A. KOMPETENSI INTI :
KI.3. Memahami,menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan masalah.
KI.4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan lingkup kajian TEKNIK FABRIKASI
LOGAM. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan
menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif
dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak
alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara
mandiri
B. KOMPETENSI DASAR :
3.3. Menerapkan teknik penyambungan logam menggunakan sambungan Lipat
3.4. Melakukan penyambungan logam
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pembelajaran diskusi dan penggalian informasi peserta didik dapat menjelaskan macam-
macam sambungan lipat.
2. Melalui pembelajaran diskusi dan penggalian informasi peserta didik dapat mengklasifikasikan
bentuk-bentuk sambungan lipat dengan tepat
3. Melalui pembelajaran diskusi dan penggalian informasi peserta didik mampu merencanakan
bentuk-bentuk sambungan lipat
4. Setelah melalui pengamatan bahan tayang dan berdiskusi peserta didik mampu melakukan
penyambungan pelat sesuai prosedur
E. MATERI PEMBELAJARAN
A. Penyambungan pelat dengan metode lipatan
Penyambungan pelat dengan metode lipatan dilakukan dengan cara melipat kedua pelat yang
akan disambung kemudian dikaitkan satu dengan lainnya dan dikuatkan dengan menekan secara
bersamaan menggunakan pembentuk sambungan beralur. Sambungan lipat dapat digunakan untuk
konstruksi sambungan pelat yang berbentuk lurus dan melingkar. Sambungan lipat sesuai digunakan
untuk menyambung pelat tipis dengan ketebalan di bawah 1 mm. Untuk pelat yang tebal sulit
menggunakan metode sambungan lipat, karena kesulitan saat melipat pelatnya.Jenis sambungan lipat
bermacam-macam menurut menurut konstruksi dan lipatannya. Jenis sambungan lipat pada pelat
diantaranya (IC Learning series, 2012):
Saat melakukan penyambungan pelat dengan metode lipatan, maka sebelum disambung pelat
dilipat terlebih dahulu. Pelipatan pelat dapat menggunakan manual atau dengan mesin tekuk.
Pelipatan secara manual dilakukan dengan menggunakan palu kayu atau plastik dan landasan. Pelat
yang akan ditekuk terlebih dahulu ditarik garis pada permukaannya. Kemudian pelat diletakkan di
atas landasan dengan bagian yang ditekuk berapa bebas di sisi landasan dan garis lipat segaris
dengan sisi landasan. Selanjutnya pada bagian yang ditekuk dipukul secara bertahap dan perlahan-
lahan hingga diperoleh sudut tekuk yang diinginkan (gambar 7)
Gambar 7. Contoh penekukan pelat secara manual (Selvidge dan Christy, 1925)
Pelipatan pelat dengan mesin tekuk lebih mudah dan hasilnya seragam. Contoh Mesin tekuk pelat
dapat dilihat pada gambar 8 dan 9 Mesin tekuk universal digunakan untuk penekukan panjang.
Mesin tekuk kotak memiliki ciri sepatu tekuk terdiri dari beberapa buah yang dapat dilepas
berbagian. Mesin tekuk ini cocok untuk penekukan pelat pada pembuatan kotak yang sepatu
tekuknya bisa dibongkar pasang sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 8. Mesin tekuk universal
Ukuran lipatan pelat disesuaikan dengan ukuran produk dan jenis sambungan. Pada umumnya
lipatan untuk groove seam lebih kurang 5 mm. Untuk mendapatkan lebar lipatan tersebut maka
pelat yang disambung harus dilebihkan. Ukuran kelebihan pelat sebagai patokan dapat dilihat
pada tabel 1.
Tabel 1. Ukuran panjang lipatan (Usman, 2011)
S1 = W – t
S2 = 2W + t
Jenis sambungan
S1 = S2 = ½ W – t
S3 = 2W-2t
S1 = S2 = ½ W – t
S3 = 2W-2t
S1 = W-t
S2 = 2W -t
S1 = W-t
S2 = 4W + 3t
Dimana”
S1 = Panjang total lipatan pelat 1
S2 = Panjang total lipatan pelat 2
S3 = Panjang total lipatan pelat 3
W = Lebar lipatan
T = Tebal Pelat
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan ke 10 jpl @ 45 menit
Alokasi
Kegiatan Diskripsi Kegiatan
Waktu
A. Kegiatan Awal 1. Orientasi
Pendahuluan Guru mengucapkan salam, meminta salah satu siswa 15
memimpin doa sebelum mengawali pembelajaran menit
Guru melakukan presensi siswa
Guru dan siswa memastikan alat dan bahan yang dibutuhkan
telah tersedia dan siap digunakan
2. Apersepsi
Guru bertanya tentang : material logam yang dapat disambung
dengan metode lipatan dan macam-macam sambungan lipatan
3. Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi
macam-macam sambungan lipatan
Memberikan gambaran tentang benda benda yang dapat
dibuat dengan proses fabrikasi logam
Penentuan pertanyaan mendasar
B. Kegiatan Inti 1. Melalui penayangan gambar siswa memilih dan melaskan 405
pengertian macam-macam jenis sambungan lipat menit
Sambungan grooved seam/ sambungan bilah
Sambungan cap strip seam/ sambungan lipat tutup
Sambungan locked corner seam/ sambungan sudut
Sambungan tegak (standing seam)
Sambungan pitsburg lock seam
2. Bagiamana urutan langkah-langkah pengerjaan pada pekerjaan
sambungan lipat
3. Peralatan apa yang harus disiapkan ?
4. Bagaimana perbedaan langkah yang digunakan untuk masing-
masing pekerjaan sambungan pelat
Menyusun Jadwal
Guru mengiformasikan kepada siswa bahwa kegiatan proyek
akan dilakukan dalam 1 kali pertemuan yaitu sebagai berikut :
Siswa nomer urut 1 dan 2 pada tiap kelompok pada jam
sebelum istirahat siang
Siswa nomer urut 3 dan 4 pada tiap kelompok pada jam
setelah istirahat siang
Monitoring
Guru membimbing siswa dalam melakukan pekerjaan
membuat sambungan lipat dan berkeliling mengecek
pekerjaan siswa serta membantu siswa yang masih
mengalami kesulitan. Dalam monitoring ini guru memberikan
sedikit koreksi mengenai proses pembuatan sambungan lipat
yang dilakukan oleh siswa sehingga siswa bisa memperbaiki
proses kerja pembuatan sambungan pelat yang sedang
dibuat.
Guru memberikan penilaian proses pada saat siswa
melakukan proses praktik pembuatan sambungan lipat
Menguji Hasil
Guru melihat dan mengevaluasi hasil praktik pembuatan
sambungan pelat yang dikerjakan oleh siswa
Guru memberikan suatu penguatan terhadap hasil praktik
tentang sambungan pelat yang telah dibuat oleh siswa
Guru memberikan nilai sebagai umpan balik sesuai dengan
hasil praktik siswa. Penilaian yang diberikan oleh guru
berdasarkan kualitas proyek yang dihasilkan menggunakan
pedoman penilaian hasil praktik .
Mengevaluasi Pengalaman
Guru menanyakan kepada siswa mengenai kendala yang
dialaimi oleh siswa dalam proses perencanaan dan
pembuatan sambungan lipat.
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil belajar pada hari ini
mengenai membuat perencanaan dan pembuatan proses
pembuatan sambungan lipat
1. Dengan bimbingan guru ,siswa bersama-sama menyimpulkan
C. Kegiatan sambungan lipat ( macam-macam sambungan lipat, bentuk 30
Penutup dan susunan sambungan lipat, cara menyambung pelat menit
dengan metode sambungan lipat, macam-acam alat untuk
sambungan lipat)
2. Guru mengumpulkan semua hasil diskusi tiap kelompok
3. Siswa mengerjakan tes tentang Keselamatan Kerja
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan
untuk tetap semangat belajar.
I. Sumber Belajar
1. Ardian, Aan. 2019. Modul Daring PPG Teknik Pembentukan dan Fabrikasi Logam : UNY
2. Video youtube : https://www.youtube.com/watch?v=lFTa8aJ2xKM diakses pada (26 Agustus
2019)
3. Buku referensi dan artikel yang sesuai
Soal Uraian :
1) Pada pengerjaan sambungan pelat, sebutkan 5 macam sambungan pelat!
2) Gambarkan secara singkat dalam tabel bentuk bentuk sambungan pelat dari bentuk material yang akan di sambung dan material hasil sambungan!
3) Jelaskan secara runtut proses penyambungan pelat type sambungan groove seam / sambungan bilah/ sambungan lipat tunggal?
4) Setelah anda mempelajari berbagai sabungan pelat, coba anda cermati kenapa sambungan pelat dengan tebal kurang dari 1 mm disambung dengan
menggunakan sambungan lipat? Jelaskan keuntungan dari sambungan lipat sesuai pemahaman anda dapatkan!
Pedoman Penilaian
No Sekor Sekor x Bobot
Bobot Nilai = Keterangan
Soal (1 – 4) 10