Interpretasi Struktur Bawah Permukaan
Interpretasi Struktur Bawah Permukaan
, Intisari
Perrelitiarr geofisika dengan menggunakan metode gravitasi telah
dilakLrkarr di kornpleks gunungapi Muria dan sekitarrrya. Perrelitian ini bertujLran
ur-rtuk nrengetahtii kondisi geologi bawah pertrLtkaan di daeralt. pen.elitian
berdasarkal data gravitasi. Luas daerah perrelitian adalah (47,6 x 45) krn'detrgarr
jLrrnlah titik ukLrr lZZ titii. Pengukuran gravitasi dilakukan dengan tnenggunakan
grcrvitynrcter
"posisi'serta LaCoste
& Rornberg tipe G-1118 MVR, dan untLrk pengukurarl
ketinggian digunakan Global Positiorting System (GPS) dengan
inetode difererrsial GPS. Pengolahan data dilakirkan sampai mendapatkan anomali
Bouguer lengkap lokal dan regional. Penentuan densitas Bouguer dengan
,nenlgu,raka,ir.,'retode grafik rnerriapatkan nilai 2,67 grlcm3. Proyeksi ke bidang
datai dilakukan dengan lrenggunakan metode sutnber ekuivalen titik massa
delgan ketinggian bidang datar 1700 rneter di atas sferoida acLran dengan
kedilaman ekivalen titik rnassanya 6000 meter di bawah sferoida acuan'
Peprisahan anornali lokal dan regional yang dilakLrkan dengan tnetode kontinuasi
ke atas, rnenghasilkan anornali regional pada ketirrggian 10700 rreter di atas
sferoida acuap. Alourali lokal diperoleh dengan merrgurangkan anotnali regional
terhadap anornali Bouguer tengkap di bidang datar. Pemodelan struktur bawah
permukaan korlpleks gunungapi Muria dan sekitarnya dilakukarr dengan
inerrggurrakan program Grav2DC for Windott'.s. Hasil )'ang didapatkarr
,.t-t.,',un;ukkun bintva korrdisi geologi bawah pertrukaan kornpleks gunungapi
MLrria darr sekitarnya secara regional dikorrtrot oleh batLrarr hasil proses vLrlkanik
berupa lava (densitas2,B7 grlcm3 dan2,90 grlcnil;. Batuan hasii proses vLrlkarrik
ini rnengalariri robohan gravitasi sehingga rnernbentLtk kaldera yarrg terisi oleh
batuan arrdesit (densitas 2,43 grlcns). Jenis batllan lairrnya 1'ang terendapkan di
kompleks gurrungapi Muria yuitu tuf ld.nsitas 2,12 grlcrn3) dari satuan batuan TLrf
Muria, batl'pasi,' tufaan (densitas 2,52 grlcrn') dari fbrrrasi Patiayarn.
batuganrping (densitas 2,54 grlcnt3) dari forrnasi Bulu sefta batLrlernpung (derrsitas
2,60 grlcnt3) dari formasi Ngrayong.
i4-'-'' :i*
-I=L-ru.
Gambar 2. Kontur ABL di topografi {kiri) dan kontur ABL di bidang datar dengan
ketinggian 1700 meter dari sferoida acuan dan kedalaman massa ekuivalen
6000 meter (kanan)
Gambar 3. Kontur anomali regional hasil kontinuasi pada ketinggian 10700 meter
dari sferoida acuan (kiri) dan kontur anomali lokal serta sayatan pemodelan (kanan)