Instalasi Laboratorium
Rumah Sakit Royal Progress
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS
NOMOR : 044/SK/DIR/VIII/2010
TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI LABORATORIUM
RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS TENTANG PEDOMAN
PELAYANAN INSTALASI LABORATORIUM RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS.
Kedua : Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Royal Progress sebagaimana
dimaksud dalalm dictum Kesatu sebagaimana tercantum dlam Lampiran keputusan ini.
Ketiga : Pedoman Pelayanan Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Royal Progress sebagaimana di
maksud dalam Diktum kedua harus dijadikan acuan dalam menyelenggarakan Pelayanan
Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Royal Progress.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal dittetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 26 Agustus 2010
Direktur
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap
pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata – rata penduduk, serta yang
penyelenggaraannya sesuai dengankode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang diperlukan
untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit seta
pemulihan kesehatan.
Sebagai komponen penting dalam pelayanan kesehatan, hasil pemeriksaan laboaratorium
digunakan untuk penetapan diagnosis, pemberian pengobatan dan pemantauan hasil pengobatan
serta penentuan prognosis. Oleh karena itu, hasil pemeriksaan laboratorium harus terjamin mutunya.
Untuk meningkatkan mutu hasil pemeriksaan laboratorium, mutlak perlu dilaksanakan kegiatan
pemantapan mutu ( Quality Assurance ), yang mencakup berbagai komponen kegiatan. Salah satu
komponen kegiatan adalah “Praktek Labaoratorium yang Benar “.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka di Instalasi Laboratorium perlu dibuat standar pelayanan
yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam tata cara pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke
pasien pada umumnya dan pasien laboratorium Roumah Sakit Royal Progress.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka dalam melakukan pelyanan laboratorium di Rumah
Sakit Royal Progress harus berdasarkan standar pelayanan laboratorium Rumah Sakit Royal Progress.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelayanan Instalasi Laboratorium Rumah Sakit Royal Progress meliputi :
1. Pasien Rawat Inap
Yaitu pasien yang dirawat di ruang perawatan Rumah Sakit Royal Progress yang memerlukan
pemeriksaan laboratorium
2. Pasien Rawat Jalan.
Yaitu pasien dari unit gawat darurat dan pasien dari poli rawat jalan Rumah Sakit Royal Progress
yang memerlukan pemeriksaan laboratorium.
3. Pasien Luar
Yaitu pasien dari Dokter luar Rumah Sakit Royal Progress maupun Dokter yang bekerjasama dengan
Rumah Sakit Royal Progress yang memerlukan pemeriksaan laboratorium
4. Pasien Medical Check-uptu pasien yang berasal dari Instalasi Rawat Jalan yang akan memerlukan
medical check up dan pasien dari perusahaan maupun dari asransi yang bkerja sama dengan rumah
Sakit Royal Progress yang memerlukan pemeriksaan laboratorium.
C. Batasan Operasional
1. Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan Hematologi adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan antara lain
Hematologi Rutin, Hematologi Lengkap, Golongan darah, hitung Retikulosit, Hitung Eosinophil,
Morfologi sel darah dan Hemostasis Lengkap.
2. Pemeriksaan Kimia
Pemeriksaan Kimia adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan antar laian :
Glukosa darah, Faal Hati lengkap, Faal Ginjal, Analisa Lipid,HbA1c,Elektrolit, Analisa Gas Darah.
3. Pemeriksaan Urine
Pemeriksaan urine adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan yang
membutuhkan bahan urine antara lain : Urine rutin, Urine Lengkap, Tes Kehamilan dan drug
monitoring.
4. Pemeriksaan Faeces
Pemeriksan Faeces adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan yang
membutuhkan bahan dari faeces antara lain : Faeces rutin,Faeces Lengkap dan darah samar.
5. Pemeriksaan Bakteriologi
Pemeriksaan Bakteriologi adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan antara lain :
Sediaan langsung Gram, Sekret Vagina/Urethra,Sputum BTA langsung.
6. Pemeriksaan Serologi / Imunologi
Pemeriksaan serologi adalah : pemeriksaan yang mencakup beberapa pemeriksaan yang
memerlukan serum sebagai bahan pemeriksaan, adapun pemeriksaannya antara lain VDRL, TPHA,
NS1, Salmonella IgM, Dengu Blot IgG/IgM, HbSAg, Anti HbS, HCV Total, HIV, Mycodot.
D. Landasan Hukum
1. UU Nomor 23 tahun 1992 TENTANG KESEHATAN
2. UU Nomor 22 tahun 1999 TENTANG PEMERINTAH DAERAH
3. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN
4. Peraturan Pemerintah nomor 25 tahun 2000 TENTANG KEWENANGAN PEMERINTAH DAN
KEWENANGAN PROPINSI DAERAH OTONOM.
5. Keputusan Presiden nomor 177 tahun 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TUGAS
DEPARTEMEN,SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH TERAKHIR DENGAN KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR
82 TAHUN 2001
6. Keputusan Presiden nomor 102 tahun 2001 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI,
KEWENANGAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN.
7. Keputsan Menteri Kesehatn nomor 04/MENKES/SK/2002 TENTANG LABORATORIUM KESEHATAN
SWASTA.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
C. Pengaturan Jaga
Pengaturan Jaga Pelaksana Analis
1. Pengaturan jadwal dinas pelaksana analis dibuat dan dipertanggung jawabkan oleh kepala urusan
(Karu) laboratorium dan disetujui oleh Asisten Manajer Penunjang Medis dan Penanggung Jawab
Laboratorium.
2. Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan ke analis pelaksana
laboratorium setiap satu bulan.
3. Untuk tenaga analis yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu maka analis tersebut dapat
mengajukan permintaan dinas pad abuku permintaan. Permintaan akan disesuaikan dengan
kebutuhan tenaga yang ada ( apabila tenaga cukup dan berimbang serta tidak mengganggu
pelayanan maka permintaan disetujui ).
4. Jadwal dinas terbagi atas dinas pagi, dinas sore, dimas malam, lepas malam libur dan cuti. Apabila
ada tenaga analis jaga karena sesuatu hal sehingga tidak dapat jaga sesuai jadwal yang telah
ditetapkan (terencana ), maka analis analis yang bersangkutan harus memberitahu Karu
Laboratorium : 2 Jam sebelum dinas pagi. 4 jam sebelum dinas sore atau malam. Sebelum
memberitahu Karu Laboratorium , diharapkan analis yang bersangkutan sudah mencari analis
pengganti.
5. Apabila ada tenaga analis tiba – tiba dapat jaga sesua jadwal yang telah ditetapkan ( tidak
terencana ) maka Karu Laboratorium akan mencari analis pengganti yang hari itu libur atau analis
laboratorium yang tinggal di asrama. Apabila analis pengganti tidak didapatkan maka analis yang
dinas pada shift sebelumnya wajib menggantikan.
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B A
L
F A E
B
G H
I
KETERANGAN :
A : Ruang sampling laboratorium F : Serologi
B : Tempat Tidur G : Hematologi
C : Toilet H : PA
D : Administrasi laboratorium I : Urin dan Faeces
E ; Kimia
B. Standar fasilitas
1. Fasilitas dan Sarana
Laboratorium Rumah Sakit Royal Progress berloksi di lantai II gedung utama yang terdiri dari ruangan
sampling,ruang administrasi, ruang kerja hematologi, kimia, serologi, bakteriologi, urine,faeces, ruang
administrasi PA / PAP Smear. Ruangan sampling terdiri dari 1 (satu) tempat tidur dan satu tempat
duduk untuk sampling dan toilet untuk pengambilan sampel urine dan faeces.
2. Peralatan
Peralatan yang tersedia di Laborratoarium mengacu kepada buku pedoman pelayanan laboratorium
departemen Kesehatan RI untuk penunjang kegiatan pelayanan terhadap pasien laboratorium.
Alat – alat yang ada di laboratorium :
a. Komputer ( 1 set )
Komputer dipergunakan untuk mencetak hasil laboratorium
b. Selektra ( 1 set )
Selektra diiperguankan untuk pemeriksaan kimia yaitu pemeriksaan : gula darah, faal hati, faal
ginjal, analisa iipid, calcium.
c. Mikro Lab ( 1 set )
Mikro lab dipergunakan sebagai back up alat selektra E, bila ada trouble pada alat Selectra,
pengerjaan dilakukan secara manual.
d. Mikroskop ( 2 set )
Mikroskop dipergunakan untuk pemeriksaan yang memerlukan pemeriksaan yang memakai
mikroskop antar lain : sedimen urine, faeces, pengecatan gram, hitung jenis lekosit, BTA langsung.
Hitung leukosit dan trombosit ( bila manual )hitung eosinophil dan retikulosit.
e. Uritex 151
Uritex dipergunakan untuk pemeriksaan pembacaan stik urine secara otomatis.
f. Centrifuge ( 3 set )
Centrifuge dipergunakan untuk memutar darah, urine atau cairan tubuh, HDL presipitat, dimana
setelah pemutaran akan dipergunakan untuk menganalisa sampel
g. Rak dan tabung westergreen
Rak dan tabung westerrgreen dipergunakan untuk pemeriksaan laju endap darah.
h. Kulkas ( 2 set )
Kulkas dipergunakan untuk menyimpan reagen dan serum yang perlu disimpan.
i. Minidry ( 1 set )
Minidry dipergunakan untuk pemeriksaan hematologi lengkap dengan 5 diffcount.
j. Mikros 60 ( 1 set )
Mikros 60 dipergunakan untuk pemeriksaan hematologi tanpa diffcount.
k. Spiramix
Spiramix dipergunakan untuk menggulir tabung EDTA biar tetap homogeny.
l. Rotator
Rotator dipergunakan untuk pemutaran widal.
m. Ciba Corning
Ciba corning dipergunakan untuk pemeriksaan elektrolit dalam darah (natrium, Kalium, Chlorida )
n. I Stat ( 1 set )
I Stat dipergunakan untuk pemeriksaan analisa gas darah dan sebagai back up alat ciba corning.
o. Mikroplate reader ( 1 set )
Micro plate reader dipergunakan untuk pemeriksaan HbSSg dan Anti Hbs
p. Nycocard Reader II ( 1 set )
Nycocard reader II dipergunakan untuk pemeriksaan HbA1C
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Pendaftaran dan pencatatan
1. Pelayanan pemeriksaan laboratorium pada pasien rawat jalan :
a. Pasien dating dengan formulir pemeriksaan laboratorium, diminta ke kasir untuk melakukan
pembayaran.
b. Jika tidak membawa formuir permintaan laboratorium, maka laboratorium dibuatkan formulir
permintaan
c. Kemudian pasien diminta ke kasir untuk melakukan pembayaran,
d. Pasien diambil sampel di laboratorium oleh petugas sampling
e. Petugas laboratorium memberi label pada sampel yang telah diambil.
f. Di laboratorium pasien diberitau kapan hasil selesai dan diberi resi untuk pengambilan hasil.
g. Setelah hasil pemeriksaan selesai, diinput ke computer dan dicetak hasilnya.
h. Hasil pemeriksaan laboratorium di paraf oleh dokter patologi
i. Hasil diberikan ke pasien dengan menunjukkan resi pengambilan hasil.
2. Pelayanan pemeriksaan laboratorium pada pasien rawat inap :
a. Dokter memberi instruksi pemeriksaan laboratorium, dibuat formulir pemeriksaan
laboratorium rangkap dua yang ditandatangani oleh dokter yang meminta.
b. Formulir laboratorium harus diisi lengkap : Nama, Umur, Jenis kelamin, Jenis pemeriksaan,
Kamar pasien dan jam pemeriksaan. Oleh petugas administrasi IRNA diinput ke computer dan
dicetak bukti pembayaran.
c. Formulir dan tanda bukti dibawa ke laboratorium untuk arsip laboratorium.
d. Petugas Laboratorium ke Irna mengambil sampel darah pasien sesuai instruksi jenis permintaan
pemeriksaantetapi terlebih dahulu pamit ke perawat bahwa akan dilakukan penyemplingan
sampel dan setelah pengambilan darah, perawat menandatangani buku sampling laboratorium
yang menandakan pasien sudah diambil darahnya.
e. Petugas laboratorium memberi label pada sampel yang telah diambil.
f. Untuk sampel urine, faeses diambil oleh perawat dan carian tubuh seperti Pleura, cairan otak
diambil oleh dokter dan dikirim langsung ke laboratroium oleh perawat dan harus diserahkan
ke laboratorium dengan menyertakan formulir permintaan pemeriksaan yang sudah diisi
lengkap data pasien.
g. Setelah penyemplingan petugas analis segera melakukan pemeriksaan.
h. Setelah hasil pemeriksaan selesai, diinput ke computer dan dicetak hasilnya.
i. Hasil pemeriksaan laboratorium diberitahukan kepada perawat bahwa pemeriksaan
laboratorium sudah selesai dan boleh diambil dengan menandatangani buku pengambilan hasil
laboratorium.
Kriteria Pemeriksaan Laboratorium :
Jenis Pemeriksaan Waktu Pemeriksaan
CITO - Analisa Gas Darah - ½ jam
- Gula darah sewaktu - ½ jam
Elektrolit - ½ jam
B. Pengelolaan Spesimen
TATA LAKSANA PELAYANAN TEKNIK PENGAMBILAN DAN PENANGANANSPESIMEN
Persiapan Pasien :
1. Pemeriksaan gula darah puasa dan 2 jam post prandial.
Pasien diambil darah dan urine yang kedua untuk pemeriksaan glukosa 2 jam pp
2. Pemeriksaan profil Lipid
Pot urine
Kapas alcohol
Anti koagulan
Teknik Pengambilan Spesimen :
Darah Vena
Tusuk venadengan jarum spuit atau vacutainer sampai terlihat darah keluar.
Torniquette dilepaskan
Lokasi pengambilan 2/3 ujung jari pada orang dewasa, daun telinga pada anak , tumit
kaki pada bayi
Buang tetes darah pertama dengan kapas kering, tetes darah selanjutnya diambil.
Gunakan spuit 1 cc atau 3 cc heparin secara aseptis dan basahi bagian dalam spuit.
Tusuk arteri dengan posisi jarum tegak lurus atau pada sudut 90 derajat.
Tarik jarum dari pembuluh darah setelah didapat darah yang dibutuhkan kemudian
ujung jarum ditusuk ke gabus atau karet.
Urine yang pertama dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur.
Tampung semua urine yang dikeluarkan sampai dengan jam 7 pagi esok harinya.
Campur semua urine setiap selesai menampung, jangan sampai ada tertumpah.
Faeces
Ambil sedikit faeces ke dalam wadah bersih dan bertutup, jangan bercampur dengan urine.
Ambil sputum pada saat pertama kali pasien bangun tidur pagi hari
Bahan diambil dari swab vagina, urethra, tenggorok, telinga, hidung sesuai dengan permintaan
dokter.
Kultur
Pada pemeriksaan kultur sampel ditampung pada wadah bersih dan steril.
PENGOLAHAN SPESIMEN
Disimpan di freezer selama 1 bualn pada suhu -20 C setelah disimpan selama 1 bulan sisa serum dibuang.
Darah EDTA
Sisa sampel darah EDTA disimpan selama 24 jam pada suhu 8 C, setelah itu dibuang.
Darah beku
Sisa sampel darah beku disimpan selama 24 jam pada suhu ruangan ( 15-30 C) setelah itu dibuang.
Urine
Sisa sampel urine disimpan pada suhu kamar ( 15-30 C) sampai dengan pergantian shift berikutnya setelah
itu bibuang
Faeces
Sisa sampel faeces disimpan pada suhu kamar ( 15-30 C) sampai dengan pergantian shift berikutnya setelah
itu dibuang.
Cairan tubuh
Sisa sampel cairan tubuh di simpan pada suhu 8 C selama 1 minggu setelah itu dibuang.
C. Pemeriksaan Laboratorium
KIMIA
LEMAK :
1. Trigliserid Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
2. Cholesterol total Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
3. Cholesterol HDL Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
4. Cholesterol LDL Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
FUNGSI GINJAL :
1. Ureum Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
2. Creatinine Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
3. Asam urat Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
4. Creatinine clerence Urine 24 jam Setiap hari 2 hari
5. Urea Creatinine Urine 24 jam Setiap hari 2 hari
BAKTERIOLOGI :
1. Sediaan langsung Sputum,cairan tubuh Setiap hari Setiap hari
gram Sputum, cairan tubuh
2. Sputum BTA langsung Secret urethra Setiap hari Setiap hari
Secret vagina
3. Sekret urethra Setiap hari Setiap hari
4. Secret vagina Setiap hari Setiap hari
FUNGSI HATI :
1. Protein total Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
2. Albumin Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
3. Globulin Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
4. Bilirubin Total Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
5. Bilirubin direk Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
6. Bilirubin indirek Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
7. SGOT Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
8. SGPT Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
9. Gamma GT Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
10. Alkali phosphatase Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
ELEKTROLIT :
1. Natrium Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
2. Kalium Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
3. Chloride Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
4. Calcium Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
Analisa gas Darah Darah heparin 2 ml Setiap hari Setiap hari
SEROLOGI :
1. VDRL Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
2. TPHA Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
3. WIDAL Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
4. ASTO Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
5. RA Faktor Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
6. CRP Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
7. Mycodot Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
8. Dengue Ig G Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
9. Dengue Ig m Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
10. Anti HIV Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
11. HbsAg Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
12. Anti Hbs Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
13. Anti HCV Total Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
14. NS1 Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
15. Salmonella IgM Serum 0,5 ml Setiap hari Setiap hari
D. Pengelolaan Limbah
1. Pemisahan limbah
Limbah dipisahkan dalam kantong kuning untuk sampah infeksius dan countainer dengan
kantong sampah hitam non infeksius.
Limbah benda tajam / spuit bekas dimasukkan ke dalam wadah khusus benda tajam yang tahan
tusukan seperti jerigen bekas.
Periksa kantong limbah jerigen jika sudah mencapai ¾ jerigen ganti dengan kantong limbah
/ jerigen yang penuhtadi agar limbah tidak tumpah atau bececeran.
Jerigen yang ¾ penuh tadi diambil oleh petugas cleaning service di bawa ke tempat
pengolahan limbah.
Limbah benda tajam / spuit dikumpulkan pada wadah yang tahan tusuk kemudian diambil
oleh petugas cleaning service di bawa ke tempat pengolahan limbah.
KODE WARNA YANG DISARANKAN UNTUK LIMBAH KLINIS
Tulis nama, nomor laboratorium dan jenis pemeriksaan pada lembar kertas kerja
Cocokkan hasil yang ditulis dengan hasil print out dari alat
2. Penulisan hasil di buku arsip laboratorium
Tulis nama, nomor laboratorium,nomor register, dokter yang meminta pemeriksan dan
jenis pemeriksaan
Cocokkan hasil yang ditulis dengan hasil di kertas kerja dan hasil print out dari alat.
3. Penulisan hasil pemeriksaan laboratorium
a. Secara manual
Tullis identitas pasien yang terdiri dari nama, umur, jenis kelamin, nomor laboratorium,
kelas/kamar,dokter pengirim, tanggal periksa dan jam pemeriksaan.
Tuis hasil di formulir hasil pemeriksaan lalu di paraf oleh analis pemeriksa
Muncul dilayar computer : log on to window, user name, password lalu tekan OK
Muncul helix lalu clik 2x di helix tersebut muncul login, user, id, password dan shift
Muncul program : file, master data, pendaftaran, kasir, mcu, penunjang medis,rekam
medis, farmasi, keperawatan, keuangan, akunting, laporan.tools,windows,help. Pilih
program di penunjang medis lalu klik dan muncul hasil laboratorium,po rujukan, terima
po rujukan, retur po rujukan, hasil kultur , table pengujian, table laboratorium, table
bahan kultur, table obat kultur.
Isi nomor register tersebut yang terdapat dari hasil input kasir.
Isi nomor laboratorium dengan otomatis data pasien dan jenis pmeriksaan yang akan
diperiksa akan muncul.
Setelah ada hsil kita input ke computer.
Selain di input hasil semua jenis – jenis pemeriksaan, clik simpan, langsung muncul
preview lalu cetak ke printer.
TATA LAKSANA PENGARSIPAN :
Berkas yang harus diarsipkan :
1. Formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
Setelah satu bulan dapat disimpan di gudang, berkas disimpan selama 1 tahun.
Berkas yang telah melewati masa simpan dimusnahkan dan dibuat berita acara pemusnahan
berkas.
2. Kwitansi pembayaran
3. Kertas kerja yang terdiri dari :
Buku arsip hasil laboratorium adalah laporan hasil laboratorium, buku register laboratorium
pasien rawat inap / rawat jalan dan medical check up.
Pisahkan dari masing – masing jenis buku,kumpulkan sesuai dengan urutan bulan dan tahun
Berkas yang telah melewati masa simpan,dimusnahkan dan di buat berita acara pemusnahan
berkas.
6. Laporan bulanan dan Tahunan
Laporan bulanan dan taunan dikumpulkan sesuai dengan bulan dan tahun secara berurutan.
Laporan bulanan dan tahunan disimpan oleh adm laboratorim selama 3 tahun
Berkas yang telah melewati masa simpan,dimusnahkan dan di buat berita acara pemusnahan
berkas.
7. Print out hasil dari alat
Rekatkan print out hasil laboratorium di masing – masing kertas kerja sesuai dengan hari dan
tanggal pemeriksaan.
e. Pemantauan dilakukan, pencatatan suhu setiap hari pada permulaan kerja ( 2-8°C).
f. Freezer dilakukan hal yang sama, sesuai suhu yang digunakan( -15 sampai -20°C)
BAB V
LOGISTIK
A. Pengadaan Barang Logistik ( reagen ) di laboratorium.
Pengertian : bahan yang dibutuhkan untuk pemeriksaan laboratorium
Tujuan : untuk memperlancar kegiatan di laboratorium
Kebijakan : terpenuhinya bahan untuk pemeriksaan laboratorium
Prosedur :
1. Ka. Ruangan membuat permohonan pengadaan barang logistic (reagen) rangkap 2
(dua)lembar,putih untuk Ka. Gudang dan lembar hijau untuk user sebagai arsip untuk kebutuhan 1
bulan.
2. Permohonan dibuat setiap awal bulan dan diketahui asmen penunjang medic.
3. Permohonan tersebut ditujukan ke gudang farmasi dan diproses di pembelian.
4. Barang yang dating diterima oleh gudang farmasi.
5. Setelah barang dating petugas farmasi memberi tahu ke bagian farmasi memberikan sesuai dengan
permintaan.
6. Petugas farmasi menandatangani bon permintaan dan barang yang sudah diterima ditandatangani
yang mengambil barang.
7. Setiap bulan Ka. Ruangan mencatat barang yang diamprah dan yang digunakan.
B. Pengadaan barang alat tulis kantor, rumah tangga , alat – alat kesehatan
Pengertian : barang logistic ATK dan RT adalah sarana berupa alat RT, ATK barang cetakan
yang dibutuhkan sehari – hari untuk menyelenggarakan kegiatan laboratorium.
Tujuan : untuk memperlancar kegiatan di laboratorium
Kebijakan ; terpenuhinya kebutuhan di laboratorium.
Prosedur :
1. Setiap bulan petugas adm laboratorium membuat daftar kebutuhan barang logistic ditulis di bon
permintaan yang memuat nomor, nama barang,banyak permintaan, banyak barang yang diberikan
dan keterangan.
2. Permohonan dibuat setiap awal bulan yang diketahui oleh Ka. Ruangan dan asmen penunjang
medis.
3. Bon permintaan dibuat rangkap 2 ( dua) lembar putih untuk Ka Gudang dan lembar kuning untuk
user sebagai arsip.
4. Permohonan ditujkan ke logistic umum dan diproses di pembelian.
5. Barang yang dating diterima oleh bagian logistic umum.
6. Setelah barang yang diperlukan disiapkan oleh petugas logistic umum lalu logistic umum
memberitahukan laboratorium bahwa barang sudah boleh diambil.
7. Petugas logistic umum memberikan barang sesuai dengan permintaan.
8. Petugas logistic umum menandatangani bon permintaan dan barang yang sudah diterima
ditandatangani yangmengambil barang (adm laboratorium).
9. Setiap bulan adm laboratorium mencatat barang yang diminta dan yang digunakan.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
D. Pengertian
E. Tujuan
F. Tata laksana keselamatan pasien
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
H. Pra Analitik
I. Analitik
J. Pasca Analitik
K. Pemantapan Mutu Eksternal
BAB IX PENUTUP