang logistic ditulis di bon
permintaan yang memuat nomor, nama barang,banyak permintaan, banyak barang yang diberikan
dan keterangan.
2. Permohonan dibuat setiap awal bulan yang diketahui oleh Ka. Ruangan dan asmen penunjang
medis.
3. Bon permintaan dibuat rangkap 2 ( dua) lembar putih untuk Ka Gudang dan lembar kuning untuk
user sebagai arsip.
4. Permohonan ditujkan ke logistic umum dan diproses di pembelian.
5. Barang yang dating diterima oleh bagian logistic umum.
6. Setelah barang yang diperlukan disiapkan oleh petugas logistic umum lalu logistic umum
memberitahukan laboratorium bahwa barang sudah boleh diambil.
7. Petugas logistic umum memberikan barang sesuai dengan permintaan.
8. Petugas logistic umum menandatangani bon permintaan dan barang yang sudah diterima
ditandatangani yangmengambil barang (adm laboratorium).
9. Setiap bulan adm laboratorium mencatat barang yang diminta dan yang digunakan.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
D. Pengertian
E. Tujuan
F. Tata laksana keselamatan pasien
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
H. Pra Analitik
I. Analitik
J. Pasca Analitik
K. Pemantapan Mutu Eksternal
BAB IX PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai