Journal Stenosis Mitral PDF
Journal Stenosis Mitral PDF
STENOSIS MITRAL
Nurkhalis
Abstrak. Pada pasien Stenosis Mitral terjadinya peningkatan tekanan arteri pulmonal dan
berat-ringannya gambaran klinis yang muncul tidak selalu berkaitan dengan area efektif
katup mitral yang mengalami stenosis dan perbedaan tekanan transmitral tetapi dari beberapa
penelitian yang ada menunjukkan bahwa net kelenturan atrioventrikular (Cn) juga sangat
mempengaruhi. Kelenturan atrium menjadi penyangga (buffer) terhadap perubahan tekanan
di atrium selama siklus jantung. Pasien dengan net kelenturan atrioventrikular yang rendah (<
4 ml/mmHg) memiliki tekanan sistolik arteri pulmonal yang lebih tinggi.
(JKS 2015; 3: 168-174)
Abstract. The severity of symptom and increasing of pulmonary arterial pressure in patients
with mitral stenosis not only depent on mitral valve area and mitral valve gradients but also
influenced by atrioventricular compliance. Atrial compliance can be buffer for alteration of
intra atrial pressure. Systolic pulmonary arterial pressure in patients with atrioventricular
compliance less than 4 mm/mmHg is higher than another. (JKS 2015; 3: 168-174)
168
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 15 Nomor 3 Desember 2015
transmitral tetapi dari beberapa penelitian atrium rendah maka tekanan rata-rata
yang ada menunjukkan bahwa net atrium menjadi lebih besar. Namun,
kelenturan atrioventrikular (Cn) juga tekanan rata-rata atrium selama periode
sangat mempengaruhi.5-8 Net kelenturan pengisian ventrikel, yang digunakan
atrioventrikular menunjukkan karakteristik sebagai sumber tekanan efektif saat
kelenturan dari kedua ruang, atrium dan pengisian ventrikel, lebih kecil sehingga
ventrikel sebagai satu kesatuan ruang.9,10 pengisian berkurang dan volume ventrikel
saat akhir diastolik menjadi lebih kecil.
Perubahan Atrium Kiri pada Stenosis Ditambah lagi dengan aliran balik vena
Mitral menuju atrium menjadi berkurang akibat
Kombinasi kelainan katup mitral dengan tingginya tekanan rata-rata di atrium.
inflamasi atrial yang merupakan akibat Sebaliknya, jika kelenturan atriumnya
sekunder dari karditis reumatik akan besar maka perbedaan tekanan atrium kecil
mengakibatkan : 1. dilatasi atrium kiri, 2. dan tekanan rata – rata atrium selama
fibrosis dinding atrium dan 3. pengisian ventrikel dipertahankan pada
ketidakteraturan serabut-serabut otot level yang relatif tinggi. Dengan demikian
atrium yang menyebabkan kecepatan kelenturan atrium menjadi penyangga
konduksi menjadi berbeda-beda dan (buffer) terhadap perubahan tekanan di
periode refrakter menjadi tidak homogen atrium selama siklus jantung dan
sehingga mencetus terjadinya atrial perubahan aliran balik vena yang mengalir
fibrilasi.11 Kelenturan atrium yang mengisi ventrikel secara intermittent.15
menunjukkan kekakuan atrium merupakan
faktor penting yang menetukan Perubahan Ventrikel Kiri pada Stenosis
performance sistem kardiovaskular secara Mitral
keseluruhan. Kelenturan atrium kiri yang Meskipun tekanan di atrium kiri
tinggi menyebabkan kapasitas aliran darah meningkat, pengisian ventrikel kiri
yang yang lebih besar dari vena pulmonal (volume akhir diastolik) akan sangat
dan peningkatan yang lebih kecil terhadap berkurang. Kurva tekanan volume
tekanan atrium kiri. Kelenturan yang ventrikel kiri saat diastolik akan bergeser
rendah menunjukkan atrium kiri menjadi ke kiri akibat volume ventrikel yang
lebih kaku sehingga terjadi peningkatan rendah. Penurunan pengisian ventrikel
tekanan atrium kiri yang lebih besar (penurunan preload) tersebut akan
meskipun jumlah darah yang diterima dari menurunkan vulome sekuncup (stroke
vena pulmonal sama.12 volume) melalui mekanisme Frank-
Starling. Jika penurunan volume sekuncup
Peningkatan tekanan atrium kiri akan ini cukup berarti akan memyebabkan pula
menyebabkan penurunan kelenturan penurunan curah jantung sehingga tekanan
atrium kiri dan oleh sebab itu akan aorta juga akan menurun. 16 Pola pengisian
menyebabkan penurunan yang lebih cepat ventrikel kiri saat fase diastolik
dari aliran vena pulmonal.13 Young-Guk menunjukkan derajat obtruksi katup mitral.
Ko dkk membuktikan bahwa pada SM Fase pengisian diastolik awal menjadi
murni dengan irama sinus, faktor-faktor memanjang dengan peningkatan volume
yang menentukan tekanan di atrium kiri ventrikuler yang lambat. Adanya fibrilasi
adalah: area katup mitral yang lebih kecil, atrium akan ikut mempengaruhi fase
tekanan transmitral yang lebih besar dan pengisian diastolik dengan hilangnya
kelenturan atrium kiri yang lebih rendah.14 efektifitas kontraksi atrium sehingga fraksi
pengisian atrium menjadi hilang.
Lebih dari setengah proses pengisisan
ventrikel terjadi selama periode diastolik Kerusakan lebih lanjut dari fase pengisian
sebelum kontraksi atrium. Jika kelenturan diastolik disebabkan oleh abnormalitas
169
Nurkhalis, Kelenturan Atrioventrikular pada Stenosis Mitral
170
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 15 Nomor 3 Desember 2015
Gambar 9. A. sirkulasi pada individu dengan jantung dan hemodinamik normal. B.SM dengan
hipertensi pulmonal pasif tanpa perubahan vaskular pulmonal. C.SM berat dengan perubahan
sekunder vaskular pulmonal yang menimbulkan “stenosis kedua”pada arteriol pulmonal
(hipertensi pulmonal reaktif.11
171
Nurkhalis, Kelenturan Atrioventrikular pada Stenosis Mitral
Kelenturan atrium kiri merupakan salah terjadinya hipertensi vena pulmonal dan
satu faktor penting yang menentukan akhirnya mengalami hipertensi arteri
besarnya resistensi vaskular pulmonal. pulmonal. Hal ini diketahui menjadi
Besarnya tekanan yang melewati katup mekanisme utama terjadinya intoleransi
mitral sangat tergantung pada area katup exercise dan timbulnya dispnea8.
mitral (MVA), net kelenturan Meskipun MVA sangat berkaitan dengan
atrioventrikular (Cn) dan gradient gradient transmitral, tetapi bukan suatu
transmitral.5,6,14,25 Schwammenthal dkk faktor penting yang menentukan kapasitas
telah melaporkan bahwa Cn exercise.
mempengaruhi besarnya tekanan arteri
pulmonal. Thomas dan coworkers Disisi lain, kelenturan atrium kiri
membuktikan bahwa tekanan yang memainkan peranan penting dalam
melewati katup mitral yang stenosis secara perkembangan hipertensi pulmonal karena
langsung juga tergantung pada kelenturan kelenturan atrium kiri mempengaruhi
atrium atau net kelenturan atrioventrikular. transmisi gradient transmitral kebelakang.8
Net kelenturan atrioventrikular (Cn) Penelitian Hyung-Kwan Kim dkk yang
menunjukkan karakteristik kelenturan dari menilai kapasitas exercise berdasarkan
kedua ruang, atrium dan ventrikel, sebagai maximal exercise time dengan
satu unit. Jika kelenturan dari salah satu menggunakan treadmill menunjukkan
ruang normal, maka abnormalitas Cn bahwa pasien dengan Cn < 4 ml/mmHg
menunjukkan adanya abnormalitas memiliki kapasitas exercise yang sedikit
kelenturan dari ruang lainnya. lebih rendah dibandingkan pasien dengan
Cn ≥ 4 ml/mmHg (383 ± 156 detik vs 499
Pada SM murni, tekanan diastolik atrium ± 158 detik, P =0,18) meskipun secara
kiri biasanya normal, namun sekitar statistik tidak bermakna. 8
sepertiga dari penderita SM mengalami
penurunan kelenturan atrium kiri.8,10 Lamanya exercise pada pasien dengan Cn
Mingzhou Li dkk menunjukkan bahwa net yang < 4 ml/mmHg sangat tergantung
kelenturan atrioventrikular mempengaruhi tekanan sistolik arteri pulmonal istirahat
tekanan di atrium kiri dan arteri pulmonal.5 (resting sPAP),sebaliknya pada pasien
Penelitian yang dilakukan oleh Hyung- dengan Cn ≥ 4 ml/mmHg lamanya exercise
Kwan Kim dan kawan-kawan juga hanya tergantung pada SV exercise yang
menunjukkan bahwa pasien dengan net diukur pada saat exercise berlangsung (SV
kelenturan atrioventrikular yang rendah (< post exercise). Hal ini sangat mungkin
4 ml/mmHg) memiliki tekanan sistolik disebabkan karena kelenturan atrium kiri
arteri pulmonal baik saat istirahat maupun yang lebih besar (Cn ≥ 4 ml/mmHg) dapat
saat aktivitas (exercise) yang lebih tinggi.8 membantu mencegah peningkatan tekanan
di atrium kiri dan tekanan sistolik arteri
Pengaruh Kelenturan Atrioventrikular pulmonal meskipun terjadi peningkatan
Terhadap Kapasitas Exercise preload selama exercise. Sebagian besar
Kapasitas exersice sangat tergantung pada pasien dengan Cn ≥ 4 ml/mmHg memiliki
beberapa faktor kardiak, seperti irama fibrilasi atrial, sehingga volume
performance fungsi sistolik dan diastolik sekuncup (stroke volume) tidak dapat
miokard, volume sekuncup (stroke volume/ meningkat secara adekuat akibat hilangnya
SV) dan tekanan sistolik arteri pulmonal kontribusi atrium, oleh karena itu kapasitas
(sPAP) selama exercise. Pada stenosis exercise pada pasien tersebut sangat
mitral, peningkatan gradient transmitral ditentukan oleh volume sekuncup selama
akibat peningkatan tekanan atrium kiri exercise. Pada sisi lain, Cn yang rendah
yang selanjutnya ditransmisikan akan dengan mudah menyebabkan
kebelakang sehingga mempengaruhi peningkatan tekanan atrium kiri yang
172
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 15 Nomor 3 Desember 2015
173
Nurkhalis, Kelenturan Atrioventrikular pada Stenosis Mitral
from the mitral flow profile: analytical and in Patients With Stenosis mitral. Circ J
in vitro study. J Am Coll Cardiol 1992; 2007; 71: 1721-1727.
19: 998-1004. 19. Leistad E, Christensen G, Ilebekk A.
10. Schwammenthal E., Vered Z., Agranat Effects of atrial fibrillation on left and
O., Kaplinsky E., Rabinowitz B., Feinberg right atrial dimensions, pressures, and
M.S.: Impact of atrioventrikular compliance. Am J Physiol Heart Circ
compliance on pulmonary artery pressure Physiol vol 1993: 264.
in stenosis mitral: an exercise 20. Kim HK, Kim YJ, Shin JI, Hwang SJ, Jo
echocardiographic study. Circulation SH, Park JS,et al. Echocardiographic and
2000;102. 2378-2384. Hemodynamic Findings in Patients With
11. Braunwald E. Valvular heart disease. In: Stenosis mitral Undergoing Percutaneous
Heart Disease: A Textbook of Mitral Commissurotomy Comparing
Cardiovascular Medicine, 6th ed. W. B. Those With Chronic Atrial Fibrillation
Saunders Company. 2001 ; 46 : 134-91. Versus Those With Normal Sinus Rhythm.
12. Kapoor A,Kumar S,Shukla A,Tewari Am J Cardiol 2007;100:1153-1156.
S,Garg N, Goel P, Sinha N. Determinants 21. Hoeper MM, Humbert MJ, Torbicki A,
of Left Atrial Pressurein Rheumatic Vachiery JL, Barbera JA, Beghetti M..
Stenosis mitral:Role of Left Guidelines for the diagnosis and treatment
Atrial Compliance and "Atrial Stiffness". of pulmonary hypertension.Committee for
Indian Heart J 2004; 56: 27–31. practice guidelines to improve the quality
13. Hunderi JO, Thompson CR, Smiseth OA. of clinical practice and patient care in
Deceleration time of systolic pulmonary Europe. 2009.
venous flow: a new clinical marker of left 22. Alpert JS, Sabik JF, Cosgrove DM. Mitral
atrial pressure and compliance. J Appl valve disease.in : Topol E, Califf RM,
Physiol 2006 ;100: 685–689. Isner J, editor. Textbook of Cardiovascular
14. Ko YG, Ha JW, Chung N, Shim WH, Medicine. Lippincott Williams & Wilkins.
Kang SM, Rim SJ, et al. Effects of left 2002. 29.
atrial compliance on left atrial pressure in 23. Moraes DL, Colucci WS, Givertz
pure stenosis mitral. Catheter Cardiovasc MM.Secondary Pulmonary Hypertension
Interv -2005; 52(3): 328-33. in Chronic Heart Failure The Role of the
15. Suga H. Importance of Atrial Compliance Endothelium in Pathophysiology and
in Cardiac Performance. Circ. Res. Management. Circulation. 2000;102:1718-
1974;35:39-43. 1723.
16. Klabunde RE. Vascular function. In: 24. Chemla D, Castelain V, Harve P,
Cardiovascular physiology concepts. Lecarpentier Y, Brimioulle S.
Lippincott Williams and Wilkins. 2005; 5: Haemodynamic evaluation of pulmonary
98-101. hypertension. Eur Respir J 2002; 20:
17. Stoltz C, Bryg RJ.Stenosis mitral. In : 1314–1331.
Crawford MH. Current Diagnosis & 25. Marijon E, Jani D, Voicu S, Phalla Ou.
Treatment in Cardiology 2nd Ed. Effect of left atrial compliance on
McGraw-Hill/Appleton & Lange, 2002; pulmonary artery pressure: a case report.
10. 15. Cardiovasc Ultrasound. 2006; 4: 31.
18. Choi EY, Shim J, Kim SA, Shim CY,
Yoon SJ, Kang SM , et al. Value of Echo-
Doppler Derived Pulmonary Vascular
Resistance, Net-Compliance
atrioventrikular and Tricuspid Annular
Velocity in Determining Exercise Capacity
174