MATERI
PERTOLONGAN PERTAMA
DEFINISI
Pertolongan pertama adalah perawatan segera yang diberikan pada orang yang mengalami cedera atau sakit
mendadak. Pertolongan pertama tidak melakukan penanganan medis yang sesuai. Hanya terdiri atas pemberian
bantuan sementara sampai didapatkan, bila diperlukan, perawatan medis yang berwenang didapatkan, atau
sampai dipastikan kemungkinan untuk pulih tanpa perawatan medis. Bila diterapkan dengan tepat, pertolongan
pertama mungkin berarti perbedaan antara hidup dan mati, pulih dengan cepat dan perawatan dirumah sakit
1. Plester 6. Torniquet
2. Perban 7. Gunting
3. Kasa 8. Kapas
1. Perdarahan
2. Luka bakar
4. Pingsan
5. Tersedak
4. Pembuatan mitela.
5. Pembuatan bidai.
Sebagai langkah awal dalam program P3K sebaiknya setiap rumah memiliki kotak P3K yang berisi antara lain
2. Kapas
4. Kassa gulung
7. Plester
MATERI
PERDARAHAN
DEFINISI
MACAM-MACAM PERDARAHAN
1. Perdarahan eksternal
Pada tipe ini darah terlihat disekitar luka. Pada kebanyakan kasus, perdarahan berhenti setelah 5-10 menit
2. Perdarahan internal
Perdarahan terjadi jika kulit tidak luka, dan biasanya tak dapat terlihat.
JENIS-JENIS LUKA
PERTOLONGAN
JENIS PENYEBAB TANDA & GEJALA
PERTAMA
2. Balutan penekan
5. Gunakan tekanan langsung dengan titik tekanan pada arteri terdekat pada luka perdarahan
MATERI
DEFINISI
MACAM-MACAM FRAKTUR
1. Frantur Terbuka
Bila terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan di kulit.
2. Fraktur Tertutup
Bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar.
1. Nyeri
2. Bengkak
3. Lecet
4. Perubahan bentuk
PENATALAKSANAAN
2. Jika cederanya dibahu atau lengan atas, imobilisasi lengan dengan mitela kain segitiga dan ikat mitela
ke badan.
3. Jika cederanya pada tangan lengan bawah atau jari, imobilisasi bagian yang cedera pada posisi waktu
4. Jika cederanya pada pangkal paha, panggul atau paha, dan anda menunggu kedatangan ambulans,
imobilisasi yang cedera dengan memasang gulungan handuk, selimut atau pakaian diantara kaki
sebagai bidai, atau dapat juga dipakai kayu atau alas keras untuk bidai.
5. Jika cederanya dipangkal paha, panggul atau paha dan anda harus memindahkan korban (seperti pada
korban kecelakaan yang berada pada tengah jalan dan harus segera dipindahkan), imobilisasi bagian
6. Jika korban anda tidak merasa nyaman, berikan kompres es didaerah yang cedera untuk mengurangi
1. Wajah pucat
2. Pingsan
Jika anda menduga ada cedera tulang belakang atau patah tulang pangkal paha, panggul atau paha, jangan
memindahkan korban sendirian, mintalah bantuan pada orang yang ada di sekitar kejadian dan pindahkan
korban secara bersama-sama dengan sangat hati-hati dengan menggunakan usungan yang datar dan keras.
MATERI
1. Buat mitela segitiga dengan melipat kain segi empat diagonal, atau lakukan improvisasidengan
selembar baju.
2. Mintalah penderita untuk menopang lengan yang cedera sementara anda menyelipkan mitela dibawah
lengan.
4. Ikatkan simpul disamping leher penderita. Rapikan kelebihan kain disekitar siku dengan peniti.
5. Untuk beberapa cedera, guna mengurangi gerakan, ikatkan mitela ke badan pendeita dengan sepotong
MATERI
PEMBUATAN BIDAI
Persiapan :
2. Tali/perban/kain panjang
5) Mempercepat penyembuhan.
6) Mengurangi perdarahan.
1) Jangan berupaya mengubah posisi bagian yang cedera. Upayakan membidai dalam posisi ketika
ditemukan.
2) Selalu buka atau bebaskan pakaian pada daerah sendi sebelum membidai.
4) Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah. Sebelum dipasang diukur terlebih dahulu pada
5) Lapisi bidai dengan bahan lunak (seperti kapas atau perban) bila memungkinkan.
1. Gunakan sesuatu yang kaku dan rata untuk bidai, seperti papan, penggaris, tongkat atau gulungan
majalah atau Koran. Anda dapat meakai bantal atau selimut, atau pada beberapa keadaan, bagian
2. Jika bidai keras dan kaku, beri ganjalan dengan kain atau handuk sebelum dipasang.
4. Ikat bidai ke bagian yang cedera dengan selembar kain, plester, ikat pinggang, atau dasi. Hati-hati
jangan mengikat bidai terlalu kencang : jika jari kaki atau tangan menjadi pucat dan dingin,
MATERI
Definisi
Memindahkan dan menyelamatkan korban adalah pemindahan korban yang akan siap diangkut menuju Rumah
Sakit setelah pemberian pertolongan pertama terlebih dahulu. Korban seharusnya dipindahkan hanya jika ada
bahaya nyata bagi korban atau orang lain jika ia tidak dipindahkan, yaitu :
4. Tidak mungkin untuk mencapai akses ke korban lain di dalam kendaraan yang membutuhkan
perawatan penyelamatan.
belakang. Pada keadaan darurat, setiap upaya seharusnya dilakukan untuk menarik korban dalam posisi lurus
dengan panjang tubuhnya untuk memberikan perlindungan pada tulang belakang. Jika korban berada di tanah
atau lantai, anda dapat menyeretnya dari sana dengan menarik pakainnya pada bagian leher atau bahu.
Mungkin akan lebih muda untuk menarik korban diatas selimut kemudian menggeret menjauh dari tempat
kejadian. Memindahkan dengan cara tersebut hanya untuk keadaan darurat saja. Hal ini tidak cukup untuk
Semua bagian luka seharusnya jangan digerakkan sebelum dipindahkan dan kemudian dilindungi selama
memindahkan. Untuk melindungi diri anda, seharusnya anda mengikuti prinsip dalam memindahkan tidak
darurat :
1. Ingatlah selalu batas dan kemampuan fisik dan jangan mencoba untuk menangani beban yang terlalu
5. Angkat dan turunkan dengn menekuk kaki anda dan bukan punggung and, jaga punggung anda tetap
tegak sepanjang waktu, tekuk lutut dan angkat dengan satu kaki di depan yang lain
6. Pad saat memgang atau membawa, jaga punggung anda tetap lurus pusatkan beban pada bahu dan oto
kaki, jaga punggung anda tetap lurus dan tarik menggunakan tangan dan bahu anda.
7. Ketika melakukan tugas yang membuthkan menarik, jaga punggung anda dan tarik menggunakan
8. Pindahkan tubuh anda secara bertahap, hindarkan tindakan menyentak dan mengejutkan ketika
seimbang.
MATERI
LUKA BAKAR
DEFINISI
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai
kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam (Irna Bedah RSUD Dr. Soetomo, 2001).
ETIOLOGI
2. Gas
3. Cairan
5. Luka bakar bahan kimia (Chemical burn) seperti terkena air keras.
Rasa sakit, kemerahan, panas, melepuh dan pembengkakan. Waspai tanda pusing, pingsan, kulit pucat, dingin
PENANGANAN
1. Jika mengalami luka bakar kimia segera lepaskan semua baju yang terbakar dan siram daerah yang
terluka dengan aliran air kran atau selang air atau jika luka bakarnya hebat, tempatkan dibawah air
2. Jika baju terbakar siram dengan air bila tersedia, bungkus dengan kain atau selimut untuk
3. Jika mengalami luka bakar, api, matahari atau listrik, buka bagian baju yang bisa dilepaskan dengan
mudah dan cuci bagian yang terbakar dalam air sejuk misalnya dibawah pancuran, kran, atau
disemprot dengan selang. Tutupi daerah luka bakar yang tidak bisa direndam air seperti muka dengan
4. Luka bakar terletak ditangan atau kaki, letakkan kain atau kasa diantara jari-jarinya agar terpisah satu
sama lainnya, kemudian bungkus tangan atau kaki tersebut secara longgar dengan pembalut bersih.
5. Jika luka bakar terlihat tanda infeksi (meningkatnya kemerahan, bengkak dan sakit segera hubungi
6. Jika luka bakar hebat dan penderita tidak muntah beri minum untuk mengganti cairan yang hilang.
2. Jangan memberi es, mentega, pasta gigi, obat gosok atau plester dan obat-obatan yang tidak
MATERI
PINGSAN
DEFINISI
Pingsan adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami hilang kesadaran sehingga tidak berespon
Penanganan :
Hal yang harus dilakukan jika menemukan penderita yang pingsan antara lain :
1) Airway
Apabila tidak ada respon dari penderita maka hal yang harus dinilai adalah pernafasan. Pemeriksaan jalan
1. Letakkan tangan pada dahi penderita dengan menggunakan tangan yang paling dekat dengan
penderita.
2. Tekan dahi sedikit mengarah ke belakang dengan telapak tangan sampai kepala penderita terdorong ke
belakang.
3. Letakkan ujung jari tangan lainnya di bawah bagian ujung tulang rahang bawah.
5. Pertahankan tangan di dahi penderita untuk menjaga posisi kepala tetap ke belakang.
6. Buka mulut penderita dengan ibu jari tangan yang menekan dagu.
1. Berlutut di sisi atas kepala penderita, letakkan kedua siku penolong sejajar dengan posisi penderita,
3. Gunakan kedua tangan untuk menggerakkan rahang bawah ke posisi depan secara perlahan. Gerakan
2) Breathing
Pada pemeriksaan pernafasan gunakan tehnik L-F-L (Look-Feel-Listen) dengan mendekatkan pipi pada hidung
penderita sambil mengamati pergerakan dada penderita dan mendengarkan adanya suara tambahan dari
pernafasan.
3) Circulation
Rasakan denyut nadi penderita pada daerah leher atau pergelangan tangan. Apakah denyut nadi penderita
MATERI
4) Pingsan
5) Lemah
7) Kejang
8) Gangguan pernapasan
Penanganan :
2) Tenangkan penderita.
4) Rawat luka dengan fasilitas seadanya (bila terjadi perdarahan atau terdapat luka yang besar).