“ DINDING SEL “
DISUSUN OLEH :
1 Khairani 306152400
1
2 Dewi Anisa 306152400
3
2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah Dinding Sel.
Adapun makalah Dinding Sel ini telah saya usahakan semaksimal mungkin
dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada saya sehingga saya dapat
memperbaiki makalah Dinding Sel ini.
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Masalah 2
A. Kesimpulan 9
B. Saran 10
DAFTAR RUJUKAN
BAB I
PENDAHULUAN
sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidup dan
merupakan unit penyusun semua makhluk hidup. Sel mampu melakukan semua
aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan
kehidupan berlangsung didalam sel. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel
tunggal, atau disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amoeba.
Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia,
merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi
dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih
dari 1013 sel. Namun, seluruh tubuh semua organisme berasal dari
hasil pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel
bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari pembelahan sel
telur induknya yang sudah dibuahi.
LANDASAN TEORI
Tahun 1665, Robert Hooke (ahli Botani Inggris). Pertama kali menemukan
sel. Ia mengiris gabus tanaman Quercus suber dan menemukan gabungan
ruangan-ruangan kecil seperti rumah lebah. Selanjutnya ia mengadakan/membuat
irisan pada bagian yang masih segar dan tampak adanya cairan di dalam sel yaitu
sitoplasma/plasma sel. Ruang-ruang kecil tersebut seperti penjara sehingga
disebut ‘cella’ (kamar kecil). Ruang, tentunya ada yang membatasi yang disebut
dinding. Sehingga seiring ditemukannya sel, ditemukannya pula dinding sel.
Sel adalah unit fungsional dari semua organisme hidup di planet ini. Setiap
sel terdiri dari banyak struktur kecil yang disebut ‘organel’, yang khusus untuk
melaksanakan fungsi-fungsi vital.
Suatu dinding sel adalah organel yang penting dan berbeda, hadir dalam
tumbuhan, bakteri, alga dan jamur. Hal ini juga dapat ditemukan dalam beberapa
archaea. Hal ini juga terjadi menjadi fitur khusus yang membantu kita
membedakan sel tumbuhan dari sel hewan. Meski ukurannya kecil, dinding sel
melakukan sejumlah fungsi yang membentuk dasar proses kehidupan tanaman.
Pada tumbuhan, dinding sel terdiri dari polisakarida yang merupakan
karbohidrat kompleks dibangun dari monosakarida. Dengan kata sederhana, itu
terdiri dari selulosa, hemiselulosa, polisakarida pectic, lignin, protein, lipid
tertentu dan air. Dalam kasus ganggang, dinding sel mengandung polisakarida
salah satu atau berbagai glikoprotein, atau keduanya; jamur memiliki dinding sel
sebagian besar terdiri dari kitin dan lainnya polisakarida, dan dinding sel bakteri
terbuat dari peptidoglikan, yang terdiri dari rantai polisakarida silang dengan
peptida biasa yang mengandung asam D-amino.
Pada sel tumbuhan, struktur dinding selnya keras dan kaku yang
terdiri dari 3 jenis lapisan yaitu :
a. Lamella tengah. Lapisan ini merupakan lapisan yang pertama kali terbentuk
selama pembelahan sel. Merupakan lapisan yang terdiri dari polisakarida
pektin yang kaya akan lapisan lem yang mengikat sel-sel yang berdekatan.
b. Dinding sel primer. Lapisan ini terbentuk setelah lamella tengah dan terdiri
dari kerangka kaku mikrofibril selulosa yang tertanam dalam matriks seperti
gel terdiri dari senyawa pektin, hemiselulosa dan glikoprotein.
c. Dinding sel sekunder. Terbentuk setelah pembesaran sel selesai dan dibentuk
di dalam dinding sel primer yang telah berhenti meningkat di daerah
permukaan ketika sel tumbuh sepenuhnya dimana sel ini sangat kaku dan
tebal yang terbuat dari selulosa, hemiselulosa dan lignin. Dinding sel
sekunder sering berlapis.
Dalam tanaman, dinding sel terbentuk selama pembelahan sel itu sendiri,
ketika pelat sel terbentuk antara anak inti sel. Setelah formasi awal, plat sel
menjadi dinding sel primer, dan selama jangka waktu, menebal untuk membentuk
dinding sel sekunder. Penebalan ini berlangsung luar, menyebabkan lumen
menyusut karena dinding sel bergerak dari seorang dinding sel primer ke dinding
sel sekunder. Hal ini secara luas dianggap bahwa penebalan ini berlangsung
dengan aposisi.
1. Fungsi Dinding Sel Menentukan Bentuk, Kekuatan Dan Dukungan
Namun, perlu ada keseimbangan antara tekanan pada dinding sel dan
kekakuan dinding sel, karena tekanan berlebih dapat menyebabkan pecahnya sel,
sementara tekanan kurang dapat membuat sel lembek.
Pada pertumbuhan dinding sel, ada dua proses yang terlibat, yaitu
pembelahan sel dan pemanjangan sel. Pembelahan sel berlangsung pada
jaringan meristematis. Sel- sel anak yang dihasilkan pada jaringan meristematis
mempunyai ukuran yang lebih kecil dari pada sel-sel dewasa. Setelah sel anak
terbentuk, maka selanjutnya ter-jadi pemanjangan sel. Ada dua teori yang
berkenaan dengan pemanjangan dinding sel, yaitu teori multinet, dan teori
orientasi aktif.
Pada dinding sel ada bagian yang tidak menebal, yaitu bagian yang
disebut noktah. Melalui noktah ini terjadi hubungan antara antara sitoplasma
satu dengan yang lain yang disebut plasmodesmata. Plasmodesmata berupa
juluran plasma, yang berfungsi menjadi pintu keluar masuknya zat.
Sebagian besar isi dari sel berupa air. Tekanan air atau isi sel terhadap
dinding sel disebut tekanan turgor. Dinding sel dan vakuola berperan dalam
turgiditas sel.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Simpulan yang dapat ditarik dalam makalah ini ialah dinding sel
merupakan sebuah membran yang terbentuk pada bagian luar dari
membran sel yang berperan sangat penting dalam membentuk struktur sel
yang kaku, memberi kekuatan dan perlindungan kepada sel terhadap
tekanan mekanik. Manfaat dinding sel ialah mempertahankan dan
menentukan bentuk sel, dukungan dan kekuatan mekanik, mencegah
membran sel meledak saat berada di dalam medium hipotonik (yaitu, tahan
tekanan air), mengendalikan laju dan arah pertumbuhan sel dan mengatur
volume sel, bertanggung jawab dalam desain dan mengendalikan
morfogenesis tanaman sejak dinding tanaman berkembang hingga
penambahan sel, berperan dalam proses metabolisme, penghalang fisik
untuk agar benda-benda asing tertentu tidak masuk kedalam sel dan
sebagai tempat penyimpanan karbohidrat.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA