Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN


Mata Pelajaran : TEKNIK FABRIKASI LOGAM
Kompetensi Keahlian : TEKNIK FABRIKASI LOGAM dan MANUFAKTUR
Kelas/Semester : XI / 3 (Gasal)
Tahun Pelajaran : 2018 / 2019
Alokasi Waktu : 10 Jam Pembelajaran @ 45 menit

A. KOMPETENSI INTI :
KI.3. Memahami,menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
KI.4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingkup kajian TEKNIK FABRIKASI
LOGAM. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan
menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak
alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara
mandiri

B. KOMPETENSI DASAR :
3.3. Menerapkan teknik penyambungan logam menggunakan sambungan Lipat
3.4. Melakukan penyambungan logam

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI ( IPK )

Indikator KD pada KI Pengetahuan


3.3.2. Mendeskripsikan macam-macam sambungan lipat
3.3.3. Menganalisis bentuk-bentuk sambungan lipat

Indikator KD pada KI Ketrampilan


3.4.1. Merencanakan penyambungan sambungan lipat
3.4.2. Melakukan penyambungan lipat

D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pembelajaran diskusi dan penggalian informasi peserta didik dapat menjelaskan macam-
macam sambungan lipat.
2. Melalui pembelajaran diskusi dan penggalian informasi peserta didik dapat mengklasifikasikan
bentuk-bentuk sambungan lipat dengan tepat
3. Melalui pembelajaran diskusi dan penggalian informasi peserta didik mampu merencanakan
bentuk-bentuk sambungan lipat
4. Setelah melalui pengamatan bahan tayang dan berdiskusi peserta didik mampu melakukan
penyambungan pelat sesuai prosedur

E. MATERI PEMBELAJARAN
A. Penyambungan pelat dengan metode lipatan

Penyambungan pelat dengan metode lipatan dilakukan dengan cara melipat kedua pelat yang
akan disambung kemudian dikaitkan satu dengan lainnya dan dikuatkan dengan menekan secara
bersamaan menggunakan pembentuk sambungan beralur. Sambungan lipat dapat digunakan untuk
konstruksi sambungan pelat yang berbentuk lurus dan melingkar. Sambungan lipat sesuai digunakan
untuk menyambung pelat tipis dengan ketebalan di bawah 1 mm. Untuk pelat yang tebal sulit
menggunakan metode sambungan lipat, karena kesulitan saat melipat pelatnya.Jenis sambungan lipat
bermacam-macam menurut menurut konstruksi dan lipatannya. Jenis sambungan lipat pada pelat
diantaranya (IC Learning series, 2012):

1. Sambungan lipat (grooved seam)

Sambungan lipat paling banyak digunakan untuk metode penyambungan pelat.

Gambar 1. Sambungan grooved seam

2. Sambungan bilah (cap strip seam)

Gambar 2. Sambungan cap strip seam

3. Sambungan locked corner seam

Gambar 3. Sambungan locked corner seam

4. Sambungan tegak (standing seam)

Gambar 4. Sambungan standing seam

5. Sambungan pitsburg lock seam


Gambar 5. Sambungan pitsburg lock seam

B. Tahapan penyambungan pelat groove seam sebagai berikut


a. Melipat kedua ujung pelat yang akan disambung
b. Memasangkan kedua ujung dengan posisi saling mengait
c. Meletakan sambungan pada landasan kemudian ditekan dengan pembentuk sambungan
beralur (hand groover)

Gambar 6. Proses penyambungan pelat dengan metode groove seam

Saat melakukan penyambungan pelat dengan metode lipatan, maka sebelum disambung pelat
dilipat terlebih dahulu. Pelipatan pelat dapat menggunakan manual atau dengan mesin tekuk.
Pelipatan secara manual dilakukan dengan menggunakan palu kayu atau plastik dan landasan. Pelat
yang akan ditekuk terlebih dahulu ditarik garis pada permukaannya. Kemudian pelat diletakkan di
atas landasan dengan bagian yang ditekuk berapa bebas di sisi landasan dan garis lipat segaris
dengan sisi landasan. Selanjutnya pada bagian yang ditekuk dipukul secara bertahap dan perlahan-
lahan hingga diperoleh sudut tekuk yang diinginkan (gambar 7)

Gambar 7. Contoh penekukan pelat secara manual (Selvidge dan Christy, 1925)

Pelipatan pelat dengan mesin tekuk lebih mudah dan hasilnya seragam. Contoh Mesin tekuk pelat
dapat dilihat pada gambar 8 dan 9 Mesin tekuk universal digunakan untuk penekukan panjang.
Mesin tekuk kotak memiliki ciri sepatu tekuk terdiri dari beberapa buah yang dapat dilepas
berbagian. Mesin tekuk ini cocok untuk penekukan pelat pada pembuatan kotak yang sepatu
tekuknya bisa dibongkar pasang sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 8. Mesin tekuk universal

Gambar 9. Mesin tekuk kotak (Box and Pan Brake)

C. Prosedur penekukan pelat dengan mesin tekuk sebagai berikut:

a. Tentukan dan lukis garis tekukan sesuai keperluan/ gambar kerja.


b. Pasang dan atur sepatu tekuk sesuai dengan panjang tekukan.
c. Masukkan pelat yang akan ditekuk dan paskan pada garis tekukan.
d. Jepit dengan klem/ tuas pengikat.
e. Angkat batang penekuk sampai batas sudut yang dikehendaki.
f. Kembalikan batang penekuk pada posisi semula

Ukuran lipatan pelat disesuaikan dengan ukuran produk dan jenis sambungan. Pada umumnya
lipatan untuk groove seam lebih kurang 5 mm. Untuk mendapatkan lebar lipatan tersebut maka
pelat yang disambung harus dilebihkan. Ukuran kelebihan pelat sebagai patokan dapat dilihat
pada tabel 1.
Tabel 1. Ukuran panjang lipatan (Usman, 2011)

Jenis sambungan Ukuran lipatan

S1 = W – t

S2 = 2W + t

Jenis sambungan
S1 = S2 = ½ W – t

S3 = 2W-2t

S1 = S2 = ½ W – t

S3 = 2W-2t

S1 = W-t

S2 = 2W -t

S1 = W-t

S2 = 4W + 3t

Dimana”
S1 = Panjang total lipatan pelat 1
S2 = Panjang total lipatan pelat 2
S3 = Panjang total lipatan pelat 3
W = Lebar lipatan
T = Tebal Pelat

F. PENDEKATAN, MODEL dan METODE


1. Pendekatan
a. Scientific Learning
2. Model
a. Project Based Learning
3. Metode
a. Paparan,
b. Diskusi,
c. Tanya jawab
d. Eksperimen Terbimbing, praktik

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan ke 10 jpl @ 45 menit

Alokasi
Kegiatan Diskripsi Kegiatan
Waktu
A. Kegiatan Awal 1. Orientasi
Pendahuluan  Guru mengucapkan salam, meminta salah satu siswa 15
memimpin doa sebelum mengawali pembelajaran menit
 Guru melakukan presensi siswa
 Guru dan siswa memastikan alat dan bahan yang dibutuhkan
telah tersedia dan siap digunakan
2. Apersepsi
Guru bertanya tentang : material logam yang dapat disambung
dengan metode lipatan dan macam-macam sambungan lipatan

3. Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi
macam-macam sambungan lipatan
 Memberikan gambaran tentang benda benda yang dapat
dibuat dengan proses fabrikasi logam
Penentuan pertanyaan mendasar
B. Kegiatan Inti 1. Melalui penayangan gambar siswa memilih dan melaskan 405
pengertian macam-macam jenis sambungan lipat menit
 Sambungan grooved seam/ sambungan bilah
 Sambungan cap strip seam/ sambungan lipat tutup
 Sambungan locked corner seam/ sambungan sudut
 Sambungan tegak (standing seam)
 Sambungan pitsburg lock seam
2. Bagiamana urutan langkah-langkah pengerjaan pada pekerjaan
sambungan lipat
3. Peralatan apa yang harus disiapkan ?
4. Bagaimana perbedaan langkah yang digunakan untuk masing-
masing pekerjaan sambungan pelat

Menyusun perencanaan proyek


 Guru membagi siswa untuk dibentuk menjadi sebuah
kelompok, masing-masing kelompok terdiri 4 anggota.
 Guru dan siswa berdiskusi tentang sebuah object yang akan
dijadikan sebuah proyek pada pembelajaran hari ini yaitu
pembuatan sambungan lipat
 Guru menjelaskan proyek yang akan dibuat (melalui jobshet)
dan menginformasikan kepada siswa mengenai desain
gambar project, alat dan bahan yang akan dibutuhkan dalam
pembuatan proyek sebuah poros bertingkat
 Guru meminta masing-masing siswa untuk merencanakan
alat, bahan dan langkah-langkah proses pengerjaan poros
bertingkat secara runtut dan sesuai prosedur

Menyusun Jadwal
 Guru mengiformasikan kepada siswa bahwa kegiatan proyek
akan dilakukan dalam 1 kali pertemuan yaitu sebagai berikut :
 Siswa nomer urut 1 dan 2 pada tiap kelompok pada jam
sebelum istirahat siang
 Siswa nomer urut 3 dan 4 pada tiap kelompok pada jam
setelah istirahat siang

Pada pembelajaran 1 (pertemuan pertama)


 Untuk memberikan gambaran kepada siswa mengenai
berbagai jenis sambungan pelat guru menayangkan slide
power point mengenai jenis sambungan pelat
 Guru mereview materi sebelumnya tentang alat-alat
penyambungan pelat
 Siswa mendengarkan dan memahami apa yang diampaikan
oleh guru dan mencatat point penting pada pekerjaan
pemesinan bubut
 Untuk memperdalam pemahaman dan pengetahuan siswa
mengenai macam-macam sambungan pelat dengan
menggunakan internet mencari video pada youtube dan buku
mata pelajaran. Ketika siswa melihat video penyambungan
pelat yang diamati siswa:
- Siswa mengamati tahap awal persiapan dan pemotongan
pelat
- Siswa mengamati proses penekukan pelat
- Siswa mengamati penyambungan pelat
 Guru mengulas kembali alat yang digunakan untuk membuat
sambungan pelat
 Guru meminta siswa untuk merencanakan alat dan bahan
yang akan digunakan untuk sambungan pelat
 Guru menjelaskan prosedur pembuatan sambungan pelat
 Siswa merencanakan langkah-langkah proses pembuatan
sambungan lipat
 Siswa melakukan praktikum pada bengkel las dan fabrikasi
 Setelah praktikum selesai siswa diminta untuk menjawab
pertanyaan yang terdapat dalam buku siswa sebagai
pengetahuan yang didapat setelah membuat proyek.
 Guru memberikan soal kepada siswa untuk memperdalam
pengetahuan siswa tentang macam-macam sambungan pelat

Monitoring
 Guru membimbing siswa dalam melakukan pekerjaan
membuat sambungan lipat dan berkeliling mengecek
pekerjaan siswa serta membantu siswa yang masih
mengalami kesulitan. Dalam monitoring ini guru memberikan
sedikit koreksi mengenai proses pembuatan sambungan lipat
yang dilakukan oleh siswa sehingga siswa bisa memperbaiki
proses kerja pembuatan sambungan pelat yang sedang
dibuat.
 Guru memberikan penilaian proses pada saat siswa
melakukan proses praktik pembuatan sambungan lipat

Menguji Hasil
 Guru melihat dan mengevaluasi hasil praktik pembuatan
sambungan pelat yang dikerjakan oleh siswa
 Guru memberikan suatu penguatan terhadap hasil praktik
tentang sambungan pelat yang telah dibuat oleh siswa
 Guru memberikan nilai sebagai umpan balik sesuai dengan
hasil praktik siswa. Penilaian yang diberikan oleh guru
berdasarkan kualitas proyek yang dihasilkan menggunakan
pedoman penilaian hasil praktik .

Mengevaluasi Pengalaman
 Guru menanyakan kepada siswa mengenai kendala yang
dialaimi oleh siswa dalam proses perencanaan dan
pembuatan sambungan lipat.
 Guru bersama siswa menyimpulkan hasil belajar pada hari ini
mengenai membuat perencanaan dan pembuatan proses
pembuatan sambungan lipat
1. Dengan bimbingan guru ,siswa bersama-sama menyimpulkan
C. Kegiatan sambungan lipat ( macam-macam sambungan lipat, bentuk 30
Penutup dan susunan sambungan lipat, cara menyambung pelat menit
dengan metode sambungan lipat, macam-acam alat untuk
sambungan lipat)
2. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok
3. Siswa mengerjakan tes tentang Keselamatan Kerja
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan
untuk tetap semangat belajar.

H. MEDIA, ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR


Media
1. Power Point
2. LCD Proyektor
3. Laptop
Alat
1. Alat keselamatan kera /APD
2. Landasan
3. Penggaris
4. Penggores
5. Gunting pelat
6. Mesin penekuk pelat
7. Palu karet
8. Hand groover
Bahan
1. Pelat eser 0,8 mm
2. pelat seng BJLS 0,20 mm

I. Sumber Belajar
1. Ardian, Aan. 2019. Modul Daring PPG Teknik Pembentukan dan Fabrikasi Logam : UNY
2. Video youtube : https://www.youtube.com/watch?v=lFTa8aJ2xKM diakses pada (26 Agustus
2019)
3. Buku referensi dan artikel yang sesuai

J. PENILAIAN PEMBELAJARAN, REMIDIAL dan PENGAYAAN


1. Instrumen dan Teknik Penilaian
a. Diskusi
Rubrik Penilaian Sikap Diskusi
Penilaian
No Aspek
4 3 2 1
1 Bertanya
2 Menjawab
3 Mengemukakan Pendapat/Ide
4 Kerja Sama
5 Tertib
Kriteria Penilaian :
1) Aspek bertanya
Skor 4 : Memberikan pertanyaan yang jelas dan berbobot dalam diskusi kelompok.
Skor 3 : Memberikan pertanyaan yang ringan dan baik dalam diskusi kelompok
Skor 2 : Terkadang memberikan pertanyaan.
Skor 1 : Tidak bertanya
2) Aspek menjawab
Skor 4 : Merespon pertanyaan yang diberikan dengan jawaban yang tepat.
Skor 3 : Merespon pertanyaan yang diberikan dengan jawaban yang kurang tepat.
Skor 2 : Sesekali merespon pertanyaan yang diberikan.
Skor 1 : Tidak pernah merespon pertanyaan
3) Aspek mengemukakan pendapat/ide
Skor 4 : Mengemukakan pendapat/ide yang orisinil dari pemikiran.
Skor 3 : Mengemukakan pendapat/ide yang didapat dari sumber lain.
Skor 2 : Sesekali mengemukakan pendapat.
Skor 1 : Tidak pernah mengemukakan pendapat
4) Aspek kerjasama kelompok
Skor 4 : Dalam diskusi kelompok berperan aktif dalam menjalankan diskusi, dapat
dipercaya, merangkul semua anggota kelompok untuk ikut aktif dalam berdiskusi.
Skor 3 : Dalam diskusi kelompok berperan aktif, tapi membuat teman-temannya merasa
tidak nyaman.
Skor 2 : Dalam diskusi kelompok tidak terlihat aktif
Skor 1 : Pasif
5) Aspek tertib
Skor 4 : Dalam diskusi kelompok dapat mengarahkan, santun, ramah, mengapresiasi
pendapat temannya.
Skor 3 : Dalam diskusi kelompok santu, mengarahkan, terkadang kurang mengapresiasi
pendapat temannya.
Skor 2 : Dalam diskusi kelompok sering menyanggah pendapat temannya.
Skor 1 : Tidak ikut mengarahkan, tidak fokus dan bertentangan dengan diskusi kelompok.
b. Soal Tes TERTULIS

Kisi kisi soal


No Kompetensi Dasar Indeks Pencapaian Kompetensi Materi Indikator Soal No
Soal
1 3.3. Menerapkan teknik 3.3.2. Mendeskripsikan Macam-macam Menyebutkan macam-macam sambungan lipat 1
penyambungan logam macam-macam sambungan sambungan pelat
menggunakan lipat
2 Bentuk sambungan Mensistesis bentuk sambungan lipat pada pelat 2
sambungan Lipat 3.3.3. Menganalisis bentuk- lipat
3 3.4. Melakukan bentuk sambungan lipat Proses Mensintesis proses penyambungan lipatan groove 3
penyambungan logam penyambungan pelat seam/ sambungan lipat tunggal
4 Kelebihan Mengevaluasi kelebihan sambungan lipat 4
sambungan lipat

TOTAL SCORE 100

Soal Uraian :
1) Pada pengerjaan sambungan pelat, sebutkan 5 macam sambungan pelat!
2) Gambarkan secara singkat dalam tabel bentuk bentuk sambungan pelat dari bentuk material yang akan di sambung dan material hasil sambungan!
3) Jelaskan secara runtut proses penyambungan pelat type sambungan groove seam / sambungan bilah/ sambungan lipat tunggal?
4) Setelah anda mempelajari berbagai sabungan pelat, coba anda cermati kenapa sambungan pelat dengan tebal kurang dari 1 mm disambung dengan
menggunakan sambungan lipat? Jelaskan keuntungan dari sambungan lipat sesuai pemahaman anda dapatkan!

Pedoman Penilaian
No Sekor Sekor x Bobot
Bobot Nilai = Keterangan
Soal (1 – 4) 10

1 25 Syarat lulus nilai akhir


2 25 minimal 76.00
3 25
4 25
Nila akhir
Kunci Jawaban :

1. Macam-macam sambungan lipat


1) Sambungan grooved seam/ sambungan bilah
2) Sambungan cap strip seam/ sambungan lipat tutup
3) Sambungan locked corner seam/ sambungan sudut
4) Sambungan tegak (standing seam)
5) Sambungan pitsburg lock seam
2. Bentuk sambungan lipat dan hasil sambungan
1) Sambungan lipat (grooved seam)

2) Sambungan bilah (cap strip seam)

3) Sambungan locked corner seam

4) Sambungan tegak (standing seam)

5) Sambungan pitsburg lock seam

3. Cara menyambung pelat metode penyambungan groove seam


1) Melipat kedua ujung pelat yang akan disambung
2) Memasangkan kedua ujung dengan posisi saling mengait
3) Meletakan sambungan pada landasan kemudian ditekan dengan pembentuk
sambungan beralur (hand groover)
4. Kelebihan penggunaan metode sambungan lipat pada pelat tipis
1) Dapat dijadikan sebagai penguat / rangka benda kerja
2) Proses pengerjaannya relatif lebih mudah
3) Waktu yang dibutuhkan untuk penyambungan relatif singkat
4) Tidak memerlukan bahan tambah sehingga lebih ekonomis

c. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan


a. Pembelajaram Remidial
 Pembelajaran remidial Membaca / mempelajari Ulang dan mengerjakan Ulang
Soal Tes Tertulis ( bila siswa nilai kurang dari KKM / 76 )
b. Pengayaan
 Mempelajari KD 4.3 Dengan tugas porto folio membuat rangkuman KD 4.4 ( bila siswa
mendpat nilai lebih dari 90 )

Depok, Agustus 2019


Mengetahui Guru Mata Pelajaran
KPK. TFLM

Eko SubagIjo Mohamad Nur Fajri, S.Pd


NIP 19730108 200501 1 012 NIP.--

Anda mungkin juga menyukai