Anda di halaman 1dari 10

INTERPRETASI STRUKTUR BAWAH PERMUKAAN

KOMPLEKS GUNUNGAPI MURIA DAN SEKITARNYA


BERDASARKAN ANALISIS DATA GRAVITASI
Dina Novi Susanti, Imarn Suyanto, Wahyudi*
*Lab.
Geofisika FMIPA, UCM
Fax: (0274) 545183, TeIp. (0274) 7101284, irnarns82@yahoo'com

, Intisari
Perrelitiarr geofisika dengan menggunakan metode gravitasi telah
dilakLrkarr di kornpleks gunungapi Muria dan sekitarrrya. Perrelitian ini bertujLran
ur-rtuk nrengetahtii kondisi geologi bawah pertrLtkaan di daeralt. pen.elitian
berdasarkal data gravitasi. Luas daerah perrelitian adalah (47,6 x 45) krn'detrgarr
jLrrnlah titik ukLrr lZZ titii. Pengukuran gravitasi dilakukan dengan tnenggunakan
grcrvitynrcter
"posisi'serta LaCoste
& Rornberg tipe G-1118 MVR, dan untLrk pengukurarl
ketinggian digunakan Global Positiorting System (GPS) dengan
inetode difererrsial GPS. Pengolahan data dilakirkan sampai mendapatkan anomali
Bouguer lengkap lokal dan regional. Penentuan densitas Bouguer dengan
,nenlgu,raka,ir.,'retode grafik rnerriapatkan nilai 2,67 grlcm3. Proyeksi ke bidang
datai dilakukan dengan lrenggunakan metode sutnber ekuivalen titik massa
delgan ketinggian bidang datar 1700 rneter di atas sferoida acLran dengan
kedilaman ekivalen titik rnassanya 6000 meter di bawah sferoida acuan'
Peprisahan anornali lokal dan regional yang dilakLrkan dengan tnetode kontinuasi
ke atas, rnenghasilkan anornali regional pada ketirrggian 10700 rreter di atas
sferoida acuap. Alourali lokal diperoleh dengan merrgurangkan anotnali regional
terhadap anornali Bouguer tengkap di bidang datar. Pemodelan struktur bawah
permukaan korlpleks gunungapi Muria dan sekitarnya dilakukarr dengan
inerrggurrakan program Grav2DC for Windott'.s. Hasil )'ang didapatkarr
,.t-t.,',un;ukkun bintva korrdisi geologi bawah pertrukaan kornpleks gunungapi
MLrria darr sekitarnya secara regional dikorrtrot oleh batLrarr hasil proses vLrlkanik
berupa lava (densitas2,B7 grlcm3 dan2,90 grlcnil;. Batuan hasii proses vLrlkarrik
ini rnengalariri robohan gravitasi sehingga rnernbentLtk kaldera yarrg terisi oleh
batuan arrdesit (densitas 2,43 grlcns). Jenis batllan lairrnya 1'ang terendapkan di
kompleks gurrungapi Muria yuitu tuf ld.nsitas 2,12 grlcrn3) dari satuan batuan TLrf
Muria, batl'pasi,' tufaan (densitas 2,52 grlcrn') dari fbrrrasi Patiayarn.
batuganrping (densitas 2,54 grlcnt3) dari forrnasi Bulu sefta batLrlernpung (derrsitas
2,60 grlcnt3) dari formasi Ngrayong.

PROCEE D I NG S II I ilI PU NA N A H LI G EO FIS I KA I N DO N ES IA 3r9


Tlte3l'' Anrtuul ScierttifcMeeting(PIT) HAGI,Senturuttg, l3-15 Noventher2006
ABSTRACT
A geophysicar survey using gravity method was carried out in Muria
volcano complex and its surrounding. This research airned to interpret the
subsurface geology condition of the research area based on gravity data analysis.
Research area is (47,6 x 45.; krn2 with 222 observation points. Cravityrneter
LaCoste & Rornberg type G-l llB MVR was used to measure the gravity field,
and differential method of Global Positioning System (GPS) was used to rneasure
the position and elevation. Data processing was performed to get cornplete
Bouguer anornaly of both residual and regional. Bouguer density using graphical
method resulted to the value of 2.67 grlcm3. Transformation to a horizontal plane
was perforrned obtain by using equivalent mass method with horizontal height of
1700 meters above the spheroid reference and equivalent depth of mass point of
6000 meters below the spheroid reference. The separation of regional anotnaly
and residual anornaly generated through upward continuation method yield
regional anornaly irr thelieight of 10700 meters above the spheroid reference. The
residual anomaly was acquired by subtracting the cornplete Bouguer anomaly in a
horizontal plane with the regional anomaly. The subsurface rnodelling of Muria
volcano complex and its surrounding was acquired frorn Grav2DC for l4/indows.
The result shows that Muria volcano complex and its surrounding was regionally
controlled by rock resulted frorn volcanic processes as lava (density 2,87 grlcm3
and 2,90 grlcm3). This volcanic rock due to the gravity collapse perforrned a
caldera filled by andesit (derrsity 2,43 grlcms). Another rock which is deposited in
Muria volcano cornplex are tuff frorn Muria Tuff (density 2,12 grlcrn3), tuf,f
sandstone frorn Patiayarn formation (density 2,52 grlcn3), lirnestone from Bulu
formation (density 2,54 gilcm'), and clay from Ngrayong forrnation (density 2,60
grlcrn3).

PROCEEDINCS HIMPUNAN AHLI GEqFISIKA INDoNESIA 320


The 3l '' Annual ScietttiJic Meeting (PIT) HAGI, Senturnng, l3-15 November 2006
Pendahuluan Geologi Daeralt Penelitian
Kompleks gunungaPi Muria Berdasarkan fisiografis dan
terletak di setnenanjung Muria, perbedaarr struktural yang terdapat di
sebelah timurlaut Semarang, ibukota Jawa bagian titnur, van Betntnelen
propinsi Jarva Terrgah. Kompleks (lOlO1 rnernbagi daerah ini merrjadi
girnungapi MLrria nrelipLrii elllpat lirna zona yaitu gunutrgapi kuarter,
kabupaten yaitu kabupaterr Kudus, dataran aluvium Jawa bagian utara,
Jepara, Pati dan Rembang Morfologi zona Rembang, zona RandLrblaturrg
daerah penelitian beruPa gunung dan zona Kendeng.
dengan ketirrggian traksirnal 1625 GunungaPi kuarter di daerah
rrleter di atas Pertnukaan laut ini terbentuk oleh dua Peristiwa
,,(McBirney, et. al., 2003). Kornpleks vulkarrik yaitu peristiwa yang terjadi
gunungapi Muria berada dalarn di Muria dan Lasern. KornPleks
cekungan busur belakarrg Jarva gunungapi Muria tnerttpakan daerah
(Rattnat'', 1999). Petrogenesis Muria gunur-rgapi Yang terhubLrrrgkan
berhubLrngan dengan subduksi 1'ang dengan pulau Jawa rnelalui Proses
berumur lebih tua
(diPerkirakan aluviuln di sebelah utara Jawa. Zona
Miosen), bukarr merupakan subduksi Rembang merupakan bagian dari
aktif. antiklinorium Rernbang-Madura.
Belurn banyak Peneliti 1'ang Bagian utara dari zona Rernbang
rnelakukan penelitian dengan haurpir mencapai garis pantai utara
rurenggunakan tnetode geofisika Laut Jawa. Zona Rernbang terdiri
terutama tnetode gravitasi di dari sebagian besar pegunungan yang
kompleks gunurrgapi Muria datt berarah barat-timur dan diselingi
sekitarnya, sehingga inforrrasi oleh dataralr aluviutn.
struktur bawah permukaan kornpleks Zona RandublatLrng
gunungapi Muria rnasih sedikit. Oleh merupakan zona dePresi Yang
karena itu, penelitian yang dilakukan mernisahkan pegunungan di zona
penulis diharapkan daPat lebih Rembang dengan Pegunungan di
rnernberi irrfonnasi baik inforttrasi zona Kendeng. Zona ini bercabarrg
geolisika nraupllrl informasi geologi ke arah tirrur di sekitar Wirosari
dari korlpleks gLrnungapi Mtrria. nrengikuti aliran sttngai LLrsi. Zorta
Berdasarkau hasil interPretasi Kendeng tnerupakan pegtltlungan
akan diketahLri -ienis
diharapkar-r yang tnetnbentang dari Setnarang
batuan dan struktur bau'al-t hingga Jawa bagian timur. Bagiarr
permukaan daerah penelitiarr. Hasil barat dari zona ini berhubungan
interpretasi tersebut digunakan untuk dengan deretan gunurrgapi kuarter
menganalisa Berdasarkan hasil Jawa (gLrntrngapi Ungaran, Merbabu
dilrarapkan akan dan Merapi).
diketahLri jerris batuan dan struktur Secara geornorfologi,
bawah permukaan daerah penelitian. kornpleks gunungaPi Muria dan
Hasil interpretasi tersebut digunakan sekitarnya terdiri dari ernpat satuan
untuk menganalisa batuan pell)1usun rnorfologi, yaitu satuan rnorfologi
yang terdapat di daerah perrelitian. dataran aluviutn, satLlan rnorfologi

PROC E E D I NGS II I M P U NA N A IT LI G EO FI S I KA I N DO N ES IA 32t


Tlre 3l " Annual Scientifc Meetittg (PIT) HAGI, Semarung, I3-15 Novemher 2006
perbLlkitan batugarnping, satuan pasang surut dan drift, dan diperoleh
rnorfologi kaki gunungapi, dan medan gravitasi pengamatan (gour).
satuan rnorfologi kerucut gunungapi. Prosedur standar dilakukan untuk
Daerah penelitian terletak di rnemperoleh nilai Anomali Bouguer
sernenanjung Muria yang meliputi Lengkap (ABL). Reduksi yang
kornpleks gunungapi Muria datr dilakukan adalah reduksi gn.,ral,
sekitamya. Gunung Cenuk yang udara bebas dan topografi (terdiri
terletak di bagian utara dan gunung dari reduksi Bouguer darr rnedarr).
Patiayarn yang terletak di bagian Nilai densitas yang dipakai adalah
selatan daerah penelitiarr beiumur 2,67 grlcc.
lebih tua dibandingkan dengan umur Metode Ekuivalen Titik
pernbentLrkan gunung Muria. Jenis Massa digunakan untuk proyeksi ke
batuan yang menyusun gllnung bidang datar terhadap ABL di
Muria terdiri dari satuan batLran Tufa topografi dan diperoleh ABL di
Muria dan Lava Muria. Sedangkan bidang datar pada ketinggian 1700 m
gunung Genuk dan gunung Patiayarn di atas sferoida acuan (gambar 2).
didorninasi oleh batuan forrnasi Pernisahan anomali lokal-regional
Patiayarn dan forrnasi Bulu. dilakukan dengan trenggunakan
Struktur geologi yang rnetode kontinuasi. Anornali regional
terdapat di daerah penelitian tidak hasil kontinuasi dan anomali lokal
terlalu kornpleks. Struktur geologi dapat dilihat pada gambar 3. Untuk
yang berada di kornpleks gunungapi interpretasi dibuat 3 sayatan anornali
Muria lebih diakibatkan oleh adanya lokal dan dibuat rnodel barvah
aktivitas vulkarrik yang pernah permukaan dengan rnenggunakan
terjadi di daerah tersebut. perangkat lunak grav2dc for
v,indows (gambar 4, 5 dan 6).
Metodologi Penelitian
Hasil dan Pembahasan
Daerah penelitian secara
administratif rneliputi tiga kabupaten Gambar 2 memperlihatkan
di propinsi Jawa Tengah, yaitu ABL di topografi dan ABL di bidang
kabupaterr Jepara, Pati dan Kudus. datar pada ketinggian 1700 meter dia
Sedangkan secara geogi=afis terletak atas sferoida acuan.. Anornali negatif
antara 6o24'14,63" LS - 6o48'06,37" diternukan di bawah puncak
LS dan 110"38'47 ,27" BT gunungapi Muria sedangkan anotttali
I I 1"04'15,29" BT, dengan luas positif terdapat di sebelah tenggara
daeralr {47,6 x 45) krn2. Pengarnbilan dan utara puncak. Pada ABL di
data dilaksanakan selama 21 hari topografi, interpretasi masih sulit
kerja yaitu pada tanggal l3 Juli - 2 dilakukan, karena pola kontur yang
Agustlrs 2005. Spasi titik ukur 1-3 masih tidak beraturan. Pola kontur
krn dengan .furnlah titik ukur 222 ABL yang berbeda dengan pola
titik. 'l-opografi dan sebaran titik kontur topografi menuniukkan
amat diperlihatkar-r pada garnbar 1. bahwa efek topografi sudah
Data lapangan hasil dihilangkan dengan berbagai reduksi.
pengukuran berr.rpa waktu dan posisi Keberadaan anotnali positil
pengukuran sefta data gravitasi. Data dan negatif rncnjadi lebih jelas
gravitasi dikoreksi dengan medan setelah ABL diproyeksikan ke

PROC E E DI NGS H I M P U NA N A H LI G EO F IS I KA I NDON ES IA 322


Tlte 3l '' Atrttual ScientiJic Meeting (PIT) HAGI, Semorang, I3-15 Noventber 2006
bidang datar. Ketinggian bidang 3 buah sayatan pada anomali lokal
datar yang dipilih adalah 1700 meter untuk keperluan permodelan.
di atas sferoida referensi, sehingga Pemodelan yang dilakukan
irrterpretasi dapat dilakukarr pada didasarkan pada infonnasi geologi
seluruh tubuh gunung. Anornali dan tentang densitas jenis-jenis
negatif di barvah puncak terlihat batuan yang terdapat di daerali
semakin tegas sebagaimana anomali penelitian (tabel l).
positif di tenggara dan utara puncak Tabel L Tabel densitas batuan (Telfbrd,
t97 6)
puncak. Arrotnali gravitasi negatif di
gunungapi Muria diduga merupakan Jenis Nama Densitas
struktur robohan. Batuan Batuan Batuan
Keberadaan anomali medan (gr/cnl 3.I
gravitasi yang teramati merupakan Sedirnen Alr-rvium t,20 -
2,40
superposisi berbagai macarn
penyebab anotnali di bawah
Batuleutpurtg r,63 -
2,60
penlukaan. Secara ulrluln anomali Pasi r 1,70 -
gravitasi dibedakan rnenjadi 2, yaitu ? 'lo
anornali lokal dan anomali regional. Batupasi r r,6l
)76
-
Anomali regional untuk rnenyebut
anomali benda penyebab anomali Batuganrping 1,77 -
3,20
yang besar dan dalatn, sedangkan Iul 1,70 -
anomali lokal adalah adalah sisa
hasil pengLrrangan ABL dengan llcku llhvolite 2,35 -
anourali regiorral. Diharapkan 2,70
anornali lokal mencerminkan adarrya Andesit 2,40 -
2.130
benda penyebab anotnali yang
Diorite )7)_
dangkal secara detail. Untuk ?qq
mendapatkan kedua anotnali, dalarn Lava 2,80 -
penelitian ini dilakukan proses 3.00
korrtinuasi ke atas. Basalt 2,70 -
Proses kontinuasi ke atas :1.:i0

dilakukan terhadap data ABL di


BerikLrt adalah gatnbar 3
bidang datar. Ketinggian bidang
kontinuasi 10700 rreter. Hasil proses
buah rnodel benda anornali yang
kontinuasi yang r.nerupakan anomali
diperoleh dengan uenggunakan
prograrr grav2dc for v,indotvs dari
regional dan sisanya yang
lokal sayatan A-A', B-B' dan C-C' dari
rnerupakan
3. Bila anorrali lokal.
diperlihatkarr pada garrbar
dibandirrgkarl antara ABL di bidang
datar dan anornali lokal, terlihat pola
kontur yang tidak banyak berubaii.
Perubahan terbesar terletak pada
perubahan nilai anornalinya. Hal ini
menunjukkan bahwa anotnali
regional rnernpunyai berrtuk yang
relatil' sederhana. Juga diperlihatkan
P ROC EE D I NGS LI G EO F I S I KA I N DO N ES IA
H I M P U NA N A H 323
The3l'' AntruulscientifcMeeting(PIT) HAGI,Senturuttg, I3-15 Noventbar2006
Jenis batuan berwama plrrlj-
kecoklatan dengan densitas 2,72 gr crr.:
merupakan tuf dari satuan batuan Tu:
Muria. Jenis batuan berwarna cok-la:
muda dengan densitas 2,43 gr cm
diinterpretasikan sebagai batuan andsr:
dari satuan batuan Lava lvfuna
sedangkan warna coklat memrhiu
densitas 2,87 gr/em3 dan coklat rtre
memiliki densitas 2,gO gr,'cm'
diinterpretasikan sebagai lava dari satuar
batuan Lava Muria. Jenis batuan
berwarna kuning dengan densitas 2.51
grlcm3 diinterpretasikan sebagai
batupasir tufaan dari formasi Patiavarn
dan wama hijau dengan densitas 2.,iJ
grlcm' diinterpretasikan sebagar
batugamping dari formasi Bulu. Jenrs
batuan terakhir yang berwarna hijau rua
dengan densitas 2,60 gr, c*'
diinterpretasikan sebagai batulempung
dari formasi Ngrayong.
Berdasarkan hasil
pemodelan
tersebut diketahui bahwa anomalr
gravitasi negatif yang terdapat di tengah
daerah penelitian disebabkan oleh
adanya robohan gravitasi yang terisi oleh
batuan andesit dari satuan batuan Lava
Muria yang mempunyai densitas 2,43
grlcm3. Batuan andesit tersebut mengisr
kaldera hasil bentukan dari robohan
gravitasi yang terjadi di kompleks
gunungapi Muria. Kaldera yang
terbentuk ini juga terlihat pada
penampang 3D kontur topografi daerah
penelitian berdasarkan data GPS
(gambar l) yang memperlihatkan adanya
cekungan di tengah gunung Muria dan
dikelilingi oleh beberapa puncak-puncak
Gambar 4. Model benda anomali dari proggam Iain di sekitarnya. Cekungan inilah yang
grav2DC for windows untuk sayatan diperkirakan sebagai kaldera yang terisi
A-A' (at'ah utara-selatan, atas), batuan andesit.
sayatan B-B' (arah timur-baral
tengah) dan sayatan C-C' (arah
b aratlaut-tenggara, bawah)

PROCEEDING INDONESIAN ASSOCIATION OF GEOPHYSICIST HAGI) 324


The 3 lsr Anmral Scientific hleeting (PIT) HAG\ , Semarang, I 3-15 Nopember 2006
Lava dari satual', batuan Lava metnbentuk kaldera Yang tertst
Muria yatlg tttelttpttnyai densitas olelr batuan arrdesit Yarlg
rnetrpunyai densitas 2,43 grlcn''
2,87 gr/ctnr di daerall pelrelitiarr
rnerupakan batttan hasil dari proses
3. Batrtan Penyllsull komPleks
gunungaPi Muria dan sekitarnYa
vLrlkanik yang terjadi di kornpleks
gurrungapi Muria. Pada bagiarl utara
terdiri dari batLran andesit Yang
metnpunYai densitas 2,43 grlcrn'
daerah penelitiarr diinterpretasikan
terdapat intrusi yang ditunjukkan
dan lava Yang memPunYai
densitas 2,87 grlctr' dan 2'90
clengan adanya anomali positif yang
grlcur3 dari satuan batuan Lava
cukup besar Pada datia anomali
gravitasinya. Batuan intrusi ini Muria, tuf Yang . melnpunyal
clensitas 2,12 grlcn' dari satuan
Iiperkirakan merupakan Lava dari
,uiuun batuan Lava Muria^ Yang batuan Tuf Muria, batuPasir
tufaan yang lllelrlpurryai densitas
rnerriliki densitas 2,90 grlcn3' Jerris
batuan Paling tua Yang 2,52 dari fortlasi PatiaYarll'
batLrgarlping yang" metlpunyai
diinterpretasikarr oleh keempat
di atas adalah batulernpung densltas'2,54 grl cn3 dari fbrrnasi
sayatan
dari lorrttasi NgraYottg .Yarrg Bulu sefta batuletnPltng Yang
gr/crn'' Di mernpunyai densitas 2,60 grlcrlr-'
rnerniliki derrsiras 2.60
dari fonnasi NgraYong'
atas batuletlPttng terendaPkan
batirgarnping dari forurasi Bulu
'de,isitas Daftar Pustaka
;;;;"t 2.54 grlcrn3 du'l
Anonitn, 1981, LaPoran Tahunart
batupasir tufaan dari forrnasi Ptrsat Penelitiatt dart
Patiayam dengan derrsitas 2,52 P en ge tnb angan G eolo gi Tahnt
grlcm3. Tuf dari satllan batuan Tufa
Ang,garan I 980/ 1981 Pusat ,
Muria terendaPkan Paling atas di Perrelitian dan Pengernbangan
daerah penelitian.
Ceologi, Bandung'
Kesirnpulan 9/an Betnt.uelen, R.W', 1970, The
Berdasarkan hasiI PerTelitian GeologY of Indone'sio, Vol' IA'
Gc rtr' rnl G,'olog; of I ttcltttt'' ti't.
yang dilakukan di kornPleks
tt t rcl A tl.i uct' n I A rc I i pt' I ugtt'
2""
gunungapi Muria dan
r
sekitarnYa
Edition, Martinus, N ilhof i
dapat tjiambil kesirrpularr sebagai
The Haque, New York'
berikut :
McBirneY, A.R.' Serva, L', Cuerra'
1 . Peta sebaran anotnali Bouglter M., and Connor, C'B', 2003'
lengkap di bidang datar di Vrtlcanic ctntl Sei'stttic Hazurd
kortrpleks gunurlgaPi Muria darr cil a ProPosed l"luclectr I'otrar
sekitarnya dapat digunakan untuk Sire itt Central Javc, 'lournal ol
Inettginterpretasikan struktur VolcanologY ar-rd Ceothertral
bawah Perturtkaan dan jerris Research, Vol' 126, P' I l-30'
batuan 5'ang daeralt Penelitian National Technical Teatn, 2000'
2. Kondisi geologi bawah
Fecr'sibilitY SttrdY on Nucleu'
pertnukaan daerah Penelitian Potver P/unt ctl Muritt
dikontrol olelt batuan hasil proses Peninstia, Cenlral Ja't'
vulkarrik Yang trerrgalami Indonesicr: Finul RePorl tttt
robohan gravitasi sehingga
325
F I S I KA I N DO N ES IA
PROC E E D I NGS IT I TI P U NA N A H L I G EO
Tlte 31,, Attttuul Sciettrifc ll,Ieerittg (PIT) HAGI, Senturuttg, l3-15 Noventher 20()6
Volcanologt, National
Technical Team collaboration
with National Nuclear Energy
Agency, Jakarta.
Parrungkas, S., 2006, Interpretasi
Slruktur Sesar Lasent
Berdasarkctn Analisis Data
Gravitasidi Wilavah
Pegunungan Kapur (Jtara
Bagian Barat, Propitt,si Jaru
Tengah, Skripsi S-1, Jurusan
Fisika-FMIPA UGM,
, Yogyakarta.
-Ratrnan, N., 1999, Genesa
Penrbentukan Kubah Patiayant
dan Keterdopatan Fosil
Verlebrata dan Hontinid
Ditinjatt dctri Aspek Geologi,
Jurnal Geologi dan
Sumberdaya Mineral, Vol.lX,

Untung, M. and Sato, Y, 1978,


GraviQ and Geological
Stuclie.s in Java Indonesia,
Ceological Survey of
lndonesia and Geological
Survey in Japan.

PROCEEDINGS HIMPUNAN AIILI GEOFISIKA INDONESIA


The 3l'' Annuul ScietttiJic Meeting (PIT) HACI, Senarung, I3-15 Noventber 2OtJ6
GAMBAR

Gambar l. Kontur topografi


daeratr penelitian dan penyebaran titik ukur gravitasi (atas),
dan penampang 3D topografi daerah penelitian (bawah)

i4-'-'' :i*

-I=L-ru.
Gambar 2. Kontur ABL di topografi {kiri) dan kontur ABL di bidang datar dengan
ketinggian 1700 meter dari sferoida acuan dan kedalaman massa ekuivalen
6000 meter (kanan)

pRocEEDTNG TNDONESUN ASSOCUTION OF GEOPHYSICIST (HAGI) 327


The 31 st Annual Scientific Meeting (PIT) IIAGI, Semarang, 13-15 November 2(M6
E*r.

Gambar 3. Kontur anomali regional hasil kontinuasi pada ketinggian 10700 meter
dari sferoida acuan (kiri) dan kontur anomali lokal serta sayatan pemodelan (kanan)

PR(YEEDTNG TNDONESUN ASSOCAuON OF GEA?HYSTCTST (HAGI)


The 3I st Annual Scientifra Meeting (Pn) IIAGI, Semarang, 13-15 Novmtber 2(N6

Anda mungkin juga menyukai