Anda di halaman 1dari 15

BIOLOGI SEL

“ DINDING SEL “

DOSEN PENGAMPU : BAYU HARI MUKTI, S.Hut., M.Si

DISUSUN OLEH :

1 Khairani 306152400
1
2 Dewi Anisa 306152400
3

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP PGRI) BANJARMASIN

2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah Dinding Sel.

Adapun makalah Dinding Sel ini telah saya usahakan semaksimal mungkin
dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengamppu mata


kuliah Biologi Sel yaitu Bapak Bayu Hari Mukti, S.Hut., M.Si ​dan juga kepada
rekan-rekan yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada saya sehingga saya dapat
memperbaiki makalah Dinding Sel ini.

Akhirnya penyusunan mengharapkan semoga dari makalah ini dapat


diambil hikmah dan manfaat sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap
pembaca.

Banjarmasin, 20 Maret 2018

Penyusun,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Masalah 2

BAB II LANDASAN TEORI

A. Definisi Dinding Sel 4


B. Struktur Dinding Sel 5
C. Fungsi Dinding Sel 6
D. Masa Perkembangan dan Pertumbuhan 7
E. Komponen Penyusun Dinding Sel 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 9
B. Saran 10

DAFTAR RUJUKAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

sel adalah kumpulan ​materi​ paling sederhana yang dapat ​hidup​ dan
merupakan unit penyusun semua ​makhluk hidup​. Sel mampu melakukan semua
aktivitas kehidupan dan sebagian besar ​reaksi kimia​ untuk mempertahankan
kehidupan berlangsung didalam sel. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel
tunggal, atau disebut ​organisme uniseluler​, misalnya ​bakteri​ dan ​amoeba​.
Makhluk hidup lainnya, termasuk ​tumbuhan​, ​hewan​, dan ​manusia​,
merupakan ​organisme multiseluler​ yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi
dengan fungsinya masing-masing. Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih
dari 10​13​ sel. Namun, seluruh tubuh semua organisme berasal dari
hasil ​pembelahan​ satu sel. Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel
bakteri induknya, sementara tubuh ​tikus​ berasal dari pembelahan ​sel
telur​ induknya yang sudah dibuahi.

Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika


masing-masing berdiri sendiri. Sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan,
yang membangun organ dan kemudian sistem organ yang membentuk tubuh
organisme tersebut. Contohnya, sel otot jantung membentuk jaringan otot jantung
pada organ jantung yang merupakan bagian dari sistem organ peredaran darah
pada tubuh manusia. Sementara itu, sel sendiri tersusun atas komponen-komponen
yang disebut organel.

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana sejarah penemuan dinding sel
b. Apa definisi dinding sel
c. Bagaimana struktur dinding sel
d. Bagaimana fungsi dinding sel
e. Bagaimana masa pertumbuhan dan perkembangan
f. Bagaimana komponen-komponen penyusun dinding sel
1.3 Tujuan
a. Mengetahui sejarah penemuan dinding sel
b. Mengetahui definisi dinding sel
c. Mengetahui struktur dinding sel
d. Mengetahui fungsi dinding sel
e. Mengetahui masa pertumbuhan dan perkembangan
f. Mengetahui komponen-komponen dinding sel
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Penemuan Dinding Sel

Tahun 1665, Robert Hooke (ahli Botani Inggris). Pertama kali menemukan
sel. Ia mengiris gabus tanaman Quercus suber dan menemukan gabungan
ruangan-ruangan kecil seperti rumah lebah. Selanjutnya ia mengadakan/membuat
irisan pada bagian yang masih segar dan tampak adanya cairan di dalam sel yaitu
sitoplasma/plasma sel. Ruang-ruang kecil tersebut seperti penjara sehingga
disebut ‘cella’ (kamar kecil). Ruang, tentunya ada yang membatasi yang disebut
dinding. Sehingga seiring ditemukannya sel, ditemukannya pula dinding sel.

Sel adalah unit fungsional dari semua organisme hidup di planet ini. Setiap
sel terdiri dari banyak struktur kecil yang disebut ‘organel’, yang khusus untuk
melaksanakan fungsi-fungsi vital.

Suatu dinding sel adalah organel yang penting dan berbeda, hadir dalam
tumbuhan, bakteri, alga dan jamur. Hal ini juga dapat ditemukan dalam beberapa
archaea. Hal ini juga terjadi menjadi fitur khusus yang membantu kita
membedakan sel tumbuhan dari sel hewan. Meski ukurannya kecil, dinding sel
melakukan sejumlah fungsi yang membentuk dasar proses kehidupan tanaman.
Pada tumbuhan, dinding sel terdiri dari polisakarida yang merupakan
karbohidrat kompleks dibangun dari monosakarida. Dengan kata sederhana, itu
terdiri dari selulosa, hemiselulosa, polisakarida pectic, lignin, protein, lipid
tertentu dan air. Dalam kasus ganggang, dinding sel mengandung polisakarida
salah satu atau berbagai glikoprotein, atau keduanya; jamur memiliki dinding sel
sebagian besar terdiri dari kitin dan lainnya polisakarida, dan dinding sel bakteri
terbuat dari peptidoglikan, yang terdiri dari rantai polisakarida silang dengan
peptida biasa yang mengandung asam D-amino.

2.2 Definisi Dinding Sel

Dinding sel merupakan sebuah membran yang terbentuk pada bagian


luar dari membran sel yang berperan sangat penting dalam membentuk
struktur sel yang kaku, memberi kekuatan dan perlindungan kepada sel
terhadap tekanan mekanik.

Gambar 1 Dinding Sel

Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi


ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang
dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur
penyusun dan kelengkapannya berbeda. Hewan dan protista kebanyakan tidak
memiliki dinding sel.
Pada dinding sel ada bagian yang tidak menebal, yaitu bagian yang
disebut noktah. Melalui noktah ini terjadi hubungan antara sitoplasma satu
dengan yang lain yang disebut plasmodesmata. Plasmodesmataberupa juluran
plasma, yang berfungsi menjadi pintu keluar masuknya zat.

Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang


bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena
dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan
penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel juga dapat
mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.

2.3 Struktur Dinding Sel

Pada sel tumbuhan, struktur dinding selnya keras dan kaku yang
terdiri dari 3 jenis lapisan yaitu :

Gambar 2 ​Diagram Dinding Sel

a. Lamella tengah. Lapisan ini merupakan lapisan yang pertama kali terbentuk
selama pembelahan sel. Merupakan lapisan yang terdiri dari polisakarida
pektin yang kaya akan lapisan lem yang mengikat sel-sel yang berdekatan.

b. Dinding sel primer. Lapisan ini terbentuk setelah lamella tengah dan terdiri
dari kerangka kaku mikrofibril selulosa yang tertanam dalam matriks seperti
gel terdiri dari senyawa pektin, hemiselulosa dan glikoprotein.
c. Dinding sel sekunder. Terbentuk setelah pembesaran sel selesai dan dibentuk
di dalam dinding sel primer yang telah berhenti meningkat di daerah
permukaan ketika sel tumbuh sepenuhnya dimana sel ini sangat kaku dan
tebal yang terbuat dari selulosa, hemiselulosa dan lignin. Dinding sel
sekunder sering berlapis.

Perhatikan tabel dibawah ini untuk melihat perbedaan antara dinding


primer dan dinding sekunder.

Tabel 1 ​Perbedaan dinding sel primer dan sekunder

Karakteristik Dinding Dinding


primer sekunder
Fleksibilitas dan ekstensibilitas Tinggi Rendah
Ketebalan Dinamis Statis
Susunan mikrofibril Acak Sejajar
Kadar selulosa Rendah Tinggi
Kadar hemiselulosa 50% 25%
Kadar lipid 5-10% Sedikit/tidak ada
Kadar protein 5% Rendah
Pertumbuhan Multinet Aposisi

2.4 Fungsi Dinding Sel

Dalam tanaman, dinding sel terbentuk selama pembelahan sel itu sendiri,
ketika pelat sel terbentuk antara anak inti sel. Setelah formasi awal, plat sel
menjadi dinding sel primer, dan selama jangka waktu, menebal untuk membentuk
dinding sel sekunder. Penebalan ini berlangsung luar, menyebabkan lumen
menyusut karena dinding sel bergerak dari seorang dinding sel primer ke dinding
sel sekunder. Hal ini secara luas dianggap bahwa penebalan ini berlangsung
dengan aposisi.
1. Fungsi Dinding Sel Menentukan Bentuk, Kekuatan Dan Dukungan

Dinding sel bertindak sebagai kerangka serta dianggap paling bertanggung


jawab memelihara atau menentukan bentuk sel. Arah dan laju pertumbuhan sel
juga ditentukan oleh dinding sel.

Seiring dengan dukungan, dinding sel juga bertanggung jawab untuk


memberikan kekuatan mekanik sel. Dinding sel terdiri dari selulosa, yang terdiri
dari ribuan molekul D-glukosa. Molekul-molekul ini terikat satu sama lain melalui
ikatan hidrogen yang kuat yang menyediakan kekakuan dan kaku ke sel. Hal ini
membantu tumbuhan untuk berdiri tegak meskipun tidak memiliki kerangka
tulang.

2. Fungsi Dinding Sel Mengontrol Tekanan Turgor

Tekanan turgor, atau turgidity, didefinisikan sebagai tekanan yang


diterapkan oleh konstituen sel pada dinding sel. Fungsi penting dari dinding sel
adalah untuk menjaga tekanan turgor. Hal ini ditentukan oleh jumlah air yang
hadir dalam vakuola, yang secara langsung sesuai dengan tekanan osmotik. Gaya
yang diberikan pada dinding sel. Dinding sel, menjadi tidak fleksibel, memberikan
gaya kembali ke sel. Ini menyumbang kekakuan tumbuhan dan membantu untuk
tetap tegak.

Namun, perlu ada keseimbangan antara tekanan pada dinding sel dan
kekakuan dinding sel, karena tekanan berlebih dapat menyebabkan pecahnya sel,
sementara tekanan kurang dapat membuat sel lembek.

3. Fungsi Dinding Sel Lintas Zat


Fungsi lain dinding sel yang penting terkait dengan sifat semi-permeabel
nya. Ini membantu mengatur difusi materi melalui apoplast. Fitur ini dari dinding
sel memungkinkan pertukaran zat, seperti molekul kecil dan protein, masuk dan
keluar dari sel. Hal ini juga membantu dalam menyaring molekul besar. Zat
penting lainnya, seperti air dan karbon dioksida, juga didistribusikan ke seluruh
setiap sel tumbuhan dengan bantuan dinding sel ke kontak dinding sel. Dengan
demikian, salah satu fungsi dari dinding sel adalah pemeliharaan homeostasis
dalam sel.

4. Fungsi Dinding Sel Perlindungan

Tumbuhan tidak mampu bergerak, sehingga mereka membutuhkan


perlindungan lebih banyak untuk menyelamatkan diri dari bahaya apapun.
Dinding sel adalah garis pertahanan pertama untuk sel selama serangan dari
patogen dan mikroorganisme. Aset menjadi kaku mencegah patogen dan benda
asing lainnya yang berbahaya masuk. Ia juga menawarkan perlindungan terhadap
stres mekanik sel.

5. Fungsi Dinding Sel Penyimpanan Karbohidrat

Dinding sel merupakan cadangan penting karbohidrat (terutama untuk


benih), yang dapat, dalam situasi mengerikan, akan digunakan oleh sel untuk
tujuan metabolik lainnya.

6. Fungsi Dinding Sel Pensinyalan

Dinding sel mengandung oligosaccharins yang bertindak sebagai hormon


untuk sel, karena mereka merangsang sintesis etilen, kitinase dan enzim lain
seperti dalam sel. Pelepasan hasil ini enzim dalam sebuah ledakan oksidatif,
memproduksi senyawa oksigen yang berhubungan dengan peroksida, superoksida
dan lainnya yang menyerang patogen dan juga membuat dinding sel lebih kaku
dan sulit untuk menembus. Dengan demikian, dinding sel tersebut diberikan
sebagai sumber sinyal molekul biologis aktif.

2.5 Masa Pertumbuhan dan Perkembangan

Keadaan dinding sel selama masa-masa pertumbuhan dan


perkembangan pada tumbuhan adalah :

a. Pembelahan sel melibatkan sintesis dinding sel yang baru.


b. Pembesaran sel melibatkan perubahan dalam komposisi dinding sel.
c. Diferensiasi sel melibatkan perubahan dalam komposisi dinding sel.

Pada pertumbuhan dinding sel, ada dua proses yang terlibat, yaitu
pembelahan sel dan pemanjangan sel. Pembelahan sel berlangsung pada
jaringan meristematis. Sel- sel anak yang dihasilkan pada jaringan meristematis
mempunyai ukuran yang lebih kecil dari pada sel-sel dewasa. Setelah sel anak
terbentuk, maka selanjutnya ter-jadi pemanjangan sel. Ada dua teori yang
berkenaan dengan pemanjangan dinding sel, yaitu teori multinet, dan teori
orientasi aktif.

Menurut teori multinet, mikrofibril diletakkan pada permukaan bagian


dalam dinding sel menurut arah melintang terhadap panjang sel. Pada waktu
dinding sel memanjang, mikrofibril-mikrofibril mengalami reorientasi ulang
ke arah sumbu longitudinal sel hingga mikrofibril sejajar dengan sumbu.
Dengan demikian orientasi mikrofibril menurut teori multinet berlangsung
secara pasif mengikuti perentangan dinding sel selama berlangsungnya
pertumbuhan.

Selama pemanjangan dinding sel, mikrofibril bergerak satu terhadap


yang lain. Pada gambar di samping ini ditunjukkan mekanisme pemanjangan
dinding sel. Dalam hal ini terdapat enzim-enzim yang memutuskan ikatan
antara dua polisakarida dinding sel (a) dan tetap melekat pada salah satu titik
pemotongan, kemudian polisakarida dapat bergeser dengan bebas (b) dan
bergerak hingga enzim membentuk ikatan yang baru.

Menurut teori orientasi aktif, mengemukakan bahwa terbentuknya


lapisan mikrofibril yang sejajar pada dinding sel tumbuhan yang tidak tumbuh
lagi berlangsung secara siklosis, (mengalirnya bahan-bahan sitoplasma di
dalam sel tumbuhan) pada bagian dalam sel. Aliran siklosis ini orientasi
mikrofibril pada bagian luar sel.

2.6 Komponen-komponen Penyusun Dinding Sel

Bahan utama penyusun dinding sel adalah polisakarida yang dibangun


dari monosakarida. Ada berbagai komponen lain di dalam dinding sel
termasuk protein,karbohidrat dan lignin. Pada bakteri, dinding sel terdiri dari
peptidoglikan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup bakteri.

Pada archaea, karakteristik dinding selnya mengandung sedikit


peptidoglikan (kecuali untuk kelompok metanogen) dan tersusun dari
glikoprotein lapisan-S, pseudopeptidoglikan atau polisakarida. Pada jamur,
dinding selnya tersusun dari kitin dan polisakarida yang lain. Sedangkan pada
ganggang dinding selnya sersusun dari glikopretein dan polisakarida. Pada
beberapa spesies ganggang tertentu mungkin dapat terdiri dari asam silikat.

Pada dinding sel ada bagian yang tidak menebal, yaitu bagian yang
disebut noktah. Melalui noktah ini terjadi hubungan antara antara sitoplasma
satu dengan yang lain yang disebut plasmodesmata. Plasmodesmata berupa
juluran plasma, yang berfungsi menjadi pintu keluar masuknya zat.

Sebagian besar isi dari sel berupa air. Tekanan air atau isi sel terhadap
dinding sel disebut tekanan turgor. Dinding sel dan vakuola berperan dalam
turgiditas sel.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Simpulan yang dapat ditarik dalam makalah ini ialah dinding sel
merupakan sebuah membran yang terbentuk pada bagian luar dari
membran sel yang berperan sangat penting dalam membentuk struktur sel
yang kaku, memberi kekuatan dan perlindungan kepada sel terhadap
tekanan mekanik. Manfaat dinding sel ialah mempertahankan dan
menentukan bentuk sel, dukungan dan kekuatan mekanik, mencegah
membran sel meledak saat berada di dalam medium hipotonik (yaitu, tahan
tekanan air), mengendalikan laju dan arah pertumbuhan sel dan mengatur
volume sel, bertanggung jawab dalam desain dan mengendalikan
morfogenesis tanaman sejak dinding tanaman berkembang hingga
penambahan sel, berperan dalam proses metabolisme, penghalang fisik
untuk agar benda-benda asing tertentu tidak masuk kedalam sel dan
sebagai tempat penyimpanan karbohidrat.

3.2 Saran

Pembuatan makalah ini tidak sepenuhnya sempurna, jadi para pembaca


bisa memberikan saran dan kritiknya dimana yang salah agar diperbaiki
pada makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Sumadi, Aditya Marianti.2007.Biologi Sel. Yogyakarta: Graha Ilmu


http://en.wikipedia.org/wiki/Cell_wall
http://id.wikipedia.org/wiki/Dinding_sel
Fitriasri. “Fungsi Dinsing Sel”. 21 Maret 2018.
http://fitriasri.com/fungsi-dinding-sel-tumbuhan.html
http://whanday.blogspot.com/apa-itu-dinding-sel_21.html
Rikardo, Riki, dkk .” Makalah Dinding Sel”. 21 Maret 2018.
http://rikirikardo07.blogspot.co.id/2014/11/dinding-sel-biologi-sel.html

Anda mungkin juga menyukai